You are on page 1of 5

Definisi kecelakaan berbeda-beda:

Fenton v Thorley & Co Ltd (1903) AC 443: beberapa


kejadian konkret yang menghalangi diri dari kejadian normal.
Hal ini berarti setiap hari tidak pernah lepas dari kecelakaan
atau kejaian yang tidak diinginkan sehingga menimbulkan
korban.
Royal Society for the Prevention of Accident (RoSPA):
kejadian yang tidak diinginkan dan di luar kontrol yang dapat
menyebabkan luka seseorang, merusak tanaman atau
kerusakan lainnya.
American Institute of Loss Control : kejadian yang tidak
diharapkan atau direncanakan dan mungkin atau tidak
menghasilkan orang terluka, kerusakan properti, kemacetan
proses kerja atau gangguan, atau kombinasi dari beberapa
kondisi tersebut, seperti bencana yang menghasilkan orang
terluka.
Little Oxford Dictionary: Kejadian tanpa penyebab yang
jelas, kejadian yangn tidak diharapkan, perilaku tidak
sengaja, kecelakaan.
Health and Safety unit, Universitas Aston di
Birmingham. : kejadian yang tidak diharapkan, tidak
direcanakan di dalam urutan peristiwa yang terjadi akibat
kombinasi oleh penyebab-penyebab. Hasilnya dapat
kerusakan fisik (terluka atau penyakit)seseorang, kerusakan
properti, dekat dengan kecelakaan, kehilangan, gangguan
bisnis atau kombinasi efek-efek tersebut.
Insiden adalah kecelakaan atau situasi yang tidak diinginkan
dan hasilnya melukai orang. Insiden dapat didefinisikan
peristiwa tidak menyenangkan dan berakibat kehilangan.
Beberapa strategi accident digambarkan dalam hazard,
danger, dan risk. Hazard didefinisikan hasil yang bermula
dari situasi normal, yang mempunyai potensial
menyebabkan kematian, terluka, kerusakan, atau
kehilangan. Danger didefinisikan pertanggungjawaban
pembongkaran menjadi kerugian, benda-benda menjadi
bahaya. Risk didefinisikan kesempatan konsekuensi
terburuk, pembongkaran yang menyebabkan kecelakaan,
kehilangan atau terluka, kemungkinan bahaya, rusak, dan
terluka atau kemungkinan hazard yang menyebabkan
terluka baik yang ringan ataupun berat.
Accident mengacu pd 2 aspek bahaya sebenarnya dengan
point fakta2, bgmna orang2 merasa & mengukur risk. Org2
dpt menyebabkan accident dikarenan terlalu percaya diri,
kecerobohan, ketidaktahuan, kekurangan training, apatis,
kebiasaan tidak sesuai yang menyebbakan danger dan risk.
Tujuan menghindari accident: mengurangi bahaya objek dlm
tmpt kerja (strategi safe place), meningkatkan pandang
orang mengenai risk di tempatkerja (strategi safe person).
Program untuk menghindari accident orang 2 bekerja di bwh
HASAWA.
Strategi safe place prinsip mengurangi/ menghilangkan
bahaya objek yg mengancam keselamatan pekerja. Ada 8:
Premises (alasan) mrpkan struktur aman dlm kestabilan,
kebersihan lantai, tangga danakses umum. Environment
standar lemah dlm linkungan kerja dpt menyebabka
accident. Hal ini berhubungan dgn penerangan dan ventilasi,
temperatur, pencegahan tekanan lingkungan seperti
kebisingan, getaran, debu dan emisi uap. Pabrik dan mesin2
peraturan sprt PUWER, membutuhkan pabrik dan mesin
yg cukup memadai atau dikontrol oleh operator yg ahli
shgga tdk menyebabkan risk. Smuany hrs mahir dlm
memprioritaskan hazard. Pemeliharaan dan pembersihan
dlm keamanan staf dlm operasi. Material material dan
zat2 yg digunakan dlm tmpt kerja mgkn beracun/
karsinogenik. Oleh krn itu, supplier zat trsbt hrs bnr2
identifikasikan HASAWA, yg diamandemen o/ peraturan
COSHH. Proses Proses bekerja yg berhubungan dgn
mesin, material, ketrampilan operator. Hal ini hrs
dipertimbangkan slma desain proses & siapa yg memonitor,
bgmna loading & unloading mesin, potensial bahaya apa dlm
proses, bhy produk samping & level keterampilan serta
supervisi yg diperlukan. Sistem pekerjaan Kebutuhan u/
menjelaskan & mendokumentasikan sistem bekerja yg aman
dlm situasi pekerjaan. Kegagalan menyediakan sistem aman,
hrs mentraining operator, supervisi, kontrol sistem, revisi bl
perlu, hrs identifikasikan HASAWA. Supervisi & kontrol
Standar yg baik dr yg hal2 kecil hrs sesuai HASAWA
kesehatan & safety hrs spesifik diidentifikasikan. Training
hal ini diperlukan karyawan u/ memberikan informasi,
instruksi, training serta supervisi dlm HASAWA, misalnya
operasi memindahkan peralatan & izin sistem bekerja.
Strategi safe person d tmpt kerja : Personal protective
equipment PPE didefinisikan smua alat (termsk pakaian u/
melindungi dr iklim) yg digunakan o/ org2 di tmpt kerja
shngga melindungi dy dr risk thdp kesehatan &
keselamatannya, trmsk aksesoris yg diperlukan. Karyawan
hrs menjamin PPE. PPE tdk cocok kecuali : (a) cocok u/ risk /
risk yg di dlmnya, kondisi tmt kerja d mna risk mgkn terjd, &
ada periode mempergunakannya (b) jmlh kebutuhan
ergonomik & area kesehatan org/ org yg memakainya,
karakteristik workstation, (c) cocok pemakai yg benar,jika
perlu adjusment dlm range yg didesain, (D) slma praktek,
efektif u/ mencegah/ kontrol risk termasuk risk yg meningkat
bahayanya (e) itu sesuai dengan berlakunya apapun (baik
UU atau instrumen) yg dilaksanakan di Inggris, smua desain
atau yg berkaitan dgn kesehatan atau safety relevan dgn
komunitas dlm jadwal 1 yg ada di PPE.
U/ memastikan PPE itu bebas dr risiko, setiap atasan hrs
memastikan PPE disediakan & digunakan.
Peraturan ke 6 pengusaha hrs menilai prioritas PPE.
Faktor2 yg dipertimbangkan: (a) penilaian thdp risiko
kesehatan/ keselamatan yg blm dihindari dgn cr lain. (b)
definisi karakteristik PPE hrs efektif thdp risiko, dgn
mempertimbangkan risiko peralatn itu sendiri (c)
perbandingan karakteristik PPE yg tersedia dgn karakteristik
sebgmnadimaksud dlm poin b. (d) mengenai apkh PPE
kompatibel dgn lainnya bila digunakan dan dipakai
bersamaan.
Bila PPE ada yg rusak atau hilang hrs melapor ke atasan.
Kelompok yg rentan klmpk pekerja brdsrkan usia, kondisi
fisik, kurang pengalaman, cara bersikap umum u/ bekerja lbh
rentan kecelakaan drpd yg lain. Kelompok itu meliputi: org
muda, pengalaman bhya terbatas, wanita hamil penyandang
cacat, kapasitas fisik berkurang.
Perilaku tdk aman permainan kasar & perilaku tdk aman jd
ciri jika pengawasan & kontrol sgt rendah, terutama kasus
magang. Manajemen hrs mengambl langkah u/
pemberhentian pelakunya.
Kebersihan pribadi zat2 yg berbhy hrs dikontrol, ada
fasilitas u/ menjg standar yg baik, misalnya fasilitas cuci (air
panas & dingin), sabun, dll.
Mempertahankan kesadaran setiap org hrs sadar atas
risiko bhy di tmpt kerja. u/ meningkatan kesadaran:
penggunaan poster, pelatihan, kompetisi keamanan,

pemantauan keamanan, latihan bahaya, sistem pelaporan


bhy, papan yg nunjukin jmlh hri hilang per bulan akibat
kecelakaan di tmpt kerja.
Cara u/ mencegah kecelakaan: larangan dgn manajemen
menempatkan larangan total pd kegiatan itu. Caranya:
larangan pd penggunaan zat tertentu (beracun), melarang
org2 melakukan praktek tdk aman (memanjat konveyor,
bekerja pd atap tanpa crawlboard, naik ujung fork-lift).
Substitusi mengganti bhn yg berbhy, misal pengenalan
fasilitas remote kontrol u/ pengangan manual langsung
operasi, substitusi toluena dgn benzena, menggunakan nonasbes pengganti boiler & pipa tertinggal.
Perubahan proses sistem safety hrs dipertimbangkan dr
awal projek. Proses hrs menjamin safety operatornya.
Pengendalian proses dgn isolasi proses tertentu, izin
bekerja sistem mekanis/ jarak jauh dgn sistem kontrol,
pembatasan operasi tertentu, training operator, &
pengenalan penghisap debu & uap.
Sistem keamanan kerja dgn training level tinggi,
pengawasan & kontrol.
Peralatan perlindungan diri (PPE) brg2 sprt sepatu boot,
goggle, celemek, sarung tgn, dll.
Sistem kerja aman sistem dgn integrasi manusia, mesin &
bhn dlm lingkungan kerja yg aman. Sistem yg aman hrs
meliputi : (a) urutan pengoperasian yg benar (b) area layout
kerja yg aman (c) kontrol lingk dlm suhu, peneranga,
ventilasi, kontrol debu, kontrol kelembaban, tekanan, bhya
radiasi (d) spesifikasi praktek safety yg baik & prosedurnya.
Sistem keamanan kerja hrs didesain dgn teknik analisis
keamanan pekerjaan.
Analisis ini dilakukan 2 tahap: Tahap 1 pemeriksaan tugas
dgn poin: judul, pengoperasian, detail mesin, alat, bahan, &
zat yg digunakan, bahaya, risk-nya (low, medium, ato high),
spesifik tgs, organisasi kerja, form perlindungan operator.
Tahap 2 menilai : operasi pekerjaan spesifik, bahaya yg
berkaitan dgn operasi, ketrampilan yg dibutuhkan dlm
safety, pengaruh eksternal sprt sifat (suhu rendah), sumber
pengaruh (sistem pendinginan), aktivitas yg terlibat (susun
produk maknan yg didinginkan), metode pembelajaran
(training u/ pakaian thdp suhu rendah, susun pengamanan,
sistem alarm).
Bnyk yg menggunakan flow chart, & copiannya ditempelkan
di area pengoperasiannya.
Izin sistem bekerja : Sistem ini menggabungkan tahapan yg
jelas : Penilaian penilaian thdp pekerjaan yg dilakukan.
Metode, bhn, & peralatan yg digunakan, risiko. Penilaian
dilakukan o/ anggota tim manajemen spy dpt identifikasi cra
plng aman. Penarikan layanan dgn tanda2 peringatan,
pagar di sekitar daerah, pembatasan akses. Isolasi isolasi
fisik, listrik atau mekanis menandakan adanya pembatasan
akses dr sumber dy. Bila perlu, gunakan alat bantu
pernapasan sblm masuk k dlm ruang tertutup. Penyelesaian
pekerjaan & kembali ke pelayanan penyelesaian jadwal
opersi, hrs didetailkan dgn jelas, adanya sertifikat
pembatalan atau pengembalian ke pengirim, hrs memeriksa
pekerjaan tlh diselesaikan dgn memuaskan.
Izin u/ bekerja biasanya dlm rangkap 3, asli u/ org yg
melakukan pekerjaan, salinan pertama ke manajer
departemen, yg kedua ditahan d orginator. Pd penyelesaian
operasi, smua salinan dikembalikan ke pengirim
Accident and ill health rates
Laju frekuensi = jmlh kclkaan / jumlah man hours x 100000.
Laju insiden = jmlh kclakaan/jumlah pekerja x 1000
Laju severity = jmlh hari yg hilang/jmlh man hours x 1000
Laju durasi rata2 = jmlah hari yg hilang/jmlh kclkaan
Laju durasi = jmlh man hour/jmlh kclkaan
Laju absen krn sakit = jmlh jam kerja yg hilang akibat
sakit/jmlh hari pekerja x 100
Risk assessment (RA)
RA adl identifikasi bahaya yg hadir didlm pekerjaan dan
perkiraan resiko yg terlibat, serta mmpertimbangkan
tindakan pncegahan apa yg dpt dilakukan. Ada 4 proses dlm
pmbuatan RA:
-identifikasi semua jenis hazard (bahaya)
- mengukur resikonya
- mengevaluasi resikonya
- mengimplementasi hasil pengukurannya untuk
menghilangkan / mngontrol resiko.
Ada prbedaan pndekatan dlm RA di tmpt kerja:
-mmriksa msg2 aktivitas yg dpt mnybabkan luka
- mmriksa bahaya dan risiko didlm grup2 ttt (misalkan
mesin, substansi, transport dll)
- mmriksa departemen yg spesifik, bagian2nya, kantor2,
lokasi2 konstruksi
Supaya RA cocok, cukup, dan memenuhi syarat resmi, maka
RA harus:
- mngidentifikasi smw bahaya yg brhubungan dgn operasi,
mngevaluasi risiko yg muncul dr bahaya tsb,
mmpertimbangkan tindakan pncgahan yg legal
- mencatat smw penemuan signifikan jika lbh dr 5org yg
bekerja, mskipun di lokasi yg berbeda
- mngidentifikasi grup pekerja, atau pekerja tunggal yg
mngkin beresiko celaka
- identifikasi org lain yg beresiko jg, spt pngunjung,
kontraktor, anggota public
- mngevaluasi control yg ada, pastikan masih berjalan dgn
baik, jika sudah tidak baik, lakukan tindakan!
- mngevaluasi info, instruksi, training, dan pngawasan yg
dbtuhkan
- mmtuskan dan mncatat kmungkinan trjadinya kclakaan sbg
akibat adanya resiko yg tdk trkendali
- catat smw keadaan yg tmbul dari taksiran yg serius dan
dpt trjadi dlm waktu dekat
- dukung dgn mmberikan info implementasi dari control
tmbhan
Mencatat Assessment
Assessment hrs dictat dlm organisasi ketika lbh dr 5 org
dipkerjakan.
Generic assessment
Ini dibuat hanya skali untuk 1 aktivitas/lokasi kerja. Setiap
ada aktivitas/lokasi kerja yg baru, harus dibuat generic
assessment yg baru. Spy gneric assessment efektif, maka
harus:
- mmprtimbngkan situasi trburuk
- ktentuan hrs dibuat untuk memonitor implementasi dan
control assessment, jikalau ada hal yg tdk relevan.
Dlm kasus ttt, ada rsiko yg spesifik u/ 1 situasi ttt saja, dan
tisiko ini harus dipisahkan did lm generic assessment
Maintaining RA
RA hrs dipelihara, mksdnya smw hal ttg prubahan tmpt
kerja, proses, operasi hrs taat kpd RA. RA hrs direview n
diprbaharui secara berkala. Untuk itu perlu dilakukan
inspeksi keamanan dan teknik memonitoring yg dbutuhkan
u/ mengkoreksi jika dibutuhkan. Sistem monitoring termasuk

