You are on page 1of 21

OLEH

YAYAT DHAHIYAT
PROGRAM PASCASARJANA
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat


pencemaran

Tipe/jenis dan Dosis Minyak Bumi


Metoda Pencucian Minyak Bumi
Kondisi Oseanografis
Kondisi Meterologis
Kondisi Biota
Adanya Pencemaran Minyak Bumi Sebelumnya
Adanya Bahan Pencemar lain

Toksisitas Aromatik yang Larut Terhadap Makhluk


Hidup Laut
Kelas Makhluk Hidup

Ranah Perkiraan Kepekatan Letal Aromatik yang Larut


(ppm)
Minyak Mentah
(LC50 96 jam)

Bahan Bakar Minyak


No.2

Tumbuhan

Data tidak mencukupi

Data tidak mencukupi

Finfish

1-10

1-10

Hewan Berkulit keras

1-10

0.1-10

Bivalves (kerangkerangan)

1-10

0.5-5

Gastropoda

1-10

1-5

Hewan invertebrata di
dasar yang lainnya

>5-10

>1 (data tidak mencukupi)

Larva (seluruh spesies) 0.1-5

Data tidak mencukupi

Pengaruh Pencemaran Minyak Bumi


Terhadap Ekosistem
Pengaruh Pencemaran Minyak Bumi Terhadap
Ekosistem Terumbu Karang
Pengaruh Pencemaran Minyak Bumi Terhadap
Ekosistem Mangrove
Pengaruh Pencemaran Minyak Bumi Terhadap
Ekosistem Estuaria dan Kehidupan Laut

Kemungkinan pengaruh tumpahan minyak


bumi yang terbawa arus ke pantai
No

TIPE PANTAI

PENGARUH MINYAK BUMI

1.

Terekpos pada puncakpuncak batuan pantai

Pada energi gelombang yang besar,


tumpahan minyak bumi akan tercuci
dengan sendirinya, sehingga tidak
diperlukan pencucian

Terekpos pada paparan (flat


form) batu-batuan

Aksi gelombang mempercepat pencucian


minyak bumi, umumnya bermingguminggu. Dalam beberapa kasus
pencucian secara khusus tidak
diperlukan

Dataran pantai berpasir


lembut

Minyak bumi membentuk lapisan tipis


pada permukaan pasir yang mudah
tergores. Pencucian harus dilakukan
pada saat air pasang naik. Pada bagian
pantai yang lebih bawah minyak mudah
dibersihkan oleh aksi gelombang.

Kemungkinan pengaruh tumpahan minyak


bumi yang terbawa arus ke pantai
No

TIPE PANTAI

PENGARUH MINYAK BUMI

Pantai berpasir ukuran sedang minyak bumi membentuk lapisan tebal pada
sampai kasar
lapisan sendimen, dapat mencapai
kedalaman sekitar 1 meter. Pencucian
dapat membahayakan pantai dan harus
dilakukan pada saat air pasang naik
tertinggi.

Terekpos pada daerah pasang


surut (pasut)

Pantai dengan campuran pasir Minyak terpenetrasi dan terkubur secara


dan kerikil
cepat, dan dapat bertahan lama, sehingga
mempunyai dampak yang cukup lama pula

Minyak bumi tidak terpentrasi pada


permukaan sendimen yang kompak, tetapi
secara biologis berbahaya. Pencucian
hanya jika kontaminasi minyak bumi cukup
berat

Kemungkinan pengaruh tumpahan minyak


bumi yang terbawa arus ke pantai
No

TIPE PANTAI

PENGARUH MINYAK BUMI

Pantai berkerikil

Minyak terpenetrasi dan terkubur cukup


dalam. Pemindahan/ pengambilan kerikilkerikil yang berminyak dikhawatirkan akan
dapat menimbulkan erosi pantai pada masa
mendatang

Pantai berbatu yang terlindung Tidak adanya aktivitas gelombang dapat


membahayakan minyak bumi
yangmenempel pada permukaan batubatuan dan genangan pasang surut
(Tidalfools). Kondisi ini berbahaya terhadap
biota, pelaksanaan pencucian akan lebih
berbahaya dibandingkan apabila minyak
dibiarkan tanpa perlakuan.

Kemungkinan pengaruh tumpahan minyak


bumi yang terbawa arus ke pantai
No

TIPE PANTAI

PENGARUH MINYAK BUMI

Paparan pantai yang


terlindung

Dapat membahayakan kehidupan biologis


dalam kurun waktu yang lama.
Pemindahan/ pencucian minyak bumi
hampir tidak mungkin tanpa menimbulkan
bahaya pada masa mendatang. Pencucian
hanya dapat dilakukan pada daerah
paparan pasut yang minyaknya sangat
banyak

10

Rawa-rawa dan mangrove


(pernah terjadi di Indramayu
dan Cilacap)

Dapat menimbulkan kerusakan ekosistem


yang cukup lama. Minyak mungkin tetap
ada sampai sekitar 10 tahun atau lebih

Kepekaan relatif habitat ekosistem di wilayah


pesisir terhadap pencemaran minyak bumi
Rangking kepekaan

Tipe habitat/ekosistem

Tinggi

Hutan mangrove
Rawa garam (salt marsh)
Daerah batuan di intertidal yang
terlindung
Pemanfaatan khusus (untuk
spesies langka)

