You are on page 1of 11

1

LAPORAN PENDAHULUAN
KETUBAN PECAH DINI (KPD)

A. Pengertian
KPD (Ketuban Pecah Dini) adalah pecahnya ketuban
sebelum terdapat tanda persalinan mulai dan di tunggu
satu

jam

belum

terjadi

inpartu.

Sebagian

besar

KPD

adalah hamil aterm di atas 27 minggu, sedangkan dibawah


36 minggu tidak terlalu banyak (Manuaba, 2009).
Ketuban
ketuban

secara

pecah

dini

spontan

adalah

satu

jam

pecahnya

atau

selaput

lebih

sebelum

terjadi tanda-tanda persalinan (Mansjoer, 2000).


B. Etiologi
Penyebab
dimensi

ketuban

multifaktorial

pecah

mempunyai
sebagai

berikut (Mansjoer, 2000):


a. Infeksi (amnionitisataukorioamnionitis)
b. Infeksi vagina
c. Inkompetensia
d. Faktorparitas (primiparadan multipara)
e. Ketegangan
rahim
berlebihan;
kehamilan

ganda,

janin

dapat

(KPD)

dijabarkan

hidramnion
f. Kelainan letak

yang

dini

dalam

rahim,

letak

sungsang,

letak lintang
g. Trauma
h. Usia ibu (<20 & 35<) tahun.
C. Patofisiologi
Kantong amnion yang utuh berfungsi sebagai suatu
mekanik terhadapinfeksi tetapi selain itu cairan amnion
mempunyai

beberapa

memainkan

peran

sifat

dalam

bakteriostatik

pencegahan

kario

yang

dapat

amnionitis

daninfeksi
sawar

janin.

mutlak

Membran

yang

terhadapinfeksi

utuh

karena

bukan

merupakan

kolonisasibakteri

terjadi 10% pasien dalam persalinan cukupbulan, dengan


membrane

yang

persalinankurang
ketuban

pecah

keberadaannya

utuh
bulan.
dini,
di

sampai

25%

pasien

dalam

Janin

kurang

bulan

dengan

resiko
dalam

menjadiproblematik,

bagi

terjadi

tetapi

kariomnitis

infeksidan
rahim

ibu

sepsis

bahkan

resikonya

juga

yang
dapat

bukan

bisaterjadi

saja

kegagalan

induksi, maka harus dilakukan operasi section caesaria


(Manuaba, 2009).
D. ManifestasiKlinik
a. Keluarketubanwarnaputih, keruh, jernih, kuning, hijau
/ kecoklatan, sedikit / banyak
b. Dapat di sertai demam bila sudah ada infeksi
c. Janin mudah teraba
d. Pada periksa dalam selaput ketuban tidak ada , air
ketuban sudah kering
e. Inspekulo, tampak air

ketuban

mengalir

selaput

ketuban tidak ada dan air ketuban sudah kering.


(Mansjoer, 2000).
E. Nursing Pathway (Kusmiyati, dkk, 2003)
Spermatozo
a

Ovum

Nidasi

Kehamilan

Mikroorganisme

Implanta
si
Cairan
Amnion
Amnionitis/
Korioamnionit
is

MK: Infeksi

Infeksi
genitalia
Pelepasan
mediator
inflamasi

Keputihan

Kontraksi uterus

Perubaha
n
hormonal

Pembukaanservi
k

PeningkatanCai
ran amnion &,
pengurangan
pH vagina

KPD
(KetubanPecahDini
)

MK:
Nyeri

MK:
GangguanIsti
rahattidur

Infeksiintera uteri

Kuranginforma
si

Gawatjanin
MK: Cemas
Kematianjanindalamrah
im

F. Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan Leukosid darah > 15000 / ul bila terjadi
infeksi
b. Test lakmusmerahberubahmenjadibiru
c. Amniosentetis
d. USG(menentukan usia kehamilan, indeks cairan amnion
berkurang). (Mansjoer, 2000).
G. Penatalaksanaan Medis
a. Bila didapatkan infeksi berat maka berikan antibiotik
dosis

tinggi.