:
- inspeksi pemeliharaan yg preventif
- inspeksi komite safety
- hukum dan inspeksi, test, memeriksa skema pemeliharaan
- tur safety dan inspeksi
- survey kesehatan pekerjaan
- memonitor udara
- audit safety
Selain itu,info ttg pengontrolan performa standard dpt
diperoleh dgn : investigasi kclkaan dan ksehatan, investigasi
kerusakan plant alat dan kendaraan, investigasi situasi yg
hampir miss
Reviewing RA
Review trgantung tngkat risiko operasi, biasanya tdk mlbihi
10 tahun. Review dbtuhkan jika ad kclkaan besar yg trjadi
Risk/Hazard Control
Skali bahaya diidentifikasi dan ditaksir, pgawai hrs mncegah
munculnya risiko. Selain itu, tingkat kompetensi pegawai
perlu ditaksir pula sblum mreka bkerja. Ada hierarki
pengontrol, dari resiko-tinggi ke resiko-rendah, diindikasikan
sbb:
- mengeliminasi bahaya scara smpurna, trmsuk mncegah
praktek dan pnggunaan bahan brbahaya
- mengganti dgn yg tidak trlalu berbahaya
- lampirkan resiko tsb
- berikan peringatan dan peralatan safety u/ mencegah
akses k alat/proses yg brbahaya
- pastikan sistem kerjanya aman, stidaknya resikonya
masih bisa diterima
- catat prosedur
- lakukan pemantauan berkala
- training k pgawai yg OK thdp resiko n bahaya
- info (spt tanda peringatan, rambu2)
- alat prlindungan diri
Competent Persons
Brazier v Skipton Rock Company Ltd (1962) mnytkan kl
competent person hrs pny pngetauan praktis n teoritis, sama
baiknya dgn pngalamannya di plant/proses ttt, sehingga dia
mmpu mngidentifikasi kerusakan/kkurangan slma
pmeriksaan plant, dan juga u/menilai pentingnya mreka dlm
fungsi plant tsb.
Peraturan no. 7 MHSWR health and safety assistance brkta
bhwa :pkerja brtnggungjwb u/ mmastikan kl siapapun yg
mreka tunjuk u/ mmbntu mreka dlm health n safety itu
kompeten u/ melakukan tugas mreka n diberikan info yg
cukup. Pgawai hrs mmastikan bahwa org yg dtunjuk itu
mmpu mngaplikasikannya apapun tugas pegawai tsb.
HSE Guidance berkata, pnunjukan asisten health and safety
tdk mlepaskan pkerja dr tnggungjwb thd health n safety
dibwh lmbaga HASAWA n hukum lain yg brlaku. Kompetensi
yg digunakan di praturan ini bergantung pada skill/kualifikasi
pegawai. Situasi sdrhana mngkin mmbtuhkan : pmahaman
praktis yg relevan, kwaspadaan thd trbatasnya pngalaman n
kmampuan sseorg, antusias dan kmampuan u/ mnambah
pngalaman dan pngetahuan saat dibutuhkan.
Kesimpulan :
-semua kcelakaan n insiden mwakili tingkat kerugian yg
diderita organisasi
- strategi pncegahan kecelakaan hrs dilakukan dgn konsep
tmpat aman dan org yg aman, dgn menekankan strategi
tempat aman
-sistem kerja yg aman adl basis u/ tingkat manajemen safety
yg efektif
- smw organisasi hrs mngoperasikan 1/lebih monitoring
safety dgn maksud mndirikan standard an mngukur
performa standar ini.
- ktika mmpertimbangkan penunjukan competent person,
hrs dibuat referensi ttg competent people yg brkualitas.
Safety Monitoring Systems
Safety monitoring focus pd pngukuran dan evaluasi dr
performa safety. Bentuknya adl:
1. Safety survey : pemeriksaan detail area2 operasi yg kritis,
yg disertai dgn pmbelajaran ttg health n safety yg
brhubungan dgn tmpt kerja
2. Safety tours : pemeriksaan tak terencana, biasanya
dilaksanakan u/ menaksir kesesuaian prosedur umum dgn
kbutuhan safety
3. Safety audits : pada dasarnya mnekankan area2 aktivitas
ke pemeriksaan kritis sistematis dgn tujuan meminimalkan
kecelakaan n kerugian.
4. Safety inspection : rencana inspeksi dr premis/ tmpt kerja
u/ menaksir kesesuaian level prosedur legal dan
pengamatan prosedur keselamatan pabrik. Biasanya
dilakukan o/ spesialis
5. Safety Sampling : sistem didesain u/ mngambil sampel
acak dr kecelakaan potensial d tempat kerja dgn
mngidentifikasi kerusakan dr performa safety.
6. Hazard and Operational Studies: studi yg mngabungkan
penerapan pemeriksaan kritis formal ke proses dan
engineering dlm mmpertimbangkan maksud u/ mndirikan
fasilitas baru. Tujuan studi ini adlh u/ menaksir adanya
kenaikan potensial bahaya dari operasi peralatan yg tdk baik
dan dan menaksir efek penting dr fasilitas.
7. Damage control : tingkat damage adl indikasi kecelakaan
potensial masa depan. Kecelakaan tanpa korban sama
penting dgn kecelakaan yg menelan korban. Penghilangan
penyebab dr kecelakaan yg merusak property, plant dan
produk, merupakan hasil dr pengurangan kecelakaan yg
menelan korban.
10/9/12
LOSS CONTROL MANAGEMENT (TEORI DOMINO)
HAZARD : kemungkinan secara umum (objektif) seseorang
akan melakukan suatu kesalahan, dalam suatu situasi.
( fokus pada objek) = Source of risk. RISK : Perkiraan secara
individual (subjektif) bahwa seseorang akan melakukan
kesalahan dalam situasi berbahaya yg telah diketahuinya.
(fokus pada individunya) = Amount of peril. DANGER :
Situasi yg dapat menjurus ke terjadinya kecelakaan
(accident), jika suatu kesalahan (error) terjadi =Acceptability
of risk.
Jika sebuah keputusan bertindak diambil oleh seseorang,
dalam suatu situasi yg Berbahaya (danger), dimana ia
mungkin melakukan suatu kesalahan (hazard), maka suatu
tingkatan resiko (risk) akan muncul.
INCIDENT : kej yg tdk diinginkan yg dapat menurunkan
efisiensi operasi pabrik & memberikan masalah waktu,
biaya, upaya, & uang.
ACCIDENT : ACTS (Unexpected, Unavoidable,
Unintentional)Resulting from interaction of :FACTORS
(Host, Agent,Environment) within : HAZARD (Situation
which involved: Risk taking, Perception of danger)

Qt hrus bs liat mana unsafe act dan unsafe conditions yg bs


jd hazard.
LOSS = barang, INJURY = orang
Lack of controlmanagementnya (KEY!!!) ga
benerpemerintah

ACC COST ICEBERG


Sbuah kecelakaan tdiri dr 3 komp : injury & illness cost ex.
medical & compensation(insured cost) biaya klo ada injury
akibat kcelakaan biaya keliatan (lgs dbayarkan
cost of property damage (often uninsured) ex. Building
damage, tool n equipment damage, product n material
damage,production delays n interruptions, legal expenses,
expenditure of emergency supplies and equipment rentals,
investigation time
uninsured miscellaneous costs (dll yg tdk diasuransikan).
Ex. Wages paid for time lost, cost of hiring and/or training
replacement, overtime, extra supervisory time, clerical time,
decreased output of injured worker upon return, loss of
business and goodwill
Ex. Klo pabrik meledak, ada yg diasuransikan, ada jg yg tdk
ky product losses (pdhl jumlahnya besar sekali).
Jd klo ada kecelakaan yg dtanggung $1 maka ada biaya
$5 to $50 yg tersembunyi yg dkeluarkan (tergantung
produknya apa)ex brp uang yg hrus qt keluarkan u/ urusin
masalah hukum legal expenses, khilangn jam kerja, hrus
rental alat klo alatnya rusak, biaya investigasi
$1 to $3 product losses bs diasuransikan, ex premi asuransi
u/ pabrik kebakaran Vs pabrik kebakaran+khilangan
produksi akan beda. Oleh karena itulah product losses jrg
diasuransikan.
Safety bagian dr produktivitas. Safety bagian dr
management!!

OSHA (cost of accident (statistic)


OSHA dbawah Department of Labor (AS).
Brp c biaya kecelakaan?? 0-3000$ indirect costnya bs
sampe 4,5x. smakin besar kecelakaan, indirect cost smakin
kecil. Jadi kecelakaan tu biayanya besar lhoo
BAGAN HEINRICH
1931 : HEINRICH
Analisa laporan perusahaan kepada Pihak Asuransi di
Pennsylvania u/ memperoleh Kompensasi kecelakaan (1931).
(Data berdasarkan laporan dr pihak manajemen atau
administrasi Perusahaan):
PENYEBAB KECELAKAAN

UNSAFE ACTS: 85 95 %
UNSAFE
CONDITIONS: 5 15 %

PERLU BEHAVIORAL CONTROL (Pengendalian Perilaku)

PROGRAM BEHAVIORAL ENGINEERING (Rekayasa


Perilaku)

RULE (Peraturan K3)


SUPERVISION (Pengawasan)(diawasi spy tdk
mlakukan kslhn)
REWARD & PUNISHMENT (Penghargaan & Sanksi)
Unsafe act = behavior ex ngebut
Unsafe condition ex kebocoran gas, kulit pisang di lantai
Tdk ada jaminan bhw seseorang yg bsikap (ATTITUDE) aman
akan berprilaku (ACT) aman, probability 25%. Ex dlm
beragama qt harus bbuat baik = sikap, tp blm tentu qt ga
perna nyakitin org = prilaku. Harus ada pengendalian
prilaku.
RULE (Peraturan K3 : administrative ex. Dilarang buka,
ehh malah dibuka)
Klo ditelusuri kecelakaan ada 2 penyebab :
Incompetence= bodoh ex anak kecil dikasi tw ya tetep ga
akan ngerti kan Alienasi= asing. Badan dsini tp pikiran ga
disini, krn mengendalikan prilaku itu ga mudah, tidak
termotivasi mlakukan sesuatu.
Objek safety = manusia, tp pendekatannya salah. Ex ada
kcelakaan gt trus dblg factor manusia itu salah krn blm
tentu dy doank yg salah, bs aja bag keuangan yg salah krn
ga ngasi spare uang u/ beli spare part tkg ketik salah ketik
pdhl biasanya ga perna salah, itu gr2 dsuru lembur yg
salah yah yg nyuruh lembur.
HUMAN AFFECTED ERROR bukan HUMAN ERROR
1973 : Post Injury Safety Investigation (2.610 samples)
Wisconsin Safety & Building Division. dilaksanakan oleh Ahli
Keselamatan Kerja (Safety Specialist)
PENYEBAB KECELAKAAN

UNSAFE ACTS: 26 35 %
UNSAFE
CONDITIONS: 5 15 %
Human error / Workers Fault
Human error /
Management Fault

Kecelakaan mrp interaksi dr berbagai faktor &


kejadian yg kompleks

Accident = multicausal event


Teori domino : sbuah rangkaian kecelakaan yg dpt diket
sebab2nya
Unsafe conditions : 5-15% jrg disentuh.
Latino : mcari kecelakaan besar tu dsebabkan o/ apa? Dy
menemukan bhw kecelakaan besar disebabkan o/ antrean2
penyebab yg ko diitung jumlahnya >13 maka akan
berpotensi menyebabkan tjadinya disaster(kcelakaan besar)
Ex unsafe conditions : lap terbang itu crowded skali
dikarenakan tjadinya kabut yg tdk tembus pandang lap
terbang crowded skali dikarenakan di lap terbang yg lain
tjadi terror bom gt jd dialihkan contoh 2 macam IF, klo
IFnya >13 bs bikin disaster

Function of safety is to locate & Define:


Management deficiencies Operational errors
Incomplete decision making Faulty judgment
Administrative miscalculations Poor management practices
Unsafe Act 80% - Unsafe Condition 18% - Unpredictable 2%
ROOT CAUSE: bila dikoreksi akan menghasilkan efek
permanen. Potensi terbesar untuk menghindari dan
mengendalikan rangkaian domino Bila dkoreksi maka
efeknya akan besar. Dr segi lain bila penyebabnya
byk(kompleks) maka aka nada byk cara u/
menyelesaikannya. Bila domino 1 ga jatuh, tipis
kemungkinannya domino lainnyha jatuh.
TEORI DOMINO = ACCIDENT CAUZATION domino satu
jatuh krn jatuhnya domino sebelumnyaakibat dr
manajemen yg tdk memadai (akar masalah).

Kejadianevent yg mhasilkan loss, injury. Acc dsebabkan


oleh immediate cause/penyebab lgs. Immediate cause
(unsafe act & unsafe conditions) Basic cause Unsafe
act tjadi mgkn krn emg dy ga tw, krn ga dtraining kan jd ga
tw. Lack of control Managementga ada basic/training
itu ya krn managementnya ga bener.
What happened EVENT&LOSS:
kecelakaan/cedera,kerusakan,penyakit
akibat kerja
How it happened IMMEDIATE CAUSE:mekanisme
kecelakaan
Where/when it happened
Situasi/unit kerja
Why it happened BASIC CAUSE: system/prosedur
How can it happened
LACK OF CONTROL
JADI: Ada 5 faktor atau tempat dimana Manajemen
dapat bertindak
Untuk menghindari/ kontrol/ mengurangi dampak
(ameliorate)

Klo qt mengontrol ada aspek personal factor (org) dan factor


kerja (job related factor) ini jd jelas. Jd seorang
keuanganpun bs mjadi human affected factor tp dliat
dua2nya ttp human factor
Krn ada personal dan kerjaada deviasihrus
distandardkan. Nah klo dbawah std bru muncul unsafe act &
unsafe conditions ex klo operator ga bs kerja cepat maka
alat akan rusaksubstandardbru muncul unsafe conditions
& unsafe actnti bs ada accident.

PEOPLE/PROPERTY LOSS(KERUGIAN)
POST EVENT (POST CONTACT) P3K, perawatan dan
rehabilitasi:thd bhy fisik u/ meminimalkan cedera(cacat)
POST EVENT (POST CONTACT)
penyelamatan&perbaikan (salvage&reparative): u/ mcegah
khilangan/mperbaiki krusakan property
Byk kejadian tu misalnya yg bahaya buka primary acc tp
secondary/tersier acc. Makanya jgn menyepelekan
kecelakaan kecil.

Di Indonesia UU Tenaker :
1) PerMenaker No.05/1996, SMK3 wajib (cenderung qt
mlakukannya dgn min)
2)OHSAS 18001sukarela
3) ILO
UU mengatur gmn kondisi kerja, perilaku karyawan, klo ga
berhubungan sm pemerintah pasti ada sanksi
pidana/perdata
UUKK NO.1/1970 cm ngatur immediate cause
OHSAS mliputi management gt, nah u/ dpt sertifikasi,
perusahaan hrus bayar u/ audit klo lolos bru dpt sertifikasi
OHSAS 18001
Tugas pemerintah=regulator!! Mbuat peraturan &
mnerapkannya

Managementkualitas tcapai krn tujuan yg konsisten dan


tindakan yg konsisten melakukan 4 fungsi manajemen
yaitu POLC
MANAGEMENT-LACK OF CONTROL
Seluruh jajaran Manajemen, mulai dari first line supervisor
sampai Top Manajemen mempunyai potensi terbesar untuk
Mencegah & mengendalikan LOSS

Dengan menjalankan 4 fungsi Kontrol sesuai dengan


Kewenangannya: Planning Organizing Leading
Controlling
MANAGEMENT-CONTROL
PERENCANAAN (PLANNING) : Membuat Prakiraan
(Forecasting) Menentukan tujuan & sasaran Menyusun
kebijakan Membuat program Menentukan prosedur
Mengajukan anggaran
PENGORGANISASIAN (ORGANIZING): Menentukan
struktur tugas, kewenangan & tanggungjawab
Pendelegasian tugas Menentukan/ membuat hubungan
(relationship)
KEPEMIMPINAN (LEADING): Membuat keputusan
Memotivasi KomunikasiMenentukan pilihan (selecting)
Mengembangkan (developing)
PENGENDALIAN (CONTROLLING):
Identifikasi Tugas/ pekerjaan: Investigasi, Inspeksi, Audit,dll
Menentukan standar kinerja Mengukur kinerja : mengukur
kerugian (Consequence), mengukur penyimpangan (Cause),
mengukur upaya pengendalian (Management effort)
Mengevaluasi kinerja Mengoreksi penyimpangan
MANAGEMENT-LACK OF CONTROL
AKTIVITAS KERJA MANAJEMEN K3
1. Belum teridentifikasi 2. Belum terstandarisasi
3. Belum terukur 4. Belum terevaluasi / terkoreksi

LOSS CONTROL MANAGEMENT , Tidak Handal (Reliable)

MUNCUL BASIC CAUSE-ORIGIN


1. FAKTOR PERSONAL (Personal factors)
Kurangnya Pengetahuan/ Ketrampilan Motif kerja yang
tidak sesuai (allianated) Problem Fisik/ Mental (bs masuk
allianated/keterampilan)
2. FAKTOR KERJA (Job related factors)
Krgg memadainya disain kerja, caker, & penganggaran
Pengoperasian yang abnormal Krgnya pemeliharaan
(Wear & tear)

TJADI DEVIASI (PENYIMPANGAN) THD STD YG


DHARAPKAN
IMMEDIATE CAUSE-SYMPTOM
TJADI KTIDAKSESUAIAN OPERASIONAL (OPERATIONAL
ERORRS):
SUBSTANDARD ACTS & SUBSTANDARD CONDITIONS

UNSAFE ACTS & UNSAFE CONDITIONS (yg mjd


symptom/gejala)
EVENT-CONTaCT
INSIDEN:
Suatu paparan terhadap kemungkinan pertukaran Energi,
yang dapat
membahayakan manusia atau Harta benda dan menurunkan
efisiensi business operation.
KECELAKAAN: kontak dgn suatu sumber energi (listrik,
kimia, Biologi, termal, kinetik, akustik, radiasi, dll) yg mlebihi
:
ambang batas daya tahan tubuh (cedera)
amban batas daya tahan struktur (kerusakan)
PENYAKIT AKIBAT KERJA: kontak dgn suatu substansi yg
mganggu mpengaruhi proses normal dlm tubuh.

