Professional Documents
Culture Documents
karbohidrat.
b. Frekuensi asupan karbohidrat yang terfermentasi, bakteri pada plak
memetabolisme karbohidrat dan memproduksi konsentrasi asam organic yang
seperti ion Ca2+, ion HPO42-, pellicle, laju saliva, kemampuan buffer
karbonat dalam saliva, tingkat kebersihan mulut/ oral hygiene dan plak yang
Klasifikasi
Site 2 secara umum: merupakan karies yang terjadi di daerah aproksimal yang
berkaitan dengan daerah kontak dengan gigi yang berdekatan.
Karena karies merupakan penyakit yang progresif, sehingga didalam
klasifikasinya ditentukan juga oleh Size secara umum:
Size 0
-Lesi awal, merupakan tahap awal demineralisasi
-Tidak memerlukan perawatan lebih lanjut
-Diatasi dengan menghilangkan penyebab
Size 1
-Permukaan kavitas minimal, dapat melibatkan dentin
-Mungkin diperlukan restorasi, untuk mengembalikan permukaan dan
mencegah akulumasi plak lebih lanjut
-Diatasi dengan perawatan non-invasif
Size 2
-Kavitas sedang, dapat melibatkan dentin
-Struktur gigi masih mampu menyokong restorasi (tidak hancur dalam tekanan
oklusi normal)
-Diatasi dengan preparasi pada email, dentin masih dapat menyokong dengan
baik
Size 3
-Lesi lebih besar dari sedang
-Struktur gigi melemah di cusp/ terpi insisal (hancur dalam tekanan)
-Diatasi dengan perluasan kavitas, sehingga restorasi dapat menyokong struktur
gigi
Size 4
-Karies yang lebih luas/ kehilangan struktur gigi cukup banyak
-Hilangnya sebagian atau seluruh cusp/ tepi incisal
-Diatasi dengan perawatan invasive (biasanya pembuatan crown secara indirek)
Klasifikasi Black Site 2
Merupakan kavitas yang berlokasi di permukaan aproksimal dari gigi (posterior
maupun anterior), berkaitan dengan kontak area antara 2 gigi.
Black Class II: Lesi yang terbentuk antar gigi posterior. Karena adanya
keterbatasan material dalam identifikasi Size 0 atau 1, sehingga klasifikasi
Black dimulai dari Site 2, Size 2 (2.2)
Black Class III: Lesi yang terbentuk antar gigi anterior.
Black Class IV: perluasan dari lesi klas III melibatkan ujung/ insisal edge dari
gigi anterior. Penyebab lainnya dapat disebabkan oleh fraktur traumatic dari
ujung insisal, diklasifikasikan sebagai Site 2, Size 4 (2.4)
Klasifikasi site 2 (anterior dan posterior), karies dimulai pada daerah proksimal
di titik kontak
Site 2 Size 0 (2.0)
Tidak termasuk dalam klasifikasi G.V. Black
Lesi merepresentasikan demineralisasi email tanpa kavitas. Diharapkan dapat
disembuhkan melalui eliminasi penyebab dan remineralisasi.
Site 2 Size 2 (2.1)
Tidak termasuk dalam klasifikasi G.V. Black
Permukaan kavitas dari email dengan melibatkan sedikit dentin, membutuhkan
lebih dari remineralisasi. Dapat diidentifikasi dengan radiografik/
transillumination.
Site 2 Size 2 (2.2)
Sedang. Melibatkan dentin yang lebih banyak dengan tepi marginal melemah
atau rusak, tetapi struktur gigi masih memadai/ mampu menyokong restorasi.
Dapat disamakan dengan restorasi Black kelas II atau III.
Site 2 Size 3 (2.3)
Rencana perawatan
Site 2 Size 0, designated 2.0
Tidak termasuk dalam klasifikasi G.V. Black
Demineralisasi awal dari email tanpa kavitas. Diharapkan lesi dapat
disembuhkan lewat eliminasi dari penyebab dan remineralisasi. Aplikasi resin sealant
mungkin dibutuhkan.
