You are on page 1of 179

AQIDAH AKHLAK

MTs Amal Shaleh P. Simalingkar Medan

Menu utama
Skip to content

Depan

KURIKULUM

RPP KELAS VII

RPP KELAS VIII

RPP KELAS IX

MATERI AJAR

PENGAYAAN MATERI

TUGAS & LATIHAN

Tag Archives: pengertian akidah akhlak


Navigasi pos
Des 1 2011

Pengertian, Dasar, dan Tujuan


Akidah Akhlak
A- Pengertian Akidah Akhlak
Menurut bahasa, kata aqidah berasal dari bahasa Arab yaitu [ -- ]artinya adalah mengikat
atau mengadakan perjanjian. Sedangkan Aqidah menurut istilah adalah urusan-urusan yang
harus dibenarkan oleh hati dan diterima dengan rasa puas serta terhujam kuat dalam lubuk jiwa

yang tidak dapat digoncangkan oleh badai subhat (keragu-raguan). Dalam definisi yang lain
disebutkan bahwa aqidah adalah sesuatu yang mengharapkan hati membenarkannya, yang
membuat jiwa tenang tentram kepadanya dan yang menjadi kepercayaan yang bersih dari
kebimbangan dan keraguan.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat dirumuskan bahwa aqidah adalah dasar-dasar
pokok kepercayaan atau keyakinan hati seorang muslim yang bersumber dari ajaran Islam yang
wajib dipegangi oleh setiap muslim sebagai sumber keyakinan yang mengikat.
Sementara kata akhlak juga berasal dari bahasa Arab, yaitu [ ]jamaknya [ ][yang
artinya tingkah laku, perangai tabiat, watak, moral atau budi pekerti. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, akhlak dapat diartikan budi pekerti, kelakuan. Jadi, akhlak merupakan sikap
yang telah melekat pada diri seseorang dan secara spontan diwujudkan dalam tingkah laku
atau perbuatan. Jika tindakan spontan itu baik menurut pandangan akal dan agama, maka disebut
akhlak yang baik atau akhlaqul karimah, atau akhlak mahmudah. Akan tetapi apabila tindakan
spontan itu berupa perbuatan-perbuatan yang jelek, maka disebut akhlak tercela atau akhlakul
madzmumah.
B. Dasar Akidah Akhlak
Dasar aqidah akhlak adalah ajaran Islam itu sendiri yang merupakan sumber-sumber hukum
dalam Islam yaitu Al Quran dan Al Hadits. Al Quran dan Al Hadits adalah pedoman hidup
dalam Islam yang menjelaskan kriteria atau ukuran baik buruknya suatu perbuatan manusia.
Dasar aqidah akhlak yang pertama dan utama adalah Al Quran dan. Ketika ditanya tentang
aqidah akhlak Nabi Muhammad SAW, Siti Aisyah berkata. Dasar aqidah akhlak Nabi
Muhammad SAW adalah Al Quran.
Islam mengajarkan agar umatnya melakukan perbuatan baik dan menjauhi perbuatan buruk.
Ukuran baik dan buruk tersebut dikatakan dalam Al Quran. Karena Al Quran merupakan
firman Allah, maka kebenarannya harus diyakini oleh setiap muslim.
Dalam Surat Al-Maidah ayat 15-16 disebutkan yang artinya Sesungguhnya telah datang
kepadamu rasul kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al-Kitab yang kamu sembunyikan
dan banyak pula yang dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahayadari Allah dan
kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti
keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-
orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan izinNya, dan menunjuki
meraka ke jalan yang lurus.
Dasar aqidah akhlak yang kedua bagi seorang muslim adalah AlHadits atau Sunnah Rasul. Untuk
memahami Al Quran lebih terinci, umat Islam diperintahkan untuk mengikuti ajaran Rasulullah
SAW, karena perilaku Rasulullah adalah contoh nyata yang dapat dilihat dan dimengerti oleh
setiap umat Islam (orang muslim).
C. Tujuan Akidah Akhlak

Aqidah akhlak harus menjadi pedoman bagi setiap muslim. Artinya setiap umat Islam harus
meyakini
pokok-pokok
kandungan
aqidah
akhlak tersebut. Adapun tujuan aqidah akhlak itu adalah :
a) Memupuk dan mengembangkan dasar ketuhanan yang sejak lahir. Manusia adalah makhluk
yang berketuhanan. Sejak dilahirkan manusia terdorong mengakui adanya Tuhan. Firman Allah
dalam surah Al-Araf ayat 172-173 yang artinya Dan (Ingatlah), ketika Tuhanmu menguluarkan
kehinaan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa
mereka, seraya berfirman: Bukankah Aku ini Tuhanmu? , mereka menjawab: Betul (Engkau
Tuhan kami), kami jadi saksi (Kami lakukan yang demikian itu), agar dihari kiamat kamu tidak
mengatakan: Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini
(Keesaan tuhan) atau agar kamu tidak mengatakan: Sesungguhnya orang-orang tua kami telah
mempersekutukan Tuhan sejak dulu, sedang kami ini adalah anak-anak keturunan yang
(datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan
orang-orang yang sesat dahulu? Dengan naluri ketuhanan, manusia berusaha untuk
mencari tuhannya, kemampuan akal dan ilmu yang berbeda-beda memungkinkan manusia akan
keliru mengerti tuhan. Dengan aqidah akhlak, naluri atau kecenderungan manusia akan
keyakinan adanya Tuhan Yang Maha Kuasa dapat berkembang dengan benar
b) Aqidah akhlak bertujuan pula membentuk pribadi muslim yang luhur dan mulia. Seseorang
muslim yang berakhlak mulia senantiasa bertingkah laku terpuji, baik ketika berhubungan
dengan Allah SWT, dengan sesama manusia, makhluk lainnya serta dengan alam lingkungan.
Oleh karena itu, perwujudan dari pribadi muslim yang luhur berupa tindakan nyata menjadi
tujuan dalam aqidah akhlak.
c) Menghindari diri dari pengaruh akal pikiran yang menyesatkan. Manusia diberi kelebihan oleh
Allah dari makhluk lainnya berupa akal pikiran. Pendapat-pendapat atau pikiran-pikiran yang
semata-mata didasarkan atas akal manusia, kadang-kadang menyesatkan manusia itu sendiri.
Oleh karena itu, akal pikiran perlu dibimbing oleh aqidah akhlak agar manusia terbebas atau
terhindar dari kehidupan yang sesat.
By M. Hasan Posted in PENGAYAAN MATERI Tagged pengertian akidah akhlak

Navigasi pos
Cari
Cari

Artikel Terbaru

belum ada tulisan .

Pengertian, Dasar, dan Tujuan Akidah Akhlak

Top Post

Pengertian, Dasar, dan Tujuan Akidah Akhlak

Pelajaran AKIDAH AKHLAK di MTs Amal Shaleh

belum ada tulisan ....

September 2015
K

Des
1
8
15
22
29

7
14
21
28

2
9
16
23
30

3
10
17
24

4
11
18
25

5
12
19
26

6
13
20
27

Pengunjung

200,802 tamu

Blog di WordPress.com. | The iTheme2 Theme.


Ikuti

Ikuti AQIDAH AKHLAK


Kirimkan setiap pos baru ke Kotak Masuk Anda.
subscribe

30016454

https://aqidahakh

loggedout-follow

167d817768

/tag/pengertian-a

Daftarkan saya

Buat situs dengan WordPress.com


ii Buku Guru Kelas X MA
Hak Cipta 2014 pada Kementerian Agama Republik Indonesia
Dilindungi Undang-Undang
MILIK NEGARA
TIDAK DIPERDAGANGKAN
Disklaimer: Buku Guru ini dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum
2013. Buku ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian

Agama, dan dipergunakan dalam penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan
Dokumen Hidup yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan
sesuai dengan dinamika perubahan zaman. Masukan yang membangun, dari berbagai
kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.
Katalog Dalam Terbitan (KDT)
INDONESIA, KEMENTERIAN AGAMA
Akidah Akhlak/Kementerian Agama,- Jakarta : Kementerian Agama 2014.
xviii, 106 hlm. ilus ; 21 cm x 28 cm
Untuk MA/ IPA, IPS, BAHASA Kelas X
ISBN 978-979-8446-89-4 (no.jil.lengkap)
ISBN 978-979-8446-90-0 (jil.1)
1. Akidah Akhlak - Studi dan Pengajaran 1. Judul
II. Kementerian Agama Republik Indonesia
Kontributor Naskah : Abdurrohim, Usman, Noek Aenul Latifah
Penelaah : Fuad Thahari
Penyelia Penerbitan : Direktorat Pendidikan Madrasah
Direktorat Pendidikan Islam
Kementerian Agama Republik Indonesia
Cetakan Ke-1, 2014
Disusun dengan huruf Times New Roman 12pt dan A_Nefel_Adeti_Qelew 18p,

Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 iii

Kata Pengantar
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur al-hamdulillah kehadlirat Allah Swt., yang menciptakan,
mengatur dan menguasai seluruh makhluk di dunia dan akhirat.
Semoga
kita senantiasa mendapatkan limpahan rahmat dan ridha-Nya.
Shalawat
dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad
Saw.,
beserta keluarganya yang telah membimbing manusia untuk meniti
jalan
lurus menuju kejayaan dan kemuliaan.
Fungsi pendidikan agama Islam untuk membentuk manusia Indonesia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta
berakhlak
mulia dan mampu menjaga kedamaian dan kerukunan hubungan inter
dan
antar umat beragama, dan ditujukan untuk berkembangnya
kemampuan
peserta didik dalam memahami, menghayati, dan mengamalkan
nilainilai
agama yang menyerasikan penguasaannya dalam ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni.
Untuk merespons beragam kebutuhan masyarakat modern, seluruh

elemen dan komponen bangsa harus menyiapkan generasi masa


depan yang
tangguh melalui beragam ikhtiyar komprehensif. Hal ini dilakukan agar
seluruh potensi generasi dapat tumbuh kembang menjadi hamba Allah
yang
dengan karakteristik beragama secara baik, memiliki cita rasa
religiusitas,
mampu memancarkan kedamaian dalam totalitas kehidupannya.
Aktivitas
beragama bukan hanya yang berkaitan dengan aktivitas yang tampak
dan
dapat dilihat dengan mata, tetapi juga aktivitas yang tidak tampak
yang
terjadi dalam diri seseorang dalam beragam dimensinya.
Sebagai ajaran yang sempurna dan fungsional, agama Islam harus
iv Buku Guru Kelas X MA

diajarkan dan diamalkan dalam kehidupan nyata, sehingga akan


menjamin
terciptanya kehidupan yang damai dan tenteram. Oleh karenanya,
untuk
mengoptimalkan layanan pendidikan Islam di Madrasah, ajaran Islam
yang
begitu sempurna dan luas perlu dikemas menjadi beberapa mata
pelajaran
yang secara linear akan dipelajari menurut jenjangnya.
Pengemasan ajaran Islam dalam bentuk mata pelajaran di lingkungan
Madrasah dikelompokkan sebagai berikut; diajarkan mulai jenjang
Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah
Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu-ilmu Sosial,
Ilmu-ilmu Bahasa dan Budaya, serta Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK)
meliputi; a) Al-Quran-Hadis b) Akidah Akhlak c) Fikih d) Sejarah
Kebudayaan Islam. Pada jenjang Madrasah Aliyah Peminatan Ilmu-ilmu
Keagamaan dikembangkan kajian khusus mata pelajaran yaitu: a)
TafsirIlmu Tafsir b) Hadis-Ilmu Hadis c) Fikih-Ushul Fikih d) Ilmu Kalam dan
e) Akhlak. Untuk mendukung pendalaman kajian ilmu-ilmu keagamaan
pada peminatan keagamaan, peserta didik dibekali dengan pelajaran
Sejarah
Kebudayaan Islam (SKI) dan Bahasa Arab.
Sebagai panduan dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 di Madrasah,
Kementerian Agama RI telah menyiapkan model Silabus Pembelajaran
PAI

di Madrasah dan menerbitkan BukuPegangan Siswa dan Buku Pedoman


Guru. Kehadiran buku bagi siswa ataupun guru menjadi kebutuhan
pokok
dalam menerapkan Kurikulum 2013 di Madrasah.
Sebagaimana kaidah Ushul Fikih, ml yatimmu al-wjibu ill bih
fahuwa wjibun, (suatu kewajiban tidak menjadi sempurna tanpa
adanya
hal lain yang menjadi pendukungnya, maka hal lain tersebut menjadi
wajib).
Atau menurut kaidah Ushul Fikih lainnya, yaitu al-amru bi asy-syaii
amrun
bi wasilih (perintah untuk melakukan sesuatu berarti juga perintah
untuk
menyediakan sarananya).
Perintah menuntut ilmu berarti juga mengandung perintah untuk
menyedikan sarana pendukungnya, salah satu diantaranya Buku Ajar.
Karena itu, Buku Pedoman Guru dan Buku Pegangan Siswa ini disusun
dengan Pendekatan Saintifik, yang terangkum dalam proses
mengamati,
menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan.
Keberadaan Buku Ajar dalam penerapan Kurikulum 2013 di Madrasah
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 v

menjadi sangat penting dan menentukan, karena dengan Buku Ajar,


siswa
ataupun guru dapat menggali nilai-nilai secara mandiri, mencari dan
menemukan inspirasi, aspirasi, motivasi, atau bahkan dengan buku
akan
dapat menumbuhkan semangat berinovasi dan berkreasi yang
bermanfaat
bagi masa depan.
Buku yang ada di hadapan pembaca ini merupakan cetakan pertama,
tentu masih terdapat kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu
sangat
terbuka untuk terus-menerus dilakukan perbaikan dan
penyempurnaan.
Kami berharap kepada berbagai pihak untuk memberikan saran,
masukan
dan kritik konstruktif untuk perbaikan dan penyempurnaan di masamasa
yang akan datang.
Atas perhatian, kepedulian, kontribusi, bantuan dan budi baik dari
semua

pihak yang terlibat dalam penyusunan dan penerbitan buku-buku ini,


kami
mengucapkan terima kasih. Jazkumullah Khairan Kasran.
Jakarta, 02 April 2014
Direktur Jenderal Pendidikan Islam
Nur Syam
vi Buku Guru Kelas X MA

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ......................................................................................... iii


Daftar Isi .................................................................................................. vi
Petunjuk Penggunaan Buku ..................................................................... xii
Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD) Akidah Akhlak
MA Kelas X ............................................................................................. xiii
BAB I
MEMAHAMI AKIDAH ISLAM
1. Kompetensi Inti (KI) ......................................................................... 1
2. Kompetensi Dasar (KD) .................................................................... 1
3. Indikator dan Tujuan ......................................................................... 2
4. Materi ................................................................................................ 2
5. Proses Pembelajaran .......................................................................... 3
6. Penilaian ............................................................................................ 4
7. Pengayaan .......................................................................................... 7
8. Remedial ............................................................................................ 7
9. Interaksi Guru dengan Orang Tua ..................................................... 8
BAB II
AYO BERTAUHID
1. Kompetensi Inti (KI) .......................................................................... 9
2. Kompetensi Dasar (KD) .................................................................... 9
3. Indikator dan Tujuan ......................................................................... 10
4. Materi Pokok ..................................................................................... 10
5. Proses Pembelajaran .......................................................................... 11
6 . Penilaian ............................................................................................ 12
7. Pengayaan .......................................................................................... 15
8. Remedial ............................................................................................ 15
9. Interaksi Guru dengan Orang Tua ..................................................... 15
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 vii
BAB III
MENJADI HAMBA ALLAH YANG BERAKHLAK
1. Kompetensi Inti (KI) ......................................................................... 16
2. Kompetensi Dasar (KD) .................................................................... 16
3. Indikator dan Tujuan ......................................................................... 17
4. Materi Pokok ..................................................................................... 17
5. Proses Pembelajaran .......................................................................... 17
6 . Penilaian ............................................................................................ 19
7. Pengayaan .......................................................................................... 21

8. Remedial ............................................................................................ 21
9. Interaksi Guru dengan Orang Tua ..................................................... 21
BAB IV
MEMAHAMI INDUK-INDUK AKHLAK TERPUJI
1. Kompetensi Inti (KI) ......................................................................... 22
2. Kompetensi Dasar (KD) .................................................................... 22
3. Indikator dan Tujuan ......................................................................... 23
4. Materi Pokok ..................................................................................... 23
5. Proses Pembelajaran .......................................................................... 24
6 . Penilaian ............................................................................................ 26
7. Pengayaan .......................................................................................... 28
8. Remedial ............................................................................................ 28
9. Interaksi Guru dengan Orang Tua ..................................................... 29
BAB V
AYO KITA PELAJARI INDUK-INDUK AKHLAK TERCELA
1. Kompetensi Inti (KI) ......................................................................... 30
2. Kompetensi Dasar (KD) .................................................................... 30
3. Indikator dan Tujuan ......................................................................... 31
4. Materi Pokok ..................................................................................... 31
viii Buku Guru Kelas X MA
5. Proses Pembelajaran .......................................................................... 33
6 . Penilaian ............................................................................................ 34
7. Pengayaan .......................................................................................... 36
8. Remedial ............................................................................................ 36
9. Interaksi Guru dengan Orang Tua ..................................................... 37
BAB VI
ALANGKAH BAHAGIANYA JIKA KITABERSYUKUR,
QONAAH, RIDHA DAN SABAR
1. Kompetensi Inti (KI) .......................................................................... 38
2. Kompetensi Dasar (KD) .................................................................... 38
3. Indikator dan Tujuan ......................................................................... 39
4 Materi Pokok ..................................................................................... 39
5. Proses Pembelajaran .......................................................................... 40
6 . Penilaian ............................................................................................ 42
7. Pengayaan .......................................................................................... 44
8. Remedial ............................................................................................ 44
9. Interaksi Guru dengan Orang Tua ...................................................... 44
BAB VII
AYO KITA HORMATI ORANG TUA DAN GURU KITA
1. Kompetensi Inti (KI) ......................................................................... 45
2. Kompetensi Dasar (KD) .................................................................... 45
3. Indikator dan Tujuan ......................................................................... 46
4. Materi Pokok ..................................................................................... 46
5. Proses Pembelajaran .......................................................................... 47
6 . Penilaian ............................................................................................ 48
7. Pengayaan .......................................................................................... 50

8. Remedial ............................................................................................ 50
9. Interaksi Guru dengan Orang Tua ..................................................... 51
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 ix
BAB VIII
KISAH TELADAN NABI YUSUF AS.
1. Kompetensi Inti (KI) ......................................................................... 52
2. Kompetensi Dasar (KD) .................................................................... 52
3. Indikator dan Tujuan ......................................................................... 53
4. Materi Pokok ..................................................................................... 53
5. Proses Pembelajaran .......................................................................... 54
6 . Penilaian ............................................................................................ 56
7. Pengayaan .......................................................................................... 58
8. Remedial ............................................................................................ 58
9. Interaksi Guru dengan Orang Tua ..................................................... 59
BAB IX
SEHARUSNYA KITA MENGHINDARI PERBUATAN SYIRIK
1. Kompetensi Inti (KI) ......................................................................... 60
2. Kompetensi Dasar (KD) .................................................................... 60
3. Indikator dan Tujuan ......................................................................... 61
4. Materi Pokok ..................................................................................... 61
5. Proses Pembelajaran .......................................................................... 62
6 . Penilaian ............................................................................................ 63
7. Pengayaan .......................................................................................... 66
8. Remedial ............................................................................................ 66
9. Interaksi Guru dengan Orang Tua ..................................................... 66
BAB X
INDAHNYA ASMAUL HUSNA
1. Kompetensi Inti (KI) .......................................................................... 67
2. Kompetensi Dasar (KD) .................................................................... 67
3. Indikator dan Tujuan ......................................................................... 68
4. Materi Pokok ..................................................................................... 68
5. Proses Pembelajaran .......................................................................... 70
x Buku Guru Kelas X MA
6 . Penilaian ............................................................................................ 71
7. Pengayaan .......................................................................................... 73
8. Remedial ............................................................................................ 73
9. Interaksi Guru dengan Orang Tua ..................................................... 74
BAB XI
MEMBIASAKAN AKHLAK TERPUJI
HUSNUZZAN, RAJA DAN TAUBAT
1. Kompetensi Inti (KI) ......................................................................... 75
2. Kompetensi Dasar (KD) .................................................................... 75
3. Indikator dan Tujuan ......................................................................... 76
4. Materi Pokok ..................................................................................... 76
5. Proses Pembelajaran .......................................................................... 77
6 . Penilaian ............................................................................................ 79

7. Pengayaan .......................................................................................... 81
8. Remedial ............................................................................................ 82
9. Interaksi Guru dengan Orang Tua ..................................................... 82
BAB XII
MENGHINDARI AKHLAK TERCELA LICIK, TAMAK,
DZALIM DAN DISKRIMINASI
1. Kompetensi Inti (KI) .......................................................................... 83
2. Kompetensi Dasar (KD) ................................................................... 83
3. Indikator dan Tujuan ......................................................................... 84
4. Materi Pokok ..................................................................................... 84
5. Proses Pembelajaran .......................................................................... 86
6. Penilaian ............................................................................................ 87
7. Pengayaan .......................................................................................... 90
8. Remedial ............................................................................................ 90
9. Interaksi Guru dengan Orang Tua ..................................................... 90
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 xi
BAB XIII
AYO KITA JENGUK SAUDARA KITA YANG SAKIT
1. Kompetensi Inti (KI) .......................................................................... 91
2. Kompetensi Dasar (KD) .................................................................... 91
3. Indikator dan Tujuan ......................................................................... 92
4. Materi Pokok ..................................................................................... 92
5. Proses Pembelajaran .......................................................................... 93
6. Penilaian ............................................................................................ 94
7. Pengayaan .......................................................................................... 95
8. Remedial ............................................................................................ 95
9. Interaksi Guru dengan Orang Tua ..................................................... 95
BAB XIV
KISAH TELADAN RASUL ULUL AZMI
1. Kompetensi Inti (KI) ......................................................................... 96
2. Kompetensi Dasar (KD) .................................................................... 96
3. Indikator dan Tujuan ......................................................................... 97
4. Materi Pokok ..................................................................................... 97
5. Proses Pembelajaran .......................................................................... 98
6 . Penilaian ............................................................................................ 100
7. Pengayaan .......................................................................................... 100
8. Remedial ............................................................................................ 100
9. Interaksi Guru dengan Orang Tua ..................................................... 100
Daftar Pustaka .......................................................................................... 101
Glosarium .................................................................................................. 103
xii Buku Guru Kelas X MA

PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU

Untuk mengoptimalkan penggunaan buku ini, perhatikan uraian berikut.


1. Pertama, bacalah bagian pendahuluan untuk memahami konsep utuh
Akidah Akhlak, serta memahami Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi
Dasar (KD) dalam kerangka Kurikulum Madrasah 2013.

2. Setiap bab berisi: Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD),


Tujuan Pembelajaran dan Indokator, Proses Pembelajaran, Penilaian,
Pengayaan, Remedial, dan Interaksi guru dengan orang tua.
3. Pada sub bab tertentu, penomoran Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar tidak berurutan. Hal itu menyesuaikan dengan tahap pencapaian
Kompetensi Dasar.
4. Guru perlu mendorong peserta didik untuk memperhatikan kolomkolom
yang terdapat dalam Buku Teks Pelajaran sehingga menjadi
fokus perhatian peserta didik. Kolom-kolom tersebut adalah sebagai
berikut.
a. Ayo menyimak: untuk mengajak siswa menyimak ayat-ayat Allah
Swt..
b. Mari mengamati: untuk menguatkan peserta didik agar dapat
mewujudkan pengetahuan dalam perilaku.
c. Ayo berlatih: untuk mengukur penguasaan peserta didik terhadap
materi yang dibahas.
Dalam pelaksanaannya, guru sangat mungkin melakukan pengembangan
yang disesuaikan dengan potensi peserta didik, sumber belajar, dan
lingkungan.
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 xiii

Akidah Akhlak MA Kelas X


AKIDAH AKHLAK
B.1. KELAS X SEMESTER GANJIL
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya
1.1. Meyakini kesempurnaan akidah
Islam
1.2. Meyakini ajaran tauhid dalam
kehidupan sehari-hari
1.3. Menghayati akhlak Islam dan metode
peningkatan kualitasnya
1.4. Menghayati nilai akhlak terpuji
(hikmah, iffah, syajaah dan adalah)
1.5. Menunjukkan sikap penolakan
terhadap akhlak tercela (hubbuddunya, hasad, takabur/ujub, riya)
1.6. Menghayati makna syukur, qanaah,
rida, dan sabar
1.7. Menghayati adab kepada orang tua
dan guru
1.8 Menghayati kisah keteladanan Nabi
Yusuf a.s.
2 Menghayati dan mengamalkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung

jawab, peduli (gotong royong,


kerja sama, toleran, damai)
santun, responsif dan pro-aktif
dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia
2.1. Memiliki akidah yang kokoh dalam
kehidupan sehari-hari
2.2. Terbiasa bertauhid dalam kehidupan
sehari-hari
2.3. Terbiasa menerapkan metode-metode
peningkatan kualitas akhlak dalam
kehidupan
2.4. Membiasakan akhlak-akhlak
(hikmah, iffah, syajaah dan adalah)
dalam kehidupan
2.5. Menghindarkan diri dari sifat-sifat
buruk (hubbud-dun-ya, hasad,
takabur/ujub, riya)
2.6. Terbiasa bersyukur, qanaah, ridha,
dan sabar dalam kehidupan
2.7. Terbiasa berakhlak terpuji kepada
orang tua dan guru dalam kehidupan
sehari-hari
2.8 Meneladani sifat-sifat utama Nabi
Yusuf a.s.

xiv Buku Guru Kelas X MA


KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
3 Memahami, menerapkan, menganalisis
pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa
ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, tehnologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian

dan minatnya untuk memecahkan
masalah
3.1. Menganalsis akidah Islam dan
metode peningkatan kualitasnya
3.2. Menganalisi konsep tauhiid dalam
Islam
3.3. Menganalisis akhlak Islam dan

metode peningkatan kualitasnya


3.4. Menganalisis induk-induk akhlak
terpuji (hikmah, iffah, syajaah dan
adalah)
3.5. Menganalisis induk-induk akhlak
tercela (hubbud-dun-ya, hasad,
takabur/ujub, riya)
3.6. Menganalisis makna syukur,
qanaah, ridha, dan sabar
3.7. Memahami adab kepada orang tua
dan guru
3.8 Menganalisis kisah keteladanan Nabi
Yusuf a.s.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji
dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan
4.1. Mempraktikkan metode-metode
peningkatan kualitas iman/ akidah
Islam
4.2. Menunjukkan contoh prilaku
bertauhid dalam Islam
4.3. Mempraktikkan metode-metode
peningkatan kualitas akhlak dalam
Islam
4.4. Mempraktikan contoh akhlak yang
baik (hikmah, iffah, syajaah dan
adalah)
4.5. menunjukkan contoh-contoh akhlak
tercela (hubbud-dun-ya, hasad,
Takabur/ujub, riya)
4.6. Menunjukkan contoh perilaku
bersyukur, qanaah, rida, dan sabar
4.7. Mensimulasikam adab kepada orang
tua dan guru
4.8. Menyajikan sinopsis kisah
keteladanan Nabi Yusuf a.s.

Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 xv


B.2. KELAS X SEMESTER GENAP
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya
1.1. Menunjukkan sikap penolakan
terhadap perbuatan syirik dalam
kehidupan sehari-hari
1.2 Menghayati nilai-nilai yang
terkandung dalam 10 Asmwul ousnw:

al-Karrm, al-Mumin, al-Wakrl,

al-Matrn, al-Jwmi, al-Adl,


an-Nwfi, al-Bwsih, al-oafrz dan
al-qkhir
1.3 Menghayati perilaku husnudhan,
raja, dan tobat
1.4. Menunjukkan sikap penolakan
terhadap perilaku licik, tamak,
dzalim dan diskriminasi
1.5. Menghayati akhlak (adab) yang baik
ketika membesuk orang sakit
1.6 Menghayati keutamaan dan
keteguhan Nabi-nabi Ulul Azmi
2 Menghayati dan mengamalkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai)
santun, responsif dan pro-aktif
dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia
2.1. Menghindari perbuatan syirik dalam
kehidupan sehari-hari
2.2. Membiasakan diri untuk
meneladani sifat Asmwul ousnw:

al-Karrm, al-Mumin, al-Wakrl,


al-Matrn, al-Jwmi, al-Adl,
an-Nwfi, al-Bwsih, al-oafrz dan
al-qkhir
2.3. Terbiasa berperilaku husnudhan,
raja, dan tobat
2.4. Menghindari perilaku licik, tamak,
zalim, dan diskriminasi
2.5. Membiasakan akhlak (adab) yang
baik ketika membesuk orang sakit
2.6 Meneladani keutamaan dan keteguhan
Nabi-Nabi Ulul Azmi

xvi Buku Guru Kelas X MA


KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
3 Memahami, menerapkan, menganalisis
pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa
ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, tehnologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan kejadian,


serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian

dan minatnya untuk memecahkan
masalah
3.1. Menganalisis perbuatan syirik
dan macam-macam dan cara
menghindarinya
3.2. Menganalisismakna 10

Asmwul ousnw: al-Karrm,


al-Mumin, al-Wakrl,
al-Matrn, al-Jwmi, al-Adl,
an-Nwfi, al-Bwsih, al-oafrz dan
al-qkhir
3.3. Memahami pengertian dan
pentingnya memiliki akhlak
husnuzzan, raja, dan tobat
3.4.Memahami pengertian dan
pentingnya menghindari licik,
tamak, zalim, dan diskriminasi
3.5. Memamhami adab islami ketika
membesuk orang sakit
3.6 Menganalisis kisah keteguhan nabinabi
Ulul Azmi
4. Mengolah, menalar, dan menyajikan
dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan
4.1. Menyajikan contoh praktik-praktik
perbuatan syirik di masyarakat
4.2. Menghafalkan lafal-lafal Asmwul

ousnw
4.3. Melafalkan doa-doa tobat dari
al-Quran dan hadis
4.4. Menceritakan bahaya dari akhlak
tercela licik, tamak, zalim, dan
diskriminasi
4.5. Mempraktikkan contoh akhlak
(adab) yang baik ketika membesuk
orang sakit
4.6. Mencerikatan kisah keteguhan Nabi-
Nabi Ulul Azmi

Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 1

BAB I
MEMAHAMI AKIDAH ISLAM

I. Kompetensi Inti (KI)


KI-1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI-2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai) santun,
responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI-3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
tekhnologi, seni, budaya, dan humaniora dengawn wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural


untuk memecahkan masalah
KI-4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
II. Kompetensi Dasar (KD)
1.1. Meyakini kesempurnaan akidah Islam
2.1. Memiliki akidah yang kokoh dalam kehidupan sehari-hari
3.1. Menganalsis akidah Islam dan metode peningkatan kualitasnya
4.1. Mempraktikkan metode-metode peningkatan kualitas iman/ akidah
Islam
2 Buku Guru Kelas X MA
III. Indikator dan Tujuan
Indikator Pembelajaran Tujuan Pembelajaran
1. Menjela skan pengertian akidah
2. Menyebutkan dalil-dalil yang
berhubungan dengan akidah Islam
3. Menyebutkan kesempurnaan
akidah Islam
4. Menjelaskan prinsip-prinsip akidah
Islam
5. Menyebutkan metode-metode
peningkatan kualitas iman/akidah
islamiyah
Setelah mengamati, menanya,
mengeks plo rasi, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan, peserta didik
mampu menjelaskan pengertian
akidah, menyebutkan dalil-dalil yang
berhubungan dengan akidah Islam
dan kesempurnaan akidah Islam,
menjelaskan prinsip-ptinsip akidah
Islam dan dapat menyebutkan metodemetode
peningkatan kualitas iman/

akidah islamiyah

IV. Materi
1. Pengertian Akidah
Akidah berarti tali pengikat batin manusia dengan yang diyakininya sebagai
Tuhan yang Esa yang patut disembah dan Pencipta serta Pengatur alam
semesta ini.
2. Dalil / Argumentasi dalam Akidah
Dalam membahas akidah harus diajukan argumentasi yang benar yang
memadai disebut Dalil. Dalil dalam akidah ada dua yaitu:
a. Dalil Aqli.
b. Dalil Naqli (Wahyu Allah)
3. Tujuan Akidah Islam
a. Untuk mengikhlaskan niat dan ibadah kepada Allah satu-satunya.
b. Membebaskan akal dan pikiran dari kegelisahan dan keraguan.
c. Ketenangan jiwa dan pikiran, tidak cemas dalam jiwa.
d. Meluruskan tujuan dan perbuatan dari penyelewengan dalam beribadah
e. Bersungguh-sungguh dalam melakukan kebaikan
f. Meraih kebahagiaan dunia dan akhirat dan kebahagiaan jasmani dan
rohani
4. Metode-metode peningkatan kualitas akidah
a. melalui pembiasaan dan keteladanan.
b. melalui pendidikan dan pengajaran
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 3
5. Prinsip-prinsip Akidah dalam Kehidupan
a. Pengakuan dan keyakinan bahwa Allah Swt.. adalah Esa.
b. Pengakuan bahwa para Nabi telah diangkat dengan Allah Swt.
c. Kepercayaan akan adanya hari kebangkitan.
d. Keyakinan bahwa Allah Swt.. adalah Maha Adil.
V. Proses Pembelajaran
a. Pendahuluan
1) Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.
2) Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
3) Guru menyapa peserta didik dengan memperkenalkan diri kepada
peserta didik.
4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
5) Media/alat peraga/alat bantu bisa berupa tulisan manual di papan tulis,
kertas karton (tulisan yang besar dan mudah dilihat/dibaca), atau dapat
juga menggunakan multimedia berbasis ICT atau media lainnya.
6) Untuk menguasai kompetensi ini salah satu model pembelajaran
yang cocok di antaranya model direct instruction (model pengajaran
langsung) yang termasuk ke dalam rumpun model sistem perilaku (the
behavioral systems family of model).
b. Pelaksanaan
1) Guru meminta peserta didik untuk mencermati gambar beserta
perenungannya yang ada pada kolom Mari Mengamati.
2) Peserta didik mengemukakan pendapatnya tentang hasil

pencermatannya tentang gambar beserta perenungannya.


3) Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan terhadap hasil
pencermatannya peserta didik.
4) Guru meminta kembali peserta didik untuk mengamati gambar yang
ada yang ada di kolom Mari Mengamati.
5) Peserta didik mengemukakan pendapatnya tentang gambar tersebut.
6) Guru memberikan penjelaskan tambahan kembali dan penguatan yang
dikemukakan peserta didik tentang isi gambar tersebut.
7) Peserta didik melakukan tanya jawab seputar akidah Islam
8) Peserta didik menyimak penyampaian cerita/kisah dari guru melalui

9) Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok dan diberikan


tugas untuk berdiskusi sesuai dengan tema yang telah ditentukan.
4 Buku Guru Kelas X MA
10) Secara bergantian masing-masing kelompok menyampaikan hasil
diskusi sedangkan kelompok lainnya memperhatikan/menyimak dan
memberikan tanggapan.
11) Guru memberikan penambahan dan penguatan kepada peserta
didik tentang materi tersebut.
12) Pada kolom Ayo Berlatih, guru:
a. Meminta peserta didik untuk mengerjakan bagian uraian singkat dan
essay
b. Membimbing peserta didik untuk mengisi tabel dan memberi
komentar pada bagian portofolio.
C. Kegiatan Akhir Pembelajaran
a. Penguatan materi :
Pendidik memberikan ulasan secara umum terkait dengan proses
pembelajaran dan hasil diskusi.
b. Mengadakan tanya jawab tentang akidah Islam

d. Menutup pelajaran dengan membaca salam, kafaratul majlis dan


membaca hamdalah.
VI . Penilaian
1. Pilihan Ganda
1. Kata akidah secara bahasa berasal dari kata aqada, yaqidu akidah, yang
artinya....
a. tali penghubung di antara satu dengan yang lain
b. tali temali dalam kaitannya dengan kepercayaan
c. tali pengikat batin manusia dengan yang diyakininya sebagai Tuhan
yang Esa
d. tali pengikat sesuatu dengan yang lain
e. tali kepercayaan kepada sang Khaliq
2. Pondasi yang dibangun di atasnya hukum syariat adalah pengertian akidah

menurut....
a. Abdul Ghani
b. M. Syaltut
c. Syekh Muhammad Abduh
d. Syekh Husin
e. Ibnu Khaldun
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 5
3. Ilmu yang membahas kepercayaan-kepercayaan iman dengan dalil-dalil
akal dan mengemukakan alasan-alasan untuk menolak kepercayaan yang
bertentangan dengan kepercayaan golongan salaf dan ahlussunnah adalah
pengertian ilmu akidah menurut....
a. Abdul Ghani
b. M. Syaltut
c. Syekh Muhammad Abduh
d. Syekh Husen
e. Ibnu Khaldun
4. Bunyi potongan ayat yang bergaris bawah berikut ini adalah....

a. Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang


lain) dari rasul-rasul-Nya
b. Rasul telah beriman kepada al Quran yang diturunkan kepadanya dari
Tuhannya,
c. semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-
Nya dan rasul-rasul-Nya.
d. dan mereka mengatakan: kami dengar dan kami taat
e. Ampunilah Kami Ya Tuhan Kami dan kepada Engkaulah tempat
kembali.

a. dan mereka itu adalah orang-orang yang beriman


b. dan kepada Allah mereka itu beriman
c. serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.
d. serta mereka yakin akan ketiadaan (kehidupan) akhirat
e. serta mereka yakin akan pembalasan hari akhirat
6. Bunyi potongan hadis yang mengandung makna mukmin yang kuat itu lebih
baik, adalah.
a.

b.
c.

d.


e.

6 Buku Guru Kelas X MA


7. Ilmu akidah adalah ilmu yang membicarakan tentang wujud, sifat-sifat wajib
Allah, rasul-rasul-Nya dan apa saja yang boleh dan dilarang dihubungkan
terhadap Allah dan Rasulnya. Pengertian ini dirumuskan oleh....
a. Abdul Ghani
b. M. Syaltut
c. Syekh Muhammad Abduh
d. Syekh Husin
e. Ibnu Khaldun
8. Berikut ini yang tidak termasuk tujuan akidah Islam adalah...
a. Untuk mengikhlaskan niat dan ibadah kepada Allah satu-satunya.
Karena Dia adalah Pencipta yang tidak ada sekutu bagi-Nya, maka
tujuan dari ibadah haruslah diperuntukkan kepada-Nya satu-satunya.
b. Membebaskan akal dan pikiran dari kekacauan yang timbul dari
kosongnya hati dari akidah. Karena orang yang hatinya kosong
dari akidah ini, adakalanya kosong hatinya dari setiap akidah serta
menyembah materi yang dapat diindera saja dan adakalanya terjatuh
pada berbagai kesesatan akidah dan khurafat.
c. Ketenangan jiwa dan pikiran, tidak cemas dalam jiwa dan tidak goncang
dalam pikiran. Karena akidah ini akan menghubungkan orang mukmin
dengan Penciptanya lalu rela bahwa Dia sebagai Tuhan yang mengatur.
d. Meluruskan tujuan dan perbuatan dari kebenaran dalam beribadah

kepada Allah dan bermuamalah dengan orang lain. Karena di antara


dasar akidah ini adalah mengimani para rasul yang mengandung
mengikuti jalan mereka yang lurus dalam tujuan dan perbuatan.
e. Bersungguh-sungguh dalam segala sesuatu dengan tidak menghilangkan
kesempatan beramal baik kecuali digunakannya dengan mengharap
pahala serta tidak melihat tempat dosa kecuali menjauhinya dengan
rasa takut dari siksa.
9. Di antara prinsip-prinsip akidah Islam adalah keyakinan bahwa Allah Swt.
adalah Maha Adil. Prinsip ini mengandung makna....
a. Keimanan kepada Allah dan kewajiban seorang hanya menyembah
kepada Allah
b. Keyakinan bahwa para nabi adalah utusan Allah Swt. sangat penting
c. Keyakinan seperti ini memberikan kesadaran bahwa kehidupan dunia
bukanlah akhir dari segalanya
d. Keyakinan seperti ini akan menumbuhkan keyakinan bahwa apa yang
dilakukan akan mendapatkan balasan dari Allah Swt.
e. Keimanan bahwa Allah akan menghukum Allah tidak selalu sesuai
dengan perbuatan manusia
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 7
10. Pengakuan bahwa para nabi telah diangkat dengan sebenarnya oleh Allah
Swt. mengandung makna seperti berikut ini, kecuali....
a. nabi adalah utusan Allah
b. nabi itu penuntun manusia
c. nabi adalah pembawa ajaran suci dari Allah
d. nabi itu penerima kitab yang berisi ajaran-ajaran yang harus diikuti
e. nabi adalah manusia biasa seperti manusia yang lain
Catatan : Skor tiap item soal yang benar 10
2. Uraian Singkat (dapat dibaca di Bab I bagian evaluasi sub a)
Catatan: Skor jawaban benar tiap soal 2
3. Essay (dapat dibaca di Bab I bagian evaluasi sub b)
Catatan: Skor jawaban benar tiap item soal 2
4. Portofolio dan Penilaian Sikap (dapat dibaca di Bab I bagian evaluasi sub c)
Catatan:
Skor penilaian sebagai berikut:
a. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya tepat pada waktu
yang ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai
100.
b. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang
ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 90.
c. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang
ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya sedikit ada
kekurangan, nilai 80.
VII. Pengayaan
Peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar, mengerjakan:
a. Membuat kliping tentang akidah islamiyah dan melakukan analisis
b. Menjawab materi pengayaan yang telah disiapkan oleh guru berkaitan dengan

akidah Islam.
VIII.Remedial
Peserta didik yang belum memenuhi ketuntasan belajar diberikan tugas untuk
menyusun pertanyaaan dan menanyakan jawaban kepada teman sebaya,
setelah menemukan jawaban dari teman sebaya, diberikan kesempatan untuk
bertanya jawab dengan guru tentang materi akidah Islam. Guru akan
melakukan penilaian kembali dengan soal yang sejenis. Remedial pembelajaran
dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu atas kesepakatan antara Siswa dan
guru,
8 Buku Guru Kelas X MA
IX. Interaksi Guru Dengan Orang Tua
Guru meminta murid memperlihatkan kolom Ayo Berlatih dalam buku teks
kepada orang tuanya dengan memberikan paraf. Cara lainnya dapat juga dengan
mengunakan buku penghubung kepada orang tua yang berisi tentang perubahan
perilaku siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran atau berkomunikasi
langsung baik langsung, maupun melalui telepon, tentang perkembangan
perilaku anaknya.
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 9

BAB II
AYO BERTAUHID

I. Kompetensi Inti (KI)


KI-1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI-2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif
dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI-3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
tehnologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian


masalah
KI-4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
II. Kompetensi Dasar (KD)
1.2. Terbiasa bertauhid dalam kehidupan sehari-hari
2.2. Terbiasa bertauhid dalam kehidupan sehari-hari
3.2. Menganalisi konsep tauhiid dalam Islam
4.2. Menunjukkan contoh prilaku bertauhid dalam Islam
10 Buku Guru Kelas X MA

III. Indikator dan Tujuan


Indikator Pembelajaran Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan pengertian tauhid
2. Menyebutkan nama-nama ilmu
tauhid
3. Menjelaskan istilah-istilah yang
terkait dengan tauhid
4. Menyebutkan dalil yang
ber hubungan dengan tauhid
5. Menunjukkan perilaku orang yang
bertauhid
Setelah mengamati, menanya,
mengeksplorasi, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan, peserta didik
mampu menjelaskan pengertian tauhid,
menyebutkan nama-nama ilmu tauhid,
istilah-istilah yang terkait dengan tauhid,
menyebutkan dalil yang berhubungan
dengan tauhid dan menunjukkan
perilaku orang yang bertauhid

IV. Materi Pokok


a. Pengertian Tauhid
Menurut bahasa kata tauhid berasal dari bahasa Arab tauhid bentuk masdar
() dari kata wahhada, yang artinya al-itiqaadu biwahdaniyyatillah
(keyakinan atas keesaan Allah). Sedangkan secara istilah tauhid ialah
meyakini bahwa Allah Swt.. itu Esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya.
Kesaksian ini dirumuskan dalam kalimat syahadat. (tidak
ada Tuhan selain Allah).
b. Nama-Nama Ilmu Tauhid
Ilmu Tauhid memiliki beberapa sebutan lain seperti berikut: Ilmu
Ushuluddin, Ilmu Aqaid, Ilmu kalam dan Ilmu ilahiah
c. Ruang lingkup tauhid
Pokok-pokok pembahasan yang menjadi ruang lingkup ilmu tauhid meliputi
tiga hal sebagai berikut:
1. Marifat al-mabda yaitu mempercayai dengan penuh keyakinan
tentang pencipta alam Allah Swt..
2. Marifat al-watsiqah yaitu mempercayai dengan penuh keyakinan
tentang para utusan Allah Swt.. yang menjadi utusan
3. Marifat al-maad yaitu mempercayai dengan penuh keyakinan akan
adanya kehidupan abadi setelah mati di alam akhirat
d. Memahami Makna Kalimat Tauhid
Al-ilah adalah Zat yang harus dipertuhankan dengan sepenuh hati
bahwa Dia penuh cinta (mahabbah), ampunan (inabah) kemuliaan
(ikram), kebesaran (adzim). merupakan ucapan yang
sangat benar dan penuh kejujuran. Orang yang mengucapkan kalimat
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 11
tanpa memahami dan mengamalkan isinya maka
kesaksiannya itu akan sia-sia dan tidak memberi manfaat kepadanya.

e. Hikmah dan Manfaat Bertauhid


1. Tauhid yang kuat akan menumbuhkan sikap kesungguhan, pengharapan
dan optimisme di dalam kehidupan.
2. Orang yang bertauhid jika suatu saat dikaruniai harta, maka ia akan
bersyukur
3. Dengan bertauhid akan mendidik akal manusia supaya berpandangan
luas dan mau mengadakan penelitian tentang alam.
4. Orang yang bertauhid akan merendahkan diri dan tidak tertipu oleh
hawa nafsu yang ada pada dirinya.
5. Dengan mentauhidkan Allah, kita akan menjauhkan diri dari anganangan
yang kosong.
6. Dengan bertauhid yang benar, kita akan diliputi ketenangan dan
pengharapan.
7. Orang yang menjaga tauhidnya akan menjamin seseorang akan masuk
surga, tempat yang penuh dengan kenikmatan
V. Proses Pembelajaran
a. Pendahuluan
1. Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.
2. Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
4. Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif materi sebelumnya
dan mengaitkan dengan tauhid
5. Media/alat peraga/alat bantu bisa berupa tulisan manual di papan tulis,
kertas karton (tulisan yang besar dan mudah dilihat/dibaca), atau dapat
juga menggunakan multimedia berbasis ICT atau media lainnya.
6. Untuk menguasai kompetensi ini salah satu model pembelajaran yang
cocok
b. Pelaksanaan
1. Guru meminta peserta didik untuk mencermati ayat beserta
perenungannya yang ada pada kolom Mari Menyimak.
2. Peserta didik mengemukakan pendapatnya tentang hasil pencermatannya
tentang ayat tersebut beserta perenungannya.
3. Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan terhadap hasil
pencermatannya peserta didik.
12 Buku Guru Kelas X MA
4. Guru meminta kembali peserta didik untuk menghayati arti yang ada
yang ada di kolom Mari Menyimak.
5. Peserta didik mengemukakan pendapatnya tentang ayat tersebut.
6. Guru memberikan penjelaskan tambahan kembali dan penguatan yang
dikemukakan peserta didik tentang isi ayat tersebut.
7. Peserta didik melakukan tanya jawab seputar tauhid
8. Peserta didik menyimak penyampaian cerita/kisah Tauhid
9. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok dan diberikan
tugas untuk presenstasi sesuai dengan tema yang telah ditentukan.
10. Secara bergantian masing-masing kelompok menyampaikan presentasi

sedangkan kelompok lainnya memperhatikan/menyimak dan


memberikan tanggapan.
11. Guru memberikan penambahan dan penguatan kepada peserta didik
tentang materi tersebut.
12. Pada kolom Ayo Berlatih, guru:
a. Meminta peserta didik untuk mengerjakan bagian uraian singkat dan
essai
b. Membimbing peserta didik untuk mengisi tabel dan memberi
komentar pada bagian portofolio.
c. Kegiatan akhir pembelajaran
1. Penguatan materi :
Pendidik memberikan ulasan secara umum terkait dengan proses
pembelajaran dan hasil presentasi
2. Mengadakan tanya jawab tentang tauhid

4. Menutup pelajaran dengan membaca salam, kafaratul majlis dan


membaca hamdalah.
VI . Penilaian
1. Pilihan Ganda
1. Menurut bahasa kata tauhid berasal dari bahasa Arab tawhid bentuk masdar
wahhada, yang artinya al-itiqaadu biwahdaniyyatillah.
Maknanya adalah....
a. keyakinan atas keesaan Allah
b. kemurnian atas keesaan Allah
c. ke-Maha Esaan Allah
d. Allah adalah Tuhan Yang Maha Esa
e. Tidak ada Tuhan selain Allah
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 13
2. orang yang bertauhid disebut....
a. Mukmin
b. Muslim
c. Musyrik
d. Muwahhid
e.
3. Keesaan Zat mengandung pengertian bahwa... .
a. Zat Allah tidak ada yang menandingi dari segi keberadaannya
b. Zat Allah itu melekat di dalam diri-Nya, sama dengan manusia
c. Seseorang harus percaya bahwa Allah Swt. tidak terdiri dari unsurunsur,
atau bagian-bagian.
d. Zat Yang Maha Kuasa itu terdiri dari dua unsur atau lebih
e. Zat itu membutuhkan unsur atau bagian itu, atau dengan kata lain,
unsur atau bagian ini merupakan syarat bagi wujud-Nya.
4. Katakanlah: sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku,
semuanya karena Allah, Pemelihara seluruh alam. (QS 6:162) Makna

a. Esa dalam Zat-Nya


b. Esa dalam perrbuatan-Nya
c. Esa dalam sifat-Nya
d. Keesaan dalam rububiyah
e. Keesaan dalam beribadah
5. Keesaan dalam perbuatan-Nya mengandung arti....
a. Allah itu Esa untuk berbuat atau tidak berbuat
b. Allah itu Esa dalam penciptaan awal seluruh jagat raya
c. Segala sesuatu yang berada di alam raya ini, kesemuanya adalah hasil
Perbuatan Allah semata.
d. Segala sesuatu yang akan terjadi di akhirat nanti merupakan hasil
perbuatan Allah
e. Segala sesuatu yang diperbuat oleh makhluk merupakan inspirasi dari
sang Khaliq
6. Ilmu tauhid juga disebut dengan ilmu ushuluddin, yang artinya....
a. Ilmu yang membahas tentang kepercayaan kepada yang ghaib
b. Ilmu yang membahas masalah-masalah yang berhubungan dengan
keyakinan
c. Ilmu yang obyek utamanya adalah masalah ketuhanan
d. ilmu tentang pokok-pokok agama.
e. Ilmu tentang ketuhanan
14 Buku Guru Kelas X MA
7. Ilmu tauhid dinamakan juga dengan ilmu kalam karena salah satu alasan
seperti berikut ini....

b. Karena cara pembuktian kepercayaan-kepercayaan agama menyerupai

c. Karena cara pembuktian keyakinan menyerupai agama lain


d. Karena dalil-dalil yang digunakan adalah dalil naqli
e. Karena ilmu membahas masalah-masalah ketuhanan
8. Dengan tauhid yang kuat akan menumbuhkan sikap kesungguhan,
pengharapan dan optimisme di dalam hidup ini. Hal ini disebabkan
karena....
a. Orang yang bertauhid kecintaannya kepada dunia tidak akan
mengganggu kecintaannya kepada Allah
b. Orang yang bertauhid meyakini bahwa kehidupan dunia adalah ladang
akhirat.
c. Sebab kecintaannya kepada sesama makhluk akan mengantarkannya
kepada kedekatan kepada Allah
d. Sebab keyakinannya kepada Allah Swt. tidak akan membawa perubahan
apapun dalam hidupnya
e. Allah tidak peduli apakah orang itu sungguh-sungguh atau tidak
9. Orang yang tidak bertauhid akan berpandangan sempit, karena...
a. Mereka berpaling dari peringatan Allah

b. Mereka tidak melihat keadaan di sekitarnya


c. Mereka tidak hirau terhadap peringatan alam
d. Pandangannya hanya sebatas kepada kehidupan dunia
e. Pandangannya hanya sebatas kepada kehidupan akhirat

ayat 124 berikut ini adalah...


a. Peringatan-Ku,
b. Penghidupan yang sempit
c. Menghimpunkannya pada hari kiamat
d. Dalam Keadaan buta
e. Kehidupannya ternista
Catatan: Skor jawaban tiap item soal 10
2. Uraian Singkat (dapat dibaca di Bab 2 bagian evaluasi sub a)
Catatan: Skor jawaban benar tiap item soal 1
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 15
3. Essai (dapat dibaca di Bab 2 bagian evaluasi sub b)
Catatan: Skor jawaban benar tiap item soal 2
4. Portofolio dan Penilaian Sikap (dapat dibaca di Bab 2 bagian evaluasi
sub c)
Catatan: Skor penilaian sebagai berikut:
a. Jika Peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya tepat pada waktu
yang ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai
100.
b. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang
ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 90.
c. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang
ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya sedikit ada
kekurangan, nilai 80.
VII.Pengayaan
Peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar, mengerjakan:
a. Membuat kliping tentang perilaku yang bertentangan dengan tauhid dalam
komunitas umat Islam dan menganalisis
b. Menjawab materi pengayaan yang telah disiapkan oleh guru berkaitan
dengan Tauhid
VIII.Remedial
Peserta didik yang belum memenuhi ketuntasan belajar diberikan tugas untuk
menyusun pertanyaaan dan menanyakan jawaban kepada teman sebaya, setelah
menemukan jawaban dari teman sebaya, diberikan kesempatan untuk bertanya
jawab dengan guru tentang materi Tauhid. Guru akan melakukan penilaian
kembali dengan soal yang sejenis. Remedial pembelajaran dilaksanakan pada
waktu dan hari tertentu atas kesepakatan antara peserta didik dan guru,
IX. Interaksi Guru Dengan Orang Tua
Guru meminta peserta didik memperlihatkan kolom Ayo Berlatih dalam
buku teks kepada orang tuanya dengan memberikan paraf. Cara lainnya dapat

juga dengan menggunakan buku penghubung kepada orang tua yang berisi
tentang perubahan perilaku siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran
atau berkomunikasi langsung baik langsung, maupun melalui telepon, tentang
perkembangan perilaku anaknya.
16 Buku Guru Kelas X MA

BAB III
MENJADI HAMBA ALLAH
YANG BERAKHLAK

I. Kompetensi Inti (KI)


KI-1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI-2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif
dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI-3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
tehnologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian


masalah
KI-4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
II. Kompetensi Dasar (KD)
1.3. Menghayati akhlak Islam dan metode peningkatan kualitasnya
2.3. Terbiasa menerapkan metode-metode peningkatan kualitas akhlak dalam
kehidupan
3.3. Menganalisis akhlak Islam dan metode peningkatan kualitasnya
4.3. Mempraktikkan metode-metode peningkatan kualitas akhlak dalam Islam
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 17
III. Indikator dan Tujuan
Indikator Pembelajaran Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan pengertian akhlak
2. Menyebutkan dalil yang berkaitan
dengan akhlak
3. Menjelaskan akhlak dalam konsep
Islam
4. Menyebutkan ciri-ciri akhlak Islam
5. Menjelaskan metode-metode
peningkatan kualitas akhlak
6. Membiasakan meningkatkan
kualitas akhlak

Setelah mengamati, menanya,


mengeksplorasi, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan, peserta didik
menjelaskan pengertian akhlak,
menyebutkan dalil yang berkaitan
dengan akhlak, menjelaskan akhlak
dalam konsep Islam, menyebutkan ciriciri
akhlak Islam, menjelaskan metodemetode
peningkatan kualitas akhlak dan
membiasakan meningkatkan kualitas
akhlak

IV. Materi Pokok


a. Pengertian Akhlak
Secara istilah, akhlak adalah suatu keadaan yang melekat pada jiwa
manusia, yang daripadanya lahir perbuatan-perbuatan yang mudah, tanpa
melalui proses pemikiran, pertimbangan atau penelitian. Jika keadaan (hal)
tersebut melahirkan perbuatan yang baik dan terpuji menurut pandangan
akal dan syara (hukum Islam), disebut akhlak yang baik.
b. Macam-Macam Akhlak
a. Akhlak wadiyyah
b.
c. Cara Meningkatan Kualitas Akhlak
a. Melalui perumpamaan (tamtsil)
b. Melalui keteladanan (uswatun hasanah)
c. Melalui Latihan dan Pengamalan
d. Melalui Ibrah dan Mauidhah
V. Proses Pembelajaran
a. Pendahuluan
1. Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.
2. Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
4. Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif materi sebelumnya
dan mengaitkan dengan materi akhlak secara umum
18 Buku Guru Kelas X MA
5. Media/alat peraga/alat bantu bisa berupa tulisan manual di papan tulis,
kertas karton (tulisan yang besar dan mudah dilihat/dibaca), atau dapat
juga menggunakan multimedia berbasis ICT atau media lainnya.
6. Untuk menguasai kompetensi ini salah satu model pembelajaran yang
cocok
b. Pelaksanaan
1. Guru meminta peserta didik untuk mencermati gambar beserta
perenungannya yang ada pada kolom Mari Mengamati.
2. Peserta didik mengemukakan pendapatnya tentang hasil pencermatannya
tentang gambar analisanya dengan perenungannya.
3. Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan terhadap hasil
pencermatannya peserta didik.

