You are on page 1of 22

Akhir Zaman

Munculnya Ya'juj wa Ma'juj dan al-Masih ad-Dajjal


(End of Time and the Appearance of Gog and Magog and anti-Christ)

Peringatan Terakhir Bagi Orang Beriman dan Manusia Pada Umumnya


Pendahuluan
Banyak hadits-hadits yang menerangkan tanda-tanda tibanya akhir zaman sebagai
nubuwatan Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam sebelum terjadinya Hari
Qiamat yang menjelaskan keprihatinan Nabi terhadap akibat yang akan menimpa
umatnya dalam berbagai bidang kehidupan.
Dalam tulisan ini hanya akan disinggung beberapa hadits yang berkaitan dengan objek
kajian, yaitu munculnya Ya'juj wa Ma'juj dan al-Masih ad-Dajjal serta akibat-akibat yang
ditimbulkannya.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dalam penglihatan kenabiannya telah
memberikan peringatan bahwa dalam perjalan sejarahnya umat Islam akan melewati
suatu periode yang disebut: Sa'ah yang artinya 'titik waktu' 1) yang dalam bahasa Inggris
disebut moment. Akan tetapi bila kita renungkan hadits-hadits mengenai akhir zaman,
ternyata kata sa'ah merupakan sebuah sinyalemen krusial berupa bencana. Bencana yang
akan menimpa umat manusia pada umumnya, termasuk umat Islam sebelum terjadinya
Hari Qiamat. Memang kata sa'ah juga disebutkan al-Qur'an dengan pengertian Qiamat.
Pada masa Sa'ah itu terjadi hal-hal yang tingkat kegawatannya sangat serius. Kejadian itu
menurut Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam adalah munculnya al-Masih ad-Dajjal,
sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits berikut ini:
"Sesungguhnya tidak ada fitnah dimuka bumi ini semenjak Allah menciptakan Adam
sampai kedatangan masa Sa'ah yang lebih besar tingkat kegawatannya, yaitu fitnah
Dajjal.2)
Fitnahnya Dajjal adalah fitnah yang paling besar, Nabi pun mengajarkan kepada umatnya
agar pada tiap shalat berdo'a kepada Allah Azza wa Jalla untuk diselamatkan dari
fitnahnya Dajjal, yaitu: "Ya Allah, aku mohon perlindungan Engkau dari fitnahnya al-

Masih ad-Dajjal". Selanjutnya diterangkan pula dalam Hadits bahwa setiap Nabi
memperingatkan ummatnya terhadap fitnah Dajjal. 3)
Dajjal disebutkan berulangkali dalam hadits, sedangkan Ya'juj wa-Ma'juj bukan saja
disebutkan dalam hadits, tetapi juga di dalam al-Qur'an, kita temui dalam Surat al-Kahfi
ayat 94 yang artinya
sesungguhnya Ya'juj dan Ma'juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka
bumi
dan dalam Surah al-Anbiya ayat 96 yang artinya:
"Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya'juj dan Ma'juj, dan mereka turun dengan cepat
dari seluruh tempat yang tinggi.
Kedua ayat al-Qur'an tersebut dengan sangat jelas memberitahukan kepada kita bahwa
pada waktu al-Qur'an diturunkan sosok Ya'juj dan Ma'juj sudah ada, hanya saja mereka
masih 'terpenjara' sebagaimana dijelaskan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
dalam sabdanya: "Laa ilaaha illa-llaah. Celakalah bangsa Arab dari bahaya yang telah
dekat. Pada hari ini dinding Ya'juj dan Ma'juj telah terbuka sebesar ini". Beliau bersabda
demikian sambil melingkarkan dua jari beliau: ibu jari dan telunjuk. Zainab bertanya,
"Rasulullah, apakah kita akan binasa, padahal ditengah-tengah kita terdapat orang-orang
shaleh?. "Ya, jika maksiat banyak dilakukan," jawab beliau. 4)
Definisi Ya'juj wa Ma'juj
Kata Ya'juj dan Ma'juj berasal dari kata ajja atau ajij dalam wazan Yaf'ul; kata ajij artinya
nyala api. Tetapi kata ajja berarti pula asra'a, maknanya berjalan cepat. Itulah makna yang
tertera dalam kamus Lisanul-'Arab. Ya'juj wa-Ma'juj dapat pula diibaratkan sebagai api
menyala dan air bergelombang, karena hebatnya gerakan. Nabi Sallallahu 'Alaihi wa
Sallam bersabda: "Sesungguhnya Ya'juj wa Ma'uj adalah dari keturunan Adam. 5). Dalam
bahasa Inggris disebut dengan Gog and Magog.
Dalam Bibel, Gog dan Magog disebut dengan jelas dan tidak perlu diragukan lagi apa
yang menjadi ciri-cirinya, sebagaimana yang ditunjukkan oleh ayat berikut dari Bibel
Inggris (Oxford Cambridge University Press, 1970).
"Inilah kata-kata Tuhan kepadaku: Hai, lihatlah ke arah Gog, Ratu dari Rosh, Meshech
dan Tubal, di tanah Magog, dan meramalkan tentang dia. Katakan, semuanya ini adalah
kata-kata Tuhan; Aku musuhmu Gog, Ratu Rosh, Meshech, dan Tubal, Aku akan
berpaling darimu, menempatkan sabit di rahangmu." (Ezekiel = Yehezkiel 38 : 1 - 4).
Di sini Gog disebut dengan jelas, dan Gog ini sama dengan yang tercantum dalam AlQur'an yang disebut Ya'juj. Dia disebut sebagai "Ratu Rosh, Meshech, dan Tubal". Dan
Magog (Ma'juj), hanya tanah air yang disebut dari Magog.