Site 2 Size 1, designated 2.1
Tidak termasuk dalam klasifikasi G.V. Black
Lesi awal umumnya pada email langsung dibawah bidang kontak dan meluas
secara fasial dan lingual dalam bentuk elips, dikontrol oleh luasnya bidang kontak.
Pada 2.1 biasanya tidak melibatkan bidang kontak maupun merusak tepi
marginal/ ujung insisal sampai batas tertentu dari Size 2. Hal ini sering terjadi, untuk
menjaga seluruh permukaan proksimal email. Demineralisasi awal dapat menembus
kedalaman penuh email, tetapi menyediakan struktur prisma yang tidak runtuh, dapat
melakukan remineralisasi yang cukup untuk mendapatkan kekuatan fisik awal.
Mungkin terjadi perubahan warna dan kerusakan, dilanjutkan dengan
penghilangan dentin infected diikuti dengan sealing dengan gic. Jika karies email
telah meluas dan terdapat kavitas di permukaan, dapat dilakukan obturasi untuk
membuang retensi plak, tetapi dinding proksimal tetap berkontak. Pelepasan ion dari
gic dan aplikasi topical fluoride serta CPP-ACP, dengan remineralisasi akan
menyokong dan memperkuat email dan mencegah hancurnya gigi.
Internal occlusal fossa approach (tunnel)
Ketika lesi email setidaknya 2 mm dari apical
ke puncak tepi marginal atau ujung dari insisal edge
yang paling sederhana dan paling konservatif adalah
melalui fossa oklusal di medial ke tepi marginal
menggunakan fossa oklusal internal maupun tunnel
approach.
Akses awal untuk lesi ini harus sekecil
mungkin untuk mempertahankan struktur gigi.
Pemeliharaan kontur asli proksimal gigi dengan
kontak
area
normal
diharapkan,
sehingga
penghilangan email harus minimal. Entri dimulai dari
medial ke tepi marginal dengan mempertahankan
email yang tersisa dengan hati- hati.
Slot Cavity
Jika lesi lebih besar dari 2 mm dari puncak tepi
marginal, dan tunnel approach, kemungkinan
meninggalkan ridge yang terlalu lemah untuk
dipertahankan, akses dapat diperoleh melalui marginal
ridge sendiri. Desain ini disebut slot cavity dan
mungkin lebih umum digunakan pada gigi anterior.
Proksimal approach
Akhirnya, jika gigi yang berdekatan telah mencapai size 3 atau 4, lesi
dipreparasi dengan seluruh permukaan proksimal hilang, mungkinkan terdapat akses
langsung ke lesi size 1 melalui proksimal approach. Permukaan oklusal dan marginal
ridge dapat tetap utuh dan kavitas yang sangat konservatif dapat didesain untuk
menghilangkan karies. Arah normal progres dari karies pada marginal ridge umumnya
tidak terlibat/ tidak melemah sama sekali.
Site 2 Size 1 Internal occlusal fossa approach (tunnel) 2.1
Preparation
Pada gigi posterior digunakan bur diamond tapered cylinder kecil, dengan
cara under air/ water spray pada kecepatan tinggi. Dimulai dari fossa oklusal dari
medial ke marginal ridge. Masuk melalui email menuju ke lesi karies. Umumnya rasa
taktil terjadi pada kecepatan ini akan memungkinkan operator untuk merasakan saat
memasuki llesi. Approach secara hati- hati, mengamati progress di bawah pembesaran
dan pencahayaan yang baik sampai kecacatan/ karies diidentifikasi.
Dengan bur yang sama diposisikan lebih tegak, melebihi area marginal ridge
sampai batas minimum, untuk memperbesar rongga dan meningkatkan visibilitas.
Sandarkan bur terhadap area fasial dan lingual untuk membuat bentuk funnel/ corong
akses kavitas ke lesi. Entri sekarang akan berbentuk triangular pada outline dengan
apeks menuju fossa pusat oklusal dan basis sepanjang aspek medial dari marginal
ridge. Karies dentin sekarang akan terlihat dan dapat dihilangkan dengan bur bulat
kecil. Mungkin dibutuhkan menggunakan bur tipe long untuk memastika bahwa
dinding dan lantai gingival pada dentin yang sehat, sehingga seal yang baik dapat
diletakkan disekitarnya. Perlu diingat bahwa penghilangan dentin affected pada
dinding aksial tidak diperlukan, terutama jika ada risiko dari mengekspos pulpa. GIC
adalah material yang digunakan untuk restorasi ini, karena akan men-seal dan
mengisolasi area, diikuti dengan dentin yang akan remineralisasi.