4. Guru meminta kembali peserta didik untuk mengamati gambar yang


ada yang ada di kolom Mari Mengamati Gambar.
5. Peserta didik mengemukakan pendapatnya tentang gambar tersebut.
6. Guru memberikan penjelaskan tambahan kembali dan penguatan yang
dikemukakan siswa tentang isi gambar tersebut.
7. Peserta didik melakukan tanya jawab seputar akhlak terpuji
8. Peserta didik menyimak penyampaian cerita/kisah dari guru tentang
akhlak.
9. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok dan diberikan
tugas untuk berdiskusi sesuai dengan tema yang telah ditentukan.
10. Secara bergantian masing-masing kelompok menyampaikan hasil
diskusi sedangkan kelompok lainnya memperhatikan/menyimak dan
memberikan tanggapan.
11. Guru memberikan penambahan dan penguatan kepada peserta didik
tentang materi tersebut.
12. Pada kolom Ayo Berlatih, guru:
a. Meminta peserta didik untuk mengerjakan bagian uraian singkat dan
essay
b. Membimbing peserta didik untuk mengisi tabel dan memberi
komentar pada bagian portofolio.
c. Kegiatan akhir pembelajaran
1. Penguatan materi :
Guru memberikan ulasan secara umum terkait dengan proses
pembelajaran dan hasil diskusi.
2. Mengadakan tanya jawab tentang akhlak

4. Menutup pelajaran dengan membaca salam, dan membaca hamdalah.


Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 19
VI . Penilaian
1. Pilihan Ganda
1. Secara bahasa kata akhlak berasal dari bahasa Arab al-akhlaq, yang
merupakan bentuk jamak dari kata khuluq atau al-khaliq yang berarti
berikut ini, kecuali...
a. tabiat, budi pekerti
b. perangai
c. kebiasaan atau adat\keperwiraan
d. kesatriaan, kejantanan,
e. agama.
2. Suatu perbuatan baru disebut akhlak jika...
a. Dilakukan dengan melalui pemikiran yang matang
b. Dilakukan secara spontan
c. Dilakukan dengan penuh kesadaran dan direncanakan
d. Dilakukan secara berulang-ulang
e. Dilakukan dengan berbagai pertimbangan untung dan ruginya

3. Akhlak Nabi Muhammad Saw. biasanya disebut juga akhlak Islam, karena...
a. Karena nabi sendiri penyebar agama Islam
b. Karena masyarakat yang dibimbing juga masyarakat Islam
c. Agar tetap terjaga keislamannya
d. Karena Nabi mengemban misi yang besar yaitu meng-Islamkan umat
manusia.
e. Karena akhlak ini bersumber dari al-Quran
4. Secara istilah etika ialah...
a. Ilmu pengetahuan yang menetapkan ukuran-ukuran atau kaidahkaidah
yang mendasari pemberian tanggapan atau penilaia terhadap
perbuatan-perbuatan.
b. Ajaran tentang baik dan buruk yang diterima secara umum.
c. Tabiat, akhlak dan watak.
d. Ilmu pengetahuan tentang ajaran baik dan buruk
e. Ilmu pengetahuan tentang sesuatu yang boleh dan tidak boleh
dikerjakan.
5. Secara bahasa moral berasal dari bahasa Latin mores artinya...
a. mengenai kesusilaan
b. watak
c. tabiat
d. karakter
e. perangai
20 Buku Guru Kelas X MA
6. Makna egois yang benar adalah...
a. tidak melakukan apa yang dilakukan oleh orang lain
b. tidak membuat kesalahan terhadap diri sendiri
c. mengagung-agungkan diri sendiri dan keluarganya
d. selalu mementingkan diri sendiri dan tidak menghiraukan kepentingan
orang lain
e. menganggap bahwa dirinyalah yang paling hebat sementara orang lain
dianggap kecil

ayat 21 di bawah ini bermakna...


a. Suri keteladanan
b. Figur idola
c. Figur utama
d. Suri teladan yang baik

8. Pembinaan kualitas akhlak penting dilakukan disebabkan oleh beberapa hal
di bawah ini kecuali...
a. Masyarakat sedang mengalami dekadensi moral.
b. Lingkungan yang buruk
c. Pengaruh negatif perkembangan teknologi
d. Pergaulan yang cenderung bebas

e. Kurang layaknya fasilitas pendidikan


9. Pertanyaan Allah dalam al-Quran surat al-Baqarah /2: 26 ini mengandung
tujuan...
a. dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah
b. dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya
petunjuk.
c. tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik
d. untuk menunjukkan contoh tentang orang yang sesat dan luruh
e. tidak ada maksud apapun Allah membuat pertanyaan seperti itu
10. Pemberian nasehat dan pengingatan akan kebaikan dan kebenaran dengan

a. tafakur
b. ibrah
c. mauidhah

Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 21


d. teladan
e. takabbur
Catatan: Skor jawaban benar tiap item soal 10

2. Uraian Singkat (dapat dibaca di Bab III bagian evaluasi sub a)


Catatan: Skor jawaban benar tiap item soal 10
3. Essay (dapat dibaca di Bab III bagian evaluasi sub b)
Catatan: Skor jawaban benar tiap item soal 20
4. Portofolio dan Penilaian Sikap (dapat dibaca di Bab III bagian evaluasi sub c)
Skor penilaian sebagai berikut:
a. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya tepat pada waktu yang
ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 100.
b. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang
ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 90.
c. Jika Peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang
ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya sedikit ada
kekurangan, nilai 80.
VII. Pengayaan
a. Peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar, mengerjakan:
b. Membuat kliping tentang akhlak dan menganalisis
c. Menjawab soal pengayaan yang telah disiapkan oleh guru berkaitan dengan
akhlak
(Guru mencatat dan memberikan tambahan nilai bagi peserta didik yang
berhasil dalam pengayaan).
VIII.Remedial
Peserta didik yang belum memenuhi ketuntasan belajar diberikan tugas
untuk menyusun pertanyaaan dan mencari jawaban dari sebuah soal, setelah
menemukan jawaban dari teman sebaya, diberikan kesempatan untuk bertanya
jawab dengan guru tentang materi akhlak. Guru akan melakukan penilaian
kembali (lihat poin 5) dengan soal yang sejenis. Remedial pembelajaran
dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu atas kesepakataan anatara peserta
didik dan guru,
IX. Interaksi Guru Dengan Orang Tua
Guru meminta peserta didik memperlihatkan kolom Ayo Mengamati dan Ayo
Berlatih dalam buku teks kepada orang tuanya dengan memberikan komentar
dan paraf. Cara lainnya dapat juga dengan mengunakan buku penghubung
kepada orang tua yang berisi tentang perubahan perilaku siswa setelah
mengikuti kegiatan pembelajaran atau berkomunikasi langsung baik langsung,
maupun melalui telepon, tentang perkembangan perilaku anaknya.
22 Buku Guru Kelas X MA

BAB IV
MEMAHAMI INDUK-INDUK
AKHLAK TERPUJI

I. Kompetensi Inti (KI)


KI-1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI-2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif
dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai


cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI-3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
tehnologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian


masalah
KI-4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
II. Kompetensi Dasar (KD)
1.4. Menghayatinilai akhlak terpuji (hikmah, iffah, syajaah dan adalah)
2.4. Membiasakan akhlak-akhlak (hikmah, iffah, syajaah dan adalah)
dalam kehidupan
3.4. Menganalisis induk-induk akhlak terpuji (hikmah, iffah, syajaah dan
adalah)
4.4. Mempraktikan contoh akhlak yang baik (hikmah, iffah, syajaah dan
adalah)
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 23
III. Indikator dan Tujuan
Indikator Pembelajaran Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan pengertian akhlak
terpuji (hikmah, iffah, syajaah
dan adalah)
2. Menyebutkan dalil yang
menganjurkan akhlak terpuji
(hikmah, iffah, syajaah dan
adalah)
3. Menjelaskan ciri-ciri dari sifat
akhlak terpuji (hikmah, iffah,
syajaah dan adalah)
4. Menyebutkan manfaat akhlak
terpuji (hikmah, iffah, syajaah
dan adalah)
5. Menjelaskan cara membiasakan
akhlak terpuji (hikmah, iffah,
syajaah dan adalah)
Setelah mengamati, menanya,
mengeksplorasi, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan peserta didik dapat
menjelaskan pengertian akhlak terpuji
(hikmah, iffah, syajaah dan adalah),
menyebutkan dalil yang menganjurkan
akhlak terpuji (hikmah, iffah, syajaah
dan adalah), menjelaskan ciri-ciri
dari sifat akhlak terpuji (hikmah, iffah,

syajaah dan adalah), menyebutkan


manfaat akhlak terpuji (hikmah, iffah,
syajaah dan adalah) dan menjelaskan
cara membiasakan akhlak terpuji
(hikmah, iffah, syajaah dan adalah)

IV. Materi Pokok


1. Hikmah
a. Pengertian Hikmah dan Ruang Lingkupnya
Menurut Al-Maraghi dalam kitab Tafsirnya, menjelaskan al-Hikmah
sebagai perkataan yang tepat lagi tegas yang diikuti dengan dalil-dalil
yang dapat menyingkap kebenaran dan melenyapkan keserupaan.
b. Anjuran memiliki Hikmah
c. Keutamaan Hikmah
1) Memiliki rasa percaya diri dalam melaksanakan kebenaran ataupun
keadilan,
2) Menjadikan ilmu pengetahuan sebagai bekal utama yang terus
dikembangkan,
3) Mampu berkomunikasi denga orang lain dengan beragam pendekatan.
4) Memiliki semangat juang yang tinggi untuk mensyiarkan kebenaran.
5) Menantisa berpikir positif untuk mencari solusi dari semua
persoalan.
2. Iffah
a. Pengertian
Secara etimologis, iffah adalah bentuk masdar dari affa-yaiffu-iffah
yang berarti menjauhkan diri dari hal-hal yang tidak baik. Dan juga
24 Buku Guru Kelas X MA
berarti kesucian tubuh. Secara terminologis, iffah adalah memelihara
kehormatan diri dari segala hal yang akan merendahkan, merusak dan
menjatuhkannya.
b. dalam Kehidupan
c. Keutamaan

diri dari perkara-perkara yang dihalalkan ataupun diharamkan walaupun


jiwanya cenderung kepada perkara tersebut dan menginginkannya.
3. Syajaah
a. Pengertian Syajaah
Secara etimologi kata al-syajaah berarti berani antonimnya dari
kata al-jabn yang berarti pengecut. Sisi positif dari sikap berani yaitu
mendorong seorang muslim untuk melakukan pekerjaan berat dan
mengandung resiko dalam rangka membela kehormatannya.
b. Penerapan Syajaah Dalam Kehidupan
Sumber keberanian yang dimiliki seseorang diantaranya yaitu;
1) Rasa takut Kepada Allah Swt..
2) Lebih mencintai Akhirat daripada dunia,
3) Tidak ragu-ragu, berani dengan pertimbangan yang matang.
4) Tidak menomor satukan kekuatan materi,

5). Tawakal dan yakin Akan Pertolongan Allah,


4. Adalah
a. Pengertian
Berlaku adil adalah memperlakukan hak dan kewajiban secara
seimbang, tidak memihak, dan tidak merugikan pihak mana pun.
Adil dapat berarti tidak berat sebelah serta berarti sepatutnya, tidak
sewenang-wenang.
b. Kedudukan dan Keutamaan adil
a. terciptanya rasa aman dan tentram
b. membentuk pribadi yang melaksanakan kewajiban dengan baik
c. menciptakan kerukunan dan kedamaian
d. keadilan adalah dambaan setiap orang.
V. Proses Pembelajaran
a. Pendahuluan
1. Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.
2. Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 25
4. Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif materi sebelumnya
dan mengaitkan dengan induk-induk akhlak terpuji
5. Media/alat peraga/alat bantu bisa berupa tulisan manual di papan
tulis, kertas karton (tulisan yang besar dan mudah dilihat/dibaca), atau
dapat juga menggunakan multimedia berbasis ICT atau media lainnya.
6. Untuk menguasai kompetensi ini salah satu model pembelajaran yang
cocok
b. Pelaksanaan
1. Guru meminta peserta didik untuk mencermati ayat beserta
perenungannya yang ada pada kolom Mari Menyimak.
2. Peserta didik mengemukakan pendapatnya tentang hasil pencermatannya
tentang ayat beserta analisa perenungannya.
3. Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan terhadap hasil
pencermatannya peserta didik
4. Guru meminta kembali siswa untuk mengamati ayat yang ada yang ada
di kolom Mari Menyimak
5. Peserta didik mengemukakan pendapatnya tentang ayat-ayat tersebut.
6. Guru memberikan penjelaskan tambahan kembali dan penguatan yang
dikemukakan peserta didik tentang isi ayat tersebut.
7. Peserta didik melakukan tanya jawab seputar induk-induk akhlak
terpuji
8. Peserta didik menyimak penyampaian cerita/kisah dari guru melalui

terpuji
9. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok dan diberikan
tugas untuk merangkum sesuai dengan tema yang telah ditentukan.

10. Secara bergantian masing-masing kelompok menyajikan hasil


rangkumannya sedangkan kelompok lainnya memperhatikan/
menyimak dan memberikan tanggapan.
11. Guru memberikan penambahan dan penguatan kepada peserta didik
tentang materi tersebut.
12. Pada kolom Ayo Berlatih, guru:
a. Meminta peserta didik untuk mengerjakan bagian uraian singkat
dan essai
b. Membimbing peserta didik untuk mengisi tabel dan memberi
komentar pada bagian portofolio.
26 Buku Guru Kelas X MA
c. Kegiatan Akhir Pembelajaran
1. Penguatan materi :
Pendidik memberikan ulasan secara umum terkait dengan proses
pembelajaran dan hasil diskusi.
2. Mengadakan tanya jawab tentang induk-induk akhlak terpuji


terpuji
4. Menutup pelajaran dengan membaca salam, kafaratul majlis dan
membaca hamdalah.
VI . Penilaian
1. Pilihan Ganda
1. Al-Hikmah sebagai perkataan yang tepat lagi tegas yang diikuti dengan dalildalil
yang dapat menyingkap kebenaran dan melenyapkan keserupaan.

a. Ibnu Hajar al Aqalani


b. Mahmud Syaltut
c. Muhammad Abduh
d. Musthafa al Maraghi
e. Rasyid Ridha
2. Menurut ayat berikut makna al hikmah adalah..
a. kebijaksanaan
b. nubuwah
c. al Quran
d. Ilmu pengetahuan
e. wahyu
3. Menurut ayat berikut bahwa kita harus menjaga kesucian diri dari......
a. memakan harta orang lain
b. Pikiran buruk
c. Tindakan durhaka
d. Perbuatan maksiat
e. Ucapan tercela
4. Untuk mengembangkan sikap iffah ini, maka ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dan dilakukan oleh seorang muslim, antara lain, kecuali.....
a. Selalu mengendalikan dan membawa diri agar tetap menegakan sunnah

Rasulullah,
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 27
b. Senantiasa mempertimbangkan teman bergaul dengan teman yang
jelas akhlaknya
c. Selalu mengontrol diri dalam urusan makan, minum dan berpakaian
secara Islam,
d. Mengasingkan diri atau mngurung diri dari keramaian

5. Sifat berani yang mendorong seorang muslim untuk melakukan pekerjaan


berat dan mengandung resiko dalam rangka membela kehormatannya
disebut....
a. adalah
b. al Jubn
c. al hikmah
d. syajaah
e. iffah
6. Berikut sumber keberanian yang dimiliki manusia, kecuali....
a. Rasa takut Kepada Allah SWT.,
b. Lebih mencintai Akhirat daripada dunia,
c. Tidak Takut Mati,
d. Karena rasa cemburu
e. Tawakal dan yakin Akan Pertolongan Allah,
7. Berikut ini adalah beberapa pengertian adil, kecuali ......
a. menempatkan sesuatu pada tempatnya
b. memperlakukan hak dan kewajiban secara sama
c. memperlakukan semua orang secara sama tanpa pertimbangan apa pun
d. berpihak dan berpegang teguh kepada kebenaran
e. tidak berat sebelah
8.
Kalimat tersebut merupakan pengertian dari.
a. sabar
b. tawakkal
c. adil
d. ihsan
e. bijaksana
9. Menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya atau tidak memberikan hak
kepada pemiliknya disebut.
a. tidak adil
b. dzalim
c. takabbur
d. berat sebelah
e. mubazir
28 Buku Guru Kelas X MA
10. Sedangkan cara berlaku adil kepada orang lain adalah dengan cara.

a. Memberikan haknya secara proporsional


b. Menghiburnya ketika menghadapi musibah
c. Membantunya ketika dalam kekurangan
d. Membiarkannya supaya hidupnya mandiri
e. Menegurnya bila ia melakukan kesalahan
Catatan: Skor jawaban benar tiap item soal 10
2. Uraian Singkat (dapat dibaca di Bab IV bagian evaluasi sub a)
Catatan: Skor jawaban benar tiap item soal 10
3. Essay (dapat dibaca di Bab IV bagian evaluasi sub b)
Catatan: Skor jawaban benar tiap item soal 10
4. Portofolio dan Penilaian Sikap (dapat dibaca di Bab IV bagian evaluasi sub c)
Skor penilaian sebagai berikut:
a. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya tepat pada waktu
yang ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai
100.
b. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang
ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 90.
c. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang
ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya sedikit ada
kekurangan, nilai 80.
VII. Pengayaan
Peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar, mengerjakan:
1. Membuat kliping tentang induk-induk akhlak terpuji dan menganalisis
2. Menjawab soal pengayaan yang telah disiapkan oleh guru berkaitan dengan
induk-induk akhlak terpuji
VIII.Remedial
Peserta didik yang belum memenuhi ketuntasan belajar diberikan tugas untuk
menyusun pertanyaaan dan menanyakan jawaban kepada teman sebaya, setelah
menemukan jawaban dari teman sebaya, diberikan kesempatan untuk bertanya
jawab dengan guru tentang materi induk-induk akhlak terpuji. Guru akan
melakukan penilaian kembali dengan soal yang sejenis. Remedial pembelajaran
dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu atas kesepakatan anatara siswa dan
guru,
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 29
IX. Interaksi Guru Dengan Orang Tua
Guru meminta peserta didik memperlihatkan kolom Mari Berlatih dalam
buku teks kepada orang tuanya dengan memberikan paraf. Cara lainnya dapat
juga dengan mengunakan buku penghubung kepada orang tua yang berisi
tentang perubahan perilaku siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran
atau berkomunikasi langsung baik langsung, maupun melalui telepon, tentang
perkembangan perilaku anaknya.
30 Buku Guru Kelas X MA

BAB V
AYO KITA PELAJARI
INDUK-INDUK AKHLAK TERCELA

I. Kompetensi Inti (KI)


KI-1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI-2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif
dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI-3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
tehnologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian


masalah
KI-4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
II. Kompetensi Dasar (KD)
1.5. Menunjukkan sikap penolakan terhadap akhlak tercela (hubbud-dunya,
hasad, takabur/ujub, riya)
2.5. Menghindarkan diri dari sifat-sifat buruk (hubbud-dun-ya, hasad,
takabur/ujub, riya)
3.5. Menganalisis induk-induk akhlak tercela (hubbud-dun-ya, hasad,
takabur/ujub, riya)
4.5. Menunjukkan contoh-contoh akhlak tercela (hubbud-dun-ya, hasad,
Takabur/ujub, riya)
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 31
III. Indikator dan Tujuan
Indikator Pembelajaran Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan pengertian akhlak
tercela (hubbud-dun-ya, hasad,
kibr-ujub, riya`)
2. Menyebutkan dalil yang melarang
akhlak tercela (hubbud-dun-ya,
hasad, kibr-ujub, riya`)
3. Menjelaskan ciri-ciri dari sifat
akhlak tercela (hubbud-dun-ya,
hasad, kibr-ujub, riya`)
4. Menyebutkan bahaya akhlak tercela
(hubbud-dun-ya, hasad, kibr-ujub,
riya`)
5. Menjelaskan cara menghindari dari
akhlak tercela (hubbud-dun-ya,
hasad, kibr-ujub, riya`)
Setelah mengamati, menanya,
mengeksplorasi, mengasosiasi dan

mengkomunikasikan, peserta didik


dapat menjelaskan pengertian akhlak
tercela (hubbud-dun-ya, hasad, kibrujub,
riya`), menyebutkan dalil yang
melarang akhlak tercela (hubbundunya, hasad, kibr-ujub, riya`),
menjelaskan ciri-ciri dari sifat akhlak
tercela (hubbun-dun-ya, hasad, kibrujub,
riya`), menyebutkan bahaya
akhlak tercela (hubbud-dun-ya, hasad,
kibr-ujub, riya`) dan menjelaskan
cara menghindari dari akhlak tercela
(hubbud-dun-ya, hasad, kibr-ujub,
riya`)

IV. Materi Pokok


1. Hubbu ad-Dunya
a. Pengertian Hubbu ad-Dunya
Hubbu ad-Dunya berarti cinta dunia, yaitu menganggap harta benda
adalah segalanya dan menebtukan segalanya. Penyakit hubbud-dunya
(gila dunia) berawal dari penyakit iman, yang berakar pada persepsi
yang salah bahwa dunia ini adalah tujuan akhir kehidupan, sehingga
akhirat dilupakan.
b. Ciri-ciri Hubbu ad-Dunya
1) menganggap dunia sebagai tujuan utama
2) suka mengumpulkan harta benda dengan menghalalkan segala cara
3) Kikir, tidak rela sedikiputpun hartanya lepas atau berkurang
4) Serakah dan rakus serta tamak.
5) Tidak mensyukuri nikmat yang sedikit
2. Hasad
a. Pengertian
Hasad berarti dengki maksudnya suatu sikap atau perbuatan yang
mencerminkan rasa marah, tidak suka karena rasa iri. Orang yang hasad
menginginkan kenikmatan yang diperoleh orang lain dan berharap
32 Buku Guru Kelas X MA
supaya berpindah kepadanya. Ia juga tidak suka jika ada orang lain
yang menyamainya baik dalam hal prestasi maupun materi.
b. Bahaya Hasad
1) Hasad adalah salah satu sifat, buruk.
2) Di samping itu hasad juga merusak tatanan masyarakat.
3) Orang yang memiliki sifat hasad pasti tidak pernah merasa bahagia.
4) Mengarah kepada perbuatan maksiat.
5) Sikap hasa
3. Takabbur-Ujub
a. Pengertian Takabur-Ujub
Secara bahasa (etimologi), Ujub, berasal dari kata ajaba, yang
artinya kagum, terheran-heran, takjub. Sedangkan takabur berarti
sombong atau berusaha menampakkan keagungan diri. Dalam
kitab lisanul Arab, antara lain disebutkan bahwa at-takabur wal istikbar

berarti at-taazzhum (sombong)


b. Bahaya Takabur-Ujub
1). Ujub menyebabkan timbulnya rasa sombong (takabbur)
2). Bila seseorang sudah dihinggapi penyakit ujub dan takabbur, ia
lupa pada bahaya-bahaya ujub dan takabur itu sendiri
3). Karena ujub dan takabur membuat seseorang kurang sadar
terhadap kedudukan dirinya, ia akan memuji-muji dirinya.
4). Seorang yang ujub dan takabur tidak mau belajar kepada orang
lain, sebab ia sudah merasa amat pandai. .
5). Orang yang memiliki sikap ujub dan takabur jika usahanya gagal,
orang ini akan melemparkan kesalahan pada orang lain, rekan atau
bawahannya.
4. Riya
a. Pengertian
Riya adalah mengerjakan suatu perbuatan atau ibadah untuk
mendapatkan pujian dari orang lain, bukan karena Allah semata.
b. Bahaya Riya
1) Akan merasa hampa dan kecewa dalam batinnya
2) Muncul rasa tidak puas terhadap apa yang ia lakukan;
3) Muncul sikap keberpura-puraan;
4) Terkena penyakit rohani berupa gila pujian atau gila hormat;
5) Bisa menimbulkan pertengkaran apabila ia mengungkit-ungkit
kebaikannya terhadap orang lain.
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 33
V. Proses Pembelajaran
a. Pendahuluan
1. Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.
2. Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
5. Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif materi sebelumnya
dan mengaitkan dengan induk-induk akhlak tercela
6. Media/alat peraga/alat bantu bisa berupa tulisan manual di papan tulis,
kertas karton (tulisan yang besar dan mudah dilihat/dibaca), atau dapat
juga menggunakan multimedia berbasis ICT atau media lainnya.
7. Untuk menguasai kompetensi ini salah satu model pembelajaran yang
cocok
b. Pelaksanaan
1. Guru meminta peserta didik untuk mencermati gambar beserta
perenungannya yang ada pada kolom Mari Mengamati.
2. Peserta didik mengemukakan pendapatnya tentang hasil
pencermatannya tentang gambar analisa perenungannya.
3. Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan terhadap hasil
pencermatannya peserta didik.
4. Guru meminta kembali peserta didik untuk mengamati gambar yang
ada yang ada di kolom Mari Mengamati.

5. Peserta didik mengemukakan pendapatnya tentang gambar tersebut.


6. Guru memberikan penjelaskan tambahan kembali dan penguatan yang
dikemukakan peserta didik tentang isi gambar tersebut.
7. Peserta didik melakukan tanya jawab seputar akhlak tercela
8. Peserta didik menyimak penyampaian cerita/kisah dari guru melalui

9. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok dan diberikan


tugas untuk berdiskusi sesuai dengan tema yang telah ditentukan.
10. Secara bergantian masing-masing kelompok menyampaikan hasil
diskusi sedangkan kelompok lainnya memperhatikan/menyimak dan
memberikan tanggapan.
11. Guru memberikan penambahan dan penguatan kepada peserta didik
tentang materi tersebut.
12. Pada kolom Ayo Berlatih, guru:
a. Meminta peserta didik untuk mengerjakan bagian uraian singkat
dan essai
b. Membimbing peserta didik untuk mengisi tabel dan memberi
komentar pada bagian portofolio.
34 Buku Guru Kelas X MA
c. Kegiatan akhir pembelajaran
a. Penguatan materi :
Pendidik memberikan ulasan secara umum terkait dengan proses
pembelajaran dan hasil diskusi.
b. Mengadakan tanya jawab tentang induk-induk akhlak tercela

d. Menutup pelajaran dengan membaca salam, kafaratul majlis dan


membaca hamdalah.
VI . Penilaian
1. Pilihan Ganda
1. Perilaku tercela disebut dengan akhlakul....
a. karimah
b. kazmumah
c. jamilah
d. marah
e. syaitaniyah
2. Memperlihatkan amal perbuatan agar dipuji orang lain disebut sikap....
a. riya
b. sombong
c. ujub
d. sumah
e. Syajaah
3. Riya harus dilawan dengan sikap....
a. sabar

b. syukur
c. hasad
d. syajaah
e. ikhlas
4. Melakukan shalat dengan pura-pura khusyu adalah termasuk...
a. riya dengan badan
b. riya dengan amal perbuatan
c. riya dengan pakaian
d. riya dengan ucapan
e. riya dengan banyak teman dan pergaulan
5. Berbicara dengan selalu mendasarkan diri pada al-Quran dan hadits, agar
disebut orang lain sebagai ahli ilmu adalah termasuk....
a. riya dengan badan
b. riya dengan amal perbuatan
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 35
c. riya dengan pakaian
d. riya dengan ucapan
e. riya dengan banyak teman dan pergaulan
6. Kecewa ketika membantu orang lain tidak mendapat pujian adalah ciri....
a. riya
b. sombong
c. ujub
d. sumah
e. Syajaah
7. Tanda orang yang memiliki sifat riya adalah
a. bersemangat bila dipuji
b. bersyukur bila disanjung
c. ikhlas beramal dan beribadah
d. kecewa jika mengalami kegagalan
e. gemar beribadah dan beramal
8. Berikut ini adalah di antara akibat negatif perbuata riya, kecuali...
a. Tidak pernah ikhlas dalam beramal.
b. Tidak jujur terhadap diri sendiri, orang lain maupun kepada Allah Swt..
c. Selalu ingin mendapatkan pujian dari sesama manusia.
d. Suka pamer kepada orang lain setiap melakukan amal perbuatan
e. Bekerja keras untuk mendidik anak dan keluarga
9. Ayat di bawah ini berisi tentang gambaran perilaku....
a. riya
b. aniaya
c. diskriminasi
d. ujub
e. sombong
10. Pernataan di bawah ini merupakan hikmah menghindari perbuatan riya,
kecuali....
a. Melatih orang untuk ikhlas dalam beramal, sehingga apa yang dilakukan
semata-mata karena mengharapkan ridlo dari Allah Swt..

b. Melatih orang untuk berlaku jujur, tidak mudah berbohong, sehingga


akan berdampak kepada ketakwaan yang kuat kepada Allah, karena
kejujuran adalah modal utama untuk berbuat kebaikan.
c. Terhindar dari sikap suka pamer atau memperlihatkan kelebihan atau
kehebatan kita kepada orang lain. Dengan demikian akan menjaga
seseorang dari sikap sombong dan angkuh.
36 Buku Guru Kelas X MA
d. Selalu merasa beruntung dan senang karena hasil pekerjaan dan
prestasinya dipuji dan diakui oleh orang lain
e. Senantiasa bertawakkal kepada Allah, atas setiap usaha dan amal
perbuatan yang dilakukan, sehingga akan melahirkan amal soleh.
Catatan: Skor jawaban benar tiap item soal 10
2. Uraian Singkat (dapat dibaca di Bab V bagian evaluasi sub a)
Catatan: Skor jawaban benar tiap item soal 10
3. Essay (dapat dibaca di Bab V bagian evaluasi sub b)
Catatan: Skor jawaban benar tiap item soal 10
4. Portofolio dan Penilaian Sikap (dapat dibaca di Bab V bagian evaluasi sub c)
Skor penilaian sebagai berikut:
a. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya tepat pada waktu
yang ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai
100.
b. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang
ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 90.
c. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang
ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya sedikit ada
kekurangan, nilai 80.
VII. Pengayaan
Peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar, mengerjakan:
a. Membuat kliping tentang Akhlak tercela dan menganalisis
b. Menjawab soal pengayaan yang telah disiapkan oleh guru berkaitan dengan
induk-induk akhlak tercela
VIII.Remedial
Peserta didik yang belum memenuhi ketuntasan belajar diberikan tugas untuk
menyusun pertanyaaan dan menanyakan jawaban kepada teman sebaya, setelah
menemukan jawaban dari teman sebaya, diberikan kesempatan untuk bertanya
jawab dengan guru tentang materi induk-induk akhlak tercela. Guru akan
melakukan penilaian kembali dengan soal yang sejenis. Remedial pembelajaran
dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu atas kesepakatan anatara peserta
didik dan guru,
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 37
IX. Interaksi Guru Dengan Orang Tua
Guru meminta peserta didik memperlihatkan kolom Mari Berlatih dalam
buku teks kepada orang tuanya dengan memberi paraf. Cara lainnya dapat
juga dengan mengunakan buku penghubung kepada orang tua yang berisi
tentang perubahan perilaku siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran
atau berkomunikasi langsung baik langsung, maupun melalui telepon, tentang

perkembangan perilaku anaknya.


