You are on page 1of 2

Materi Bagian XII ,sains dasar & fisika I sept 2015

Teori Kinetik Gas


BAB 20
Teori Kinetik Gas
proses pemuaian suatu zat dari volume awal (V1) menjadi volume akhir (V2) pada suhu
konstan.disebut Pemuaian Isotermal Sedangkan proses memampatnya suatu zat dari volume awal
(V1) menjadi volume akhir (V2) pada suhu konstan disebut pemampatan isothermal.
Pada diagram p-V, isotherm adalah suatu kurva yang menghubungkan titik-titik yang mempunyai
suhu sama. Diagram ini merupakan suatu grafik tekanan versus volume untuk suatu gas yang suhu Tnya dipertahankan konstan, yaitu, suatu grafik dari
p = nRT 1 . = (suatu konstanta) 1 .
V
V
Gambar 20.1 menunjukkan tiga isotherm, yang masing-masing bersesuaian dengan sebuah nilai
(konstan) T yang berbeda. Perhatikan bahwa nilai-nilai T meningkat kea rah atas hingga ke kanan.
Diagram p-V untuk suatu pemuaian atau pemampatan isothermal merupakan grafik tekanan
berbanding terhadap volume suatu gas yang suhunya konstan.
Usaha suatu gas ideal selama pemuaian isothermal.
W = pdV.

(20.7)

Merupakan ekspresi umum untuk usaha yang dilakukan selama sembarangan perubahan tertentu
pada volume suatu gas. Oleh karena sekarang kita sedang berurusan dengan suatu gas ideal, kita
dapat mempergunakan persamaan 20.4 untuk mensubtitusi p, sehingga menghasilkan
W=

dV,

(20.8)

Kemudian, karena kita sedang meninjau pemuaian termal, T bernilai konstan dan kita dapat
memindahkannya ke depan tanda integral untuk menuliskan
W = nRT

= nRT [ln V]

(20.9)

Dengan melakukan evaluasi pada limit-limitnya dan kemudian menggunakan hubungan


ln a ln b = ln (a/b), kita mendapatkan bahwa
W = nRT ln

(gas ideal, proses isothermal)

(20.10)

Ingatlah bahwa symbol ln menspesifikasikan logaritma asli, yaitu, logaritma atas dasar e.
Untuk suatu pemuaian, Vf > Vi menurut definisi, sehingga rasio Vf /Vi di dalam persamaan 20.10.
lebih besar dari satu. Logaritma asli suatu besaran yang lebih besar dari satu bernilai positif, dan
karenanya usaha W yang dilakukan oleh suatu gas ideal selama pemuaian isothermal bernilai positif,
sebagaimana yang kita duga. Untuk suatu pemampatan, kita mendapatkan V f < Vi, sehingga rasio
antara volume-volume di dalam persamaan 20.10. kurang dari satu. Logaritma asli di dalam
persamaan itu, dan karenanya juga usaha W bernilai negative, juga sebagaimana yang kita duga.

Materi Bagian XII ,sains dasar & fisika I sept 2015


Teori Kinetik Gas
Persamaan 20.10. tidak menentukan usaha W yang dilakukan oleh suatu gas ideal selama setiap
proses termodinamika. Sebaliknya, persamaan ini menentukan usaha hanya apabila suhu
dipertahankan konstan. Jika suhu bervariasi, maka symbol T di dalam persamaan 20.8. tidak dapat
dipindahkan ke depan tanda integral sebagaimana dalam persamaan 20.9. oleh karena itu, kita tidak
berhenti pada persamaan 20.10.
Akan tetapi, kita dapat kembali ke persamaan 20.7. untuk menentukan usaha W yang dilakukan oleh
suatu gas ideal (atau sembarang gas lain) selama dua proses atau lebih, satu proses volume konstan,
dan satu proses tekanan konstan. Jika volume gas bersangkutan konstan, maka persamaan 20.7.
menghasilkan
W = 0 (proses volume konstan).

(20.11)

Jika sebaliknya, volume berubah sementara tekanan p dari gas bersangkutan dipertahankan konstan,
maka persamaan 20.7 menjadi
W = p (Vf - Vi) = p V

(proses tekanan konstan)

(20.12)

You might also like