Bila

ditemukan

tanda-tanda

inpartu,

infeksi

dan

gawat

janin

maka

lakukan

kehamilan.
b. Induksi atau akselerasi persalinan.
c. Lakukan seksiosesaria bila induksi

atau

terminasi

akselerasi

persalinan mengalami kegagalan.


d. Lakukan seksio histerektomi bila tanda-tanda infeksi
uterus berat ditemukan.(Saifuddin, 2005).
H. Komplikasi
a.Infeksi
Infeksi

yang

terjadi

secara

langsung

pada

selaput

ketuban maupun asenden dari vagina atau infeksi pada


cairan ketuban bisa menyebabkan terjadinya KPD.
b.Partus Preterm
Persalinan

preterm

atau

partus

prematur

adalah

persalinan yang terjadi pada kehamilan kurang dari 37


minggu ( antara 20 37 minggu ) atau dengan berat
janin kurang dari 2500 gram.
c.Prolap Tali Pusat
Tali pusat menumbung.
d.Distasia ( partus kering)
Pengeluaran cairan ketuban untuk waktu yang akan lama
akan menyebabkan dry labour atau persalinan kering.
(Manuaba, 2009)
I. Pengkajian
a.Keluhan utama :
Keluar cairan warna putih, keruh, jernih, kuning,
hijau

kecoklatan

sedikit

banyak,

pada

periksa

dalam selaput ketuban tidak ada, air ketuban sudah


kering,

inspeksikula

tampak

air

ketuban

mengalir

selaput ketuban tidak ada dan air ketuban sudahkering.


b.Riwayat haid

Umur menarche pertama kali, lama haid, jumlah darah


yang keluar, konsistensi, siklus haid, hari pertama
haid dan terakhir, perkiraan tanggal partus.
c.Riwayat Obstetris
Berapa
kali
dilakukan
pemeriksaan
ANC,
laboraturium
kehamilan

USG

termasuk

darah,

situasi

hasil

urine,

keluhan

emosional

dan

selama

impresi,

upaya mengatasi keluhan, tindakan dan pengobatan yang


diperoleh.
d.Riwayat kesehatan keluarga
Adakah anggota keluarga yang menderita penyakit yang
diturunkan
apakah

secara

keluarga

genetik

ada

yg

seperti

menderita

panggul
penyakit

sempit,
menular,

kelainan kongenital atau gangguan kejiwaan yang pernah


di derita oleh keluarga
e.Kebiasaan seharihari
1) Pola nutrisi : pada
mengalami

penurunan

umumnya

nafsu

klien

makan,

klien juga mengalami penurunan


2) Pola istirahat dan tidur :

dengan

frekuensi

klien

dengan

KPD
minum
KPD

mengalami nyeri pada daerah pinggang sehingga pola


tidur

klien

terganggu

menjadi

dengan

terganggu,

suara-suara,

apakah

posisi

saat

mudah
tidur

(penekanan pada perineum)


f.Pemeriksaan Fisik
Abdomen
I : keadaan perut, warnanya, apakah ada / tidak
luka lesi dan lecet
P : tinggi fundus klien, letak bayi, persentase
kepala apakah sudah masuk PAP / belum

P : bunyi abdomen
A

bising

usus

klien,

DJJ

janin

apakah

masih

J. Diagnosa Keperawatan dan Prioritas (Nanda, 2005)


a.Infeksi berhubungan dengan prosedur invasif,

pecah

terdengar / tidak
(Salmah, 2003).

ketuban,

kerusakan

kulit,

pemajanan pada patogen.


b.Gangguan rasa nyaman

penurunan

nyeri

hemoglobin,

berhubungan

dengan

terjadi nya ketegangan otot rahim.


c.Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan atau
konfirmasi tentang penyakit.
d.Gangguan kebutuhan istirahat tidur berhubungan dengan
adanya nyeri, peningkatan HIS.
K. Rencana Tindakan Keperawatan (Salmah, 2003)
Tujuan dan
No