Luasnya karies proksimal email menjadi jelas terlihat dan keputusan dapat
dibuat berdasarkan ada tidaknya kavitas di email. Jika email hanya terdemineralisasi
dan tidak terbentuknya kavitas, harus dibiarkan/ tidak dilakukan perawatan invasive,
tetapi dapat dibantu dengan remineralisasi melalui pemberian semen/ gic dan
mengeliminasi penyebab. Jika pada email telah terbentuk kavitas, atau sudah perlu
untuk dipreparasi, matriks metal ukuran pendek harus diletakkan di interproksimal
dan terjepit untuk melindungi gigi yang berdekatan. Bur bulat kecil dan dan hand
instrument dapat digunakan untuk menyelesaikan desain kavitas.
Secara umum mungkin untuk menggunakan perbesaran, untuk melihat margin
email gingiva tetapi akses ke margin oklusal lebih sulit. Namun, itu hanya dilakukan
untuk menghilangkan email yang pecah, karena sisa email sekitar kavitas margin akan
remineralisasi. Tidak ada desain kavitas yang spesifik untuk menimbulkan retensi,
karena yang akan digunakan adalah gic. Dapat dilaminasi dengan RK. Jika pada
saatnya muncul marginal ridge yang retak atau rusak parah, dapat muncul keputusan
untuk menghilangkan marginal ridge Kavitas mungkin sudah diklasifikasikan
menjadi Site 2 Size 2 (2.2).
Kontras antara standar desain rongga G. V. Black Klas II desain kavitas dan
tunnel.
Restoration
Preparation
Membuka lesi menggunakan bur diamond fine tapered pada kecepatan tinggi untuk
mendapatkan rasa taktil/ sentuhan yang baik. Perluas secara hati- hati sampai lesi
karies terlihat jelas dan email yang berkavitas dihilangkan. Secara perlahan
menggunakan trimmer margin gingival untuk perluasan tanpa merusak gigi yang
berdekatan. Hilangkan karies menggunakan bur bulat kecil dan memastikan margin
yang bersih di sekelilingnya. Jangan memperluas ke medial lebih dari setengah
marginal ridge karena jika lebih lanjut akan merubah desain kavitas menjadi Site 2
Size 2. Dilakukan pemolesan di margin email menggunakan bur diamond 25 untuk
meningkatkan adhesi.
Restoration
Jika permukaan oklusal mendapat beban kunyah yang besar. Jika hanya digunakan
tipe gic II.2 autocure umumnya sudah cukup. Menggunakan strip mylar ukuran
pendek sebagai matriks dan dikokohkan dengan wedges di interproksimal gigi.
Preparasi kavitas seperti biasa dan menggunakan syringe untuk peletakan semen.
Semen akan setting sepenuhnya setelah 3 menit, dibentuk kontur jika diperlukan dan
dapat diaplikasikan seal untuk resin unfilled. Semen dijaga agar dalam kondisi
lembab. Jika tekanan oklusal besar, lebih baik untuk dilakukan laminasi menggunakan
RK.
Site 2 Size 1 proksimal approach 2.1
Jika preparasi lebih besar dari site 2, size 3 atau 4 kavitas akan memungkinkan akses
yang baik dan visibilitas ke permukaan proksimal gigi yang berdekatan dengan lesi
Site 2- size 1. Restorasi kavitas cendrung langsung, tanpa melibatkan marginal ridge/
approach melalui fossa oklusal.
