Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Hemangioma infantil merupakan tumor pembuluh darah yang paling sering
dijumpai pada kehidupan awal seorang anak, dengan prevalensi 5-10% pada infant.
Tumor vaskular ini dibedakan menjadi 2 termasuk ; hemangioma infantil dan
malformasi vaskular. Terkadang hemangioma biasanya terjadi pada infantil, bersifat
benigna, dan self-limited tumor. 1
Hemangioma infantil (HI) merupakan tumor yang sering terjadi pada infant,
HI adalah neoplasma vaskular benigna hasil dari proliferasi abnormal dari sel
endothelial dan perisit. Jika tidak diterapi, karakteristik tumor ini fase
pertumbuhannya cepat selama kehidupan pertama diikuti oleh involusi ambat yang
dapat berlanjut sampai usia 10-12 tahun.dalam 10% kasus, HI tumbuh secara cepat
dan menghancurkan jaringan, merusak fungsi atau bahkan mengancam kehidupan. 2
Pilihan pengobatan standar untuk HI termasuk kortikosteroid atau eksisi
bedah. Namun pengobatan yang diperlukan dalam 10% sampai 20% kasus karena
lokasi mereka, ukuran, atau sifat dari tumor. Metode yang berbeda termasuk
krioterapi, eksisi bedah, interferon dan terapi laser telah digunakan dengan hasil yang
berbeda, namun menerapkan dosis tinggi injeksi sistemik atau intralesi steroid
biasanya menjadi pengobatan lini pertama.2,3
Komplikasi dari hemangioma yang mana biasanya dimulai farmakoterapi
sistemik termasuk cacat permanen, ulserasi, perdarahan, obstruksi jalan napas, gagal
jantung kongestif, dan kematian. Meskipun frekuensi HI relative danpotensi
keparahan komplikasi, pedoman pengobatan yang seragam masih kurang. 4
IDENTITAS PASIEN
Nama
: By. K
Jenis kelamin
: Peremuan
Tgl.Lahir/usia
ANAMNESIS
Keluhan utama
Riwayat sosial-ekonomi
: Menengah kebawah
Riwayat imunisasi
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
: Sakit sedang
Kesadaran
: Kompos mentis
Berat badan
: 6 kg
Tinggi/panjang badan
:-
Status gizi
:-
TANDA VITAL
Denyut nadi
: 120 x/menit
Respirasi
: 26 x/menit
Suhu
: 36,7oC
Kulit
Kepala
: Bentuk
: Normochepal
Ubun-Ubun
: Menutup
Mata
Hidung
: Rhinorrea (-)
Mulut
: Sianosis (-)
Dada
Paru-paru
Inspeksi
: Simetris bilateral
Palpasi
Perkusi
: Sonor
Palpasi
Perkusi
: Tidak diperiksa
: Kesan cembung
: Tymphani
Palpasi
Punggung
: Deformitas (-)
Genitalia
Anggota gerak
: Ekstremitas atas
Ektremitas bawah
Otot-otot
: Eutrofi
Refleks
: Fisiologis : Normal
Patologis : (-)
Pemeriksaan penunjang
: Laboratorium : WBC
: 11,33 x 103/mm3
Hgb
: 10,8 g/dL
HCT
: 31,8%
PLT
: 407 x 103/mm3
HBSAg : (-)
4
Resume
: 26 x/menit
Suhu
: 36,7oC
Kulit
tegas,berukuran
5x3
cm,
: Hemangioma
Terapi
DISKUSI
Hemangioma infantil adalah tumor jinak yang umum terdiri dari proliferasi
sel endotelial. Durasi dan tingkat pertumbuhannya bervariasi, beberapa infant
memiliki hemangioma yang tumbuh sangat lambat, sedangkan yang lain tumbuh
pesat dan pada tingkat yang tak terduga. Kasus bayi perempuan yang menderita HI 34 kali lipat lebih banyak dari bayi laki-laki. Bayi berat lahir rendah dan prematur
lebih beresiko terjadi hemangioma. Pada pasien ini berat badan lahirnya 1900 gram
yang termasuk dalam kategori BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah) yang beresiko untuk
terjadi kelainan hematologi.1
Meskipun patogenesis hemangioma tidak jelas, faktor genetik berperan
didalamnya. Angiogenesis dan vaskulogenesis memainkan peran dalam patogenesis
hemangioma infantil. HI berasal dari stem cell endotel dan kemudian berproliferasi
selama vaskulogenesis dan prekursor sel endotel ke daerah pembentukan pembuluh
