Professional Documents
Culture Documents
LAPORAN PENDAHULUAN
KETUBAN PECAH DINI (KPD)
A. Pengertian
KPD (Ketuban Pecah Dini) adalah pecahnya ketuban
sebelum terdapat tanda persalinan mulai dan di tunggu
satu
jam
belum
terjadi
inpartu.
Sebagian
besar
KPD
secara
pecah
dini
spontan
adalah
satu
jam
pecahnya
atau
selaput
lebih
sebelum
ketuban
multifaktorial
pecah
mempunyai
sebagai
ganda,
janin
dapat
(KPD)
dijabarkan
hidramnion
f. Kelainan letak
yang
dini
dalam
rahim,
letak
sungsang,
letak lintang
g. Trauma
h. Usia ibu (<20 & 35<) tahun.
C. Patofisiologi
Kantong amnion yang utuh berfungsi sebagai suatu
mekanik terhadapinfeksi tetapi selain itu cairan amnion
mempunyai
beberapa
memainkan
peran
sifat
dalam
bakteriostatik
pencegahan
kario
yang
dapat
amnionitis
daninfeksi
sawar
janin.
mutlak
Membran
yang
terhadapinfeksi
utuh
karena
bukan
merupakan
kolonisasibakteri
yang
persalinankurang
ketuban
pecah
keberadaannya
utuh
bulan.
dini,
di
sampai
25%
pasien
dalam
Janin
kurang
bulan
dengan
resiko
dalam
menjadiproblematik,
bagi
terjadi
tetapi
kariomnitis
infeksidan
rahim
ibu
sepsis
bahkan
resikonya
juga
yang
dapat
bukan
bisaterjadi
saja
kegagalan
ketuban
mengalir
selaput
Ovum
Nidasi
Kehamilan
Mikroorganisme
Implanta
si
Cairan
Amnion
Amnionitis/
Korioamnionit
is
MK: Infeksi
Infeksi
genitalia
Pelepasan
mediator
inflamasi
Keputihan
Kontraksi uterus
Perubaha
n
hormonal
Pembukaanservi
k
PeningkatanCai
ran amnion &,
pengurangan
pH vagina
KPD
(KetubanPecahDini
)
MK:
Nyeri
MK:
GangguanIsti
rahattidur
Infeksiintera uteri
Kuranginforma
si
Gawatjanin
MK: Cemas
Kematianjanindalamrah
im
F. Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan Leukosid darah > 15000 / ul bila terjadi
infeksi
b. Test lakmusmerahberubahmenjadibiru
c. Amniosentetis
d. USG(menentukan usia kehamilan, indeks cairan amnion
berkurang). (Mansjoer, 2000).
G. Penatalaksanaan Medis
a. Bila didapatkan infeksi berat maka berikan antibiotik
dosis
tinggi.
Bila
ditemukan
tanda-tanda
inpartu,
infeksi
dan
gawat
janin
maka
lakukan
kehamilan.
b. Induksi atau akselerasi persalinan.
c. Lakukan seksiosesaria bila induksi
atau
terminasi
akselerasi
yang
terjadi
secara
langsung
pada
selaput
preterm
atau
partus
prematur
adalah
kecoklatan
sedikit
banyak,
pada
periksa
inspeksikula
tampak
air
ketuban
mengalir
USG
termasuk
darah,
situasi
hasil
urine,
keluhan
emosional
dan
selama
impresi,
secara
keluarga
genetik
ada
yg
seperti
menderita
panggul
penyakit
sempit,
menular,
penurunan
umumnya
nafsu
klien
makan,
dengan
frekuensi
klien
dengan
KPD
minum
KPD
klien
terganggu
menjadi
dengan
terganggu,
suara-suara,
apakah
posisi
saat
mudah
tidur
P : bunyi abdomen
A
bising
usus
klien,
DJJ
janin
apakah
masih
pecah
terdengar / tidak
(Salmah, 2003).