38 Buku Guru Kelas X MA

BAB VI

QONAAHRIDHA DAN SABAR


I. Kompetensi Inti (KI)
KI-1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI-2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif
dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI-3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
tehnologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian

masalah
KI-4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
II. Kompetensi Dasar (KD)
1.6. Menghayati makna syukur, qanaah, rida, dan sabar
2.6. Terbiasa bersyukur, qanaah, rida, dan sabar dalam kehidupan
3.6. Menganalisis makna syukur, qanaah, rida, dan sabar
4.6. Menunjukkan contoh perilaku bersyukur, qanaah, rida, dan sabar
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 39
III. Indikator dan Tujuan
Indikator Pembelajaran Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan pengertian
bersyukur, qanaah, rida dan sabar
2. Menyebutkan dalil yang
menganjurkan untuk bersyukur,
qanaah, rida dan sabar
3. Menjelaskan ciri-ciri dari sifat
bersyukur, qanaah, rida dan sabar
4. Menyebutkan contoh perilaku
bersyukur, qanaah, rida dan sabar
5. Menjelaskan manfaat dari sifat
bersyukur, qanaah, rida dan sabar
Setelah mengamati, menanya,

mengeksplorasi, mengasosiasi
dan mengkomunikasikan peserta
didik dapat menjelaskan pengertian
bersyukur, qanaah, rida dan sabar,
menyebutkan dalil yang menganjurkan
untuk bersyukur, qanaah, rida dan
sabar, menjelaskan ciri-ciri dari
sifat bersyukur, qanaah, rida dan
sabar, menyebutkan contoh perilaku
bersyukur, qanaah, rida dan sabar dan
menjelaskan manfaat dari sifat
bersyukur, qanaah, rida dan sabar

IV. Materi Pokok


a. Syukur
1. Pengertian
Dalam konteks istilah Syukur merupakan suatu tindakan, ucapan,
perasaan senang, bahagia, lega atas nikmat yang telah didapatkan, atau
dialami dari Allah Swt..
2. Hikmah dan Manfaat Syukur
1) Membuat seseorang bahagia karena apa yang ia dapatkan akan
membawa manfaat bagi ia dan orang-orang sekitarnya.
2) Allah akan menambah nikmat yang ia peroleh sesuai dengan janji
Allah Swt.. Dan akan terhindar dari siksa nereka yang amat pedih.
3) Orang yang pandai bersyukur akan disukai oleh banyak orang,
karena ia adalah orang yang pandai berterima kasih terhadap
sesama.
b. Qonaah
1. Pengertian
Qanaah adalah sikap rela menerima dan merasa cukup dengan apa
yang dimiliki serta menjauhkan diri dari sifat tidak puas dan merasa
2. Keutamaan Qonaah
a. bersyukur apabila berhasil dalam usahanya dan jauh dari sifat
sombong;
b. bersabar dan berlapang dada apabila gagal dan jauh dari sifat frustasi;
c. memiliki hati yang tenteram dan damai;
40 Buku Guru Kelas X MA
d. merasa kaya dan berkecukupan;
e. membebaskan diri dari sikap rakus dan tamak;
f. hidup hemat, tidak bergaya hidup lebih besar pasak daripada tiang;
g. menyadari bahwa harta berfungsi sebagai bekal ibadah.
h. menyadari bahwa kaya dan miskin itu tidak terletak pada harta, tetapi
pada hati;
c. Ridha dan Sabar
1. Pengertian
Sabar adalah menerima segala sesuatu yang terjadi dengan senang
hati. Orang yang ridla menyadari bahwa segala sesuatu yang terjadi itu
merupakan kehendak Allah

2. Keutamaan
a. Orang yang sabar akan berhasil dalam meraih cita-citanya, ia akan
memiliki jiwa yang kuat dan tahan uji menghadapi berbagai
persoalan hidup.
b. Orang yang sabar akan dicintai Allah dan sebaliknya orang yang
tidak sabar tidak dicintai Allah bahkan justru diperintahkan
mencari Tuhan selain Allah.
c. Orang yang sabar akan tenang, karena sesungguhnya sikap sabar dan
ridha adalah mencerminkan puncak ketenangan jiwa seseorang.
V. Proses Pembelajaran
a. Pendahuluan
1. Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.
2. Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
3. Guru menyapa peserta didik dengan memperkenalkan diri kepada
peserta didik.
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
5. Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif materi sebelumnya
dan mengaitkan dengan akhlak terpuji (bersyukur, qanaah, rida dan
sabar)
6. Media/alat peraga/alat bantu bisa berupa tulisan manual di papan tulis,
kertas karton (tulisan yang besar dan mudah dilihat/dibaca), atau dapat
juga menggunakan multimedia berbasis ICT atau media lainnya.
7. Untuk menguasai kompetensi ini salah satu model pembelajaran yang
cocok
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 41
b. Pelaksanaan
1. Guru meminta peserta didik untuk mencermati gambar beserta
perenungannya yang ada pada kolom Mari Mengamati.
2. Peserta didik mengemukakan pendapatnya tentang hasil encermatannya
tentang gambar beserta analisa perenungannya.
3. Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan terhadap hasil
pencermatannya peserta didik.
4. Guru meminta kembali peserta didik untuk mengamati gambar yang
ada yang ada di kolom Mari Mengamati.
5. Peserta didik mengemukakan pendapatnya tentang gambar tersebut.
6. Guru memberikan penjelaskan tambahan kembali dan penguatan yang
dikemukakan peserta didik tentang isi gambar tersebut.
7. Peserta didik melakukan tanya jawab seputar akhlak terpuji (bersyukur,
qanaah, rida dan sabar)
8. Peserta didik menyimak penyampaian cerita/kisah dari guru melalui


(bersyukur, qanaah, rida dan sabar)
9. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok dan diberikan
tugas merangkum sesuai dengan tema yang telah ditentukan.

10. Secara bergantian masing-masing kelompok menyampaikan hasil


rangkumannya sedangkan kelompok lainnya memperhatikan/
menyimak dan memberikan tanggapan.
11. Guru memberikan penambahan dan penguatan kepada peserta
didik tentang materi tersebut.
12. Pada kolom Ayo Berlatih, guru:
a. Meminta peserta didik untuk mengerjakan bagian uraian singkat dan
essai
b. Membimbing peserta didik untuk mengisi tabel dan memberi
komentar pada bagian portofolio.
c. Kegiatan akhir pembelajaran
1. Penguatan materi :
Guru memberikan ulasan secara umum terkait dengan proses
pembelajaran dan hasil diskusi.
2. Mengadakan tanya jawab tentang akhlak terpuji (bersyukur, qanaah,
rida dan sabar)

4. Menutup pelajaran dengan membaca salam, kafaratul majlis dan


membaca hamdalah.
42 Buku Guru Kelas X MA
VI . Penilaian
1. Pilihan Ganda
1. Menurut bahasa ridha berarti
a. restu
b. ijin
c. setuju
d. rela
e. simpati
2. Ridla adalah sikap menerima segala sesuatu yang terjadi dengan senang hati.
Seseorang tidak akan mencapai tingkatan rida sebelum ia sampai pada
tingkatan
a. khusyuk
b. sabar
c. tawakal
d. ihsan
e. adil
3. Sabar adalah sikap utama yang harus kita miliki. Macam sikap sabar adalah..
a. satu macam
b. dua macam
c. tiga macam
d. empat macam
e. lima macam
4. Tingkatan (maqam) ridha lebih tinggi dibanding-kan tingkatan.
a. tawakkal

b. syukur
c. sabar
d. taubat
e. husnudzan
5. Menurut sebuah hadis qudsi, orang yang tidak sabar terhadap bala dari Allah
Swt.., tidak bersyukur terhadap nikmat Allah Swt.., dan tidak ridha dengan
Qadha dari Allah Swt.. maka .....
a. ia akan dimasukkan ke dalam neraka yang siksanya amat pedih
b. ia tidak akan bahagia lahir batin
c. hendaklah ia mencari Tuhan selain Aku (Allah)
d. hendaklah ia segera bertaubat kepada-Ku
e. hendaklah ia introspeksi diri
6. Orang yang sabar senantiasa akan memiliki sikap.
a. suudzan
b. tawakkal
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 43
c. israf
d. ujub
e. riya
7. Fungsi qanaah begi kehidupan seseorang sebagai berikut kecuali
a. tidak ingin dipuji oleh orang lain
b. selalu berhati tentram dan lapang dada
c. selalu merasa puas dengan apa yang dimilikinya
d. merasa kaya berapapun harta yang dimikinya
e. menghindarkan seseorang dari sifat tamak, rakus, dan serakah.
8. Berikut ini adalah ciri-ciri orang yang bersifat Qonaah, kecuali.
a. realistis
b. tenang
c. labil/meledak-ledak
d. optimis
e. hemat
9. Berikut ini adalah sikap negatip yang harus dihindari sebagai wujud dari sifat
qonaah. Kecuali
a. berangan-angan
b. serakah
c. kufur nikmat
d. ambisius
e. penuh semangat
10. Q.S. Yusuf ayat 87 menjelaskan bahwa salah satu wujud dari sikap percaya
diri kita dilarang.
a. bersikap statis
b. bersikap apatis
c. sombong
d. berputus asa
e. bersikap apriori
Catatan: Skor jawaban tiap item soal 10

2. Uraian Singkat (dapat dibaca di Bab VI bagian evaluasi sub a)


Catatan: Skor jawaban benar tiap item soal 10
3. Essay (dapat dibaca di Bab VI bagian evaluasi sub b)
Catatan: Skor jawaban benar tiap item soal 10
44 Buku Guru Kelas X MA
4. Portofolio dan Penilaian Sikap (dapat dibaca di Bab VI bagian evaluasi sub c)
Skor penilaian sebagai berikut:
a. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya tepat pada waktu yang
ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 100.
b. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang
ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 90.
c. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang
ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya sedikit ada
kekurangan, nilai 80.
VII. Pengayaan
Peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar, mengerjakan:
a. Membuat kliping tentang akhlak terpuji (bersyukur, qanaah, rida dan sabar)
dan menganalisis
b. Menjawab soal pengayaan yang telah disiapkan oleh guru berkaitan dengan
akhlak terpuji (bersyukur, qanaah, rida dan sabar)
VIII. Remedial
Peserta didik yang belum memenuhi ketuntasan belajar diberikan tugas untuk
menyusun pertanyaaan dan menanyakan jawaban kepada teman sebaya, setelah
menemukan jawaban dari teman sebaya, diberikan kesempatan untuk bertanya
jawab dengan guru tentang materi akhlak terpuji (bersyukur, qanaah, rida dan
sabar). Guru akan melakukan penilaian kembali dengan soal yang sejenis.
Remedial pembelajaran dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu atas
kesepakataan anatara peserta didik dan guru,
IX. Interaksi Guru Dengan Orang Tua
Guru meminta peserta didik memperlihatkan kolom Ayo Berlatih dalam
buku teks kepada orang tuanya dengan memberi paraf. Cara lainnya dapat
juga dengan mengunakan buku penghubung kepada orang tua yang berisi
tentang perubahan perilaku siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran
atau berkomunikasi langsung baik langsung, maupun melalui telepon, tentang
perkembangan perilaku anaknya.
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 45

BAB VII
AYO KITA HORMATI ORANG TUA
DAN GURU KITA

I. Kompetensi Inti (KI)


KI-1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI-2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif
dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai


cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI-3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
tehnologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian


masalah
KI-4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
II. Kompetensi Dasar (KD)
1.6. Menghayati makna syukur, qanaah, rida, dan sabar
2.6. Terbiasa bersyukur, qanaah, rida, dan sabar dalam kehidupan
3.6. Menganalisis makna syukur, qanaah, rida, dan sabar
4.6. Menunjukkancontoh perilaku bersyukur, qanaah, rida, dan sabar
46 Buku Guru Kelas X MA
III. Indikator dan Tujuan
Indikator Pembelajaran Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan adab terpuji terhadap
orang tua
2. Menjelaskan adab terpuji terhadap
guru
3. Menunjukkan adab yang baik
terhadap orang tua
4. Menunjukkan adab yang baik
terhadap guru
5. Menjelaskan manfaat adab terpuji
terhadap orang tua
6. Menjelaskan manfaat adab terpuji
terhadap guru
Setelah mengamati, menanya,
mengeksplorasi, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan, peserta didik
dapat menjelaskan adab terpuji terhadap
orang tua dan guru, menunjukkan adab
yang baik terhadap orang tua dan guru,
menjelaskan manfaat adab terpuji
terhadap orang tua dan guru

IV. Materi Pokok


1. Adab Terhadap Orang Tua
a. Hendaklah kita selalu tunduk dan patuh kepada dalam segala halyang
baik-baik
b. Dilarang berkata kasar, membentak misalnya berkata hus / ah
c. Apabila orang tua atau salah satunya mencapai usia lanjut kita harus
berbuat baik kepadanya

d. Selalu berusaha menyenangkan hati orang tua


e. Kita dilarang durhaka kepada kedua orang ibu bapak
f. Senantiasa mendoakan, baik kepada orang tua yang masih hidup,
maupun yang sudah wafat
g. Jika orang tua kita sudah wafat, maka kewajiban kita adalah: 1)
memandikan, 2)mengkafani, 3) mensalati 4) menguburnya, 5)
melaksanakan wasiatnya 6) melunasi hutangnya 7) meneruskan
perjuangannya 8) menjalin hubungan baik dengan temannya. 9)
memohonkan ampun.
2. Adab Terhadap Guru
1. Jika bertemu dengan guru ucapkanlah salam
2. Perhatikan ketika guru sedang memberi pelajaran
3. Tunjukkan rasa rendah hati dan hormat serta sopan santun
4. Mentaati perintahnya selama tidak bertentangan dengan ajaran agama
5. Senantiasa menjaga nama baik guru, tidak menceritakan aib dan
kesalahan guru.
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 47
6. Mengunjungi guru jika ia sedang sakit atau mendapat musibah.
7. Tetap mengakuinya sebagai guru walaupun sudah tidak mengajar lagi.
8. Patuh terhadap tata tertib sekolah berarti pula patuh terhadap guru dan
sebagainya
V. Proses Pembelajaran
a. Pendahuluan
1. Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.
2. Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
4. Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif materi sebelumnya
dan mengaitkan dengan adab terhadap orang tua dan guru
5. Media/alat peraga/alat bantu bisa berupa tulisan manual di papan tulis,
kertas karton (tulisan yang besar dan mudah dilihat/dibaca), atau dapat
juga menggunakan multimedia berbasis ICT atau media lainnya
6. Untuk menguasai kompetensi ini salah satu model pembelajaran yang
cocok
b. Pelaksanaan
1. Guru meminta peserta didik untuk mencermati gambar beserta
perenungannya yang ada pada kolom Mari Mengamati.
2. Peserta didik mengemukakan pendapatnya tentang hasil pencermatannya
tentang gambar beserta perenungannya.
3. Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan terhadap hasil
pencermatannya peserta didik.
4. Guru meminta kembali peserta didik untuk mengamati gambar yang
ada yang ada di kolom Mari Mengamati.
5. Peserta didik mengemukakan pendapatnya tentang gambar tersebut.
6. Guru memberikan penjelaskan tambahan kembali dan penguatan yang
dikemukakan peserta didik tentang isi gambar tersebut.

7. Peserta didik melakukan tanya jawab seputar adab terhadap orang tua
dan guru
8. Peserta didik menyimak penyampaian cerita/kisah dari guru melalui

tua dan guru


9. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok dan diberikan
tugas untuk berdiskusi sesuai dengan tema yang telah ditentukan.
10. Secara bergantian masing-masing kelompok menyampaikan hasil
diskusi sedangkan kelompok lainnya memperhatikan/menyimak dan
memberikan tanggapan.
48 Buku Guru Kelas X MA
11. Guru memberikan penambahan dan penguatan kepada peserta
didik tentang materi tersebut.
12. Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan kisah tersebut.
13. Pada kolom Ayo Berlatih, guru:
a. Meminta peserta didik untuk mengerjakan bagian uraian singkat dan
essai
b. Membimbing peserta didik untuk mengisi tabel dan memberi
komentar pada bagian portofolio.
c. Kegiatan akhir pembelajaran
1. Penguatan materi :
Guru memberikan ulasan secara umum terkait dengan proses
pembelajaran dan hasil diskusi.
2. Mengadakan tanya jawab tentang adab terhadap orang tua dan guru

guru
4. Menutup pelajaran dengan membaca salam, kafaratul majlis dan
membaca hamdalah.
VI . Penilaian
1. Pilihan Ganda
1. Dalam kajian akhlak Islam berbakti kepada orang tua dikenal dengan istilah....
a. ihsanul-walidain
b. uququl-walidain
c. hurmatul-walidain
d. ikramul-walidain
e. birrul-walidain
2. Sedangkan istilah durhaka pada orang tua dikenal dengan istilah....
a. ihsanul-walidain
b. uququl-walidain
c. hurmatul-walidain
d. ikramul-walidain
e. adabul-walidain
3. Dalam Q.S. Al Isra/17 ayat 23 bahwa perintah berbuat baik kepada orang tua

dibersamakan dengan perintah....


a. mengerjakan shalat
b. beribadah hanya kepada Allah
c. bersedekah
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 49
d. haji ke Baitullah
e. wukuf di Arafah
4. menurut ayat tersebut kita tidak boleh....
kepada orang tua ?
a. menghina
b. membiarkan
c. menelantarkan
d. membentak
e. menyakiti
5. Adapun cara berbakti kepada orang tua adalah sebagai berikut....kecuali....
a. mendahulukan kepentingan mereka daripada kepentingan sendiri
b. kita dilarang berkatra kasar, membentak misalnya berkata
c. Hendaklah kita selalu tunduk dan patuh kepadanya dalam segala hal
d. Selalu berusaha menyenangkan hati orang tua
e. Apabila orang tua arau salah satunya mencapai usia lanjut kita harus
berbuat baik kepadanya
6. Ketika orang tua sudah meninggal dunia maka cara kita berbakti kepadanya
adalah dengan cara...kecuali....
a. memandikan, mengkafani, mensalati dan menguburnya
b. melaksanakan wasiatnya (yang baik) jika berwasiat
c. segera membagi warisannya sebelum jenazahnya dikubur
d. melunasi tanggungan/hutang-hutangnya jika punya hutan
e. memohonkan ampun untuk mereka
7.
Doa tersebut adalah untuk....
a. guru kita
b. kedua orang tua kita
c. kaum muslimin dan muslimat
d. anak cucu
e. orang-orang yang dekat kita
8. ....menurut hadits tersebut bahwa kita harus menghormati....
a. orang tua
b. orang yang mengajari kita ilmu (guru)
c. orang yang lebih muda
d. orang yang berpengalamanm
50 Buku Guru Kelas X MA
e. orang yang terpandang
9. Guru adalah orang yang harus kita hormati, kerena guru adalah...
a. pahlawan tanpa tanda jasa
b. orang tua rohani kita
c. pelita hidup

d. orang terhormat
e. penyejuk dalam kehausan
10. Berikut ini cara berbakti kepada guru....kecuali....
a. jika bertemu dengan guru ucapkanlah salam
b. perhatikan ketika guru sedang memberi pelajaran
c. menaati semua perintahnya tanpa kecuali
d. tetap mengakuinya sebagai guru walaupun sudah tidak mengajar lagi
e. mengunjungi guru jika ia sedang sakit atau mendapat musibah
Catatan: Skor jawaban benar tiap item soal 10
2. Uraian Singkat (dapat dibaca di Bab VII bagian evaluasi sub a)
Catatan: Skor jawaban benar tiap item soal 20
3. Essay (dapat dibaca di Bab VII bagian evaluasi sub b)
Catatan: Skor jawaban benar tiap item soal 20
4. Portofolio dan Penilaian Sikap (dapat dibaca di Bab VII bagian evaluasi sub c)
Skor penilaian sebagai berikut:
a. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya tepat pada waktu yang
ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 100.
b. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang
ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 90.
c. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang
ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya sedikit ada
kekurangan, nilai 80.
VII. Pengayaan
Peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar, mengerjakan:
a. Membuat kliping tentang kenakalan remaja dan menganalisis
b. Menjawab soal pengayaan yang telah disiapkan oleh guru berkaitan dengan
adab terhadap orang tua dan guru
VIII.Remedial
Peserta didik yang belum memenuhi ketuntasan belajar diberikan tugas untuk
menyusun pertanyaaan dan menanyakan jawaban kepada teman sebaya, setelah
menemukan jawaban dari teman sebaya, diberikan kesempatan untuk bertanya
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 51
jawab dengan guru tentang materi adab terhadap orang tua dan guru. Guru
akan melakukan penilaian kembali dengan soal yang sejenis. Remedial
pembelajaran dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu atas kesepakataan
anatara peserta didik dan guru,
IX. Interaksi Guru Dengan Orang Tua
Guru meminta peserta didik memperlihatkan kolom Ayo Berlatih dalam buku
teks kepada orang tuanya dengan memberikan komentar dan paraf. Cara lainnya
dapat juga dengan mengunakan buku penghubung kepada orang tua yang berisi
tentang perubahan perilaku siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran
atau berkomunikasi langsung baik langsung, maupun melalui telepon, tentang
perkembangan perilaku anaknya.
52 Buku Guru Kelas X MA

BAB VIII

KISAH TELADAN NABI YUSUF AS.


I. Kompetensi Inti (KI)
KI-1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI-2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif
dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI-3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
tehnologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian


masalah
KI-4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
II. Kompetensi Dasar (KD)
1.8. Menghayati kisah keteladanan Nabi Yusuf a.s.
2.8. Meneladani sifat-sifat utama Nabi Yusuf a.s.
3.8. Menganalisis kisah keteladanan Nabi Yusuf a.s.
4.8. Menyajikan sinopsis kisah keteladanan Nabi Yusuf a.s.
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 53
III. Indikator dan Tujuan
Indikator Pembelajaran Tujuan Pembelajaran
1. Menghayati kisah Nabi Yusuf as.
2. Menganalisi keteladanan
Nabi Yusuf as.
3. Menyajikan sinopsis kisah
keteladanan Nabi Yusuf as.
4. Meneladani sifat mulia dari Nabi
Yusuf as.
Setelah mengamati, menanya,
mengeksplorasi, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan, peserta didik
dapat menghayati kisah Nabi Yusuf
as., menganalisi keteladanan Nabi
Yusuf as.,menyajikan sinopsis kisah
keteladanan Nabi Yusuf as. dan
meneladani sifat mulia dari Nabi Yusuf
as.

IV. Materi Pokok


1. S audara-Saudara Yusuf Melakukan Pertemuan Rahasia
Saudara Yusuf iri kepada Yusuf dan adiknya Benyamin. Sehingga

merencakan perbuatan jahat terhadap Yusuf, yaitu ingin menyingkirkan


Yusuf dari kehidupan Nabi Yaqub
2. Nabi Yusuf Bermimpi
Nabi Yusuf melihat dalam mimpinya seakan-akan sebelas bintang, matahari
dan bulan yang berada di langit turun dan sujud di depannya. Terburuburu
setelah bangun dari tidurnya, ia datang menghampiri ayahnya,
menceritakan kepadanya apa yang ia lihat dan alami dalam mimpi. Mimpi
tersebut adalah mimpi yang baik bagi masa depan Yusuf kelak.
3. Yusuf Dimasukkan ke dalam Sumur
Niat suadara-saudara Yusuf betul-betul direalisasikan. Yusuf diajak bermain

dijual di pasar sebagai hamba sahaaya. Yusuf dibeli oleh seorang pejabat
kerajaan. Ia hidup bersama pejabat tersebut. Ketika besar Yusuf digoda oleh

pejabat tersebut mengetahui siapa yang salah. Di dalam penjara ia bersama


dua pemuda yang dipenjara. Saat berikutnya Nabi Yusuf dibebaskan dari
penjara berkat kemampuannya mentakbir mimpi raja.
4. Yusuf Diangkat Sebagai Wakil Raja Mesir
Kecerdasan otak Nabi Yusuf, pengetahuannya yang luas, kesabaran ,
kejujurannya, keramah-tamahannya dan akhlak serta budi pekerti luhurnya,

Yusuf diserahi pimpinan negara dan rakyat. Maka kepada Nabi Yusuf
54 Buku Guru Kelas X MA
dalam pertemuan pertamanya dengan Raja ditawarkan agar ia tinggal di
istana mewakili Raja menyelenggarakan pemerintahan serta pengurusan
negara serta memimpin rakyat Mesir yang diramalkan akan menghadapi
masa-masa sukar dan sulit.
5. Pertemuan Yusuf dengan Saudara-Saudaranya dan Ayahnya
Setelah melalui perjalanan hidup panjang, Yusuf berpisah dengan ayah
tercintanya dan adiknya yang bernama Benyamin serta saudara-saudaranya
yang dulu iri dan mencelakakannya, akhirnya Yusuf dipertemuan oleh
Allah. Akhirnya mereka berkumpul kembali.
6. Ibrahim Atau Pelajaran yang didapat Dari Kisah Nabi Yusuf A.S.
1. Bahwasanya penderitaan seseorang yang nampaknya merupakan suatu
musibah dan bencana, pada hakikatnya dalam banyak hal bahkan
merupakan rahmat.
2. Nabi Yusuf telah memberi contoh dan teladan bagi kemurnian jiwanya
dan keteguhan hatinya tatkala menghadapi godaan Zulaikha
3. Nabi Yusuf memberi contoh tentang sifat seorang kesatria yang enggan
dikeluarkan dari penjara sebelum persoalannya dengan Zulaikha
dijernihkan.
4. Suatu sifat utama pembawaan jiwa besar, Nabi Yusuf tidak melakukan
pembalasan karena mereka melemparnya ke dalam sebuah sumur

5. Nabi Yusuf orang yang cerdas, jujur dan amanah. Sifat-sifat utama
inilah yang harus dimiliki oleh kita semua.
V. Proses Pembelajaran
a. Pendahuluan
1. Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.
2. Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
4. Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif materi sebelumnya
dan mengaitkan dengan kisah Nabi Yusuf
5. Media/alat peraga/alat bantu bisa berupa tulisan manual di papan tulis,
kertas karton (tulisan yang besar dan mudah dilihat/dibaca), atau dapat
juga menggunakan multimedia berbasis ICT atau media lainnya.
6. Untuk menguasai kompetensi ini salah satu model pembelajaran yang
cocok
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 55
b. Pelaksanaan
1. Guru meminta peserta didik untuk mencermati ayat-ayat beserta
perenungannya yang ada pada kolom Mari Menyimak.
2. Peserta didik mengemukakan pendapatnya tentang hasil pencermatannya
tentang ayat-ayat beserta perenungannya.
3. Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan terhadap hasil
pencermatannya peserta didik.
4. Guru meminta kembali peserta didik untuk mengamati ayat-ayat yang
ada yang ada di kolom Mari Menyimak.
5. Peserta didik mengemukakan pendapatnya tentang ayat-ayat tersebut.
6. Guru memberikan penjelaskan tambahan kembali dan penguatan yang
dikemukakan peserta didik tentang isi ayat-ayat tersebut.
7. Peserta didik melakukan tanya jawab seputar kisah Nabi Yusuf
8. Peserta didik menyimak penyampaian cerita/kisah dari guru melalui

9. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok dan diberikan


tugas untuk berdiskusi sesuai dengan tema yang telah ditentukan.
10. Secara bergantian masing-masing kelompok menyampaikan hasil
diskusi sedangkan kelompok lainnya memperhatikan/menyimak dan
memberikan tanggapan.
11. Guru memberikan penambahan dan penguatan kepada peserta
didik tentang materi tersebut.
12. Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan kisah tersebut.
13. Pada kolom Ayo Berlatih, guru:
a. Membimbing peserta didik untuk mengisi soa pilihan ganda
b. Meminta peserta didik untuk mengerjakan bagian uraian singkat dan
essay
c. Membimbing peserta didik untuk mengisi tabel dan memberi
komentar pada bagian portofolio.

c. Kegiatan akhir pembelajaran


1. Penguatan materi :
Pendidik memberikan ulasan secara umum terkait dengan proses
pembelajaran dan hasil diskusi.
2. Mengadakan tanya jawab tentang Kisah Nabi Yusuf

4. Menutup pelajaran dengan membaca salam, kafaratul majlis dan


membaca hamdalah.
56 Buku Guru Kelas X MA
VI . Penilaian
1. Pilihan Ganda
1. Nabi Yusuf adalah putera Yaqub dari perkawinannya dengan seorang wanita
yang bernama....
a. Sarah
b. Rahil
c. Asiyah
d. Rebecca
e. Hajar
2. Nabi Yusuf dan keluarganya tinggal di sebuah tempat yaitu di daerah
a. Yaman
b. Hijaz
c. Damaskus
d. Palestin
e. Baghdad
3. Nabi Yusuf as. mendapat perhatian dan kasih sayang lebih dari ayahnya
sehingga membuat saudara-saudaranya.terhadapnya
a. senang
b. ikut sayang
c. ikut melindungi
d. simpati
e. iri hati
4. Nabi Yusuf mendapat godaan besar, yaitu diajak berbuat maksiat oleh istri
majikannya yang cantik jelita, yang bernama.
a. Maryam
b. Aisyah
c. Fatimah
d. Zulaichah
e. Asiyah
5. Ketika Yusuf diajak berbuat maksiat Yusuf menolaknya dengan keras dan
lari, namun dikejar lalu ditarik bajunya sampai sobek. Kemudian ketahuan
Futhihar dan untuk membuktikan siapa yang salah, maka menurut QS.
Yusuf ayat 27 ayat tersebut harus dilihat bajunya di bagian mana yang
sobek, jika yang sobek di bagian belakang, maka.
a. kedua-duanya benar

b. kedua-duanya salah
c. Yusuf yang salah dan Zulaikhah yang benar
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 57
d. Yusuf yang benar dan Zulaichah yang salah
e. sulit dipastikan siapa yang salah dan siapa yang benar
6. Walaupun Nabi Yusuf benar, tetapi karena ia orang yang lemah maka diputar
balikkan sehingga yang salah diajadikan benar dan yang benar dijadikan
salah sehingga Nabi Yusuf dihukum dengan hukuman
a. penjara
b. diasingkan
c. dera 80 kali
d. cambuk
e. gantung
7. Dalam Surat Yusuf ayat tersebut dijelaskan bahwa Yusuf lebih suka dipenjara
daripada
a. dicambuk
b. diasing i. dihina
d. digantung
e. mengikuti ajakan maksiat
8. Nabi Yusuf adalah sosok yang istimewa. Di samping beliau adalah sosok
yang tampan rupawan beliau juga bisa.
a. merubah tongkat menjadi ular
b. tidak bisa dibakar oleh api yang membara
c. menafsirkan mimpi dan sesuai kenyataan
d. membelah lautan untuk jalan
e. bisa menghidupkan orang yang sudah mati
9. Ketika Yusuf berkuasa dan saudara-saudaranya membutuhkan bantuannya,
maka Nabi sikap Nabi Yusuf.
a. menelantarkan saudaranya
b. membalas dendam terhadap saudaranya
c. mempersulit saudaranya
d. memaafkan dan membantu saudaranya
e. bersikap acuh tak acuh terhadap saudaranya
10. Untuk melampiaskan kekesalannya, saudara-saudara Nabi Yusuf
merencanakan perbuatan jahat terhadap Nabi Yusuf yaitu dengan dibuang

yang menjualnya di pasar sebagai budak belian. Yusuf dibeli oleh pejabat
Negara Mesir yang bernama.
58 Buku Guru Kelas X MA
a. Firaun
b. Abrahah
c. Futhifar
d. Namrudz
e. Hiraklius
Catatan: Skor jawaban benar tiap item soal : 10

2. Uraian Singkat (dapat dibaca di Bab VIII bagian evaluasi sub a)


Catatan: Skor jawaban benar tiap item soal : 20
3. Essay (dapat dibaca di Bab VIII bagian evaluasi sub b)
Catatan: Skor jawaban benar tiap item soal : 20
4. Portofolio dan Penilaian Sikap (dapat dibaca di Bab VIII bagian evaluasi sub c)
Skor penilaian sebagai berikut:
a. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya tepat pada waktu yang
ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 100.
b. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang
ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 90.
c. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang
ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya sedikit ada
kekurangan, nilai 80.
VII. Pengayaan
Peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar, mengerjakan:
a. Membuat kliping tentang kisah Nabi Yusuf dan menganalisis
b. Menjawab soal pengayaan yang telah disiapkan oleh guru berkaitan dengan
kisah Nabi Yusuf
VIII.Remedial
Peserta didik yang belum memenuhi ketuntasan belajar diberikan tugas untuk
menyusun pertanyaaan dan menanyakan jawaban kepada teman sebaya,
setelah menemukan jawaban dari teman sebaya, diberikan kesempatan untuk
bertanya jawab dengan guru tentang materi kisah Nabi Yusuf. Guru akan
melakukan penilaian kembali dengan soal yang sejenis. Remedial pembelajaran
dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu atas kesepakatan anatara peserta
didik dan guru,
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 59
IX. Interaksi Guru Dengan Orang Tua
Guru meminta peserta didik memperlihatkan kolom Ayo Berlatih dalam
buku teks kepada orang tuanya dengan memberi paraf. Cara lainnya dapat
juga dengan mengunakan buku penghubung kepada orang tua yang berisi
tentang perubahan perilaku siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran
atau berkomunikasi langsung baik langsung, maupun melalui telepon, tentang
perkembangan perilaku anaknya.
60 Buku Guru Kelas X MA

BAB IX
SEHARUSNYA KITA MENGHINDARI
PERBUATAN SYIRIK

I. Kompetensi Inti (KI)


KI-1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI-2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif
dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai

cerminan bangsa dalam pergaulan dunia


KI-3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, tehnologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural


untuk memecahkan masalah
KI-4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan
II. Kompetensi Dasar (KD)
1.1. Menunjukkan sikap penolakan terhadap perbuatan syirik dalam
kehidupan sehari-hari
2.1. Menghindari perbuatan syirik dalam kehidupan sehari-hari
3.1. Menganalisis perbuatan syirik dan macam-macam dan cara
menghindarinya
4.1. Menyajikan contoh praktik-praktik perbuatan syirik di masyarakat
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 61
III. Indikator dan Tujuan
Indikator Pembelajaran Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan pengertian syirik
2. Menyebutkan dalil yang melarang
perbuatan syirik
3. Menjelaskan macam-macam
perbuatan syirik
4. Mengemukakan contoh perbuatan
syirik yang sering muncul di
masyarakat
5. Mengemukakan bahaya-bahaya
dari perbuatan syirik
6. Menjelaskan cara menghindari dari
perbuatan syirik
Setelah mengamati, menanya,
mengeksplorasi, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan, peserta didik
menjelaskan pengertian syirik,
menyebutkan dalil yang melarang
perbuatan syirik, menjelaskan macammacam
perbuatan syirik, mengemukakan
contoh perbuatan syirik yang sering
muncul di masyarakat dan bahayanya
serta menjelaskan cara menghindari dari
perbuatan syirik

IV. Materi Pokok


1. Pengertian Syirik

Syirik adalah perbuatan, anggapan atau itikad menyekutukan Allah Swt.


dengan yang lain, seakan-akan ada yang maha kuasa di samping Allah Swt.
Orang yang menyekutukan Allah disebut musyrik. Syirik merupakan dosa

2. Macam-macam syirik
Syirik terbagi menjadi dua macam, yakni syirk akbar (syirik besar) atau
disebut juga dengan syirk jali (syirik nyata) dan syirk asghar (syirik kecil)
atau disebut juga dengan (syirik samar-samar).
3. Contoh perilaku orang yang berbuat syirik
Perilaku orang yang berbuat syirik sangat banyak dicontohkan, baik di
dalam al-Quran maupun kisah-kisah dalam sejarah Islam. Contoh-contoh
seperti itu dimaksudkan agar bisa dijadikan pelajaran oleh orang lain agar
tidak melakukan hal yang serupa dan benar-benar mengerti bahwa perilaku
syirik itu adalah sesuatu yang tercela dan sangat dilaknat oleh Allah Swt.
4. Bahaya Perbuatan Syirik
a. Amalan saleh yang sudah dikerjakan oleh orang-orang yang berbuat
syirik akan lenyap dan sia-sia.
b. Orang-orang musyrik benar-benar melakukan kezaliman yang besar.