STABILISER CONTROL
LACK OF CONTROLPERSONAL & JOB FACTOR UNSAFE
ACT/CONDITIONS ACCIDENT INJURY/DAMAGE COSTS
K3:correction
INPUT (pekerja, mesin, bahan baku, system manajemen,
standar, regulasi) PROSES (interaksi pekerja, pekerjaan,
lingk kerja) OUT-COME (procuk, limbah, accident) laporan
K3
K3:correction, prevention
INPUT (pekerja, mesin, bahan baku, system manajemen,
standar, regulasi) PROSES (interaksi pekerja, pekerjaan,
lingk kerja) K3 OUT-COME (procuk, limbah/produk
samping, accident/injury) K3
LAPORAN(outcome)INSPEKSI(proses)
K3:correction, prevention, continuous improvement
INPUT (pekerja, mesin, bahan baku, system manajemen,
standar, regulasi) K3 PROSES (interaksi pekerja,
pekerjaan, lingk kerja) K3 OUT-COME (procuk,
limbah/produk samping, accident/injury) K3
LAPORAN(outcome)+ INSPEKSI(proses) AUDIT (input)
PROGRAM PENGENDALIAN
Seleksi SDM, alat, material(bahan baku), kontraktor;
integrated SMK3; promosi K3; ergonomic; tanggap darurat;
hygiene industri
OSHA=Occupational Safety& Health Administration
LATAR BELAKANG
Lebih dari90 juta orang Amerika bekerja Sampai
tahun1970 tidak ada proteksi kecelakaan dan PAK yang
seragam dan komprehensif Data tahun1970 Kematian
karena kecelakaan kerja mencapai 14,000
Hampir2 1/2 juta pekerja cacad Perkiraan Penyakit akibat
kerja(PAK) berjumlah 300,000 Tahun 1970 dikeluarkan
Occupational Safety and Health Act of 1970 (the Act)
Dibuat dibawah Department of Labor.
TujuanPembuatan
.to assure as far as possible every working man and
woman in the Nation safe and healthful working conditions
and to preserve our human resources
TujuanOSHA
Mendorong pekerja mengurangi workplace hazards dan
menerapkan & meningkatkan program K3 yang ada
Meneliti OSH dan mengembangkan inovasi terkait
persoalah OSH Menciptakan kewajiban dan hak secara
terpisah bagi pemberi kerja dan pekerja untuk mencapai
konidisi K3 yang baik Menjaga system pelaporan dan
pencanan Maintain a reporting and untuk memantau cedera
dan sakit karena pekerjaan Menciptakan program training
untuk meningkatkan kompetensi K3 personilnya
Mengembangkan standard wajib untuk HS dan menerapkan
secara efektif Menyediakan untuk pengembangan, analisa,
evaluasi dan persetujuan program K3 pemerintah
CAKUPAN
Semua pemberi kerja dan pekerja di seluruh USA
Pemerintah Federal maupun State yang sudah disetujui
OSHA
STANDARDS
OSHA berkewajiban mengeluarkan standard wajib Bila
standard wajib OSHA tidak tersedia maka pemberi Kerja
bertanggungjawab mengikuti the Act's General Duty Clause
States Standard yang disetujui OSHA setidaknya harus seefektif standard federal

Pembuatan Standar
OSHA dapat membuat sendiri atau sesuai permintaan :
Secretary of Health and Human Services (HHS) National
Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH)
Pemerintahdaerah Organisasi ternama yang
mengeluarkan standar Pemberi kerja atau perwakilan
pekerja Pihak lain yang berkepentingan
INSPEKSI TEMPAT KERJA
OSHA berhak melakukan inspeksi tempat kerja untuk
memastikan penerapannya : tidak terlambat, pada waktu
kerja
PrioritasInspeksi
Imminent Danger: Keadaan yang mengandung kepastian
adanya bahaya yang berpotensi mengakibatkan kematian
dan serius Bencana dan Kecelakaan fatal : Investigasi yang
menyebabkan rawat inap 3 orang atau lebih. Hal ini harus
dilaporkan ke OSHA dalam kurun waktu 8 jam. Keluhan
pekerja karena ada imminent danger LEP/NEP High Hazard
Workplaces
CONTOH OSHA REQUIREMENTS
Injury and Illness Record keeping(Contoh ketentuan OSHA )
Record any work related injury or illness resulting in one of
the following:
Death Days away of work Restricted work or transfer to
another job
Medical treatment beyond first aid Loss of consciousness
Diagnosis of a significant injury/illness by a licensed health
care professional
Report to OSHA any workplace incident that results in a
fatality or the hospitalization of 3 or more employees.
Report in person or by phone within eight hours of the
incident Report fatal heart attack that occurs at work.
OSHA will investigate todetermineif the heart attack was
work related.
If your company has 10 or fewer employees you do not need
to keep OSHA injury and illness records. However, you must
still report any fatality of hospitalization of 3 or more
employees within 8 hours of the incident
Injury and Illness Record keeping
OSHA 300 Log of Work Related Injuries and Illnesses
OSHA 301 Injury and Illness Incident Report
OSHA 300A Summary of WorkRelated Injuries and Illnesses
Std bs dbuat dgn btanya ke OSHA. NIOSH dlu bru OSHA.
OSHA berhak mlakukan inspeksi.
OSHA berada dibawah US Department of Labor.
CFR=Court of Federal Regulation. Ex 1CFR= umum,
7CFR=agricultur, 29CFR=labor part 1910 Occcupational
Safety and Health Standard
Jadi klo mw cari ttg K3 tu di 29CFR 1910 !!!!!!!!!
1920 119 process safety
CFR, brikut list of regulation titles:
Title 29: Labor
PART 1910 Occupational Safety and Health Standards
1910.12 -Construction work.
1910.38 -Emergency action plans.1910.39 -Fire
prevention plans.
1910.66 App D -Existing Installations (Mandatory)
1910.95 -Occupational noise exposure.
1910.97 Nonionizing radiation
1910.101 -Compressed gases (general requirements).
1910.119Process safety management of highly
hazardous chemicals.
Personal Protective Equipment
1910.144 -Safety color code for marking physical
hazards. 1910.145 -Specifications for accident
prevention signs and tags.
1910.146 -Permit-required confined spaces
1910.147 -The control of hazardous energy
(lockout/tagout).
1910 Subpart L -Fire Protection
1910.155 -Scope, application and definitions
applicable to this subpart.
1910.156 -Fire brigades.
1910.157 -Portable fire extinguishers.
1910.158 -Standpipe and hose systems.
1910.159 -Automatic sprinkler systems.
1910.160 -Fixed extinguishing systems, general.
1910.161 -Fixed extinguishing systems, dry
chemical.
1910.162 -Fixed extinguishing systems, gaseous
agent.
1910.163 -Fixed extinguishing systems, water spray
and foam.
1910.164 -Fire detection systems.
1910.165 -Employee alarm systems.
1910 Subpart L App A -Fire Protection
1910 Subpart L App B -National Consensus Standards
1910 Subpart L App C -Fire Protection references for
further information
1910 Subpart L App D -Availability of publications
incorporated by reference in section 1910.156 fire
brigades
1910 Subpart L App E -Test methods for protective
clothing
1910 Subpart P -Hand and Portable Powered Tools
and Other Hand-Held Equipment
1910 Subpart Q -Welding, Cutting, and Brazing
1910 Subpart R -Special Industries
1910.269 -Electric Power Generation, Transmission,
and Distribution.
1910.272 -Grain handling facilities.
1910 Subpart S -Electrical
1910.424 -SCUBA diving.
1910.1001 -Asbestos.
1910.1001 App C -Qualitative and quantitative fit
testing procedures -Mandatory
OSHA PUBLICATIONS
1.OSHA Newsletter: QuickTakesWorkers' Rights
Outreach--Cards, Magnets, and more...Designed to help
workers understand their rights in the
workplace.Brochures/BookletsOSHA brochures covering a
wide variety of specialized topics including cooperative
programs (VPP, Alliances) and specific audiences such as
teens and Hispanic employees.Fact Sheets,
InfoSheetsand Hazard AlertsOSHA Fact Sheets and
InfoSheetsprovide basic background information on safety
and health hazards.Guidance DocumentsDocuments that
provide detailed examinations of specific safety and health
issues.Pocket GuidesOSHA has developed 20 -32 page
booklets to educate employees about the hazards, resources
and safety partnerships for the Agency's focus industries.
PostersPosters provide safety guidance for employees and
employers in specific industries.QuickCardsQuickCards

are small, laminated cards that provide safety and health


information for employers/employees.QuickTakesOSHA's
free, twice monthly newsletter, QuickTakes, offers the latest
news about OSHA initiatives and products to assist
employers and workers in finding and preventing workplace
hazards. Read online by more than 70,000 subscribers!
Subscribe today!Spanish Language (en Espaol)OSHA
often translates its products into Spanish to ensure that
appropriate audiences have access to important safety and
health information.StandardsOSHA standards require that
employers maintain or improve workplace conditions to
protect employees.Other LanguagesOSHA often translates
its products into Other Languages to ensure that appropriate
audiences have access to important safety and health
information.Popular OSHA Publications
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (dri slide
taon lalu)
Keselamatan kerja diatur dengan peraturan perundangan
antara lain :
UU No.13 Th.2003 Ketenaga Kerjaan, pasal 86 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Undangundang Keselamatan Kerja No. 1 Tahun 1970
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Per. 05/MEN/1999 tentang
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3)
1. UU RI NOMOR 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN
KERJA
Istilahistilah: Pengurus, Direktur, Ahli Keselamatan Kerja
dsb
Ruang lingkup: Segala tempat di Indonesia (darat, laut,
udara, tanah dsb) Di tempat pembuatan, pemakaian,
pengangkutan,dsb.
Syaratsyarat KK : Mencegah dan mengurangi
kecelakaan, kebakaran,
Peledakan Penyelamatan diri Pertolongan pada
kecelakaan Alat Pelindung Diri Mencegah dan
mengendalikan bahaya Mencegah dan mengendalikan
penyakit akibat kerja Mengamankan segala jenis bangunan
Pengawasan : Kewajiban Direktur untuk pelaksanaan
umum undang-undang ini Pembagian tugas dan wewenang
Kewajiban pemeriksaan kesehatan
Pembinaan: Pengurus berkewajiban menunjukkan &
menjelaskan
Bahaya yang dapat timbul Alat pengamanan dan
perlindungan Cara kerja yang aman
Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Kewajiban melaporkan kecelakaan oleh Pengurus
Kewajiban dan hak pekerja
Kewajiban dan hak memasuki tempat kerja
Kewajiban Pengurus: menyediakan semua syarat
keselamatan kerja, gambargambar dan Alat Pelindung Diri
secara CumaCuma
Sangsi
2. Kewajiban Penerapan SMK3
Permenaker No. Per. 05/Men/1996 Bab III pasal 3,
Setiap tempat kerja :
- Seratus orang atau lebih dan atau - Mengandung potensi
bahaya yang ditimbulkan oleh karakteristik proses atau
bahan produksi -Dapat mengakibatkan kecelakaan kerja,
peledakan, kebakaran, pencemaran dan penyakit akibat
kerja.
Dri inet dan rangkuman tugas-tugas
Tujuan dari UU no. 1 tahun 1970 : -Agar setiap tenaga
kerja pekerjaan dan setiap orang lainnya yang berada di
lingkungan kerja mendapat perlindungan atas keselamatan
dan kesehatan. - Agar sumber-sumber produksi dapat
dipakai dan digunakan secara aman dan efisien agar proses
produksi dapat berjalan secara lancer tanpa hambatan
apapun -Untuk meningkatkan produksi serta produktivitas
nasional -Untuk mengurangi biaya perusahaan apabila
timbul kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja.
Sasaran dari UU no. 1 tahun 1970 : 1. Bagi Pengusaha
=Untuk mengurangi biaya perusahaan apabila timbul
kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja. 2.
Bagi Tenaga Kerja = Adalah hal yang sangat penting bagi
setiap orang yang bekerja dalam lingkungan perusahaan,
terlebih yang bergerak di bidang produksi khususnya, dapat
memahami arti pentingnya kesehatan dan keselamatan
kerja dalam keseharian kerjanya untuk kepentingannya
sendiri atau memang diminta untuk menjaga hal-hal
tersebut agar mampu meningkatkan kinerja dan mencegah
potensi kerugian bagi perusahaan.
Menurut isi dari UU No. 1, Tujuan dapat dibagi menjadi
dua : 1. Tujuan Umum = a. Melindungi tenaga kerja di
tempat kerja agar selalu terjamin keselamatan dan
kesehatannya sehingga dapat diwujudkan peningkatan
produksi dan produktifitas kerja. b. Melindungi setiap orang
lain yang berada di tempat kerja yang selalu dalam keadaan
selamat dan sehat. c. Melindungi bahan dan peralatan
produksi agar dapat digunakan secara aman dan efisien.
2. Tujuan Khusus = a. Mencegah da atau mengurangi
kecelakaan kerja, kebakaran, peledakan dan penyakit akibat
kerja. b. Menciptakan mesin, instalasi, pesawat, alat bahan,
dan hasil produksi. c. Menciptakan lingkungan kerja dan
tempat kerja yang aman, nyaman, sehat dan penyesuaian
antara pekerjaan dengan manusia atau antara manusia
dengan pekerjaan.
PERBEDAAN OHSMS, OSHA, OHSAS : OHSMS
(Occupational Health Safety Management System) : system
manajemen K3. Nama lain OHSMS : SHE, EHS. Suatu
lembaga bs ngeluarin OHSMS menurut cara perusahaan tsb.
(spesifik) OHSAS. Bisa OHSAS 18001 ato 18002. Kalo
Negara Indonesia mengeluarkan OHSMS itu disebut SMK-3
(Sistem Manajemen K3) atau kep.M 96. Di indo, SMK3 wajib
tapi OHSAS tidak wajib. Selain itu ada standar lain yaitu
lembaga DNV membuat ISRS-7. OSHA itu merupakan
departemen/lembaga labour Amerika pada tahun 1970. Yang
dipakai itu OSHA 1910 tentang K3.
PENDAHULUAN: DEFINISI-2, TUJUAN, CAKUPAN
SAFETY (pertemuan kdua)
Memprod yg tdk brkualitas itu lebi mahal = manajemen
kualitas. Kualitas menyangkut produktivitas. Brp biaya
kecelakaan? Luka parah->rmh sakit->asuransi ga bayar
smua-> ada pegawai yang gantiin yg kecelakaan->ada
mesin rusak-> BIAYA SMUA! Kita lupa bahwa ada faktor
pengurangnya. Kecelakaan menyangkut umur2 produktif
dan tanggungan. Bagaimana kec tidak terjadi lagi,
mengurangi dalmpaknya-> KIK
Kecelakaan: 1. Mendengar (berita) 2. Wartawan
(penghasilan) 3. Menjalani ( petaka). Manajemen= planning,
organizing.
DEFINISI

