Professional Documents
Culture Documents
Menu utama
Skip to content
Depan
KURIKULUM
RPP KELAS IX
MATERI AJAR
PENGAYAAN MATERI
yang tidak dapat digoncangkan oleh badai subhat (keragu-raguan). Dalam definisi yang lain
disebutkan bahwa aqidah adalah sesuatu yang mengharapkan hati membenarkannya, yang
membuat jiwa tenang tentram kepadanya dan yang menjadi kepercayaan yang bersih dari
kebimbangan dan keraguan.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat dirumuskan bahwa aqidah adalah dasar-dasar
pokok kepercayaan atau keyakinan hati seorang muslim yang bersumber dari ajaran Islam yang
wajib dipegangi oleh setiap muslim sebagai sumber keyakinan yang mengikat.
Sementara kata akhlak juga berasal dari bahasa Arab, yaitu [ ]jamaknya [ ][yang
artinya tingkah laku, perangai tabiat, watak, moral atau budi pekerti. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, akhlak dapat diartikan budi pekerti, kelakuan. Jadi, akhlak merupakan sikap
yang telah melekat pada diri seseorang dan secara spontan diwujudkan dalam tingkah laku
atau perbuatan. Jika tindakan spontan itu baik menurut pandangan akal dan agama, maka disebut
akhlak yang baik atau akhlaqul karimah, atau akhlak mahmudah. Akan tetapi apabila tindakan
spontan itu berupa perbuatan-perbuatan yang jelek, maka disebut akhlak tercela atau akhlakul
madzmumah.
B. Dasar Akidah Akhlak
Dasar aqidah akhlak adalah ajaran Islam itu sendiri yang merupakan sumber-sumber hukum
dalam Islam yaitu Al Quran dan Al Hadits. Al Quran dan Al Hadits adalah pedoman hidup
dalam Islam yang menjelaskan kriteria atau ukuran baik buruknya suatu perbuatan manusia.
Dasar aqidah akhlak yang pertama dan utama adalah Al Quran dan. Ketika ditanya tentang
aqidah akhlak Nabi Muhammad SAW, Siti Aisyah berkata. Dasar aqidah akhlak Nabi
Muhammad SAW adalah Al Quran.
Islam mengajarkan agar umatnya melakukan perbuatan baik dan menjauhi perbuatan buruk.
Ukuran baik dan buruk tersebut dikatakan dalam Al Quran. Karena Al Quran merupakan
firman Allah, maka kebenarannya harus diyakini oleh setiap muslim.
Dalam Surat Al-Maidah ayat 15-16 disebutkan yang artinya Sesungguhnya telah datang
kepadamu rasul kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al-Kitab yang kamu sembunyikan
dan banyak pula yang dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahayadari Allah dan
kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti
keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-
orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan izinNya, dan menunjuki
meraka ke jalan yang lurus.
Dasar aqidah akhlak yang kedua bagi seorang muslim adalah AlHadits atau Sunnah Rasul. Untuk
memahami Al Quran lebih terinci, umat Islam diperintahkan untuk mengikuti ajaran Rasulullah
SAW, karena perilaku Rasulullah adalah contoh nyata yang dapat dilihat dan dimengerti oleh
setiap umat Islam (orang muslim).
C. Tujuan Akidah Akhlak
Aqidah akhlak harus menjadi pedoman bagi setiap muslim. Artinya setiap umat Islam harus
meyakini
pokok-pokok
kandungan
aqidah
akhlak tersebut. Adapun tujuan aqidah akhlak itu adalah :
a) Memupuk dan mengembangkan dasar ketuhanan yang sejak lahir. Manusia adalah makhluk
yang berketuhanan. Sejak dilahirkan manusia terdorong mengakui adanya Tuhan. Firman Allah
dalam surah Al-Araf ayat 172-173 yang artinya Dan (Ingatlah), ketika Tuhanmu menguluarkan
kehinaan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa
mereka, seraya berfirman: Bukankah Aku ini Tuhanmu? , mereka menjawab: Betul (Engkau
Tuhan kami), kami jadi saksi (Kami lakukan yang demikian itu), agar dihari kiamat kamu tidak
mengatakan: Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini
(Keesaan tuhan) atau agar kamu tidak mengatakan: Sesungguhnya orang-orang tua kami telah
mempersekutukan Tuhan sejak dulu, sedang kami ini adalah anak-anak keturunan yang
(datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan
orang-orang yang sesat dahulu? Dengan naluri ketuhanan, manusia berusaha untuk
mencari tuhannya, kemampuan akal dan ilmu yang berbeda-beda memungkinkan manusia akan
keliru mengerti tuhan. Dengan aqidah akhlak, naluri atau kecenderungan manusia akan
keyakinan adanya Tuhan Yang Maha Kuasa dapat berkembang dengan benar
b) Aqidah akhlak bertujuan pula membentuk pribadi muslim yang luhur dan mulia. Seseorang
muslim yang berakhlak mulia senantiasa bertingkah laku terpuji, baik ketika berhubungan
dengan Allah SWT, dengan sesama manusia, makhluk lainnya serta dengan alam lingkungan.
Oleh karena itu, perwujudan dari pribadi muslim yang luhur berupa tindakan nyata menjadi
tujuan dalam aqidah akhlak.
c) Menghindari diri dari pengaruh akal pikiran yang menyesatkan. Manusia diberi kelebihan oleh
Allah dari makhluk lainnya berupa akal pikiran. Pendapat-pendapat atau pikiran-pikiran yang
semata-mata didasarkan atas akal manusia, kadang-kadang menyesatkan manusia itu sendiri.
Oleh karena itu, akal pikiran perlu dibimbing oleh aqidah akhlak agar manusia terbebas atau
terhindar dari kehidupan yang sesat.
By M. Hasan Posted in PENGAYAAN MATERI Tagged pengertian akidah akhlak
Navigasi pos
Cari
Cari
Artikel Terbaru
Top Post
September 2015
K
Des
1
8
15
22
29
7
14
21
28
2
9
16
23
30
3
10
17
24
4
11
18
25
5
12
19
26
6
13
20
27
Pengunjung
200,802 tamu
30016454
https://aqidahakh
loggedout-follow
167d817768
/tag/pengertian-a
Daftarkan saya
Agama, dan dipergunakan dalam penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan
Dokumen Hidup yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan
sesuai dengan dinamika perubahan zaman. Masukan yang membangun, dari berbagai
kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.
Katalog Dalam Terbitan (KDT)
INDONESIA, KEMENTERIAN AGAMA
Akidah Akhlak/Kementerian Agama,- Jakarta : Kementerian Agama 2014.
xviii, 106 hlm. ilus ; 21 cm x 28 cm
Untuk MA/ IPA, IPS, BAHASA Kelas X
ISBN 978-979-8446-89-4 (no.jil.lengkap)
ISBN 978-979-8446-90-0 (jil.1)
1. Akidah Akhlak - Studi dan Pengajaran 1. Judul
II. Kementerian Agama Republik Indonesia
Kontributor Naskah : Abdurrohim, Usman, Noek Aenul Latifah
Penelaah : Fuad Thahari
Penyelia Penerbitan : Direktorat Pendidikan Madrasah
Direktorat Pendidikan Islam
Kementerian Agama Republik Indonesia
Cetakan Ke-1, 2014
Disusun dengan huruf Times New Roman 12pt dan A_Nefel_Adeti_Qelew 18p,
Kata Pengantar
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur al-hamdulillah kehadlirat Allah Swt., yang menciptakan,
mengatur dan menguasai seluruh makhluk di dunia dan akhirat.
Semoga
kita senantiasa mendapatkan limpahan rahmat dan ridha-Nya.
Shalawat
dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad
Saw.,
beserta keluarganya yang telah membimbing manusia untuk meniti
jalan
lurus menuju kejayaan dan kemuliaan.
Fungsi pendidikan agama Islam untuk membentuk manusia Indonesia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta
berakhlak
mulia dan mampu menjaga kedamaian dan kerukunan hubungan inter
dan
antar umat beragama, dan ditujukan untuk berkembangnya
kemampuan
peserta didik dalam memahami, menghayati, dan mengamalkan
nilainilai
agama yang menyerasikan penguasaannya dalam ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni.
Untuk merespons beragam kebutuhan masyarakat modern, seluruh
DAFTAR ISI
8. Remedial ............................................................................................ 21
9. Interaksi Guru dengan Orang Tua ..................................................... 21
BAB IV
MEMAHAMI INDUK-INDUK AKHLAK TERPUJI
1. Kompetensi Inti (KI) ......................................................................... 22
2. Kompetensi Dasar (KD) .................................................................... 22
3. Indikator dan Tujuan ......................................................................... 23
4. Materi Pokok ..................................................................................... 23
5. Proses Pembelajaran .......................................................................... 24
6 . Penilaian ............................................................................................ 26
7. Pengayaan .......................................................................................... 28
8. Remedial ............................................................................................ 28
9. Interaksi Guru dengan Orang Tua ..................................................... 29
BAB V
AYO KITA PELAJARI INDUK-INDUK AKHLAK TERCELA
1. Kompetensi Inti (KI) ......................................................................... 30
2. Kompetensi Dasar (KD) .................................................................... 30
3. Indikator dan Tujuan ......................................................................... 31
4. Materi Pokok ..................................................................................... 31
viii Buku Guru Kelas X MA
5. Proses Pembelajaran .......................................................................... 33
6 . Penilaian ............................................................................................ 34
7. Pengayaan .......................................................................................... 36
8. Remedial ............................................................................................ 36
9. Interaksi Guru dengan Orang Tua ..................................................... 37
BAB VI
ALANGKAH BAHAGIANYA JIKA KITABERSYUKUR,
QONAAH, RIDHA DAN SABAR
1. Kompetensi Inti (KI) .......................................................................... 38
2. Kompetensi Dasar (KD) .................................................................... 38
3. Indikator dan Tujuan ......................................................................... 39
4 Materi Pokok ..................................................................................... 39
5. Proses Pembelajaran .......................................................................... 40
6 . Penilaian ............................................................................................ 42
7. Pengayaan .......................................................................................... 44
8. Remedial ............................................................................................ 44
9. Interaksi Guru dengan Orang Tua ...................................................... 44
BAB VII
AYO KITA HORMATI ORANG TUA DAN GURU KITA
1. Kompetensi Inti (KI) ......................................................................... 45
2. Kompetensi Dasar (KD) .................................................................... 45
3. Indikator dan Tujuan ......................................................................... 46
4. Materi Pokok ..................................................................................... 46
5. Proses Pembelajaran .......................................................................... 47
6 . Penilaian ............................................................................................ 48
7. Pengayaan .......................................................................................... 50
8. Remedial ............................................................................................ 50
9. Interaksi Guru dengan Orang Tua ..................................................... 51
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 ix
BAB VIII
KISAH TELADAN NABI YUSUF AS.
1. Kompetensi Inti (KI) ......................................................................... 52
2. Kompetensi Dasar (KD) .................................................................... 52
3. Indikator dan Tujuan ......................................................................... 53
4. Materi Pokok ..................................................................................... 53
5. Proses Pembelajaran .......................................................................... 54
6 . Penilaian ............................................................................................ 56
7. Pengayaan .......................................................................................... 58
8. Remedial ............................................................................................ 58
9. Interaksi Guru dengan Orang Tua ..................................................... 59
BAB IX
SEHARUSNYA KITA MENGHINDARI PERBUATAN SYIRIK
1. Kompetensi Inti (KI) ......................................................................... 60
2. Kompetensi Dasar (KD) .................................................................... 60
3. Indikator dan Tujuan ......................................................................... 61
4. Materi Pokok ..................................................................................... 61
5. Proses Pembelajaran .......................................................................... 62
6 . Penilaian ............................................................................................ 63
7. Pengayaan .......................................................................................... 66
8. Remedial ............................................................................................ 66
9. Interaksi Guru dengan Orang Tua ..................................................... 66
BAB X
INDAHNYA ASMAUL HUSNA
1. Kompetensi Inti (KI) .......................................................................... 67
2. Kompetensi Dasar (KD) .................................................................... 67
3. Indikator dan Tujuan ......................................................................... 68
4. Materi Pokok ..................................................................................... 68
5. Proses Pembelajaran .......................................................................... 70
x Buku Guru Kelas X MA
6 . Penilaian ............................................................................................ 71
7. Pengayaan .......................................................................................... 73
8. Remedial ............................................................................................ 73
9. Interaksi Guru dengan Orang Tua ..................................................... 74
BAB XI
MEMBIASAKAN AKHLAK TERPUJI
HUSNUZZAN, RAJA DAN TAUBAT
1. Kompetensi Inti (KI) ......................................................................... 75
2. Kompetensi Dasar (KD) .................................................................... 75
3. Indikator dan Tujuan ......................................................................... 76
4. Materi Pokok ..................................................................................... 76
5. Proses Pembelajaran .......................................................................... 77
6 . Penilaian ............................................................................................ 79
7. Pengayaan .......................................................................................... 81
8. Remedial ............................................................................................ 82
9. Interaksi Guru dengan Orang Tua ..................................................... 82
BAB XII
MENGHINDARI AKHLAK TERCELA LICIK, TAMAK,
DZALIM DAN DISKRIMINASI
1. Kompetensi Inti (KI) .......................................................................... 83
2. Kompetensi Dasar (KD) ................................................................... 83
3. Indikator dan Tujuan ......................................................................... 84
4. Materi Pokok ..................................................................................... 84
5. Proses Pembelajaran .......................................................................... 86
6. Penilaian ............................................................................................ 87
7. Pengayaan .......................................................................................... 90
8. Remedial ............................................................................................ 90
9. Interaksi Guru dengan Orang Tua ..................................................... 90
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 xi
BAB XIII
AYO KITA JENGUK SAUDARA KITA YANG SAKIT
1. Kompetensi Inti (KI) .......................................................................... 91
2. Kompetensi Dasar (KD) .................................................................... 91
3. Indikator dan Tujuan ......................................................................... 92
4. Materi Pokok ..................................................................................... 92
5. Proses Pembelajaran .......................................................................... 93
6. Penilaian ............................................................................................ 94
7. Pengayaan .......................................................................................... 95
8. Remedial ............................................................................................ 95
9. Interaksi Guru dengan Orang Tua ..................................................... 95
BAB XIV
KISAH TELADAN RASUL ULUL AZMI
1. Kompetensi Inti (KI) ......................................................................... 96
2. Kompetensi Dasar (KD) .................................................................... 96
3. Indikator dan Tujuan ......................................................................... 97
4. Materi Pokok ..................................................................................... 97
5. Proses Pembelajaran .......................................................................... 98
6 . Penilaian ............................................................................................ 100
7. Pengayaan .......................................................................................... 100
8. Remedial ............................................................................................ 100
9. Interaksi Guru dengan Orang Tua ..................................................... 100
Daftar Pustaka .......................................................................................... 101
Glosarium .................................................................................................. 103
xii Buku Guru Kelas X MA
ousnw
4.3. Melafalkan doa-doa tobat dari
al-Quran dan hadis
4.4. Menceritakan bahaya dari akhlak
tercela licik, tamak, zalim, dan
diskriminasi
4.5. Mempraktikkan contoh akhlak
(adab) yang baik ketika membesuk
orang sakit
4.6. Mencerikatan kisah keteguhan Nabi-
Nabi Ulul Azmi
BAB I
MEMAHAMI AKIDAH ISLAM
akidah islamiyah
IV. Materi
1. Pengertian Akidah
Akidah berarti tali pengikat batin manusia dengan yang diyakininya sebagai
Tuhan yang Esa yang patut disembah dan Pencipta serta Pengatur alam
semesta ini.
2. Dalil / Argumentasi dalam Akidah
Dalam membahas akidah harus diajukan argumentasi yang benar yang
memadai disebut Dalil. Dalil dalam akidah ada dua yaitu:
a. Dalil Aqli.
b. Dalil Naqli (Wahyu Allah)
3. Tujuan Akidah Islam
a. Untuk mengikhlaskan niat dan ibadah kepada Allah satu-satunya.
b. Membebaskan akal dan pikiran dari kegelisahan dan keraguan.
c. Ketenangan jiwa dan pikiran, tidak cemas dalam jiwa.
d. Meluruskan tujuan dan perbuatan dari penyelewengan dalam beribadah
e. Bersungguh-sungguh dalam melakukan kebaikan
f. Meraih kebahagiaan dunia dan akhirat dan kebahagiaan jasmani dan
rohani
4. Metode-metode peningkatan kualitas akidah
a. melalui pembiasaan dan keteladanan.
b. melalui pendidikan dan pengajaran
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 3
5. Prinsip-prinsip Akidah dalam Kehidupan
a. Pengakuan dan keyakinan bahwa Allah Swt.. adalah Esa.
b. Pengakuan bahwa para Nabi telah diangkat dengan Allah Swt.
c. Kepercayaan akan adanya hari kebangkitan.
d. Keyakinan bahwa Allah Swt.. adalah Maha Adil.
V. Proses Pembelajaran
a. Pendahuluan
1) Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.
2) Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
3) Guru menyapa peserta didik dengan memperkenalkan diri kepada
peserta didik.
4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
5) Media/alat peraga/alat bantu bisa berupa tulisan manual di papan tulis,
kertas karton (tulisan yang besar dan mudah dilihat/dibaca), atau dapat
juga menggunakan multimedia berbasis ICT atau media lainnya.
6) Untuk menguasai kompetensi ini salah satu model pembelajaran
yang cocok di antaranya model direct instruction (model pengajaran
langsung) yang termasuk ke dalam rumpun model sistem perilaku (the
behavioral systems family of model).
b. Pelaksanaan
1) Guru meminta peserta didik untuk mencermati gambar beserta
perenungannya yang ada pada kolom Mari Mengamati.