Al-Quran surah al-Bayyinah ayat 6:


62 Buku Guru Kelas X MA
5. Cara Menghindari Perbuatan Syirik
a. Selalu menegakkan salat, karena dengan melakukan salat yang benar
akan terhindar dari perbuatan keji dan munkar.
b. Selalu berusaha meningkatkan ketakwaan kepada Allah, karena dengan
begitu akan selalu diberikan jalan keluar terhadap segala problema
yang dihadapi.
c. Selalu berusaha melatih diri untuk senantiasa ingat bahwa syirik itu
adalah dosa yang paling besar di antara dosa-dosa yang ada dan tidak
akan diampuni oleh Allah
d. Selalu mengingat Allah di manapun berada. Dengan selalu mengingat
Allah hati akan tenang dan selalu berada dalam suasana kontak batin
dengan sang Khaliq. .
V. Proses Pembelajaran
a. Pendahuluan
1. Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.
2. Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
4. Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif materi sebelumnya
dan mengaitkan dengan materi syirik
5. Media/alat peraga/alat bantu bisa berupa tulisan manual di papan tulis,
kertas karton (tulisan yang besar dan mudah dilihat/dibaca), atau dapat

juga menggunakan multimedia berbasis ICT atau media lainnya.


6. Untuk menguasai kompetensi ini salah satu model pembelajaran yang
cocok.
b. Pelaksanaan
1. Guru meminta peserta didik untuk mencermati gambar beserta
perenungannya yang ada pada kolom Mari Mengamati.
2. Peserta didik mengemukakan pendapatnya tentang hasil pencermatannya
tentang gambar beserta analisis perenungannya.
3. Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan terhadap hasil
pencermatannya peserta didik.
4. Guru meminta kembali peserta didik untuk mengamati gambar yang
ada yang ada di kolom Mari Mengamati.
5. Peserta didik mengemukakan pendapatnya tentang gambar tersebut.
6. Guru memberikan penjelaskan tambahan kembali dan penguatan yang
dikemukakan peserta didik tentang isi gambar tersebut.
7. Peserta didik melakukan tanya jawab seputar syirik
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 63
8. Peserta didik menyimak penyampaian cerita/kisah dari guru melalui

9. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok dan diberikan


tugas untuk berdiskusi sesuai dengan tema yang telah ditentukan.
10. Secara bergantian masing-masing kelompok menyampaikan hasil
diskusi sedangkan kelompok lainnya memperhatikan/menyimak dan
memberikan tanggapan.
11. Guru memberikan penambahan dan penguatan kepada peserta
didik tentang materi tersebut.
12. Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan kisah tersebut.
13. Pada kolom Ayo Berlatih, guru:
a. Meminta peserta didik untuk mengerjakan bagian uraian singkat dan
essay
b. Membimbing peserta didik untuk mengisi tabel dan memberi
komentar pada bagian portofolio.
c. Kegiatan akhir pembelajaran
1. Penguatan materi :
Guru memberikan ulasan secara umum terkait dengan proses
pembelajaran dan hasil diskusi.
2. Mengadakan tanya jawab tentang syirik
syirik
4. Menutup pelajaran dengan membaca salam, kafaratul majlis dan
membaca hamdalah.
VI . Penilaian
1. Pilihan Ganda
1. Syirik adalah perbuatan, anggapan atau itikad menyekutukan Allah Swt.
dengan yang lain. Disebut demikian karena...
a. Pelaku syirik itu ada yang awalnya beragama lain

b. Pelaku syirik biasanya merupakan orang yang tidak percaya kepada


Allah
c. Pelaku syirik menganggap bahwa Allah itu dibantu oleh nabi dalam
menjalankan tugas-tugasnya.
d. Pelaku syirik menganggap seakan-akan ada yang maha kuasa di
samping Allah Swt.
e. Pelaku syirik meyakini tanpa malaikat, Allah amat terganggu tugas dan
fungsinya

al-Muminuun ayat 91:


64 Buku Guru Kelas X MA
a. Allah sekali-kali tidak mempunyai anak
b. Sekali-kali tidak ada Tuhan (yang lain) beserta-Nya
c. Masing-masing Tuhan itu tidak akan membawa makhluk yang
diciptakannya
d. Sebagian dari tuhan-tuhan itu akan mengalahkan sebagian yang lain.
e. Maha suci Allah dari apa yang mereka sifatkan itu.
3. Perbuatan yang secara tersirat mengandung pengakuan ada yang kuasa di
samping Allah Swt. adalah...
a. Seandainya aku tidak bersyukur atas nikmat Allah maka pasti aku akan
diberi azab
b. Seandainya bukan karena helm itu, maka kepalaku akan pecah dan
mati dalam kecelakaan itu
c. Seandainya aku tidak mengikuti ajaran para ulama, maka pasti aku
akan tersesat
d. Seandainya aku mengikuti anjuran dokter, maka aku akan bisa sembuh
e. Seandainya aku mau belajar dengan keras, maka aku akan lulus ujian
4. Firman Allah dalam surat al-Furqan ayat 43 berikut ini menerangkan
tentang...
a. Menyekutukan Allah dengan sesuatu yang lain
b. Menyembah sesuatu selain Allah
c. Manusia yang menuhankan yang lain.
d. Memperturutkan hawa nafsu untuk durhaka kepada Allah
e. Menyembah berhala
5. Nabi Nuh menyeru umatnya untuk beribadah hanya kepada Allah Swt. ketika
umatnya menyembah berhala. Berhala yang dimaksud adalah sebagai
berikut, kecuali...
a. Wudd
b. Suwa
c. Yagus
d. Yauq
e. Yasr
6. Syirik adalah perbuatan yang sangat dilarang oleh Allah Swt.. Jika syirik itu
tetap dilakukan padahal sebelumnya sudah melakukan banyak sekali amal

kebajikan, maka kerugian akan dirasakan sendiri oleh manusia. Kerugian


yang dimaksud adalah...

Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 65


a. Amalnya akan menjadi tabungan nanti di akhirat
b. Amalnya bisa ditasarrufkan kepada saudaranya
c. Amalnya akan menjadi amal yang sia-sia
d. Amalnya akan menjadi penebus dosanya
e. Amalnya tetap akan ditimbang oleh Allah
7. Firman Allah dalam al-Quran surat Luqman ayat 13 di bawah ini
menjelaskan bahwa syirik itu adalah...
a. Akan membawa ke neraka
b. Akan menjadikan hidup ini menjadi sempit

c. Akan menyebabkan hilangnya martabat dan keutamaan


d. Kedzaliman yang besar
e. Kejahatan luar biasa

al-Bayyinah ayat 6 di bawah ini adalah...


a. Orang-orang musyrik
b. Orang-orang yang menyembah berhala
c. Orang-orang yang tidak mau mengikuti ajaran nabinya
d. Orang-orang musyrik dan ahli kitab
e. Ahli kitab dan pelaku kejahatan

berikut ini adalah...


a. Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya
b. di waktu ia memberi pelajaran kepadanya
c. Hai anakku
d. janganlah kamu mempersekutukan Allah
e. Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar
kezaliman yang besar.
10. Firman Allah Swt. dalam al-Quran surat al-Bayyinah ayat 6 menjelaskan
bahwa orang yang berbuat syirik akan...

66 Buku Guru Kelas X MA


a. masuk ke neraka Jahannam
b. amalnya akan sia-sia
c. dibenci oleh Allah
d. tertutup pintu tobat
e. jauh dari surga
Catatan: Skor jawaban benar tiap item soal 10
2. Uraian Singkat (dapat dibaca di Bab IX bagian evaluasi sub a)
Catatan: Skor jawaban benar tiap item soal 20
3. Essay (dapat dibaca di Bab IX bagian evaluasi sub b)
Catatan: Skor jawaban benar tiap item soal 20
4. Portofolio dan Penilaian Sikap (dapat dibaca di Bab IX bagian evaluasi sub c)
Skor penilaian sebagai berikut:
a. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya tepat pada waktu yang
ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 100.
b. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang
ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 90.
c. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang ditentukan
dan perilaku yang diamati serta alasannya sedikit ada kekurangan, nilai 80.
VII.Pengayaan
Peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar, mengerjakan:
a. Membuat kliping tentang praktik syirik dan menganalisis
b. Menjawab soal pengayaan yang telah disiapkan oleh guru berkaitan dengan
syirik
VIII.Remedial
Peserta didik yang belum memenuhi ketuntasan belajar diberikan tugas untuk
menyusun pertanyaaan dan menanyakan jawaban kepada teman sebaya, setelah
menemukan jawaban dari teman sebaya, diberikan kesempatan untuk bertanya
jawab dengan guru tentang materi Syirik dilaksanakan pada waktu dan hari
tertentu atas kesepakatan anatara peserta didik dan guru,
IX. Interaksi Guru Dengan Orang Tua
Guru meminta peserta didik memperlihatkan kolom Ayo Berlatih dalam
buku teks kepada orang tuanya dengan memberi paraf. Cara lainnya dapat
juga dengan mengunakan buku penghubung kepada orang tua yang berisi

tentang perubahan perilaku siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran


atau berkomunikasi langsung baik langsung, maupun melalui telepon, tentang
perkembangan perilaku anaknya.
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 67

BAB X
INDAHNYA ASMAUL HUSNA

I. Kompetensi Inti (KI)


KI-1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI-2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif
dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI-3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
tehnologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian


masalah
KI-4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
II. Kompetensi Dasar (KD)
1.2. Menghayati nilai-nilai yang terkandung dalam 10 Asmwul ousnw: alKarrm, al-Mumin, al-Wakrl, al-Matrn, al-Jwmi, al-Adl, an-Nw
al-Bwsih, al-oafrz dan al-qkhir
2.2. Membiasakan diri untuk meneladani sifat Asmwul ousnw: al-Karrm,
al-Mumin, al-Wakrl, al-Matrn, al-Jwmi, al-Adl, an-Nwwsih,
al-oafrz dan al-qkhir
3.2. Menganalisismakna 10 Asmwul ousnw: al-Karrm, al-Mumin, al-Wakrl,
al-Matrn, al-Jwmi, al-Adl, an-Nwwsih, al-oafrz dan al-qkhir
4.2. Menghafalkan lafal-lafal Asmwul ousnw
68 Buku Guru Kelas X MA
III. Indikator dan Tujuan
Indikator Pembelajaran Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan pengertian asmaul
hunsa
4. Menyebutkan jumlah asmaul husna
5. Siswa dapat menjelaskan makna
dari 10 Asmwul ousnw: al-Karrm,

al-Mumin, al-Wakrl,
al-Matrn, al-Jwmi,
al-Adl, an-Nw wsih,

al-oafrz dan al-qkhir


6. Melafalkan dan menghafal asmaul
husna
7. Mmengemukakan keutamaan
nilai-nilai dari 10 Asmwul

ousnw: al-Karrm,
al-Mumin, al-Wakrl,
al-Matrn, al-Jwmi,
al-Adl, an-Nw wsih,
al-oafrz dan al-qkhir
Setelah mengamati, menanya,
mengeksplorasi, mengasosiasi
dan mengkomunikasikan, peserta
didik dapat menjelaskan pengertian
asmaul hunsa, menyebutkan jumlah
asmaul husna, menjelaskan makna
dari 10 Asmwul ousnw: al-Karrm,

al-Mumin, al-Wakrl, al-Matrn,


al-Jwmi, al-Adl, an-Nw wsih,
al-oafrz dan al-qkhir
, melafalkan dan menghafal asmaul husna
dan mengemukakan keutamaan nilainilai
dari 10 Asmwul ousnw: al-Karrm,

al-Mumin, al-Wakrl, al-Matrn,


al-Jwmi, al-Adl, an-Nw wsih,
al-oafrz dan al-qkhir
IV. Materi Pokok
1. Lafal dan Arti Asmaul Husna
Asma artinya nama, dan husna artinya lebih baik (bentuk superlatif).
Jadi, nama-nama Allah itu adalah nama yang paling baik dan sempurna;
sedikitpun tidak ada kekurangannya.
2. Mengkaji 10 Asmaul Husna
a. al-Karrm artinya Yang Maha Mulia. Allah adalah Dzat Yang Maha
sempurna dengan kemulian-Nya. Dia terbebas dari perbuatan negatif
dari makhluk-makhluk-Nya. Karena perbuatan negatif makhluk sama
sekali tidak akan mempengaruhi dan mengurangi kemuliaan Allah
Swt..
b. al-Mumin, artinya Yang Maha Memberi Keamanan. Allah Swt.. adalah
satu-satunya dzat yang menjadi sumber rasa aman dan keamanan.
Mukmin yang sejadi adalah mukmin yang mengharap keamanan dari
Allah Swt..
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 69
c. al-Wakrl, berarti Yang Maha Mewakili. Dialah wakil yang mutlak.
Dialah yang mengurusi segala sesuatu yang menjadi urusan hambaNya.
Disamping itu Dia juga menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkan
oleh umat manusia. Hanya Allah yang dapat memudahkan makhlukNya
dari kesusahan yang dihadapi hambaNya.

d. al-Matrn, berarti Yang Maha Kokoh. Allah adalah dzat yang


mempunyai kekuatan yang sempurna. Kekuatan-Nya terbebas dari
kelemahan. KekuatanNya yang kokoh tidak bisa digoyahkan oleh
perbuatan makhluk-Nya. Kekuatan-Nya berdiri sendiri dan tiada yang
membantu dalam kekuatan.
e. al-Jwmi, berarti Yang Maha Mengumpulkan. Allah Swt.. adalah dzat
yang menghimpun manusia pada hari kiamat kelak. Allah pula yang
mengumpulkan bagian-bagian tubuh manusia yang berserakan, lalu
dibangkitkan kembali dari alam kubur.
f. al-Adl, berarti adil. Maksudnya, Allah Swt.. adalah dzat yang maha
adil. Keadilan Allah Swt.. terhadap makhluk-Nya meliputi segala hal,
baik yang menyangkut urusan keduniaan maupun urusan akhirat.
g. an-Nw berarti Pemberi Manfaat Allah Swt.. telah menciptakan
manusia sebagai makhluk-Nya yang paling baik dan semopurna serta
telah memberikan karunia yang membuat manusia menjadi makhluk
yang unggul di antara makhluk yang lain. Karunia tertinggi yang

h. al-Bwsih, adalah nama Allah yang menyertai bahkan tak terpisahkan


dengan nama sebelumnya, yaitu Al-Qaabidh. Jika Al-Qaabidh
bermakna menyempitkan, maka Al-Baasith berarti sebaliknya, Maha
Melapangkan. Kata al-Bwsih sendiri berasal dari ba-sa-tha yang berarti
keterhamparan, kemudian dikembangkan menjadi memperluas atau
melapangkan.
i. al-oafrz Yang Maha Memelihara, tiada tuhan melainkan Dia, Yang
Hidup kekal lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Allah
mengurus semua makhluk-Nya hingga Dia tidak pernah mengantuk
maupun tertidur.
j. al-qkhir berarti yang Maha Akhir. Allah Swt.. adalah Dzat Yang Maha
Akhir (kekal). Akhir bagi Allah tidak ada ujung dan tanpa batas.
Setelah semua makhluk musnah, Allah Swt.. akan tetap ada dan tidak
akan mengalami kemusnahan.
70 Buku Guru Kelas X MA
V. Proses Pembelajaran
a. Pendahuluan
1. Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.
2. Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
4. Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif materi sebelumnya
dan mengaitkan dengan asmaul husna
5. Media/alat peraga/alat bantu bisa berupa tulisan manual di papan tulis,
kertas karton (tulisan yang besar dan mudah dilihat/dibaca), atau dapat
juga menggunakan multimedia berbasis ICT atau media lainnya
6. Untuk menguasai kompetensi ini salah satu model pembelajaran yang
cocok

b. Pelaksanaan
1. Guru meminta peserta didik untuk mencermati ayat-ayat beserta
perenungannya yang ada pada kolom Mari Menyimak.
2. Peserta didik mengemukakan pendapatnya tentang hasil pencermatannya
tentang ayat-ayat beserta perenungannya.
3. Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan terhadap hasil
pencermatannya peserta didik.
4. Guru meminta kembali peserta didik untuk mengamati ayat-ayat yang
ada yang ada di kolom Mari Menyimak.
5. Peserta didik mengemukakan pendapatnya tentang ayat-ayat tersebut.
6. Guru memberikan penjelaskan tambahan kembali dan penguatan yang
dikemukakan peserta didik tentang isi ayat-ayat tersebut.
7. Peserta didik melakukan tanya jawab seputar asmaul husna
8. Peserta didik menyimak penyampaian cerita/kisah dari guru melalui

9. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok dan diberikan


tugas untuk merangkum sesuai dengan tema yang telah ditentukan.
10. Secara bergantian masing-masing kelompok menyampaikan hasil
rangkumannya sedangkan kelompok lainnya memperhatikan/
menyimak dan memberikan tanggapan.
11. Guru memberikan penambahan dan penguatan kepada peserta
didik tentang materi tersebut.
12. Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan kisah tersebut.
13. Guru dan peserta didik menyimpulkan intisari dari pelajaran tersebut
sesuai yang terdapat dalam buku teks siswa pada kolom rangkuman.
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 71
14. Pada kolom Ayo Berlatih, guru:
a. Meminta peserta didik untuk mengerjakan bagian uraian singkat dan
essay
b. Membimbing peserta didik untuk mengisi tabel dan memberi
komentar pada bagian portofolio.
c. Kegiatan akhir pembelajaran
1. Penguatan materi :
Guru memberikan ulasan secara umum terkait dengan proses
pembelajaran dan hasil diskusi.
2. Mengadakan tanya jawab tentang asmaul husna

4. Menutup pelajaran dengan membaca salam, kafaratul majlis dan


membaca hamdalah.
VI . Penilaian
1. Pilihan Ganda
1. Nama-nama yang baik dan Maha Indah yang merupakan sifat-sifat Allah
disebut..

a.
b.
c.
d. qudratullah
e.
2. Menurut hadits Nabi jumlah asmaul husna adalah.....
a. 25
b. 50
c. 75
d. 99
e. 100
3. Arti dari Asmaul Husna al-Mumin, adalah....
a. Maha Kuat
b. Maha Mulia
c. Maha Adil
d. Maha Memberi Keamanan
4. Arti dari asmaul husna al-Matrn, adalah....
a. Maha Kuat dan Kokoh
b. Maha Akhir
c. Maha Adil
d. Maha Memberi Keamanan
e. Maha Mengumpulkan
72 Buku Guru Kelas X MA
5. Dengan memahami makna dari sifat al-Karrm, maka seharusnya kita
memiliki sikap berikut....
a. selalu meminta kepada Allah
b. mau melindungi sesasama
c. berbudi pekerti yang luhur
d. selalu berlindung kepada Allah
e. berhati-hati dalam bertindak
6. Kita seharusnya bersikap saling memberi rasa aman dan keamanan
sehingga terciptalah suasana yang nyaman. Hal tersebt untuk meneladani
asmaul husna.....
a. al-Mumin
b. al-qkhir
c. al-Matrn
d. al-Karrm,
e. al-Jwmi
7. Berikut ini beberapa fungsi iman kepada Allah Sw...kecuali.
a. sadar akan kelemahan diri di hadapan Allah yang Maha Besar
b. sadar bahwa diri kita pasti akan mati dan akan dimintai pertanggung
jawaban
c. menyadari bahwa segala sesuatu yang kita nikmati berasal dari Allah
d. sadar bahwa kita ada potensi untuk melakukan dosa dan maksiat
e. menyadari bahwa diri kita sendiri diawasi oleh Allah SWT.
8.

Menurut hadis tersebut bahwa barang siapa yang menghafal Asmaul Husna
maka ia akan..
a. mendapat pahala
b. mendapat kebaikan
c. masuk surga
d. terhindar dari neraka
e. mendapat keutamaan
9. Yang dimaksud ( ) dalam hadits Nabi tentang asmaul husna tersebut
adalah menghafalkan dan mengusai Asmaul Husna, memahami makna dan
kandungan yang ada di dalamnya dan.....
a. melagukannya ketika menghafalnya
b. menulisnya dengan tulisan yang rapi

d. menerapkan ajaran atau nilai yang ada didalamnya
e. menyimpannya di tempat-tempat khusus
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 73
10.
Doa tersebut sering dibaca oleh kaum muslimin untuk meminta....kepada
Allah
a. kekuatan
b. rezeki
c. perlindungan
d. pahala
e. kesuksesan
Catatan: Skor jawaban benar tiap item soal 10
2. Uraian Singkat (dapat dibaca di Bab X bagian evaluasi sub a)
Catatan: Skor jawaban benar tiap item soal 10
3. Essay (dapat dibaca di Bab X bagian evaluasi sub b)
Catatan: Skor jawaban benar tiap item soal 10
4. Portofolio dan Penilaian Sikap (dapat dibaca di Bab X bagian evaluasi sub c)
Skor penilaian sebagai berikut:
a. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya tepat pada waktu
yang ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 100.
b. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang
ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 90.
c. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang
ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya sedikit ada
kekurangan, nilai 80.
VII. Pengayaan
a. Peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar, mengerjakan:
b. Membuat kliping tentang asmaul husna dan menganalisisnya
c. Menjawab soal pengayaan yang telah disiapkan oleh guru berkaitan dengan
asmaul husna
(Guru mencatat dan memberikan tambahan nilai bagi peserta didik yang
berhasil dalam pengayaan).
VIII.Remedial

Peserta didik yang belum memenuhi ketuntasan belajar diberikan tugas untuk
menyusun pertanyaaan dan menanyakan jawaban kepada teman sebaya, setelah
menemukan jawaban dari teman sebaya, diberikan kesempatan untuk bertanya
74 Buku Guru Kelas X MA
jawab dengan guru tentang materi asmaul husna. Guru akan melakukan
penilaian kembali dengan soal yang sejenis. Remedial pembelajaran
dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu atas kesepakatan anatara peserta
didik dan guru,
IX. Interaksi Guru Dengan Orang Tua
Guru meminta peserta didik memperlihatkan kolom Ayo Berlatih dalam
buku teks kepada orang tuanya dengan memberi paraf. Cara lainnya dapat juga
dengan mengunakan buku penghubung kepada orang tua yang berisi tentang
perubahan perilaku siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran atau
berkomunikasi langsung baik langsung, maupun melalui telepon, tentang
perkembangan perilaku anaknya.
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 75

BAB XI
MEMBIASAKAN AKHLAK TERPUJI
HUSNUZZAN, RAJA DAN TAUBAT

I. Kompetensi Inti (KI)


KI-1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI-2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif
dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI-3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
tehnologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian


masalah
KI-4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
II. Kompetensi Dasar (KD)
1.3. Menghayati perilaku husnuzzan, raja, dan taubat
2.3. Terbiasa berperilaku husnuzzan, raja, dan taubat
3.3. Memahami pengertian dan pentingnya memiliki akhlak husnuzzan,
raja, dan taubat
4.3. Melafalkan doa-doa taubat dari Al-Quran dan hadis
76 Buku Guru Kelas X MA

III. Indikator dan Tujuan


Indikator Pembelajaran Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan pengertian
husnuzh-zhan, ar Raja dan taubat
2. Menjelaskan ciri-ciri sifat
husnuzh-zhan, ar Raja
3. Menyebutkan syarat-syarat taubat
4. Melafalkan dan menghafal doadoa
taubat dari Al Quran dan Al
Hadits
5. Mengemukakan keutamaan dan
manfaat dari husnuzh-zhan, ar
Raja dan taubat
Setelah mengamati, menanya,
mengeksplorasi, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan peserta didik dapat
menjelaskan pengertian husnuzh-zhan,
ar Raja dan taubat sertaciri-ciri sifat
husnuzh-zhan, ar Raja , menyebutkan
syarat-syarat taubat, melafalkan dan
menghafal doa-doa taubat dari
Al Quran dan Al Hadits dan
mengemukakan keutamaan dan manfaat
dari husnuzh-zhan, ar Raja dan taubat

IV. Materi Pokok


1. Husnudzan
a. Pengertian
Husnudzan berarti berbaik sangka atau kata lain tidak cepat-cepat
berburuk sangka sebelum perkaranya menjadi jelas. Dalam kehidupan
sehari-hari manusia akan berinteraksi dengan sesamanya dalam suatu
pergaulan. Hal itu disebabkan manusia adalah makhluk sosial yang
saling membutuhkan suatu pergaulan yang harmonis perlu dipupuk
sikap berbaik sangka antara sesama manusia.
b. Hikmah dan Keuatamaan Husnudzan
1. Husnudzan akan mendatangkan ketentraman lahir batin
2. Menunjukkan bahwa ia telah memiliki jiwa yang takwa, sabar dan
tawakkal
3. Senantiasa dicintai Allah karena ia senantiasa menerima ketentuan
Allah.
4. Senantiasa dicintai oleh sesama, karena orang lain merasa tidak
dirugikan

2. Raja
a. Pengertian Raja
Makna adalah menginginkan atau menantikan sesuatu yang
disenangi. Menginginkan kebaikan yang ada di sisi Allah berupa

Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 77


keutamaan, ihsan dan kebaikan dunia akhirat. Raja adalah sikap
mengharap rida, rahmat, dan pertolongan Allah Swt.. serta yakin hal
itu dapat diraih.
b. Cara Membiasakan Sifat Raja
1) Selalu berpegang teguh kepada tali agama Allah yaitu agama Islam,
2) Selalu berharap kepada Allah, agar selalu diberikan kesuksesan
3) Selalu merasa takut kepada ancaman dan siksaan Allah di hari
akhirat kelak,
4) Selalu cinta (mahabbah) kepada Allah dalam beragam ssituasi dan
keadaan.
5) Yakin bahwa rahmat Allah sangat dekat dengan orang yang berbuat
baik
3. Taubat
a. Pengertian Taubat
Taubat berarti memohon ampunan kepada Allah Swt.. atas segala
dosa dan kesalahan. Taubat merupakan bentuk pengakuan atas
segala kesalahan dan pernyataan menyesal atas dosa-dosa yang telah
dilakukan.
b. Hikmah dan Keutamaan Taubat
1) Orang yang bertaubat akan sadar bahwa ia tidak sempurna dan bisa
berbuat kesalahan, karena itu bisa menimbulkan sikap hati-hati
dan tidak gegabah.
2) Orang yang bertaubat tidak mudah melakukan kesalahan lagi, karena
sudah tertanam dalam hatinya penyesalan.
3) Orang yang bertaubat hidupnya akan dipenuhi dengan optimisme
yang besar akan masa depan hidup yang akan dijalaninya.
4) Orang yang bertaubat memiliki kesempatan besar untuk mendapatkan
surga
5) Orang yang bertaubat akan mendapat rahmat dari Allah Swt..
6) Orang yang bertaubat akan bersih jiwanya dari dosa dan sifat buruk
7) Orang yang bertaubat akan terhindar dari azab Allah Swt..
V. Proses Pembelajaran
a. Pendahuluan
1. Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.
2. Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
78 Buku Guru Kelas X MA
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
4. Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif materi sebelumnya
dan mengaitkan dengan akhlak terpuji (husnuzzan, raja dan taubat)
5. Media/alat peraga/alat bantu bisa berupa tulisan manual di papan tulis,
kertas karton (tulisan yang besar dan mudah dilihat/dibaca), atau dapat
juga menggunakan multimedia berbasis ICT atau media lainnya.\
6. Untuk menguasai kompetensi ini salah satu model pembelajaran yang
cocok.