Preparation
Menggunakan bur diamond tapered kecil pada kecepatan tinggi dengan under air/
water spray. Akses ke lesi dan angle entri akan dikontrol oleh kavitas di gigi yang
berdekatan tetapi, saat karies berprogres ke dentin dalam arah apical dan biasanya
pada ukuran ini tidak merusak marginal ridge. Tidak masalah untuk menghilangkan
semua lapisan infected tanpa melemahkan marginal ridge. Menghilangkan email
sejauh yang dicukupkan dibutuhkan untuk dapat mengakses karies. Menggunakan bur
bulat kecil dengan tangkai yang panjang untuk membersihkan kavitas, khususnya
disekitar dinding kavitas. Desain rententif tidak diperlukan karena adhesive glassionomer akan digunakan untuk restorasi dan dinding kavitas umumnya akan sedikit
undercut.
Restoration
Penting bahwa material restoratif untuk radiopak, agar menghindari kebingungan
mengenai lesi yang telah direstorasi atau tidak. Restorasi yang tidak terkenan begitu
banyak beban oklusi dan estetik bukan suatu masalah, cukup menggunakan material
semen high strength tipe II.2 autocure. Preparasi kavitas seperti biasa dan peletakan
matriks dan wedges di interproksimal. Meletakkan semen dengan syringe dan
menekannya dengan matriks agar terbentuk adaptasi positif. Setelah semen set,
matriks dapat dilepaskan dan dapat dilakukan pembentukan kontur dan pemolesan.
Site 2- Size 2, designated 2.2
Klasifikasi G. V. Black klas II: posterior
Lesi proksimal yang lebih luas daripada sebelumnya, dengan marginal ridge dan
permukaan proksimal pecah/ melemah, preparasi kavitas biasa tidak lagi berlaku.
Luasanya kavitas email proksimal akan menentukan klasifikasi dan outline dari
kavitas. Tidak perlu menghilangkan email yang sehat dari dasar gingival, hanya
karena rusak/ undermined diikuti dengan penghilangan karies. Email di gingival yang
tidak dalam tekanan oklusi besar sehingga dapat dipertahankan, itu yang membuat
margin restorasi melebihi dari gingival crevice. Tidak diperlukan elemen retentif
dovetail pada oklusal dari gigi posterior atau lingual dari gigi anterior, karena material
restoratif adhesif ditempatkan pada bagian yang tidak memerlukan mechanical
interlocking. Bentuk outline final proksimal akan lebih melengkung daripada dovetail,
sharp point dan line angle kontra indikasi karena sudut mempersulit dari peletakan
material restorative dan dapat menyebabkan stress concentration, menghasilkan
kegagalan restorasi pada gigi.
Untuk restorasi pengganti diikuti pecah dari restorasi sebelumnya, atau eliminasi dari
amalgam agar digantikan dengan material yang lebih estetik, hal yang sama tetap
berlaku, tetapi kavitas akan menjadi lebih luas (lebih dari yang seharusnya). Kavitas
dapat menjadi 2.3 dan dibutuhkan keputusan akhir untuk desain final ketika kavitas
hampir selesai.
Jika material amalgam yang digunakan untuk restorasi pada gigi posterior, penyertaan
fisura oklusal dibutuhkan, karena tidak mungkin mengerjakan restorasi amalgam
tanpa fisur. Preparasi perluasan oklusal tidak relevan dengan retensi restorasi secara
keseluruhan, tetapi lebih ke tiap bagian dari restorasi amalgam harus self retentive
daripada bergantung pada bagian lain. Bahkan lesi proksimal dapat direstorasi tanpa
melibatkan fisur oklusal, maka proksimal bix yang kecil saja cukup.
Jika restorasi dengan amalgam, bentuk retensi box proksimal harus dibuat sampai
dentin. Jika tiap bagian restorasi melakukan self retentive, tidak akan terjadi
kegagalan pada penyempitan isthus yang merupakan gabungan peluasan oklusal ke
box proksimal.
Jika material RK/ GIC yang digunakan, tidak memerlukan perluasan fisur oklusal
yang melebihi dari yang seharusnya dan direkomendasikan untuk penggunaan fissure
sealant pada Site 1- size 1, dan tidak diperlukan desain retensi seperti box proksimal.
