You are on page 1of 6

Klasifikasi Fraktur

Fraktur dapat dibedakan jenisnya berdasarkan hubungan tulang dengan jaringan disekitar,
bentuk patahan tulang, dan lokasi pada tulang fisis.
Berdasarkan hubungan tulang dengan jaringan disekitar
Fraktur dapat dibagi menjadi :
a) Fraktur tertutup (closed),bila tidak terdapat hubungan antara fragmen tulang dengan dunia
luar.
b) Fraktur terbuka (open/compound), bila terdapat hubungan antara fragmen tulang dengan
dunia luar karena adanya perlukaan di kulit. Fraktur terbuka terbagi atas tiga derajat (menurut
R. Gustillo), yaitu:

Fraktur terbuka terbagi atas tiga derajat (menurut R. Gustillo), yaitu :


Derajat I :
- luka < 1 cm
- kerusakan jaringan lunak sedikit, tak ada tanda lunak remuk
- fraktur sederhana, transversal, oblik atau kominutif ringan
- kontaminasi minimal
Derajat II :
- laserasi > 1 cm
- kerusakan jaringan lunak, tidak luas, flap/avulsi
- fraktur kominutif sedang
- kontaminasi sedang
Derajat III :
- Terjadi keusakan jaringan lunak yang luas, meliputi struktur kulit, otot,
dan neurovaskular serta kontaminasi derajat tinggi.

Kemudian Gustillo et al. (1984) membagi tipe III dari klasifikasi Gustillo dan Anderson
(1976) menjadi tiga subtipe, yaitu tipe IIIA, IIIB dan IIIC (Tabel 2). 8

IIIA terjadi apabila fragmen fraktur masih dibungkus oleh jaringan lunak,
walaupun adanya kerusakan jaringan lunak yang luas dan berat.

IIIB fragmen fraktur tidak dibungkus oleh jaringan lunak sehingga tulang terlihat
jelas atau bone expose, terdapat pelepasan periosteum, fraktur kominutif. Biasanya
disertai kontaminasi masif dan merupakan trauma high energy tanpa memandang
luas luka.

III C terdapat trauma pada arteri yang membutuhkan repair agar kehidupan bagian
distal dapat dipertahankan tanpa memandang derajat kerusakan jaringan lunak

Berdasarkan bentuk patahan tulang


a) Transversal
Adalah fraktur yang garis patahnya tegak lurus terhadap sumbu panjang tulang atau bentuknya
melintang dari tulang. Fraktur semacam ini biasanya mudah dikontrol dengan pembidaian
gips.
b) Spiral
Adalah fraktur meluas yang mengelilingi tulang yang timbul akibat torsi
ekstremitas atau pada alat gerak. Fraktur jenis ini hanya menimbulkan
sedikit kerusakan jaringan lunak.
c) Oblik
Adalah fraktur yang memiliki patahan arahnya miring dimana garis patahnya membentuk
sudut terhadap tulang.
d) Segmental
Adalah dua fraktur berdekatan pada satu tulang, ada segmen tulang yang retak dan ada yang
terlepas menyebabkan terpisahnya segmen sentral dari suplai darah.
e) Kominuta
Adalah fraktur yang mencakup beberapa fragmen, atau terputusnya keutuhan jaringan dengan
lebih dari dua fragmen tulang.
f) Greenstick
Adalah fraktur tidak sempurna atau garis patahnya tidak lengkap dimana korteks tulang
sebagian masih utuh demikian juga periosterum. Fraktur jenis ini sering terjadi pada anak
anak.
g) Fraktur Impaksi
Adalah fraktur yang terjadi ketika dua tulang menumbuk tulang ketiga yang berada
diantaranya, seperti pada satu vertebra dengan dua vertebra lainnya.
h) Fraktur Fissura

Adalah fraktur yang tidak disertai perubahan letak tulang yang berarti, fragmen biasanya tetap
di tempatnya setelah tindakan reduksi

Tranversal

spiral

oblik segmental

kominuted

Fissura

Neglected
Neglected fraktur adalah yang penanganannya lebih dari 72 jam. sering terjadi akibat
penanganan fraktur pada extremitas yang salah oleh bone setter Umumnya terjadi pada yang
berpendidikan dan berstatus sosioekonomi yang rendahNeglected fraktur dibagi menjadi
beberapa derajat, yaitu:
Derajat 1 : fraktur yang telah terjadi antara 3 hari -3 minggu
Derajat 2 : fraktur yang telah terjadi antara 3 minggu -3 bulan
Derajat 3 : fraktur yang telah terjadi antara 3 bulan 1 tahun
Derajat 4 : fraktur yang telah terjadi lebih dari satu tahun (Anonim d, 2011).

