Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
b. Tujuan
Dapat mengetahui pengertian dari hambatan dan evasi komuniksi
Agar komunikasi lancar dan tidak terjadi miss komunikasi
Agar mahasiswa bisa belajar meminimalisasi atau mengurangi efek
yang kurang baik
c. Manfaat
Untuk memperkenalkan Hambatan dan evasi komunikasi
Untuk mengetahui pentingnya bagaimana berkomunikasi yang
baik.
Untuk mempermudah komunikasi agar tidak terjadi hambatan dan
evasi komunikasi
d. Rumusan Masalah
Dengan berdasarkan pada latar belakang masalah di atas, maka ada beberapa
permasalahan yang dibahas dalam makalah ini sebaagai berikut :
Apa pengertian dari Hambatan Komunikasi ?
Seperti apakah Hambatan Komunikasi ?
Jenis apa saja yang terdapat dari Hambatan Komunikasi ?
Apa yang dimaksud dengan Evasi Komunikasi ?
Jenis apa saja yang terdapat dari Evasi Komunikasi ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hambatan Komunikasi
Satu arah untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi, adalah
menjadi waspada dari hambatan untuk berkomunikasi, dan belajar bagaimana
untuk meminimalisasi atau mengurangi efek yang kurang baik. Hambatan
komunikasi seperti:
1. Informasi yang terlalu banyak (Information Overload), dapat
disebabkan oleh :
Menyampaikan materi yang banyak.
Menyampaikan informasi terlalu rumit.
Menyampaikan informasi terlalu cepat.
Menyampaikan pada level dimana pendengar susah untuk mengerti
informasi tersebut.
Tidak memberikan pendengar waktu yang cukup untuk memproses
informasi.
2. Kepercayaan dan kredibilitas (Trust and Credibility)
Kepercayaan
merupakan
hambatan
terbesar
dalam
komunikasi.
5. Emosi (Emotions)
Emosi merupakan lawan dari sebab, sulit untuk mengantisipasi,
memprediksi, mengendalikan atau membaca emosi dalam diri sendiri atau
orang lain.
6. Penyesuaian pesan (Message Congruency)
Proses
komunikasi
lebih
dari
sekedar
kata
yang
diungkapkan.
yang
dikenal
dengan
Assertive
Communication.
Assertive
komunikasi yang tidak disengaja dibuat oleh pihak lain tetapi lebih
disebabkan oleh keadaan yang tidak menguntungkan. Misalnya karena
cuaca, kebisingan kalau komunikasi di tempat ramai, waktu yang tidak
tepat, penggunaan media yang keliru, ataupun karena tidak kesamaan
atau tidak in tune dari frame of reference dan field of reference
antara komunikator dengan komunikan.
2. Hambatan yang bersifat subjektif, yaitu hambatan yang sengaja di
buat orang lain sebagai upaya penentangan, misalnya pertentangan
kepentingan, prasangka, tamak, iri hati, apatisme, dan mencemoohkan
komunikasi. Sedangkan kalau diklasifikasikan hambatan komunikasi
meliputi :
1). Gangguan (Noise)
B. Evasi Komunikasi
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
b. Saran