b. Pelaksanaan
1. Guru meminta peserta didik untuk mencermati ayat-ayat beserta
perenungannya yang ada pada kolom Ayo Menyimak.
2. Peserta didik mengemukakan pendapatnya tentang hasil pencermatannya
tentang ayat-ayat al- Quraan beserta perenungannya.
3. Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan terhadap hasil
pencermatannya peserta didik.
4. Guru meminta kembali peserta didik untuk mengamati ayat-ayat yang
ada yang ada di kolom Ayo Menyimak.
5. Peserta didik mengemukakan pendapatnya tentang ayat-ayat tersebut.
6. Guru memberikan penjelaskan tambahan kembali dan penguatan yang
dikemukakan peserta didik tentang isi ayat-ayat tersebut.
7. Peserta didik melakukan tanya jawab seputar akhlak terpuji (husnuzzan,
raja dan taubat)
8. Peserta didik menyimak penyampaian cerita/kisah dari guru melalui


(husnuzzan, raja dan taubat)
9. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok dan diberikan
tugas untuk merangkum sesuai dengan tema yang telah ditentukan.
10. Secara bergantian masing-masing kelompok menyampaikan hasil
rangkumannya sedangkan kelompok lainnya memperhatikan/
menyimak dan memberikan tanggapan.
11. Guru memberikan penambahan dan penguatan kepada peserta
didik tentang materi tersebut.
12. Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan kisah tersebut.
13. Pada kolom Ayo Berlatih, guru:
a. Meminta peserta didik untuk mengerjakan bagian uraian singkat dan
essay
b. Membimbing peserta didik untuk mengisi tabel dan memberi
komentar pada bagian portofolio.
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 79
c. Kegiatan akhir pembelajaran
1. Penguatan materi :
Pendidik memberikan ulasan secara umum terkait dengan proses
pembelajaran dan hasil diskusi.
2. Mengadakan tanya jawab tentang akhlak terpuji (husnuzzan, raja dan
taubat)
(husnuzzan,
raja dan taubat)
4. Menutup pelajaran dengan membaca salam, kafaratul majlis dan
membaca hamdalah.
VI . Penilaian
1. Pilihan Ganda
1. Husnuzhan adalah....
a. buruk sangka

b. baik budi
c. buruk pikiran
d. baik sangka
e. Buruk hati
2. Berperasangka buruk itu termasuk perbuatan....
a. dosa
b. merusak pergaulan
c. bisikan setan
d. larangan Allah
e. seburuk-buruk ucapan
3. Belajar dengan keras dan teratur adalah akhlak kita terhadap .....
a. Allah Swt.
b. lingkungan
c. diri sendiri
d. masyarakat
e. orang tua
4. Reboisasi atau penanaman hutan kembali termasuk.....
a. akhlak yang baik
b. akhlak yang baik terhadap tumbuhan
c. akhlak yang baik terhadap alam
d. membantu pembangunan
e. ibadah yang berpahala
5. Kerusakan yang terjadi di alam ini sesungguhnya disebabkan oleh....
a. takdir Tuhan
b. ulah manusia
80 Buku Guru Kelas X MA
c. hukum alam
d. bencana alam
e. kutukan setan
6. Ayat di bawah ini adalah penegasan Allah Swt. tentang...
a. beribadah
b. minta maaf
c. memperbaiki diri
d. menyesali diri
e. bertaubat
7. Hadits riwayat Bukhari dari Abdillah bin Umar r.a di bawah ini adalah berisi
penjelasan tentang...
a. dosa besar seperti syirik, membunuh orang tua, dan membunuh jiwa
b. dosa besar seperti iri, membunuhu jiwa, dan syirik
c. dosa besar seperti syirik, durhaka kepada orang tua, dan membunuh
jiwa
d. dosa besar seperti isyraf, boros dan membunuh jiwa
e. dosa besar seperti syirik, mencuri dan merampok
8. Apa arti kata potongan hadits yang bergaris bawah berikut ini?
a. kalau dosa-dosa besar dihindari
b. kalau dosa-dosa besar ditaubati

c. kalau dosa-dosa besar dijauhi


d. kalau dosa-dosa besar diikuti
e. kalau dosa-dosa besar dikurangi
9. Apa arti kata potongan ayat di bawah ini?
a. kecuali orang-orang yang bertaubat dengan serius
b. kecuali orang-orang yang bertaubat dari amal-amal yang tidak saleh
c. kecuali orang-orang yang bertaubat dari dosa besar
d. kecuali orang-orang yang bertaubat dan beramal saleh
e. kecuali orang-orang yang bertabat dari kesalahan
e. menyekutukan Allah dengan makhluk-Nya yang baik
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 81
10. Apa arti kata potongan hadits riwayat Ahmad dan al-Hakim dari Aisah r.a
yang bergaris bawah berikut ini
a. catatan yang diampuni
b. catatatan yang tidak diampuni
c. catatatan yang ditinggalkan
d. catatan yang tidak ditinggalkan
e. catatan yang diampuni dan ditinggalkan
Catatan: Skor jawaban benar tiap item soal 10
2. Uraian Singkat (dapat dibaca di Bab XI bagian evaluasi sub a)
Catatan: Skor tiap item soal 10
3. Essay (dapat dibaca di Bab XI bagian evaluasi sub b)
Catatan: Skor jawaban benar tiap item soal 10
4. Portofolio dan Penilaian Sikap (dapat dibaca di Bab XI bagian evaluasi sub c)
Skor penilaian sebagai berikut:
a. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya tepat pada waktu yang
ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 100.
b. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang
ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 90.
c. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang
ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya sedikit ada
kekurangan, nilai 80.
VII. Pengayaan
Peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar, mengerjakan:
a. Membuat kliping tentang akhlak terpuji (husnuzzan, raja dan taubat) dan
menganalisisnya
b. Menjawab soal pengayaan yang telah disiapkan oleh guru berkaitan dengan
akhlak terpuji (husnuzzan, raja dan taubat)
(Guru mencatat dan memberikan tambahan nilai bagi peserta didik yang
berhasil dalam pengayaan).
82 Buku Guru Kelas X MA
VIII.Remedial
Peserta didik yang belum memenuhi ketuntasan belajar diberikan tugas untuk
menyusun pertanyaaan dan menanyakan jawaban kepada teman sebaya, setelah
menemukan jawaban dari teman sebaya, diberikan kesempatan untuk bertanya
jawab dengan guru tentang materi akhlak terpuji (husnuzzan, raja dan taubat).

Guru akan melakukan penilaian kembali dengan soal yang sejenis. Remedial
pembelajaran dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu atas kesepakatan
anatara peserta didik dan guru,
IX. Interaksi Guru Dengan Orang Tua
Guru meminta peserta didik memperlihatkan kolom Mari Mengamati dalam
buku teks kepada orang tuanya dengan memberikan komentar dan paraf. Cara
lainnya dapat juga dengan mengunakan buku penghubung kepada orang tua
yang berisi tentang perubahan perilaku siswa setelah mengikuti kegiatan
pembelajaran atau berkomunikasi langsung baik langsung, maupun melalui
telepon, tentang perkembangan perilaku anaknya.
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 83

BAB XII
MENGHINDARI AKHLAK TERCELA

I. Kompetensi Inti (KI)


KI-1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI-2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif
dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI-3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
tehnologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian


masalah
KI-4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
II. Kompetensi Dasar (KD)
1.4. Menunjukkan sikap penolakan terhadap perilaku licik, tamak, dzalim dan
diskriminasi
2.4. Menghindari perilaku licik, tamak, zalim, dan diskriminasi
3.4. Memahami pengertian dan pentingnya menghindari licik, tamak, zalim,
dan diskriminasi
4.4. Menceritakan bahaya dari akhlak tercela licik, tamak, zalim, dan
diskriminasi
84 Buku Guru Kelas X MA
III. Indikator dan Tujuan

Indikator Pembelajaran Tujuan Pembelajaran


1. Menjelaskan pengertian sifat licik,
tamak, dzalim dan diskriminasi
2. Menyebutkan ciri-ciri sifat licik,
tamak, dzalim dan diskriminasi
3. Menerangkan bahaya sifat licik,
tamak, dzalim dan diskriminasi
4. Mengemukakan cara nenghindari
licik, tamak, dzalim dan diskriminasi
Setelah mengamati, menanya,
mengeksplorasi, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan peserta didik dapat
menjelaskan pengertian sifat licik, tamak,
dzalim dan diskriminasi, menyebutkan
ciri-ciri sifat licik, tamak, dzalim dan
diskriminasi, menerangkan bahaya sifat
licik, tamak, dzalim dan diskriminasi
serta mengemukakan cara nenghindari
licik, tamak, dzalim dan diskriminasi

IV. Materi Pokok


1. Licik
a. Pengertian Licik
Licik merupakan salah satu sifat negatif yang sangat memabahayakan
bagi diri sendiri maupun orang lain. Licik berarti banyak akal yang
buruk, pandai menipu; culas; curang; dan licin;
b. Ciri-Ciri Orang Licik
1) Tidak suka melihat orang lain bahagia.
2) Bahagia melihat orang lain menderita.
3) Berpikir untuk mencelakakan orang lain.
4) Ingin Serba Jalan Pintas.
5) Pandai menipu, untuk memuluskan siasatnya yang licin
2. Tamak dan Serakah
a. Pengertian
Menurut istilah tamak adalah cinta kepada dunia (harta) terlalu
berlebihan tanpa memperhatikan hukum haram yang mengakibatkan
adanya dosa besar. Karena ketidakpuasannya itu, segala cara pun
ditempuh
b. Ciri-Ciri Tamak
1) Tidak mensyukuri nikmat yang telah dimiliki
2) Selalu merasa kurang padahal ia telah banyak mendapat nikmat
3) Ingin memiliki sesuatu yang dimiliki orang lain
4) Tuulul amal, panjang angan-angan yaitu suka menghayal dan tidak
realistis
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 85
5) Kikir, ia tidak mau hartanya berkurang sedikitpun
6) Kurang menghargai pemberian orang lain jika tidak sesuai keinginan
7) Terlalu mencintai harta yang dimiliki.
8) Terlalu semangat mencari harta tanpa memperhatikan waktu dan

kondisi tubuh.
9) Semua perbuatannya selalu bertendensi pada materi
3. Zalim
a. Pengertian Aniaya
Menurut bahasa kata aniaya sama dengan kata zalim yang artinya
sewenang-wenang atau tidak adil
b. Contoh Perilaku Aniaya
1) Aniaya (zalim) terhadap diri sendiri. Zalim terhadap sendiri misalnya;
sering melakukan perbuatan dosa, berzina, meminum-minuman
keras, malas belajar, meninggalkan solat, dan sebagainya.
2) Aniaya (zalim) terhadap orang lain. Zalim terhadap orang lain
misalnya; merusak lingkungan, mengganggu ketenangan orang
lain, mengambil harta secara batil (merampok, mencurui, menipu)
dan sebagainya.
3) Aniaya (zalim) terhadap Allah Swt.. Zalim terhadap Allah Swt..
misalnya; kufur, syirik (menyekutukan Allah), ingkar dan
sebagainya.
4. Diskriminasi
a. Pengertian
Diskriminasi berarti pembedaan perlakuan terhadap sesama
berdasarkan warna kulit, golongan, suku, ekonomi, status sosial dan
lain-lain. Seseorang yang melakukan perbuatan diskriminasi berarti
memiliki sikap diskriminatif.
b. Bahaya Diskriminasi
Sikap diskriminatif sangat dilarang oleh Allah. Sebab perbedaan sosial,
suku, golongan dan sebagainya merupakan karunia Allah Swt.. dan kita
tidak boleh memperlakukan perbedaan dengan bersikap diskriminatif,
karena akan berakibat negatif kepada manusia baik secara pribadi,
keluarga dan masyarakat
86 Buku Guru Kelas X MA
V. Proses Pembelajaran
a. Pendahuluan
1. Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.
2. Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
4. Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif materi sebelumnya
dan mengaitkan dengan akhlak tercela (Licik, tamak. Zalim dan
diskriminasi)
5. Media/alat peraga/alat bantu bisa berupa tulisan manual di papan tulis,
kertas karton (tulisan yang besar dan mudah dilihat/dibaca), atau dapat
juga menggunakan multimedia berbasis ICT atau media lainnya
6. Untuk menguasai kompetensi ini salah satu model pembelajaran yang
cocok
b. Pelaksanaan
1. Guru meminta peserta didik untuk mencermati gambar beserta

perenungannya yang ada pada kolom Mari Mengamati.


2. Peserta didik mengemukakan pendapatnya tentang hasil pencermatannya
tentang gambar beserta perenungannya.
3. Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan terhadap hasil
pencermatannya peserta didik.
4. Guru meminta kembali peserta didik untuk mengamati gambar yang
ada yang ada di kolom Mari Mengamati.
5. Peserta didik mengemukakan pendapatnya tentang gambar tersebut.
6. Guru memberikan penjelaskan tambahan kembali dan penguatan yang
dikemukakan peserta didik tentang isi gambar tersebut.
7. Peserta didik melakukan tanya jawab seputar akhlak tercela (Licik,
tamak. Zalim dan diskriminasi)
8. Peserta didik menyimak penyampaian cerita/kisah dari guru melalui

tamak. Zalim dan diskriminasi)


9. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok dan diberikan
tugas untuk merangkum sesuai dengan tema yang telah ditentukan.
10. Secara bergantian masing-masing kelompok menyampaikan hasil
rangkumannya sedangkan kelompok lainnya memperhatikan/
menyimak dan memberikan tanggapan.
11. Guru memberikan penambahan dan penguatan kepada peserta
didik tentang materi tersebut.
12. Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan kisah tersebut.
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 87
13. Guru dan peserta didik menyimpulkan intisari dari pelajaran tersebut
14. Pada kolom Ayo berlatih, guru:
a. Membimbing peserta didik untuk mengisi soal pilihan ganda
b. Meminta peserta didik untuk mengerjakan bagian uraian singkat dan
essay
c. Membimbing peserta didik untuk mengisi tabel dan memberi
komentar pada bagian portofolio.
c. Kegiatan akhir pembelajaran
1. Penguatan materi :
Pendidik memberikan ulasan secara umum terkait dengan proses
pembelajaran dan hasil diskusi.
2. Mengadakan tanya jawab tentang akhlak tercela (Licik, tamak. Zalim
dan diskriminasi)

4. Menutup pelajaran dengan membaca salam, kafaratul majlis dan


membaca hamdalah.
VI . Penilaian
1. Pilihan Ganda
1. Berikut ini adalah zalim terhadap diri sendiri, kecuali....

a. suka mabuk-mabukan
b. suka berhura-hura
c. begadang sampai malam
d. malas belajar
e. nahi munkar
2. Berikut ini adalah perbuatan zalim terhadap masyarakat atau orang lain,
kecuali....
a. minum-minuman keras di jalan raya
b. mengompas
c. amar maruf
d. mencuri motor
e. merugikan tetangga
3. Kufur adalah perbuatan zalim terhadap....
a. diri sendiri
b. bangsa
c. lingkungan
d. masyarakat
e. Allah
88 Buku Guru Kelas X MA
4. Membuang sampah di sungai adalah perbuatan aniaya terhadap....
a. diri sendiri
b. bangsa
c. lingkungan
d. masyarakat
e. Allah

a. Allah sangat membenci orang yang zalim


b. Allah mengancam orang-orang yang zalim
c. Allah tidak mungkin berlaku zalim
d. Allah akan menzalimi orang-orang yang zalim
e. Allah tidak segan-segan berlaku zalim
6. Memandang bahwa suku tertentu lebih jelek dibandingkan dengan suku yang
lain, termasuk sikap....
a. aspiratif
b. konservatif
c. diskriminatif

e. sensitif
7. Ayat di bawah ini sekaligus memberikan penegasan tentang...
a. pentingnya diskriminasi dalam pergaulan
b. diskriminasi itu kadang diperlukan
c. diskriminasi itu kadang memang mewarnai kehidupan
d. diskriminasi tidak ada tempat dan tidak layak dilakukan
e. diskriminasi memungkinkan orang berobsesi
8. Apa arti potongan ayat yang diberi garis bawah ini?

a. sesungguhnya orang yang paling bertakwa di antara kamu


b. sesungguhnya orang yang paling dekat dengan Allah di antara kamu
c. sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu
d. sesungguhnya orang yang terkenal di antara kamu
e. sesungguhnya orang yang paling mengetahui di antara kamu
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 89
9. Lawan dari kata diskriminasi adalah...
a. personality
b. equality
c. mortality
d. morality
e. plurality
10. Berikut ini adalah akibat negatif dari perilaku atau tindakan diskriminatif,
kecuali....
a. Munculnya ketidakadilan di masyarakat.
b. Mudah berlaku sombong.
c. Merasa sedih jika dilanda musibah
d. Merasa lebih baik dari yang lain.
e. Diskriminatif akan membawa pelakunya masuk ke dalam neraka.
Catatan: Skor jawaban benar tiap item soal 10
2. Uraian Singkat (dapat dibaca di Bab XII bagian evaluasi sub a)
Catatan: Skor jawaban benar tiap item soal 20
3. Essay (dapat dibaca di Bab XII bagian evaluasi sub b)
Catatan: Skor jawaban benar tiap item soal 20
4. Portofolio dan Penilaian Sikap (dapat dibaca di Bab XII bagian evaluasi
sub c)
Skor penilaian sebagai berikut:
a. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya tepat pada waktu
yang ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai
100.
b. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang
ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 90.
c. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang
ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya sedikit ada
kekurangan, nilai 80.
90 Buku Guru Kelas X MA
VII. Pengayaan
Peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar, mengerjakan:
a. Membuat kliping tentang akhlak tercela (Licik, tamak. Zalim dan diskriminasi)
dan menganalisis
b. Menjawab soal pengayaan yang telah disiapkan oleh guru berkaitan dengan
akhlak tercela (Licik, tamak. Zalim dan diskriminasi)
(Guru mencatat dan memberikan tambahan nilai bagi peserta didik yang
berhasil dalam pengayaan).
VIII.Remedial
Peserta didik yang belum memenuhi ketuntasan belajar diberikan tugas untuk

menyusun pertanyaaan dan menanyakan jawaban kepada teman sebaya, setelah


menemukan jawaban dari teman sebaya, diberikan kesempatan untuk bertanya
jawab dengan guru tentang materi akhlak tercela (Licik, tamak. Zalim dan
diskriminasi). Guru akan melakukan penilaian kembali dengan soal yang
sejenis. Remedial pembelajaran dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu atas
kesepakatan anatara peserta didik dan guru,
IX. Interaksi Guru Dengan Orang Tua
Guru meminta peserta didik memperlihatkan kolom Ayo Berlatih dalam
buku teks kepada orang tuanya dengan memberi paraf. Cara lainnya dapat
juga dengan mengunakan buku penghubung kepada orang tua yang berisi
tentang perubahan perilaku siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran
atau berkomunikasi langsung baik langsung, maupun melalui telepon, tentang
perkembangan perilaku anaknya.
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 91

BAB XIII
AYO KITA JENGUK
SAUDARA KITA YANG SAKIT

I. Kompetensi Inti (KI)


KI-1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI-2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif
dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI-3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
tehnologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian


masalah
KI-4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
II. Kompetensi Dasar (KD)
1.5. Menghayati akhlak (adab) yang baik ketika membesuk orang sakit
2.5. Membiasakan akhlak (adab) yang baik ketika membesuk orang sakit
3.5. Memamhami adab islami ketika membesuk orang sakit
4.5. Mempraktikkan contoh akhlak (adab) yang baik ketika membesuk orang
sakit
92 Buku Guru Kelas X MA
III. Indikator dan Tujuan
Indikator Pembelajaran Tujuan Pembelajaran

1. Menjelaskan adab menjenguk


orang sakit
2. Mempraktikkan tata cara
menjenguk orang sakit
3. Menghafal doa ketika menjenguk
orang sakit
4. Menjelaskan hikmah menjenguk
orang sakit
Setelah mengamati, menanya,
mengeksplorasi, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan peserta didik
menjelaskan adab menjenguk orang
sakit, mempraktikkan tata cara
menjenguk orang sakit, menghafal
doa ketika menjenguk orang sakit dan
menjelaskan hikmah menjenguk orang
sakit

IV. Materi Pokok


1. Adab Menjenguk Orang Sakit
1. Memberi salam sambil mengulurkan tangan dengan ramah dan lemah
lembut dengan maksud menengok dan ikut serta mendoakan yang
sakit, karena salam pada hakikatnya adalah doa.
2. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan kecil kepada penderita, misalnya:
a. bagaimana keadaan sakitnya ? sudah banyak kemajuan ?
b. apa yang dikeluhkan (apa sakitnya) ?
c. sudah berapa lama menderita atau dirawat ?.
3. Memberi bimbingan keagamaan atau nasehat kepada si penderita
antara lain:
a. Sakit ini adalah cobaan atau ujian dari Allah Swt.. sehingga harus
kita terima dengan rida, ikhlas serta dihadapi dengan sabar dan
tabah Insya Allah akan sembuh.
b. Selain berobat kepada dokter jangan lupa berdoa kepada Allah
Swt.., terutama setiap minum obat, jangan lupa membaca doa dan
basmalah.
c. Salat lima waktu jangan ditinggalkan kerjakan menurut kemampuan
yang ada
d. Perbanyak dzikir dan beristighfar kepada Allah Swt..
e. Janganlah jengkel, jangan kesal, jangan buruk sangka kepada Allah,
usahakan untuk senantiasa taqarrub (mendekatkan diri) kepada
Allah. Dan sangat baik jika bisa banyak membaca ayat-ayat
al-Quran atau menyebut asmaul husna.
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 93
2. Hikmah Sakit

hidup manusia akan terganggu, namun apabila Allah menghendaki manusia


untuk sakit, maka tak seorangpun yang dapat menolaknya. Adapun hikmah
dari sakit antara lain:

1. Memupuk jiwa sabar dan tawakkal


2. Menguatkan atau memperkokoh iman seseorang
3. Merasakan dan menyadari betapa nikmatnya anugerah sehat
4. Memperoleh pahala yang berlipat ganda
5. Allah akan mengurangi atau mengampuni dosa si sakit
V. Proses Pembelajaran
a. Pendahuluan
1. Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.
2. Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
4. Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif materi sebelumnya
dan mengaitkan dengan adab menjenguk orang sakit
5. Media/alat peraga/alat bantu bisa berupa tulisan manual di papan tulis,
kertas karton (tulisan yang besar dan mudah dilihat/dibaca), atau dapat
juga menggunakan multimedia berbasis ICT atau media lainnya.
6. Untuk menguasai kompetensi ini salah satu model pembelajaran yang
cocok
b. Pelaksanaan
1. Guru meminta peserta didik untuk mencermati gambar beserta
perenungannya yang ada pada kolom Mari Mengamati.
2. Peserta didik mengemukakan pendapatnya tentang hasil pencermatannya
tentang gambar beserta perenungannya.
3. Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan terhadap hasil
pencermatannya peserta didik.
4. Guru meminta kembali peserta didik untuk mengamati gambar yang
ada yang ada di kolom Mari Mengamati.
5. Peserta didik mengemukakan pendapatnya tentang gambar tersebut.
6. Guru memberikan penjelaskan tambahan kembali dan penguatan yang
dikemukakan peserta didik tentang isi gambar tersebut.
7. Peserta didik melakukan tanya jawab seputar adab menjenguk orang
sakit
94 Buku Guru Kelas X MA
8. Peserta didik menyimak penyampaian cerita/kisah dari guru melalui


orang sakit
9. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok dan diberikan
tugas untuk berdiskusi sesuai dengan tema yang telah ditentukan.
10. Secara bergantian masing-masing kelompok menyampaikan hasil
diskusi sedangkan kelompok lainnya memperhatikan/menyimak dan
memberikan tanggapan.
11. Guru memberikan penambahan dan penguatan kepada peserta
didik tentang materi tersebut.
12. Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan kisah tersebut.
13. Pada kolom Evaluasi, guru:

a. Meminta peserta didik untuk mengerjakan bagian uraian singkat dan


essay
b. Membimbing peserta didik untuk mengisi tabel dan memberi
komentar pada bagian portofolio.
c. Kegiatan akhir pembelajaran
1. Penguatan materi :
Pendidik memberikan ulasan secara umum terkait dengan proses
pembelajaran dan hasil diskusi.
2. Mengadakan tanya jawab tentang adab menjenguk orang sakit

4. Menutup pelajaran dengan membaca salam, kafaratul majlis dan


membaca hamdalah.
VI . Penilaian
1. Uraian Singkat (dapat dibaca di Bab XIII bagian evaluasi sub a)
Catatan: Skor jawaban tiap item soal 20
2. Essay (dapat dibaca di Bab XIII bagian evaluasi sub b)
Catatan: Skor jawaban tiap item soal 20
3. Portofolio dan Penilaian Sikap (dapat dibaca di Bab XIII bagian evaluasi
sub c)
Skor penilaian sebagai berikut:
a. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya tepat pada waktu
yang ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai
100.
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 95
b. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang
ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 90.
c. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang
ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya sedikit ada
kekurangan, nilai 80.
VII.Pengayaan
Peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar, mengerjakan:
a. Membuat kliping tentang adab menjenguk orang sakit dan menganalisisnya
b. Menjawab soal pengayaan yang telah disiapkan oleh guru berkaitan dengan
adab menjenguk orang sakit
(Guru mencatat dan memberikan tambahan nilai bagi peserta didik yang
berhasil dalam pengayaan).
VIII.Remedial
Peserta didik yang belum memenuhi ketuntasan belajar diberikan tugas untuk
menyusun pertanyaaan dan menanyakan jawaban kepada teman sebaya, setelah
menemukan jawaban dari teman sebaya, diberikan kesempatan untuk bertanya
jawab dengan guru tentang materi adab menjenguk orang sakit. Guru akan
melakukan penilaian kembali dengan soal yang sejenis. Remedial pembelajaran
dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu atas kesepakatan anatara peserta
didik dan guru,

IX. Interaksi Guru Dengan Orang Tua


Guru meminta peserta didik memperlihatkan kolom Ayo Berlatih dalam
buku teks kepada orang tuanya dengan memberi paraf. Cara lainnya dapat
juga dengan mengunakan buku penghubung kepada orang tua yang berisi
tentang perubahan perilaku siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran
atau berkomunikasi langsung baik langsung, maupun melalui telepon, tentang
perkembangan perilaku anaknya.
96 Buku Guru Kelas X MA

BAB XIV
KISAH TELADAN

I. Kompetensi Inti (KI)


KI-1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI-2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif
dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI-3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
tehnologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada

memecahkan masalah
KI-4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
II. Kompetensi Dasar (KD)
1.5. Menghayati keutamaan dan keteguhan Nabi-Nabi Ulul Azmi
2.5. Meneladani keutamaan dan keteguhan Nabi-Nabi Ulul Azmi
3.5. Menganalisis kisah keteguhan Nabi-Nabi Ulul Azmi
4.5. Mencerikatan kisah keteguhan Nabi-Nabi Ulul Azmi
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 97
III. Indikator dan Tujuan
Indikator Pembelajaran Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan keutamaan dan
keteguhan Nabi-Nabi Ulul Azmi
2. Meneladani keutamaan dan
keteguhan Nabi-Nabi Ulul Azmi
3. Menganalisi kisah keteguhan
Nabi-Nabi Ulul Azmi
4. Mencerikatan kisah keteguhan
Nabi-Nabi Ulul Azmi

Setelah mengamati, menanya,


mengeksplorasi, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan peserta didik
menjelaskan keutamaan dan keteguhan
Nabi-Nabi Ulul Azmi, meneladani
keutamaan dan keteguhan Nabi-Nabi
Ulul Azmi
, menganalisi kisah keteguhan Nabi-Nabi
Ulul Azmi
dan mencerikatan kisah keteguhan Nabi-
Nabi Ulul Azmi

IV. Materi Pokok


1. Pengertian Ulul Azmi
Ulu Azmi adalah gelar yang diberikan kepada para rasul yang memiliki
kedudukan tinggi/ istimewa karena ketabahan dan kesabaran yang luar
biasa, dalam menyebarkan agama
2. Sifat-sifat Ulul Azmi
a. Memiliki kesabaran yang tinggi ketika berdakwah
b. Senantiasa mohon kepada Allah agar tidak menurunkan azab kepada
kaumnya
c. Senantiasa berdoa agar Allah memberi hidayah kepada kaum mereka
d. Memiliki keazaman (semangat yang kuat dan kokoh) yang tinggi
semasa
berdakwah
3. Rasul-rasul Ulul Azmi
a. Nabi Nuh a.s.
Nabi Nuh as. termasuk Rasul ulul azmi di antaranya karena kesabarannya
dalam berdakwah dan mendapat hinaan dari kaumnya. Nabi Nuh tidak
mengenal menyerah terus menerus mendakwahi keluarga, kerabat dan
masyarakat umum, untuk kembali kepada jalan yang lurus.
b. Nabi Ibrahim a.s.
Nabi Ibrahim a.s. termasuk rasul ulul azmi di antaranya karena
kepatuhan dan kesabaran serta keteguhannya dalam berdakwah.
98 Buku Guru Kelas X MA
Ia harus berhadapan dengan raja dan masyarakat penyembah berhala
termasuk orang-orang terdekatnya. Bahkan ia harus menerima siksaan
yang maha pedih, yaitu dibakar dan diusir dari kampung halamannya.
c. Nabi Musa a.s.
Nabi Musa juga termasuk rasul ulul azmi. Beliau sabar dalam
menghadapi dan mendakwahi Firaun dan pengikutnya. Selain itu,
beliau mampu bersabar dalam memimpin kaumnya yang sangat
pembangkang. Bagaimana tidak, ketika beliau akan menerima wahyu
di Bukit Sinai, pengikutnya yang dipimpin Samiri menyeleweng
dengan menyembah patung anak sapi.
d. Nabi Isa a.s.
Banyak hal yang menunjukkan bahwa Isa memiliki kesabaran dan
keteguhan dalam menyampaikan ajaran Allah. Terutama, ketika Isa

sabar menerima cobaan sebagai seorang yang miskin, pengkhianatan




hendak diusir dan dibunuh oleh kaum Bani Israil. Kehidupan Isa
menggambarkan kezuhudan dan ketaatan dalam beribadah.
e. Nabi Muhammad saw.
Nabi Muhammad saw. sejak dari kecil sampai ewasa mengalami masamasa
sulit. Pada usia 6 tahun beliau sudah menjadi yatim piatu. Setelah
dewasa beliau harus membantu meringankan beban paman yang
merawat beliau. Namun yang paling berat tantangan yang dihadapi
adalah setelah diangkatnya beliau menjadi rasul. Penentangan bukan
saja dari orang lain, tetapi juga dari Abu Lahab, pamannya. Beliau
juga harus ikut menderita tatkala Bani Hasyim diboikot (diasingkan)
di sebuah lembah gara-gara dakwah beliau.
V. Proses Pembelajaran
a. Pendahuluan
1. Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.
2. Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
4. Guru mengajukan pertanyaan secara komunikatif materi sebelumnya
dan mengaitkan dengan Rasul Ulu Azmi
5. Media/alat peraga/alat bantu bisa berupa tulisan manual di papan tulis,
kertas karton (tulisan yang besar dan mudah dilihat/dibaca), atau dapat
juga menggunakan multimedia berbasis ICT atau media lainnya.
6. Untuk menguasai kompetensi ini salah satu model pembelajaran yang
cocok
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 99
b. Pelaksanaan
1. Guru meminta peserta didik untuk mencermati ayat beserta
perenungannya yang ada pada kolom Mari Menyimak.
2. Peserta didik mengemukakan pendapatnya tentang hasil pencermatannya
tentang ayat beserta perenungannya.
3. Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan terhadap hasil
pencermatannya peserta didik.
4. Guru meminta kembali peserta didik untuk menyimak ayat yang ada
yang ada di kolom Mari Menyimak.
5. Peserta didik mengemukakan pendapatnya tentang ayat tersebut.
6. Guru memberikan penjelaskan tambahan kembali dan penguatan yang
dikemukakan peserta didik tentang isi ayatr tersebut.
7. Peserta didik melakukan tanya jawab seputar Rasul Ulul Azmi
8. Peserta didik menyimak penyampaian cerita/kisah dari guru melalui


Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok dan diberikan
tugas untuk berdiskusi sesuai dengan tema yang telah ditentukan.