darah baru diikuti maturasi dari sel. Hemangioma berkembang selama 3 fase :
proliferasi, dan involusi. Fase proliferasi dimulai segera setelah lahir dan berlangsung
1 tahun. Selama fase ini, proliferasi terjadi cepat pada pembuluh darah baru dalam
bentuk klonal stem sel primitif dan kemudian berdiferensiasi menjadi sel-sel endotel
dan perisit. Fase involusi dimulai pada pada akhir fase proliferasi, biasanya sekitar 1
tahun dan berlanjut selama beberapa tahun. Diferensiasi dan apoptosis dari sel
endothelial diikuti oleh deposis lobar dari jaringan fibrofatty dan pembuluh darah
tetap lebih melebar di fase ini.1
Dalam perkembangan embrio, suatu prekursor yang umum, hemangioblast,
menghasilkan sel-sel induk hematopoiesis dan sel-sel angioblast, sel-sel angioblast
akan berproliferasi, bermigrasi ke lokasi perifer dan dapat berdiferensiasi menjadi selsel endotel, perisit, serta otot polos vaskular. Endothelial Progenitor Cell (EPC)
sebagai prekursor endotel yang mirip angioblas juga disimpan di dalam sum-sum
tulang dewasa dan dapat memulai angiogenesis, sel-sel ini turut berpartisipasi dalam
menggantikan sel-sel endotel yang hilang pada endotelialisasi implant vaskular dan
pada neovaskularisasi organ yang mengalami iskemia, luka di kulit serta tumor.5
VEGF dan angiopoitin merupakan faktor yang paling penting, reseptor tirosin
kinase VEGFR-2 (terutama terbatas pada sel endotel dan prekursor sel endotel)
adalah reseptor yang paling penting untuk angiogenesis (sekalipun FGF-2 dapat pula
meningkatkan proliferasi, diferensiasi dan migrasi sel-sel endotel). Interaksi VEGF/
VGEFR-2:
Memobilisasi sel prekursor endotel dari sum sum tulang dan meningkatkan
yang
didapatkan
adalah
lesi
berwarna
merah,
bentuk
lobular,
berbatas
tegas,berukuran 5x3 cm, disertai ekskoriasi dibagian gluteus dextra. Pada palpasi
teraba hangat pada permukaan lesi.7
Lesi ini biasanya terletak di dahi, glabela, atau wajah diameter > 0,5 cm.
Nasal tip (Cyrano deformity), pinna, alis dan kelopak mata, setiap hemangioma tebal
yang superfisial pada area yang tidak mudah tertutup pakaian, bibir dan perioral
(ulkus dan scar), dan lipatan leher (ulkus dan scar). Lesi dengan rasa sakit dan
mengancam fungsi organ vital atau berhubungan dengan anomali yang lebih serius
juga perlu dirawat. Klasifikasi ini dapat membantu dalam pengambilan keputusan
untuk pengobatan hemangioma sebelum komplikasi dan sequel yang bertambah
buruk. Pada pasien ini keluhan luka pada bagian belakang tubuh disertai nyeri sejak 1
bulan yang lalu. Ibu pasien mengatakan tiap ada gesekan luka tersebut berdarah.1
Pada dasarnya hemangioma di bagi menjadi dua yaitu hemangioma kapiler
dan hemangioma kavernosum. Hemangioma kapiler (hemangioma superfisial) terjadi
pada kulit bagian atas, sedangkan hemangioma kavernosum terjadi pada kulit yang
lebih dalam, biasanya pada bagian dermis dan subkutis. Pada beberapa kasus kedua
jenis hemangioma ini dapat terjadi bersamaan atau disebut hemangioma campuran.
Hemangioma kapiler
Hemangioma kapiler terdapat pada waktu lahir atau beberapa hari sesudah
lahir. Lebih sering terjadi pada bayi prematur dan akan menghilang dalam beberapa
minggu. Tampak sebagai bercak merah yang makin lama makin besar, warnanya
merah menyala, tegang dan berbentuk lobular, berbatas tegas, dan keras pada
perabaan. Involusi spontan ditandai oleh memucatnya warna di daerah sentral, lesi
menjadi kurang tegang dan lebih mendatar.
Hemangioma kapiler timbul pada waktu lahir atau segera setelah kelahiran.