Penghilangan karies dan perluasan outline kavitas diperlukan. Jika email yang
terdemineralisasi disekitar box proksimal dan sepanjang dasar gingival, dapat
diperkuat dan disupport dengan gic. Tetapi dalam restorasi RK, fasial dan lingual
email harus bergantung pada dentin, yang akanmenjadi faktor retensi yang signifikan.
Preparation
Akses ke lesi didapat menggunakan bur diamond kecil silindris dengan under air/
water spray pada kecepatan sangat tinggi dimulai dari medial ke marginal ridge
(mengikuti bentuk karies). Diperluas secara fasial, lingual dan medial dengan bur
yang sama secukupnya, untuk membuka karies. Jika menggunakan amalgam,
perluasan preparasi dengan sistem fisur oklusal. Akan menghasilkan perluasan sebesar
1 mm, kedalam penuh dari email yang akan menuju dentin, dengan dinding yang
parallel/ cukup untuk mempermudah kondensasi. Jika menggunakan RK system fisur
tidak terlibat. Tetapi, jika dicurigai ada karies di fisur, dapat dilakukan penegburan
dengan bur diamond tapered point.
Menghilangkan karies dengan bur bulat kecil pada kecepatan rendah. Bersihkan
dinding fasial dan lingual serta dasar gingiva tetapi sisakan affected dentin pada
dinding aksial untuk remineralisasi. Outlie kavitas dapat diselesaikan dengan hand
instrument trimmer margin gingiva, untuk menghilangkan email yang telah
sepenuhnya terdenaturasi. Perluasan lebih lanjut ke fasial atau lingual tidak
diperlukan. Mempertahankan email gingiva sebanyak mungkin, walaupun telah
melemah, diikuti dengan penghilangan karies. Akan membuat margin gingiva tidak
melebihi gingival crevice. Email yang tidak dikenakan beban oklusi dapat diperkuat
dan disupport dengan adhesi gic. Email yang melemah harus tidak disertakan dalam
etsa pada teknik RK, karena akan gagal pada proses setting contration.
Jika kavitas dimodifikasi karen pergantian restorasi, atau karena restorasi gagal,
outline kavitas telah diitentuakan dari desain kavitas sebelumnya. Pada amalgam,
Preparation
Langkah- langkah preparasi dari restorasi pelindung/ protektif sebagai berikut.
Melakukan pembukaan kavitas secara konservatif dengan menggunakan bur diamond
silinder kecil pada kecepatan sangat tinggi dengan under air/ water spray. Untuk
menghilangkan restorasi sebelumnya, gunakana bur tungsten carbide. Hilangkan
semua karies di dinding secara konservatif (affected dentin ditinggalkan pada dinding
aksial). Pada kondisi ini mencegah masalah lebih lanjut dan menentukan apakah
struktur gigi yang tersisa memerlukan perlindungan atau tidak. Mengidentifikasi
perpecahan di dasar cusp apakah ada atau tidak.
Untuk cusp yang terpecah/ memiliki risiko: modifikasi outline kavitas dengan
menyandarkan dinding fasial dan lingual dalam garis lurus dari dasar gingival,
melewati cusp tip. Teknik ini dapat digunakan untuk menyediakan proteksi
untukstruktur gigi yang melemah ataupun rusak/ underminded. Support untuk satu
setengah cus atau satu cusp relative diperlukan, tetapi dapat juga proteksi keempat
cusp molar sekaligus jika diperlukan. Tetapi pemeliharaan tinggi asli pada setidaknya
satu cusp akan memberikan indikasi dari tinggi asli oklusal dan menyederhanakan
penggantian sisa anatomi oklusal normal. Retensi tambahan selalu diperlukan, tetapi
penggunaan pins kontraindikasi pada kebanyakan kasus.
Retensi dapat dicapai dengan memoles margin email dengan 25 bur diamond untuk
meningkatkan adhesi.
Restoration
Kavitas dalam kategori ini cenderung besar dan dilakukan peletakan basis
menggunakan gic high strength karena bioaktivitasnya. Jika dasar dari kavitas
diperkirakan sangat dekat ke ruang pulpa, digunakan sublining high fluoride, light
enhance- gic autocure untuk menstimulasi remineralisasi.
