Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
I.I
Latar Belakang
Genetika adalah suatu ilmu pengetahuan yang merupakan cabang dari
ilmu biologi, yang mempelajari tentang unsure kebakaan ( hereditas ) dan segenap
variasi yang terjadi, gen berasal dari bahasa yunani yang berarti hidup
Unit hereditas yang diwariskan dari generasi ke generasi berikutnya
disebut gen. Gen terdiri dari rantai molekul yang panjang disebut DNA. Dalam
kaitannya dengan matrix protein, DNA akan membentuk Neucleoprotein dan akan
menjadi suati struktur yang tidak berwarna dalam pewarnaan disebut kromosom,
yang terdapat dalam inti sel. Gen mengandung banyak informasi untuk
membentuk protein. Dalam keadaan normal, DNA merupakan molekul yang
stabil, dan mempunyai kemamopuan untuk menggandakan dirinya sendiri.
I.II
Sejarah Genetika
Adapun sejarah genetika menurut para ahli dan ilmuan adalah sebagai
berikut :
perkembangbiakan, bila dibandingkan pria. Namun demikian antara tahun 17331806 hidup seorang peneliti yang bernama kochreuter yang telah menaburkan
bubuk benang sari pada varietas jagung tertentu pada putik dari jagung varietas
lain, hasil perkawinan silang tersebut didapat hybrida, yang memiliki sifat 50%
dari jantan dan 50% dari betina.
maka lahirlah faham baru yang dianut oleh Anthonie van Levenheok yang hidup
antara tahun 1632-1723, Swamerdam (1637-1730) dan Bonnet (1720-1793),
karena pembesaran mikroskop pada saat itu belum seperti sekarang, maka mereka
berpendapat bahwa pengamatan di bawah mikroskop memperlihatkan gambar
bentuk manusia kecil di dalam spermatozoa
Sementara itu, beberapa peneliti lain menganggap bahwa spermatozoa ini
terletak dalam sel telur bahkan di dalam ovarium. Jadi sifat nya hanya mengalami
perubahan bentuk, sehingga anggapan ini lebih dikenal dengan teori preformasi.
Namun kemudian Wolf (1733-1794) dan Von Baer (1792-1876) berpendapat,
bahwa spermatozoa maupun ovum pada awalnya tidak mempunyai struktur apa
apa. Setelah terjadi pembuahan (fertilisasi) barulah mengalami perkembangan,
didalam pertumbuhan inilah terbentuk organ organ tubuh sedikit demi sedikit
dan teori ini lebih dikenal dengan Teori Epigenesis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.I
Teori Dasar
Genetika populasi merupakan genetika kuantitatif sebagai pelengkap
pemecahan
masalah-masalah
Pengertian mengenai komposisi genetika pada populasi dan pemindahan gen dari
suatu generasi ke generasi berikutnya sangat penting sehubungan dengan
perubahan komposisi genetika pada populasi akibat seleksi alam maupun seleksi
buatan. Saat ini genetika kuantitatif membantu dalam menentukan apakah suatu
populasi mempunyai potensi untuk diseleksi mana yang paling efisien (Suryo
1992).
Pola pewarisan gen dalam populasi berhubungan dengan frekuensi dan
interaksi alal dalam suatu populasi Mendel (Mendel Population), yaitu suatu
kelompok interbreeding dari suatu organisme yang masing-masing memiliki gene
pool. Gene pool adalah jumlah dari semua alel yang berlainan dalam populasi.
Gen-gen ini mempunyai hubungan dinamis dengan alel yang lainnya dan dengan
lingkungan seperti seleksi mempunyai kecenderungan untuk mengubah frekuensi
gen yang dapat menyebabkan evolusi dalam populasi.
Hardy dan Weinberg (1908) adalah pakar matematika yang menemukan
dasar-dasar yang ada hubungannya dengan frekuensi gen di dalam populasi yang
dikenal dengan prinsip equilbrium Hardy Weinberg. Hukum tersebut menyatakan
bahwa frekuensi gen akan tetap dari generasi ke generasi seterusnya dalam
populasi yang besar, keadaan populasi tersebar secara acak, tidak ada seleksi dan
migrasi. Hukum ini ternyata mengikuti model matematis dengan rumus binomium
(a + b) dimana memperlihatkan pemisahan dari sepasang alal tunggal (Aa) pada
persilangan monohibrid dapat digambarkan sebagai berikut :
(a + b) = (A + a) = 1 AA + 2 Aa + 1 aa
Penggunaan istilah frekuensi gen yang ditinjau dari aspek genetika adalah
sebagai berikut :
f (a)
Aplikasi hukum Hardy Weinberg dala genetika ikan dapat diuraikan seperti di
bawah ini:
Jika frekuensi gen tetap konstan. Maka frekuensi genotip akan sama pada
setiap generasi populasi tersebut dalam keseimbangan genetis (genetic
equilibrium).
