Professional Documents
Culture Documents
1.1
Deskripsi Azotobakter
Higher order taxa dari Azotobakter adalah Bacteria; Proteobacteria;
berbeda ukuran dan bentuk. Ukuran bakteri ini berkisar dari 2-10 x 1-2. 5m, sel muda
memiliki flagella peritrichous dan digunakan sebagai organ lokomotif. Populasi dari
bakteri ini meliputi bentuk encapsulated dan mempertinggi resistensi terhadap panas,
desikasi dan kondis yang merugikan. Cyst berkecambah dibawah kondisi baik untuk
membentuk vsel vegetatif. Cyst ini juga memproduksi polisakarida. Azotobacter spp.,
cukup sensitif terhadap pH asam, kadar garam yang tinggi dan temperatur diatas
350C. Terdapat 4 spesies penting dari Azotobacter ini diantaranya A.Chroococcum,
A.agilis, A.paspali dan A.vinelandii yang mana A.chroococcum ini sebagian besar
kita temukan di dalam tanah. Azotobacter berisi DNA lebih banyak dibandingkan
dengan jenis bakteri lain, tetapi ukuran genomnya sangat khas dari hampir prokariotik
yanga ada. Sel Azotobacter lebih besar dibandingkan dengan bakteria lainnya. DNA
dari Azotobacter spp memperlihatkan persamaan, berhubungan dengan tipe gen dan
faktor
ditransfer dari Azotobacter atau ke bakteria lain melalui cari konjugasi atau
transformasi.
1.3
Fungsi Azotobacter.
Azotobacter secara alamiah memfiksasi nitrogen bebas di dalam rizospher.
juga mampu memproduksi protein yang dapat melindungi nitrogenase dari oksigen
yang tiba-tiba membangkitkan kondisi stress. Ciri/sifat lain dari Azotobacter ini
adalah kemampuan dalam mensintesis tidak hanya satu macam, tetapi tiga
nitrogenase. Spesifik ge digunakan untuk mensintesis masing-masing nitrogenase. Sel
Azotobacter bertangkai besar, sedikitnya berdiameter 2 mikron. Mereka dapat hidup
tunggal, berikatan, atau berumpun dan bisa atau tidak bergerak dengan flagella. Tahap
istirahat dihabiskan seperti dinding cyst yang tebal, yang melindungi organisme ini
dari iklim yang tidak menguntungkan.
1.5
Ekologi Azotobacter
Organisme Diazotrophic seperti Azotobacter berperan penting dalam setiap
ekosistem, bekerja untuk membuat nitrogen menjadi tersedia bagi semua organisme.
Azotobacter dan bakteria serupa lainnya mengubah nitrogen menjadi ammonia
melalui proses fiksasi nitrogen, setelah itu ammonia diubah menjaid protein. Fiksasi
nitrogen digunakan dalam pertanian dalam hubungannya dengan rotasi tanaman dan
pemupukan ; Tanah sebagai tempat tinggal diazotrop seperti Azotobacter terutama
sangat bergunan dalam menaksir kesehatan dan kekuatan dari dasar. Azotobacter
ditemumukan hampir diseluruh dunia, pada kisaran kiklim yang ekstirm Siberia utra
sampai ke Mesir dan India.