2) Peserta didik mengemukakan pendapatnya tentang hasil
menurut....
a. Abdul Ghani
b. M. Syaltut
c. Syekh Muhammad Abduh
d. Syekh Husin
e. Ibnu Khaldun
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 5
3. Ilmu yang membahas kepercayaan-kepercayaan iman dengan dalil-dalil
akal dan mengemukakan alasan-alasan untuk menolak kepercayaan yang
bertentangan dengan kepercayaan golongan salaf dan ahlussunnah adalah
pengertian ilmu akidah menurut....
a. Abdul Ghani
b. M. Syaltut
c. Syekh Muhammad Abduh
d. Syekh Husen
e. Ibnu Khaldun
4. Bunyi potongan ayat yang bergaris bawah berikut ini adalah....
b.
c.
d.
e.
akidah Islam.
VIII.Remedial
Peserta didik yang belum memenuhi ketuntasan belajar diberikan tugas untuk
menyusun pertanyaaan dan menanyakan jawaban kepada teman sebaya,
setelah menemukan jawaban dari teman sebaya, diberikan kesempatan untuk
bertanya jawab dengan guru tentang materi akidah Islam. Guru akan
melakukan penilaian kembali dengan soal yang sejenis. Remedial pembelajaran
dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu atas kesepakatan antara Siswa dan
guru,
8 Buku Guru Kelas X MA
IX. Interaksi Guru Dengan Orang Tua
Guru meminta murid memperlihatkan kolom Ayo Berlatih dalam buku teks
kepada orang tuanya dengan memberikan paraf. Cara lainnya dapat juga dengan
mengunakan buku penghubung kepada orang tua yang berisi tentang perubahan
perilaku siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran atau berkomunikasi
langsung baik langsung, maupun melalui telepon, tentang perkembangan
perilaku anaknya.
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 9
BAB II
AYO BERTAUHID
juga dengan menggunakan buku penghubung kepada orang tua yang berisi
tentang perubahan perilaku siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran
atau berkomunikasi langsung baik langsung, maupun melalui telepon, tentang
perkembangan perilaku anaknya.
16 Buku Guru Kelas X MA
BAB III
MENJADI HAMBA ALLAH
YANG BERAKHLAK
3. Akhlak Nabi Muhammad Saw. biasanya disebut juga akhlak Islam, karena...
a. Karena nabi sendiri penyebar agama Islam
b. Karena masyarakat yang dibimbing juga masyarakat Islam
c. Agar tetap terjaga keislamannya
d. Karena Nabi mengemban misi yang besar yaitu meng-Islamkan umat
manusia.
e. Karena akhlak ini bersumber dari al-Quran
4. Secara istilah etika ialah...
a. Ilmu pengetahuan yang menetapkan ukuran-ukuran atau kaidahkaidah
yang mendasari pemberian tanggapan atau penilaia terhadap
perbuatan-perbuatan.
b. Ajaran tentang baik dan buruk yang diterima secara umum.
c. Tabiat, akhlak dan watak.
d. Ilmu pengetahuan tentang ajaran baik dan buruk
e. Ilmu pengetahuan tentang sesuatu yang boleh dan tidak boleh
dikerjakan.
5. Secara bahasa moral berasal dari bahasa Latin mores artinya...
a. mengenai kesusilaan
b. watak
c. tabiat
d. karakter
e. perangai
20 Buku Guru Kelas X MA
6. Makna egois yang benar adalah...
a. tidak melakukan apa yang dilakukan oleh orang lain
b. tidak membuat kesalahan terhadap diri sendiri
c. mengagung-agungkan diri sendiri dan keluarganya
d. selalu mementingkan diri sendiri dan tidak menghiraukan kepentingan
orang lain
e. menganggap bahwa dirinyalah yang paling hebat sementara orang lain
dianggap kecil
a. tafakur
b. ibrah
c. mauidhah
BAB IV
MEMAHAMI INDUK-INDUK
AKHLAK TERPUJI
terpuji
9. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok dan diberikan
tugas untuk merangkum sesuai dengan tema yang telah ditentukan.
Rasulullah,
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 27
b. Senantiasa mempertimbangkan teman bergaul dengan teman yang
jelas akhlaknya
c. Selalu mengontrol diri dalam urusan makan, minum dan berpakaian
secara Islam,
d. Mengasingkan diri atau mngurung diri dari keramaian
BAB V
AYO KITA PELAJARI
INDUK-INDUK AKHLAK TERCELA
b. syukur
c. hasad
d. syajaah
e. ikhlas
4. Melakukan shalat dengan pura-pura khusyu adalah termasuk...
a. riya dengan badan
b. riya dengan amal perbuatan
c. riya dengan pakaian
d. riya dengan ucapan
e. riya dengan banyak teman dan pergaulan
5. Berbicara dengan selalu mendasarkan diri pada al-Quran dan hadits, agar
disebut orang lain sebagai ahli ilmu adalah termasuk....
a. riya dengan badan
b. riya dengan amal perbuatan
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 35
c. riya dengan pakaian
d. riya dengan ucapan
e. riya dengan banyak teman dan pergaulan
6. Kecewa ketika membantu orang lain tidak mendapat pujian adalah ciri....
a. riya
b. sombong
c. ujub
d. sumah
e. Syajaah
7. Tanda orang yang memiliki sifat riya adalah
a. bersemangat bila dipuji
b. bersyukur bila disanjung
c. ikhlas beramal dan beribadah
d. kecewa jika mengalami kegagalan
e. gemar beribadah dan beramal
8. Berikut ini adalah di antara akibat negatif perbuata riya, kecuali...
a. Tidak pernah ikhlas dalam beramal.
b. Tidak jujur terhadap diri sendiri, orang lain maupun kepada Allah Swt..
c. Selalu ingin mendapatkan pujian dari sesama manusia.
d. Suka pamer kepada orang lain setiap melakukan amal perbuatan
e. Bekerja keras untuk mendidik anak dan keluarga
9. Ayat di bawah ini berisi tentang gambaran perilaku....
a. riya
b. aniaya
c. diskriminasi
d. ujub
e. sombong
10. Pernataan di bawah ini merupakan hikmah menghindari perbuatan riya,
kecuali....
a. Melatih orang untuk ikhlas dalam beramal, sehingga apa yang dilakukan
semata-mata karena mengharapkan ridlo dari Allah Swt..
BAB VI
masalah
KI-4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
II. Kompetensi Dasar (KD)
1.6. Menghayati makna syukur, qanaah, rida, dan sabar
2.6. Terbiasa bersyukur, qanaah, rida, dan sabar dalam kehidupan
3.6. Menganalisis makna syukur, qanaah, rida, dan sabar
4.6. Menunjukkan contoh perilaku bersyukur, qanaah, rida, dan sabar
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 39
III. Indikator dan Tujuan
Indikator Pembelajaran Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan pengertian
bersyukur, qanaah, rida dan sabar
2. Menyebutkan dalil yang
menganjurkan untuk bersyukur,
qanaah, rida dan sabar
3. Menjelaskan ciri-ciri dari sifat
bersyukur, qanaah, rida dan sabar
4. Menyebutkan contoh perilaku
bersyukur, qanaah, rida dan sabar
5. Menjelaskan manfaat dari sifat
bersyukur, qanaah, rida dan sabar
Setelah mengamati, menanya,
mengeksplorasi, mengasosiasi
dan mengkomunikasikan peserta
didik dapat menjelaskan pengertian
bersyukur, qanaah, rida dan sabar,
menyebutkan dalil yang menganjurkan
untuk bersyukur, qanaah, rida dan
sabar, menjelaskan ciri-ciri dari
sifat bersyukur, qanaah, rida dan
sabar, menyebutkan contoh perilaku
bersyukur, qanaah, rida dan sabar dan
menjelaskan manfaat dari sifat
bersyukur, qanaah, rida dan sabar
2. Keutamaan
a. Orang yang sabar akan berhasil dalam meraih cita-citanya, ia akan
memiliki jiwa yang kuat dan tahan uji menghadapi berbagai
persoalan hidup.
b. Orang yang sabar akan dicintai Allah dan sebaliknya orang yang
tidak sabar tidak dicintai Allah bahkan justru diperintahkan
mencari Tuhan selain Allah.
c. Orang yang sabar akan tenang, karena sesungguhnya sikap sabar dan
ridha adalah mencerminkan puncak ketenangan jiwa seseorang.
V. Proses Pembelajaran
a. Pendahuluan
1. Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.
2. Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
3. Guru menyapa peserta didik dengan memperkenalkan diri kepada
peserta didik.
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
5. Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif materi sebelumnya
dan mengaitkan dengan akhlak terpuji (bersyukur, qanaah, rida dan
sabar)
6. Media/alat peraga/alat bantu bisa berupa tulisan manual di papan tulis,
kertas karton (tulisan yang besar dan mudah dilihat/dibaca), atau dapat
juga menggunakan multimedia berbasis ICT atau media lainnya.
7. Untuk menguasai kompetensi ini salah satu model pembelajaran yang
cocok
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 41
b. Pelaksanaan
1. Guru meminta peserta didik untuk mencermati gambar beserta
perenungannya yang ada pada kolom Mari Mengamati.
2. Peserta didik mengemukakan pendapatnya tentang hasil encermatannya
tentang gambar beserta analisa perenungannya.
3. Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan terhadap hasil
pencermatannya peserta didik.
4. Guru meminta kembali peserta didik untuk mengamati gambar yang
ada yang ada di kolom Mari Mengamati.
5. Peserta didik mengemukakan pendapatnya tentang gambar tersebut.
6. Guru memberikan penjelaskan tambahan kembali dan penguatan yang
dikemukakan peserta didik tentang isi gambar tersebut.
7. Peserta didik melakukan tanya jawab seputar akhlak terpuji (bersyukur,
qanaah, rida dan sabar)
8. Peserta didik menyimak penyampaian cerita/kisah dari guru melalui
(bersyukur, qanaah, rida dan sabar)
9. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok dan diberikan
tugas merangkum sesuai dengan tema yang telah ditentukan.
b. syukur
c. sabar
d. taubat
e. husnudzan
5. Menurut sebuah hadis qudsi, orang yang tidak sabar terhadap bala dari Allah
Swt.., tidak bersyukur terhadap nikmat Allah Swt.., dan tidak ridha dengan
Qadha dari Allah Swt.. maka .....
a. ia akan dimasukkan ke dalam neraka yang siksanya amat pedih
b. ia tidak akan bahagia lahir batin
c. hendaklah ia mencari Tuhan selain Aku (Allah)
d. hendaklah ia segera bertaubat kepada-Ku
e. hendaklah ia introspeksi diri
6. Orang yang sabar senantiasa akan memiliki sikap.
a. suudzan
b. tawakkal
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 43
c. israf
d. ujub
e. riya
7. Fungsi qanaah begi kehidupan seseorang sebagai berikut kecuali
a. tidak ingin dipuji oleh orang lain
b. selalu berhati tentram dan lapang dada
c. selalu merasa puas dengan apa yang dimilikinya
d. merasa kaya berapapun harta yang dimikinya
e. menghindarkan seseorang dari sifat tamak, rakus, dan serakah.
8. Berikut ini adalah ciri-ciri orang yang bersifat Qonaah, kecuali.
a. realistis
b. tenang
c. labil/meledak-ledak
d. optimis
e. hemat
9. Berikut ini adalah sikap negatip yang harus dihindari sebagai wujud dari sifat
qonaah. Kecuali
a. berangan-angan
b. serakah
c. kufur nikmat
d. ambisius
e. penuh semangat
10. Q.S. Yusuf ayat 87 menjelaskan bahwa salah satu wujud dari sikap percaya
diri kita dilarang.
a. bersikap statis
b. bersikap apatis
c. sombong
d. berputus asa
e. bersikap apriori
Catatan: Skor jawaban tiap item soal 10
BAB VII
AYO KITA HORMATI ORANG TUA
DAN GURU KITA
7. Peserta didik melakukan tanya jawab seputar adab terhadap orang tua
dan guru
8. Peserta didik menyimak penyampaian cerita/kisah dari guru melalui
guru
4. Menutup pelajaran dengan membaca salam, kafaratul majlis dan
membaca hamdalah.
VI . Penilaian
1. Pilihan Ganda
1. Dalam kajian akhlak Islam berbakti kepada orang tua dikenal dengan istilah....
a. ihsanul-walidain
b. uququl-walidain
c. hurmatul-walidain
d. ikramul-walidain
e. birrul-walidain
2. Sedangkan istilah durhaka pada orang tua dikenal dengan istilah....
a. ihsanul-walidain
b. uququl-walidain
c. hurmatul-walidain
d. ikramul-walidain
e. adabul-walidain
3. Dalam Q.S. Al Isra/17 ayat 23 bahwa perintah berbuat baik kepada orang tua
d. orang terhormat
e. penyejuk dalam kehausan
10. Berikut ini cara berbakti kepada guru....kecuali....
a. jika bertemu dengan guru ucapkanlah salam
b. perhatikan ketika guru sedang memberi pelajaran
c. menaati semua perintahnya tanpa kecuali
d. tetap mengakuinya sebagai guru walaupun sudah tidak mengajar lagi
e. mengunjungi guru jika ia sedang sakit atau mendapat musibah
Catatan: Skor jawaban benar tiap item soal 10
2. Uraian Singkat (dapat dibaca di Bab VII bagian evaluasi sub a)
Catatan: Skor jawaban benar tiap item soal 20
3. Essay (dapat dibaca di Bab VII bagian evaluasi sub b)
Catatan: Skor jawaban benar tiap item soal 20
4. Portofolio dan Penilaian Sikap (dapat dibaca di Bab VII bagian evaluasi sub c)
Skor penilaian sebagai berikut:
a. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya tepat pada waktu yang
ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 100.
b. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang
ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 90.
c. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang
ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya sedikit ada
kekurangan, nilai 80.
VII. Pengayaan
Peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar, mengerjakan:
a. Membuat kliping tentang kenakalan remaja dan menganalisis
b. Menjawab soal pengayaan yang telah disiapkan oleh guru berkaitan dengan
adab terhadap orang tua dan guru
VIII.Remedial
Peserta didik yang belum memenuhi ketuntasan belajar diberikan tugas untuk
menyusun pertanyaaan dan menanyakan jawaban kepada teman sebaya, setelah
menemukan jawaban dari teman sebaya, diberikan kesempatan untuk bertanya
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 51
jawab dengan guru tentang materi adab terhadap orang tua dan guru. Guru
akan melakukan penilaian kembali dengan soal yang sejenis. Remedial
pembelajaran dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu atas kesepakataan
anatara peserta didik dan guru,
IX. Interaksi Guru Dengan Orang Tua
Guru meminta peserta didik memperlihatkan kolom Ayo Berlatih dalam buku
teks kepada orang tuanya dengan memberikan komentar dan paraf. Cara lainnya
dapat juga dengan mengunakan buku penghubung kepada orang tua yang berisi
tentang perubahan perilaku siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran
atau berkomunikasi langsung baik langsung, maupun melalui telepon, tentang
perkembangan perilaku anaknya.
52 Buku Guru Kelas X MA
BAB VIII
dijual di pasar sebagai hamba sahaaya. Yusuf dibeli oleh seorang pejabat
kerajaan. Ia hidup bersama pejabat tersebut. Ketika besar Yusuf digoda oleh
Yusuf diserahi pimpinan negara dan rakyat. Maka kepada Nabi Yusuf
54 Buku Guru Kelas X MA
dalam pertemuan pertamanya dengan Raja ditawarkan agar ia tinggal di
istana mewakili Raja menyelenggarakan pemerintahan serta pengurusan
negara serta memimpin rakyat Mesir yang diramalkan akan menghadapi
masa-masa sukar dan sulit.
5. Pertemuan Yusuf dengan Saudara-Saudaranya dan Ayahnya
Setelah melalui perjalanan hidup panjang, Yusuf berpisah dengan ayah
tercintanya dan adiknya yang bernama Benyamin serta saudara-saudaranya
yang dulu iri dan mencelakakannya, akhirnya Yusuf dipertemuan oleh
Allah. Akhirnya mereka berkumpul kembali.
6. Ibrahim Atau Pelajaran yang didapat Dari Kisah Nabi Yusuf A.S.
1. Bahwasanya penderitaan seseorang yang nampaknya merupakan suatu
musibah dan bencana, pada hakikatnya dalam banyak hal bahkan
merupakan rahmat.
2. Nabi Yusuf telah memberi contoh dan teladan bagi kemurnian jiwanya
dan keteguhan hatinya tatkala menghadapi godaan Zulaikha
3. Nabi Yusuf memberi contoh tentang sifat seorang kesatria yang enggan
dikeluarkan dari penjara sebelum persoalannya dengan Zulaikha
dijernihkan.
4. Suatu sifat utama pembawaan jiwa besar, Nabi Yusuf tidak melakukan
pembalasan karena mereka melemparnya ke dalam sebuah sumur
5. Nabi Yusuf orang yang cerdas, jujur dan amanah. Sifat-sifat utama
inilah yang harus dimiliki oleh kita semua.
V. Proses Pembelajaran
a. Pendahuluan
1. Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.
2. Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
4. Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif materi sebelumnya
dan mengaitkan dengan kisah Nabi Yusuf
5. Media/alat peraga/alat bantu bisa berupa tulisan manual di papan tulis,
kertas karton (tulisan yang besar dan mudah dilihat/dibaca), atau dapat
juga menggunakan multimedia berbasis ICT atau media lainnya.
6. Untuk menguasai kompetensi ini salah satu model pembelajaran yang
cocok
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 55
b. Pelaksanaan
1. Guru meminta peserta didik untuk mencermati ayat-ayat beserta
perenungannya yang ada pada kolom Mari Menyimak.
2. Peserta didik mengemukakan pendapatnya tentang hasil pencermatannya
tentang ayat-ayat beserta perenungannya.
3. Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan terhadap hasil
pencermatannya peserta didik.
4. Guru meminta kembali peserta didik untuk mengamati ayat-ayat yang
ada yang ada di kolom Mari Menyimak.
5. Peserta didik mengemukakan pendapatnya tentang ayat-ayat tersebut.
6. Guru memberikan penjelaskan tambahan kembali dan penguatan yang
dikemukakan peserta didik tentang isi ayat-ayat tersebut.