Definisi al-Masih ad-Dajjal


Kata Dajjal berasal dari kata dajala, artinya, menutupi (sesuatu). Kamus Lisanul-'Arab
mengemukakan beberapa pendapat mengapa disebut Dajjal. Menurut suatu pendapat, ia
disebut Dajjal karena ia adalah pembohong yang menutupi kebenaran dengan kepalsuan.
Pendapat lainnya mengatakan, karena ia menutupi bumi dengan bilangannya yang besar.
Pendapat ketiga mengatakan, karena ia menutupi manusia dengan kekafiran. Keempat,
karena ia tersebar dan menutupi seluruh muka bumi. Pendapat lain mengatakan, bahwa
Dajjal itu bangsa yang menyebarkan barang dagangannya ke seluruh dunia, artinya,
menutupi dunia dengan barang dagangannya. Ada juga pendapat yang mengatakan,
bahwa ia dijuluki Dajjal karena mengatakan hal-hal yang bertentangan dengan hatinya,
artinya, ia menutupi maksud yang sebenarnya dengan kata-kata palsu. Sedangkan dalam
bahasa Inggris disebut sebagai Anti-Christ.
Masih artinya Messiah, penyampai, pembawa, nama yang diberikan Allah Subhanahu wa
Ta'ala kepada Nabi Isa a.s. sebagaimana tersebut dalam al-Qur'an. Dajjal melaksanakan
tugas dan fungsinya atas nama Nabi Isa a.s., tapi dalam keadaan yang bertentangan sama
sekali dengan ajaran agama Nashrani. 6) yang benar-benar merupakan messiah. Dalam
Bibel. 7) dijelaskan bahwa "Ketahuilah (olehmu bahwa) waktu yang akan datang tentang
persembahan kepada Tuhan, Tuhanmu, dan hanya Dia akan engkau layani." (Matius, 4 :
10).
Dajjal meletakkan Messiah dalam posisi sebagai Tuhan, padahal Messiah yang benar
berpikir bahwa seluruh nabi Allah datang ke dunia tanpa dosa, melaksanakan tugastugasnya sampai mati tanpa dosa, sedangkan Dajjal akan mengatakan salah, semuanya ini
sebagai yang nyata-nyata berdosa dalam khutbah-khutbahnya. Messiah yang benar juga
berkhotbah bahwa setiap manusia akan berdiri di hadapan Tuhan, dan akan diganjar atau
dihukum menurut apa yang telah mereka kerjakan. Tapi Dajjal akan berkhutbah bahwa
anak Maryam menderita dengan disalib, karena untuk mencuci dosa-dosa manusia di
seluruh dunia. Bahkan Maryam, wanita Suci ibu Jesus, tidak bebas dari umpatan
kebohongan Dajjal dan inilah yang dimaksudkan dengan mengatakan Dajjal sebagai anti
Kristus. 8)
Berdirinya Kekhalifahan Islam Kelima
Sebagai indikator bahwa Hari Qiamat belum segera akan tiba, artinya umat Islam dan
umat manusia seluruhnya harus melewati periode sa'ah yaitu munculnya Ya'juj wa Ma'juj
dan al-Masih ad-Dajjal, khusus untuk umat Islam periode ini merupakan ujian yang maha
berat dan sekaligus kesempatan emas untuk memperoleh surga yang hamparannya seluas
langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa. Dalam kaitan ini
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam memberikan harapan dengan sabdanya:
Adalah fase kepemimpinan nubuwah ada pada kalian apa yang Allah kehendaki terjadi.
Kemudian Allah mengangkatnya manakala Dia mengangkatnya Kemudian akan ada
khilafah di atas manhaj nubuwah itu, maka terjadilah apa yang Allah kehendaki terjadi.
Kemudian Allah mengangkatnya manakala Dia menghendaki untuk mengangkatnya

Kemudian akan ada raja yang menggigit, maka terjadilah apa yang Allah kehendaki
terjadi. Kemudian Allah mengangkatnya manakala Dia menghendaki untuk
mengangkatnya, Kemudian akan ada (pemegang) kekuasaan diktator, maka terjadilah
apa yang Allah kehendaki terjadi. Kemudian Allah mengangkatnya manakala Allah
menghendaki untuk mengangkatnya Kemudian akan ada khilafah di atas manhaj
nubuwah (metode kenabian)9).
Dari hadits tersebut tergambar periodisasi kepemimpinan umat manusia sampai
menjelang hari Qiamat, pertama dalam masa kehidupan Nabi Shallallahu 'Alaihi wa
Sallam di Madinah, kemudian dilanjutkan oleh Khulafaur Rasyidin, setelah itu oleh rajaraja dan dilanjutkan oleh para diktator dunia. Setelah berakhirnya masa kediktatoran
dunia maka kekhilafahan akan kembali berdiri tegak melaksanakan keadilan Islam. Inilah
yang dimaksud dengan kesempatan emas bagi umat Islam karena masa seperti ini hanya
dialami sekali dan puncaknya terjadipada waktu kita hidup dewasa ini. Oleh karena itu
kita diundang untuk melaksanakan tugas dan kewajiban Islam untuk melaksanakan
perintah Allah Azza wa Jalla untuk menegakkan keadilan Islam dengan cara-cara damai,
karena Islam adalah agama perdamaian dan sudah pasti menentang terorisme, karena
tindakan teroris bukanlah jalan fii sabilillah, tapi fii sabilithaghut.
Yahudi, Nashrani dan Islam
Al-Qur'an menjelaskan kepada kita bahwa Allah Azza wa Jalla telah menurunkan agama
langit yang wajib diketahui yaitu agama Yahudi yang diturunkan kepada Bani Israel
melalui Nabi Musa a.s. dan dengan kitab suci Taurat. Kemudian masih kepada Bani Israel
yang meneruskan ajaran Nabi Musa a.s. berupa agama Nashrani melalui Nabi Isa a.s.
dengan kitab suci Injil. Hal ini disebutkan dengan jelas dalam Matius 17-18 sbb:
"Janganlah kamu menyangka, bahwa aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau
kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk
menggenapinya. Karena aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap
langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum
Taurat, sebelum semuanya terjadi.
Terakhir kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam berupa agama Islam
sebagai penyempurna agama-agama sebelumnya dan sebagai petunjuk yang lurus untuk
umat manusia seluruhnya yang bersifat rahmatan lil 'alamin dengan kitab suci al-Qur'an,
sebagaimana disebutkan dalam surah al-Maidah ayat 3 " ... Pada hari ini telah
Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku,
dan telah Ku-ridai Islam itu jadi agama bagimu...". Disamping ketiga agama samawi
tersebut, al-Qur'an juga menyebutkan agama budaya yang kita kenal dengan sebutan
Sabi'in, kelompok penyembah bintang dan Majusi, kelompok penyembah api.
Dalam perjalanan sejarah umat manusia yang panjang, kelima agama tersebut di atas
saling berinteraksi dan saling mempengaruhi satu sama lain sesuai kondisi zaman
masing-masing yang mengakibatkan jumlahnya bertambah banyak serta mengalami
distorsi. Menurut David Barrett et al, editor dari "World Christian Encyclopedia: A

comparative survey of churches and religions - AD 30 to 2200," terdapat 19 agama utama


dunia dan terbagi lagi menjadi 270 aliran agama.10).
Agama Yahudi
Dalam sekte agama Yahudi terdapat perbedaan satu dengan yang lainnya bertitik tolak
kepada praktek dan pergerakan yang merefleksikan respon terhadap perubahan waktu dan
budaya. Sejarah agama Yahudi kuno merefleksikan sikap terhadap penguasa Romawi di
Israel yang dapat disebutkan disini diwakili oleh kelompok Pharisee, Sadduccees dan
Essenes, sedangkan pergerakan agama Yahudi zaman modern lebih merefleksikan
responnya terhadap kultur modern dan sekuler Eropa serta Amerika yang terwakili antara
lain oleh agama Yahudi Orthodoks, Reformasi dan Konservatif, sedangkan Hasidism, dan
Kabbalah disamping merespon terhadap situasi dan kondisi juga sarat dengan pendekatan
mistik terhadap ajaran agama Yahudi .11)
Pada Masa Nabi Isa a.s, Agama Yahudi terbagi kedalam beberapa sekte:

1- Sekte Saduki (The Sadducees) berasal dari nama Saddoc", Imam Besar pada masa
Raja Daud, mereka adalah para pengikut Simon Maccabee, Pemimpin dan Imam Besar:
Para imam, orang-orang kaya, dan para politikus yang bekerja sama dengan orang
Romawi; semua Imam Besar, seperti Annas dan Caiaphas adalah Saduki - Sadducees.
Mereka hanya menerima Taurat, mengenyampingkan kedatangan Mesiah yang diutus
kepada mereka yang membebaskan mereka dari tawanan, menolak para malaikat, roh-roh
jahat, mukjizat-mukjizat, dan kebangkitan jasmani pada hari Qiamat.
Terdapat dua kelompok Saduki, yaitu:
a."Shammai" yang mempercayai bahwa yang benar dan adil akan menikmati hidup dan
orang fasik akan kekal menderita dalam kutukan.
b-"Hillel" mempercayai bahwa orang yang jahat akan kembali kedalam kehidupan yang
kekal setelah dibersihkan oleh api neraka.

