You are on page 1of 6

UJIAN TENGAH SEMESTER

MANAJEMEN PEMASARAN
PEMASARAN DALAM KONTEKS PEMUAS ATAU PENCIPTA
KEBUTUHAN

Oleh:
Rofi Miftahul Amin

145020200111025.

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.
Pemasaran seringkali di identifikasikan dalam lingkup pemenuhan
kebutuhan dan keinginan pelanggan, sehingga pemasaran diartikan sebagai
proses pengidentifikasian dan pemenuhan kebutuhan masyarakat dengan
cara-cara yang menguntungkan.
Di era yang modern ini banyak sekali pakar pemasaran yang menentang
pendapat bahwa pemasaran adalah proses pemuas kebutuhan manusia. Para
pakar mengemukakan bahwa pemasaran menciptakan kebutuhan serta
keinginan yang tidak ada sebelumnya, bukan memenuhi kebutuhan
masyarakat, sehingga pemasaran mendorong konsumen untuk menghabiskan
lebih banyak uang daripada yang seharusnya mereka belanjakan untuk barang
dan jasa yang tidak benar-benar mereka inginkan.
Berdasarkan kedua perdebatan diatas

maka

penulis

akan

membandingkan tentang teori pemasaran sebagai pemenuhan kebutuhan


dengan pemasaran sebagai pencipta kebutuhan untuk mendapatkan suatu
kesimpulan yang tepat tentang kedua pendapat ini.
1.2 Rumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis telah menetapkan rumusan
masalah sebagai batasan pembahasan dan isi dalam makalah ini. Dan rumusan
masalah tersebut adalah sebagai berikut :
1. Apakah pemasaran menciptakan atau memuaskan kebutuhan?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui ketepatan teori apakah pemasaran menciptakan kebutuhan
atau pemasaran sebagai pemuas kebutuhan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pemasaran.
Pemasaran dalam arti singkat didefinisikan sebagai pemenuhan
kebutuhan dengan cara yang menguntungkan. Sedangkan menurut Kotler
dan Armstrong (2008 : 6), pemasaran diartikan sebagai proses dimana

perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan


yang kuat dengan pelanggan dengan tujuan untuk menangkap nilai dari
pelanggan sebagai imbalannya.
Sementara American Marketing

Asoosiation

(AMA)

mendefinisikan

pemasaran sebagai suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk


menciptakan, mengomunikasikan dan memberikan nilai kepada pelanggan
untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan
organisasi dan para pemangku kepentingannya.
Dari berbagai pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah
proses penciptaan, pengomunikasian dan pemberian nilai kepada suatu
produk atau jasa guna memenuhi kebutuhan manusia dengan menggunakan
cara-cara yang menguntungkan.
2.2 Pengertian Kebutuhan.
Kebutuhan diartikan sebagai suatu keadaan dirasakannya ketidakpuasan
atas dasar tertentu. Kebutuhan merupakan hal yang harus dipenuhi didalam
kehidupan manusia. Manusia membutuhkan pangan, sandang, rumah rasa
aman, harga diri dan berbagai kebutuhan lain untuk hidup. Kebutuhankebutuhan ini merupakan hal yang terlekat pada diri manusia yang berusaha
dipenuhi oleh pemasar. Pemasar mengidentifikasikan produknya berdasarkan
kebutuhan dari konsumen.
Ada lima tipe dari kebutuhan, yaitu :
a) Kebutuhan yang Diungkapkan (Stated Needs).
Contohnya adalah konsumen menginginkan mobil murah
b) Kebutuhan yang Sebenarnya (Real Needs).
Contohnya konsumen menginginkan mobil berbiaya operasi rendah
walaupun harga perolehannya relatif tinggi.
c) Kebutuhan yang Tidak Dinyatakan (Unstated Needs).
Contohnya konsumen mengharapkan pelayanan prima dari dealer.
d) Kebutuhan kebahagiaan (Delight Needs).
Contohnya konsumen menginginkan agar dealer mobil juga memasukkan
sistem navigasi GPS kedalam paket mobil.
e) Kebutuhan Rahasia (Secret Needs).
Contohnya konsumen menginginkan agar temannya melihat dirinya
sebagai konsumen yang mengerti.
2.3 Pemasaran dalam Konteks Pemenuhan dan Penciptaan Kebutuhan.

a. Pemasaran memenuhi kebutuhan.