Frekuensi gen barubah karena adanya mutasi, seleksi, dan migrasi. Dalam
praktikum ini akan digunakan teknik peniruan untuk menjelaskan
konsep-konsep utama dari pada populasi genetik, yaitu :
1). Deskripsi genetika yang lengkap dari suatu populasi dapat dilakukan
dengan mencatat satu persatu genotip yang ada dan frekuensi
relatifnya.
2). Dalam menyusun pengertian frekuensi genetik :
a. Frekuensi relatif dari alel-alel pada suatu lokus.
b. sistem dari persilangan yang diperlikan untuk menerangkan
secara sederhana penurunan secara mendel.
f(Aa) = 2.f(AA).f(aa)
f(aa) = [f(aa)]
Populasi terbatas
BAB III
METODE PERCOBAAN DAN CARA KERJA
q (a) = 0,5
BAB IV
ALAT DAN BAHAN
IV.I
IV.I.II Bahan
10
BAB V
DATA HASIL PERCOBAAN
Praktikum ke I
Gen Pool:
Jantan :
Betina :
AA
Aa
AA
AA
aa
aa
AA
AA
AA
Aa
Aa
AA
Aa
Aa
Aa
aa
AA
aa
Aa
aa
Aa
AA
AA
Aa
Aa
AA
aa
Aa
aa
aa
Aa
aa
Aa
Aa
Aa
aa
aa
Aa
Aa
Aa
=18
(Aa)
= 30
(aa)
= 16
Total :
64
Aa
aa
Aa
aa
Aa
AA
AA
Aa
Aa
Aa
AA
AA
AA
Aa
Aa
AA
Praktikum ke II
11
Gen pool :
AA
Aa
AA
AA
AA
AA
AA
Aa
AA
aa
AA
Aa
AA
Aa
AA
aa
AA
AA
AA
Aa
AA
Aa
AA
Aa
aa
AA
AA
AA
AA
AA
AA
AA
AA
Aa
AA
aa
Aa
AA
AA
AA
Aa
AA
Aa
Aa
AA
AA
Aa
Aa
Aa
Aa
Aa
Aa
Aa
AA
Aa
AA
64
BAB VI
PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN
12
VI.I Perhitungan
VI.I.I
Praktikum I
f (A)
2 (AA) + (Aa)
2 (jumlah individu populasi)
Maka
f (A)
2 (18) + (30)
2 (64)
f (A)
36 + 30
128
f (A)
f (a)
0.52
2 (aa) + (Aa)
2 (jumlah individu populasi)
Maka
f (a)
2 (16) + (30)
2 (64)
f (a)
32 + 30
128
f (a)
0.48
13
Praktikum II
f (A)
2 (AA) + (Aa)
2 (34) + (26)
2 (64)
f (A)
68 + 26
128
f (A)
f (a)
0.734375
2 (aa) + (Aa)
2 (4) + (26)
2 (64)
f (a)
8 + 26
128
f (a)
0.265625
14
= [0.52]
= 0.2704
= 0.4992
f (aa)
= 0.2304
= [f (aa)]
= [0.48]
Praktikum II
f (AA) = [f (AA)]
= [0.734375]
= 0.5393
= [f (aa)]
= [0.265625]
= 0.0706
VI.II Pembahasan
15
individu yang beralel dominan hampir melebihi stengahnya dari jumlah populasi.
Dalam hal ini alel yang berfenotipe hitam lebih banyak muncul daripada alel yang
memiliki fenotipe warna merah.
Alel atau gen dalam pool tersebut mempunyai hubungan yang dinamis
dengan alel alel lainnya dalam populasi. Terbukti hukum Hardy Weinberg
bahwa jumlah total frekuensi alel adalah seimbang
BAB VII
KESIMPULAN
16
DAFTAR PUSTAKA
17
Id.wikipedia.org/wiki/Genetika_populasi
Isharmanto.blogspot.com/2009/11/hukum-hardy-weinberg.html
Id.wikipedia.org/wiki/Genetika
Gaza-mlog.blogspot.com/2009/02/pengantar-gen-dan-alel.html
18