You are on page 1of 1

Tiga tahun sudah umur dari pusat pembuatan kompos di dekat kampus ITS.

Ini
merupakan salah satu fasilitas yang dimiliki oleh ITS yang berfungsi untuk menunjang
kebutuhan di dalam kampus. Dengan rata-rata tiap bulannya menghasilkan 100-300 bungkus
pupuk kompos siap pakai, ITS sangatlah mendukung adanya program pemerintah untuk
penghijuan kampus atau yang biasa kita dengar Eco Campus.
Pupuk kompos sendiri merupakan salah satu pupuk organik yang dibuat oleh manusia
dengan proses pembusukan sisa-sisa bahan organik. Bahan organik yang sering digunakan
adalah daun-daun kering yang berasal dari kampus. Kemudian daun kering tersebut di timbun
beberapa hari. Sementara ini terdapat 6 tangki/bak pembusukan yang masing-masing
memiliki ukuran 6x1x1 meter. Tiap 4-6 hari tumpukan sampah kering yang ada di bak
pembusukan kita siram dengan air agar kelembapan terjaga, kata Pak Wiyono sebagai
Koordinator di tempat pembuatan pupuk kompos. Di fasilitas ini terdapat 3 pengurus utama,
salah satunya adalah Pak Wiyono yang telah bekerja selama 2 tahun. Proses selanjutnya yaitu
menunggu sekitar kurang lebih 30-40 hari. Kemudian tumpukan sampah tersebut digiling
sehingga menjadi halus. Setelah proses penggilingan, kompos yang setengah jadi tersebut
diayak agar menghasilkan kompos yang sempurna dan halus. Setelah itu, barulah di packing
dengan bungkus warna hijau.
Biasanya, pupuk kompos tersebut digunakan untuk keperluan kampus saja, seperti
acara besar Gugur Gunung yang tiap tahunnya ada. Dan di tempat ini juga dapat dipakai
untuk percobaan tentang sampah kering, basah maupun dapur. Ini merupakan program rektor
yang patut kita dukung sebagai mahasiswa. Sebagai mahasiswa selayaknya mampu
mengaplikasikan ilmu yang kita punya agar dapat bermanfaat bagi banyak orang dan
lingkungan.

You might also like