Dalam konteks pemenuhan kebutuhan, pemasaran berusaha
melihat kebutuhan manusia yang bersifat tidak terbatas, sementara alat
pemuas

kebutuhan

bersifat

terbatas.

Dari

identifikasi-identifikasi

kebutuhan tersebut akhirnya pemasar memutuskan untuk membuat produk


yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Sebagai contohnya adalah perusahaan Yamaha. Perusahaan Yamaha
melihat bahwa para perempuan membutuhkan motor yang mudah
digunakan, nyaman dan berdesain sesuai, sehingga Yamaha membuat
produk motor matic yang dapat dioperasikan secara otomatis tanpa
menggunakan gigi dengan desain-desain yang elegan sesuai dengan sifat
perempuan. Dari contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa pemasar
mendasarkan

produknya

berdasarkan

kebutuhan-kebutuhan

dari

konsumen. Pemasar melihat bahwa konsumen perempuan membutuhkan


motor untuk kebutuhan mobilitas mereka dengan spesifikasi yang mudah
untuk digunakan sehingga pemasar kemudian menciptakan produk motor
matic untuk para konsumen perempuan.
b. Pemasar menciptakan kebutuhan.
Dalam konteks ini pemasar berusaha untuk menciptakan suatu
produk yang sebelumnya tidak ada dan belum pernah dibuat untuk
memenuhi segmen pasar.

Jadi, produk yang diciptakan pemasar

merupakan inovasi yang benar-benar baru.


Sebagai contohnya adalah perusahaan ponsel Sony Xperia. Sebelumnya
masyarakat dalam hal komunikasi lewat ponsel yang terpenting adalah
ponsel tersebut dapat digunakan untuk menelpon dan berkirim pesan,
namun kemudian Sony Xperia menciptakan ponsel berbasis Android yang
tidak hanya dapat digunakan untuk mengirip pesan atau menelpon saja,
tetapi juga dapat digunakan untuk bermain game online, menjalankan
berbagai aplikasi bahkan juga dilengkapi dengan kamera yang sangat
bagus untuk fotgrafi dan casing yang tahan air. Dari contoh tersebut
asumsi yang digunakan adalah pemasaran menciptakan kebutuhan, yang
mana sebelumnya konsumen hanya membutuhkan ponsel untuk sebatas

berkomunikasi, akan tetapi sekarang ketika membeli ponsel, konsumen


akan melihat spesifikasi kamera, operating system yang digunakan serta
kapasitas penyimpanan dari ponsel tersebut untuk memenuhi kebutuhan
mereka dengan ponsel tersebut, misalnya berfoto selfie, mendengarkan
musik, melakukan transaksi bisnis berbasis online dan lain-lain.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan.
1. Berdasarkan teori-teori pada pembahasan bab II, dapat disimpulkan bahwa
pemasaran

memuaskan

kebutuhan

masyarakat

juga

menciptakan

kebutuhan. Hal ini dikarenakan pemasaran didasarkan kepada kebutuhankebutuhan dasar yang melekat pada diri manusia untuk menciptakan suatu
produk atau jasa, selain itu pemasaran juga dapat menciptakan permintaan
akan suatu produk dengan menciptakan inovasi-inovasi produk dan atau
jasa baru yang sebelumnya belum pernah ada sebagai kebutuhan baru bagi
para konsumen.
2. Sebagai jawaban atas pertanyaan pada rumusan masalah maka, pemasaran
berfungsi sebagai pemuas kebutuhan dan penciptaan kebutuhan bagi
konsumen. Hal tersebut bergantung kepada pemasar itu sendiri, apakah
pemasar hendak membuat produk yang didasarkan pada kebutuhan
konsumen, atau pemasar hendak menciptakan permintaan konsumen
dengan inovasi-inovasi baru yang sebelumnya tidak benar-benar
dibutuhkan oleh konsumen.

DAFTAR PUSTAKA
Fitriningsih, Hilda.2011.Konsep Dasar Pemasaran dan Perilaku Konsumen
dalam

https://hildafitriningsih.wordpress.com/2011/07/03/konsep-dasar-

pemasaran-dan-perilaku-konsumen/. Diakses pada 09 November 2015


pukul 10:45WIB.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller.2012.Marketing Management.Edisi 14.New
Jersey: Pearson Education, Inc.
Adhi

Pratama,

Ryan.2013.

Pemasaran

dan

Kebutuhan

http://manajemena2011.blogspot.co.id/2013/04/pemasaran-dankebutuhan.html. Diakses pada 09 November 2015 pukul 10:30WIB.

dalam

You might also like