You are on page 1of 2

Hambatan dalam Komunikasi

Oleh Opie Dwi Agustina, 1406544721, FIK, FG 2


Proses komunikasi merupakan suatu proses yang sangat kompleks sehingga
permasalahan dapat terjadi pada tingkat individu, kelompok, maupun organisasi. Dalam
berkomunikasi, selalu ada hambatan yang dapat mengganggu kelancaran jalannya proses
komunikasi. Sehingga informasi atau pesan yang ingin maupun sudah disampaikan tidak dapat
diterima dan dipahami dengan jelas oleh penerima pesan. Untuk dapat saling memahami,
pemberi dan penerima informasi atau pesan harus mempunyai pengertian yang sama mengenai
kata, gerakan badan, nada suara, dan simbol-simbol lain. Komunikator diharapkan untuk
meminimalisir semua yang dianggap menghambat komunikasi. Sedangkan hambatan itu sendiri
adalah gangguan yaitu segala sesuatu yang mengganggu kelancaran dalam berkomunikasi serta
akan menghambat kelancaran pengiriman dan penerimaan pesan atau informasi.
Ada banyak hal yang dapat mengganggu atau menghambat jalannya proses komunikasi.
Komunikasi dapat dikatakan berhasil jika penerima pesan dapat mengerti dan memahami apa
yang komunikator jelaskan kepada penerima pesan. Menurut Robbins (2003), ada empat
hambatan komunikasi yang akan mempengaruhi kualitas dalam berkomunikasi, yaitu :
1. Perbedaan Bahasa dan Persepsi
Bila dua orang mengalami peristiwa yang sama, bayangan mental mereka mengenai
peristiwa itu tidak akan sama. Karena persepsi seseorang itu unik, gagasan yang ingin
seseorang sampaikan berbeda dengan orang lain. Hal inilah yang menyebabkan
pengertian seseorang terhadap sesuatu hal akan berbeda secara dramatis dengan orang
lain. Namun, semakin banyak pengalaman yang dibagi, semakin tinggi tingkat
pemahaman satu sama lain.
2. Gangguan Komunikasi
Menurut Locker (2000), ada 2 gangguan dalam berkomunikasi, yaitu:
a. Gangguan Emosional, seseorang akan lebih susah menangkap informasi atau
mungkin mengabaikannya jika sedang mengalami gangguan emosional seperti
sedang kecewa, marah, atau takut, akibatnya terjadi kesalahpahaman antara si
pemberi informasi dan penerima informasi.
b. Gangguan Fisik, hambatan komunikasi sering kali bersifat fisik: hubungan yang
buruk, akustik yang jelek, dan tulisan yang tak dapat dibaca. Walaupun gangguan

jenis ini tampaknya kecil, namun hal ini dapat menghambat pesan yang
sebenarnya efekif.
3. Overload Informasi
Komunikasi akan susah dipahami jika informasi yang diberikan oleh komunikator
terlalu banyak atau pun terlalu rumit untuk dimengerti. Akibatnya, penerima bisa
salah paham dengan informasi yang diberikan.
4. Penyaringan yang Tidak Tepat
Menyaring adalah membuang atau menyingkat informasi sebelum pesan itu
diteruskan kepada orang lain. Namun apabila hal tersebut mempengaruhi jumlah dan
mutu informasi yang diteruskan, tentu akan mempengaruhi komunikasi efektif yang
diharapkan.
Ada banyak hambatan yang dapat muncul dalam sebuah komunikasi. Hambatan tersebut
dapat bersumber dari pihak yang melakukan komunikasi maupun dari lingkungan sekitarnya.
Agar komunikasi dapat berjalan dengan baik, hambatan-hambatan tersebut harus diatasi agar
komunikasi dapat berjalan dengan baik dan pesan yang disampaikan dapat dipahami.
Komunikasi yang efektif yaitu komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap
(attitude change) pada orang lain yang bisa terlihat dalam proses komunikasi. Jadi suatu
komunikasi dapat dikatakan baik apabila adanya umpan balik atau feedback dari penerima pesan
atau lawan bicara serta dengan mentaati prinsip-prinsip dan konsep dalam komunikasi.

Referensi
Arwani. (2003). Komunikasi dalam Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC;
Sukoco, Badri Munir. (2007). Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. Jakarta:
GAP.

You might also like