Occupational safety and health (OSH) atau


Keselamatan& Kesehatan Kerja (K3) K3 = OSH = HSE
Ilmu lintas disiplin yang dimaksudkan untuk melindungi
keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan manusia yang
terlibat dalam pekerjaan (employment).
Tujuan OSH ialah untuk membantu mengembangkan
lingkungan kerja yang aman dan sehat
OSH juga dapat melindungi co-worker, keluarga may also
protect rekan kerja, anggota keluarga, pemberi kerja,
pelanggan, dan lainnya yang diakibatkan oleh lingkungan
kerja Keselamatan tidak melindungi dia doang tapi coworker,
pelanggan, yang memberi kerja, dan keluarganya.
-Kalo kecepatan berkendara itu bukan K3 tapi road safety
MENGAPA OSH?
OSH penting dipandang dari berbagai aspek antara lain
moral, legal, finansial.
Kewajiban moral perlindungan keselamatan dan kesehatan
pekerja.
-Kewajiban moral gaboleh si pemberi kerja mencelakai
pegawainya
Alasan legal terkait dengan hal-hal preventif, sangsi
hukuman, kompensasi keselamatan dan kesehatan.
OSH juga dapat menurunkan biaya karena terjadinya
cedera dan sakit antara lain biaya perawatan, cuti sakit dan
santunan cacad
OSH melibatkan interaksi dari banyak bidang, antara lain
pengobatan, hygiene kerja, kesehatan masyarakat, safety
engineering, industrial engineering, kimia, fisika kesehatan,
ergonomi dan psikologi kesehatan kerja

-Kecelakaan = ancaman yg disebabkan krn aktifitas


dihadapkan bahaya kemungkinan terjadinya kecelakaan
dampaknya. Ini semua namanya RESIKO.
-SAFETY : kecelakaan, kejadian, hazard, resiko
-Safety ada sejak planning, bahkan sejak ide.
- Desain dan operasi sgt mnntukan safety
-Safe = dlm keadaan aman dr kecelakaan
-Bgmn bs mengontrol trhdp trjadinya kecelakaan. Yang bisa
dilakukan : 1. Menghindari kecelakaan = paling bagus 2.
Menghindari terulangnya kecelakaan 3. Meminimumkan
dampak dari kecelakaan cnth: pesawat terbang terbuat dr
bhn yg sulit trbakar.
-Kecelakaan di pabrik besar: 44% mechanical, 22%
kesalahan operator, 12% gangguan proses, 4% hazard, 5%
design, 1% sabotase, 12% tdk diket krn alam cerdik untuk
mncari celah.
-3 paham mengelola safety: 1. Yakinkan bahwa qta punya
program->safety manajemen>ada planning. 2. Establish/
buatlah standar2 yg sesuai dgn program.standar memlihara
perawatan, standar lari kalo ada gempa.standar harus jelas
who does what how when, cukup ketat, spesifik, jelas 3.
Kesesuaian dengan standar2 tasi (compliance) terhadap cara
komunikasi, training, dll
-Kecelakaan industri menurun sekitar thn 2000 an, krn sejak
thn 90 an dikembangkan KIK.
HAZARDS
Hazard (Bahaya): Suatu situasi dengan tingkat bahaya bagi
kehidupan, kesehatan, properti atau lingkungan Hazard =
bahaya atau sumber bahaya
Umumnya dormant atau potensial Hazard domant
(tersembunyi)
Cara identifikasi Hazard antara lain mengenali energi
tersimpan yang bila terlepas dapat mengakibatkan
kerusakan
Energi: kimia, mekanik, thermal, radioaktif, listrik
Hazards selain energi tersimpan berupa SITUASI yang
berbahaya:
Tempat sempit, jalan keluar terbatas Kurang oksigen
Posisi tidak bebas Gerakan berulang penghalang, etc
-Safety pada dasarnya terbebas dari kecelakaan MAKA
HARUS ADA KENDALI TERHADAP HAZARD (KEY-nya) maka
harus mengenali hazard
-Hazard d ruangan kulia: gempa, ular
- Kalau qt kenali hazardny-> control->psti kita safe.
- Hazard= kondisi kimiawi/psikologis/fisika yg dpt merugikan
org lain, proses, dan lingk.
-Contoh hazard: mekanik ( mesin, bjana tekan, alat angkut),
fisika (kebisingan, temp, radiasi, tekanan, getaran,
ergonomi), kimia (api), listrik (api, short circuit, setrum),
biologis (fauna, flora), psikologis (stress, beban kerja,
ergonomi).
- Hazard tdk akan selalu jdi accident. Smua hazard tdk punya
potensi u/ hasilin kecelakaan yg sama, maka ada istilah
resiko. Sehari2 qta berhadapan dgn resiko.
- Kurangin resiko : 1. Consequences dikurangi (pake helm,
roda 2 jd 3) 2. Probability dikurangin ( rem bgs, klo bs pke
radar).
- Ketidaktahuan tdkn dimaafkan dlm safety. Untuk bisa safe>plan(rumit nih tp masa sih smua sama pentingnya? Nah ini
namanya process risk management yg qta pilih yg punya
risk manajemennya medium dan high.
BAHAYA & RISIKO Krn ad hazard dan bahaya, makanya ada
resiko. Resiko lebih dekat dengan kegiatan manusia.
Ada beberapa cara klasifikasi bahaya tetapi biasanya
dengan variasi dua faktor yaitu kemungkinan
terjadinya("likelihood) tingkatan dampak ("seriousness)
insiden ybs bila terjadi. (Dpl wacananya bergeser dari
bahaya ke risiko)
Metodayang umum dipakai ialah membuat penilaian kedua
faktor tersebut secara kuantitatif atau skalar kemudian
mengalikannya agar diperoleh nilai untuk pembanding.
Risk = HazardxVulnerability(-)Capacity
Resiko = Probability x Consequences
Probability = Vulnerability = Likehood
Consequences = Seriousness
(-) capacity anggap hilang aja; terkait dgn daya
kuat/tahan jaringan. Orang yg 1 dgn yg lain klo kegores

pisau parah atau engganya bisa beda. Benda bisa tbakar


atau ga juga tergantung.
Hati2 memiliki definisi tidak jelas: hati2 gabole jalan lebih
dari 60 km/jam, tp klo pembalap diatas 200 km/h boleh->
beda di keahlian.
PENYEBAB & SUMBER BAHAYA
Ada banyak, dapat dikelompokkan sbb
Alam, contoh: gunung api, tanah longsor Bencana gabisa
dicakup oleh safety hanya bisa dikendalikan, gabisa
dihilangkan. Dalam bencana ad mitigasi mminimumkan
dampak. Ex buat tanggul, barak2, getaran gunung brp suru
ngungsi.
Bahaya yang dibuat manusia dalam jangka panjang
(pemanasan global) atau seketika (pekerjaan konstruk).
Termasuk juga bahaya terkait suatu aktivitas (misalnya
terbang) yang kalau tidak dilakukan tidak lagi ber-risiko.
Bahaya yang terjadi bila melanggar suatu pelindung untuk
kepentingan keamanan (fisik, hukum, moral) yang ditujukan
untuk menghindari orang yang tidak berhak memasuki area
tsb dan berakibat terpapar di dalam situasi tertentu atau
seseorang
-Bahaya ad dmna2! Bahaya bisa krn alam, aktifitas manusia
(aktifitas bkaitan dgn pkerjaan), krn mlanggar (ex. Klo kita
lewat di tmpt yg legal bisa dtembak).
INSIDEN
Insiden ialah suatu PERISTIWA YANG BERPOTENSI Melukai
orang Merusak properti Kerugian proses (Merusak
lingkungan)
-Proyektor jatuh incident, tapi klo ad yg kjatuhan
accident
Incident = kejadian. Incident tidak sm accident. Incident bisa
jadi accident. Incident adalah sebuah kejadian yang
berpotensi untuk mnjd accident. Bawa korek->incident. Tp
klo dia tdk dlm kendali->accident. Incident= peristiwa yg
berpotensi melukai org, merusak properti/ brg2, proses, dan
lingkungan.
KECELAKAAN
Kecelakaan atau accident ialah kejadian yang tidak
dikehendaki yang berakibat melukai orang, merusak
barang,properti atau kerugian proses
Kecelakaan biasanya merupakan akibat terjadinya kontak
dengan suatu zat atau sumber energi melampaui ambang
batas tubuh manusia atau struktur
-Kcelakaan = kjdian yg tidak dkhendaki. Klo bunuh diri
BUKAN kecelakaan.
-Kita jatuh krn energi potensial jadi jatuh ke lantai
-Hampir celaka itu celaka atau tidak? YA
-SAFETY = menghindari kecelakaan
-Aman klo hazard dan resiko dpt dikendalikan
-Safety dan management gabisa dipisahkan akibat dari yg
tambang minyak di venezuela
-Maka nanti kita blj ttg MANAGEMENT SAFETYSMK3
(SIstem Manj K3)
-Konsep kecelakaan: kalo qta kehilangan kendali (out of
control). Klo in of control-> ga celaka. How can qta in
control? Klo kita celaka psti ada sumber celaka.
Dari ilmu safety->kecelakaan bs dihindari. Accident=
kecelakaan.
-Kecelakaan adalah kej yg tdk dikehendaki yg berakibat: 1.
Melukai/membunuh org 2. Merusak brg/properti/proses 3.
Biasanya akibat terjadinya kontak dgn suatu zat atau
sumber energi ttt 4. Melampaui ambang batas tubuh.
KECELAKAAN KERJA
Jadi kejadian ditempat kerja yang
tidak diharapkan, tidak direncanakan,
berakibat pada fisik seseorang (cedera atau penyakit)
mengakibatkan kerusakan barang atau properti
menimbulkan kejadian hampir celaka
atau kombinasi dari effek ini
(umumnya) berupa rangkaian kejadian yang menjadi
kombinasi penyebab,
HAKEKAT SAFETY
Safety artinya MENGHINDARI KECELAKAAN atau meminimumkan. DAMPAK-nya SAFETY : menghindari
kecelakaan, mhindari terulangnya kecelakaan, mpkecil
dampak dari tjdinya kclakaan

Iceberg Model by Heinrich

-safety maju skitar taun 50an. Taun 1900 byk tjdi kclakaan.
Serikat buruh nuntut klo ga aman gamau kerja
-prubahan tnaga kerja wanita n anak2 bisa ikut kerja,
kerja ad siang n mlm
Klo kerja di pabrik : WASPADA YA! TAKUT TIDAK!
Pabrik lebih aman dri jalan raya
Inflasi gaji tnaga kerja makin mahal n harga pabrik makin
mahal
Pningkatan kesadaran org jdi sadar gmau kerja klo ga
aman
Tuntutan hemat energi klo kclakaan jdi boros energi
HI-TECH org berada
Pengadilan org yg kecelakaan dan pemberi kerja dapat
diadili
Pelanggan org gmau beli barang dari pabrik yg byk
kcelakaan
-taun 2000 kcelakaan blm turun tapi krn ad manj K3, taun
2002 turun.

OSHA Costs of Accidents

Kecelakaan dapat terjadikarena ada HAZARD


HAZARD akan menimbulkan RISIKO
Kecelakaan hanya dapat dihindari bila hazard dan risiko
dapat DIKONTROL
Jadi semua berawal dari IDENTIFIKASI HAZARD
Ini semua kelihatannya sederhana tetapi tidak demikian
kenyataannya, perlu langkah yang strategik dans istematik

Did you know that the average cost of an eye injury is


$1,463, when you consider all the hidden costs?
Source: Business Roundtable, Improving Construction Safety
Performance: A Construction Industry Cost Effectiveness
Project Report, Report A-3, January, 1982.
HAZARD IDENTIFICATION -HAZID(Perspektifwaktu)

EVOLUSI SAFETY
EVOLUSI KEGIATAN K3
FaktorYang MempengaruhiKegiatanK3

Reaksikita?
seperti mereka? tidak itu tidak mungkin terjadi
pada diri saya (!?!?)
Itulah yang selama ini banyak diyakini, tidak sesuai dengan
data statistik, padahal seharusnya:
itu bisa terjadi juga pada diri saya !!

-klo yg mati 1, yg ga aman ada 1000. Bgitu ad kcelakaan


yg 1 yg diperhatiin SALAH
-dtinjau dari keseriusan urusin yg 1. Dtinjau dari
penyebab sbnernya sama cuma beda nasib, wktunya
Cuma beda spersekian detik. Makanya usahakan urusin yg
UNSAFE CONDITION jdikan HABIT!
-supaya listrik ga short pake merger
-Mngapa tjdi kcelakaan? Bgmn anatomi kclakaan?
TEORI DOMINO = Accident Cauzation (INGAT)
Sebagaimana setiapdominoyang jatuh disebabkan oleh
jatuhnya domino yang mendahuluinya, demikian pula
sebuah kecelakaan DAPAT DITELUSURI RANGKAIAN SEBABSEBABNYA dan hampir dapat dipastikan akar masalahnya
bersumber pada MANAJEMEN YANG TIDAK MEMADAI
Akarnya dari manajemen safety yang tidak memadai
(maintenance, operator, dll)
-Accident contact MENGHASILKAN injury loss
Untuk meminimumkan dampak : helm, kacamata, jalur
mlarikan diri, jalur pmadam kbakaran.
Pnyebab lgsg (immediate/sypmtom) accident itu unsafe act
dan unsafe condition training management, lack
of control (BASICnya)
-Pesawat jatuh human error ga selalu supir/pilot, siapa
tau yg cek mesin, siapa tau yg beli pesawat (korupsi).
Human error itu mksudnya bukan cuma yg di depan mesin,
bukan cuma maintenance, tapi bisa juga pimpinan.
Bahaya alam yg terbebas dari human error. Klo global
warming itu human error, mnyangkut ksadaraan jangka
panjang.
-UU mncul taun 1970an, Amerika juga loh. Dia berkembang,
klo kita ga.
Statistik
-1931 Henrich
85% unsafe acts, 5% unsafe conditions (kbocoran gas, kulit
pisang di lantai) jadi yg di attack unsafe acts (pngendalian
perilaku)
-1973