2 - Sekte Farisi (The Pharisees) orang-orang Farisi artinya


"Mereka yang memisahkan dan para pengikut Judas Macabee: Ahli-ahli Taurat (para
penulis) dan rabbi-rabbi (para guru). St. Paulus adalah salah seorang diantaranya
(Act23:6). Mereka percaya kepada Taurat dan tradisi lisan, pembebasan messianic Israel,
kebangkitan jasmani pada Hari Pengadilan. Taat dan tegas kepada Hukum. Mereka
mendukung Synagogue, kadang-kadang duduk di bagian terdepan .... dan setelah
kehancuran Bait Allah dalam tahun 70 M, mereka menjadi para pemimpin penting agama
Yahudi atau Judaisme... Mereka menciptakan "sistim kerabbian" yang sekarang ini
dengan Talmud sebagai pusatnya dalam sinagog ...
Mereka dibenci oleh para Imam, karena orang-orang Farisi adalah orang biasa yang
menampakkan diri lebih religius dibandingkan dengan para Imam ...
Sekte "Hasids" adalah kelompok awal orang "saleh" mereka yang mendukung
Maccabees.
3 - Sandherin (The Sanhedrin), Dewan tertinggi agama Yahudi, dengan 71 anggota
termasuk pejabat Imam Besar sebagai pimpinannya. Anggotanya terdiri para imam dari
kelompok Saduki, "ahli-ahli Taurat"-the Scribes dari orang-orang Farisi, dan "para
sesepuh" dari keluarga-keluarga kaya.
4 - Publikan (The Publicans), pemungut pajak Yahudi, karena terlalu sering menyalahgunakan kewenangan mereka, dibenci oleh semua orang, terutama oleh orang-orang
Farisi. St .Matius dan Zakheus adalah Publicans.
5 - Sekte Pengikut Herod the Great (Herodians), Seperti sebuah partai politik yang
didukung oleh Herodes Antipas yang bekerja sama dengan Romawi. Jika Saduki adalah
kekuatan religius, sedangkan Herodians adalah kekuatan politis. (Paulus, Gnostik,, dari
sini awal perubahan agama Nashrani menjadi Kristen) (37-4 BCE)
6 - Esenes (The Essenes), Sebuah kelompok kecil minoritas yang tinggal di sekitar Laut
Mati yang kehidupannya dalam biara. Mereka meninggalkan sesuatu yang sangat
berharga untuk agama Yahudi yaitu berupa Naskah Laut Mati - Dead See Scrolls
ditemukan antara tahun 1947-48. Beberapa cendikiawan meyakini bahwa Yohanes
Pembaptis adalah salah seorangg dari Essene.
7 - Sekte Zealots: Sekte ini berdiri pada saat kematian Herodes the Great (6 BC), sebagai
ssebuah oraganisasi militan anti-Romawi yang pro-Taurat, pembela kemurnian agama
Yahudi. Dalam 66 M, di Masada, lebih dari 900 orang dari mereka melakukan bunuh diri

daripada menyerah kepada bangsa Romawi yang mengepungnya. Judas adalah salah
seorang dari sekte Zealot.
8 - Sekte Samaritan: Sebuah kelompok kecil di Samaria yang menolak Yerusalem sebagai
pusat peribadatan dan sebagai gantinya adalah Gunnung Gerizim. Kelompok inilah yang
sampai dewasa ini masih melaksanakan Taurat dengan setia lengkap dengan para imam,
altar dan pengorbanannya.12)
Disamping sekte-sekte agama Yahudi tersebut di atas, pada masa Nabi Isa a.s terdapat
orang-orang non-Yahudi atau Goyim seperti Romawi, Yunani, Persia, Arab dll. source:
http://biblia.com/jesusbible/maccabees12.htm
Tentu saja keberadaan sekte agama Yahudi pada waktu itu diketahui dengan jelas oleh
Nabi Isa a.s, dan yang paling dikecam adalah sekte Farisi, dimana menurut Elizabeth
Dilling13), para ilmuwan Bibel menyadari bilamana Jesus menyatakan bahwa Farisi
adalah sesat, karena: "Mereka menghapuskan semua perintah Tuhan dan menggantinya
dengan tradisi mereka, mengajarkan doktrin-doktrin berupa ajaran yang dibuat manusia"
(Mark 7:13; Matt. 15:6-9,dst.). dan pada klimaksnya mengutuk orang-orang Farisi
sebagai "Munafik".Ia meramalkan bahwa orang-orang Farisi akan terus melakukan
pembunuhan, dengan mengatakan: "Kamu ular-ular, generasi orang jahat, bagaimana
mungkin kamu melepaskan diri dari kutukan neraka?"
Nabi Isa a.s. tidak menafikan bahwa orang-orang Farisi berasal dari keturunan anak-cucu
Nabi Ibrahim a.s., namun dinilainya secara ruhani mereka adalah rusak dan kotor yang
merupakan penjelmaan setan. Kristus mengatakan kepada mereka: "Iblislah yang menjadi
bapakmu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapakmu. Ia adalah pembunuh
manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada
kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah
pendusta dan bapak segala dusta." (Yohanes 8:44)
Menurut catatan Aherents.com, tanggal 30 September 2005 jumlah pemeluk agama
Yahudi diseluruh dunia dewasa ini tercatat sebanyak 14 juta orang yang merupakan
0,22% dari seluruh jumlah pemeluk agama di dunia, mayoritas mereka berdomisili di 10
negara dan yang paling banyak antara lain di Amerika Serikat 5.602.000, Israel 4.390.000
dan Rusia 1.450.000 serta Inggris 320.000 orang.14). Tabel di bawah ini menggambarkan
pembagian persentase jumlah penduduk dunia ke dalam berbagai agama dan aliran.

Agama Nashrani
Agama Nashrani yang kita kenal melalui pemberitaan ayat-ayat al-Qur'an dan haditshadits Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam yang bersama-sama dengan pemeluk agama
Yahudi dikategorikan sebagai ahli kitab, diantara mereka ada yang beriman, namun yang
kafir lebih banyak jumlahnya. Saat ini istilah untuk agama Nashrani lebih dikenal dengan
sebutan agama Kristen.
Sebutan orang Kristen (Al-Masihi) baru diberikan kepada murid-murid Yesus (AnNashara) setelah Al-Kitab diubah pada KonsiIi Nisea tahun 325 M, sedangkan menurut
Wikipedia, istilah Kristen diketahui dirgunakan untuk pertamakali dalam kitab Bibel
Perjanjian Baru dalam Acts 11:26: "para murid Yesus untuk pertamakali disebut Kristen
di Antioch." Kemudian istilah tersebut untuk pertamakali dinisbatkan kepada mereka
yang diketahui atau mengaku sebagai murid-murid Yesus. Istilah yang sama juga
dipergunakan di dalam dua ayat kitab Perjanjian Baru (Acts 26:28 dan 1 Peter 4:16), yang
merujuk identitas umum kepada mereka yang mengikuti ajaran agama Yesus. Catatan
paling awal penggunaan istilah Kristen diluar Bibel dibuat oleh Tacitus ketika Nero
menimpakan kesalahan kepada 'orang-orang " Kristen' sewaktu terjadi Kebakaran Hebat
di Roma pada tahun 64M. 15)
Sejak awal ke-Kristenan sampai dengan Abad Pertengahan hanya ada sebuah gereja
Katholik ("universal"). Pada dasarnya jika seseorang beragama Kristen namun bukan
anggota gereja, maka ia tidak dianggap sebagai Kristen. Selama kurun waktu seribu
tahunan tidak terdapat denominasi Kristen seperti yang terjadi dewasa ini. Dalam
Denominasi Agama Kristen perbedaannya terutama dalam masalah doktrin.