7. Peserta didik melakukan tanya jawab seputar kisah Nabi Yusuf
8. Peserta didik menyimak penyampaian cerita/kisah dari guru melalui
b. kedua-duanya salah
c. Yusuf yang salah dan Zulaikhah yang benar
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 57
d. Yusuf yang benar dan Zulaichah yang salah
e. sulit dipastikan siapa yang salah dan siapa yang benar
6. Walaupun Nabi Yusuf benar, tetapi karena ia orang yang lemah maka diputar
balikkan sehingga yang salah diajadikan benar dan yang benar dijadikan
salah sehingga Nabi Yusuf dihukum dengan hukuman
a. penjara
b. diasingkan
c. dera 80 kali
d. cambuk
e. gantung
7. Dalam Surat Yusuf ayat tersebut dijelaskan bahwa Yusuf lebih suka dipenjara
daripada
a. dicambuk
b. diasing i. dihina
d. digantung
e. mengikuti ajakan maksiat
8. Nabi Yusuf adalah sosok yang istimewa. Di samping beliau adalah sosok
yang tampan rupawan beliau juga bisa.
a. merubah tongkat menjadi ular
b. tidak bisa dibakar oleh api yang membara
c. menafsirkan mimpi dan sesuai kenyataan
d. membelah lautan untuk jalan
e. bisa menghidupkan orang yang sudah mati
9. Ketika Yusuf berkuasa dan saudara-saudaranya membutuhkan bantuannya,
maka Nabi sikap Nabi Yusuf.
a. menelantarkan saudaranya
b. membalas dendam terhadap saudaranya
c. mempersulit saudaranya
d. memaafkan dan membantu saudaranya
e. bersikap acuh tak acuh terhadap saudaranya
10. Untuk melampiaskan kekesalannya, saudara-saudara Nabi Yusuf
merencanakan perbuatan jahat terhadap Nabi Yusuf yaitu dengan dibuang
yang menjualnya di pasar sebagai budak belian. Yusuf dibeli oleh pejabat
Negara Mesir yang bernama.
58 Buku Guru Kelas X MA
a. Firaun
b. Abrahah
c. Futhifar
d. Namrudz
e. Hiraklius
Catatan: Skor jawaban benar tiap item soal : 10
BAB IX
SEHARUSNYA KITA MENGHINDARI
PERBUATAN SYIRIK
2. Macam-macam syirik
Syirik terbagi menjadi dua macam, yakni syirk akbar (syirik besar) atau
disebut juga dengan syirk jali (syirik nyata) dan syirk asghar (syirik kecil)
atau disebut juga dengan (syirik samar-samar).
3. Contoh perilaku orang yang berbuat syirik
Perilaku orang yang berbuat syirik sangat banyak dicontohkan, baik di
dalam al-Quran maupun kisah-kisah dalam sejarah Islam. Contoh-contoh
seperti itu dimaksudkan agar bisa dijadikan pelajaran oleh orang lain agar
tidak melakukan hal yang serupa dan benar-benar mengerti bahwa perilaku
syirik itu adalah sesuatu yang tercela dan sangat dilaknat oleh Allah Swt.
4. Bahaya Perbuatan Syirik
a. Amalan saleh yang sudah dikerjakan oleh orang-orang yang berbuat
syirik akan lenyap dan sia-sia.
b. Orang-orang musyrik benar-benar melakukan kezaliman yang besar.
BAB X
INDAHNYA ASMAUL HUSNA
al-Mumin, al-Wakrl,
al-Matrn, al-Jwmi,
al-Adl, an-Nw wsih,
ousnw: al-Karrm,
al-Mumin, al-Wakrl,
al-Matrn, al-Jwmi,
al-Adl, an-Nw wsih,
al-oafrz dan al-qkhir
Setelah mengamati, menanya,
mengeksplorasi, mengasosiasi
dan mengkomunikasikan, peserta
didik dapat menjelaskan pengertian
asmaul hunsa, menyebutkan jumlah
asmaul husna, menjelaskan makna
dari 10 Asmwul ousnw: al-Karrm,
b. Pelaksanaan
1. Guru meminta peserta didik untuk mencermati ayat-ayat beserta
perenungannya yang ada pada kolom Mari Menyimak.
2. Peserta didik mengemukakan pendapatnya tentang hasil pencermatannya
tentang ayat-ayat beserta perenungannya.
3. Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan terhadap hasil
pencermatannya peserta didik.
4. Guru meminta kembali peserta didik untuk mengamati ayat-ayat yang
ada yang ada di kolom Mari Menyimak.
5. Peserta didik mengemukakan pendapatnya tentang ayat-ayat tersebut.
6. Guru memberikan penjelaskan tambahan kembali dan penguatan yang
dikemukakan peserta didik tentang isi ayat-ayat tersebut.
7. Peserta didik melakukan tanya jawab seputar asmaul husna
8. Peserta didik menyimak penyampaian cerita/kisah dari guru melalui
a.
b.
c.
d. qudratullah
e.
2. Menurut hadits Nabi jumlah asmaul husna adalah.....
a. 25
b. 50
c. 75
d. 99
e. 100
3. Arti dari Asmaul Husna al-Mumin, adalah....
a. Maha Kuat
b. Maha Mulia
c. Maha Adil
d. Maha Memberi Keamanan
4. Arti dari asmaul husna al-Matrn, adalah....
a. Maha Kuat dan Kokoh
b. Maha Akhir
c. Maha Adil
d. Maha Memberi Keamanan
e. Maha Mengumpulkan
72 Buku Guru Kelas X MA
5. Dengan memahami makna dari sifat al-Karrm, maka seharusnya kita
memiliki sikap berikut....
a. selalu meminta kepada Allah
b. mau melindungi sesasama
c. berbudi pekerti yang luhur
d. selalu berlindung kepada Allah
e. berhati-hati dalam bertindak
6. Kita seharusnya bersikap saling memberi rasa aman dan keamanan
sehingga terciptalah suasana yang nyaman. Hal tersebt untuk meneladani
asmaul husna.....
a. al-Mumin
b. al-qkhir
c. al-Matrn
d. al-Karrm,
e. al-Jwmi
7. Berikut ini beberapa fungsi iman kepada Allah Sw...kecuali.
a. sadar akan kelemahan diri di hadapan Allah yang Maha Besar
b. sadar bahwa diri kita pasti akan mati dan akan dimintai pertanggung
jawaban
c. menyadari bahwa segala sesuatu yang kita nikmati berasal dari Allah
d. sadar bahwa kita ada potensi untuk melakukan dosa dan maksiat
e. menyadari bahwa diri kita sendiri diawasi oleh Allah SWT.
8.
Menurut hadis tersebut bahwa barang siapa yang menghafal Asmaul Husna
maka ia akan..
a. mendapat pahala
b. mendapat kebaikan
c. masuk surga
d. terhindar dari neraka
e. mendapat keutamaan
9. Yang dimaksud ( ) dalam hadits Nabi tentang asmaul husna tersebut
adalah menghafalkan dan mengusai Asmaul Husna, memahami makna dan
kandungan yang ada di dalamnya dan.....
a. melagukannya ketika menghafalnya
b. menulisnya dengan tulisan yang rapi
d. menerapkan ajaran atau nilai yang ada didalamnya
e. menyimpannya di tempat-tempat khusus
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 73
10.
Doa tersebut sering dibaca oleh kaum muslimin untuk meminta....kepada
Allah
a. kekuatan
b. rezeki
c. perlindungan
d. pahala
e. kesuksesan
Catatan: Skor jawaban benar tiap item soal 10
2. Uraian Singkat (dapat dibaca di Bab X bagian evaluasi sub a)
Catatan: Skor jawaban benar tiap item soal 10
3. Essay (dapat dibaca di Bab X bagian evaluasi sub b)
Catatan: Skor jawaban benar tiap item soal 10
4. Portofolio dan Penilaian Sikap (dapat dibaca di Bab X bagian evaluasi sub c)
Skor penilaian sebagai berikut:
a. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya tepat pada waktu
yang ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 100.
b. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang
ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 90.
c. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang
ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya sedikit ada
kekurangan, nilai 80.
VII. Pengayaan
a. Peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar, mengerjakan:
b. Membuat kliping tentang asmaul husna dan menganalisisnya
c. Menjawab soal pengayaan yang telah disiapkan oleh guru berkaitan dengan
asmaul husna
(Guru mencatat dan memberikan tambahan nilai bagi peserta didik yang
berhasil dalam pengayaan).
VIII.Remedial
Peserta didik yang belum memenuhi ketuntasan belajar diberikan tugas untuk
menyusun pertanyaaan dan menanyakan jawaban kepada teman sebaya, setelah
menemukan jawaban dari teman sebaya, diberikan kesempatan untuk bertanya
74 Buku Guru Kelas X MA
jawab dengan guru tentang materi asmaul husna. Guru akan melakukan
penilaian kembali dengan soal yang sejenis. Remedial pembelajaran
dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu atas kesepakatan anatara peserta
didik dan guru,
IX. Interaksi Guru Dengan Orang Tua
Guru meminta peserta didik memperlihatkan kolom Ayo Berlatih dalam
buku teks kepada orang tuanya dengan memberi paraf. Cara lainnya dapat juga
dengan mengunakan buku penghubung kepada orang tua yang berisi tentang
perubahan perilaku siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran atau
berkomunikasi langsung baik langsung, maupun melalui telepon, tentang
perkembangan perilaku anaknya.
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 75
BAB XI
MEMBIASAKAN AKHLAK TERPUJI
HUSNUZZAN, RAJA DAN TAUBAT
2. Raja
a. Pengertian Raja
Makna adalah menginginkan atau menantikan sesuatu yang
disenangi. Menginginkan kebaikan yang ada di sisi Allah berupa
b. Pelaksanaan
1. Guru meminta peserta didik untuk mencermati ayat-ayat beserta
perenungannya yang ada pada kolom Ayo Menyimak.
2. Peserta didik mengemukakan pendapatnya tentang hasil pencermatannya
tentang ayat-ayat al- Quraan beserta perenungannya.
3. Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan terhadap hasil
pencermatannya peserta didik.
4. Guru meminta kembali peserta didik untuk mengamati ayat-ayat yang
ada yang ada di kolom Ayo Menyimak.
5. Peserta didik mengemukakan pendapatnya tentang ayat-ayat tersebut.
6. Guru memberikan penjelaskan tambahan kembali dan penguatan yang
dikemukakan peserta didik tentang isi ayat-ayat tersebut.
7. Peserta didik melakukan tanya jawab seputar akhlak terpuji (husnuzzan,
raja dan taubat)
8. Peserta didik menyimak penyampaian cerita/kisah dari guru melalui
(husnuzzan, raja dan taubat)
9. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok dan diberikan
tugas untuk merangkum sesuai dengan tema yang telah ditentukan.
10. Secara bergantian masing-masing kelompok menyampaikan hasil
rangkumannya sedangkan kelompok lainnya memperhatikan/
menyimak dan memberikan tanggapan.
11. Guru memberikan penambahan dan penguatan kepada peserta
didik tentang materi tersebut.
12. Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan kisah tersebut.
13. Pada kolom Ayo Berlatih, guru:
a. Meminta peserta didik untuk mengerjakan bagian uraian singkat dan
essay
b. Membimbing peserta didik untuk mengisi tabel dan memberi
komentar pada bagian portofolio.
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 79
c. Kegiatan akhir pembelajaran
1. Penguatan materi :
Pendidik memberikan ulasan secara umum terkait dengan proses
pembelajaran dan hasil diskusi.
2. Mengadakan tanya jawab tentang akhlak terpuji (husnuzzan, raja dan
taubat)
(husnuzzan,
raja dan taubat)
4. Menutup pelajaran dengan membaca salam, kafaratul majlis dan
membaca hamdalah.
VI . Penilaian
1. Pilihan Ganda
1. Husnuzhan adalah....
a. buruk sangka
b. baik budi
c. buruk pikiran
d. baik sangka
e. Buruk hati
2. Berperasangka buruk itu termasuk perbuatan....
a. dosa
b. merusak pergaulan
c. bisikan setan
d. larangan Allah
e. seburuk-buruk ucapan
3. Belajar dengan keras dan teratur adalah akhlak kita terhadap .....
a. Allah Swt.
b. lingkungan
c. diri sendiri
d. masyarakat
e. orang tua
4. Reboisasi atau penanaman hutan kembali termasuk.....
a. akhlak yang baik
b. akhlak yang baik terhadap tumbuhan
c. akhlak yang baik terhadap alam
d. membantu pembangunan
e. ibadah yang berpahala
5. Kerusakan yang terjadi di alam ini sesungguhnya disebabkan oleh....
a. takdir Tuhan
b. ulah manusia
80 Buku Guru Kelas X MA
c. hukum alam
d. bencana alam
e. kutukan setan
6. Ayat di bawah ini adalah penegasan Allah Swt. tentang...
a. beribadah
b. minta maaf
c. memperbaiki diri
d. menyesali diri
e. bertaubat
7. Hadits riwayat Bukhari dari Abdillah bin Umar r.a di bawah ini adalah berisi
penjelasan tentang...
a. dosa besar seperti syirik, membunuh orang tua, dan membunuh jiwa
b. dosa besar seperti iri, membunuhu jiwa, dan syirik
c. dosa besar seperti syirik, durhaka kepada orang tua, dan membunuh
jiwa
d. dosa besar seperti isyraf, boros dan membunuh jiwa
e. dosa besar seperti syirik, mencuri dan merampok
8. Apa arti kata potongan hadits yang bergaris bawah berikut ini?
a. kalau dosa-dosa besar dihindari
b. kalau dosa-dosa besar ditaubati
Guru akan melakukan penilaian kembali dengan soal yang sejenis. Remedial
pembelajaran dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu atas kesepakatan
anatara peserta didik dan guru,
IX. Interaksi Guru Dengan Orang Tua
Guru meminta peserta didik memperlihatkan kolom Mari Mengamati dalam
buku teks kepada orang tuanya dengan memberikan komentar dan paraf. Cara
lainnya dapat juga dengan mengunakan buku penghubung kepada orang tua
yang berisi tentang perubahan perilaku siswa setelah mengikuti kegiatan
pembelajaran atau berkomunikasi langsung baik langsung, maupun melalui
telepon, tentang perkembangan perilaku anaknya.
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 83
BAB XII
MENGHINDARI AKHLAK TERCELA
kondisi tubuh.
9) Semua perbuatannya selalu bertendensi pada materi
3. Zalim
a. Pengertian Aniaya
Menurut bahasa kata aniaya sama dengan kata zalim yang artinya
sewenang-wenang atau tidak adil
b. Contoh Perilaku Aniaya
1) Aniaya (zalim) terhadap diri sendiri. Zalim terhadap sendiri misalnya;
sering melakukan perbuatan dosa, berzina, meminum-minuman
keras, malas belajar, meninggalkan solat, dan sebagainya.
2) Aniaya (zalim) terhadap orang lain. Zalim terhadap orang lain
misalnya; merusak lingkungan, mengganggu ketenangan orang
lain, mengambil harta secara batil (merampok, mencurui, menipu)
dan sebagainya.
3) Aniaya (zalim) terhadap Allah Swt.. Zalim terhadap Allah Swt..
misalnya; kufur, syirik (menyekutukan Allah), ingkar dan
sebagainya.
4. Diskriminasi
a. Pengertian
Diskriminasi berarti pembedaan perlakuan terhadap sesama
berdasarkan warna kulit, golongan, suku, ekonomi, status sosial dan
lain-lain. Seseorang yang melakukan perbuatan diskriminasi berarti
memiliki sikap diskriminatif.
b. Bahaya Diskriminasi
Sikap diskriminatif sangat dilarang oleh Allah. Sebab perbedaan sosial,
suku, golongan dan sebagainya merupakan karunia Allah Swt.. dan kita
tidak boleh memperlakukan perbedaan dengan bersikap diskriminatif,
karena akan berakibat negatif kepada manusia baik secara pribadi,
keluarga dan masyarakat
86 Buku Guru Kelas X MA
V. Proses Pembelajaran
a. Pendahuluan
1. Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.
2. Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
4. Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif materi sebelumnya
dan mengaitkan dengan akhlak tercela (Licik, tamak. Zalim dan
diskriminasi)
5. Media/alat peraga/alat bantu bisa berupa tulisan manual di papan tulis,
kertas karton (tulisan yang besar dan mudah dilihat/dibaca), atau dapat
juga menggunakan multimedia berbasis ICT atau media lainnya
6. Untuk menguasai kompetensi ini salah satu model pembelajaran yang
cocok
b. Pelaksanaan
1. Guru meminta peserta didik untuk mencermati gambar beserta
a. suka mabuk-mabukan
b. suka berhura-hura
c. begadang sampai malam
d. malas belajar
e. nahi munkar
2. Berikut ini adalah perbuatan zalim terhadap masyarakat atau orang lain,
kecuali....
a. minum-minuman keras di jalan raya
b. mengompas
c. amar maruf
d. mencuri motor
e. merugikan tetangga
3. Kufur adalah perbuatan zalim terhadap....
a. diri sendiri
b. bangsa
c. lingkungan
d. masyarakat
e. Allah
88 Buku Guru Kelas X MA
4. Membuang sampah di sungai adalah perbuatan aniaya terhadap....
a. diri sendiri
b. bangsa
c. lingkungan
d. masyarakat
e. Allah
BAB XIII
AYO KITA JENGUK
SAUDARA KITA YANG SAKIT
BAB XIV
KISAH TELADAN
memecahkan masalah
KI-4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
II. Kompetensi Dasar (KD)
1.5. Menghayati keutamaan dan keteguhan Nabi-Nabi Ulul Azmi
2.5. Meneladani keutamaan dan keteguhan Nabi-Nabi Ulul Azmi
3.5. Menganalisis kisah keteguhan Nabi-Nabi Ulul Azmi
4.5. Mencerikatan kisah keteguhan Nabi-Nabi Ulul Azmi
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 97
III. Indikator dan Tujuan
Indikator Pembelajaran Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan keutamaan dan
keteguhan Nabi-Nabi Ulul Azmi
2. Meneladani keutamaan dan
keteguhan Nabi-Nabi Ulul Azmi
3. Menganalisi kisah keteguhan
Nabi-Nabi Ulul Azmi
4. Mencerikatan kisah keteguhan
Nabi-Nabi Ulul Azmi
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrohim,
untuk SMA Kelas X, Solo, Tiga Serangkai
Abduh, Syekh Muhammad, 1992. , Jakarta: PT. Bulan
Bintang
Al Ghazali, 2003 Rahasia Taubat : Hikmah, Hakikat dan Cara Bertaubat yang
Benar. Bandung :Karisma.