Unsafe condition 54%, unsafe acts 26% kesimpulan :


tnyata kcelakaan itu kompleks = multiacausal event maka
dkembangkan manj safety (Teori Domino muncul)
-Kalo ini dikoreksi, smua terkoreksi krn root cause
-Lack of control sparepart ato org tidak ditraining, tdk
tkontrol oleh manj
Sejarah Keselamatan Kerja
1900an : sweat shops (derita kerja di bengkel), org
khilangan/cacat ga dganti krn katanya uda nasib
1913 : NFPA
1921 : Heinrich mslh teridentifikasi tpi kclakaan blm bisa
turun
1966 : Bird
1970 : safety adl bagian dari manj
1974 : kclakaan (kenali dan kendalikan hazard)
Baru muncul OSH
70, 80 : kclakaan tnyata bisa dihindari, ktidakhati2an
karyawan (employee carelessness) bergeser jadi
ketidakcukupan manj, program tidak mcukupi, tidak ad std
yg harus djalankan, tidak compliance.
-ISMEC : Identification, Standard, Measurement, Evaluation,
Correction, and Communication klo jalanin ini nanti dpt
safety and quality
Safety sejak revolusi industri
-TEORI JURAN : mutu dihasilkan 3 aspek : perencanaan
(latihan, istirahatnya), diimplementasikan (pengendalian),
belajar dri pngalaman (lesson learnt).
-Audit utk mengetahui status2, mengidentifikasikan agar
tidak terulang
OCCUPATIONAL SAFETY AND PROCESS SAFETY
-mnyimpan amonium nitrat di gudangtmasuk process
safety meskipun tidak diproses
-Process safety bisa sgt berbeda dgn K3. Process safety
harus tau dinamika proses.
yang dikotakkin ini, slidenya ada di bagian CYNTHIA
PERBEDAAN K3 DAN PSM
K3 atau HSE
Fokus pada individu yang berinteraksi dengan alat dan
lingkungan
Termasuk paparan bahaya kesehatan kerja
Sangat terikat pada peraturan perundangan
Sasaran: menghindari kecelakaan dan penyakit kerja,
melindungi aset, produksi dan lingkungan
Process safety management
Fokus pada proses: material, peralatan dan sistem
Individu dan prosedur merupakan bagian dari sistem
Sasaran: menghindari insiden terkait proses(juga berakibat
pada pekerja, produksi, dan lingkungan)
KESIMPULAN
SAFETY BERKEMBANG PESAT, MELIBATKAN BERBAGAI
ASPEK danDISIPLIN, DAN TIDAK DAPAT DIPISAHKAN
DARI MANAJEMEN LAINNYA
INDUSTRI KIMIA HARUS MENG-IMPLEMENTASIKAN
PROCESS SAFETY SELAIN K3 YANG SUDAH SERING
DIBAHAS
PROCESS SAFETY BERKEPENTINGAN DENGAN
KESELAMATAN & KEANDALAN OPERASI, BUKAN
HANYA MENCAKUP PEKERJA TETAPI JUGA ASSET DAN
LINGKUNGAN
RBPS (= salah satu bentuk PSM) MENEKANKAN
PENTINGNYA MEMBUAT ANALISA RISIKO DAN
MENGALOKASIKAN SUMBER DAYA PADA FASILITAS/
KEGIATAN DENGAN RISIKO LEBIH BESAR
HUKUM DAN PERUNDANGAN

-di dlm pabrik harus ada kpanitiaan safety undang2, pnya


dpartemen safety
-promosi lingk ad lomba padamin kbakaran
-hrus mngikuti rute pkerjaan! Klo ga asuransi boleh ga
btanggungjawab.
-UU no.13 bhwa pngusaha hrus memberikan safety kpada
pkerjaan
-OSHA baru muncul taun 1970. OSHA dbawah DOL
(Departement of Labor)
PeraturanperundangandiInggris
The "six pack" regulations
Management of Health and Safety at Work Regulations
1999
Provision and Use of Work Equipment Regulations 1998
Manual Handling Operations Regulations 1992
Workplace (Health, Safety and Welfare) Regulations 1992
Personal Protective Equipment at Work Regulations 1992
Health and Safety (Display Screen Equipment) Regulations
1992
PeraturanperundangandiInggris
LAIN-LAIN, termasukantaralain:
1.Chemicals (Hazard Information and Packaging for Supply)
Regulations 2002
2.Control of Substances Hazardous to Health Regulations
2002
3.Reporting of Injuries, Diseases and Dangerous Occurrences
Regulations 1995
4.Transport of Dangerous Goods (Safety Advisers)
Regulations 1999
5.Electricity at Work Regulations 1989
6.Lifting Operations and Lifting Equipment Regulations 1998
7.The Control of Noise at Work regulations 2005
8.The Construction (Design and Management) Regulations
2007
9.The Control of Asbestos regulations 2006
10.Control of Lead at Work Regulations 1997
PeraturanperundangandiInggris
LAIN-LAIN, termasukantaralain:
11.Control of Major Accident Hazards Regulations 1991
12.Control of Vibration at Work Regulations 2005

13.Dangerous Substances and Explosive Atmospheres


Regulations 2002
14.Dangerous Substances in HarbourAreas Regulations 1987
15.IonisingRadiations Regulations 1999
16.Safety Representatives and Safety Committees
Regulations 1977
17.The Confined Spaces Regulations 1997
18.The Construction (Head Protection) Regulations 1989
19.The Construction (Health, Safety and Welfare)
Regulations 1996
20.The Radiation (Emergency Preparedness and Public
Information) Regulations 2001
21.The Work at Height Regulations 2005 etc
UNDANG-UNDANG RI
Keselamatan kerja diatur dengan peraturan perundangan
antara lain
UU No.13 Th.2003 Ketenaga Kerjaan, pasal 86 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Undang-undang Keselamatan Kerja No. 1 Tahun 1970
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Per.05/MEN/1996 tentang
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja(SMK3)
dsb
OSHA

SUMMARY
TUJUAN PERATURAN PERUNDANGAN

Pertemuan 4 (terjemahan OHSAS)


1. Ruang Lingkup
Seri persyaratan penilaian keselatan dan keselamatan kerja
ini memuat persyaratan sistem manajemen keselamatan
dan kesehatan kerja (K3) agar organisasi mampu
mengendalikan resiko-resiko K3 dan dpt meningkatkan
kinerja K3 ny. Persyaratan ini tdk secara khusus menyatakan
kriteria kinerja K3 (yg harus dipenuhi), jg tdk memberikan
spesifikasi detil tentang sistem manajemen. Standar OHSAS
ini dptditerapkan oleh organisasi yg ingin:
1. Menerapkan sistem manajemen K3 utk mengurangi atau
menghilangkan resiko kecelakaan dan keselamatan terkait
aktifitas organisasi pada personil dan pihak lain yg
berkepentingan. 2. Menerapkan, memelihara dan terus
meningkatkan sistem manajemen K3 3. Menjamin bahwa
organisasi sesuai dgn kebijakan K3 yg dibuat sendiri oleh
organisasi 4. Menunjukkan kesesuai dgn standar OHSAS ini
dgn cara: a. Melakukan penilaian diri sendiri dan
mendeklarasikan diri sendiri (sesuai dgn standar OHSAS ini)
b. Mendpt pengakuran kesesuaian (dgn standar OHSAS ini)

dari pihak-pihak yg berkepentingan seperti pelanggan. c.


Mendpt pengakuan utk menguatkan deklarasi (point a) dari
pihak ketiga. d. Mendapatkan sertifikat sistem manajemen
K3
Standar OHSAS ini dimaksudkan utk hanya mencakup
kesehatan dan keselamatan kerja, dan tdk dimaksudkan utk
mencakup area lain seperti program kesehatan karyawan
(asuransi dan sebagainya), keamanan produk, kerusakan
properti dan dampak lingkungan.
2. Publikasi yg menjadi acuan Beberapa standar yg
memberikan informasi atau panduan yg berkaitan dgn
stndar OHSAS 18001 ini:
OHSAS 18002, sistem manajemen K3 pandukan utk
penerapan OHSAS 18001 International Labour
Organization:2001, Panduan sistem manajemen kesehatan
dan keselamatan kerja.
3. Istilah dan Definisi Berikut ini adalah Istilah yg definisi
yg berlaku yg digukan dalam dokumen OHSAS 18001 ini:
3.1 Resiko yg dptditerima Resiko yg telah diturunkan
hingga mcapai tingkat yg dpt ditoleransi dgn
mpertimbangkan peraturan legal & kebijakan K3 organisasi.
3.2 Audit Proses sistematic, independen dan
terdokumentasi utk mperoleh bukti audit dan
mengevaluasinya secara objective utk menentukan sejauh
mana kriteria audit terpenuhi. Catatan 1: Independen tdk
berarti hrs pihak dari luar organisasi. Dlm banyak kasus,
khususnya di organisasi kecil, independensi dpt berarti
bebas dari tgg jawab terhadap aktifitas yg diaudit. Catatan
2: Utk panduan lebih lanjut tentang bukti audit dan kriteria
audit, lihat ISO 19011.
3.3 Peningkatan berkelanjutan Proses berulang utk
meningkatkan sistem manajemen K3 utk mcapai
peningkatan dlm kinerja K3 scr keseluruhan yg selaras dgn
kebijakan K3 organisasi. Catatan 1 Proses Peningkatan tdk
perlu dilakukan di semua area secara bersamaan. Catatan 2
Definisi diatas disadur dari ISO 14001:2004
3.4 Tindakan koreksi Tindakan utk menghilangkan
penyebab ketdksesuaian atau situasi yg tdk diinginkan yg
terdeteksi. Catatan 1 Bisa saja ada lebih dari satu penyebab
ketdksesuaian. Catatan 2: Tindakan koreksi adalah tindakan
yg diambil utk mencegah terulangnya kejadian sedangkan
tindakan pencegahan diambil utk mencegah terjadinya
kejadian (yg belum terjadi).
3.5 Dokumen Informasi dan media pendukungnya.
Catatan: Media dpt berupa kertas, magnetik, CD, foto/
sample master atau kombinasi dari hal2 tsb.
3.6 Bahaya (hazard) Sumber, situasi, tindakan yg potensial
menimbulkan cedera atau penyakit atau kombinasi
keduanya terhadap manusia.
3.7 Identifikasi bahawa Proses utk mengetahui adanya
bahaya dan menentukan sifat-safatnya.
3.8 Penyakit Kondisi fisik atau mental yg meburuk yg dpt
diketahui yg mucul dari dan/atau diperburuk oleh aktifitas
dalam pekerjaan dan/atau situasi yg berhubungan dgn
pekerjaan.
3.9 Insiden Kejadian terkait dgn pekerjaan dmn tjd / dpt
saja tjd cedera atau penyakit (terlepas dari tingkat
bahayanya) atau tjdnya kamatian. Catatan 1: Kecelakaan
(accident) adl insiden yg menyebabkan cidera, penyakit /
kematian. Catatan 2: Suatu insiden yg tdk menyebabkan
cidera, penyakit /kematian dpt disebut nyaris terjadi (near
miss), nyaris terkena (near hit, near call) / kejadian bbahaya.
Catatan 3: Suatu keadaan darurat merupakan suatu jenis
insiden khusus.
3.10 Pihak-pihak terkait Individu atau kelompok, di dalam
dan diluar lokasi kerja yg berkepentingan atau yg
dipengaruhi oleh kinerja K3 organisasi.
3.11 Ketdksesuaian Tdk terpenuhinya persyaratan
Catatan A: Ketdksesuaian dptberupa penyimpangan
terhadap: Standar kerja, prektek, prosedur, persyaratan
legal yg terkait. Persyaratan-persyaratan sistem
manajemen K3.
3.12 Keselamatan dan kesehatan kerja Kondisi dan faktor2
yg mpengaruhi atau dpt mpengaruhi kesehatan &
keselamatan karyawan / pekerja (termasuk pekerja
sementara dan personal kontraktor), pengunjung / org lain
dlm lokasi kerja. Catatan: Organisasi dpt terkena
persyaratan legal ttg kesehatan dan keselamatan orang
diluar tempat kerja langsung, atau yg terkena dampak dan
aktifitas di tempat kerja.
3.13 Sistem Manajemen K3 Bag dr sistem manajemen
organisasi utk mbangun & menerapkan kebijakan K3 &
mengelola resiko resiko K3.
Catatan1: Sistem manajemen adl sekumpulan elemen yg
berkaitan yg digunakan utk menetapkan kebijakan dan
sasaran dan utk mencapai sasaran tsb. Catatan 2: Sistem
manajemen mencakup struktur organisasi, aktifitas
perencanaan (termasuk, sbg contoh, penilaian resiko dan
penetapan sasaran), tanggung jawab, praktek-praktek,
prosedur-prosedur, proses2 & sumber daya. Catatan 3:
Diadopsi dari ISO !$001:2004
3.14 Sasaran K3Sasaran terkait dgnkinerja K3 yg
ditetapkan organisasi utk dicapai. Catatan 1: Sasaran harus
quantitatif sejauh memungkinkan. Catatan 2: Klausul 4.3.3
mensyaratkan bahwa sasaran K3 konsisten dgn kebijakan
K3.
3.15 Kinerja K3 Hasil terukur dr pengelolaan organisasi
thd resiko2 K3. Catatan 1: Pukuran Kinerja K3 mcakup
pengukuran & efektifitas dari pengendalian yg dilakukan
organisasi. Catatan 2:Dlm konteks sistem manajemen K3,
hasil dpt diukur thd kebijakan K3, Sasaran K3 dan
persyaratan kinerja K3 yg lain.
3.16 Kebijakan K3 Arahan yg bersifat menyeluruh bagi
organisasi terkait dgn kinerja K3 dan secara formal
diungkapkan oleh manajemen puncak. Catatan1: Kebijakan
K3 mberi kerangka utk melakukan tindakan dan utk
menetapkan sasaran K3.
3.17 Organisasi Perusahaan, korporasi, firma, kelompok
perusahaan, lembaga, instituis / kombinasi dari hal tersebut,
kelompok atau bukan, publik ataupun pribadi yg mempunyai
fungsi dan adminsitrasi sendir. Catatan: Utk organisasi dgn
> 1 unit operasi, unit operasi tunggal dpt disebut sbg
organisasi.
3.18 Tindakan Pencegahan Tindakan utk menghilangkan
penyebab dari ketdksesuaian yg potensial tjd atau situasi
atau kondisi yg tdk diinginkan yg potensial tjd. Catatan 1:
Penyebab ketdk sesuaian potensial bisa saja lebih dari 1.
Catatan 2: Tindakan pencegahan diambil utk mencegah
terjadinya suatu kejadian (yg belum tjd) sedang tindakan
koreksi diambil utk mencegah terulangnya kejadian (yg
sudah terlanjur tjd).
3.19 Prosedur Cara utk melakukan aktifitas atau utk
melakukan proses.

