Professional Documents
Culture Documents
Anjurkan ibu untuk melakukan kontrol/kunjungan masa nifas setidaknya4 kali yaitu:
o
Nilai fungsi berkemih, fungsi cerna, penyembuhan luka, sakit kepala, rasa lelah, dan
nyeri punggung.
Minta ibu segera menghubungi tenaga kesehatan bila ibu menemukan salah satu tanda
berikut:
o
Perdarahan berlebihan
Demam
Bengkak di tangan, wajah, tungkai, atau sakit kepala atau pandangan kabur
istirahat
gizi
Jelaskan kepada ibu mengenai cara menyusui dan merawat payudara. Lihat bab
2.4 untuk informasi lebih lanjut.
senggama
Senggama aman dilakukan setelah darah tidak keluar dan ibu tidak
merasa nyeri ketika memasukan jari ke dalam vagina
TO TOP
Pastikan bayi tetap hangat dan jangan mandikan bayi hingga 24 jam setelah persalinan.
Jaga kontak kulit antara ibu dan bayi serta tutupi kepala bayi dengan topi.
Tanyakan pada ibu dan atau keluarga tentang masalah kesehatan pada ibu:
o
Penyakit ibu yang mungkin berdampak pada bayi (TBC, demam saat persalinan,
KPD > 18 jam, hepatitis B atau C, siphilis, HIV/AIDS,penggunaan obat).
Cara, waktu, tempat bersalin dan tindakan yang diberikan pada bayi jika ada.
Catat seluruh hasil pemeriksaan. Bila terdapat kelainan, lakukan rujukan sesuai
pedoman MTBS (lihat Buku Saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial Kementerian
Kesehatan RI).
Jangan membungkus puntung tali pusat atau mengoleskan cairan atau bahan
apapun ke puntung tali pusat. Nasihatkan hal ini juga kepada ibu dan keluarganya.
Luka tali pusat harus dijaga tetap kering dan bersih, sampai sisa tali pusat
mengering dan terlepas sendiri.
Jika puntung tali pusat kotor, bersihkan (hati-hati) dengan air DTT dan sabun dan
segera keringkan secara seksama dengan menggunakan kain bersih.
Perhatikan tanda-tanda infeksi tali pusat: kemerahan pada kulit sekitar tali pusat,
tampak nanah atau berbau. Jika terdapat tanda infeksi, nasihati ibu untuk membawa
bayinya ke fasilitas kesehatan.
Jika tetes mata antibiotik profilaksis belum diberikan, berikan sebelum 12 jam setelah
persalinan.
perawatan khusus bayi berat lahir rendah (bblR) atau bayi dengan kondisi rentan lainnya:
o
Berikan dukungan lebih dalam pemberian ASI, gunakan pompa atau cangkir bila
perlu
Berikan perhatian lebih pada bayi dari ibu yang HIV positif, terutama dalam hal
dukungan pemberian makanan
Pemulangan bayi
Bayi yang lahir di fasilitas kesehatan seharusnya dipulangkan minimal 24 jamsetelah lahir
apabila selama pengawasan tidak dijumpai kelainan. Sedangkan pada bayi yang lahir di rumah
bayi dianggap dipulangkan pada saat petugas kesehatan meninggalkan tempat persalinan. Pada
bayi yang lahir normal dan tanpa masalah petugas kesehatan meninggalkan tempat persalinan
paling cepat 2 jam setelah lahir.
Kunjungan ulang
Lakukan pemeriksaan fisik, timbang berat, periksa suhu, dan kebiasaan makan bayi.
Kejang ATAU
Merintih ATAU
Diare ATAU
Perdarahan
Periksa tanda-tanda infeksi kulit superfisial, seperti nanah keluar dari umbilikus
kemerahan di sekitar umbilikus, adanya lebih dari 10 pustula di kulit, pembengkakan,
kemerahan, dan pengerasan kulit.
Bila terdapat tanda bahaya atau infeksi, rujuk bayi ke fasilitas kesehatan.
Tingkatkan kebersihan dan rawat kulit, mata, serta tali pusat dengan
baik.
Jelaskan kepada orang tua untuk waspada terhadap tanda bahaya pada bayinya.