Alfat, Masan. 1994, Aqidah Akhlak. Semarang : PT Karya Toha Putra
Azra, Azyumardi dkk. 2002. , Jakarta: PT Ichtiar Baru Van
Hoeve.
Bagir, Haidar. 2005. Buku Saku Tasawuf. Bandung: Mizan.
Djatnika, Rachmat. 1996.
Jakarta: Pustaka
Panjimas.
Ensiklopedi Islam, Tim Redaksi, PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta, Cetakan ke-5
tahun 1999
Haludhi, Khuslan dan Abdurrohim, 2012, Integrasi Budi Pekerti dalam Pendidikan
Agama Islam untuk SMA, Solo, Tiga Serangkai
Hamzah Yaqub. 1988.
(Suatu
Pengantar). Bandung: CV Diponegoro. Cet. IV.
. Jakarta: PT. Al Husna Zikra. cet.6
Ilyas, Yunahar, 1992. . Yogyakarta: LPPI.
Hiburan Orang-orang Shalih, 101 Kisah Segar, Nyata dan Penuh Hikmah, Pustaka
Arafah Cetakan 1
Mahjuddin. 2009, Akhlak Tasawuf 1; Mukjizat Nabi, Karamah Wali dan Marifah
suci. Jakarta : Kalam Mulia
Masyhur, Kahar. Membina Moral dan Akhlak. Jakarta: PT Rineka Cipta 1994.
Mustofa. 1999. Akhlak Tasawuf. Bandung: Pustaka Setia.
Nata, Abuddin. 1993. Ilmu Kalam, Filsafat dan Tasawuf, Jakarta: Rajawali Pers
Syukur, Amin -. 2000. Zuhud di Abad Modern, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Cet. II
http://bersamabungbidin.blogspot.com
http://djohanwidagdo.wordpress.com
102 Buku Guru Kelas X MA
http://heriyantoalamsyahsukses.wordpress.com
http://lateralbandung.wordpress.com
http://ms.wikipedia.org/wiki/Ulul_Azmi
http://septi-hasmaliani.blogspot.com
http://sitimiftachulkhasanah.blogspot.com
http://www.republika.co.id/
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 103
Glosarium
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
108 Buku Guru Kelas X MA
CATATAN 2
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................__ skip to main |
skip to sidebar
OurNotebook.com
All about my memories , my knowledge , and my rough ...
Home
My Fanfiction
My Story
Tips
Info
Contact Me
My Facebook
My Twitter
Help
Blog ini
Di-link Dari Sini
Top Menu
Blog ini
Top of Form
Bottom of Form
Di-link Dari Sini
Top Menu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia perlu memperhatikan perangainya dari waktu ke waktu yang dalam
perjalanan itu kehidupan manusia mengalami banyak perubahan. Kemajuan
perdaban menimbulkan pergeseran banyak perilaku yang mempengaruhi perangai
perorangan maupun kelompok.
Iman Ibnul Qayyim berkata, "Akhlak yang tercela adalah bermula dari kesombongan
dan rendah diri. Dari kesombongan muncul sikap bangga,
sok tinggi, hebat, ujub, hasad, keras kepala, zhalim, gila pangkat, kedudukan dan
jabatan, senang dipuji padahal tidak berbuat sesuatu dan sebagainya.
Ibnul Qayyim juga mengatakan bahwa sebagaimana akhlak terpuji, akhlak tercela
juga memiliki akar di mana satuan-satuannya dapat dikelompokkan. Jika akar
perilaku manusia ada dalam pikiran dan jiwanya, maka akar penyakit akhlak juga
akan selalu ada disana. Mengenai hal itu, Ibnul Qayyim menyebutkan dua akar
penyakit akhlak, yaitu Pertama, penyakit syubhat. Penyakit ini menimpa wilayah
akal manusia, dimana kebenaran tidak menjadi jelas (samar) dan bercampur
dengan kebatilan (talbis). Penyakit ini menghilangkan kemampuan dasar manusia
memahami secara baik dan memilih secara tepat. Kedua, penyakit syahwat.
Penyakit ini menimpa wilayah hati dan insting manusia, dimana dorongan kekuatan
kejahatan dalam hatinya mengalahkan dorongan kekuatan kebaikan. Penyakit ini
menghilangkan kemampuan dasar manusia untuk mengendalikan diri dan bertekad
secara kuat.
Begitu banyaknya hal yang dapat menyebabkan kemerosotan akhlak yang dapat
menimbulkan akhlak atau perilaku tercela.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, penulis mengambil suatu rumusan masalah,
yaitu:
a) Apakah definisi akhlak tercela ?
b) Apa saja sebab kemerosotan akhlak ?
c) Apa saja contoh-contoh akhlak yang tergolong dengan akhlak tercela ?
d) Apa saja bahaya yang ditimbulkan oleh akhlak tercela ?
C. Manfaat
Siswa dapat memahami macam-macam akhlak tercela.Dapat menghindarkan
dirinya, keluarga ataupun lingkungan dari perilaku tercela karena membawa
dampak buruk bagi semua aspek dan komponen kehidupan.
D. Tujuan penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain:
1.
2.
Untuk menjelaskan macam-macam akhlak tercela dan cara pencegahannya
dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Akhlaq Tercela
Definisi akhlak menurut Imam AI-Gozali adalah: Ungkapan tentang sikap jiwa yang
menimbulkan perbuatan-perbuatan dengan mudah dan tidak memerlukan
pertimbangan atau pikiran terlebih dahulu.
Kata akhlak berasal dari bahasa Arab yaitu khalaqa-yahluqu, artinya menciptakan,
dari akar kata ini pula ada kata makhluk (yang diciptakan) dan kata khalik
(pencipta), maka akhlak berarti segala sikap dan tingkah laku manusia yang datang
dari pencipta (Allah swt). Sedangkan moral berasal dari maros (bahasa latin) yang
berarti adat kebiasaan, disinilah terlihat berbeda antara moral dengan akhlak, moral
berbentuk adat kebiasaan ciptaan manusia, sedangkan akhlak berbentuk aturan
yang mutlak dan pasti yang datang dari Allah swt. Kenyataannya setiap orang yang
bermoral belum tentu berakhlak, akan tetapi orang yang berakhlak sudah pasti
bermoral. Dan Rasulullah saw di utus untuk menyempurnakan akhlak manusia
sebagaimana sabdanya dalam hadist dari Abu Khurairah, Sesungguhnya aku
diutus Allah semata-mata untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak manusia.
Dengan demikian, akhlak (perilaku) tercela adalah semua sikap dan perbuatan yang
dilarang oleh Allah, karena akan mendatangkan kerugian baik bagi pelakunya
ataupun orang lain.
B. Sebab-sebab kemerosotan akhlak
Akhlak, memiliki sebab-sebab yang dapat menjadikannya tinggi dan mulia, dan
sebaliknya juga mempunyai sebab-sebab yang dapat menjadikannya merosot dan
jatuh ke dalam keterpurukan.
Di antaranya yaitu :
a. Lemah Iman
Lemahnya iman merupakan petanda dari kerendahan dan rusaknya moral, ini
disebabkan kerana iman merupakan kekuatan (untuk membina akhlak) dalam
kehidupan seseorang.
b. Tabiat/ watak asli
Ada sebagian orang yang memang memiliki tabi'at/watak asli yang buruk, rendah,
suka iri dan dengki terhadap orang lain. Tabi'at ini lebih mendominasi pada diri
orang tersebut, sehingga terkadang pendidikan yang diperolehnya sama sekali
tidak mempengaruhi perilakunya.
c. Lingkungan
Lingkungan memberikan dampak yang sangat kuat bagi perilaku seseorang, karena
seperti dikatakan pepatah bahwa seseorang adalah anak lingkungannya. Kalau dia
hidup dan terdidik dalam lingkungan yang tidak mengenal makna adab dan akhlak
serta tidak tahu tujuan hidup yang mulia, maka akhlaknya akan rusak sebagai mana
hasil didikan lingkungannya.
C. Contoh-contoh Akhlaq Tercela
Akhlaq tercela dapat menciptakan perilaku tercela. Perilaku tercela dapat di
golongkan menjadi dua macam, yaitu perilaku yang berdampak buruk bagi dirinya
sendiri dan perilaku tercela yang berdampak buruk bagi orang lain. Begitu
banyaknya macam-macam akhlak tercela yang terdapat dalam hati manusia. Akan
tetapi, penulis hanya mengurai beberapa contoh akhlak tercela, yaitu
ujub/berbangga diri, takabur, putus asa, berlebih-lebihan, dusta dan iri/dengki.
a. Ujub
Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah meringkas defenisi ujub sebagai berikut: "Yaitu
perasaan takjub terhadap diri sendiri hingga seolah-olah dirinyalah yang paling
utama daripada yang lain. Padahal boleh jadi ia tidak dapat beramal sebagus amal
saudaranya itu dan boleh jadi saudaranya itu lebih wara' dari perkara haram dan
lebih suci jiwanya ketimbang dirinya!". Orang yang demikian itu, beranggapan
bahwa segala kesuksesan yang diraihnya, seperti harta yang melimpah, jabatan
yang tinggi, kepandangan yang tak tertandingi semata-mata karena hasil usaha
serta kehebatan dirinya. Semua itu ia pikir, ia raih tanpa bantuan dari siapapun,
termasuk Allah SWT. orang yang bersikap/berperilaku ujub biasanya selalu merasa
dirinya benar, tidak pernah salah atau keliru, karenanya tidak bisa menerima kritik
orang lain.
Ayat Al-Quran yang menjelaskan tentang ujub antar lain Surat At-Taubah:55 yang
artinya:
Artinya: Dan janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu
(menjadikan kamu bersikap ujub). Sesungguhnya Allah menghendaki akan
mengazab mereka di dunia dengan harta dan anak-anak itu dan agar melayang
nyawa mereka, dalam keadaan kafir. (QS. Taubah: 55)
Abu Wahb al-Marwazi berkata, Aku bertanya kepada Ibnul Mubarak, Apakah kibr
(sombong) itu? Dia menjawab, Jika engkau merendahkan orang lain. Lalu aku
bertanya tentang ujub, maka dia menjawab jika engkau memandang bahwa dirimu
memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang lain, aku tidak tahu sesuatu yang
lebih buruk bagi orang yang shalat daripada ujub.
Berikut ini adalah hal-hal yang Dipakai 'Ujub dan Terapinya:
1.
Pengobatan jenis 'ujub ini adalah dengan tafakkur (memikirkan) tentang berbagai
kotoran batinnya, tentang mula penciptaan dan akhir kesudahannya, tentang
bagaimana wajah yang cantik dan tubuh yang gemulai itu akan terkoyak-koyak oleh
tanah dan membusuk di kubur hingga menjijikkan.
2.
Terapinya ialah dengan bersyukur kepada Allah atas karunia intelektualitas yang
telah diberikan-Nya, dan merenungkan bahwa dengan penyakit paling ringan yang
menimpa otaknya sudah bisa membuatnya berbicara melantur dan gila sehingga
menjadi bahan tertawaan orang. Ia tidak aman dari ancaman kehilangan akal jika ia
ujub dengan intelektualitas dan tidak mensyukurinya. Hendakalah ia menyadari
keterbatasan akal dan ilmunya. Hendaklah pula ia mengetahui bahwa ia tidak diberi
ilmu pengetahuan kecuali sedikit, sekalipun ilmu pengetahuannya luas.
4.
Terapi penyakit ini adalah mengatahui bahwa jika ia menyalahi perbuatan dan
akhlak nenek moyangnya dan mengira bahwa ia akan disusulkan dengan mereka
maka sesungguhnya ia bodoh, tetapi jika meneladani nenek moyangnya maka
hendaknya mengetahui bahwa nenek moyangnya tidak pernah ujub bahkan mereka
senantiasa khawatir terhadap dirinya. Mereka mulia karena ketaatan, ilmu, dan
sifat-sifat terpuji bukan dengan nasab.
5.
Ujub dengan nasab para penguasa yang zhalim dan pendukung meraka.
meraka lakukan terhadap agama Allah, dan bahwa mereka adalah orang yang
dimurkai Allah.
6.
7.
Terapinya adalah merenungkan tentang keburukan-keburukan harta kekayaan, hakhaknya yang banyak, dan para pendengkinya yang rakus. Kemudian
memperhatikan keutamaan orang-orang fakir dan bahwa mereka akan masuk surga
terlebih dahulu pada hari kiamat.
8.
Terapi ujub ini lebih berat ketimbang terapi 'ujub yang lainnya, karena pemilik
pendapat yang salah tidak mengetahui kesalahannya, seandainya tahu pasti
ditinggalkannya. Tidak akan mengobati penyakit orang yang tidak tahu bahwa
dirinya sakit. Terapinya secara umum adalah hendaknya ia selalu menuduh
pendapatnya sendiri dan tidak terpedaya, kecuali jika secara pasti didukung oleh AlQur'an atau sunnah atau dalil akal yang shahih yang memenuhi berbagai
persyaratannya.
b. Takabbur
Takabbur adalah sikap perilaku membesarkan diri dan tidak menerima kebenaran
serta memandang kecil atau rendah terhadap orang lain. Dalam bahasa Indonesia
perkataan takabur sama dengan sombong. Sikap/perilaku takabur termasuk akhlak
tercela dan wajib dijauhi oleh setiap muslim muslimah. Sebagaimana Allah
berfirman:
Tidak diragukan lagi, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang mereka
rahasiakan dan apa yang mereka lahirkan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang takabbur (sombong). (QS. An-Nahl:23)
Sifat sombong dibagi menjadi kesombongan batin dan kesombongan zhahir.
Kesombongan batin adalah kesombongan yang terdapat dalam jiwa (hati),
sedangkan kesombongan zahir adalah kesombongan yang dilakukan anggota zahir,
karena tingkah laku seseorang merupakan akibat dari apa yang terjadi di hatinya.
Kesombongan batin akan memaksa anggota tubuh untuk melakukan hal-hal yang
bersifat sombong, maka apabila hanya menyimpan di dalam hati tanpa ada
tindakan disebut dengan kibr (sifat sombong).
Kesombongan berbeda dengan ujub. Karena ujub tidak memerlukan orang lain yang
dijadikan bandingannya. Seperti seseorang yang ujub dengan ibadah shalat
tahajudnya, maka ia tidak perlu melihat ibadah tahajud orang lain, cukup baginya
mengatakan, Saya seorang ahli ibadah karena selalu melakukan ibadah tajajud.
Maka ia telah melakukan ujub. Sedangkan kesombongan, orang yang sombong
memerlukan orang lain untuk membandingkan dengannya. Semakin tinggi
kesombongannya, maka ia tidak ingin ada orang yang menandinginya dan ingin
selalu berada di atas yang lain.
Orang yang memiliki sifat sombong tidak menyadari bahaya yang dapat di
timbulkan dari sifat ini. Rasulullah bersabda :
Tidak akan masuk surga (memperoleh kebahagiaan) orang yang di dalam hatinya
ada kesombongan walaupun sebesar semut. (HR. Muslim)
Terapi sifat sombong dan cara memperoleh sifat tawadhu
Terapi sifat sombong pertama adalah menghilangkan akar penyakit ini. Terapi
pengobatannya adalah degnan ilmu dan amal. Karena penyakit ini tidak mungkin
dapat disembuhkan kecuali dengan kedua hal itu. Pengobatan melalui ilmu adalah
dengan mengetahui siapa dirinya dan siapa Penciptanya. Apabila seseorang telah
mengetahui dan menyadari dengan benar siapa hakikat dirinya, maka dia akan
merasa dirinya hina dan penuh kelemahan. Selanjutnya, akan menjadikannya
sebagai seorang yang tawadhu. Sedangkan pengobatan melalui amal adalah
dengan membiasakan merendah diri (tawadhu) terhadap orang lain dan mengikuti
akhlak-akhlak orang yang memiliki sifat tawadhu.
c. Putus asa
Semua umat manusia pasti merasakan putus asa. Dan umat itu pastilah menjadi
lemah dan lenyap kekuatannya karena putus asa merupakan penyakit atau racun
yang benar-banar membahayakan bagi setiap pribadi manusia.
Bukan sembarangan jika Allah SWT. dalam salah satu firman-Nya, mempersamakan
antara sifat putus asa itu dengan sifat kekafiran. Sebabnya tiada lain hanyalah
karena bencana yang ditimbulkan oleh kedua macam sifat itu sama-sama besar dan
dahsyat. Firman Allah dalam Al-Quran, yang artinya: janganlah kamu semua
berputus asa dari rahmat Allah, sesungguhnya tidak tidak ada yang suka berputus
asa dari rahmat Allah, melainkan golongan orang-orang kafir. (QS. Yusuf:87)
Putus asa memiliki kaitan dengan ujub. Ibnu Mas'ud ra. berkata: "Kebinasaan ada
dalam dua hal, putus asa dan ujub.
Ibnu Mas'ud ra menyebutkan kedua hal tersebut karena kabahagiaan tidak bisa
dicapai kecuali dengan usaha, pencarian, keseriusan, dan perjuangan, sedangkan
orang yang putus asa tidak mau berusaha dan tidak mau pula mencari, sementara
orang yang 'ujub beranggapan bahwa ia bisa mencapai kebahagiaan dan
menggapai tujuannya sehingga ia tidak mau berusaha, karenaapa yang sudah ada
tidak perlu dicari dan apa yang mustahil juga tidak perlu dicari.
d. Berlebih-lebihan
Berlebih-lebihan adalah melakukan sesuatu di luar batas ukuran yang menimbulkan
kemudharatan baik langsung ataupun tidak kepada manusia dan alam sekitarnya.
Pada dasarnya sikap berlebih-lebihan akibat dari sikap manusia yang tidak bisa
mengendalikan hawa nafsunya. Sekecil apa pun perbuatan manusia berlebihlebihan akan memberi dampak negatif bagi manusia dan alam sekitarnya seperti
kerusakan moral, harta benda dan kerusakan alam.
