Professional Documents
Culture Documents
KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama
: An. AZ
Umur
: 7 bulan
Jenis kelamin
: laki-laki
Alamat
Agama
: Islam
Tanggal masuk
: 18 Februari 2014
ANAMNESIS
Keluhan utama : batuk
Riwayat penyakit sekarang
Pasien anak laki-laki masuk dengan keluhan batuk. Pasien mengalami
batuk kering dan sesak napas saat batuk sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit.
Tidak ada beringus. Ibu pasien juga mengeluhkan anaknya demam naik turun
yang dialami sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Demam akan turun setelah
minum obat penurun panas tapi akan naik kembali setelah beberapa jam. Saat
demam pasien tidak menggigil dan mengigau. Tidak ada kejang, pusing dan sakit
kepala. Pasien muntah kurang lebih 4 kali sejak 3 hari sebelum masuk rumah
sakit. Muntah berupa makanan yang dikonsumsi, berwarna putih dan tidak ada
darah. Nafsu makan baik dan BAB lancar. BAK lancar tidak ada keluhan. Tidak
ada mimisan dan gusi berdarah. Tidak ada nyeri otot dan sendi.
Riwayat penyakit dahulu:
Pasien pernah masuk rumah sakit 2 bulan yang lalu dengan keluhan yang
sama.
: Sakit berat
Kesadaran
: Compos Mentis
Berat badan
: 6,1 kg
Tinggi badan
: 65 cm
: Gizi kurang
= 6,1/7,9 = 77%
Tanda vital
Kulit
= 65/67 = 97%
: Nadi
= 6,1/7,9 = 77%
Respirasi
= 80 x/menit
Suhu badan
= 37,6 0C
Kepala
Mata
Hidung
Mulut
Tonsil
Leher
Toraks
Paru
Inspeksi
Palpasi
Perkusi paru
Auskultasi
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
: pekak, batas atas pada SIC II para sternal sinistra, batas kiri
jantung pada SIC V midclavicula sinistra dan batas kanan pada
SIC IV para sternal dextra
Auskultasi
: Bunyi jantung I-II murni regular, tidak ada murmur, tidak ada
gallop
Abdomen
Inspeksi
Auskultasi
Palpasi
: nyeri tekan epigastrik (-) ,Turgor kulit baik, hepar dan lien
tidak teraba
Perkusi
: Timpani
Genitalia
Anggota gerak
Punggung
Refleks
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium : 3 Januari 2014
Darah rutin :
- RBC
- HCT
: 39,3 % (normal)
range normal : 35 42 %
- PLT
- WBC
: 11 x 109/L (meningkat)
- HGB
RESUME
Pasien anak laki-laki masuk dengan keluhan batuk. Pasien mengalami
batuk kering dan sesak napas saat batuk sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit.
Ibu pasien juga mengeluhkan anaknya demam naik turun yang dialami sejak 1
hari sebelum masuk rumah sakit. Saat demam pasien tidak menggigil dan
mengigau. Pasien muntah kurang lebih 4 kali sejak 3 hari sebelum masuk rumah
sakit. Muntah berupa makanan yang dikonsumsi, berwarna putih dan tidak ada
darah. Pasien pernah masuk rumah sakit 2 bulan yang lalu dengan keluhan yang
sama.
