Professional Documents
Culture Documents
Konversi
kimiawi
Nama Alat
Oksidasi
converter,
burner
2
3
4
5
6
7
8
Nitrasi
Sulfonasi
Netralisasi
Electrolysis
Kalsinasi
Esterifikasi
Aminasi/amonoli
sis
Halogenasi
Hidrasi
dan
hidrolisis
Nitrator, Reaktor
Sulfonator
Settler, reaktor, cristallizer, Tanki
Electrolysis cell
Rotary kiln, calciner, drier
Acetylator, Mixer, Reactor
Autoclave
Alkilasi
Polimerisasi
Fermentasi
9
10
11
12
13
Oxidazing-room,
Chamber,
Sulfur
Hasil
samping
Penyimpana
n bahan
dasar
Limbah
Penyim
panan
umpan
Reaktor
Pemisaha
n
produk
Pemurnian
produk
Penyimpanan produk
Aliran
masuk
Masukan
informasi
Satuan
proses
Metode
perhitungan
Gambar 1. Satuan rancangan
proses
Aliran
keluar
Keluaran
informasi
1. Alat/tempat
Sebagai tempat terjadinya reaksi pengolahan,
siperlukan alat yang disebut REAKTOR. Reaktor ini
harus bisa memenuhi persyaratan tertentu yang
harus disesuaiakan dengan sifat bahan yang diolah
dan sifat bahan yang dihasilkan. Misalnya: alat
harus tahan terhadap korosi, tahan terhadap
tekanan, tahan terhadap suhu tinggi dsb.
Demikian juga karena kondisi reaksi (tekanan, suhu
dan konsentrasi dsb) untuk suatu reaksi perlu diatur
dan diawasi untuk menghasilkan hasil yang
diinginkan, maka biasanya reaktor dilengkapi
dengan alat-alat penunjuk/indikator dan alat-alat
pengontrol/pengatur.
II. Sintesis/reaksi
Kondisi reaksi yang tepat sangat penting untuk
berlakunya suatu reaksi kimia . Reaksi kimia
seringkali dapat berlangsung dengan cepat pada
kondisi tertentu dan tidak dapat berlangsung sama
sekali pada kondisi yang lain, sehingga
pengetahuan tentang kondisi operasi ini sangat
penting dalam penanganan reaktor.
Mengingat hal tersebut diatas, maka sangatlah
penting untuk mempelajari/mengetahui KINETIKA
dan TERMODINAMIKA dari reaksi kimia yang terjadi
dalam sintesis proses tersebut.
Kinetika
Digunakan antara lain :
Memahami mekanisme reaksi
Menghitung ukuran reaktor
Memperkirakan usaha-usaha yang dapat
ditempuh untuk mempelajari reaksi yang
berjalan lambat dan reaksi yang berjalan
terlalu cepat agar dapat dikontrol
Termodinamika
Digunakan antara lain untuk:
Memperkirakan energi/panas yang diperlukan
(endotermis) atau energi/panas yang dikeluarkan
(eksotermis) dari reaksi kimia
Memperkirakan konversi maksimum yang dapat
dicapai pada kesetimbangan
Memperkirakan usaha-usaha yang dapat
ditempuh untuk memperbesar konversi
kesetimbangan
cC + dD
- rA = k (A)a (B)b
Keterangan:
- rA : kecepatan berkurangnya A
k
: konstanta kecepatan reaksi
(A) : konentrasi reaktan A
(B) : konsentrasi reakstan B
a,b : pangkat/tingkat reaksi
k Ae E/RT
Keterangan:
A
:
E
:
R
:
T
:
3. Suhu (T)
Dari persamaan
E/RT
k Ae
k1
cC dD
k2
k 2 (A) a (B) b
Ket.
( ) = konsentrasi
K = konstanta kesetimbangan
nA
(A)
nt
, maka
(c d) (a b)
c
d
n n P
K C D
na nb n t
A B
Keterangan:
a, b, c, d : koefisien reaksi
nA, nB, nC, nD
: jumlah mol komponen
P
: tekanan
nt : jumlah mol total (nA + nB + nC + nD + ninert)
C
atau,
(a b) (c d)
a
b
n n
P
A
B
nD K
n
nc
C t
e) Tekanan:
Bila (a + b) ( c + d) positif, maka
tekanan tinggi menguntungkan.
Bila (a + b) ( c + d) negatif, maka
tekanan
tinggi tidak menguntungkan.
Bila (a + b) ( c + d) adalah nol, maka tekanan
tidak berpengaruhi kesetimbangan
f)Jumlah mol total dipengaruhi inert:
Bila (a + b) ( c + d) positif, maka adanya inert
tidak menguntungkan
Bila (a + b) ( c + d) negatif, maka adanya inert
menguntungkan
Sebagai contoh.
Penentuan suhu (T), jika ditinjau dari segi
kinetika semakin tinggi suhu, hasil (produk)
semakin tinggi, namun penentuan suhu (T) jika
dilihat dari segi termodinamika belum tentu jika
suhu tinggi akan menghasilkan produk yang
besar, bahkan bisa sebaliknya justru
mengurangi hasil (produk).
K
x
k
T optimum
Suhu (T)
T optimum
Suhu (T)