Hemangioma ini dapat tumbuh dengan cepat sekali dengan warnanya yang
kemerahan dan sering muncul pada permukaan kulit dengan bentuk lobus-lobus yang
bersifat kompresibel. Arterial hemangioma merupakan massa berdenyut yang dapat
dilihat atau diraba, hangat, terdapat gambaran dilatasi dari vena dan berwarna
kemerahan. Apabila dilakukan menipulasi yang berlebihan pada hemngioma jenis ini,
dapat menyebabkan perdarahan yang hebat.7
Gambar 2. Tampak gambaran hemangioma pada fase proliferasi sampai dengan fase involusi 7
Hemangioma kavernosum
Lesi ini tidak berbatas tegas, dapat berupa makula eritematosa atau nodul
yang berwarna merah sampai ungu. Bila ditekan akan mengempis dan cepat
mengembung lagi apabila dilepas. Lesi terdiri dari elemen vaskular yang matang.
Bentuk kavernosum jarang mengadakan involusi spontan. Hemangioma kavernosum
kadang-kadang terdapat pada lapisan jaringan yang dalam pada otot atau organ
dalam. 7
Hemangioma campuran
10
Jenis ini terdiri atas campuran antara jenis kapiler dan jenis kavernosum.
Gambaran klinis juga terdiri atas gambaran kedua jenis tersebut. Sebagian besar
ditemukan pada ektremitas inferior, biasanya unilateral, soliter, dapat terjadi sejak
lahir atau masa anak-anak. Lesi berupa tumor yang lunak, berwarna merah kebiruan
yang kemudain pada perkembangannya dapat memberi gambaran keratotik dan
verukosa. Lokasi hemangioma campuran pada lapisan kulit superfisial dan dalam,
atau organ dalam.7
Sebagian besar lesi yang dangkal dan dapat dengan mudah dikenali secara
klinis. Ada beberapa metode diagnostik untuk tampakan lesi biasanya dan
pertumbuhan yang abnormal. Beberapa dari metode diagnostik ini termasuk : MRI,
CT, sonography, angiography, dan perhitungan dari serum Vascular Endothelial
Growth Factor (VEGF) dan Urinary Basic Fibroblast Growth Factor (BFGF)
penanda HI. Biopsi dari lesi diperlukan dalam kasus-kasus tampakan abnormal atau
lesi orbital.1
Pemeriksaan laboratrium khususnya pemeriksaan eritrosit dan leukosit
dilakukan apabila terdapat tanda-tanda perdarahan yang massif atau dan kecurigaan
suatu infeksi sekunder. Faal koagulasi dikerjakan apabila ada kecurigaan platelet yang
terjebak (platelet trapping) yang akan memicu komplikasi.
Hemangioma yang belum mengalami komplikasi sebagian besar mendapat
terapi konservatif, baik hemangioma kapiler, kavernosa maupun campuran. Hal ini
disebabkan lesi ini kebanyakan akan mengalami involusi spontan. Pada banyak kasus
hemangioma yang mendapatkan terapi konservatif mempunyai hasil yang lebih baik
daripada terapi pembedahan baik secara fungsional maupun kosmetik.
Pada perjalanan penyakitnya lesi hemangioma akan mengalami pembesaran
dalam bulan-bulan pertama, kemudian mencapai besar maksimum dan sesudah itu
terjadi regresi spontan sekitar umur 12 bulan, lesi terus mengadakan regresi sampai
umur 5 tahun. Hemangioma superfisial atau hemangioma strawberry sering tidak
11
diterapi. Apabila hemangioma ini dibiarkan hilang sendiri, hasilnya kulit terlihat
normal.7
Hemangioma yang memerlukan terapi secara aktif, antara lain adalah
hemangioma yang tumbuh pada organ vital, seperti mata, telinga dan tenggorokan;
hemangima yang mengalami perdarahan; hemangioma yang mengalami ulserasi;
hemangioma yang mengalami infeksi; hemangioma yang mengalami pertumbuhan
cepat dan terjadi deformitas jaringan. Pada pasien ini dilakukan terapi secara aktif
atau dengan operasi dikarenakan terdapat ulkus pada permukaan lesi disertai pus dan
jika tergesek oleh sesuatu, lesi gampang berdarah.7
Kriteria pengobatan dengan kortikosteroid ialah :
1.
2.
3.
4.
5.
12
DAFTAR PUSTAKA
13
14