9. Secara bergantian masing-masing kelompok menyampaikan hasil


diskusi sedangkan kelompok lainnya memperhatikan/menyimak dan
memberikan tanggapan.
10. Guru memberikan penambahan dan penguatan kepada peserta
didik tentang materi tersebut.
11. Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan kisah tersebut.
12. Pada kolom Uji Kompetensi, guru:
a. Membimbing peserta didik untuk mengisi soa pilihan ganda
b. Meminta peserta didik untuk mengerjakan bagian uraian singkat dan
essay
c. Membimbing peserta didik untuk mengisi tabel dan memberi
komentar pada bagian portofolio.
c. Kegiatan akhir pembelajaran
1. Penguatan materi :
Pendidik memberikan ulasan secara umum terkait dengan proses
pembelajaran dan hasil diskusi.
2. Mengadakan tanya jawab tentang Rasul Ulul Azmi
Ulul
Azmi
4. Menutup pelajaran dengan membaca salam, kafaratul majlis dan
membaca hamdalah.
100 Buku Guru Kelas X MA
VI . Penilaian
1. Uraian Singkat (dapat dibaca di Bab XIV bagian evaluasi sub a)
Catatan: Skor jawaban benar tiap item soal 10
2. Essay (dapat dibaca di Bab XIV bagian evaluasi sub b)
Catatan: Skor jawaban benar tiap item soal 10
3. Portofolio dan Penilaian Sikap (dapat dibaca di Bab XIV bagian evaluasi
sub c)
Skor penilaian sebagai berikut:
a. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya tepat pada waktu
yang ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai
100.
b. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang
ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 90.
c. Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang
ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya sedikit ada
kekurangan, nilai 80.
VII.Pengayaan
Peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar, mengerjakan:
- Membuat kliping tentang Rasul Ulul Azmi dan menganalisis
VIII. Remedial
Peserta didik yang belum memenuhi ketuntasan belajar diberikan tugas untuk
menyusun pertanyaaan dan menanyakan jawaban kepada teman sebaya,
setelah menemukan jawaban dari teman sebaya, diberikan kesempatan untuk
bertanya jawab dengan guru tentang materi Rasul Ulul Azmi. Guru akan

melakukan penilaian kembali dengan soal yang sejenis. Remedial pembelajaran


dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu atas kesepakatan anatara peserta
didik dan guru,
IX. Interaksi Guru Dengan Orang Tua
Guru meminta peserta didik memperlihatkan kolom Ayo Berlatih dalam
buku teks kepada orang tuanya dengan memberi paraf. Cara lainnya dapat
juga dengan mengunakan buku penghubung kepada orang tua yang berisi
tentang perubahan perilaku siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran
atau berkomunikasi langsung baik langsung, maupun melalui telepon, tentang
perkembangan perilaku anaknya.
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 101

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrohim,

untuk SMA Kelas X, Solo, Tiga Serangkai
Abduh, Syekh Muhammad, 1992. , Jakarta: PT. Bulan
Bintang
Al Ghazali, 2003 Rahasia Taubat : Hikmah, Hakikat dan Cara Bertaubat yang
Benar. Bandung :Karisma.
Alfat, Masan. 1994, Aqidah Akhlak. Semarang : PT Karya Toha Putra
Azra, Azyumardi dkk. 2002. , Jakarta: PT Ichtiar Baru Van
Hoeve.
Bagir, Haidar. 2005. Buku Saku Tasawuf. Bandung: Mizan.
Djatnika, Rachmat. 1996.
Jakarta: Pustaka
Panjimas.
Ensiklopedi Islam, Tim Redaksi, PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta, Cetakan ke-5
tahun 1999
Haludhi, Khuslan dan Abdurrohim, 2012, Integrasi Budi Pekerti dalam Pendidikan
Agama Islam untuk SMA, Solo, Tiga Serangkai
Hamzah Yaqub. 1988.
(Suatu
Pengantar). Bandung: CV Diponegoro. Cet. IV.
. Jakarta: PT. Al Husna Zikra. cet.6
Ilyas, Yunahar, 1992. . Yogyakarta: LPPI.
Hiburan Orang-orang Shalih, 101 Kisah Segar, Nyata dan Penuh Hikmah, Pustaka
Arafah Cetakan 1
Mahjuddin. 2009, Akhlak Tasawuf 1; Mukjizat Nabi, Karamah Wali dan Marifah
suci. Jakarta : Kalam Mulia
Masyhur, Kahar. Membina Moral dan Akhlak. Jakarta: PT Rineka Cipta 1994.
Mustofa. 1999. Akhlak Tasawuf. Bandung: Pustaka Setia.
Nata, Abuddin. 1993. Ilmu Kalam, Filsafat dan Tasawuf, Jakarta: Rajawali Pers
Syukur, Amin -. 2000. Zuhud di Abad Modern, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Cet. II
http://bersamabungbidin.blogspot.com
http://djohanwidagdo.wordpress.com
102 Buku Guru Kelas X MA

http://heriyantoalamsyahsukses.wordpress.com
http://lateralbandung.wordpress.com
http://ms.wikipedia.org/wiki/Ulul_Azmi
http://septi-hasmaliani.blogspot.com
http://sitimiftachulkhasanah.blogspot.com
http://www.republika.co.id/
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 103

Glosarium

akhlak : budi pekerti, perilaku


alquran : kitab suci umat Islam yang berisi pedoman
hidup dan sebagai sumber hukum Islam yang
pertama
al-Hadis : sumber hukum Islam kedua, ucapan,
perbuatan dan ketetapan
Nabi Muhammad saw. amanah : dapat dipercaya
hadas : keadaan tidak suci pada diri orang karena
sebab-sebab tertentu
ikhlas : tulus hati, bersih hati, atau niat yang tulus
iman : kepercayaan
imam : pemimpin
istiqamah : komitmen, tekun dan ulet
ibadah : merendahkan diri kepada Allah Azza wa Jalla,
yaitu tingkatan tunduk yang paling tinggi
disertai dengan rasa mahabbah (kecintaan)
yang paling tinggi
ICT : Information and Communication
Technoloy; Teknologi Informasi adalah suatu
teknologi yang digunakan untuk mengolah
data, termasuk memproses, mendapatkan,
menyusun, menyimpan, memanipulasi data
dalam berbagai cara untuk menghasilkan
informasi yang berkualitas
intelektual : cerdas, berakal, dan berpikiran jernih
berdasarkan ilmu pengetahuan; yang
mempunyai kecerdasan tinggi; cendekiawan
interaksi : hal saling melakukan aksi, berhubungan,
mempengaruhi; antarhubungan
inovatif : bersifat memperkenalkan sesuatu yang baru;
bersifat pembaruan (kreasi baru)
instrumen : alat yag dipakai untuk mengerjakan sesuatu,
104 Buku Guru Kelas X MA
mis. penilaian intisari : isi
yang paling pokok atau penting; pokok isi;
sari; pati; sari pati
kandungan : makna, maksud, isi
karakter : perangai; watak; budi pekerti; perbuatan yang

selalu dilakukan; kelakuan; tingkah laku


khalifah : wakil (pengganti), pemimpin
kompetensi : kemampuan seseorang yang dapat terobservasi
mencakup atas pengetahuan, keterampilan
dan sikap kerja dalam menyelesaikan suatu
pekerjaan atau tugas sesuai dengan standar
performa yang ditetapkan
konkret : nyata; benar-benar ada (berwujud, dapat
dilihat, diraba, dsb)
konsep : rancangan; ide, dsb
konsisten : tetap (tidak berubah-ubah); taat asas; ajek
kreatif : memiliki daya cipta; memiliki kemampuan
untuk menciptakan

lingkungan : daerah (kawasan dsb) yang termasuk


ddalamnya
makhluk : sesuatu yang dijadikan atau yang diciptakan
oleh Allah (seperti manusia, binatang, dan
tumbuh-tumbuhan)
malaikat : makhluk Allah yang diciptakan dari cahaya,
yang selalu taat
musyawarah : pembahasan bersama dengan maksud
mencapai keputusan atas penyelesaian
masalah
nabi : orang yang menjadi pilihan Allah untuk
menerima wahyu-Nya
nikmat : pemberian atau karunia dari Allah
pengetahuan : segala sesuatu yang diketahui; kepandaian
persepsi : tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 105
profesional : bersangkutan dengan profesi; memerlukan
kepandaian khusus untuk menjalankannya
proses : runtunan perubahan (peristiwa) dalam
perkembangan sesuatu
sekolah : bangunan atau lembaga untuk belajar
dan mengajar serta tempat menerima dan
memberi pelajaran
semesta : seluruh; segenap; semuanya: semua yang ada
di alam
sabar : tabah, tahan menderita, ulet, tekun, tidak
mudah putus asa.
salat : serangkaian kegiatan ibadah khusus atau
tertentu yang dimulai dengan takbiratul ihram
dan diakhiri dengan salam.
simulasi : metode pelatihan yang meragakan sesuatu

dalam bentuk tiruan yang mirip dengan


keadaan yang sesungguhnya
sistematis : teratur menurut sistem; memakai sistem;
dengan cara yang diatur baik-baik


adegan demi adegan yang tertulis secara
terperinci
sosial : berkenaan dengan masyarakat: perlu adanya
komunikasi
sosialisasi : proses belajar seorang anggota masyarakat
untuk mengenal dan menghayati kebudayaan
masyarakat dalam lingkungannya
spiritual : berhubungan dengan atau bersifat kejiwaan
(rohani, batin)
stimulus : perangsang atau reseptor lain untuk menjadi
aktif
suci : bersih, tidak berdosa; tidak bercela; tidak
bernoda
teknis : bersifat atau mengenai (menurut) teknik;
secara teknik
106 Buku Guru Kelas X MA
teladan : sesuatu yang patut ditiru atau baik untuk
dicontoh (tentang perbuatan, kelakuan, sifat,
dsb);
taat : setia dan patuh
topik : pokok pembicaraan dalam diskusi, c eramah,
karangan, dsb; bahan diskusi
Akidah Akhlak, Kurikulum 2013 107
CATATAN 1
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................

.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
108 Buku Guru Kelas X MA
CATATAN 2
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................

.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................__ skip to main |
skip to sidebar
OurNotebook.com
All about my memories , my knowledge , and my rough ...
Home
My Fanfiction
My Story
Tips
Info
Contact Me
My Facebook
My Twitter
Help
Blog ini
Di-link Dari Sini
Top Menu

Blog ini

Top of Form
Bottom of Form
Di-link Dari Sini

Top Menu

Minggu, 01 April 2012


Makalah Aqidah-Akhlak Tercela

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia perlu memperhatikan perangainya dari waktu ke waktu yang dalam
perjalanan itu kehidupan manusia mengalami banyak perubahan. Kemajuan
perdaban menimbulkan pergeseran banyak perilaku yang mempengaruhi perangai
perorangan maupun kelompok.
Iman Ibnul Qayyim berkata, "Akhlak yang tercela adalah bermula dari kesombongan
dan rendah diri. Dari kesombongan muncul sikap bangga,
sok tinggi, hebat, ujub, hasad, keras kepala, zhalim, gila pangkat, kedudukan dan
jabatan, senang dipuji padahal tidak berbuat sesuatu dan sebagainya.

Ibnul Qayyim juga mengatakan bahwa sebagaimana akhlak terpuji, akhlak tercela
juga memiliki akar di mana satuan-satuannya dapat dikelompokkan. Jika akar
perilaku manusia ada dalam pikiran dan jiwanya, maka akar penyakit akhlak juga
akan selalu ada disana. Mengenai hal itu, Ibnul Qayyim menyebutkan dua akar
penyakit akhlak, yaitu Pertama, penyakit syubhat. Penyakit ini menimpa wilayah
akal manusia, dimana kebenaran tidak menjadi jelas (samar) dan bercampur
dengan kebatilan (talbis). Penyakit ini menghilangkan kemampuan dasar manusia
memahami secara baik dan memilih secara tepat. Kedua, penyakit syahwat.
Penyakit ini menimpa wilayah hati dan insting manusia, dimana dorongan kekuatan
kejahatan dalam hatinya mengalahkan dorongan kekuatan kebaikan. Penyakit ini
menghilangkan kemampuan dasar manusia untuk mengendalikan diri dan bertekad
secara kuat.
Begitu banyaknya hal yang dapat menyebabkan kemerosotan akhlak yang dapat
menimbulkan akhlak atau perilaku tercela.

B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, penulis mengambil suatu rumusan masalah,
yaitu:
a) Apakah definisi akhlak tercela ?
b) Apa saja sebab kemerosotan akhlak ?
c) Apa saja contoh-contoh akhlak yang tergolong dengan akhlak tercela ?
d) Apa saja bahaya yang ditimbulkan oleh akhlak tercela ?
C. Manfaat
Siswa dapat memahami macam-macam akhlak tercela.Dapat menghindarkan
dirinya, keluarga ataupun lingkungan dari perilaku tercela karena membawa
dampak buruk bagi semua aspek dan komponen kehidupan.
D. Tujuan penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain:
1.

Sebagai bentuk penyelesaian tugas mata pelajaran Akidah Akhlak kelas X.

2.
Untuk menjelaskan macam-macam akhlak tercela dan cara pencegahannya
dalam kehidupan sehari-hari.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Akhlaq Tercela
Definisi akhlak menurut Imam AI-Gozali adalah: Ungkapan tentang sikap jiwa yang
menimbulkan perbuatan-perbuatan dengan mudah dan tidak memerlukan
pertimbangan atau pikiran terlebih dahulu.
Kata akhlak berasal dari bahasa Arab yaitu khalaqa-yahluqu, artinya menciptakan,
dari akar kata ini pula ada kata makhluk (yang diciptakan) dan kata khalik
(pencipta), maka akhlak berarti segala sikap dan tingkah laku manusia yang datang
dari pencipta (Allah swt). Sedangkan moral berasal dari maros (bahasa latin) yang
berarti adat kebiasaan, disinilah terlihat berbeda antara moral dengan akhlak, moral
berbentuk adat kebiasaan ciptaan manusia, sedangkan akhlak berbentuk aturan
yang mutlak dan pasti yang datang dari Allah swt. Kenyataannya setiap orang yang
bermoral belum tentu berakhlak, akan tetapi orang yang berakhlak sudah pasti
bermoral. Dan Rasulullah saw di utus untuk menyempurnakan akhlak manusia
sebagaimana sabdanya dalam hadist dari Abu Khurairah, Sesungguhnya aku
diutus Allah semata-mata untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak manusia.
Dengan demikian, akhlak (perilaku) tercela adalah semua sikap dan perbuatan yang
dilarang oleh Allah, karena akan mendatangkan kerugian baik bagi pelakunya
ataupun orang lain.
B. Sebab-sebab kemerosotan akhlak
Akhlak, memiliki sebab-sebab yang dapat menjadikannya tinggi dan mulia, dan
sebaliknya juga mempunyai sebab-sebab yang dapat menjadikannya merosot dan
jatuh ke dalam keterpurukan.
Di antaranya yaitu :
a. Lemah Iman
Lemahnya iman merupakan petanda dari kerendahan dan rusaknya moral, ini
disebabkan kerana iman merupakan kekuatan (untuk membina akhlak) dalam
kehidupan seseorang.
b. Tabiat/ watak asli

Ada sebagian orang yang memang memiliki tabi'at/watak asli yang buruk, rendah,
suka iri dan dengki terhadap orang lain. Tabi'at ini lebih mendominasi pada diri
orang tersebut, sehingga terkadang pendidikan yang diperolehnya sama sekali
tidak mempengaruhi perilakunya.
c. Lingkungan
Lingkungan memberikan dampak yang sangat kuat bagi perilaku seseorang, karena
seperti dikatakan pepatah bahwa seseorang adalah anak lingkungannya. Kalau dia
hidup dan terdidik dalam lingkungan yang tidak mengenal makna adab dan akhlak
serta tidak tahu tujuan hidup yang mulia, maka akhlaknya akan rusak sebagai mana
hasil didikan lingkungannya.
C. Contoh-contoh Akhlaq Tercela
Akhlaq tercela dapat menciptakan perilaku tercela. Perilaku tercela dapat di
golongkan menjadi dua macam, yaitu perilaku yang berdampak buruk bagi dirinya
sendiri dan perilaku tercela yang berdampak buruk bagi orang lain. Begitu
banyaknya macam-macam akhlak tercela yang terdapat dalam hati manusia. Akan
tetapi, penulis hanya mengurai beberapa contoh akhlak tercela, yaitu
ujub/berbangga diri, takabur, putus asa, berlebih-lebihan, dusta dan iri/dengki.
a. Ujub
Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah meringkas defenisi ujub sebagai berikut: "Yaitu
perasaan takjub terhadap diri sendiri hingga seolah-olah dirinyalah yang paling
utama daripada yang lain. Padahal boleh jadi ia tidak dapat beramal sebagus amal
saudaranya itu dan boleh jadi saudaranya itu lebih wara' dari perkara haram dan
lebih suci jiwanya ketimbang dirinya!". Orang yang demikian itu, beranggapan
bahwa segala kesuksesan yang diraihnya, seperti harta yang melimpah, jabatan
yang tinggi, kepandangan yang tak tertandingi semata-mata karena hasil usaha
serta kehebatan dirinya. Semua itu ia pikir, ia raih tanpa bantuan dari siapapun,
termasuk Allah SWT. orang yang bersikap/berperilaku ujub biasanya selalu merasa
dirinya benar, tidak pernah salah atau keliru, karenanya tidak bisa menerima kritik
orang lain.
Ayat Al-Quran yang menjelaskan tentang ujub antar lain Surat At-Taubah:55 yang
artinya:
Artinya: Dan janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu
(menjadikan kamu bersikap ujub). Sesungguhnya Allah menghendaki akan
mengazab mereka di dunia dengan harta dan anak-anak itu dan agar melayang
nyawa mereka, dalam keadaan kafir. (QS. Taubah: 55)
Abu Wahb al-Marwazi berkata, Aku bertanya kepada Ibnul Mubarak, Apakah kibr
(sombong) itu? Dia menjawab, Jika engkau merendahkan orang lain. Lalu aku
bertanya tentang ujub, maka dia menjawab jika engkau memandang bahwa dirimu

memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang lain, aku tidak tahu sesuatu yang
lebih buruk bagi orang yang shalat daripada ujub.
Berikut ini adalah hal-hal yang Dipakai 'Ujub dan Terapinya:
1.

'Ujub dengan fisiknya

Pengobatan jenis 'ujub ini adalah dengan tafakkur (memikirkan) tentang berbagai
kotoran batinnya, tentang mula penciptaan dan akhir kesudahannya, tentang
bagaimana wajah yang cantik dan tubuh yang gemulai itu akan terkoyak-koyak oleh
tanah dan membusuk di kubur hingga menjijikkan.

2.

'Ujub dengan kedigdayaan dan kekuatan

'Ujub dengan kekuatan mengakibatkan kekalahan dalam peperangan,


pencampakan diri ke dalam kebinasaan dan terburu-buru. Terapinya ialah dengan
mengetahui bahwa meriang sehari saja bisa melemahkan kekuatannya dan bahwa
apabila ia ujub dengan kekuatannya bisa jadi Allah akan mencabutnya dengan
sebab pelanggaran paling ringan yang dilakukannya.
3.

'Ujub dengan intelektualitas

Terapinya ialah dengan bersyukur kepada Allah atas karunia intelektualitas yang
telah diberikan-Nya, dan merenungkan bahwa dengan penyakit paling ringan yang
menimpa otaknya sudah bisa membuatnya berbicara melantur dan gila sehingga
menjadi bahan tertawaan orang. Ia tidak aman dari ancaman kehilangan akal jika ia
ujub dengan intelektualitas dan tidak mensyukurinya. Hendakalah ia menyadari
keterbatasan akal dan ilmunya. Hendaklah pula ia mengetahui bahwa ia tidak diberi
ilmu pengetahuan kecuali sedikit, sekalipun ilmu pengetahuannya luas.
4.

'Ujub dengan nasab terhormat

Terapi penyakit ini adalah mengatahui bahwa jika ia menyalahi perbuatan dan
akhlak nenek moyangnya dan mengira bahwa ia akan disusulkan dengan mereka
maka sesungguhnya ia bodoh, tetapi jika meneladani nenek moyangnya maka
hendaknya mengetahui bahwa nenek moyangnya tidak pernah ujub bahkan mereka
senantiasa khawatir terhadap dirinya. Mereka mulia karena ketaatan, ilmu, dan
sifat-sifat terpuji bukan dengan nasab.
5.

Ujub dengan nasab para penguasa yang zhalim dan pendukung meraka.

Terapinya adalah dengan merenungkan tentang berbagai kehinaan mereka dan


tindakan-tindakan kezhaliman mereka terhadap para hamba Allah, kerusakan yang

meraka lakukan terhadap agama Allah, dan bahwa mereka adalah orang yang
dimurkai Allah.
6.

'Ujub dengan banyaknya jumlah anak, pelayan, budak, keluarga, kerabat.

Terapinya adalah merenungkan tentang kelemahannya dan kelemahan mereka,


bahwa mereka semua adalah hamba yang lemah, tidak kuasa memberi manfaat
dan bahaya kepada diri mereka sendiri.

7.

'Ujub dengan harta

Terapinya adalah merenungkan tentang keburukan-keburukan harta kekayaan, hakhaknya yang banyak, dan para pendengkinya yang rakus. Kemudian
memperhatikan keutamaan orang-orang fakir dan bahwa mereka akan masuk surga
terlebih dahulu pada hari kiamat.
8.

'Ujub dengan pendapat yang salah*

Terapi ujub ini lebih berat ketimbang terapi 'ujub yang lainnya, karena pemilik
pendapat yang salah tidak mengetahui kesalahannya, seandainya tahu pasti
ditinggalkannya. Tidak akan mengobati penyakit orang yang tidak tahu bahwa
dirinya sakit. Terapinya secara umum adalah hendaknya ia selalu menuduh
pendapatnya sendiri dan tidak terpedaya, kecuali jika secara pasti didukung oleh AlQur'an atau sunnah atau dalil akal yang shahih yang memenuhi berbagai
persyaratannya.

b. Takabbur
Takabbur adalah sikap perilaku membesarkan diri dan tidak menerima kebenaran
serta memandang kecil atau rendah terhadap orang lain. Dalam bahasa Indonesia
perkataan takabur sama dengan sombong. Sikap/perilaku takabur termasuk akhlak
tercela dan wajib dijauhi oleh setiap muslim muslimah. Sebagaimana Allah
berfirman:
Tidak diragukan lagi, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang mereka
rahasiakan dan apa yang mereka lahirkan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang takabbur (sombong). (QS. An-Nahl:23)
Sifat sombong dibagi menjadi kesombongan batin dan kesombongan zhahir.
Kesombongan batin adalah kesombongan yang terdapat dalam jiwa (hati),
sedangkan kesombongan zahir adalah kesombongan yang dilakukan anggota zahir,
karena tingkah laku seseorang merupakan akibat dari apa yang terjadi di hatinya.
Kesombongan batin akan memaksa anggota tubuh untuk melakukan hal-hal yang

bersifat sombong, maka apabila hanya menyimpan di dalam hati tanpa ada
tindakan disebut dengan kibr (sifat sombong).
Kesombongan berbeda dengan ujub. Karena ujub tidak memerlukan orang lain yang
dijadikan bandingannya. Seperti seseorang yang ujub dengan ibadah shalat
tahajudnya, maka ia tidak perlu melihat ibadah tahajud orang lain, cukup baginya
mengatakan, Saya seorang ahli ibadah karena selalu melakukan ibadah tajajud.
Maka ia telah melakukan ujub. Sedangkan kesombongan, orang yang sombong
memerlukan orang lain untuk membandingkan dengannya. Semakin tinggi
kesombongannya, maka ia tidak ingin ada orang yang menandinginya dan ingin
selalu berada di atas yang lain.
Orang yang memiliki sifat sombong tidak menyadari bahaya yang dapat di
timbulkan dari sifat ini. Rasulullah bersabda :
Tidak akan masuk surga (memperoleh kebahagiaan) orang yang di dalam hatinya
ada kesombongan walaupun sebesar semut. (HR. Muslim)
Terapi sifat sombong dan cara memperoleh sifat tawadhu
Terapi sifat sombong pertama adalah menghilangkan akar penyakit ini. Terapi
pengobatannya adalah degnan ilmu dan amal. Karena penyakit ini tidak mungkin
dapat disembuhkan kecuali dengan kedua hal itu. Pengobatan melalui ilmu adalah
dengan mengetahui siapa dirinya dan siapa Penciptanya. Apabila seseorang telah
mengetahui dan menyadari dengan benar siapa hakikat dirinya, maka dia akan
merasa dirinya hina dan penuh kelemahan. Selanjutnya, akan menjadikannya
sebagai seorang yang tawadhu. Sedangkan pengobatan melalui amal adalah
dengan membiasakan merendah diri (tawadhu) terhadap orang lain dan mengikuti
akhlak-akhlak orang yang memiliki sifat tawadhu.
c. Putus asa
Semua umat manusia pasti merasakan putus asa. Dan umat itu pastilah menjadi
lemah dan lenyap kekuatannya karena putus asa merupakan penyakit atau racun
yang benar-banar membahayakan bagi setiap pribadi manusia.
Bukan sembarangan jika Allah SWT. dalam salah satu firman-Nya, mempersamakan
antara sifat putus asa itu dengan sifat kekafiran. Sebabnya tiada lain hanyalah
karena bencana yang ditimbulkan oleh kedua macam sifat itu sama-sama besar dan
dahsyat. Firman Allah dalam Al-Quran, yang artinya: janganlah kamu semua
berputus asa dari rahmat Allah, sesungguhnya tidak tidak ada yang suka berputus
asa dari rahmat Allah, melainkan golongan orang-orang kafir. (QS. Yusuf:87)
Putus asa memiliki kaitan dengan ujub. Ibnu Mas'ud ra. berkata: "Kebinasaan ada
dalam dua hal, putus asa dan ujub.
Ibnu Mas'ud ra menyebutkan kedua hal tersebut karena kabahagiaan tidak bisa
dicapai kecuali dengan usaha, pencarian, keseriusan, dan perjuangan, sedangkan

orang yang putus asa tidak mau berusaha dan tidak mau pula mencari, sementara
orang yang 'ujub beranggapan bahwa ia bisa mencapai kebahagiaan dan
menggapai tujuannya sehingga ia tidak mau berusaha, karenaapa yang sudah ada
tidak perlu dicari dan apa yang mustahil juga tidak perlu dicari.
d. Berlebih-lebihan
Berlebih-lebihan adalah melakukan sesuatu di luar batas ukuran yang menimbulkan
kemudharatan baik langsung ataupun tidak kepada manusia dan alam sekitarnya.
Pada dasarnya sikap berlebih-lebihan akibat dari sikap manusia yang tidak bisa
mengendalikan hawa nafsunya. Sekecil apa pun perbuatan manusia berlebihlebihan akan memberi dampak negatif bagi manusia dan alam sekitarnya seperti
kerusakan moral, harta benda dan kerusakan alam.
Sikap berlebih-lebihan sangat dibenci Allah, sebagaimana dalam firmannya :
Artinya: Dan janganlah kamu berlebih-lebihan, Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang yang berlebih-lebihan. (QS. Al-Anam:141).

Allah juga menegaskan dalam ayat lain, yakni:


Artinya: Dan berilah kepada kerabat-kerabat akan haknya (juga kepada) orang
muslim dan orang yang dalam perjalanan, dan janganlah engkau boros.
Sesungguhnya orang-orang yang boros itu adalah saudara setan, dan setan itu
sangat ingkar kepada Tuhannya. (QS. Al-Isra: 26-27).
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menghindari sikap berlebih-lebihan
antara lain sebagai berikut:
a. Senantisa bersyukur kepada Allah SWT.
b. Mengatur anggaran keuangan denga menabung.
c. Senantiasa berhemat dan membelanjakan harta seperlunya.
d. Melakukan sesuatu sesuai ukurannya.
e. Dusta
Dalam Alquran kalau kita perhatikan kalimat al-kadzibu, maka kita temukan dalam
bentuk yang berbeda-beda sesuai dengan wazannya, seperti Kaadzibu, Kadzaab, AlMukadzibuun, Al-Mukadzibiin, Kadzaaba, Kadzaabat, Makdzuub, Takdziib,
Kdazzabuu. Ini semua sesuai dengan ayat dan bentuknya.

Kebohongan atau sifat dusta adalah suatu sifat yang timbul dari sebab beberapa
faktor yang ada, antara lain:
-

Lemah jiwa dan mentalnya.

Kegoncangan jiwa.

Senang dengan perhatian manusia atau pandangan manusia.

Suka bergurau atau bercanda yang berlebihan.

Rasa dengki dan iri yang ada.

Lingkungan yang buruk dan berpengaruh padanya.