TAHAP PENYEMBUHAN FRAKTUR


Secara ringkas tahap penyembuhan tulang adalah sebagai berikut :
1. Stadium Pembentukan Hematom
Hematom

terbentuk dari darah yang mengalir yang berasal dari pembuluh darah
yang robek

Hematom
Terjadi

dibungkus jaringan lunak sekitar (periosteum & otot)

sekitar 1-2 x 24 jam

2. Stadium Proliferasi sel/inflamasi


Sel-sei

berproliferasi dari lapisan dalam periosteum, sekitar lokasi fraktur

Sel-sel

ini menjadi precursor osteoblast

Sel-sel

ini aktif tumbuh kearah fragmen tulang

Proliferasi

juga terjadi di jaringan sumsum tulang

Terjadi

setelah hari ke-2 kecelakaan terjadi

3. Stadium Pembentukan Kallus


Osteoblast
Kallus
Jika

membentuk tulang lunak (kallus)

memberikan rigiditas pada fraktur

terlihat massa kallus pada X-ray berarti fraktur telah telah menyatu

Terjadi

setelah 6-10 hari setelah kecelakaan terjadi

4. Stadium Konsolidasi
Kallus

mengeras danerjadi proses konsolidasi. Fraktur teraba telah menyatu

Secara

bertahap menjadi tulang mature

Terjadi

pada minggu ke 3-10 setelah kecelakaan

5. Stadium Remodeling
Lapisan
Tulang

bulbous mengelilingi tulang khususnya pada lokasi eks fraktur

yang berlebihan dibuang oleh osteoklast

Pada

anak-anak remodeling dapat sempurna, pada dewasa masih ada tanda


penebalan tulang

Berdasarkan hubungan antar fragmen fraktur :

a. Undisplace : fragmen tulang fraktur masih terdapat pada tempat anatomisnya.


b. Displace : fragmen tulang fraktur tidak pada tempat anatomisnya, tebagi atas
-

Shifted sideway menggeser ke samping tapi dekat

Angulated : membentuk sudut tertentu

Rotated : memutar

Distracted : saling menjauh karena ada interposisi

Overriding : garing fraktur tumpang tindih

Impacted : satu fragmen masuk ke fragmen yang lain.

Mal union adalah keadaan dimana tulang menyambung dalam posisi tidak anatomis, bisa
sembuh dengan pemendekan, sembuh dengan angulasi, atau sembuh dengan
rotasi.
Delayed union adalah proses penyembuhan patah tulang yang melebihi waktu yang
diharapkan, hal ini berarti bahwa proses terjadi lebih lama dari batas waktu
yaitu umumnya 3-5 bulan.6

Non union adalah keadaan dimana suatu proses penyembuhan patah tulang berhenti sama
sekali dan penyembuhan patah tulang tidak akan terjadi tanpa koreksi
pembedahan.

Ceftriaxon
Cefriaxon adalah antibiotik sefalosporin generasi ketiga yang memiliki aktivitas bakterisidal
yang luas dengan cara menghambat sintesis dinding sel, dan mempunyai masa kerja yang
panjang
Ketorolak
Ketorolak adalah salah satu dari obat anti inflamasi non steroid (NSAID), yang biasa
digunakan untuk analgesik, antipiretik dan anti inflamasi.
Ranitidin
Ranitidin merupakan antagonis histamin reseptor H 2 (antagonis H2) menghambat kerja
histamin pada semua reseptor H 2 yang penggunaan klinisnya ialah menghambat sekresi asam
lambung
LATIHAN R O M

Tujuan :
1. Mempertahankan / memelihara kekuatan otot
2. Memelihara mobilitas persendian
3. Menstimulasi sirkulasi
Petunjuk :
1. Ada dua jenis latihan Range of Motion
-

Latihan pasif

Latihan aktif
2. Latihan pasif biasanya dilakukan pada :

Pasien semikoma dan tidak sadar

Pasien lansia dengan mobilitas terbatas

Pasien bedrest

Pasien dengan paralysis ekstremitas tepat


3. Latihan Aktif biasanya dilakukan pada :

Klien dengan paralysis ekstremitas sebagian

Klien bedrest / tirah baring (tanpa kontraindikasi)

4. Definisi istilah istilah Range of Motion


-

Fleksi : menekuk persendian

Ekstensi : meluruskan persendian

Abduksi : gerakan suatu anggota tubuh ke arah aksis tubuh

Adduksi : gerakan suatu anggota tubuh menjauhi aksis tubuh

Rotasi : memutar atau menggerakkan suatu bagian melingkar

Pronasi : memutar ke bawah

Supinasi : memutar ke atas

Infersi : menggerakkan ke dalam

Efersi : menggerakkan ke luar

You might also like