Sedang sampai tinggi

Terumbu karang
Padang lamun

Sedang

Perairan terbuka
(celuk/pelabuhan yang tertutup)

Kepekaan relatif habitat ekosistem di wilayah


pesisir terhadap pencemaran minyak bumi
Rangking kepekaan

Tipe habitat/ekosistem

Rendah sampai sedang

Pantai berkerikil/ kerakal


Pantai berpasir

Rendah

Daerah batuan di interdal yang terbuka


(expand rocky intertidal)
Hutan pantai (rumput laut)
Perairan terbuka (lepas pantai/ dekat
pantai
Daerah batuan di subtidal (terbuka dengan
dasar yang keras/ terumbu batuan)
Daerah subtidal dengan dasar lunak

Rangking kepekaan lingkungan laut di


Indonesia terhadap pencemaran minyak bumi
Rangking *)
kepekaan
1.

2.

Tipe **) sifat-sifat


kepekaan
Terumbu karang
(M-H)

Mangrove
(H)

Keterangan

Mengganggu simbiosis karang alga dan


keanekaragaman flora dan fauna
Pemulihan kerusakan karang dari pengaruh
minyak membutuhkan 5-10 tahun atau 20-50
terumbu karang semula
Peka terhadap dispersant
Daerah pengasuhan yang penting untuk
spesies ikan dan udang komersil,
menyongkong rantai makanan melalui
penyediaan detritus
Minyak mungkin tetap ada di habitat
mangrove, terutama ketika pencucian oleh
pasang surut menyusut
Pemulihan membutuhkan beberapa tahun
Peka tehadap dispersant

*) 1= paling peka hingga 8= paling tidak peka


**) H= high, M-H=Medium-high, M= Medium, L-M=low-medium, dan L=Low

Rangking kepekaan lingkungan laut di


Indonesia terhadap pencemaran minyak bumi
Rangking *)
kepekaan

Tipe **) sifat-sifat


kepekaan

Keterangan

3.

Estuaria
(H)

Habitat produktif yang penting untuk


organisme perairan
Mempunyai nilai kepentingan sosial ekonomi
yang tinggi untuk estuaria yang lebih besar, sulit
untuk memperkirakan dengan pasti tumpahan
minyak di estuaria

4.

Paparan pasang surut Habitat biologis yang produktif


Tingginya kandungan bahan organik di
(Tidal Flats)
sendimen meningkatkan persistensi
Disarankan pencucian oleh alam

*) 1= paling peka hingga 8= paling tidak peka


**) H= high, M-H=Medium-high, M= Medium, L-M=low-medium, dan L=Low

Rangking kepekaan lingkungan laut di


Indonesia terhadap pencemaran minyak bumi
Rangking *)
kepekaan

Tipe **) sifat-sifat


kepekaan

Keterangan

5.

Padang lamun
(M-H)

Habitat yang produktif, dengan flora dan fauna


yang beraneka ragam
Biasanya terletak di subtidal dan tidak
terpengaruh secara langsung, kontaminasi
sendimen membutuhkan waktu beberapa tahun
Peka terhadap dispersant

6.

Zona Upwelling
(L)

Penyuburan unsur-unsur hara perairan


mendukung konsentrasi organisme pelagik dan
dasar (benthos)
Peka terhadap dispersant

*) 1= paling peka hingga 8= paling tidak peka


**) H= high, M-H=Medium-high, M= Medium, L-M=low-medium, dan L=Low

Rangking kepekaan lingkungan laut di


Indonesia terhadap pencemaran minyak bumi
Rangking *)
kepekaan

Tipe **) sifat-sifat


kepekaan

Keterangan

7.

Pantai Berpasir
(L-M)

Dampak berbeda-beda tergantung tipe subtrat


dan lainnya

8.

Pantai Berbatu
(L)

Aksi gelombang dan pencucian arus pasang


surut mengurangi dampak yang berkaitan
tumpahan minyak bumi

*) 1= paling peka hingga 8= paling tidak peka


**) H= high, M-H=Medium-high, M= Medium, L-M=low-medium, dan L=Low

Pencemaran minyak mentah (crude oil) di


Desa Karangsong Balongan Indramayu

Pengangkutan minyak mentah yang


tumpah ke laut
tumpah
di Perairan
ke laut Indramayu

Pantai Karasong (Indramayu) yang tidak


terkena pencemaran minyak mentah

Pengangkutan minyak mentah yang


tumpah ke laut

Tumpukan minyak mentah dalam plastik

Tumpukan minyak mentah dalam plastik di


pinggir tambak Karangsong (Indramayu)

TERIMA KASIH
KERUSAKAN LIMBAH MINYAK BUMI DI
DAERAH KARANGSONG (KABUPATEN
INDRAMAYU, PROVINSI JAWA BARAT), DI
DAERAH PERMINYAK BALONGAN
PERTAMINA

You might also like