Baru pada tahun 1054 untuk pertamakali terjadi perpecahan dalam agama Kristen dengan
adanya "Great Schism" antara gereja Barat dengan gereja Timur. (Lebih terinci dalam
masalah ini bisa dilihat di: Kristen Ortodoks) Sejak saat itu terdapat dua buah cabang
besar agama Kristen yang kemudian dikenal di Barat sebagai gereja Katholik dan gereja
Orthodoks di Timur.
Kemudian pemisahan penting terjadi dalam abad ke-16 dengan apa yang kita kenal
sebagai Reformasi Protestan di Jerman yang dipelopori Martin Luther pada tahun 1517,
namun "Protestantisme" sebagai sebuah gerakan resminya baru dimulai pada tahun 1529.
Konsili Nicea

Istilah Kristen juga dipergunakan oleh Konstantin, Kaisar


Romawi dalam Konsili Nisea pada tahun 325 M yang dihadiri oleh 1800 terdiri dari 1000
orang utusan yang berasal dari Gereja Timur dan 800 orang utusan Gereja Barat serta 22
orang utusan Arius dipimpin oleh Eusebius dari Nicomedia, Karena terjadi perbedaan
pandangan, Konstantine mengusir keluar anggota sidang sekitar 1482 orang uskup dan
hanya 318 orang saja yang diijinkan mengikuti hingga akhir Konsili. (Dr. Henery Stbble,
An Account of the Rise and Progress of Mohametanism, 1954, hal.44-45, Holy Blood
Holy Grail hal.692, Arana-"Holocaust Theology"). Dari 318 suara tersebut hanya 2 suara
yang mendukung Arius. Konsili pertama yang dilaksanakan pada tanggal 20 Mei sampai
25 Juni 325 M diakhiri dengan ketokan palu yang mengesahkan Kredo Misterius, yang
juga dikenal sebagai Kredo Nicea.
Namun Kredo Nicea yang sekarang bukanlah rumusan yang disepakati pada konsili
Nicea dulu, tetapi sudah diperluas dan dimodifikasi. (Prof. Percy Gardner, English
Modernism,-Apendiks I, hal.223 ).

Agama Islam
1. Pengertian dan Ruang Lingkupnya

Islam berasal dari kata aslama, yuslimu yang memeiliki beberapa arti; (1) melepaskan
diri dari beberapa penyakit lahir dan batin, (2) kedamaian dan keamanan, (3) menyerah,
tunduk dan ketaatan. Dalam pengertian agama, Islam mengandung makna yang umum
bukan hanya nama dari satu agama. Ketundukkan, ketaatan dan kepatuhan merupakan
makna Islam. Ini berarti segala sesuatu yang tunduk yang patuh terhadap kehendak Allah
Azza wa Jalla adalah Islam. Dalam Al-Qur'an, kata Islam disebut sebanyak 8 kali yakni
dalam surat Ali Imran ayat 19 dan 85, al-Maidah ayat 3, al-An'am ayat 125, al-Zumar
ayat 22, al-Saff ayat 7, Al-Hujurat ayat 17, al-Taubah ayat 74.
Islam dalam arti terminologis adalah agama yang ajaran- ajarannya diberikan Allah Azza
wa Jalla kepada masyarakat manusia melalui para utusannya (Rasul-rasul). Jadi Islam
(agama tauhid) adalah agama Allah Azza wa Jalla yang dibawa oleh para nabi pada setiap
zamannya yang berakhir dengan kenabian Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam.
Penamaan Islam (agama tauhid) bagi para nabi didasarkan kepada firman Allah, yaitu:
"Katakanlah (hai orang-orang mukmin): "Kami beriman kepada Allah dan apa yang
diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya'qub
dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang
diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun
di antara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya". (QS. 2:136)
dan pada ayat lain :
"Jika kamu berpaling (dari peringatanku), aku tidak meminta upah sedikit pun dari
padamu. Upahku tidak lain hanyalah dari Allah belaka, dan aku disuruh supaya aku
termasuk golongan orang-orang yang berserah diri (kepada-Nya)".(QS. 10:72)
dan pada bagian lain tercatat mengenai Nabi Ibrahim :
"Ketika Tuhannya berfirman kepadanya: "Tunduk patuhlah!" Ibrahim menjawab: "Aku
tunduk patuh kepada Tuhan semesta alam".(QS. 2:131)
dan Allah berfirman dalam mengisahkan Yusuf :
"Ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebahagian
kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku sebahagian ta'bir mimpi. (Ya Tuhan).
Pencipta langit dan bumi. Engkaulah Pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah
aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang shaleh."
(QS. 12:101)
berkenaan dengan Nabi Musa Allah Azza wa Jalla berfirman:
"Berkata Musa: "Hai kaumku, jika kamu beriman kepada Allah, maka bertawakkallah
kepada-Nya saja, jika kamu benar-benar orang yang berserah diri." (QS. 10:84)
Tentang Nabi Isa Al-Quran mencatat :

"Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran mereka (Bani Israel) berkatalah dia:
"Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk (menegakkan agama) Allah?"
Para hawariyyin (sahabat-sahabat setia) menjawab: "Kami lah penolong-penolong
(agama) Allah. Kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami
adalah orang-orang yang berserah diri." (QS. 3:52)
Allah Azza wa Jalla mengutus Rasul penutup pembawa agama Islam, yaitu Nabi
Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam, sebagaimana firman-Nya:
"Sesungguhnya kami Telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana kami Telah
memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan kami Telah
memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, Isa,
Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. dan kami berikan Zabur kepada Daud. Dan (Kami
Telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh Telah kami kisahkan tentang mereka
kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak kami kisahkan tentang mereka kepadamu.
dan Allah Telah berbicara kepada Musa dengan langsung. (mereka kami utus) selaku
rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar supaya tidak ada
alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu. dan adalah
Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana". (QS. 4:163-165)
Dari rangkaian ayat diatas tampaklah bahwa Islam adalah agama tauhid yang diturunkan
Allah Azza wa Jalla kepada manusia melalui para Rasul dan pada saat terakhir agama ini
diturunkan pada nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam. Jadi agama Islam
dalam pengertian yang paling baru dan sempurna merupakan ajaran dan wahyu Allah
yang diturunkan pada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam.
Suatu perbedaan yang sangat menyolok antara agama Islam dengan agama lain yang
justru meletakannnya kedalam tingkat yang istimewa adalah tidak dikaitkannya agama
Islam dengan nama pembawanya, yaitu Nabi Muhammad. Islam bukanlah
Muhammadanisme. Muhammad diakui sebagai Nabi dan Rasul yang dalam konsep Islam
tidak dapat dipisahkan, tapi ajaran Islam bukanlah datang dari pikiran Muhammad.
Berbeda dengan agama lain yang mengkaitkan ajarannya dengan pembawanya, misalnya
Jesus Kristus digunakan sebagai nama dari ajarannya, yaitu Kristen, demikian juga
Budhisme, confusianisme dan sebagainya. Penamaan agama seperti itu merupakan
identifikasi dari pengakuan adanya ide dan gagasan manusia, baik sang pembawa
maupun pengikutnya yang memeluk ajaranya.
Dalam konsep Islam dan dalam Al-Quran sendiri ajaran Islam jelas-jelas disebut Islam,
seperti firman Allah Azza wa Jalla:
"Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan
kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridai Islam itu jadi agama bagimu" (Qs. 5:3)
dan dalam ayat lain :
"Sesungguhnya agama (yang diridai) di sisi Allah hanyalah Islam".(QS 3:19)