ketuban,
kerusakan
kulit,
penurunan
nyeri
hemoglobin,
berhubungan
dengan
Diagnosa
kriteria
keperawatan
1
Intervensi
Rasional
Resiko
hasil
Tujuan :
infeksi
- infeksi
kondisi/fakto
ibu,
berhubungan
tidak
r risiko yang
diabetes
dengan
terjadi
ada
hemoragi,
prosedur
pada ibu
sebelumnya.Ca
menimbulkan
potensial
Tinjau
ulang
- Kondisi
dasar
seperti
atau
invasif,
kriteria
tat
pecah
hasil :
pecah
resiko infeksi
ketuban.
atau
ketuban,
pencapaian
kerusakan
tepat
kulit,
pada
waktu
waktu
penyembuhan
luka
yang
penurunan
pemulihan
buruk.Resiko
hemoglobin,
lukaoperasi
korioamnioniti
pemajanan
meningkat
pada patogen
dengan
berjalannya
-
Kaji
terhadap
tanda
dan
gejala
sehingga
meningkatkan
infeksi
resiko infeksi
(misalnya:
peningkatan
suhu,
darah
nadi,
terjadi
sel
sebelum
jumlah
waktu,
putih,
24jam
pembedahan
atau
dapat
bau/warna
menyebabkan
rabas
amnionitis
vagina).
Berikan
sebelum
intervensi
perawatan
bedah
perineal
dapat mengubah
sedikitnya
setiap4
bila
dan
penyembuhan
jam
ketuban
telah pecah
luka.
- Untuk mencegah
agar
terjadi
infeksi.
tidak
: - rasa nyeri
nyeri
Kriteria
dengan
hasil :
nya - klien
ketegangan
tampak
otot rahim
tenang
- klien
tampak
- nyeri
Monitor
tanda
berkurang
berhubungan
terjadi
vital
tanda
:
TD,
dapat
mengakibatkan
peningkatan
pernafasan,
frekuensi
pernafasan dan
teknik
relaksasi
nadi
- untuk
mengurangi
rasa
nyaman
atur
posisi
yang dirasakan
klien
- untuk
klien
-
nyeri
berikan
memberikan
lingkungan
kenyamanan
yang
nyaman
dan
batasi
pengunjung
pada klien
- agar
klien
dapat
beristirahat
Gangguan
tujuan :
kebutuhan
- agar
lakukan
dapat
kebutuhan
pengkajian
memberikan
istirahat
istirahat
terhadap
gambaran
tidur
tidur
gangguan
sampai
berhubungan
klien
kebutuhan
mana kebutuhan
dengan adanya
terpenuhi
tidur
tidur
nyeri
,peningkatan
HIS
Kriteria
hasil :
terganggu
- dengan
motivasi
klien
sejauh
agar
mengalihkan
klien
mengalihkan
perhatian,
dapat
perhatian
maka perhatian
tidur
klien
tidak
dengan
hanya
tertuju
tenang dan
pada
tidak
nyeri sehingga
gelisah
klien
membantu
-
menunjukka
n
pola
rasa
monitor
relaksasi pada
kebutuhan
klien
tidur
tidur
tidur yang
sewaktu
- untuk
adekuat
mengetahui
-
ciptakan
apakah
suasana
kebutuhan
nyaman
tidur
klien
terpenuhi
seperti
biasa
atau belum
- suasana
yang
tenang
dapat
membantu
relaksasi
sehingga nyeri
berkurang
klien
tidur
dan
bisa
10
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba,
2009.MemahamiKesehatanReproduksiWanita.
Edisi
2.Jakarta:EGC.
Mansjoer, dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran.
Edisi
dkk.
2005.
IlmuKandungan.
Jakarta:
YayasanBinaPustakaSarwonoPrawirohardjo
Kusmiyati,
dkk.
2008.
PerawatanIbuHamil.
Yogykarta:
Fitramaya.
Nanda. 2005. Panduan Diagnosa Keperawatan: Budi Santosa
Salmah, dkk. 2003. Asuhan Keperawatan Antenatal. Jakarta:
EGC.
11