Professional Documents
Culture Documents
OBSTRUCTION
Disusun untuk Tugas Elearning Mata Ajar Keperawatan
Pencernaan
Kelompok 1
Kelas A1
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Devvy Mayangsari
Andari Pramia Apsari
Ni Kadek Dwi Kristiani
Siti Aisyah Zanta Pradana
Dewi Permata Lestari
Rosdiana Putri A.
Asiadi
Safira Ainun
131311133001
131311133020
131311133039
131311133057
131311133075
131311133093
131311133111
131311133129
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
Anatomi dan Fisiologi Small Bowel Obstruction. Penulisan makalah bertujuan
untuk menyelesaikan salah satu tugas e-learning yang diberikan dalam mata
kuliah Keperawatan Pencernaan I di Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga.
Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami
miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan
petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................
DAFTAR ISI ..............................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang.....................................................................................
1.2
1.3
Rumusan Masalah................................................................................
Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum...........................................................................
1.3.2 Tujuan Khusus..........................................................................
Manfaat Penulisan................................................................................
1.4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
2.2
9
..........................................................................................................
2.3 Etiologi Small Bowel Obstruction
..........................................................................................................
9
BAB 3
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
..........................................................................................................
15
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Obstruksi pada usus dapat terjadi secara akut (dalam jam) maupun
kronis (dalam minggu), secara sederhana (mekanik) yaitu aliran darah tidak
terganggu, atau strangulasi yaitu aliran darah terganggu (Pierce A. Grace, ).
Small Bowel Obstruction (Obstruksi Usus Halus) terjadi bila terdapat
gangguan pada aliran isi usus. Bisa terjadi akibat faktor- faktor luminal,
mural, atau ekstraluminal yang menyebabkan blokade luminal. Adhesi pasca
bedah dan hernia merupakan penyebab tersering (Omar Faiz, 2002). Banyak
kasus yang sembuh hanya dengan pengobatan konservatif.
Pada pasien dengan obstruksi usus akut biasanya akan dilakukan
tindakan pembedahan. Biasanya kasus tersebut disebabkan oleh adhesi atau
hernia dan terdapat tanda- tanda strangulasi. Sehingga harus dilakukan
pembedahan untuk menghilangkan obstruksi. Obstruksi usus halus sering
memiliki onset cepat dan sering disebabkan oleh adhesi atau hernia. Dari data
yang telah ditemukan 2% kematian ditemukan pada obstruksi usus halus nonstragulating. Biasanya kematian terjadi pada orang tua. 8% kematian pada
obstruksi dengan strangulasi jika pembedahan dilakukan 36jam setelah
ditemukannya gejala. Dan 25% kematian jika pembedahan tertunda lebih dari
36 jam.
Penatalaksanaan terbaik untuk obstruksi usus halus adalah pengobatan
konservatif saat pertama timbul disertai aspirasi gaster dan pemberian
makanan intravena untuk memberi waktu bagi meredanya keadaan radang
akut (David Rubenstein,2003). Jadi untuk tindakan pembedahan mungkin
akan lebih efektif dilakukan pada kasus yang dapat dikatakan gawat.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana anatomi dan fisiologi dari usus halus?
1.2.2 Bagaimana definisi dari obstruksi usus halus?
1.2.3 Bagaimana etiologi dari obstruksi usus halus?
1.3 Tujuan Umum
1.3.1 Tujuan Umum
Menyelesaikan penugasan mata kuliah Keperawatan Pencernaan I
Semester 3 Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi dan Fisiologi Usus Halus
1) Pengertian
Usus halus adalah bagian saluran cerna di antara lambung dan usus
besar. Usus halus merupakan tabung yang kira-kira sekitar 2 m panjang
dalam keadaan hidup. Usus halus panjang, saluran bergulung mengisi
sebagian besar rongga abdomen. Angka yang bisa diberikan, 6 m adalah
penemuan setelah mati bila otot telah kehilangan tonusnya. Usus halus
memanjang dari lambung sampai katup ileo-kolika, tempat bersambung
dengan usus besar.
a. Duodenum
Duodenum adalah saluran berbentuk C, duodenum merupakan bagian
pertama usus halus yang berbentuk sepatu kuda panjang sekitar 25
cm, pada bagian belakang abdomen, mengitari caput pancreas.
Saluran empedu dan saluran pankreas masuk ke dalam duodenum
pada suatu lubang yang disebut ampula hepatopankreatika, atau
ampula Vateri, 10 cm dari pilorus. Duodenum digambarkan dalam 4
bagian:
Bagian I: berjalan ke kanan,
Bagian II: berjalan ke bawah,
Bagian III: berjalan mendatar ke kiri dan ke depan vena cava
inferior dan aorta,
Bagian IV: berjalan ke atas bersambungan dengan jejunum.