3.20 CatatanDokumen yg yg menggambarkan hasil yg


dicapai dari aktifitas yg dilakukan atau menggambarkan
bukti dari aktifitas yg dilakukan.
3.21 Resiko Kombinasi dari tingkat kemungkinan terjadinya
suatu kejadian yg berbahaya atau yg mengakibatkan bahaya
dan tingkat keparahan dari cedera atau penyakit yg
diakibatkan.
3.22 Penialian resiko Proses utk mengavaluasi resiko yg
muncul dari suatu bahaya, dgnmempertimbangkan
kelayakan kontrol yg ada, dan memutuskan apakah resiko
tersebut dptditerima atau tdk.
3.23 Area kerja Suatu lokasi fisik dimana aktifitas terkait
dgnpekerjaan dilakukan dibawah kontrol organisasi. Catatan:
Utk menentukan mana yg termasuk area kerja, organisasi
perlu mempertimbangkan dampak K3 terhadap personil yg,
misalnya, melakukan perjalanan atau transit (mengemudi,
melakukan perjalan dgnpesawat terbang, kapal laut ataupun
kerena), bekerja di tempat klien atau pelanggan, bekerja
dirumah.
(dari cat ule)
-Kesimpulan dari teori domino: akar masalah dari masalha2
safety adl manajemen; manajemen adl proses yg meliputi
planning, implementing, controlling
-OHSAS 18001 (Occupational Health & Safety Assessment
Series) versi 1999 hanya mengatur pola pikir, fokusnya pada
versi 2007.
OHSAS 18001 salah satu sistem manajemen OHSASbyk
di dunia.
-sistem manajemen harus disertifikasi. LNG Badak
disertifikasi dari norwegia.
Disertifikasi oleh De norske Veritas (DNV) plg bagus, sgt
mahal
Sukovindo (perusahaan pemerintah) pupuk kujang
-kl disertifikasi brarti dia baik; siapa yg kasi sertifikasi? ini
jg penting!
Accesor pemberi sertifikat
-MS=management standard
-QMS= utk kualitas (quality management system)tp dy
standard jg
-K3 EHSMS = Environment Healthy Safet Management
Standard. Ini bukan standar produk. Baut= brp pjg? Brp ulir
per inci? ini standar produk mjwb what.
Kita standar management tdk hny what, tp how jg
-Internasional safety ... ISRS dari DNV
-krn utk mjwb how butuh dokumen:
Buku manual
Prosedur
Sop / jutlak + form. Jutlak lebih detail dari sop
Standar safety= kebisingan hanya sampai batas.....
Standar produk= spesifikasi dr produk itu sndiri
-buku manualdaftar isi : 1. Profil perusahaan 2. Kerangka
sistem management (ruang lingkup dll) 3. Kebijakan 4.
Organisasi 5. Standard
-Apa itu OHSAS 18001:1999?
Sejarah OHSAS 18000 dulu di inggris BS (British Standard).
Dr standar BSmaka dibuat ISO buat safety, eh ditolakk,
knp? Tp BS trs bekerja sampe kompatibel dgn ISO 14000
-OHSAS 18001:2007
international labour organization (ILO), international
standard organization (ISO). requirements persyaratan
(Hrs memenuhi ini kl mau mengikuti OHSAS)
Kedudukan OHSAS
-volentary (bisa disesuaikan dgn kebutuhan)emang mau
bukan mandatory (wajib) c/ kuliah hrs 80%
Dasar2 OHSAS
-ini kerangka utk mnjemen modern plan, implement,
controlling serentak
-siklus ini dilaksanaka lg tp diputar lebi cepat
-OHS/HSE/SHE samaaaa
-kebijakan itu planing tp bukan dr puncak pegangan
pimpinan puncak
-manajemen review=dlm suatu siklus ada rapat dgn
pimpinan puncak.
-policy itu puncak
-implement&checking = menengah dan bawah. Dlm
planning, implement & checking itu sulit krn tdk selalu kl ada
masalah ga selalu managernya lapor ke pimpinan maka
butuh manajemen review! Dimana disini smua ketemu.
Setaun 1x / 2x minimal. Makin sering makin baik tp jgn
sampe mganggu proses manajemen.
-OHSAS 18001:1999 ada 17 element
-OHSAS 18001:2007 ....... requirement
Perencanaan OH&S apa yg dilakukan dr planning?
-hal2 yg volentary ada yg dlmnya mandatory, jd ga bnr2
voluntary. OHSASvoluntary
-ada kesalahan apa di masa lalu? penting bukan siapa yg
salah
-internal organizational requirements mau zero accident &
green
-measurable objective hrs atau sasaran2 safety
-indikatornya ada.unpar mgkn pny perencanaan safety.
OHSAS 18001:2007 Persyaratan OH&S MS
-isinya OHSAS 18001:2007
-sistem manajemen OHSAS 18001:2007 ada di point ke 4
-UU no 1 th 1970 pst ada di dlmnya
-compliance= kesesuaian dgn prosedur
-noncomformity=ketdksesuaian dgn prosedur
-di inggris bukan hanya petunjuk directive tp jg standar. Tp
di eropa directive
-OHSAS 18001 kerangka safety nya
-2007 kesehatan lebih intense, ada penambahan
planning, hukum, ada byk definisi. Requirement nya hrs bisa
di audit. Mis: hrs ada training kebakaran staun 3x. Kl diaudit
trs ga bisa ditemukan dilakukan apa ga coret lgsg
comformance. *GMP=Good Manufacturing Practices
Di dlm smua sist manajemen hrs ttulis smua. Ada
absensinya semuanya recording (sgt ptg &
menjengkelkan) tanpa dicatat auditor tdk pernah tau.
-standar tdk mutlak, hanya guidance utk manajemen k3.
Uda ada standar &hukum maka dipatuhi (sudah harga
mati)
1. Ruang Lingkup
-lngkup hrs jelasunpar pertamina. Spesifik tp tdk berlaku
utk smua.
-budaya organisasijgn sampe org kaku, kl safety uda kuat
maka butuh petunjuk2 aja.
-guide tdk ada yg spesifik umum, maka tiap perusahaan
hrs buat sendiri
-tdk akan menyinggung mslh asuransi dan tdk tmasuk
produk safety. Safety tp ga mikir proses dan lingkungan
makan lam2 dia bergeser gtu.

-OHSAS hanya keselamatan kerja. SMK3 sistem


manajemen k3, tp bs jg permenaker thn 96. Bedain yah, kl
disini yg sist manj k3.
-conformity= kesesuaian dgn standar
2. Publikasi Acuan
-18001 requirement. 18002 guideline utk 18001. ILO
guideline utk OHSMS
3. Istilah & Definisi
Interested party= siapa yg berkepentingan?/stakeholder. Yg
hrs mjalankan? Org yg mpunyai dan yg ada di dlm sistem.
4. Persyaratan OH&S MS
4.1 persyaratan umum
18001 bgmn mjalankan no 4 ini. Lahir prosedur2 utk apa,
mis: cara nyimpan alat safety, dll
4.2 kebijakan k3
Bgmn mbuat kebijakan. Pimpinan puncak=dirut. Bgmn
mbuat prosedur butuh kebijakan. Sesuatu dasar utk
melakukan sesuatu atau tdk melakakukan sesuatu =
kebijakan. (mis:pecahkan kaca saat emergency)
Organisasi kecil, kebijakan tdk byk. Kebijakan hrs
dikomunikasikan sampe bawah. Kebijakan hrs dilakukan oleh
smua, jgn malah atasan yg melanggar. Kebijakan hrs ditinjau
scr periodik.
4.3 perencanaan
4.4 implementasi dan operasi
Bgmn tau bhwa dokumen itu benar dan terkendali? Ada no
dan capnya. CONTROLLED DOCUMENT. Bgmn itu yakin
blm ada penggantinya? Hrs ada management dokumen,
diganti siapa uda dikembalikan apa blm. Pengendali
dokumen di perusahaan asingpake harddisk. CPOB mutu.
4.5 pemeriksaan
Inspeksi tdk hny kualitatif tp kuantitatif. Audit internal= audit
yg dilakukan o/ karyawan / tim prusahaan tsb.
Keuntungan audit inertanl = lebih jeli. Audit
internldiakukan semua aspek dan unit kerja. audit internal
bole melakukan management review yg dihadiri front
direksi dan front management yg diwakili o/ management
representative.
control intern utk memastikan OHSASnya dijalankan /ga &
utk memastikan mdptkan sertifikat, kl ini ga lewat ya ga
bisaaudit internal
mayor=menggagalkan sertifikat; minor=batas waktu utk
memperbaiki
4.6 Tinjauan Manajemen
Manajemen review sebelum audit external. Auditor biasa
hanya 2-3 org (ambil sample). Teori OHSAS adl hasil dr teori
domino.
24 Sept 2012
Summary of OHSAS 18001 : 2007. Requirement :
persyaratan yg hrs dipatuhi oleh pemakai system
manajemen ini
OHSAS 18001 : Standar Internasional, tapi beda dengan
ISO (organisasi dan pendukung2nya juga beda
ini tidak final, hrs disusun sendiri sesuai kebutuhan
Tujuan did lm requirement ini : K3, OHSMS (Ini cuma istilah
nya aja yg beda2 biar tau, arti sama aja)
ada 4 seksi dalam penjelasan tersebut : scope, polse, ,
requirement
Dasar OHSAS tu seperti manajemen lain (planning,
control, improvement)
yg termasuk mutu : QCDMSE. Q=quality, C=cost,
D=delivery, S=safety, M=mode, E=environment
-value : uang 5rb sama spidol lebih berharga mana?
-Jgn sampe beli barang yang valuenya lebih rendah dari cost
nya.
-Delivery nya jangan sampe terlambat
-Morale : menimbulkan kebanggan / semangat bagi yg pake
-Safety : .. jgn bingung buangnya gmana kalo udah ga
dipake
--Quality is never an accident : ga mungkin bilang sial aku
juara, gt deh
--safety
:
direncanakan,
ditargetkan,
dilaksanakan,
dicek/diukur, dilakukan improvement
Klausur
4.1 General Requirements
4.1 Persyaratan Umum
Organisasi
harus
menetapkan,
mendokumentasikan,
menerapkan, memeliharai dan meningkatkan secara
berkelanjutan
sistem
manajemen
kesehatan
dan
keselamatan kerja (K3) sesuai dengan persyaratan standar
OHSAS ini dan menentukan bagaimana sistem tersebut
memenuhi persyaratan ini.
Organisasi harus menentukan dan mendokumentasikan
lingkup sistem manajemen K3-nya.
a) ada standard2, harus comply supaya dapet jaminan mutu
-establish (menciptakan) standard, dokumentasi standard
(document)apa itu? Manual, prosedur,(yg gbr piramid)
Implement, continual improvement, demonstrate (hrs bs
nunjukin
bahwa
perusahaan
tsb
memenuhi
need
requirement tsb). Smua sesuai standard.
-compliance : write what you do, do what you write
pengertian paling sederhana tentang manajemen mutu atau
K3
b) pimpinan harus mendefinisikan cakupannya, siapa yg
termasuk/ga. Boundary dimana SMK3 ini berlaku. Termasuk
di dalamnya aktivitas2 yg berhubungan : transport, service,
fasilitas, produk
4.2 OH&S Policy
Manajemen puncak harus menetapkan dan mengesahkan
kebijakan K3 dan menjamin bahwa kebijakan tersebut:
a. Sesuai dengan sifat dan skala resiko K3 yang ada di
organisasinya masing-masing
b. Mencakup komitmen untuk mencegah kecelakaan dan
berkurangnya kesehatan secara berkelanjutan meningkatkan
sistem manajemen K3 dan kinerja K3.
c. Mencakup komitmen untuk paling tidak sesuai
persyaratan legal yang berlakudan dengan persyaratan lain
d. Memberi kerangka untuk penetapan dan peninjauan
sasaran K3;
e. Di dokumentasikan, diterapkan dan dipelihara
f. Di komunikasikan ke semua orang yang bekerja dibawah
kontrol organisasi agar mereka menyadari kewajiban
individual mereka terkait K3;
g. Terbuka bagi pihak-pihak yang berkepentingan; dan
h. Di tinjau secara berkala untuk menjamin bahwa kebijakan
tersebut masih relevan dan tepat bagi organisasi
Kebijakan tu tugas pimpinan puncak, bukan tugas
manager menengah (bukan haknya)
mencakup OHSMS dan dimana itu harus dijalankan. Jd ga
ada 1 kalimatpun dalam OHSMS/SMK3 yg berlawanan
dengan policy. Frame work.

-bila diperlukan, kebijakan jg harus mencantumkan hal2


khusus
-kembali ke prinsip : menghindari injury, dll
-kebijakan itu harus diketahui oleh stake holder : employees,
semua yg kerja
-kebijakan tidak cukup dikomunikasikan aja,
perlu
didokumentasi, validated (dites apakah sungguh2 berfungsi)
-kebijakan harus dipahami setiap orang
4.3 Planning (liat Diagram Perencanaan OH&S)
-pengalaman masa lalu (baik dan pahit) utk dievaluasi
-gambaran masa depan yg dicita2kan (2 point ini dasar dr
pembuatan planning)
-hazard/risk analysis : analisa bahaya dan resiko
-apakah punya keinginan khusus
-matriks : legging (cth : statistik) tuh yg sudah terjadi dan 1
lg gatau apa istilahnya yg sblm terjadi.
-ada indikator
-if you can measure, make it measurable
-punya sasaran2/objective
-program
dengan manajemen ini, kecelakaan dunia turun. Berarti
bener yg disinyalir oleh teori domino
4.3.1 Identifikasi bahaya, penilaian resiko dan penetapan
kontrol
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara
prosedur-prosedure untuk identifikasi bahaya secara
berkelanjutan, penilaian resiok dan penentuan kontrolkontrol yang diperlukan.
Prosedur-prosedur untuk identifikasi bahaya dan penilaian
resiko harus mempertimbangkan:
a. Aktifitas rutin dan non-rutin
b. Aktifitas dari semua orang yang mempunyai akses ke
lokasi kerja (termasuk kontraktor dan pengunjung)
c. Perilaku orang, kemampuan dan faktor-faktor manusia
lainnya.
d. Bahaya yang telah teridentifikasi yang berasal dari luar
lokasi kerja yang dapat merugikan kesehatan dan
keselamatan orang-orang di lokasi kerja.
e. Bahaya bagi lingkungan sekitar lokasi kerja yang
dihasilkan oleh aktifitas-aktifitas dari lokasi kerja
Catatan 1: Lebih tepat bila bahaya seperti diatas dinilai
sebagai aspek lingkungan.
f. Infrastruktur, peralatan dan material di lokasi kerja, baik
yang dihasilkan oleh organisasi maupun oleh pihak lain;
g. Perubahan-perubahan atau rencana perubahan dalam
organisasi, aktifitas atau material.
h. Perubahan dari sistem manajemen K3, termasuk
perubahan sementara dan akibat dari perubahan tersebut
bagi operasi, proses dan aktifitas;
i. Semua persyaratan legal terkait dengan penilaian resiko
dan penerapan kontrol yang diperlukan;
j. Rancangan area kerja, proses, instalasi, peralatan,
prosedur operasional dan pengaturan kerja, termasuk
penyesuaiannya dengan kemampuan manusia
Metodologi untuk identifikasi bahaya dan penilaian resiko
harus:
a. Ditentukan lingkupnya, sifatnya, waktunya untuk
menjamin agar identifikasi bahaya dan penilaian resiko
dilakukan secara pro-aktif, bukan reactif; dan
b. Memberi panduan untuk identifikasi, prioritasisasi dan
dokumentasi resiko, dan penerapan kontrol dengan layak.
Untuk
mengatur
perubahan,
organisasi
harus
mengidentifikasi bahaya K3 dan resiko K3 yang berhubungan
dangan perubahan-perubahan dalam organisasi, sistem
manajemen atau aktifitas sebelum perbuahan-perubahan
tersebut diberlakukan.
Organisasi harus menjamin bahwa hasil dari penilaian
dipertimbangkan dalam menentukan kontrol.
Ketika menentukan kontrol, atau ingin merubah kontral yang
sudah ada, harus dipertimbangkan untuk menurunkan resiko
menurut
hirarki
sebagai
berikut:
a)
Penghilangan
.b)Penggantian.c)Kontrol secara teknis. d) Pemberian tanda
dan/atau kontrol administatif.e) Pemakaian peralatan
pelindung .
Organisasi harus mendokumentasikan hasil dari identifikasi
bahaya, penilaian resiko dan kontrol yang ditentukan dan
menjaga dokumentasi tersebut tetap up-to-date.
Organisasi harus menjamin agar resiko K3 dan kontrol yang
telah ditentukan dipertimbangkan dalam menngembangkan,
menerapkan dan memelihara sistem manajemen K3.
Catatan 2: Untuk panduan lebih lanjut mengenai identifikasi
bahaya, penilaian resiko dan penentuan kontrol, lihat OHSAS
18002.
Catetan 4.3.1 Hazard Identification ini esensi safety
diidentifikasi, akhirnya harus bisa menentukan control apa
yg harus dilakukan
-ilmu mitigasi : meminimumkan dampak (laya bencana alam
gitu)
-perusahaan yg akan menentukan signifikan atau ga, tp yg
pasti hrs digunakan metoda risk analysis yg konstan
-hazard&risk terjadi karena apa? Karena ada aktivitas,
operasi, produk, jasa kita yg tau potensi risk. Jadii, harus
kita rancang!!
-manage, control, improve
-jangan sampai hazard yg significant ini tidak disentuh! Dia
harus up to date.
Contoh : ka nada CO, maka ada CO monitoring system,
jangan sampe monitoring system ini ga jalan.
4.3.2 Legal
Persyaratan Legal dan Persyaratan Lainnya.
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara
prosedur
untuk
mengidentifikasi
dan
mengakses
persyaratan-persyaratan legal K3 dan lainnya yang berlaku
bagi organisasi masing masing.
Organisasi harus menjamin agar persyaratan-persyaratan
tersebut dipertimbangkan dalam menetapkan, menerapkan
dan memelihara sistem manajemen K3-nya.
Organisasi harus menjaga agar informasi tersebut
(persyaratan-persyaratan K3) tetap up-to-date.
Organisasi harus mengkomunikasikan informasi yang relevan
terkait persyaratan-persyaratan K3 tersebut kepada personilpersonil yang bekerja dalam kontrol organisasi dan kepada
pihak-pihak lain yang berkepentingan.
-meskipun bukan dari kita, tapi undang2 mewajibkan, ini
requirement, perusahaan harus dapat informasi tentang
legal & persyaratan lain (dari pemerintah pusat atau pun
daerah provinsi)
-pastikan bahwa persyaratan UU tersebut masuk ke dalam
OHSMS anda. Ga peduli tau/ga.
-dampak apa yg terjadi kalo ini dilanggar : safety, security
-identifikasi hazard & control ini esensi safety. Kunci :
operational control. Meskipun masalah hokum gini, harus
bisa mencapai operational control.