Sikap berlebih-lebihan sangat dibenci Allah, sebagaimana dalam firmannya :
Artinya: Dan janganlah kamu berlebih-lebihan, Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang yang berlebih-lebihan. (QS. Al-Anam:141).
Kebohongan atau sifat dusta adalah suatu sifat yang timbul dari sebab beberapa
faktor yang ada, antara lain:
-
Kegoncangan jiwa.
Dalam Riyadhus Sholihin, Imam Nawawi membawakan dalil dari Ummu Kultsum,
dari Nabi saw. bersabda, "Tidaklah dikatakan Al-Kadzibu orang yang mengishlah
antara manusia, dan dia berkata baik pada kedua belah pihak." Hadis Bukhari
Muslim. Dalam riwayat Muslim berkata, Ummu kultsum diberi keringanan tentang
apa yang diucapkan manusia dalam tiga hal, yaitu dalam perang, ishlah antara
manusia, dan ucapan seorang suami pada istrinya, dan istri pada suaminya."
f. Iri Hati atau Dengki
Syeikh Abu Hamid Al-Ghazali berkata: Ketahuilah bahwa tidak ada kedengkian
(hasad), kecuali terhadap kenikmatan, jika Allah memberi nikmat kepada
saudaramu, maka ada dua hal yang ada pada dirimu. Pertama, benci kepada
seseorang yang memperoleh nikmat, dan berharap agar nikmat itu lenyap dari
padanya.
Keadaan ini disebut dengki. Batasan dengki adalah benci terhadap nikmat, dan
ingin melenyapkan dari orang yang mendapat karunia. Kedua, ia sendiri
mengharapkan agar mendapat nikmat itu tanpa berusaha melenyapkan nikmat
yang dimiliki orang lain.
Sifat pertama di atas adalah haram hukumnya dalam segala hal. Betapa ganasnya
penyakit nafsiyah ini menyerang manusia, bisa kita lihat dalam berbagai hadits
Rasulullah SAW. Di antaranya :
Hasad itu memakan kebaikan sebagaimana api yang melalap kayu bakar. (HR.
Abu Daud dari Abu Hurairah, dan Ibnu Majah dari Abbas)
Janganlah kalian saling mendengki, jangan saling memutuskan hubungan
persaudaraan, jangan saling membenci, jangan pula saling membelakangi, dan
jadilah kalian hamba Allah sebagai saudara.(HR. Bukhari Muslim)
Orang yang memiliki sifat dengki juga bisa dilihat jika ia merasa bahagia ketika
orang lain mendapatkan suatu bencana atau musibah. Kegembiraan yang demikian
itu dinamakan Syamatah, yatu bahagia yang timbulnya sebab mendengar atau
melihat adanya kesusahan, kemelaratan, kecelakaan yang menimpa orang yang
dianggap saingan atau lawan. Sebagaimana Allah berfirman dalam Al-Quran yang
artinya :
Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati. Tapi jika kamu
mendapat bencana, mereka bergembira karenanya.(HR. Ali Imran:120)
Dengki adalah pangkal dari semua perilaku tercela. Misalnya menggunjing, adu
domba, menyebar fitnah. Oleh sebab itu, sifat dengki harus dijauhi karena sifat ini
hanya akan membawa manusia terhadap kemelaratan dan rusaknya silaturahim.
Solusi untuk menghindari sifat dengki, di antaranya:
1) Menyadari dan selalu ingat bahwa iri dengki hanya akan menghapus amal baik
kita.
2) Menyadari dan senantiasa bersyukur atas semua nikmat yang telah Allah
berikan.
3) berikhtiyar dan berdoa
g. Aniaya (Zalim)
Aniaya dalam bahasa Arab adalah zalim (al-zulumu) artinya tidak adil.
Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia aniaya diartikan sebagai perbuatan bengis,
seperti penyiksaan, penindasan, memperlakukan orang lain sewenang-wenang,
menyiksa, dan menindasnya.
Definisi zalim menurut Al-Quran adalah tidak mau bertobat. Dengan
demikian dalam arti yang sangat luas zalim dapat di artikan perilaku yang tidak
mau bertobat. Perhatikan petikan firman Allah surah Al-Hujurat/49:11, yang artinya :
Dan barang siapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.
Perbuatan zalim mendapat ancaman dari Allah swt, di antaranya Allah tidak
akan memberikan petunjuk seperti QS.Al-Baqarah/2:258, yang artinya :Allah tidak
memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.
Syaih Muhammad Al-Utsaimin berpendapat bahwa zalim dapat dibedakan
menjadi beberapa macam :
1.
2. Kezaliman manusia terhadap dirinya sendiri dengan cara tidak memberikan hak
kepada diri sendiri seperti : Berpuasa yang tidak mau berbuka, salat sepanjang
malam, sehingga tidak tidur sama sekali.
dan itulah yang akan dia peroleh. Nabi muhammad SAW bersabda:Sesungguhnya
segala perbuatan itu tergantung niatnya.(HR Muslim).Riya yang merkaitan dengan
hati paling sulit untuk diketahui karna yang mengetahuinya hanya allah swt semata.
5.
Terhalangnya ketaatan.
6.
7.
Maksiat akan melahirkan maksiat lain lagi, demikian kata ulama salaf: Hukum
kejahatan adalah kejahatan lagi sebagaimana kebaikan akan melahirkan kebaikan
lagi.
8.
Orang yang melakukan dosa akan terus berjalan ke dalam dosanya sampai dia
merasa dirinya hina. Itu pertanda-tanda kehancuran.
9.
Kemaksiatan menyebabkan kehinaan. Dan kebaikan melahirkan kebanggaan
dan kejayaan.
10. Maksiat merusak akal, sedang kebaikan membangun akal.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Akhlak tercela adalah semua sikap dan perbuatan yang dilarang oleh Allah, karena
akan mendatangkan kerugian baik bagi pelakunya ataupun orang lain. Akhlak,
memiliki sebab-sebab yang dapat menjadikannya tinggi dan mulia, dan sebaliknya
juga mempunyai sebab-sebab yang dapat menjadikannya merosot dan jatuh ke
dalam keterpurukan.
Akhlaq tercela dapat menciptakan perilaku tercela. Perilaku tercela dapat di
golongkan menjadi dua macam, yaitu perilaku yang berdampak buruk bagi dirinya
sendiri dan perilaku tercela yang berdampak buruk bagi orang lain. Begitu
banyaknya macam-macam akhlak tercela yang terdapat dalam hati manusia.
Beberapa akhlak tercela, yaitu ujub (berbangga diri), takabur (sombong), putus asa,
dusta dan iri/dengki (hasad).
B. Saran
Al-Quran menunjukkan cara melawan hawa nafsu dan setan dengan cara yang
sangat mudah yaitu dengan memohon perlindungan dan berpaling dari orang
bodoh, dan menolak perlakuan jahat mereka dengan berbuat baik.
Bersyukurlah atas karunia yang telah Allah berikan, maka insyaallah, hati kita
akan selamat dari akhlak tercela.
DAFTAR PUSTAKA
Al-quran dan Terjemahannya
Drs.H.Thoyib Sah Saputra,M.Pd,Drs.H.Wahyudin,M.Pd,PAI Akidah Akhlak kurikulum
2008.kelas X Madrasah Aliyah. Semarang: CV Toha Putra
www.al-islam.com
www.dakwatuna.com
www.halaqahdakwah.wordpress.com
www.dakwatuna.com
http://www.scribd.com/doc/49858527/makalah-agama
http://hadirukiyah.blogspot.com/2010/07/akhlak-tercela.html
http://www.anneahira.com/-macam-macam-akhlak-tercela-.html
www.Al-firqotunnajiyyah.blogspot.com
Niken Kusumawardani
97 lines ll Chemical engineering student at the Faculty of Engineering, Lambung
Mangkurat University
9 komentar:
Shahih.
sehingga pembaca lebih memahami kandungannya.
BalasHapus
divine-music.info
Search
Top of Form
Cari
didukung oleh
Bottom of Form
Followers
Clock
Blog Archieve
2015 (4)
Agustus (1)
Juli (1)
Mei (1)
Januari (1)
2014 (3)
Desember (1)
November (1)
Mei (1)
2013 (18)
Desember (2)
September (2)
Agustus (1)
Juli (4)
Juni (2)
April (1)
Maret (1)
Februari (1)
Januari (4)
2012 (44)
Agustus (2)
Juli (8)
Juni (10)
Mei (14)
April (5)
Let Me Breath Again ( Part 3)
Let Me Breath Again ( Part 2 )
Let Me Breath Again ( Part 1 )
Ten-Six
Makalah Aqidah-Akhlak Tercela
Januari (5)
2011 (43)
Desember (19)
November (8)
Oktober (1)
September (15)
About
Introduction
Langganan
Pos
Atom
Pos
Komentar
Atom
Komentar
Translate
Pilih Bahasa
Diberdayakan oleh
Terjemahan
bird
cursor ^^
Subscribe To
Pos
Atom
Pos
Komentar
Atom
Komentar
my flag ^^
NikenKusumaw ar
en_US
Bottom of Form
*.*
Pages
Beranda
Google+ Badge
Popular Posts
Makalah Aqidah-Akhlak Tercela
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Manusia perlu memperhatikan perangain...
Makalah Aqidah Akhlak - Asmaul Husna
BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Allah swt. adalah dzat yang maha
perkasa, keperkasaan Allah tiada bandingannya, tidak t...
Makalah Fiqih-Perekonomian dalam Islam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan dinamika era
globalisasi khususnya dinamika Keislaman yang kian kini ...
Pelanggaran HAM yang Dilakukan Oleh Adolf Hitler bersama Nazi
Adolf Hitler Beserta Pelanggaran yang Dibuatnya Bersama Nazi Adolf Hitler lahir t...
Cahaya Tampak
CAHAYA TAMPAK l Memiliki frekuensi antara 10 14 Hz sampai 10 16 Hz l Memiliki
panjang gelombang antara 10 -6 m sampai 10 -7 m ...
Makalah Biologi - Sistem Hormon
KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr.Wb
Puji dan syukur kami panjatkan ke
hadirat Allah SWT. karena atas berkah, rahmat, dan kar...
Putih Abu-Abu 2
Cerita kedua . Ini tentang perjuangan gue dan kerja keras gue . Gue baru sadar gini
yah kalau kamu be the regular student . Sakit sih . Cerc...
Makalah TIK - Inkscape
KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehing...
Makalah Fikih-Fasakh
BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Akhir-akhir ini sering terlihat di televisi,
seorang isteri mengajukan gugat cerai terhada...
Sinar Infrared
SINAR INFRARED Sinar infamerah dihasilkan oleh elektron dalam molekul-molekul
yang bergetar karena benda diipanaskan. Jadi setiap benda ...
Popular Posts
Makalah Aqidah-Akhlak Tercela
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Manusia perlu memperhatikan perangain...
Makalah Aqidah Akhlak - Asmaul Husna
BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Allah swt. adalah dzat yang maha
perkasa, keperkasaan Allah tiada bandingannya, tidak t...
Makalah Fiqih-Perekonomian dalam Islam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan dinamika era
globalisasi khususnya dinamika Keislaman yang kian kini ...
Pelanggaran HAM yang Dilakukan Oleh Adolf Hitler bersama Nazi
Adolf Hitler Beserta Pelanggaran yang Dibuatnya Bersama Nazi Adolf Hitler lahir t...
Cahaya Tampak
CAHAYA TAMPAK l Memiliki frekuensi antara 10 14 Hz sampai 10 16 Hz l Memiliki
panjang gelombang antara 10 -6 m sampai 10 -7 m ...
Makalah Biologi - Sistem Hormon
KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr.Wb
Puji dan syukur kami panjatkan ke
hadirat Allah SWT. karena atas berkah, rahmat, dan kar...
Putih Abu-Abu 2
Cerita kedua . Ini tentang perjuangan gue dan kerja keras gue . Gue baru sadar gini
yah kalau kamu be the regular student . Sakit sih . Cerc...
Makalah TIK - Inkscape
KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehing...
Makalah Fikih-Fasakh
BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Akhir-akhir ini sering terlihat di televisi,
seorang isteri mengajukan gugat cerai terhada...
Sinar Infrared
17.05.2014
Chat ?
My Facebook
Niken Kusumawardani III
Entri Populer
Makalah Aqidah-Akhlak Tercela
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Manusia perlu memperhatikan perangain...
Makalah Aqidah Akhlak - Asmaul Husna
BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Allah swt. adalah dzat yang maha
perkasa, keperkasaan Allah tiada bandingannya, tidak t...
Makalah Fiqih-Perekonomian dalam Islam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan dinamika era
globalisasi khususnya dinamika Keislaman yang kian kini ...
Pelanggaran HAM yang Dilakukan Oleh Adolf Hitler bersama Nazi
Adolf Hitler Beserta Pelanggaran yang Dibuatnya Bersama Nazi Adolf Hitler lahir t...
Cahaya Tampak
CAHAYA TAMPAK l Memiliki frekuensi antara 10 14 Hz sampai 10 16 Hz l Memiliki
panjang gelombang antara 10 -6 m sampai 10 -7 m ...
My Profile
Niken Kusumawardani
97 lines ll Chemical engineering student at the Faculty of Engineering, Lambung
Mangkurat University
Lihat profil lengkapku
Categories
Biologi (3)
Fanfiction (2)
Fisika (8)
HAM (2)
Horor (1)
Info (11)
Kata-kata bijak (4)
Lirick Lagu (8)
Makalah (6)
Masa Putih Abu-abu (7)
My Cover Design (2)
Numpang Curhat (4)
Teks asli
Sumbangkan terjemahan yang lebih baik
SYAFRI SALMI
Latar Belakang
Dalam pergaulan sehari hari antara kita sesama Manusia, agar hubungan ini berjala dengan
baik tentu ada aturan yang harus kita jalankan, bagi kita umat Islam tata cara bergaul tersebut
telah diatur dalam Alquan dan sunnah Rasulllah SAW yang sering kita sebut dengan Sifat terpuji
atau akhlak terpuji.
Dalam pembahasan yang akan kami terangkan pada makalah ini, bahwa kami akan
mengemukakan diatara bentuk bentuk dari akhlak terpuji tersebut mulaidari pengertian,
macam macam sampai kepada bentuk bentuk atau contoh dari akhlak terpuji tersebut.
Hal ini kami susun dalam bentuk sebuah makalah, disamping untuk menambah wawasan
kami sebagai pemakalah mengenai pembahasan akhlak terpuji ini, dan juga dengan pembahasan
ini agar kami dan segenap pembaca lainnya mampu menjadikan ilmu ini sebagai salah satu
rujukan dalam melakukan pergaulan dalam kehidupan sehari hari. Kemudian juga pembahasan
ini kami buat sebagai bentuk tugas dari mata kuliah materi aqidah akhlak dan pembelajarannya
di STAIN Batusngkar dalam tugas kelompok yang disajikan dalam bentuk makalah.
B.
PokokPembahasan
1. Pengerian Akhlak, Moral,dan Etika
2. Pengertian dan Pentingnya beserta Contoh Contoh Prilaku Ikhlas, Taat, Khauf dan
Taubat
3. Nilai-Nilai Positif Dari Perilaku Ikhlas, Taat, Khauf Dan Taubat
4. Pengertian Tawakal,Ikhtiar, Sabar, Syukur, Dan Qanaah
5. Contoh-Contoh Perilaku Tawakal,Ikhtiar, Sabar, Syukur, Dan Qanaah
6. Nilai Nilai Positif Dari Tawakal, Ikhtiar, Sabar, Syukur, Dan Qanaah.
C. Tujuan
Dari materi yang kami sajikan dalam makalah ini, mengenai akhlak terpuji, mudah
mudahan hal ini dapat kita jadikan suatu rujukan dalam melakukan perbuatan dalam kehidupan
sehari hari, kemudian juga dengan materi ini, ilmu kita semakin mantap mengenai topik akhlak
terpuji ini.
BAB II
AKHLAK TERPUJI
A.
Pengertian Akhlak
Akhlak berasal dari bahas arab akhlaq yang merupakan bentuk jamak
atau akhlak juga berarti budi pekerti, tabiaat, watak.
dari khuluq,
Sedangkan menurut istilah akhlak didefenisikan oleh beberapa ahli sebagai berikut:
1. Menurut Al-Ghazali, segala sifat yang tertanam dalam hati yang menimbulkan kegiatan-
kegiatan dengan ringan dan mudah tanpa memerlukan pemikiran tanpa pertimbangan.
2. Menurut Abdul Karim Zaidan, nilai dan sifat yang tertanam dalam jiwa sehingga
seseorang dapat menilai perbuatan baik atau buruk, kemudian memilih melakukan atau
meninggalkan perbuatan tersebut.
2. Pengertian Moral
Moral berasal dari bahasa latinmores yang merupakan jamak dari kata mos yang artinya
adat atau kebiasaan.
Sedangkan menurut istilah akhlak adalah suatu ajaran baik dan buruk yang diterima
umumnya mengenai perbuatan, sikap, akhlak, dan budi pekerti.
Adapun menurut kamus umum bahasa indonesia moral adalah penentuan baik atau
buruknya suatu perbuatan.
3.
Pengertian Etika
Etika berasal dari bahasa yunani yaitu ethos yang berarti watak, kesusilaan, dan adat.
Sedangkan menurut istilah etika adalah ilmu yang menjelaskan arti baikatau buruk suatu
perbuatan seseorang, atau menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia,
menyatakan tujuan yang harus dituju manusia didalam perbuatan mereka dan menunjukkan jalan
untuk melakukan apa yang seharusnya diperbuat.
Sedangkan menurut kamus umum bahasa indonesia etika adalah ilmu pengetahuan tentang azaz-
azaz ahklak.
B.
Yang menjadi ruang lingkup dari ahklak adalah sama dengan ruang lingkup ajaran islam
itu sendiri, yaitu mencangkup seluruh aspek kehidupan, baik secara vartikal dengan Allah SWT
maupun secara horizontal sesama makhluk lainnya.