Diagnosa

kriteria

keperawatan
1

Intervensi

Rasional

Resiko

hasil
Tujuan :

infeksi

- infeksi

kondisi/fakto

ibu,

berhubungan

tidak

r risiko yang

diabetes

dengan

terjadi

ada

hemoragi,

prosedur

pada ibu

sebelumnya.Ca

menimbulkan
potensial

Tinjau

ulang

- Kondisi

dasar
seperti
atau

invasif,

kriteria

tat

pecah

hasil :

pecah

resiko infeksi

ketuban.

atau

ketuban,

pencapaian

kerusakan

tepat

kulit,

pada

waktu

waktu

penyembuhan
luka

yang

penurunan

pemulihan

buruk.Resiko

hemoglobin,

lukaoperasi

korioamnioniti

pemajanan

meningkat

pada patogen

dengan
berjalannya
-

Kaji

terhadap

tanda

dan

gejala

sehingga
meningkatkan

infeksi

resiko infeksi

(misalnya:
peningkatan
suhu,

darah

ibu dan janin.


- Pecah
ketuban

nadi,

terjadi

sel

sebelum

jumlah

waktu,

putih,

24jam

pembedahan

atau

dapat

bau/warna

menyebabkan

rabas

amnionitis

vagina).
Berikan

sebelum
intervensi

perawatan

bedah

perineal

dapat mengubah

sedikitnya
setiap4
bila

dan

penyembuhan
jam

ketuban

telah pecah

luka.
- Untuk mencegah
agar
terjadi
infeksi.

tidak

Gangguan rasa Tujuan :


nyaman

: - rasa nyeri

nyeri

Kriteria

dengan

hasil :
nya - klien

ketegangan

tampak

otot rahim

tenang
- klien
tampak

- nyeri

Monitor
tanda

berkurang

berhubungan

terjadi

vital

tanda
:

TD,

dapat

mengakibatkan
peningkatan

pernafasan,

frekuensi

nadi dan suhu


ajarkan klien

pernafasan dan

teknik
relaksasi

nadi
- untuk
mengurangi
rasa

nyaman

atur

posisi

yang dirasakan
klien
- untuk

klien
-

nyeri

berikan

memberikan

lingkungan

kenyamanan

yang

nyaman

dan

batasi

pengunjung

pada klien
- agar
klien
dapat
beristirahat

Gangguan

tujuan :

kebutuhan

- agar

lakukan

dapat

kebutuhan

pengkajian

memberikan

istirahat

istirahat

terhadap

gambaran

tidur

tidur

gangguan

sampai

berhubungan

klien

kebutuhan

mana kebutuhan

dengan adanya

terpenuhi

tidur

tidur

nyeri
,peningkatan
HIS

Kriteria
hasil :

terganggu
- dengan

motivasi
klien

sejauh

agar

mengalihkan

klien

mengalihkan

perhatian,

dapat

perhatian

maka perhatian

tidur

klien

tidak

dengan

hanya

tertuju

tenang dan

pada

tidak

nyeri sehingga

gelisah
klien

membantu
-

menunjukka
n

pola

rasa

monitor

relaksasi pada

kebutuhan

klien

tidur

tidur

tidur yang

sewaktu

- untuk

adekuat

mengetahui
-

ciptakan

apakah

suasana

kebutuhan

nyaman

tidur

klien

terpenuhi
seperti

biasa

atau belum
- suasana
yang
tenang

dapat

membantu
relaksasi
sehingga nyeri
berkurang
klien
tidur

dan
bisa

10

DAFTAR PUSTAKA

Manuaba,

2009.MemahamiKesehatanReproduksiWanita.

Edisi

2.Jakarta:EGC.
Mansjoer, dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran.

Edisi

3. Jakarta: Media Aeuscilapius FKUI.


Saifuddin,

dkk.

2005.

IlmuKandungan.

Jakarta:

YayasanBinaPustakaSarwonoPrawirohardjo
Kusmiyati,

dkk.

2008.

PerawatanIbuHamil.

Yogykarta:

Fitramaya.
Nanda. 2005. Panduan Diagnosa Keperawatan: Budi Santosa
Salmah, dkk. 2003. Asuhan Keperawatan Antenatal. Jakarta:
EGC.

11

You might also like