Lambung mebuka ke dalam bagian I pada lubang pylorus. Pankreas
dan duktus biliaris membuka ke dalam bagian II sebagai lubang
bersama pada papila kecil, lubang dikontrol oleh sfingter yang disebut
sfingter Oddi. Kadang-kadang duktus terbuka secara terpisah.
b. Jejunum dan Ileum
Jejunum adalah bagian pertama dan Ileum adalah bagian kedua dari
seluruh usus halus. Kombinasi mereka bervariasi dai 300-900 cm.
Nama kedua bagian ini tradisional. Tidak ada perbedaan yang jelas di
antaranya. Jejunum agak besar, memiliki dinding tebal, lebih banyak
lipatan membrana mukosa dan lebih sedikit plak Peyeri. Jejunum dan
akhir.
Hasil
makanan
Protein
terakhir
Asam amino
Dari
epithelium
masuk
pembuluh
Hidrat karbon
Gliserin
lemak
aliran limfe
Monosakarida :
Dari
Glukosa
Laevulosa
Galaktosa
epitelium
vili
dan
dinding
4) Tumor
Tumor dapat disebabkan karena terjangkitnya virus cervical cancer
serta hepatocellular carcinoma. Dilihat secara garis besar, penyebab tumor
ada tiga hal yaitu:
Berhentinya produksi dari sel-sel jaringan
Rusaknya sel normal sehingga tidak dapat berfungsi normal yang
diakibatkan oleh faktor lain.
Gen p53 berhenti mengirimkan tanda agar sel-sel tertentu mati sesuai
waktunya (apoptosis).
Beberapa faktor pemicu ketiga hal diatas disebabkan oleh faktorfaktor misalnya:
Gaya
hidup,
misalnya
kebiasaan
minum
alkohol,
merokok,
menggunakan narkotika
Obesitas (kelebihan berat badan)
Genetik
Lingkungan
Radiasi sinar matahari
Zat-zat kimia.
5) Hernia
Hernia bisa menyebabkan obstruksi apabila hernia mengalami
strangulasi dari kompresi sehingga bagian tersebut tidak menerima supply
darah yang cukup. Bagian tersebut akan menjadi edematosus kemudian
timbul necrosis. (Suratun dan Lusianah. 2010)
Hernia dapat terjadi karena ada sebagian dinding rongga lemah.
Lemah nya dinding ini mungkin merupakan cacat bawaan atau keadaan
yang di dapat sesudah lahir, contoh hernia bawaan adalah hernia
omphalokel yang terjadi karena sewaktu bayi lahir tali pusat nya tidak
segera berolditerasi (menutup) dan masih terbuka. Demikian pula hernia
diafragmatika hernia dapat di awasi pada anggota keluarga misalnya bila
ayah menderita hernia bawaan sering terjadi pula pada anaknya.
Lemahnya sfingter diagfragmatika memungkinkan esofagus bagia bawah
dan kardia gaster naik ke rongga toraks. Refluks gastroesofagus bisa
terjadi dengan atau tanpa disertai hernia hiatus, dan diperberat dengan
Faktor
yang
dipandang
berperan
kausal
prolaps
oleh
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Obstruksi usus halus merupakan suatu kondisi penyumbatan patologis
akibat adanya kelainan mekanik pada usus halus. Obstruksi usus halus dapat
disebabkan oleh beberapa hal diantaranya, intususepsi, divertikulitis, adhesi
dan tumor, hernia, dan askariasis. Intususepsi adalah suatu keadaan dimana
segemen usus masuk ke dalam segmen lainnya, yang bisa mengakibatkan
obstruksi atau strangulasi. Tersering pada anak kecil, dengan usia terbanyak
antara 4 dan 12 bulan dan rentang usia 3 bulan hingga 3 tahun. Untuk
divertikulitis adalah infeksi, perdivertikular, dari perforasi divertikula.
DAFTAR PUSTAKA
Arief Mansjoer . 2005. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius
Arvin, B.K. 2000. Ilmu Kesehatan Anak Ed.15. Jakarta:EGC.
Davey, Patrick. 2005. At a Galance Medicine. Jakarta: Erlangga.
Faiz, Omar, et.al. 2002. At a Glance Anatomi. Jakarta: Erlangga.
Gibson John. Fisiologi Dan Anatomi Modern Untuk Perawat.Ed.2. 2003. Jakarta:
EGC.
Grace, Pierce A. et al. 2006. At a Glance Ilmu Bedah. Jakarta: Erlangga.
Nettina, Sandra M. 2001. Pedoman praktik keperawatan. Alih bahasa Setiawan
dkk. Ed. 1. Jakarta : EGC.
Oswari. 2000. Bedah dan Perawatannya. Jakarta : Penerbit FKUI.