Hal ini menunjukan bahwa Islam adalah agama yang diturunkan Allah dan tidak
dikaitkan atau diintervensi oleh pembawanya. Nabi adalah penerima dan pembawa berita
atau perantara antara Allah dengan manusia pada umumnya yang dilakukan melalui
wahyu.
Wahyu yang disampaikan kemudian dikumpulkan dalam Al-Quran yang menjadi dasar
dari ajaran Islam. Dalam hal ini wahyu menurut pemahaman Islam berlainan dengan
menurut pandangan agama lain, misalkan Kristen. Dalam keyakinan agama ini Injil
bukanlah teks wahyu, yang diwahyukan hanyalah isinya, karena itu kaum orientalis
menyatakan bahwa sabda Tuhan dalam ajaran Islam menjadi Al-Quran sedangkan dalam
agama Kristen menjelma jadi Jesus.
Islam ditujukan kepada seluruh manusia tanpa membedakan ras dan kebangsaan dengan
segala masalah yang dihadapinya. Bukan hanya mengatur hubungan dengan Tuhan saja,
tetapi mengatur hubungan manusia dengan manusia dan alam secara keseluruhan. Agama
Islam menjadi dasar persoalan manusia dengan rujukan utama yang menjadi pokoknya,
yaitu al-Qur'an. Didalam Islam, seluruh aspek kebutuhan manusia baik yang bersifat
keduniaan atau ketuhanan, fisik atau spiritual, individual maupun sosial, rasional maupun
emosional mendapat perhatian. Islam mencakup seluruh aspek kehidupan manusia
sebagaimana difimankan Allah Azza wa Jalla dalam mensifati Al-Qur'an;
"Tiadalah Kami alpakan sesuatu pun di dalam Al Kitab, kemudian kepada Tuhanlah
mereka dihimpunkan". (Q.S. 6:38)
Islam adalah dasar yang membentuk pola pikir dan pola tindakan seseorang sehingga
melahirkan bentuk pribadi muslim yang utuh dan terintegrasi, sebagaimana diisyaratkan
dalam surat 2:208.
"Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara
keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan
itu musuh yang nyata bagimu".
Sebagai agama yang melengkapi kesinambungan wahyu, Islam memiliki 7 karakteristik
ajaran yakni;
a.Ajarannya sederhana, rasional dan praktis,
b.Kesatuan antara kebendaan dan kerohanian
c.Memberi petunjuk bagi seluruh segi kehidupan manusia meskipun sebagian petunjuk
bersifat umum,
d.Keseimbangan antara individu dan masyarakat
e.Keuniversalan dan kemanusiaan

f.Ketetapan dan perubahan


g.Keterpeliharaan sumber ajarannya dari pengrusakan.
Di sini patut dicatat mengenai penjelasan Kristolog dunia, Ahmed Deedat dalam
menerangkan agama samawi bahwa menurut kajian bahasa, kata Yahudi adalah bahasa
Ibrani yang artinya dalam bahasa Arab adalah Islam, demikian juga kata Nashrani yang
berasal dari bahasa Aramit yang artinya dalam bahasa Arab adalah Islam juga. Ketiga
bahasa tersebut menurutnya satu umpun.
2. Islam agama yang anti golongan.
Diantara yang perlu disoroti tentang Islam, adalah tentang penggolongan dalam Islam.
Terutama pada wilayah penggolongan teologis. Adanya kelompok, madzhab-madzhab
teologis seperti ahlul sunnah wal jama'ah atau sunni, syi'ah dan yang lainnya jelas
bertentangan dengan prinsip ajaran dasar Islam sendiri. Islam adalah agama yang utuh
bersatu sebagaimana utuhnya pewahyuan dari nabi-nabi terdahulu sampai Nabi
Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam.
Perpecahan umat Islam adalah produk politik segelintir orang-orang yang atas dasar
kepentingan pribadi atau golongan, serta bagian makar dari kelompok-orang-orang yang
anti Islam. Munculnya kelompok-kelompok dalam Islam ditinjau dari runut sejarah, jelas
merupakan upaya kaum anti Islam untuk menghancurkan kesatuan umat Islam. Peran
musyrikin, penganut pagan, kafir Kitabi jelas sangat besar dalam pembentukan
kelompok-kelompok dalam Islam pada awal sejarah Islam. Oleh karenanya Allah Azza
wa Jalla memperingatkan kepada umat Islam untuk senantiasa berhati-hati terhadap
perpecahan umat.
Al-Qur'an sangat mengecam perpecahan, firman Allah;
"Katakanlah: "Dialah yang berkuasa untuk mengirimkan adzab kepadamu, dari atas
kamu atau dari bawah kakimu atau Dia mencampurkan kamu dalam golongan-golongan
(yang saling bertentangan) dan merasakan kepada sebahagian) kamu keganasan
sebahagian yang lain. Perhatikanlah, betapa Kami mendatangkan tanda-tanda
kebesaran Kami silih berganti agar mereka memahami (nya)". (Q.S.6:65).
Perpecahan umat menjadi beberapa golongan sehingga sebagian merasakan keganasan
sebagian yang lain adalah salah satu bentuk hukuman yang ditetapkan Allah Azza wa
Jalla kepada manusia tatkala mereka menyimpang dari jalan-Nya dan tidak
memperdulikan ayat-ayatnya.
Dalam ayat lain;
"Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agamanya dan mereka (terpecah)
menjadi beberapa golongan, tidak ada sedikit pun tanggung jawabmu terhadap mereka.

Sesungguhnya urusan mereka hanyalah (terserah) kepada Allah, kemudian Allah akan
memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat." (Q.S. 6:159)
Menurut riwayat Ibnu Abbas ayat ini turun berkenaan dengan orang-orang yang
beragama Yahudi dan Nasrani yang berpecah belah dan berselisih dalam agama mereka,
sedangkan dalam riwayat lain bahwa mereka yang memecah belah itu adalah ahli bid'ah,
ahli syubhat dan ahli kesesatan dari umat ini.
Orang yang memecah belah agama Islam menjadi kelompok-kelompok dan mereka
berbangga-bangga dengan kelompoknya adalah merupakan perbuatan syirik
(menyekutukan Allah), yang akan mendapatkan siksa yang berat.
" ... dengan kembali bertobat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta dirikanlah
shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah, yaitu
orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa
golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan
mereka". (Q.S. 30:30-32)
"Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih
sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang
mendapat siksa yang berat," (Q.S. 5:105)
Rasululah Shallallahu Alaihi Wa Sallam dalam beberapa haditsnya mewanti-wanti
kepada umatnya agar memelihara diri dari perpecahan dan senantiasa berjama'ah bukan
masuk kelompok jama'ah, salah satu sabdanya;
"Penyakit umat-umat sebelum kamu telah menjangkit kepada kalian : Kedengkian dan
permusuhan. Permusuhan adalah pencukur. Aku tidak mengatakan mencukur rambut
tetapi pencukur agama. Demi Dzat yang diriku berada ditengah-tengah-Nya, kalian
tidak akan masuk surga sampai kalian beriman, dan kalian tidak akan menjadi beriman
kecuali kalian saling mencintai (HR. Tirmidzi)
Maka cukup bagi kita untuk senantiasa memelihara diri dari kelompok-kelompok yang
berusaha menjadikan agama ini berfirqah-firqah atau masuk kedalam kelompokkelompok yang menjadikan agama berkelompok-kelompok, dan kita senantiasa
berpegang teguh pada agamanya;
"Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah
Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada
fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui,"
(Q.S. 30:30)
"Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu
bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa
Jahiliah) bermusuh musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu
karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi

jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah


menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk." (Q.S. 3:103)
3. Perpecahan adalah kesesatan, Perbedaan pendapat adalah rahmat,
Sebagian orang mengatakan; "perpecahan umat adalah suatu kelaziman yang sudah
menjadi ketetapan taqdir dan diberikan legalitas oleh syari'at sehingga tidak mungkin
dihindari". Diantara argumentasi yang diberikannya diantaranya; (1) hadits-hadits yang
berkenaan dengan pembagian Islam kedalam 73 golongan , (2) maksud dari ayat "...
menimpakan keganasan sebagian umat kepada sebagian yang lain" yang terdapat pada alQur'an surat 6:65.
Tela'ah mengenai alasan yang pertama; yakni umat Islam akan pecah terbagi menjadi 73
golongan.
a. Hadits tersebut memiliki dua redaksi , ada yang menyebutkan " semua golongan akan
masuk neraka kecuali satu" dan hadits yang lain tidak menyebutkan hal tersebut.
b. Hadits tersebut tidak terdapat dalam kitab shahihaini (Bukhari -Muslim), padahal
masalah sangat penting dan sudah kelaziman kedua kitab hadits tersebut tidak
meninggalkan perkara yang sangat penting.
c. Hadits-hadits yang berkenaan dengan pengelompokan umat bersumber dari ashabu
sunan berderajat lemah, walaupun Tirmidzi menyatakan shahih. Namun penelitian sanadsanad hadits tersebut menurut mayoritas ulama dan mufassir dianggap lemah dan tidak
sah.
d. Dilihat dari sisi matan, hadits tersebut mengandung kemusykilan, yakni disatu sisi
menyebutkan ada kelompok yang masuk surga, disisi lain akan masuk ke neraka,
sehingga melahirkan terjadinya saling mengklaim bahwa kelompoknya yang akan
selamat.
Sedangkan tela'ah alasan yang kedua;
a. Banyak hadits-hadits shahih yang menjelasan tentang asbab nuzul ayat diatas, yang
berisi tentang tiga hal mengenai permohonan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam
kepada Allah Azza wa Jalla, dan Dia hanya mengabulkan dua permohonan saja dan satu
perkara ditolak, yakni mengenai perpecahan umat. Persoalan perpecahan ummat,
diserahkan kepada sunnah kauniyah (hukum kealaman), sunnah ijtima'iyah (hukum
kemasyarakatan) serta hukum sebab akibat lainnya. Jika ummat menyambut perintah
Rabbnya, mengikuti petunjuk Rasulnya, menyatukan kalimatnya dan merapihkan
barisannya, maka umat akan tetap bersatu dan utuh serta akan mampu mengalahkan
musuh. Sebaliknya ketika umat menyambut seruan Setan dan hawa nafsunya maka sudah
pasti mereka akan berpecah belah dan dapat dikuasai musuh-musuhnya akibat
perpecahan dan perselisihan tersebut.

b. Hadits-hadits tersebut tidak berarti bahwa perpecahan umat dan saling permusuhan
menjadi suatu kelaziman atau selalu terjadi di setiap zaman dan tempat sampai hari
kiamat. Sebab jika perpecahan itu menjadi suatu kelaziman, maka akan bertentangan
dengan firman-firman Allah Azza wa Jalla yang telah disebutkan sebelumnya.(Q.S.
3:103,105, 8:46, 61:4, 30:31, 23:52).
Perpecahan adalah suatu penyakit dan wabah seperti virus ganas yang akan menyerang
umat manakala telah cukup syarat-syarat objektifnya. Umat yang terkena wabah tersebut
tidak memiliki imunitas yang memadai sebagaimana orang yang diserang suatu penyakit
karena mengabaikan perawatan atau kekurangan pengobatan. Perpecahan umat adalah
kesesatan, ia merepakan rencana Setan sejak manusia terlahir ke dunia.
Sedangkangkan mengenai perbedaan pendapat masalah pemikiran dalam agama adalah
suatu keniscayaan dalam hidup ini. Dilihat dari akarnya perbedaan pendapat secara
umum ini disebabkan dari;
a. Perbedaan pendapat disebabkan factor akhlaq , dengan motif antara lain;
(1) Membanggakan diri dan mengaguni pendapat sendiri
(2) Buruk sangka
(3) Egois
(4) Fanatik madzhab/golongan
Semuanya adalah akhlak yang tercela.
b. Perbedaan pendapat karena faktor pemikiran, yakni perbedaan sudut pandang
mengenai suatu masalah, baik masalah alamiah maupun amaliah. Perbedaan inilah yang
disiyalir sebagai sunnatullah,
"Jika Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi
mereka senantiasa berselisih pendapat. " (Q.S. 11.118)
"... sesungguhnya kamu benar-benar dalam keadaan berbeda-beda pendapat, " (Q.S.
51:8)
Perbedaan pendapat pada ranah fiqih (furu'iyah) meniscayakan perbedaan yang lebih
lebar bahkan suatu kemestian karena dia merupakan tiga hal; tabi'at agama, tabi'at bahasa
keagamaan, serta tabi'at alam dan kehidupan. Perbedaan disini menjadi rahmat atau kasih
sayang Allah Azza wa Jalla bagi hamba-Nya. Artinya dengan perselisihan pendapat dapat
memberikan kepada kita kesempatan memilih pendapat-pendapat dan ijtihad yang
berkenaan dengan sebuah pemikiran keagamaan dan menjadikan ladang sebagai amal
shalih (fastabiqul khairat) tanpa merusak ukhuwah islamiyah.

ASAL USUL AD-DAJJAL

SEJARAH AD-DAJJAL
Ada riwayat Muslim yang diterima dari Fatimah binti Qais mengatakan: Saya telah
mendengar muazzin Rasulullah s.a.w memanggil untuk solat. Saya pun pergi ke masjid
dan solat bersama Rasulullah s.a.w. Selesai solat, Rasulullah s.a.w naik ke atas mimbar.
Nampak semacam bergurau Baginda tertawa dan berkata: Jangan ada yang bergerak.
Hendaklah semua duduk di atas sajadahnya. Kemudian berkata: Tahukah kamu
mengapa aku memerintahkan kamu jangan ada yang pulang? Kami menjawab: Allah
dan Rasul-Nya yang lebih tahu.
Rasulullah s.a.w berkata lagi: Demi Allah aku me-nyuruh kamu berkumpul di sini bukan
ingin menakut-nakuti dan bukan memberi khabar gembira. Aku ingin menceritakan
kepada kamu bahawa Tamim Al-Dariy adalah seorang Nasrani, kemudian dia datang
menjumpai aku dan masuk Islam. Dia ada bercerita kepadaku tentang satu kisah tentang
Dajjal. Kisah yang dia ceritakan itu sesuai dengan apa yang telah aku ceritakan kepada
kamu sebelumnya.
Katanya dia bersama 30 orang kawannya pergi ke laut dengan menaiki kapal. Angin
kencang datang bertiup dan ombak besar membawa mereka ke tengah-tengah samudera
yang luas. Mereka tidak dapat menghalakan kapalnya ke pantai sehingga terpaksa berada
di atas laut selama satu bulan. Akhirnya mereka terdampar di sebuah pulau menjelang
terbenamnya matahari. Di pulau yang tidak ditempati orang itu mereka berjumpa dengan
binatang yang sangat tebal bulunya sehingga tidak nampak mana jantina dan duburnya.
Mereka bertanya kepada binatang itu: Makhluk apa engkau ini? Binatang itu
menjawab: Saya adalah Al-Jassasah. Mereka tanya: Apa itu Al-Jassasah? Binatang
itu hanya menjawab: Wahai kumpulan lelaki, pergilah kamu ke tempat ini untuk
menjumpai lelaki macam ini, sesungguhnya dia pun ingin berjumpa dengan kamu.
Mereka pun pergi ke tempat yang ditunjukkan oleh binatang itu.
Di sana mereka menjumpai seorang lelaki yang sangat besar dan tegap. Ertinya mereka
tidak pernah melihat orang sebesar itu. Dari tangannya sampai ke tengkuknya dikuatkan
dengan besi, begitu juga dari lututnya sampai ke telapak kakinya. Mereka bertanya:

Siapakah anda? Orang seperti raksaksa itu menjawab: Kamu telah mendengar cerita
tentang aku. Sekarang aku pula ingin bertanya: Siapa kamu ini?
Mereka menjawab: Kami adalah manusia berbangsa Arab. Kami pergi ke laut menaiki
kapal, tiba-tiba datang ombak besar membawa kami ke tengah-tengah samudera luas dan
kami berada di lautan selama satu bulan. Akhirnya kami terdampar di pulau yang tuan
tempati ini.
Pada mulanya kami berjumpa dengan binatang yang sangat tebal bulunya sehingga kami
tidak dapat mengenali jantinanya. Kami tanya siapa dia katanya Al-Jassasah. Kami tanya
apa maksudnya dia hanya menjawab: Wahai kumpulan lelaki, pergilah kamu ke tempat
ini untuk menjumpai lelaki macam ini, sesungguhnya dia pun ingin berjumpa dengan
kamu.
Itulah sebabnya kami datang ke tempat ini. Sekarang kami sudah berjumpa dengan tuan
dan kami ingin tahu siapa tuan sebenarnya. Makhluk yang sangat besar itu belum
menjawab soalan mereka terus sahaja mengemukakan soalan: Ceritakan kamu kepadaku
keadaan kebun kurma yang di Bisan itu, nama tempat di negeri Syam. Mereka
menjawab: Keadaan apanya yang tuan maksudkan? Orang besar itu menjawab:
Maksudku apakah pokok kurma itu berbuah? Setelah mereka menjawab bahawa pokok
kurma itu berbuah, orang besar tadi berkata: Aku takut pokok itu tidak berbuah.
Orang besar itu bertanya lagi: Ceritakan kepadaku tentang sungai Tabarah. Mereka
menjawab: Tentang apanya yang tuan maksudkan? Lelaki itu menjawab: Maksudku
airnya apakah masih ada. Mereka menjawab: Airnya tidak susut. Lelaki itu berkata:
Air sungai itu disangsikan akan kering.
Akhirnya lelaki seperti raksaksa itu berkata: Kalau begitu ceritakan kepadaku tentang
Nabi Al-Amin itu, apa yang dia buat? Mereka menjawab: Dia telah berhijrah dari
Makkah ke Madinah. Lelaki itu bertanya lagi: Apakah dia diperangi oleh orang-orang
Arab? Mereka menjawab: Ya, dia diperangi oleh orang-orang Arab. Lelaki itu
bertanya lagi: Kalau begitu apa pula tindakan dia terhadap mereka? Mereka ceritakan
bahawa Rasulullah s.a.w telah mengembangkan dakwahnya dan sudah ramai
pengikutnya.
Orang besar itu berkata lagi: Memang begitulah, padahal mereka beruntung jika taat
kepadanya. Kata orang besar itu lagi: Sekarang aku terangkan kepada kamu bahawa
aku adalah Al-Masih Dajjal. Nanti aku akan diberi izin keluar, lalu aku pun akan
menjelajah dunia ini. Dalam masa empat puluh malam sudah dapat aku jalani semua,
kecuali Makkah dan Madinah yang aku tidak dapat memasukinya. Negeri Makkah dan
Madinah dikawal oleh para Malaikat, maka aku tidak dapat menembusinya.
Kata Tamim Al-Dariy lagi, Rasulullah s.a.w menekankan tongkatnya di atas mimbar
sambil berkata: Inilah negeri yang tidak dapat dimasukinya itu, iaitu Madinah. Saudarasaudara sekalian apakah sudah aku sampaikan cerita ini kepada kamu? Mereka
menjawab: Ya, sudah ya Rasulullah. Rasulullah s.a.w berkata lagi: Sememangnya

hadis Tamim itu lebih meyakinkan saya lagi. Ceritanya itu bersesuaian dengan apa yang
telah aku sampaikan kepada kamu sebelumnya, iaitu tentang Makkah dan Madinah yang
dikatakan tidak dapat dimasuki Dajjal. Cuma dia ada mengatakan di lautan Syam atau di
laut Yaman. Tidak, bahkan ia dari arah timur. Ia dari arah timur, kata Rasulullah s.a.w
sambil menunjuk ke arah timur.
Rasulullah s.a.w telah menguatkan lagi bahawa Dajjal akan datang dari arah timur. Ada
yang mengatakan bahawa Dajjal akan datang dari Khurasan atau Asfihan.
KHUTBAH RASULULLAH PERIHAL DAJJAL
Dari Abi Umamah Al-Bahiliy, beliau berkata: Rasululah s.a.w telah berkhutbah di
hadapan kami. Dalam khutbahnya itu Baginda banyak menyentuh masalah Dajjal.
Baginda telah bersabda: Sesungguhnya tidak ada fitnah (kerosakan) di muka bumi yang
paling hebat selain daripada fitnah yang dibawa oleh Dajjal. Setiap Nabi yang diutus oleh
Allah SWT ada mengingatkan kaumnya tentang Dajjal. Aku adalah nabi yang terakhir
sedangkan kamu adalah umat yang terakhir. Dajjal itu tidak mustahil datang pada
generasi (angkatan) kamu. Seandainya dia datang sedangkan aku masih ada di tengahtengah kamu, maka aku adalah sebagai pembela bagi setiap mukmin. Kalau dia datang
sesudah kematianku, maka setiap orang menjaga dirinya. Dan sebenarnya Allah SWT
akan menjaga orang-orang mukmin.
Dajjal itu akan datang nanti dari satu tempat antara Syam dan Irak. Dan mempengaruhi
manusia dengan begitu cepat sekali. Wahai hamba Allah, wahai manusia, tetaplah kamu.
Di sini akan saya terangkan kepada kamu ciri-ciri Dajjal, yang belum diterangkan oleh
nabi-nabi sebelumku kepada umatnya.
Pada mulanya nanti Dajjal itu mengaku dirinya sebagai nabi. Ingatlah, tidak ada lagi
nabi sesudah aku. Setelah itu nanti dia mengaku sebagai Tuhan. Ingatlah bahawa Tuhan
yang benar tidak mungkin kamu lihat sebelum kamu mati. Dajjal itu cacat matanya
sedangkan Allah SWT tidak cacat, bahkan tidak sama dengan baharu. Dan juga di antara
dua mata Dajjal itu tertulis KAFIR, yang dapat dibaca oleh setiap mukmin yang pandai
membaca atau buta huruf.
Di antara fitnah Dajjal itu juga dia membawa syurga dan neraka. Nerakanya itu
sebenarnya syurganya sedangkan syurganya itu neraka, yakni panas. Sesiapa di antara
kamu yang disiksanya dengan nerakanya, hendaklah dia meminta pertolongan kepada
Allah dan hendaklah dia membaca pangkal surah Al-Kahfi, maka nerakanya itu akan
sejuk sebagaimana api yang membakar Nabi Ibrahim itu menjadi sejuk.
Di antara tipu dayanya itu juga dia berkata kepada orang Arab: Seandainya aku
sanggup menghidupkan ayah atau ibumu yang sudah lama meninggal dunia itu, apakah
engkau mengaku aku sebagai Tuhanmu? Orang Arab itu akan berkata: Tentu. Maka
syaitan pun datang menyamar seperti ayah atau ibunya. Rupanya sama, sifat-sifatnya
sama dan suaranya pun sama. Ibu bapanya berkata kepadanya: Wahai anakku, ikutilah
dia, sesungguhnya dialah Tuhanmu.

