Professional Documents
Culture Documents
REKONSTRUKSI BATAS
Jika dimungkinkan terjadi suatu perubahan atas
patok batas batas tanah, baik itu disengaja atau tidak
disengaja, yang sudah pernah diukur dan didaftarakan
pertama kali, maka pemilik tanah yang bersangkutan
memiliki hak untuk menempatkan patok batas tanah
tersebut kembali ke posisi semula yang sebenarnya.
Pengembalian patok batas/ rekonstruksi batas tanah
ini tentunya dilaksanakan oleh petugas yang
berwenang, dalam hal ini petugas ukur dari Badan
Pertanahan Nasional.
PENGERTIAN REKONSTRUKSI BATAS
Apa itu rekonstruksi batas? Rekonstruksi batas
bidang tanah adalah proses pengukuran ulang di
lapangan dalam rangka mengembalikan patok tanda
batas tanah atas bidang tanah yang sudah
bersertipikat atau pernah dilakukan pengukuran
sbelumya dengan berdasarkan kontradiktur delimitasi,
sehingga pengukuran ini harus mengacu pada data
pendaftaran tanah pertama kali atau data-data yang
sudah ada sebelumnya. Kegiatan ini bertujuan antara
lain :
1. Memasang dan menetapkan batas bidang tanah
sesuai dengan data pengukuran sesuai dengan
data pengukuran pendaftaran tanah pertama
kali.
2. Terpasangnya kembali patok tanda batas bidang
tanah yang hilang sesuai data pengukuran
pendaftaran tanah pertama kali.
3. Memperjelas patok tanda batas bidang tanah
yang di sengketakan atau dipermasalahkan.
4. Terciptanya kejelasan patok tanda batas bidang
tanah, sehingga jika dimungkinkan terjadi
peralihan hak atas tanah, maka calon
pemegang hak yang baru mendapatkan
[134]
[135]
[137]
[138]
b.
c.
d.
e.
PERMASALAHAN
Pekerjaan rekonstruksi batas sering diidentikkan
dengan
suatu
permaslahan.
Fakta
dilapangan
mengatakan bahwa ketika ada suatu permohonan
rekonstruksi batas sudah dapat dipastikan akan ada
sengketa di dalamnya jika tidak diatasi dengan benar.
Kelalaian pemilik tanah yang bersangkutan
dalam menjaga patok batas bidang tanahnya
merupakan awal dari terjadinya hal tersebut. Setelah
pekerjaan pengukuran dan penetapan batas bidang
tanah pada pendaftaran tanah prtama kali selesai
dilakukan oleh BPN, pemiliklah yang bertanggung
jawab atas patok batas tersebut. Jika sudah terjadi hal
demikian, pemilik tidak dapat secara pribadi
memasang dan menentukan patok batas yang pernah
hilang.
[139]
[140]