-control point saya, menjadi check point atasan saya. Kalo


jadi atasan/manager, jangan ngelakuin semuanya, tapi cek
hasil kerja anak buah, ga perlu berkeringat2.
4.3.3 Objectives & Programs
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara
sasaran terkokumentasi yang terdokumentasi, pada fungsifungsi dan tingkatan yang relevan dalam organisasi.
Sasaran harus terukur, sejauh memungkinkan, dan konsisten
dengan kebijakan K3, termasuk komitmen untuk mencegah
terjadinya luka atau masalah kesehatan, untuk sesuai
dengan persyaratan legal dan persyaratan lainnya yang
berlaku dan untuk peningkatan berkelanjutan.
Saat menentukan dan meninjau sasaran, organisasi harus
mempertimbangkan persyaratan-persyaratan legal dan
persyaratan lainnya dan resiko-resiko K3. Organisasi juga
harus mempertimbangkan pilihan-pilihan teknologi yang
tersedia, masalah finansial, operasioan dan persyaratanpersyaratan bisnis, dan pandangan-pandangan dari pihakpihak yang berkepentingan.
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara
program-program untuk mencapai sasaran. Minimal,
program harus mencakup:
a. Penentuan tanggung jawab dan wewenang untuk
mencapai sasaran-sasaran pada fungsi-fungsi dan tingkatan
yang relevan dalam organisasi
b. Cara dan kerangka waktu sasaran tersebut akan dicapai.
Program-program harus ditinjau secara berkala pada interval
yang terencana, harus di sesuaikan bila diperlukan untuk
menjamain sasaran-sasaran tersebut dapat tercapai.
-constancy : purpose & efforts
-puya tujuan yg sama
-yg bikin kita bikin program & objective bukan Cuma kita
(perusahaan), tapi bisa aja perusahaan negara atau
pemeritah.
-objective & target harus jelas dis etiap tempat
-program yg dibuat harus bisa dilaksanakan, penanggung
jawab & tahapan (milestone) harus jelas, batas waktu jelas,
indikator keberhasilan juga harus jelas. Who does what?
4.4.2 Awareness,
-apa sadar ada bahaya
-di tempat bekerja harus ada dokumen untuk bekerja, bukan
cuma ditaro di perpus atau rak manager, jgn Cuma
ngandalin hafalan
-komunikasi : ke luar dan ke dalam. Terus gimana kalo ada
usulan dari bawahan.

4.4 Implementasi
4.4.1 Sumber daya, peranan, tanggung jawab,
akuntabilitas & kewenangan.
Manajemen puncak hrs mengambil tanggung jawab
tertinggi u/ K3 & sistem manajemen K3.
Manajemen puncak hrs menunjukkan komitmennya dgn
cara:
a. Menjamin tersedianya sumber daya yg penting u/
menetapkan, menerapkan, memelihara & meningkatkan
sistem manajemen K3. Catatan 1: Sumber daya mencakup
sumber daya manusia & skil khusus, infrastruktur, teknologi
& finansial.
b. Menentukan peranan, mengalokasikan penanggung jawab
& akuntabilitas, & mendelegasikan kewenangan u/
memfasilitasi manajemen K3. Peranan, tanggung jawab &
akuntabilitas, & kewenangan hrsdikokumnetasikan &
dikomunikasikan.
Organisasi hrs menunjuk anggota & manajemen puncak
dgn tanggung khusus u/ K3, yg mempunyai peranan &
tangung jawab u/ (diluar tanggung jawab lainnya):
a. Menjamin bahwa sistem manajemen K3 ditetapkan,
diterapkan & dipelihara sesuai dgn standar OHSAS ini.
b. Menjamin agar laporan-laporan terkait kinerja sistem
manajemen K3 di berikan kpd manajemen puncak u/ ditinjau
& digunakan sebagai dasar peningkatan sistem manajemen
K3.
Catatan 2: Manajemen puncak yg ditunjuk (dlm organisasi
besar, misalnya, anggota komite eksekutif atau dewan
eksekuit) dpt mendelegasikan tugas-tugas mereka kepad
wakil
manajemen
di
bwh
mereka
dgn
tetap
mempertahankan akuntabilitas.
Identitas dr manajemen puncak yg ditunjuk hrs dpt
diketahui o/ semua orang yg bekerja di bwh kontrol
organisasi.
Semua yg mempunyai tanggung jawab manajemen hrs
menunjukkna komitmen mereka u/ peningkatan scr
berkelanjutan kinera K3.
Orgnisasi hrs menjamin agar orang-orang di lokasi kerja
mengambil tanggung jawab terhadp aspek-aspek K3 yg
berad dlm kontrol mereka & taat kepad persyaratanpersyaratan K3 yg berlaku.
Pmimpin puncak hrs tanggung jawab bkn hanya responsible
tp juga akuntable (sesuatu yg bisa dipertanggung jwbkn &
bisa ditanya2 jk terjadi sesuatu). Ex knp tjd kecelakaan di
airshow? Pilotnya?itu belom tentu bnr, ga akuntabel yg
bukan human eror = bencana alam (the act of GOD). The act
of GOD=forced major (ga bs d salahin krn gr2 alam). Human
affected error=eror yg diakibatkan olh manusia. Top
manajemen hrs bs menunjukan kalo dia punya komitmen
(kompleks). Atasan yg komitmen berarti dia support thdp
OHSAS ini (direncanakan, dilksanan, dpertahankan).
Peran,
tg
jwb,
&
akuntabilitas
&
otoritas
hrs
didokumentasikan
ke
org
yg
perlu.
Co/
struktur
organisasi.pendelegasikan wewnang itu penting=kuncinya
klo didelegasikan tanggung jwb, sbg atasan ga ilang krn msh
ad responsibility & akuntabilitas. Kelemahan = stlh jd
struktur orgabisasi hrs buat jg cara berorganisasi
(komunikasi).
Pmimpin hrs menunjuk menejr representative /perwakilan
menejemen yg responsible melapor apa yg dia jlnkn bsm
bwhnya & maintain OHSAS dijlnkn trmsk kinerja.
(menjalankan, menjaga, & melaporkan).selalu memulai dgn
pertanyaan who, does, what.

KONSEP KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA


Occupational Health : 1.Hygiene Perusahaan (Industrial
Hygiene:
kondisikerjakaryawan(debu,
bakteri,
noise)
2.Kesehatankerja(Industrial medicine ?): kesehatankaryawan
RISK, &GER,PNYKT AKBT KRJ,INCIDENT,ACCIDENT,NEAR
MISSES,PAPARAN,LOSS.
Direct
cause
/
penyebab:Penyebab langsung dr suatu kecelakaan
kerja pad Umumnya adlah terlepasnya (scr tdk
terencanadn
tdk
diinginkan)
-sejumlah
besar
energi.Kejadian ini dipicu o/ kondisi / perilaku tdk
aman.
Accident / kecelakaan:Kecelakaan (cedera pad pekerja
atau kerusakanproperti) terjadi,jk terjadi transfer
energi yg melebihi ambang batas dayatahan tubuh
(pekerja)atau daya tahan struktur (properti
Jk sebuah keputusan bertindak diambil o/ seseorang,
dlm suatu situasi yg berinteraksidgn bahaya(&ger),
maka suatu tingkatan resiko (risk) akan muncul.
RESIKOPerkiraan scr individual (subjektif) bahwa
seseorang
akan
melakukan
kesalahan
dlm
situasiinteraksidgnbahaya yg telah diketahuinya.
SUMBER RESIKO = HAZARDkemgknan scr objektif
seseorang akan celaka, krn melakukan suatu
kesalahan,dlm suatu situasi. PENYAKIT AKIBAT KERJA
(PAK): PAPARAN / KONTAK DGN SUATU SUBSTANSI
(HAZARD
MATERIAL)
YG
MENGGANGGU/
MEMPENGARUHI
PROSES
NORMAL
DLM
TUBUHPENYAKIT

Pemakaian alat pelindung diri(APD) Mengisolasi pekerja dr


hazard tertentuMemodifikasi permukaanKontak Upaya
pendekatan toksikologi : Survei Kesehatan Kerja1.Data &
analisa
pemaparan
2.
Data
&
analisa
efek
kesehatan3.Komunikasi hsl survei u/:

Pencegahan
Proteksi
Kompensasi.
Upaya
pendekatan medis : 1.Promosi kesehatan 2.Gizi kerja
3.Pemeriksaan Kesehatan Berkala (MCU) 4.Diagnosa
dini 5.Pengobatan dasar 6.Rujukan 7.Rehabilitasi
medis. Bekerja -8 jam bekerja -penyakit akibat kerja
Diluar kerja -16 jam -penyakit umum akibatFaktor
lingkungan masyarakat. Penyakit yg ad hubungan
dgn pekerjaan:lingkungan kerja masyarakat (16 jam)
dpt
mempengaruhi
kesehatan
karyawanSulit
dikendalikan krn sumber penularannya luasBeberapa
penyakit yg ad hubungannya dgn pekerjaan,
dipengaruhi
o/
gaya
hidup
(merokok,
makan
berlebihan, konsumsi alkohol, dll)Pendekatan di
perusahaan melalui promosi kesehatan umum

K3:Ilmu yg mempelajari cara / metode yg dpt


menjaminagar
sistem
kerja
bebasdr
bahaya
kecelakaan& Pak. Tujuan safety adlah sistem kerja
yg aman (safe work system). Safety diperlukan
ketika seseorang melihat ancaman bahaya(hazard)
Dgn memahami hazard diharapkan kita dpt
mencegahKecelakaan & Penyakit AKibat kerja.

Kesehatan kerja (hiperkes) terbagi menjadi 2 bi&g:


hygiene
perusahaan
&
kesehatan
kerja.

CATATATAN TTG KESELAMATAN KERJA:


Teori dominomengatakan bhw akar penyebab kclkn adl
menejemn. Ergonomis adl hub antara kita & mesin co/
ngendaliin pes pake alt2 yg ergonomis (yg pas gt u/ dipake)
mesin manual tdk pake joystick.
CATATAN TTG OHSAS :

4.4.2 Kompetensi, pelatihan & kesadran


Organisasi hrs menjamin agar semua orang yg bekerja di
bwh kontrol organisasi, yg melakukan pekerjaan yg dpt
berdampak kepad K3 adlah orang-orang yg berkompeten
dilihat dr pendidikan, pelatihan atau pengalaman. Organisasi
hrs menyimpan catatan-catatan terkait kompetensi tersebut.
Organisasi hrs mengidentifikasi kebutuhan pelatihan terkait
dgn resiko K3 & terkait sistem manajemen K3. Organisasi hrs
mberikan pelatihan atau tindakan lain u/ memenuhi
kebutuhan
tersebut,
mengevaluasi
efektifitasnya
&
menyimpan catatan-catatan terkait.
Organsiasi hrs menetapkan, menerapkan & memelihara
prosedur u/ membuat orang-orang yg bekerja di bwh kontrol
organsiasi sadr akan:
a. Konsekwensi K3, baik aktual maupun potensial dr aktifitas
& perilaku mereka & keuntungan yg dipero/ dr peningkatan
kinerja personal.
b. Peranan & tanggung jawab serta pentingnya mencakai
kesesuaian dgn kebijakan & prosedur-prosedur K3 & dgn
persyaratan-persyaratan sistem manajemen K3, tmsk
persyaratan mengenai kesiapan & tanggap darurat.
c. Konsekwensi potensial bila mengabaikan prosedurprosedur yg telah ditetapkan.
Prosedur
pelatihanhrs
mempertimbangkan
pbedaanpbedaan dlm hal:
a. Tanggung jawab, kemampuan, bahasa & tulisan
b. Resiko
Apa qt sadr ad bhy. Qt dilatih u/ blj & apa kita kompeten.
Siapapun yg terlibat hrs kompeten.
Bs kompeten melalui edukasi, training, & pengalaman.
Training yg bnr adl training yg dibutuhkan(training bcos
nedds) bs dr pendidikan, kecelakaan,training slalu dimulai dr
awareness training. Bad news=biasanya perusahaan mw
training klo d twarin dr luar. Good news=klo qt perusahaan
training mst lbh agresif ke perusahaan ad opurtunity krn
diperusahaan biasanya ga ad program training (ga ad
training needs). HRD membwhi training.
Training hrs bs identifikasi training needs, ciptakan
kompetensi di hazard identification.
Hrs
ad
prosedur
yg
memastikan
org2
itu
aware/complay/conform thd prosedur/ psyaratan ky bentuk
checklist tgl auditor yg melakukan pengecekan.
Semua pegawai hrs aware & kompeten & memiliki skill,
attitude hrs tau konsekuensi klo tdk menjalankan.
Hrs tau kebijakan atsan & prosedur darurat yg dy lakukan.
4.4.3 Komunikasi, partisipasi & konsultasi
4.3.1 Komunikasi
Organisasi hrs menetapkan, menerapkan & memelihara
prosedur u/:
a. Komunikasi internal antara berbagai tingkatan & fungsi
dlm organisasi
b. Komunikasi dgn kontraktor & pengunjung lokasi kerja lain.
c. Menerima, mendokumentasi & menanggapi komunikasi yg
relevan dr phk-phk luar yg berkepentingan
4.3.2 Partisipasi & konsultasi
Organisasi hrs menetapkan, menerapkan & memelihara
prosedur u/:
a. Partisipasi para pekerja melalui:

Keterlibatan yg cukup dlm identifikasi bahaya, penilaian


resiko & dlm penetapan kontrol
Keterlibatan yg cukup dlm investigasi kecelakaan
Keterlibatan dlm pengembangan & peninjauan kebijakan &
sasaran K3.
Konsultasi bila ad perubahan-perubahan yg mempengaruhi
K3 mereka
Keterwakilan dlm urusan-urusan menygkut K3
b. Konsultasi dgn kontraktor bila ad perubahan-perubahan
yg mempengaruhi K3 mereka.
Organisasi hrs menjamin bahwa, bila dianggap perlu, phkphk luar yg berkepentingan & relevan dikonsultasikan
mengenai hal-hal terkait dgn K3.
Komunikasi ad internal & eksternal.
Hrs ad prosedur yg menjalankan kominikasi ini baik kedlm,
keluar, atau usulan. Setiap org hrs tau melakukan apa &
lebih baik ad dokumen2 ttg kerjaan. PPE = personal
protective equipment
Kalo mau operasikan sesuatu hrs selalu berpatok pad
aprosedur. Internal : Bentuk komunikasi sprt U atau n ex
atasan mw negur sesame bs lwt bwhan & sebaliknya. Hrs ad
peer control. Eksternal: co/ klo ad perubahan UU, twrn
training hrs jela skmn dy hrs blg gitu.
Seorang bwhn hrs pny prosedur u/ konsultasi baik ke
setdk/atasan. Jd ide2 dr bwh bs tersalurkan dgn baik bhkn
dgn kontraktor/phk lain.
4.4.4 Dokumentasi
Dokumentasi sistem manajemen K3 hrs mencakup:
a. Kebijakan & sasaran K3
b. Penjelasan tentang lingkup sistem manajemen K3
c. Elemen-elemen utama sistem manajemen K3 &
interaksinya, & acuan-acuan dokumennya.
d. Dokumen, tmsk catatan, yg diperlukan o/ standar K3 ini.
e. Dokumen, tmsk catatan, yg dianggap perlu o/ organisasi
u/ menjamin perencanaan, operasi & kontrol proses yg
efektif terkait dgn manajemen & resiko K3.
Catatan: Penting sekali bahwa dokumentasi proporsional
dgn kompleksitas, bahaya & resiko yg ad, & dijaga agar
minimal, seperlunya u/ efektifitas & efisiensi.
Bs brp elektronik/tertulis.hrs jls dialamtkan di require no brp,
sistem dokumentasi hrs di setup baik2. Yg perlu
didokumentaiskan adl hal2 yg meragukan, yg udh pasti tdk
perlu. Hrs ad kepastian apakh prosedur itu dijalankan/tdk.
Dokumen itu hrs dipastikan ckp u/ planning, operation, &
control dokumen bkn hny dibuat tp dikontrol.
Dokumentasi hrs ad sasaran,program,unik u/ perusahaan tsb
co/ manual(pedoman),rekaman, dll.
4.4.5 Pengendalian dokumen
Dokumen yg diperlukan o/ sistem manajemen K3 & o/
standar OHSAS ini hrs dikontrol. Catatan adlah type khusus
dokumen & hrs dikontrol sesuai dgn klausul 4.5.4.
Organisasi hrs menetapkan, menerapkan & memelihara
prosedur u/:
a. Penyetujuan kelayakan dokumen sebelum diterbitkan
b. Peninjauan & pembaharuan bila diperlukan & penyetujuan
ulang
c. Menjamin bahwa perubahan & status revisi terbru
dokumen teridentifikasi (diketahui)
d. Menjamin bahwa versi yg relevandr dokumen yg berlaku
tersedia di lokasi penggunaan
e. Menjamin bahwa dokumen tetap dpt terbaca & dikenali
dgn mudah
f. Menjamin bahwa dokumen yg berasal dr luar, yg
ditentukan o/ organisasi perlu u/ perencanaan & operasi
sistem manajemen K3-nya, diidentifikasi & distribusinya
dikontrol
g. Mencegah penggunaan yg tdk diinginkan dokumendokumen yg kadluarsa & melakukan penandaan dgn cara yg
tepat bila dokumen kadluarsa tersebut di simpan u/ tujuan
tertentu.
Perusahaan hrs yakin bhw dokumen yg dpake tu sah &
terbru. Hrs mastiin yg distribusi sungguh2 terbru & amstiin
yg salah ditarik.
Dokumen2 trsbt disetujui yg menyetujui hrs dijlskan di
prosedur nanti diupdate seperlunya, smw perubahan ad
penjelasannya, direvisi scr periodic, dokumen trbru hrs ad di
tmpt yg menggunakan, dokumen hrs mudah dibaca,
diidentifikasi.
4.4.6 Kontrol operasional
Organisasi hrs menentukan operasi & aktifitas yg terkait dgn
bahaya-bahaya yg telah teridentifiasi,. Semua operasi &
aktifitas tersebut memerlukan kontrol u/ penanganan resiko
K3. Perubahan-perubahan terhadp aktifitas & operasi
tersebut juga hrs diatur.
U/ operasi & aktifitas tersebut, organisasi hrs menerapkan &
memelihara:
a. Kontrol operasional yg dpt diterapan. Organisasi hrs
mengintegrasikan
kontrol
operasional
dlm
sistem
manajemen K3 scr keseluruhan.
b. Kontrol terkait dgn barang-barang, peralatan & jasa yg
dibeli,
c. Kontrol terkait kontraktor & pengunjung lain ke lokasi kerja
d. Prosedur terdokumentasi, diperlukan bila dianggap bahwa
ketia& prosedur dpt membuat penyimpangan terhadp
kebijakan & sasaran K3,
e. Kriteria operasi, bila dianggap bahwa ketia& kriteria dpt
membuat penyimpangan terhadp kebijakan & sasaran K3.
Saat menjalankan smw program UU hrs dikuasai.
Training=kunci/persyaratan. Sistem menejemen modern
isinya prosedur.
Pengalaman penting tp ttp hrs berpegang pd prosedur.
Kontraktor jg hrs trmsk didlmnya.kdg prosedur hrs detail u/
menghadpi risk & hazard yg eg perlu prosedur detil.
Prosedur yg tersedia hrs sesuai dgn sasarannya, peraturan,
& kebijakan2 yg ad. Supplier jg hrs dksh tau ttg prosedurnya.
4.4.7 Kesiapan & tanggap darurat
Organisasi hrs menetapkan, menerapkan & memelihara
prosedur
a. U/ mengidentifikasi situasi darurat yg potensial
b. U/ menanggapi situasi darurat tersebut
Organisasi hrs tanggap terhadp situasi darurat aktual &
mencegah atau mengurangi konsekwensi K3 yg merugikan.
Dlm merencanakan tanggap darurat organisasi hrs
mempertimbangkan phk-phk terkait yg relevan, seperti
layanan darurat & tetangga.
Organisasi juga hrs menguji prosedur tanggap darurat scr
berkalai dgn, bila memungkinkan, mlibatkan phk-phk yg
berkepentingan.

Organisasi hrs meninjau prosedur tersebut scr berkala &


melakukan perubahan-perubahan bila diperlukan, khususnya
setelah pengujian prosedur & setelah terjadinya situasi
darurat (lihat 4.5.3)
Meskipun kita udh planning,hrs bs bikin potensial emergency
apa aja yg bs tjd what may happen,will happen. What can go
wrong, go wrong (identifikasi hazard).
Respon penting tp hrs adreview u/ penyempurnaan tanggap
darurat mkny perlu ad lat emergency.
4.5 Pemeriksaan
4.5.1 Pengukuran & pemantauan kinerja
Organisasi hrs menetapkan, menerapkan & memelihara
prosedur u/ memantau & mengukur kinerja K3 scr teratur.
Prosedur tersebut hrs memberi aturan tentang:
a. Ukuran qualitative & quantitatie yg sesuai dgn kebutuhan
organisasi
b. Pemantauan tingkat pencapaian sasaran K3
c. Pemantauan efektifitas dr kontrol (baik u/ kesehatan
maupun keselamatan)
d. Ukuran kinerja yg bersifat proaktif yg memantau
kesesuaian dgn program-program K3, kontrol & kriteria
operasional
e. Ukuran kinerja yg bersifat reaktif yg memantau kondisi
kesehatan yg buruk, insiden (tmsk kecelakaan & nyaris
kecelakaan, dll.) & bukti-bukti historis lain tentang kurang
baiknya kinerja K3
f. Pencatatan data & hsl dr pemantauan & pengukuran yg
cukup u/ dijadikan bahan analisa tindakan koreksi &
pencegahan selanjutnya.
Jk diperlukan peralatan u/ melakukan pemantauan atau
pengukuran kinerja, organisasi hrs menetapkan &
memelihara prosedur u/ mengkalibras & memelihara
peralatan tersebut dgn layak. Catatan kalibrasi &
pemeliharaan & hslnya hrs disimpan.
u/ tau kinerja,qt hrs bs ngukur. Dr proses safety=MATRIKS.
Pengukuran bs dilakukan mendahului sblm/sesudah tjd.
Pengukuran hrs dilakukan dgn acuan thd parameter operasi
kalo pke alat ukur hrs dikalibrasi.
4.5.2 Evaluasi kesesuaian
4.5.2.1 Konsistem dgn komitmen organisasi u/ sesuai dgn
persyaratan legal & persyaratan lian terkait K3, organisasi
hrs menetapkan, menerapkan & memelihara prosedur u/
mengevaluasi kesesuaian dgn persyaratan legal K3 scr
berkala (lihat 4.3.2)
Organisasi hrs menyimpan catatan-catatan hsl dr evaluasi
berkala tersebut.
Catatan: frekwensi evaluasi dpt berbeda-beda u/ setiap
perayratan legal K3.
4.5.2.2 Organisasi hrs mengevaluasi kesesuaian dgn
persyaratan K3 lain yg berlaku bagi organisai (lihat 4.3.2).
Organisasi dpt menggabungkan evaluasi ini dgn evaluasi
kesesuaian terhadp persyaratan legal yg disebut dlm klausul
4.5.2.1 atau membuat prosedur yg terpisah.
Organisasi hrs menyimpat catatan hsl evaluasi.
Catatan: Frekwensi evaluasi dpt berbeda-beda u/ setiap
persyaratan
Evaluation of compliance. Waktu implement sesuai prosedur,
evaluasi perlu didokumentasikan,compliance slalu dikaitkan
dgn prosedur maupun UU.
4.5.3 Investigasi insiden, ketdksesuaian, tindakan
koreksi & tindakan pencegahan
4.5.3.1 Investigasi insiden
Organsiasi hrs menetapkan, menerapkan & memelihara
prosedur u/ mencatat, menginvestigasi & menganalisa
insiden u/:
a. Menentukan ketdklayakan K3 yg menjadi penyebab &
faktor lain yg dpt menyebabkan atau memberi kontribusi
terjadinya insiden.
b. Mengidentifikasi kebutuhan tindakan koreksi
c. Mengidentifikasi peluang u/ tindakan pencegahan
d. Mengkomunikasikan hsl dr investigasi.
e. Investigasi hrs dilakukan tepat waktu.
Setiap kebutuhan tindakan koreksi atau peluang u/ tindakan
pencegahan hrs ditangani sesuai dgn klausul 4.5.3.2
4.5.3.2 Ketdksesuaian, tindakan koreksi & tindakan
pencegahan
Organisasi hrs menetapkan, menerapkan & memelihara
prosedur u/ menangani ketdksesuaian aktual & potensial &
u/ melakukan tindakan koreksi & tindakan pencegahan.
Prosedur hrs menetapkan aturan u/:
a. Mengidentifikasi & mengkoreksi ketdksesuaian &
melakukan tindakan u/ meminimalkan konsekwensi K3.
b. Menginvestigasi ketdksesuaian, menentukan penyebabpenyebabnya & melakukan tindakan u/ menghindr
terulangnya kejadian.
c. Mengevaluasi kebutuhan tindakan u/ mencegah
ketdksesuaian & menerapkan tindakan yg layak u/
menghindr kejadian.
d. Mencatat & mengkomunikasikan hsl tindaka koreksi &
tindakan pencegahan.
e. Meninjau efektifitas tindakan koreksi & tindakan
pencegahan yg diambil.
Bila dlm tindakan koreksi & tindakan pencegahan
teridentifikasi adnya bahaya bru atau bahaya yg berubah
atau dibutuhkan kontrol bru atau perubahan kontrol,
prosedur hrs mensyaratkan agar penilaian resiko dilakukan
sebelum tindakan diterapkan.
Tindakan koreksi & tindakan pencegahan yg diambil u/
menhilangkan penyebab dr ketdksesuaian aktuan &
potensial hrs layak sesuai dgn tingkat permasalahan &
sepadn dgn resiko K3 yg dihadpi.
Organisasi hrs menjamin agar setiap perubahan yg terjadi
krn dilakukannya tindakan koreksi & tindakan pencegahan
disertai dgn perubahan dokumentasi sistem manajemen K3
yg diperlukan.
salah satu cirri perusahaan yg tdk maju=yg ga mau
melakukan korektif (bel dr kesalahan).
Non-conformances:suatu kond yg tdk sesuai dgn yg
direncanakan & hal ini bs diketahui olh auditor. Audit internal
= dbentuk dr dlm, dicek semuanya (dr qt u/ qt). audit
eksternal=biasanya yg dtg org dy Cuma sampling, yah
pas apes aja pas sampling kena yg eror.
Penyebab non-conformances=hrs diketahui spy ga jd lg, hrs
dicatat.
4.5.4 Pengendalian catatan
Organisasi hrs menetapkan & memelihara catatan-catatan
yg diperlukan u/ menunjukkan kesesuaian terhadp
persyaratan-persyaratan sistem manajemen K3 organisasi &
terhadp standar OHSAS ini, & u/ menunjukkan hsl-hsl yg
dicapai.

Organisasi hrs menetapkan, menerapkan & memelihara


prosedur u/ mengidentifikasi, menyimpan, melindungi,
mengakses & membuang catatan.
Catatan hrs dijaga agar tetap dpt terbaca, dpt diidentifikasi
& ditelusuri.
catatan meyakinkan semua berjalan dgn semestinya. Record
thd yg sblmnya hrs bs ditelusuri, trsimpan dgn baik, mdh
dibaca.
4.5.5 Audit internal
Organisasi hrs menjamin agar audit internal terhadp sistem
manajemen K3 dilakukan berkala & terencana u/:
a. Menentukan apakan sistem manajemen K3: a. Sesuai dgn
pengaturan sistem K3 yg telah direncanakan & dgn

persyaratan standar OHSAS ini. b. Telah diterapkan dgn


tepat & dipelihara, &
c. Efektif memenuhi sasaran &
kebijakan organisasi.
b. Mberikan informasi hsl audit kepad manajemen.
Program audit hrs direncanakan, ditetapkan, diterapkan &
dipelihara o/ organisasi, didasarkan pad hsl penilaian resiko
dr aktifitas-aktifitas organisasi & pad hsl audit sebelumnya.
Prosedur audit hrs ditetapkan, diterapkan & dipelihara,
mencakup:
a. Tanggung jawab, kompetensi & syarat-syarat dlm
perencanaan & pelaksanaan audit, pelaporan hsl audit &
penyimpanan catatan terkait.
b. Penentuan kriteria audit, lingkup, frekwensi & metoda.

Pemilihan auditor & pelaksanaan audit hrs menjamin


objektifitas & impartiality (tdk berat sebelah) proses audit.
Internal audit. Tdk tdk dgn dokumen. Record terkait dgn
audit. Qt hrs melakukan internal audit ex cara ceklis,jdwl apa
sdh dilaksanakan dgn baik.
4.6 Tinjauan manajemen
Manajemen puncak hrs meninjau sistem manajemen K3
pad interval yg terencana, u/ menjamin kecocokan sistem,
kelayakan & efektifitas. Peninjauan hrs mencakup penilaian
peluang u/ peningkatan & kebutuhan perubahan sistem
manajemenK3, tmsk kebijakan K3 &sasaran K3. Catatan
tinjauan manajemen hrs dipelihara.
Masukan tinjauan manajemen hrs mencakup:

a. Hsl audit internal & hsl dr evaluasi kesesuaian dgn


persyaratan legal & persyaratan lain yg berlaku.
b. Hsl dr partisipasi & konsultasi (lihat 4.4.3)
c. Komunikasi relevan dgn phk luar yg berkepentingan, tmsk
keluhan,
d. Kinerja K3 organisasi,
e. Tingkat pencapaian sasaran
f. Status investigasi insiden, tindakan koreksi & tindakan
pencegahan,
g. Tindaklanjut dr tinjauan manajemen sebelumnya,
h. Hal-hal yg berubah, tmsk perkembangan persyaratan
legal & persyaratan lain terkait K3, &
i. Usulan-usulan u/ peningkatan.

Hsl dr tinjauan manajemen hrs konsisten dgn komitmen


organisasi u/ peningkatan berkelanjutan & hrs mencakup
keputusan-keputusan & tindakan-tindakan terkait kemgknan
perubahan dlm hal:
a. Kinerja K3,
b. Sasaran & kebijakan K3,
c. Sumberdaya, &
d. Elemen-elemen lain dr sistem manajemen K3.
Hsl yg relevan dr tinjauan manajemen hrs tersedia (dpt
diakses) u/ proses komunikasi & konsultasi (lihat 4.4.3)
management review. Perwakilan menejemen btdk dgn
bawhan btemu pmimpin puncak u/ mastiin smw berjalan
sesuai yg direncanakan. Cakupan=hsl internal audit,
evaluasi compliance, usulan dr bwh, dll ad kesulitan dr bwh,

dukungan apa yg diberikan pmimpinnya. Dgn dukungan


muncul policy yg bru. OHSAS trebuka kemgknan u/ phk ke3
yg bs ksh sertifikasi u/ perusahaan.

You might also like