Di antara tipu dayanya juga dia tipu seseorang, yakni dia bunuh dan dia belah dua.
Setelah itu dia katakan kepada orang ramai: Lihatlah apa yang akan kulakukan terhadap
hambaku ini, sekarang akan kuhidupkan dia semula. Dengan izin Allah orang mati tadi
hidup semula. Kemudian Laknatullah Alaih itu bertanya: Siapa Tuhanmu? Orang yang
dia bunuh itu, yang kebetulan orang beriman, menjawab: Tuhanku adalah Allah,
sedangkan engkau adalah musuh Allah.
Orang itu bererti lulus dalam ujian Allah dan dia termasuk orang yang paling tinggi
darjatnya di syurga.
Kata Rasulullah s.a.w lagi: Di antara tipu dayanya juga dia suruh langit supaya
menurunkan hujan tiba-tiba hujan pun turun. Dia suruh bumi supaya mengeluarkan
tumbuh-tumbuhannya tiba-tiba tumbuh. Dan termasuk ujian yang paling berat bagi
manusia, Dajjal itu datang ke perkampungan orang-orang baik dan mereka tidak mengakunya sebagai Tuhan, maka disebabkan yang demikian itu tanam-tanaman dan
ternakan mereka tidak menjadi.
Dajjal itu datang ke tempat orang-orang yang percaya kepadanya dan penduduk
kampung itu mengakunya sebagai Tuhan. Disebabkan yang demikian hujan turun di
tempat mereka dan tanam-tanaman mereka pun menjadi.
Tidak ada kampung atau daerah di dunia ini yang tidak didatangi Dajjal kecuali Makkah
dan Madinah. Kedua-dua kota itu tidak dapat ditembusi oleh Dajjal kerana dikawal oleh
Malaikat. Dia hanya berani menginjak pinggiran Makkah dan Madinah. Namun demikian
ketika Dajjal datang ke pergunungan di luar kota Madinah, kota Madinah bergoncang
seperti gempa bumi. Ketika itu orang-orang munafik kepanasan seperti cacing dan tidak
tahan lagi tinggal di Madinah. Mereka keluar dan pergi bergabung dengan orang-orang
yang sudah menjadi pengikut Dajjal. Inilah yang dikatakan hari pembersihan kota
Madinah.
Dalam hadis yang lain, di antara fitnah atau tipu daya yang dibawanya itu, Dajjal itu lalu
di satu tempat kemudian mereka mendustakannya (tidak beriman kepadanya), maka
disebabkan yang demikian itu tanam-tanaman mereka tidak menjadi dan hujan pun tidak
turun di daerah mereka. Kemudian dia lalu di satu tempat mengajak mereka supaya
beriman kepadanya. Mereka pun beriman kepadanya. Maka disebabkan yang demikian
itu Dajjal menyuruh langit supaya menurunkan hujannya dan menyuruh bumi supaya
menumbuhkan tumbuh-tumbuhannya. Maka mereka mudah mendapatkan air dan tanamtanaman mereka subur.
Dari Anas bin Malik, katanya Rasulullah s.a.w bersabda: Menjelang turunnya Dajjal ada
tahun-tahun tipu daya, iaitu tahun orang-orang pendusta dipercayai orang dan orang jujur
tidak dipercayai. Orang yang tidak amanah dipercayai dan orang amanah tidak
dipercayai.
Dari Jabir bin Abdullah, katanya Rasulullah s.a.w ada bersabda: Bumi yang paling baik
adalah Madinah. Pada waktu datangnya Dajjal nanti ia dikawal oleh malaikat. Dajjal

tidak sanggup memasuki Madinah. Pada waktu datangnya Dajjal (di luar Madinah), kota
Madinah bergegar tiga kali. Orang-orang munafik yang ada di Madinah (lelaki atau
perempuan) bagaikan cacing kepanasan kemudian mereka keluar meninggalkan
Madinah. Kaum wanita adalah yang paling banyak lari ketika itu.
Itulah yang dikatakan hari pembersihan. Madinah membersihkan kotorannya seperti
tukang besi membersihkan karat-karat besi.
Diriwayatkan oleh Ahmad, hadis yang diterima dari Aisyah r.a. mengatakan: Pernah satu
hari Rasulullah s.a.w masuk ke rumahku ketika aku sedang menangis. Melihat saya
menangis beliau bertanya: Mengapa menangis? Saya menjawab: Ya Rasulullah,
engkau telah menceritakan Dajjal, maka saya takut mendengarnya.
Rasulullah s.a.w berkata: Seandainya Dajjal datang pada waktu aku masih hidup, maka
aku akan menjaga kamu dari gangguannya. Kalau dia datang setelah kematianku, maka
Tuhan kamu tidak buta dan cacat.
Dari Jabir bin Abdullah, katanya Rasulullah s.a.w bersabda: Dajjal muncul pada waktu
orang tidak berpegang kepada agama dan jahil tentang agama. Pada zaman Dajjal ada
empat puluh hari, yang mana satu hari terasa bagaikan setahun, ada satu hari yang terasa
bagaikan sebulan, ada satu hari yang terasa satu minggu, kemudian hari-hari berikutnya
seperti hari biasa.
Ada yang bertanya: Ya Rasulullah, tentang hari yang terasa satu tahun itu, apakah boleh
kami solat lima waktu juga? Rasulullah s.a.w menjawab: Ukurlah berapa jarak solat
yang lima waktu itu.
Menurut riwayat Dajjal itu nanti akan berkata: Akulah Tuhan sekalian alam, dan
matahari ini berjalan dengan izinku. Apakah kamu bermaksud menahannya? Katanya
sambil ditahannya matahari itu, sehingga satu hari lamanya menjadi satu minggu atau
satu bulan.
Setelah dia tunjukkan kehebatannya menahan matahari itu, dia berkata kepada manusia:
Sekarang apakah kamu ingin supaya matahari itu berjalan? Mereka semua menjawab:
Ya, kami ingin. Maka dia tunjukkan lagi kehebatannya dengan menjadikan satu hari
begitu cepat berjalan.
Menurut riwayat Muslim, Rasulullah s.a.w bersabda: Akan keluarlah Dajjal kepada
umatku dan dia akan hidup di tengah-tengah mereka selama empat puluh. Saya sendiri
pun tidak pasti apakah empat puluh hari, empat puluh bulan atau empat puluh tahun.
Kemudian Allah SWT mengutus Isa bin Maryam yang rupanya seolah-olah Urwah bin
Masud dan kemudian membunuh Dajjal itu.
Dan menurut ceritanya setelah munculnya Dajjal hampir semua penduduk dunia menjadi
kafir, yakni beriman kepada Dajjal. Menurut ceritanya orang yang tetap dalam iman
hanya tinggal 12,000 lelaki dan 7,000 kaum wanita.

Wallahu Alam.

You might also like