Yang menjadi ruang lingkup ahklak tersebut adalah :
1.
2.
3.
Menjaga kehormatan diri dari segala hal yang akan merendahkan dan merusaknya
awadhu(rendah hati )
Haya (malu)
4.
5.
6.
1)
2)
3)
4)
2)
C. Pengertian dan Pentingnya beserta Contoh Contoh Prilaku Ikhlas, Taat, Khauf dan
Taubat
1.
Pengertian Ikhlas
Ikhlas menurut bahasa berasal dari bahasa arab khalasa artinya bersih, jernih, murni dan
tidak bercampur. Sedangkan menurut istilah ikhlas adalah semata mata mengharap ridha allah.
Menurut sayyid sabiq ikhlas adalah Seseorang berkata, beramal dan berjihad mencari ridha
allah, tampa mempertimbangkan harta, pangkat, status, popularitas, kemajuan atau kemunduran,
supaya dia dapat memperbaiki kelemahan-kelemahan amal dan kerendahan akhlaknya serta
dapat berhubungan langsung dengan Allah SWT .
Pentingnya Prilaku ikhlas dalam kehidupan sehari-hari sangat berperan sekali dalam
kehidupan kerena ikhlas untuk menjalani sesuatu akan bernilai ibadah disisi Allah.
Contohnya seorang pedagang, setelah ia luruskan motivasinya dan berusaha secara
profesional lalu setelah berhasil mendapatkan kekayaan untuk apa kekayaan itu dimanfaatkan ?
apakah hanya sekadar untuk memuaskan hawa nafsu? Apakah dia belanjakan hartanya untuk
kebaikan atau kemaksiatan? hal inilah yang menentukan keikhlasannya.
2.
Pengertian Taat
Secara bahasa taat artinya patuh. Sedangkan menurut istilah taat artinya upaya untuk
selalu mengikuti petunjuk Allah dengan cara malaksanakan perintah dan menjauhi segala
larangan-Nya.
Prilaku taat merupakan prilaku yang senantiasa selalu menjaga diri kita agar tidak
melakukan hal-hal yang melanggar syariat. Karena dengan taat untuk melaksanakan perintah
Allah kita semakin menyadari kebesaran Allah dalam menciptakan dan mengawasi apapun yang
terjadi dimuka bumi.
Contoh prilaku taat adalah tidak mencuri, tidak berzina dan melaksanakan shalat lima
waktu.
3.
Khauf
Khauf adalah kegalauan hati membayangkan sesuatu yang tidak disukai yang akan
menimpanya atau membayangkan hilangnya sesuatu yang disukainya.
Dengan berlaku khauf itu merupakan pembuktian keimanan seseorang kepada Allah SWT,
apabila khauf kepada Allah berkurang dalam diri seseorang maka hal ini bertanda mulai
berkurangnya pengetahuan dirinya terhadap Allah. Dengan adanya rasa khauf atau takut kepada
Allah maka akan menambah keimanan seseorang.
Contoh prilaku khauf adalah memelihara hatinya dari dengki, sombong, riya dll.
4.
Taubat
Taubat menurut bahasa adalah taba yang berarti kembali, hamba yang bertaubat allah
adalah orang yang kembali dari sesuatu, misalnya kembali dari sifat-sifat yang tercela menuju
sifat-sifat yang terpuji, kembali dari larangan allah menuju perintah-Nya, kembali dari maksiat
menuju taat.
Agama islam tidak memandang manusia seperti malaikat yang tidak mempunyai kesalahan
dan dosa sebagaimana islam tidak membiarkan manusia untuk tidak putus asa dari ampunan
tuhannya. kewajiban seorang mukmin adalah harus mendekatkan diri kepada Allah salah satu
dengan senatiasa bertaubat.
Contoh prilaku taubat adalah dengan menyesali segala perbuatan dosa yang telah kita lakukan
dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
D.
1. Dampak positif dari prilaku ihklas dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai
berikut :
1. Melatih diri agar tidak mersa bangga jika perbuatan baiknya dipuji orang lain.
2. Dapat menjaga keistiqomahan dan kerutinan dalam berbuat baik, meskipun perbuatan
amal baiknya itu tidak terlihat oleh manusia.
3. Merasa senang karena adanya harapan mencari ridha dari Allah semata.
4. Melatih diri agar tidak merasa bangga jika perbuatan baiknya dipuji oleh orang lain.
2. Dampak Positif dari Perbuatan taat dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai
berikut :
1. Memperoleh kepuasan batin karena telah melaksanakan salah satu kewajibannya kepada
Allah.
2. Memperoleh kemenangan yang besar
3. Mendapatkan ridho Allah karena telah mampu mentaati perintah-Nya.
4. Melatih diri untuk disiplin dalam segala hal termasuk dalam urusan belajar dan mematuhi
peraturan.
5. 3. Dampak Positif dari PerbuatanKhauf dalam Kehidupan Sehari hari adalah
Sebagai Berikut :
1.
1. Dapat meningkatkan kualitas perbuatan baiknya karena mengharap ridho
dari Allah.
2. Tidak menganggap ringan terhadap semua perbuatan dosa karena akan
dipertanggungjawabkan kepada Allah.
3. Tidak membangga banggakan kebaikan yang dilakukan dimasa lalu
karena belum tentu kebaikannya tersebut diterima disisi Allah.
Secara harfiah (bahasa), berarti menyerahkan diri. Secara istilah, menurut Harun Nasution
tawakal adalah menyerahkan diri kita kepada qada dan keputusan dari Allah SWT. Sedangkan
menurut Hamdun al-Qashshar tawakal adalah selalu berpegang teguh kepada Allah. Tawakal
adalah membebaskan hati dari segala ketergantungan kepada yang selain dari Allah dan
menyerahkan segala sesuatu kepadanya.
Tawakal harus diawali dan diikuti dengan kerja keras dan usaha yang maksimal karena
tawakal itu merupakan buah dari keimanan. Orang-orang yang beriman akan senantiasa berlaku
tawakal atas semua usaha yang telah ia lakukan
Pentingnya prilaku tawakkaldalam kehidupan manusia, seseorang sangat membutuhkan yang
namanya berprilaku tawakkal karena dengan adanya sikap tawakkal seseorang tidak akan
berputus asa ketika mengerjakan atau melakukan suatu usaha yang tidak sesuai dengan
harapannya. Karena ia akan senantiasa menyerahkan dirinya kepada Allah dan berprilaku sabar
dan ikhlas dalam menghadapi suatu cobaan yang datangnya dari Allah.
2. Ikhtiyar
Ikhtiyar berasal dari bahasa arab yaitu ikhtiar yang berarti mencari hasil yang lebih baik.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kata ikhtiyar itu berarti alat atau syarat untuk mencapai
maksud pilihan bebas, upaya dan daya upaya. Dalam kehidupan ini manusia senantiasa
berikhtiyar dalam mengerjakan sesuatu. Jadi ikhtiyar adalah suatu proses usaha yang dilakukan
dengan mengeluarkan segala daya, upaya dan kemampuan yang dimilikinya untuk mencapai
hasil yang terbaik yang sesuai dengan keinginannya.
Manusia diberi oleh Allah akal dan pikiran, dengan adanya dua hal tersebut maka manusia
itu memiliki kehendak. Setiap manusia pasti memiliki cita-cita dan keinginan yang berbeda-
beda, baik itu keinginan dalam jangka waktu yang panjang maupun dalam jangka waktu yang
pendek dan baik itu didunia maupun diakhirat.
Allah menjadikan manusia dimuka bumi sebagai Khalifah Fil Ardi yang mampu
mengembangkan dan memajukan alam dan peradaban dimuka bumi ini.
3. Shabar
Secara Harfiah, sabar berarti tabah hati, sedangkan menurut istilah adalah menahan diri dari
segala sesuatu yang tidak disukai karena mengharapkan ridho dari Allah swt. Menurut Zun al-
Nun al-Mishri, sabar adalah menjauhkan diri dari hal-hal yang bertentangan dengan kehendak
Allah, tetapi tetap tenang ketika menghadapi cobaan, dan menampakkan sikap cukup walaupun
sebenarnya berada dalam kefakiran dalam bidang ekonomi.
Menurut Ibn Atha, sabar adalah tetap tabah dalam menghadapi cobaan dengan sikap yang
baik. Sedangkan sabar menurut Ibn Usman al-Hairi adalah orang yang mampu memasung
dirinya atas segala sesuatu apa yang kurang menyenangkan. Dikalangan para sufi sabar diartikan
sabar dalam menjalankan perintah Allah dan menerima segala cobaan yang dtang dari Nya dan
tidak menunggu datangnya pertolongan.
4. Syukur
Syukur secara bahasa berarti berterima kasih, sedangkan menurut istilah adalah berterima
kasih kepada allah swt dan pengakuan yang tulus atas nikmat dan kurnianya melalui ucapan,
sikap dan perbuatan.nikmat dan kurnia allah banyak macamnya ada nikmat yang terdapat dalam
diri sendiri dan ada juga yang terdapat di luar diri sendiri,ada nikmat yang bersifat jasmani dan
ada pula yang bersifat rohani.
Nikmat allah yang bersifat jasmani dan terdapat dalam diri manusia seperti panca indra,
bentuk dan susunan tubuh manusia.nikmat yang berbentuk rohani seperti roh, akal.
Kemudian juga dalam kehidupan, manusia juga penting berprilaku Syukur karena orang
yang beriman kepada Allah senantiasa bersyukur. Bersyukur karena Allah telah menciptakan
manusia sebagai makhuk yang sempurna dibandingkan makhluk yang lainnya, dan manusia
diberi akal dan pikiran oleh Allah swt. Allah telah memberikan karunia yang berlimpah ruah
kepada manusia, yang mustahill kita akan dapat untuk menghitungnya. Untuk itulah kita
senantiasa bersyukur kepadaNya.
1. 5.
Qanaah
Qanaah yang secara harfiah berarti rela, puas, senang. Sedangkan secara istilah adalah sikap
berupa kerelaan hati dan merasa cukup atas apa yang telah dikaruniakan Allah kepadanya.
Menurut Harun Nasution berarti ridha, tidak berusaha, tidak menentang kada dan kadar dari
Allah swt.
Sifat Qanaah ini sangat diperlukan bagi manusia, karena dengan adanya sikap qanaah
membuat manusia itu menjadi tenang dan damai.
Prilaku Qanaah sangat penting karena manusia biasanya sukar untuk menerima keadaan-
keadaan yang biasa menimpa dirinya, seperti kemiskinan, kerugian, kehilangan pangkat dan
kedudukan, kematian dll. Hanya orang-orang yang Qanaah lah yang mampu bertahan dari
berbagai macam cobaan diatas dan juga orang yang bersifat qanaah akan tenang dan tidak
bersifat tamak dalam mengjalani kehidupan ini.
F.
1.
Contoh prilaku tawakkal adalah seorang petani yang sudah berusaha menjadikan sawahnya
agar mendapatkan hasil yang cukup banyak, seperti memberi pupuk, membersihkan hama,
mengairinya dengan baik kemudian dia bertawakkal kepada Allah.
2.
Seorang pelajar yang berusaha belajar dengan rajin, untuk mencapai cita-citanya tetapi
usahanya tersebut belum tentu berhasil.
3.
Disaat kita di timpa musibah atau mengalami ujian seperti kemiskinan maka kita betah hati
dan beranggapan allah mempunyai rencana di balik suatu kejadian atau segala sesuatu datang
dari allah dan akan kembali kepada allah.
4.
Menggunakan anugrah yang diberikan Allah kepada hal-hal yang baik, seperti menggunakan
mata, mulut untuk hal yang baik dan bermanfaat. Dan ketika kita mendapatkan nilai yang baik,
kita melakukan sujud syukur.
5.
Keadaan kehidupan seorang buruh tani yang sudah berusaha tetapi tetap hidupnya pas-pasan
tetapi ia selalu merasa cukup dan bersyukur dan rela dengan rezki yang diterimanya.
G.
Nilai Nilai Positif Dari Tawakal, Ikhtiar, Sabar, Syukur, Dan Qanaah
1.
1. Menambah ketakwaan kepada Allah
2. Memperoleh hidup yang lebih baik
3. Dapat menghilangkan rasa kecewa yang berlebihan apabila usaha kita tidak sesuai
dengan harapan
4. Memperoleh ketenangan jiwa
5. Dapat menciptakan perasaan optimis dan meningkatkan motivasi
6. Dapat terhindar dari sifat putus asa dan prasangka buruk
7. Dapat menumbuhkan sikap kasih sayang kepada sesame
8. Terhindar dari sikap rakus dan tamak.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Jadi dari penjabaran yang telah kita uraikan dalam materi diatas, dapat kita berikan
kesimpulan akhlak tersebut merupakan sutu bentuk atau cerminan yang tertatanam dalam diri
seseorang dan hal tersebut terealisasi dalam kehidupannya sehari hari. Sehingga ada yang
dinamakan dengan akhlak terpuji, dan ada juga yang dinamakan dengan akhlak tercelah.
Adapun bentuk dari akhlak terpuji tersebut ada beberapa bagian, diantaranya sebagai berikut
Ikhlas, Taat, Khauf, Taubat, Tawakal,Ikhtiar, Sabar, Syukur, Dan Qanaah.
Semuanya ini memiliki sisi positif dari pergaulan yang kita lakukan, baik dalam melakukan
hubungan yang bersifat horizontal atau dalam melakukan hubungan dengan AllahSWT atau
dalam melakukan hubunga secara vertikal yaitu dalam melakukan hubungan atau bergaul antar
sesama Manusia.
B.
Saran
Dari pembahasan yag telah kami sajikan diatas, kami berharap mudah mudahan setelah kita
mempelajari pelajaran mengenai akhak terpuji ini, agar bisa kita jadikan sebagai rujukan dalam
melakukan pergaulan dalam kehidupan baik bergaul dengan Allah atau bergaul antar sesama
manusia, kemudian juga kami selaku pemakalah berharap kepada segenap pembaca makalah ini,
agar jangan mengambil rujukan hanya terfokus kepada materi yang telah kami sajikan dalam
makalah ini saja, akan tetapi mari kita sama sama aktif dalam mencari buku buku dan sumber
lainnya yang membahas masalah akhlak terpuji ini secara mendalam, sehingga lebih
memantapkan pengetahuan kita mengenai pembahasan akhlak terpuji tersebut.
Share this:
Twitter3
Facebook
Sukai ini:
Suka Memuat...
Terkait
ESENSI DARI IBADAH QURBAN
Sampah dibuang jadi Penyakit, ditabung jadi duit
TUGAS ETIKA DAN PROFESI PENDIDIKAN
Bookmark the permalink.
Meninggalkan komentar
Navigasi pos
Previous Next
Berikan Balasan
e3e248f382
/2012/10/25/maka guest
Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:
(wajib)(Alamat takkan pernah dipublikasikan)
(wajib)
( Logout / Ubah )
( Logout / Ubah )
( Logout / Ubah )
Kirim Komentar
80
82930d1e8f
1443606336
1443682029031
Cari:
Cari
Pos-pos Terakhir
Arsip
Mei 2013
Maret 2013
Desember 2012
November 2012
Oktober 2012
Mei 2012
Kategori
Uncategorized
Meta
Mendaftar
Masuk log
RSS Entri
RSS Komentar
WordPress.com
Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com. | The Dusk To Dawn Theme.
Ikuti
36357864
https://syafrisalm
loggedout-follow
1fa8827d08
/2012/10/25/maka
Daftarkan saya
1. A.
Pengertian
Aqidah
Akhlak
1. Pengertian Aqidah
Secara etimologis (lughat), aqidah berakar kata dari kata aqada-yaqidu-aqdan-aqidatan.
Aqdan berarti simpul, ikatan, perjanjian dan kokoh. Setelah terbentuk menjadi aqidah
berarti keyakinan,[1] dapat pula diartikan ( ) berarti mengingat, menyimpulkan,
menggabungkan.[2]
Sebagaimana diketahui bahwa dasar pokok utama dalam Islam adalah aqidah atau
keyakinan secara etimologik, aqidah berarti credo, keyakinan hidup, dan secara khusus
aqidah berarti kepercayaan dalam hati, diikrarkan dengan lisan dan diamalkan dengan
perbuatan.[3] Menurut Arifin Zainal Dzamaris, aqidah istilah suatu yang dianut oleh
manusia dan diyakini apakah berwujud agama atau lainnya.[4]
1. 2. Ruang Lingkup Pembahasan Aqidah
Obyek materi pembahasan mengenai aqidah pada umumnya adalah Arkan Al-Iman, yaitu:
1. Iman kepada Allah swt.
Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah)
melainkan Dia, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.[11]
Al-Quran telah memberikan petunjuk, cara bagaimana memperoleh keimanan terhadap
aqidah pokok. Selanjutnya Al-Quran memberikan pula petunjuk sekitar ketuhanan dengan
menerangkan nama. Nama dan sifat-sifat Tuhan, yang menggambarkan zat Allah,
kekuasaan-Nya, kebijaksanaan-Nya, sifat-sifat kesempurnaan dan layak baginya wajib kita
iman.
Dalam mengimani Allah swt. bukan berarti Al-Quran memperkenalkan Allah swt. sebagai
sesuatu yang bersifat ide atau material, yang tidak dapat diberi sifat atau digambaran
dalam kenyataan atau dalam keadaan yang dijangkau oleh akal manusia.
Karena itu Al-Quran menempuh cara pertengahan dalam memperkenalkan Tuhan, Dia,
menurut Al-Quran antara lain Maha Mendengar, maha melihat, hidup, berkehendak,
menghidupkan dan mematikan, Ar-Rahman.[12]
Firman Allah QS. Al-Araf (7): 80.