Karena ukuran dari kavitas, amalgam biasanya menjadi pilihan. Setelah meletakkan
basis, melakukan kondensasi amalgam secara hati- hati dan overfill kavitas sebanyak
1-2 mm di atas tiap cusp yang dilindungi. Bentuk kontur bukal dan lingual sebelum
mengukir permukaan oklusal. Tinggi asli cusp dapat dijadikan acuan untuk cusp yang
tidak berfungsi/ direstorasi, dalam pembentukan anatomi oklusal. Ketika
menyesuaikan oklusi dengan gigi yang berlawanan, akan dilakukan penyesuaian
restorasi untuk menghindari intercuspation yang mendalam. Merupakan waktu yang
tepat untuk meringankan tekanan lateral yang ada pada cusp dan menghilangkan
gangguan di lateral, serta menjaga centric hubungan oklusal yang benar antar
lengkungan.
Jika RK yang digunakan, gic harus ditempatkan sebagai basis berperan sebagai
pengganti dentin dan dilapisi RK sebagai pengganti email. Kesuksesan teknik ini
bergantung pada aplikasi secara hati- hati. Pada kondisi ini, disarankan juga
melakukan restorasi ekstracoronal (jika diperlukan)
Site 2 Size 4, designated 2.4
Klasifikasi G. V. Black klas II: posterior
Restorasi kavitas posterior gigi menimbulkan masalah lebih lanjut karena sebagian/
seluruh cusp gigi sudah hilang, baik karena karies yang meluas ataupun karena hasil
dari split. Biasanya meninggalkan sedikitnya satu margin yang melebih margin
mahkota email dan menuju ke akar. Desain kavitas mirip dengan 2.3, tetapi di 2.4
dilakukan pembentukan ketinggian oklusal yang dipersulit dengan hilangnya acupan
dari cusp asli.
Preparation
Membuka kavitas dan menghilangkan restorasi lama (jika ada) menggunakan bur
silinder kecil atau bur tungsten carbide sesuai indikasi, pada kecepatan sangat tinggi
dengan under air/ water spray. Menghilagkan karies disekitar dinding untuk
mencegah perluasan. Tetap secara konservatif dan mempertahankan dentin affected
pada dinding aksial dan dasar pulpa. Mempertahankan tiap cusp yang masih memiliki
dentin yang sehat dan melakukan desain kavitas seperti pada 2.2.
Cusp yang rusak/ underminded atau split harus dilindungi dengan cara yang sama
seperti 2.3. Retensi harus dikembangkan di dinding gingival, di bagian- bagian yang
memungkinkan, dengan memotong ditches dan groove dengan bur tapered small fisur.
Jika memungkinkan dilakukan pemolesan margin email dengan 25 bur diamond
untuk meningkatkan adhesi.
Restoration
Pada kavitas yang meluas, yang digunakan adalah amalgam, karena memiliki
kekuatan yang tinggi dan tidak fleksibel. Penempatan matriks mungkin rumit dan
kondensasi secara cukup akan memakan waktu. Setelahnya dilakukan pembentukan
dan pengukiran anatomi. Mengukir fasial dan lingual untuk melindungi cusp yang
direstorasi. Perhatikan bagian kontur interproksimal, karena akan mudah terbetuk
overcontour pada restorasi besar dan juga sulit untuk membentuk kontak area dengan
anatomi yang benar.
Ada kekurangan dalam penggunaan RK, umumnya pada restorasi molar (karena
beberapa hal). Hanya sedikit email yang sehat (disekitar margin gingival) yang dapat
dilakukan etsa, sehingga memungkinkan untuk terjadinya mikroleakage. GIC dapat
digunakan sebagai pengganti dentin, seperti yang dijelaskan pada teknik laminasi.
Tetapi, juga membutuhkan support dari struktur gigi yang ada. Setting shringkage dari
polimerisasi RK menggunakan cahaya dapat diatasi dengan penambalan incremental,
tetapi pada restorasi yang luas, menjadi lebih sulit dan memakan waktu serta
shringkage yang terjadi lebih besar.
Sumber: Mount