DIAGNOSIS : Bronkopneumonia
TERAPI :
-
IVFD RL 12 gtt
Ampicillin syr. 2 x 1 cth
Ambroxol 3 mg
dibuat puyer
Salbutamol 0,6 mg
dosis 3 x 1
Sanmol drop 4 x 0,8 cc (jika demam)
ANJURAN
- Pemeriksaan tambahan : Foto Thorax posisi PA
FOLLOW UP
19 Februari 2014
S : panas (-), batuk ( + ), muntah 1 kali
O : Keadaan umum : sakit berat, kesadaran : kompos mentis
Nadi
Pernafasan
: 120 x/ menit
: 55 x/menit
Suhu
: 36,5 0C
IVFD RL 12 gtt
Ampicillin syr. 2 x 1 cth
Ambroxol 3 mg
dibuat puyer
Salbutamol 0,6 mg
dosis 3 x 1
Sanmol drop 4 x 0,8 cc (jika demam)
suhu
: 37,2 0C
P:
-
IVFD RL 12 gtt
Ampicillin syr. 2 x 1 cth
Ambroxol 3 mg
dibuat puyer
Salbutamol 0,6 mg
dosis 3 x 1
Sanmol drop 4 x 0,8 cc (jika demam)
suhu
: 36,7 0C
IVFD RL 12 gtt
Ampicillin syr. 2 x 1 cth
Ambroxol 3 mg
dibuat puyer
Salbutamol 0,6 mg
dosis 3 x 1
Sanmol drop 4 x 0,8 cc (jika demam)
DISKUSI
Bronkopneumonia adalah peradangan pada parenkim paru yang melibatkan
bronkus atau bronkiolus yang berupa distribusi berbentuk bercak-bercak (patchy
distribution). Pneumonia merupakan penyakit peradangan akut pada paru yang
disebabkan oleh infeksi mikroorganisme dan sebagian kecil disebabkan oleh
penyebab non-infeksi yang akan menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan
gangguan pertukaran gas setempat.3
Penyebab bronkopneumonia yang biasa dijumpai adalah :1,4,5
1. Faktor Infeksi
a. Pada neonatus: Streptokokus group B, RSV.
b. Pada bayi :
- Virus: Virus parainfluensa, virus influenza,Adenovirus,
RSV, Cytomegalovirus.
- Organisme atipikal: Chlamidia trachomatis, Pneumocytis.
- Bakteri: Streptokokus pneumoni, Haemofilus
influenza, Mycobacterium tuberculosa, Bordetellapertusis.
c. Pada anak-anak :
-
10
12
yang dapat meluas hingga daerah perifer paru,disertai dengan peningkatan corakan
peribronkial. Pemeriksaan foto thorax pada pasien tidak dilakukan 2,5
Komplikasi biasanya sebagai hasil langsung dari penyebaran bakteri dalam
rongga thorax (seperti efusi pleura, empiema dan perikarditis) atau penyebaran
bakteremia dan hematologi. Meningitis, artritis supuratif, dan osteomielitis adalah
komplikasi yang jarang dari penyebaran infeksi hematologi. Penatalaksanaan
pneumonia khususnya bronkopneumonia pada anak terdiri dari 2 macam, yaitu
penatalaksanaan umum dan khusus 5
1. Penatalaksaan Umum
a. Pemberian oksigen lembab 2-4 L/menit sampai sesak nafas hilang
b. Pemasangan infus untuk rehidrasi dan koreksi elektrolit.
c. Asidosis diatasi dengan pemberian bikarbonat intravena.
2. Penatalaksanaan Khusus
a. Mukolitik dan ekspektoran
b. Obat penurun panas diberikan hanya pada penderita dengan suhu tinggi,
takikardi, atau penderita kelainan jantung
c. Pemberian antibiotika berdasarkan mikroorganisme penyebab dan
manifestasi klinis. Pneumonia ringan amoksisilin 10-25 mg/kgBB/dosis (di
wilayah dengan angka resistensi penisillin tinggi dosis dapat dinaikkan
menjadi 80-90 mg/kgBB/hari). Pneumonia berat diberi
ampisilin/amoksisilin (25-50 mg/kgBB/kali IV atau IM setiap 6 jam), yang
harus dipantau dalam 24 jam selama 72 jam pertama. Bila anak memberi
respons yang baik maka diberikan selama 5 hari.
Pada kasus ini diberikan ampisilin karena pada kasus ini termasuk dalam
pneumonia berat dimana ditemukan manifestasi klinis pernapasan cepat
yaitu >50 kali/menit, terdapat pernapasan cuping hidung, pada auskultasi
terdengar rhonki, dan adanya retraksi subcostal.
Pemilihan antibiotik dalam penanganan pneumonia pada anak
harus dipertimbangkan berdasakan pengalaman empiris, yaitu bila tidak
ada kuman yang dicurigai, berikan antibiotik awal (24-72 jam pertama)
menurut kelompok usia.
13
14
DAFTAR ISI
1. Rahajoe N., Supriyatno B., Setyanto D. 2010. Buku Ajar Respirologi Anak,
Edisi Pertama. Jakarta : Ikatan Dokter Anak Indonesia.
2. Sumarmo, S., Soedarmo, P., Hadinegoro, S. R. 2010. Buku Ajar Infeksi dan
Pediatri Tropis. Jakarta : Ikatan Dokter Anak Indonesia.
3.
4.
5.
6.
15