Terjemahnya:
Ayat di atas mengajak manusia untuk berdoa/menyerunya dengan sifat-sifat-Nya, namanama yang terbaik itu dalam arti mengajak untuk menyesuaikan kandungan permohonan
dengan sifat yang disandang Allah, sehingga jika seorang memohon rezeki ia menyeru Allah
dengan sifat ar-Razak (pemberi rezeki).[13]
Dengan demikian setelah kita mengimani Allah, maka kita membenarkan segala perbuatan
dengan beribadah kepadanya, melaksanakan segala perintahnya dan menjauhi segala
larangannya, mengakui bahwa Allah swt. bersifat dari segala sifat, dengan ciptaan-Nya di
muka bumi sebagai bukti keberadaan, kekuasaan, dan kesempurnaan Allah swt.[14]
1. Iman Kepada malaikat-malaikat-Nya
Menurut Kamus Bahasa Indonesia, kata malaikat diartikan makhluk Allah yang taat,
diciptakan dari cahaya yang mempunyai tugas khusus dari Allah.[15]
Beriman kepada malaikat ialah mempercayai bahwa Allah mempunyai makhluk yang
dinamai malaikat yang tidak pernah durhaka kepada Allah, yang senantiasa melaksanakan
tugasnya dengan sebaik-baiknya dan secermat-cermatnya. Lebih tegas, iman akan malaikat
ialah beritikad adanya malaikat yang menjadi perantara antara Allah dengan rasul-rasulNya, yang membawa wahyu kepada rasul-rasul-Nya.[16]
Di dalam Al-Quran banyak ayat yang menyeru kita mengimankan sejenis makhluk yang
gaib, yang tidak dapat dilihat oleh mata, tidak dapat dirasa oleh panca indera, itulah
makhluk yang dinamai malaikat.
Firman Allah swt. QS. Fushshilat (41): 30.
Terjemahnya:
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: Tuhan kami ialah Allah kemudian mereka
meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan
mengatakan): Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan
bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu.
[17]
Malaikat selalu memperhambakan diri kepada Allah dan patuh akan segala perintah-Nya,
serta tidak pernah berbuat maksiat dan durhaka kepada Allah swt.
Firman Allah swt. QS. Al-Anbiya (21): 27
Terjemahnya:
Mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintahperintahNya.[18]
Mengenai nama-nama dan tugas para malaikat tidak bisa diperkirakan sesama mereka juga
ada perbedaan dan tingkatan-tingkatan, baik dalam kejadian maupun dalam tugas, pangkat
dan kedudukannya baik yang berada dan tugas di alam ruh maupun ada yang bertugas di
dunia.
Di antara nama-nama dan tugas malaikat adalah:
1) Malaikat Jibril, bertugas menyampaikan wahyu kepada Nabi-nabi dan rasul
2) Malaikat Mikail, bertugas mengatur hal-hal yang berhubungan dengan alam seperti
melepaskan angin, menurunkan hujan, menumbuhkan tumbuh-tumbuhan.
3) Malaikat Israfil, bertugas meniup terompet di hari kiamat dan hari kebangkitan nanti.
4) Malaikat Maut (Malaikal maut) bertugas mencabut nyawa manusia dan makhluk hidup
lainnya.
5) Malaikat Raqib dan Atid, bertugas mencatat amal perbuatan manusia
6) Malaikat ridwan bertugas menjaga surga dan memimpin para pelayan surga
7) Malaikat Malik, bertugas menjaga neraka dan pemimpin para malaikat menyiksa
penghuni neraka
8) Malaikat yang bertugas memikul Arasy
9) Malaikat yang menggerakkan hati manusia bentuk berbuat kebaikan dan kebenaran
10)Malaikat yang bertugas mendoaka orang-orang yang beriman supaya diampuni oleh
Allah segala dosa-dosanya diberi ganjaran surga dan dijaga dari segala keburukan dan doadoa lain.[19]
Dengan beriman kepada malaikat-malaikat-Nya, maka kita akan lebih mengenal kebesaran
dan kekuasaan Allah swt. lebih bersyukur akan nikmat yang diberikan dan berusaha selalu
berbuat kebaikan dan menjauhi segala larangannya. Karena malaikat selalu mengawasi dan
mencatat amal perbuatan manusia.
1. Iman kepada kitab-kitab Allah swt.
Keyakinan kepada kitab-kitab suci merupakan rukun iman ketiga. Kitab-kitab suci itu
memuat wahyu Allah. Beriman kepada kitab-kitab Tuhan ialah beritikad bahwa Allah ada
menurunkan beberapa kitab kepada Rasulnya, baik yang berhubungan itikad maupun yang
berhubungan dengan muamalat dan syasah, untuk menjadi pedoman hidup manusia. baik
untuk akhirat, maupun untuk dunia. Baik secara individu maupun masyarakat.[20]
Jadi, yang dimaksud dengan mengimani kitab Allah ialah mengimani sebagaimana yang
diterangkan oleh Al-Quran dengan tidak menambah dan mengurangi. Kitab-kitab yang
diturunkan Allah telah turun berjumlah banyak, sebanyak rasulnya. Akan tetapi, yang masih
ada sampai sekarang nama dan hakikatnya hanya Al-Quran. Sedangkan yang masih ada
namanya saja ialah Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa, Injil kepada Nabi Isa dan
Zabur kepada Daud. [21]
Firman Allah swt. QS. Al-Furqan (25): 35
Terjemahnya:
Dan sesungguhnya Kami telah memberikan Al Kitab (Taurat) kepada Musa dan Kami telah
menjadikan Harun saudaranya, menyertai dia sebagai wazir (pembantu).[22]
Kitab-kitab Allah yang diturunkan sebelum kitab suci Al-Quran tidak bersifat universal
seperti Al-Quran, tapi hanya bersifat lokal untuk umat tertentu. Dan tidak berlaku
sepanjang masa. Oleh karena itu, tidak memberi jaminan terpelihara keaslian atau
keberadaan kitab-kitab tersebut sepanjang zaman sebagaimana halnya Allah memberikan
jaminan terhadap Al-Quran.
Al-Quran adalah kitab suci umat Islam yang memuat wahyu Allah yang disampaikan oleh
Malaikat
Jibril
kepada
Nabi
Muhammad
selama
masa
kerasulannya.[23]
Al-Quran
merupakan kitab suci yang mempunyai kesempurnaan di atas kitab-kitab sebelumnya atau
menjadi penyempurna, kelebihan Al-Quran tidak dapat diragukan lagi.
Firman Allah swt. dalam QS. Al-Isra (17): 88
Terjemahnya:
Katakanlah: Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al
Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun
sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain.[24]
Al-Quran al-karim memperkenalkan dirinya dengan berbagai ciri dan sifat. Salah satu
diantaranya adalah bahwa ia merupakan kitab yang keotentikannya dijamin Allah, dan ia
selalu dipelihara.[25]
Firman Allah QS. Al-Hijr (15): 9.
Terjemahnya:
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar
memeliharanya.[26]
Dari berbagai penjelasan dan ayat-ayat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
1. Al-Quran adalah kitab hidayah yang memberi petunjuk kepada manusia dari
berbagai
persoalan-persoalan
aqidah,
syariah,
ibadah,
tasyri,
akhlak
demi
kebahagiaan hidup.
2. Tiada pertentangan antara Al-Quran dengan ilmu pengetahuan
3. Membenarkan
atau
menjalankan
teori-teori
ilmiah
berdasarkan
Al-Quran
bertentangan dengan tujuan pokok atau sifat Al-Quran dan bertentangan pula
dengan ciri khas ilmu pengetahuan.
4. Memahami ayat-ayat Al-Quran sesuai dengan penemuan-penemuan baru adalah
ijtihad yang baik.[27]
Al-Quran menyangkut segala hal. Banyak ayat secara terperinci membahas tentang
kehidupan dunia ini dan sesudahnya yang dijelaskan dengan cara yang amat masuk akal.
[28] Kesederhanaan Al-Quran membuatnya dipahami oleh semua orang sehingga mereka
yang tidak bertakwa atau bahkan membenci Allah, memandang Al-Quran dengan
prasangka buruk akan dapat mengambil kebaikan dari ajaran yang agung.[29]
1. Iman kepada Nabi dan Rasul
Yakin pada para Nabi dan rasul merupakan rukun iman keempat. Perbedaan antara Nabi
dan Rasul terletak pada tugas utama. Para nabi menerima tuntunan berupa wahyu, akan
tetapi tidak mempunyai kewajiban untuk menyampaikan wahyu itu kepada umat manusia.
Rasul adalah utusan (Tuhan) yang berkewajiban menyampaikan wahyu yang diterima
kepada umat manusia.[30]
Di Al-Quran disebut nama 25 orang Nabi, beberapa diantaranya berfungsi juga sebagai
rasul ialah (Daud, Musa, Isa, Muhammad) yang berkewajiban menyampaikan wahyu yang
diterima kepada manusia dan menunjukkannya cara pelaksanaannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Sebagaimana manusia biasa lainnya Nabi dan Rasul pun hidup seperti kebanyakan manusia
yaitu makan, minum, tidur, berjalan-jalan, mati dan sifat-sifat manusia lainnya. Nabi
Muhammad saw. sebagai Nabi sekaligus Rasul terakhir tidak ada lagi rangkaian Nabi dan
Rasul sesudahnya.
Firman Allah QS. Al-Ahzab (33): 40.
Terjemahnya:
Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia
adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala
sesuatu.[31]
Sebagai Nabi yang terakhir beliau telah menyempurnakan bangunan dinullah yang dimulai
dikerjakan secara bertahap oleh para Nabi dan Rasul sebelumnya. Yang wajib kita imani,
sebagai Nabi yang diutus untuk seluruh umat manusia sepanjang zaman sampai akhir
kiamat.
Seorang muslim wajib beriman kepada seluruh Nabi dan Rasul-Nya yang telah diutus oleh
Allah SWT, baik yang disebutkan namanya maupun yang tidak disebutkan namanya.
Seorang
muslim
wajib
membenarkan
semua
Rasul
dengan
sifat-sifat,
kelebihan,
keistimewaan satu sama lain, tugas dan mukjizatnya masing-masing seperti yang
diperintahkan oleh Allah.
1. Iman kepada hari Akhir
Rukun iman yang kelima adalah keyakinan kepada hari akhir. Keyakinan ini sangat penting
dalam rangkaian kesatuan rukun iman lainnya, sebab tanpa mempercayai hari akhirat sama
halnya dengan orang yang tidak mempercayai agama Islam, itu merupakan hari yang tidak
diragukan lagi.
Firman Allah SWT. QS. An-Nisa (4): 87.
Terjemahnya:
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Sesungguhnya Dia akan
mengumpulkan kamu di hari kiamat, yang tidak ada keraguan terjadinya. Dan siapakah
orang yang lebih benar perkataan (nya) daripada Allah.[32]
Hari akhirat ialah hari pembalasan yang pada hari itu Allah menghitung (hisab) amal
perbuatan setiap orang yang suda dibebani tanggung jawab dan memberikan putusan
ganjaran sesuai dengan hasil hitungan itu.[33]
Pembahasan tentang hari akhir dimulai dari pembahasan tentang alam kubur karena
peristiwa kematian sebenarnya sudah merupakan kiamat kecil dan juga karena orang-orang
yang sudah meninggal dunia telah memasuki bagian dari proses transisi dari kehidupan di
dunia menuju kehidupan di akhirat.
Menurut sebagian ahli tauhid, hari akhirat ialah hari manusia dibangkitkan dari kubur untuk
digiring kepada masyar, tempat mereka dikumpulkan sementara dan belum lagi ditentukan
tempat mereka, surga atau neraka.[34] Dikatakan akhirat, karena hari itu adalah hari
penghabisan yang dinantikan oleh makhluk hidup dan tidak ada lagi yang hidup dan
ditunggu-tunggu sesudah hari kiamat terjadi.
Keimanan kepada Allah berkaitan erat dengan keimanan kepada hari akhir. Hal ini
disebabkan keimanan kepada Allah menuntut amal perbuatan, sedangkan amal perbuatan
baru sempurna dengan keyakinan tentang adanya hari akhirat. Demi tegaknya keadilan,
harus ada suatu kehidupan baru dimana semua pihak akan memperoleh secara adil dan
sempurna hasil-hasil perbuatan yang didasarkan atas pilihannya masing-masing.[35]
Firman Allah SWT. QS. Thaha (20): 15.
Terjemahnya:
Sesungguhnya hari kiamat itu akan datang Aku merahasiakan (waktunya) agar supaya tiaptiap diri itu dibalas dengan apa yang ia usahakan.[36]
Hari akhir ini ada baiknya kembali kita ingat bahwa seorang mukmin wajib beriman dengan
hari akhir dengan segala proses, peristiwa dan keadaan yang terjadi pada hari itu sesuai
dengan apa-apa yang telah diberikan dalam Al-Quran dan sunnah Rasulullah saw. tanpa
mengurangi dan menambahnya. Keyakinan kepada hari akhirat juga menolong manusia
memperkembangkan kepribadiannya.[37]
1. Iman kepada qada dan qadar
Dalam menciptakan sesuatu, Tuhan selalu berbuat menurut Sunnahnya, yaitu hukum sebab
akibat. Sunnahnya ini adalah tetap tidak berubah-ubah, kecuali dalam hal-hal khusus yang
sangat jarang terjadi. Sunnah Tuhan ini mencakup dalam ciptaannya, baik yang jasmani
maupun yang bersifat rohani.
Makna qadar dan takdir ialah aturan umum berlakunya huykum sebab akibat, yang
ditetapkan olehnya sendiri.[38] Definisi segala ketentuan, undang-undang, peraturan dan
hukum yang ditetapkan secara pasti oleh Allah SWT, untuk segala yang ada.[39]
Pengertian di atas sejalan dengan penggunaan qadar di dalam Al-Quran berbagai macam
bentuknya yang pada umumnya mengandung pengertian kekuasaan Allah SWT, yang
termasuk hukum sebab akibat yang berlaku bagi segala makhluk hidup maupun yang mati.
Firman Allah QS. Al-Hijr (15): 21.
Terjemahnya
Dan tidak ada sesuatupun melainkan pada sisi Kami-lah khazanahnya; dan Kami tidak
menurunkannya melainkan dengan ukuran yang tertentu.[40]
Untuk memahami takdir, manusia harus hidup dengan ikhtiar, dalam kehidupan sehariharinya takdir Ilahi berkaitan erat dengan usaha manusia dan diiringi dengan doa dan
tawakkal.[41] Seorang muslim wajib beriman dengan qada dan qadar kesalahan dalam
memahaminya akan melahirkan dan sikap yang salah pula dalam menempuh di kehidupan
di dunia ini.
Ada beberapa hikma yang dapat dipetik dari keimanan kepada qada dan qadar, ini antara
lain:
1. Melahirkan kesadaran bagi umat manusia bahwa segala sesuatu di dalam semesta ini
berjalan sesuai dengan hukum-hukum yang telah ditetapkan pasti oleh Allah SWT.
2. Mendorong manusia untuk terus beramal dengan sungguh-sungguh untuk mencapai
kehidupan baik di dunia maupun di akhirat, mengikuti hukum sebab akibat dari Allah
SWT.
3. Mendorong manusia untuk semakin dekat dengan Allah SWT.
4. Menanamkan sikap tawakkal dalam diri manusia, karena manusia hanya bisa
berusaha dan berdoa, sedangkan nasibnya diserahkan kepada Allah SWT.
5. Mendatangkan ketenangan jiwa dan ketentraman hidup, karena menyakini apapun
yang terjadi adalah atas kehendak dan qadar Allah SWT.
2. Akhlak
1. Pengertian akhlak
Secara etimologis (lughat) akhlaq (bahasa Arab) adalah bentuk jamak dari khulaq yang
berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat.[42] Prof. KH. Farid Maruf
mendefinisikan akhlak adalah kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan
mudah karena kebiasaan tanpa meimbulkan pertimbangan pikiran terlebih dahulu[43].
Di samping istilah akhlak juga dikenal etika dan moral ketiga istilah ini sama-sama
menentukan nilai baik dan buruk sikap perbuatan manusia. perbedaannya terletak pada
standar masing-masing. Bagi akhlak standarnya adalah Al-Quran dan assunah, bagi etika
standarnya adalah akal pikiran; dan bagi moral standarnya adalah adat kebiasaan yang
umum berlaku di masyarakat.[44]
Definisi-definisi akhlak dapat dilihat pada lima ciri yang terdapat dalam perbuatan akhlak,
yaitu:
1) Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang telah tertanam kuat dalam jiwa seseorang,
sehingga telah menjadi kepribadiannya
2) Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan mudah dan tanpa pemikiran
3) Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang timbul dalam diri orang yang mengerjakannya,
tanpa ada paksaan atau tekanan dari luar
4) Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan sesungguhnya, bukan mainmain atau karena bersandiwara.
5) Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan ikhlas semata karena Allah swt,
bukan karena ingin mendapat pujian.[45]
Dalam pembinaan akhlak mulia merupakan ajaran dasar dalam Islam dan pernah diamalkan
seseorang, nilai-nilai yang harus dimasukkan ke dalam dirinya dari semasa ia kecil.[46]
Ibadah dalam Islam erat sekali hubungannya dengan pendidikan akhlak. Ibadah dalam AlQuran dikaitkan dengan taqwa, dan taqwa berarti pelaksanaan perintah Tuhan dan
menjauhi larangannya. Larangan Tuhan berhubungan perbuatan tidak baik, orang bertaqwa
adalah orang yang menggunakan akalnya dan pembinaan akhlak adalah ajaran paling dasar
dalam Islam.[47]
Dalam persepktif pendidikan Islam, pendidikan akhlak al-karimah adalah faktor penting
dalam pembinaan umat oleh karena itu, pembentukan akhlak al-karimah dijadikan sebagai
bagian dari tujuan pendidikan. Pendapat Atiyah al-Abrasyi, bahwa pendidikan budi pekerti
adalah jiwa dari pendidikan Islam, dan mencapai kesempurnaan akhlak merupakan tujuan
pendidikan Islam.[48]
Firman Allah swt. dalam QS. (29): 45
Terjemahnya:
dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan)
keji dan mungkar.[49]
Firman Allah swt. dalam QS. (3): 159
Terjemahnya:
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka.
Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari
sekelilingmu.[50]
Dari dua ayat di atas sangat jelas menekankan kita untuk menjadikan akhlak sebagai
landasan segala tingkah laku yang berasal dari Al-Quran. Sebetulnya seluruh ajaran AlQuran adalah akhlak.[51]
1. Ruang Lingkup Akhlak
Secara rinci akhlak dalam Islam dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu:
akhlak juga merupakan bagian dari mata pelajaran pendidikan agama Islam yang
memberikan bimbingan kepada siswa agar memahami, menghayati, meyakini kebenaran
ajaran Islam serta bersedia mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari.[54]
1. 2. Fungsi Bidang Studi Aqidah Akhlak
Bidang sutudi aqidah akhlak berfungsi
1. Penanaman nilai ajaran Islam sebagai pedoman mencapai kebahagiaan didunia dan
akhirat.
2. Pengembangan keimanan dan ketakawaan kepada Allah swt., serta akhlak mulia
peserta didik seoptimal mungkin yang mulai ditanamkan dilingkungan keluarga.
3. Penyesuaian mental dan peserta didik terhadap lingkungan fisik dan sosial melalui
aqidah akhlak.
4. Perbaikan
kesalahan-kesalahan,
kelemahan-kelemahan
peserta
didik
dalam
pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta untuk dapat melanjutkan pada
jenjang pendidikan yang lebih tinggi.[56]
1. 4. Ruang Lingkup Bidang Studi Aqidah Akhlak
Secara garis besar, mata pengajaran aqidah akhlak berisi materi pokok sebagai berikut:
1. Hubungan manusia dengan akhlak
Hubungan vatikal antara manusia khaliqnya mencakup dari segi aqidah yang meliputi, iman
kepada Allah, iman kepada malaikat-malaikatnya, iman kepada kitab-kitabnya, iman kepada
rasul-rasulnya, dan kepada qada dan qadarnya.
1. Hubungan manusia dengan hamba
Materi yang dipelajari meliputi akhlak dalam pergaulan hidup sesama manusia, kewajiban
membiasakan diri sendiri dan orang lain, serta menjauhi akhlak yang buruk.
1. Hubungan manusia dengan lingkungannya
Materi yang pelajari meliputi akhlak menusia terhadap lingkungannya, baik lingkungan
dalam arti yang luas, maupun akhlak hidup selain manusia, yaitu binatang dan tumbuhtumbuhan.[57]
1. C. Pengertian Kepribadian Siswa.
Kepribadian berasal dari kata pribadi yang berarti keadaan manusia orang perorang atau
keseluruhan sifat-sifat yang merupakan watak perorangan. Anton M. Meovono mengatakan
kepribadian adalah:
Sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang atau suatu bangsa yang membedakan
dirinya dari orang atau bangsa lainnya.[58]
Menurut Hortmann kepribadian adalah:
Susunan yang teriutegrasikan dari ciri-ciri umum seseorang individu sebaigaimana yang
dinyatakan dalam corak khas yang tegas yang diperlihatkannya kepada orang lain.[59]
4. Identity, yaitu sikap kedirian sebagai suatu kesatuan dari sifat-sifat mempertahankan
dirinya terhada sesuatu dari luar.[60]
Dari penjelasan istilah diatas, nampaknya bahwa kepribadian itu adalah hasil dari suatu
proses kehidupan yang dijalani seseorang. Oleh karena itu, proses yang dialami tiap orang
itu berbeda beda, maka kepribadian tiap-tiap individu pun berbeda.
Namun demikian, karena hidup ini mempunyai tujuan tertentu dan kepribadian sendirisendiri ternyata dapat dibentuk dalam hidup. Usaha yang sistematis dan berencana,
manusia dapat mengupayakan terbentuknya kepribadian yang diharapkan sebagaimana
dalam tap MPR No. II tahun 1983, mengatakan bahwa:
Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembagunan manusia seutuhnya dan
pembangunan seluruh masyarakat Indonesia.[61]
Analisis secara filosifis mengatakan bahwa hakekat kodrat martabat manusia memiliki
potensi esensial sebagai berikut:
1. Manusia sebagai mahluk pribadi (Individual being)
2. Manusia sebagai mahluk sosial (Sosial being)
3. Manusia sebagai mahluk susila (Moral being)
4. Manusia sebagai mahluk bertuhan.[62]
Perkembangan atau aktualisasi dari potensi esensial manusia secara kesatuan integral akan
menentukan kualitas kepribadian seseorang.
Berdasarkan
pemahaman
tersebut,
maka
kepribadian
dapat
dirumuskan
sebagai
penampilan ciri khas manusia didalam sikap lahiriah dan sikap mental yang dimiliki. Manusia
berupaya untuk mempertahankan keberadaan pribadinya masing- masing sebagai jati diri
setiap individu. Upaya tersebut akan lebih efektif apabila dilakukan melalui bimbingan dan
pengarahan. Pembentukan kepribadian melalui proses yang cukup panjang, yaitu sepanjang
kehidupan manusia itu sendiri.
Dari beberapa defenisi atau penjelasan diatas, penulis menyimpulkan bahwa kepribadian
adalah unsur kejiwaan atau psikis serta moral yang tampil dalam bentuk tingkah laku yang
dapat diamati secara lahiriah dalam pergaulan bersama. Pribadi bersifat unik ; artinya
kepribadian seseorang sifatnya khas dan mempunyai ciri-ciri yang membedakannya dengan
individu yang satu dengan yang lainnya.
D. Aspek- aspek kepribadian siswa.
Pembentukan kepribadian itu bukan suatu hal yang sekali jadi, melainkan berlangsung
secara berangsur-angsur dan mangalami proses perkembangan secara sistematis. Oleh
karena
itu,
pembentukan
kepribadian
merupakan
suatu
proses,
dan
akhir
dari
perkembangan itu berlangsung secara baik pula atau dengan kata lain kepribadian yang
harmonis.
Kepribadian itu disebut harmonis kalau segala aspek-aspek kejiwaan seimbang dengan
tenaga yang bekerja seimbang pula sesuai dengan kebutuhan. Sebagaimana firman Allah
swt, QS. Al-Baqarah (2):143.
Terjemahnya:
Dan demikian (pula) kami telah menjadikan kamu (ummat Islam), ummat yang adil dan
pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar rasul (Muhammad)
menjadi saksi atas (perbuatan) kamu.[63]
Adapun aspek-aspek kepribadian yang di maksud oleh Ahmad D. Marimba adalah:
1. Aspek-aspek kejasmanian, meliputi tingkah laku luar yang mudah nampak dan
ketahuan dari luar, misalnya cara berbuat dan berbicara.
2. Begitu pula aspek kejiwaan yang meliputi aspek-aspek yang tidak mudah nampak
dan ketahuan dari luar, misalanya caa-acara berpikir, sikap dan minat.
3. Disisi lain aspek kerohanian yang luhur, meliputi aspek kejiwaan yang lebih abstrak,
seperti filsafat hidup dan kepercayaan. Ini meliputi sistem nilai yang telah meresap di
dalam kepribadian itu, yang menjadikan bagian pribadi yang mendarah daging dalam
kepribadian itu yang mengarahkan dan memberi corak seluruh kehidupan individu
seseorang. Bagi orang-orang yang beragama, aspek tersebut yang menuntutnya
kearah kebahagian, bukan saja didunia tetapi juga di akhirat. Dan aspek-aspek inilah
yang memberi kualitas kepribadian manusia secara keseluruhannya.[64]
Ketiga aspek kepribadian tersebut yang akan dibentuk melalui pendidikan. Sasaran yang
dituju dalam pembentukan kepribadian adalah keutuhan jiwa dan mental yang memili
akhlak mulia.
Menurut Abdullah al-Darraz, yang di kutip oleh Jalaluddin, mengemukakan bahwa:
Pendidikan akhlak dalam pembentukan kepribadian muslim berfungsi sebagai pengisi nilainilai keIslaman. Dengan adanya cerminan nilai-nilai yang dimaksud dalam sikap dan
perilaku seseorang maka tampillah kepribadian sebagai muslim.[65]
Dalam ajaran Islam tentang wujud pribadi muslim, serta aspek-aspek yang harus
dikembangkan adalah identik dengan aspek pribadi manusia seutuhnya, seperti cermin
dalam rumusan tujuan pendidikan nasional. Oleh karena itu, usaha untuk membentuk
kepribadian muslim searah dengan usaha-usaha pembentukan pribadi manusia Indonesia
seutuhnya melalui jalur pendidikan yang diproses secara Formal lewat pendidikan maupun
non Formal.
Adapun aspek-aspek pokok yang memberi corak khusus bagi seorang muslim menurut
ajaran Islam yaitu:
1. Adanya wahyu Tuhan yang membebani kewajiban pokok setiap individu yang harus
dilakukan seorang muslim. Kewajiban tersebut mencakup seluruh aspek hidupnya,
baik yang menyangkut kewajiban terhadap Tuhan maupun terhadap manusia lain
terlebih pada masyarakat.
2. Praktek ibadah yang harus dilakukan dengan aturan-aturan yang pasti dan teliti.
3. Konsepsi Al-Quran tentang alam yang menggambarkan penciptaan manusia secara
harmonis dan seimbang dibawah perlindungan Tuhan.[66]
yaitu
termasuk
didalamnya
kewaspadaan,
kemampuan
belajar,
Hal tersebut dikemukakan oleh aliran konvergensi bahwa: dalam perkembangan anak
menjadi manusia menjadi dewasa sama sekali ditentukan oleh faktor bawaan dan faktor
lingkungan kedua fakror inilah yang membentuk kepribadian anak.[69]
Senada dengan di atas F.G. Robbius mengemukakan bahwa kepribadian itu banyak
dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut:
1. Faktor dasar
2. Faktor lingkungan
3. Perbedaan individual
4. Lingkungan dan
5. Motivasi[70]
Menurut Sertain Lingkungan itu dibagi menjadi tiga bagian yaitu sebagai berikut:
1. Lingkungan alam, yaitu segala sesuatu yang ada di alam dunia ini yang bukan
manusia, seperti rumah, air, iklan, hewan dan tumbuh-tumbuhan/
2. Lingkungan dalam, yaitu segala sesuatu yang termasuk lingkungan luar. Akan tetapi
makanan yang sudah didalam perut itu sudah (sedang) dalam percernaan.
3. Lingkungan sosial, yaitu semua orang yang mempengaruhi kita.[71]
Pengaruh lingkungan sosial yang ada kita terima secara langsung dan ada yang tidak secara
langsung, pengaruh secara langsung seperti dalam pergaulan sehari-hari dengan orang lain,
dengan keluarga dan tekanan. Yang tidak langsung seperti melaui surat radio, televisi, buku
majalah dan surat kabar.
Ki Hajar Dewantara pengemukakan bahwa lingkungan sosial meliputi tiga bagian yaitu:
1. Lingkungan kelurga
2. Lingkungan sekolah
3. Lingkungan masyarakat[72]
Dengan
demikian,
kepribadian
anak
ketiga
dalam
unsur
upaya
tersebut
bertanggung
pengembangannya.
jawab
Pada
dalam
pembentukan
kematangan
kemampuan
[8]Syekh Mahmud Syaltut, Akidah dan Syariah Islam (Cet. III; Jakarta: Bumi Aksara,
1994), h. 3-4
[9]Tengku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy, Al-Islam (Cet. II; Semarang: Pustaka Rizki
Putra, 1998), h. 103.
[10]Mohammad Daud Ali, op.cit., h. 202.
[11]Departemen Agama RI, op.cit., h. 40
[12]M. Quraish Shihab, Menyingkap Tabir Ilahi (Cet. II; Jakarta: Lentera Hati, 1999), h.
xxiv
[13]Ibid., h. xxxvii
[14]M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Quran (Cet. VII; Bandung: Mizan, 1998), h. 15.
[15]Departmen Pendidikan dan Kebudayaan, Pusat Pembinaan Bahasa, Kamus Besar
Bahasa Indonesia (Cet. II; Jakarta: Balai Pustaka, 1989), h. 550.
[16]T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy, op.cit., h. 196.
[17]Departemen Agama RI, op.cit., h. 777
[18]Ibid., h. 498
[19]Yunahar Ilyas, op.cit., h. 83-88.
[20]T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy, op.cit., h. 196.
[21]Ibid.
[22]Departemen Agama RI, op.cit., h. 564.
[23]Mohammad Daud Ali, op.cit., h. 217.
[24]Departemen Agama RI, op.cit., h. 437.
[25]M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Quran (Cet. XVIII; Bandung: Mizan, 2004), h. 21.
[26]Departemen Agama RI, op.cit., h. 391.
[27]M. Quraish Shihab, Membumikan , op.cit., h. 59-60.
[28]Harun Yahya, Memilih Al-Quran sebagai Pembimbing (Cet. I; Surabaya: Risalah Gusti,
2004), h. 4.
[29]Ibid., h. 3
[30]Mohammad Daud Ali, op.cit., h. 221.
[31]Departemen Agama RI, op.cit., h. 674.
[32]Ibid., h. 133
[33]T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy, op.cit., h. 334.
[34]Ibid., h. 335
[35]M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Quran, op.cit., h. 85
[36]Departemen Agama RI, op.cit., h. 447.
[37]Mohammad Daud Ali, op.cit., h. 229.
[38]T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy, op.cit., h. 293.
[39]Yunahar Ilyas, op.cit., h. 177.
[40]Departemen Agama RI, op.cit., h. 392.
[41]Mohammad Daud Ali, op.cit., h. 233.
[42]Yunahar Ilyas, Kuliah Ibadah dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al-Ilam (Cet. XXVIII;
Beirut: Dar al-Masyriq, 1989), h. 164
Konsep Kepemimpinan
Pengikut
Arsip Blog
2010 (13)
o
Mei (13)
sopan santun
Mengenai Saya
indriyati
Lihat profil lengkapku
AQIDAH AKHLAK
Menu utama
Skip to content
Depan
KURIKULUM
RPP KELAS IX
MATERI AJAR
PENGAYAAN MATERI
dalam Islam yang menjelaskan kriteria atau ukuran baik buruknya suatu perbuatan manusia.
Dasar aqidah akhlak yang pertama dan utama adalah Al Quran dan. Ketika ditanya tentang
aqidah akhlak Nabi Muhammad SAW, Siti Aisyah berkata. Dasar aqidah akhlak Nabi
Muhammad SAW adalah Al Quran.
Islam mengajarkan agar umatnya melakukan perbuatan baik dan menjauhi perbuatan buruk.
Ukuran baik dan buruk tersebut dikatakan dalam Al Quran. Karena Al Quran merupakan
firman Allah, maka kebenarannya harus diyakini oleh setiap muslim.
Dalam Surat Al-Maidah ayat 15-16 disebutkan yang artinya Sesungguhnya telah datang
kepadamu rasul kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al-Kitab yang kamu sembunyikan
dan banyak pula yang dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahayadari Allah dan
kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti
keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-
orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan izinNya, dan menunjuki
meraka ke jalan yang lurus.
Dasar aqidah akhlak yang kedua bagi seorang muslim adalah AlHadits atau Sunnah Rasul. Untuk
memahami Al Quran lebih terinci, umat Islam diperintahkan untuk mengikuti ajaran Rasulullah
SAW, karena perilaku Rasulullah adalah contoh nyata yang dapat dilihat dan dimengerti oleh
setiap umat Islam (orang muslim).
C. Tujuan Akidah Akhlak
Aqidah akhlak harus menjadi pedoman bagi setiap muslim. Artinya setiap umat Islam harus
meyakini
pokok-pokok
kandungan
aqidah
akhlak tersebut. Adapun tujuan aqidah akhlak itu adalah :
a) Memupuk dan mengembangkan dasar ketuhanan yang sejak lahir. Manusia adalah makhluk
yang berketuhanan. Sejak dilahirkan manusia terdorong mengakui adanya Tuhan. Firman Allah
dalam surah Al-Araf ayat 172-173 yang artinya Dan (Ingatlah), ketika Tuhanmu menguluarkan
kehinaan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa
mereka, seraya berfirman: Bukankah Aku ini Tuhanmu? , mereka menjawab: Betul (Engkau
Tuhan kami), kami jadi saksi (Kami lakukan yang demikian itu), agar dihari kiamat kamu tidak
mengatakan: Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini
(Keesaan tuhan) atau agar kamu tidak mengatakan: Sesungguhnya orang-orang tua kami telah
mempersekutukan Tuhan sejak dulu, sedang kami ini adalah anak-anak keturunan yang
(datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan
orang-orang yang sesat dahulu? Dengan naluri ketuhanan, manusia berusaha untuk
mencari tuhannya, kemampuan akal dan ilmu yang berbeda-beda memungkinkan manusia akan
keliru mengerti tuhan. Dengan aqidah akhlak, naluri atau kecenderungan manusia akan
keyakinan adanya Tuhan Yang Maha Kuasa dapat berkembang dengan benar
b) Aqidah akhlak bertujuan pula membentuk pribadi muslim yang luhur dan mulia. Seseorang
muslim yang berakhlak mulia senantiasa bertingkah laku terpuji, baik ketika berhubungan
dengan Allah SWT, dengan sesama manusia, makhluk lainnya serta dengan alam lingkungan.
Oleh karena itu, perwujudan dari pribadi muslim yang luhur berupa tindakan nyata menjadi
tujuan dalam aqidah akhlak.
c) Menghindari diri dari pengaruh akal pikiran yang menyesatkan. Manusia diberi kelebihan oleh
Allah dari makhluk lainnya berupa akal pikiran. Pendapat-pendapat atau pikiran-pikiran yang
semata-mata didasarkan atas akal manusia, kadang-kadang menyesatkan manusia itu sendiri.
Oleh karena itu, akal pikiran perlu dibimbing oleh aqidah akhlak agar manusia terbebas atau
terhindar dari kehidupan yang sesat.
By M. Hasan Posted in PENGAYAAN MATERI Tagged pengertian akidah akhlak
Navigasi pos
Cari
Cari
Artikel Terbaru
Top Post
September 2015
K
Des
7
14
21
28
1
8
15
22
29
Pengunjung
2
9
16
23
30
3
10
17
24
4
11
18
25
5
12
19
26
6
13
20
27
200,802 tamu
Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com. | The iTheme2 Theme.
Ikuti
30016454
https://aqidahakh
Daftarkan saya
loggedout-follow
167d817768
/tag/pengertian-a