Dalam Riyadhus Sholihin, Imam Nawawi membawakan dalil dari Ummu Kultsum,
dari Nabi saw. bersabda, "Tidaklah dikatakan Al-Kadzibu orang yang mengishlah
antara manusia, dan dia berkata baik pada kedua belah pihak." Hadis Bukhari
Muslim. Dalam riwayat Muslim berkata, Ummu kultsum diberi keringanan tentang
apa yang diucapkan manusia dalam tiga hal, yaitu dalam perang, ishlah antara
manusia, dan ucapan seorang suami pada istrinya, dan istri pada suaminya."
f. Iri Hati atau Dengki
Syeikh Abu Hamid Al-Ghazali berkata: Ketahuilah bahwa tidak ada kedengkian
(hasad), kecuali terhadap kenikmatan, jika Allah memberi nikmat kepada
saudaramu, maka ada dua hal yang ada pada dirimu. Pertama, benci kepada
seseorang yang memperoleh nikmat, dan berharap agar nikmat itu lenyap dari
padanya.
Keadaan ini disebut dengki. Batasan dengki adalah benci terhadap nikmat, dan
ingin melenyapkan dari orang yang mendapat karunia. Kedua, ia sendiri
mengharapkan agar mendapat nikmat itu tanpa berusaha melenyapkan nikmat
yang dimiliki orang lain.
Sifat pertama di atas adalah haram hukumnya dalam segala hal. Betapa ganasnya
penyakit nafsiyah ini menyerang manusia, bisa kita lihat dalam berbagai hadits
Rasulullah SAW. Di antaranya :
Hasad itu memakan kebaikan sebagaimana api yang melalap kayu bakar. (HR.
Abu Daud dari Abu Hurairah, dan Ibnu Majah dari Abbas)
Janganlah kalian saling mendengki, jangan saling memutuskan hubungan
persaudaraan, jangan saling membenci, jangan pula saling membelakangi, dan
jadilah kalian hamba Allah sebagai saudara.(HR. Bukhari Muslim)
Orang yang memiliki sifat dengki juga bisa dilihat jika ia merasa bahagia ketika
orang lain mendapatkan suatu bencana atau musibah. Kegembiraan yang demikian

itu dinamakan Syamatah, yatu bahagia yang timbulnya sebab mendengar atau
melihat adanya kesusahan, kemelaratan, kecelakaan yang menimpa orang yang
dianggap saingan atau lawan. Sebagaimana Allah berfirman dalam Al-Quran yang
artinya :
Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati. Tapi jika kamu
mendapat bencana, mereka bergembira karenanya.(HR. Ali Imran:120)
Dengki adalah pangkal dari semua perilaku tercela. Misalnya menggunjing, adu
domba, menyebar fitnah. Oleh sebab itu, sifat dengki harus dijauhi karena sifat ini
hanya akan membawa manusia terhadap kemelaratan dan rusaknya silaturahim.
Solusi untuk menghindari sifat dengki, di antaranya:
1) Menyadari dan selalu ingat bahwa iri dengki hanya akan menghapus amal baik
kita.
2) Menyadari dan senantiasa bersyukur atas semua nikmat yang telah Allah
berikan.
3) berikhtiyar dan berdoa
g. Aniaya (Zalim)
Aniaya dalam bahasa Arab adalah zalim (al-zulumu) artinya tidak adil.
Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia aniaya diartikan sebagai perbuatan bengis,
seperti penyiksaan, penindasan, memperlakukan orang lain sewenang-wenang,
menyiksa, dan menindasnya.
Definisi zalim menurut Al-Quran adalah tidak mau bertobat. Dengan
demikian dalam arti yang sangat luas zalim dapat di artikan perilaku yang tidak
mau bertobat. Perhatikan petikan firman Allah surah Al-Hujurat/49:11, yang artinya :
Dan barang siapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.
Perbuatan zalim mendapat ancaman dari Allah swt, di antaranya Allah tidak
akan memberikan petunjuk seperti QS.Al-Baqarah/2:258, yang artinya :Allah tidak
memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.
Syaih Muhammad Al-Utsaimin berpendapat bahwa zalim dapat dibedakan
menjadi beberapa macam :
1.

Kezaliman yang paling zalim, yaitu syirik kepada Allah.

2. Kezaliman manusia terhadap dirinya sendiri dengan cara tidak memberikan hak
kepada diri sendiri seperti : Berpuasa yang tidak mau berbuka, salat sepanjang
malam, sehingga tidak tidur sama sekali.

3. Kezaliman seseorang terhadap orang lain, seperti : Melakukan pemukulan,


pembunuhan, atau perampasan harta.
Kezaliman yang dilakukan manusia karena ketidakmampuan manusia untuk
mengatasi syahwat dan amarahnya. Hal itu dapat diatasi dengan cara meletakkan
syahwat dan amarah sebagai tawanan yang harus mengikuti perintah akal dan
agama.
h.Diskriminasi
Kata diskriminasi berasal dari bahasa Belanda discriminatieartinya
pemisahan atau perbedaan. Kata diskriminasi menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia Edisi III artinya perbedaan perlakuan terhadap sesame warga Negara .
Kata diskriminasi berasal dari bahasa Inggris disebut discriminationartinya
perbedaan perlakuan . Kata diskriminasi berasal dari bahasa Arab disebut tafriq
dan merupakan sifat tercela yang harus dihapus .
Menurut UURI No.39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia Bab 1 pasa 1
menjelaskan kata diskriminasi adalah setiap pembatasan, pelecehan, atau
pengucilan yang langsung atau tidak langsung didasarkan pada perbedaan manusia
atas alas an agama ,suku, ras,etnik,kelompok,jenis kelamin, bahasa , keyakinan,
politik, yang berakibat pengurangan, penyimopangan atau penghapusan
pengakuan, pelaksanaan, penggunaan hak asasi manusiadan kebebasan dalam
kehidupan, baik individu atau kolektif dalm bidang politik ekonomi,hukum, social,
budaya, dan aspek kehidupan lain.Dari pengertian diatas , islam melarang
diskriminasi karena termasuk sifat tercela yang harusdijauhi. Di hadapan Allah
semua manusia adalah sama , yang membedakan hanya kualitas ketakwaan
kepada-Nya.
Allah.swt berfirman yang artinya :
Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu disisi Allah ialah orang
yang paling bertakwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui Lagi
Maha Mengenal(Q.S. Al-Hujurat:13)
Diskriminasi adalah perbuatan zalim dan tercela karena akan mendatangkan
kerugian kepada orang yang diperlakukan diskriminatif.Diskriminasi bisa terdapat
dalam kehidupan berkeluarga, bertetangga, bermasyarakat, dan bernegara.
1.Orangtua yang membeda-bedakan perlakuan terhadap anak-anaknya adalah
contoh
perilaku diskriminasi dalam kelusarga .
2.Islam mengajarkan agar dalam berkehidupan bertetangga , antara satu tetangga
dengan tetangga lainnya saling menghormati dan menghargai, tanpa membedakan

suku bangsa, agama, status social, dan sebagainya.


3.Dalam kehidupan bermasyarakat , berbangsa, dan bernegara, perilaku
diskriminasi itumisalnya jika pemerintah hanya melindungi golongan tertentu.
Padahal pemerintahwajib melindungi seluruh rakyatnya tanpa kecuali.Berdasarkan
ras, suku, warna kulit , perlakuan diskriminasi antara lain adalah :
1.Diskriminasi kelamin, yaitu pembedaan sikap dan perlakuan terhadap orang
berdasarkan jenis kelamin. Di kota Mekah pada masa jahiliah, kaum perempuan
berkedudukan sangat rendah
2. Diskriminasi ras, yaitu pembedaan berdasarkan asal bangsa yang menganggap
bahwa ras yang satu lebih hebat daripada ras yang lain.
3.Diskriminasi social, yaitu berdasarkan status sosialnya, seperti kaya dan miskin,
bangsawan dan rakyat jelata , atau suatu agama dengan agama lain.
4.Diskriminasi warna kulit (apartheid )yaitu berdasarkan warna kulit . orang yang
berkulit putih dianggap lebih terhormat.Berdasarkan ayat Al Quran tersebut, islam
menghapuskan tumbuhnya sikap diskriminasi dan menggantinya dengan
menyuburkan sifat pengasih dan penyayang. Allah bahkan meletakan sifat tersebut
di dalam nama-Nya, yaitu bismillah ar rahman ar rahim, yang artinya Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang untuk menjadi contoh dan rahmat bagi hamba-Nya.
Cara menghindari diskriminasi :
1.Gemar bersilaturahmi
2.Menumbuhkan semangat persatuan dan kesatuan
3.Bersikap toleransi (tasamuh) terhadap sesama umat beragama dan tidak
memaksakan keyakinan agama kepada orang lain.
4.Aktif dalam kegiatan yang tujuannya mengahapus diskriminasi.
5.Tidak menimpakan kesalahan kepada orang lain.
6.Tidak menghina, berburuk sangka , bahakn memfitnah orang lain.
7.Selalu beribadah kepada Allah dan tidak menyukutukan-Nya, serta berbuat baik
kepasa sesama.
- Ilustrasi penentangan diskriminasi dalam islam :
a. Nabi Ibrahim a.s. menjadikan siti Hajar, seorang budak dari Etiopia yang
dianggap hina, sebagai istrinya. Ternyata budak yang dianggap rendah tersebut
justru mempunyai kepribadian yang mulia, tidak mudah menyerah ketika ketika

menghadapi kesulitan bagaimanapun beratnya, dan bertanggung jawab atas tugas


atau kewajibannya , khusu dalam memelihara dan membesarkan putranya yaitu
Ismail a.s.
b.Di zaman Nabi Muhammad saw. Perjuangan menghapuskan dioskriminasi terus
dilanjutkan , khusunya budak di Kota Mekah. Budak yang dimaksud bernama
Bilalbin rabid, dia hamba Allah yang tangguh dan teguh dalam mempertahakan
keyakinan islam. Demikian pula Zaid bin Haris yang telah dimerdekakan oleh Nabi
Muhammad saw. dan diangkat sebgai anak asuh beliau hingga dinikahkan dengan
Zaenab saudara sepupu Rasulullah saw. dari suku Quraisy.
i.Riya
Ria berasal dari bahasa arab yang artinya memperlihatkan atau terkenal
dengan istilah memamerkan. Dari segi syra, imam alhafidz ibnu hajar dalam
kitabnya fathul bari mengatakan bahwa ria adalah ibadah yang dilakukan dengan
tujuan atau maksud agar dapat dilihat orang lain sehingga memuja pelakunya.Riya
adalah memperlihatkan suatu ibadah dan amalan shaleh kepada orang lain bukan
karna allah, tetapi karna suatu yang lain selain allah. Misalnya karena ingin
memperoleh kemasyuran dan keuntungan dunia.sedangkan memperdengarkan
ucapan ibadah dan amal saleh kepada orang lain. Ria merupakan sifat tecela karena
melakukan amal perbuatan tidak untuk mencari ridho allah melainkan untuk
mengharap pujian dari orang lain, ria merupakan kemunafikan dan syirik,Rasulullah
bersabda:
Sesuatu yang sangat aku takutkan yang akan menimpa kamu ialah syirik kecil.
Nabi SAW ditanya tentang apa yang dimaksud dengan syirik kecil maka beliau
menjawab yaitu riya.
Jadi hakikat riya adalah seorang hamba yang taat pada allah swt dengan
tujuan ingin mendapatkan kedudukan atau pujian manusia.Tanda tanda penyakit
hati ini pernah dinyatakan oleh ali bin abi thalib. Kata Rasulullah :Orang yang riya
itu memliki tiga ciri, yaitu malas beramal ketika sendirian dan giat beramal ketika
berada ditengah tengah orang ramai, menambah amaliyahnya ketika dirinya dipuji,
dan mengurangi amaliyahnya ketika dirinya dicela.
Dilihat dari bentuknya ria ada dua macam yaitu:
1. Riya dalam niat
Riya dalam niat yaitu ketika mengawali pekerjaan, dia mempunyai keinginan untuk
mendapat pujian, sanjungan, penghargaan dari orang lain, bukan karna alloh.
Padahal niat itu sangat menentukan nilai dari suatu pekerjaan.Jika pekerjaan yang
baik dilakukan dengan niat karna allah maka perbuatan itu mempunyai nilai disisi
allah.jika dilakukan karna ingin mendapat sanjungan dan penghargaan dari orang
lain maka perbuatan itu tidak akan memperoleh pahala dari allah hanya sanjungan

dan itulah yang akan dia peroleh. Nabi muhammad SAW bersabda:Sesungguhnya
segala perbuatan itu tergantung niatnya.(HR Muslim).Riya yang merkaitan dengan
hati paling sulit untuk diketahui karna yang mengetahuinya hanya allah swt semata.

2. Riya dalam perbuatan


Riya dalam perbuatan ini, misalnya ketika megerjakan shalat dan bersedekah.
Orang riya ini dalam mengarjakan shalat biasanya dia memperlihatkan
kesungguhan, kerajinan dan kekhusuannya jika dia berada di tengah tengah orang
atau jamaah. Sehingga orang lain melihat dia berdiri, rukuk, sujud dan sebagainya.
Dia shalat dengan tekun tiu mengharapkan perhatian, sanjungan, pujian orang lain
agar dia dianggap sebagai orang yag taat dan tekun beribadah. Orang yang riya
dalam shalat akan celaka.
Allah berfirman yang artinya :
maka celakalah orang yang shalat yaitu orang-orang yang lalai terhadap
shalatnya yang berbuat riya dan enggan (memberikan) bantuan. (QS AlMaun/107:4-7).
Riya yang berhubungan dengan perbuatan ini masih dapat dilihat sekalipun agak
samar-samar.
Beberapa ciri orang yang mempunyai sifat riya dalam perbuatan yaitu sebagai
berikut:
1. Tidak aka melakukan perbuatan baik seperti bersedekah bila tidak dilihat orang
2. Beribadah hanya sekedar ikut-ikutan
3. Terlihat tekun dan bertambah motivasinya dalam beribadah jika mendapat pujian
saja,sebaliknya mudah menyerah jika dicela orang
4. Senantiasa berupaya menampakan segala perbuatan baiknya agar diketahui
orang banyak.
Riya bisa terdapat dalam urusan keagamaan dan bisa pula dalam urusan
keduniaan.
A.Riya dalam urusan keagamaan , misalnya:
Seseorang melakukan shalat berjamaah dengan maksud bukan ingin memperoleh
keridaan Allah SWT, tetapi agar mendapat penilaian dari masyarakat sebagai
muslim yang taat.

B.Riya dalam urusan keduniaan, misalnya:


Seseorang memperlihatkan kesungguhan dan kedisiplinannya dalam bekerja
kepada atasannya, dengan tidak dilandasi nilai ikhlas karena Allah SWT, karena ia
ingin dinilai baik oleh atasannya, lalu pangkatnya atau gajinya dinaikkan.
Sifat riya yang membahayakan terhadap diri sendiri diantaranya adalah:
1. Selalu muncul ketidak puasan terhadap apa yang telah dilakukan.
2. Muncul rasa hampa dan senantiasa gelisa ketika berbuat sesuatu
3. Menyesal melakukan sesuatu ketika orang lain tidak memerhatikannya
4. Jiwa akan terganggu karena keluh kesah yang tiada hentinya
5. Merugikan diri sendiri karena termasuk perbuatan tercela
Cara menghindari sifat riya:
1.Banyak mendatangi dan mendengarkan pengajian atau nasihat yang disampaikan
oleh para ulama yang membahas berbagai masalah dalam islam (QS. Al Anfal:2)
2. Bergaul dengan teman yang baik dan saleh , disiplin beribadah dan beramal
saleh , serta membiasakan diri berakhlak terpuji.
3.Memelihara diri dengan beramal saleh secara ikhlas dan secara sembunyisembunyi karena untuk mencari rida Allah swt.
Begitulah bahaya dari sifat riya bahkan riya itu dapat dikatakan sebagai syirik khafi
yang artinya syirik ringan karena mengaitkan niat untuk melakukan sesuatu
perbuatan pada sesuatu selain Allah.
D. Bahaya Akhlak Tercela
Adapun bahaya yang ditimbulkan oleh maksiat atau perbuatan dosa itu seperti di
sebutkan oleh Ibnu Qoyyim rahimullah, sebagai berikut:
1.
Terhalangnya ilmu agama karena ilmu itu cahaya yang diberikan Allah di
dalam hati, dan maksiat mematikan itu.
2.
Terhalangnya rezeki, seperti dalam hadits riwayat Imam Ahmad, "Seorang
hamba bisa terhalang rezekinya karena dosa yang menimpanya."
3.
Perasaan alienasi pada diri si pendosa yang tiada tandingannya dan tiada
terasa kelezatan.
4.
Kegelapan yang dialami oleh tukang maksiat di dalam hatinya seperti
perasaan di kegelapan malam.

5.

Terhalangnya ketaatan.

6.

Maksiat memperpendek umur dan menghapus keberkahannya.

7.
Maksiat akan melahirkan maksiat lain lagi, demikian kata ulama salaf: Hukum
kejahatan adalah kejahatan lagi sebagaimana kebaikan akan melahirkan kebaikan
lagi.
8.
Orang yang melakukan dosa akan terus berjalan ke dalam dosanya sampai dia
merasa dirinya hina. Itu pertanda-tanda kehancuran.
9.
Kemaksiatan menyebabkan kehinaan. Dan kebaikan melahirkan kebanggaan
dan kejayaan.
10. Maksiat merusak akal, sedang kebaikan membangun akal.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Akhlak tercela adalah semua sikap dan perbuatan yang dilarang oleh Allah, karena
akan mendatangkan kerugian baik bagi pelakunya ataupun orang lain. Akhlak,
memiliki sebab-sebab yang dapat menjadikannya tinggi dan mulia, dan sebaliknya
juga mempunyai sebab-sebab yang dapat menjadikannya merosot dan jatuh ke
dalam keterpurukan.
Akhlaq tercela dapat menciptakan perilaku tercela. Perilaku tercela dapat di
golongkan menjadi dua macam, yaitu perilaku yang berdampak buruk bagi dirinya
sendiri dan perilaku tercela yang berdampak buruk bagi orang lain. Begitu
banyaknya macam-macam akhlak tercela yang terdapat dalam hati manusia.
Beberapa akhlak tercela, yaitu ujub (berbangga diri), takabur (sombong), putus asa,
dusta dan iri/dengki (hasad).
B. Saran
Al-Quran menunjukkan cara melawan hawa nafsu dan setan dengan cara yang
sangat mudah yaitu dengan memohon perlindungan dan berpaling dari orang
bodoh, dan menolak perlakuan jahat mereka dengan berbuat baik.
Bersyukurlah atas karunia yang telah Allah berikan, maka insyaallah, hati kita
akan selamat dari akhlak tercela.

DAFTAR PUSTAKA
Al-quran dan Terjemahannya
Drs.H.Thoyib Sah Saputra,M.Pd,Drs.H.Wahyudin,M.Pd,PAI Akidah Akhlak kurikulum
2008.kelas X Madrasah Aliyah. Semarang: CV Toha Putra
www.al-islam.com

www.dakwatuna.com
www.halaqahdakwah.wordpress.com
www.dakwatuna.com
http://www.scribd.com/doc/49858527/makalah-agama
http://hadirukiyah.blogspot.com/2010/07/akhlak-tercela.html
http://www.anneahira.com/-macam-macam-akhlak-tercela-.html
www.Al-firqotunnajiyyah.blogspot.com

Diposkan oleh Niken Kusumawardani di 5.47.00 PM


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest
Label: Makalah, Pelajaran Agama
Reak
si:

Niken Kusumawardani
97 lines ll Chemical engineering student at the Faculty of Engineering, Lambung
Mangkurat University
9 komentar:

Anonim25 Juni 2012 07.43


tulisannya terlalu full colour. mataQ jadi silau. . .
BalasHapus

Niken Kusumawardani15 Juli 2012 00.30


oke , sipp ... udah di ganti gan , kemaren2 lupa gnti , gra2 langsung copas dri data
makalah ak ^^
BalasHapus

Anonim12 Januari 2013 21.22


ukuran font'y terlalu kecil.
BalasHapus

vita firantika26 April 2013 19.03


blog.nyaaa asyiikkk!!!!! like.like.like ^_^
BalasHapus

vita firantika26 April 2013 19.49


mbak...judul lagunya apa ya kalau boleh tau????
BalasHapus

Niken Kusumawardani29 April 2013 14.04


Vita : Lagunya Miley Cyrus - The climb, makasih ya udah berkunjung ^.^
BalasHapus

syafiq ahm21 Mei 2013 12.07


Makalahnya singkat dan detail.
alangkah bagusnya di tambah tulisan Arab Ayat Al-Qur'an dan Hadist-hadist yang

Shahih.
sehingga pembaca lebih memahami kandungannya.
BalasHapus

Anonim18 Oktober 2013 18.46


Wah, Subhanallah bagus sekali makalahnya. Betul sekali alangkah bagus lagi bila
ditambah Al-Qur'an atau Hadits.
Izin Copas ya kak :) buat contoh bagaimana buat makalah bagus kaya kaka..
BalasHapus

pustaka wutsqo6 Januari 2014 11.48


Thank you mb Niken :) lam's kenal, Good your mkalah..
BalasHapus
Tambahkan komentar
Muat yang lain...
terima kasih sudah meninggalkan komentar di artikel ini ...
salam blogger ^^
Link ke posting ini
Buat sebuah Link
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Lady Antebellum - Need You Now

divine-music.info

Search
Top of Form
Cari

didukung oleh
Bottom of Form

Followers

Clock

Blog Archieve
2015 (4)
Agustus (1)
Juli (1)
Mei (1)
Januari (1)
2014 (3)
Desember (1)
November (1)
Mei (1)
2013 (18)
Desember (2)
September (2)
Agustus (1)

Juli (4)
Juni (2)
April (1)
Maret (1)
Februari (1)
Januari (4)
2012 (44)
Agustus (2)
Juli (8)
Juni (10)
Mei (14)
April (5)
Let Me Breath Again ( Part 3)
Let Me Breath Again ( Part 2 )
Let Me Breath Again ( Part 1 )
Ten-Six
Makalah Aqidah-Akhlak Tercela
Januari (5)
2011 (43)
Desember (19)
November (8)
Oktober (1)
September (15)

Total Tayangan Laman

About

Introduction

Langganan
Pos
Atom
Pos
Komentar
Atom
Komentar

Translate
Pilih Bahasa

Diberdayakan oleh

Terjemahan

bird

cursor ^^

Subscribe To
Pos
Atom
Pos

Komentar
Atom
Komentar

my flag ^^

Diberdayakan oleh Blogger.

follow me by email ....


Top of Form
Submit

NikenKusumaw ar

en_US

Bottom of Form

*.*

Pages
Beranda

Google+ Badge

Popular Posts
Makalah Aqidah-Akhlak Tercela
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Manusia perlu memperhatikan perangain...
Makalah Aqidah Akhlak - Asmaul Husna
BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Allah swt. adalah dzat yang maha
perkasa, keperkasaan Allah tiada bandingannya, tidak t...
Makalah Fiqih-Perekonomian dalam Islam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan dinamika era
globalisasi khususnya dinamika Keislaman yang kian kini ...
Pelanggaran HAM yang Dilakukan Oleh Adolf Hitler bersama Nazi
Adolf Hitler Beserta Pelanggaran yang Dibuatnya Bersama Nazi Adolf Hitler lahir t...
Cahaya Tampak
CAHAYA TAMPAK l Memiliki frekuensi antara 10 14 Hz sampai 10 16 Hz l Memiliki
panjang gelombang antara 10 -6 m sampai 10 -7 m ...
Makalah Biologi - Sistem Hormon
KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr.Wb
Puji dan syukur kami panjatkan ke
hadirat Allah SWT. karena atas berkah, rahmat, dan kar...
Putih Abu-Abu 2
Cerita kedua . Ini tentang perjuangan gue dan kerja keras gue . Gue baru sadar gini
yah kalau kamu be the regular student . Sakit sih . Cerc...
Makalah TIK - Inkscape
KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehing...
Makalah Fikih-Fasakh
BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Akhir-akhir ini sering terlihat di televisi,
seorang isteri mengajukan gugat cerai terhada...
Sinar Infrared
SINAR INFRARED Sinar infamerah dihasilkan oleh elektron dalam molekul-molekul
yang bergetar karena benda diipanaskan. Jadi setiap benda ...

Popular Posts
Makalah Aqidah-Akhlak Tercela
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Manusia perlu memperhatikan perangain...
Makalah Aqidah Akhlak - Asmaul Husna
BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Allah swt. adalah dzat yang maha
perkasa, keperkasaan Allah tiada bandingannya, tidak t...
Makalah Fiqih-Perekonomian dalam Islam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan dinamika era
globalisasi khususnya dinamika Keislaman yang kian kini ...
Pelanggaran HAM yang Dilakukan Oleh Adolf Hitler bersama Nazi
Adolf Hitler Beserta Pelanggaran yang Dibuatnya Bersama Nazi Adolf Hitler lahir t...
Cahaya Tampak
CAHAYA TAMPAK l Memiliki frekuensi antara 10 14 Hz sampai 10 16 Hz l Memiliki
panjang gelombang antara 10 -6 m sampai 10 -7 m ...
Makalah Biologi - Sistem Hormon
KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr.Wb
Puji dan syukur kami panjatkan ke
hadirat Allah SWT. karena atas berkah, rahmat, dan kar...
Putih Abu-Abu 2
Cerita kedua . Ini tentang perjuangan gue dan kerja keras gue . Gue baru sadar gini
yah kalau kamu be the regular student . Sakit sih . Cerc...
Makalah TIK - Inkscape
KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehing...
Makalah Fikih-Fasakh
BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Akhir-akhir ini sering terlihat di televisi,
seorang isteri mengajukan gugat cerai terhada...
Sinar Infrared

SINAR INFRARED Sinar infamerah dihasilkan oleh elektron dalam molekul-molekul


yang bergetar karena benda diipanaskan. Jadi setiap benda ...

17.05.2014

"Starting from a Small Dream to Future"

Chat ?

My Facebook
Niken Kusumawardani III

Buat Lencana Anda

Entri Populer
Makalah Aqidah-Akhlak Tercela
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Manusia perlu memperhatikan perangain...
Makalah Aqidah Akhlak - Asmaul Husna
BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Allah swt. adalah dzat yang maha
perkasa, keperkasaan Allah tiada bandingannya, tidak t...
Makalah Fiqih-Perekonomian dalam Islam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan dinamika era
globalisasi khususnya dinamika Keislaman yang kian kini ...
Pelanggaran HAM yang Dilakukan Oleh Adolf Hitler bersama Nazi

Adolf Hitler Beserta Pelanggaran yang Dibuatnya Bersama Nazi Adolf Hitler lahir t...
Cahaya Tampak
CAHAYA TAMPAK l Memiliki frekuensi antara 10 14 Hz sampai 10 16 Hz l Memiliki
panjang gelombang antara 10 -6 m sampai 10 -7 m ...

My Profile

Niken Kusumawardani
97 lines ll Chemical engineering student at the Faculty of Engineering, Lambung
Mangkurat University
Lihat profil lengkapku

Categories
Biologi (3)
Fanfiction (2)
Fisika (8)
HAM (2)
Horor (1)
Info (11)
Kata-kata bijak (4)
Lirick Lagu (8)
Makalah (6)
Masa Putih Abu-abu (7)
My Cover Design (2)
Numpang Curhat (4)

One Direction (2)


Palang Merah remaja (1)
Pelajaran Agama (5)
Perceraian dalam Islam (1)
Photos (6)
PKn (2)
Puisi (2)
Seuntai kata-kata.... (6)
Spektrum Gelombang Elektromagnetik (7)
Story (36)
Suri Teladan (1)
Taekwondo (1)
Tap MPR (1)
Tinkom (2)
Tips (11)
Vampire (1)
Zayn Malik (2)

OurNotebook.com | Copyright 2011 | Designer Template by Niken Kusumawardani


& Indonesian Blogger

Teks asli
Sumbangkan terjemahan yang lebih baik

SYAFRI SALMI

A fine WordPress.com site

Oktober 25, 2012 by syafrisalmi

MAKALAH AQIDAH AKHLAK TENTANG


PEMBAHASAN AKHLAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang

Dalam pergaulan sehari hari antara kita sesama Manusia, agar hubungan ini berjala dengan
baik tentu ada aturan yang harus kita jalankan, bagi kita umat Islam tata cara bergaul tersebut
telah diatur dalam Alquan dan sunnah Rasulllah SAW yang sering kita sebut dengan Sifat terpuji
atau akhlak terpuji.
Dalam pembahasan yang akan kami terangkan pada makalah ini, bahwa kami akan
mengemukakan diatara bentuk bentuk dari akhlak terpuji tersebut mulaidari pengertian,
macam macam sampai kepada bentuk bentuk atau contoh dari akhlak terpuji tersebut.
Hal ini kami susun dalam bentuk sebuah makalah, disamping untuk menambah wawasan
kami sebagai pemakalah mengenai pembahasan akhlak terpuji ini, dan juga dengan pembahasan
ini agar kami dan segenap pembaca lainnya mampu menjadikan ilmu ini sebagai salah satu
rujukan dalam melakukan pergaulan dalam kehidupan sehari hari. Kemudian juga pembahasan
ini kami buat sebagai bentuk tugas dari mata kuliah materi aqidah akhlak dan pembelajarannya
di STAIN Batusngkar dalam tugas kelompok yang disajikan dalam bentuk makalah.
B.

PokokPembahasan
1. Pengerian Akhlak, Moral,dan Etika

2. Pengertian dan Pentingnya beserta Contoh Contoh Prilaku Ikhlas, Taat, Khauf dan
Taubat
3. Nilai-Nilai Positif Dari Perilaku Ikhlas, Taat, Khauf Dan Taubat
4. Pengertian Tawakal,Ikhtiar, Sabar, Syukur, Dan Qanaah
5. Contoh-Contoh Perilaku Tawakal,Ikhtiar, Sabar, Syukur, Dan Qanaah
6. Nilai Nilai Positif Dari Tawakal, Ikhtiar, Sabar, Syukur, Dan Qanaah.

C. Tujuan
Dari materi yang kami sajikan dalam makalah ini, mengenai akhlak terpuji, mudah
mudahan hal ini dapat kita jadikan suatu rujukan dalam melakukan perbuatan dalam kehidupan
sehari hari, kemudian juga dengan materi ini, ilmu kita semakin mantap mengenai topik akhlak
terpuji ini.
BAB II
AKHLAK TERPUJI
A.

Pengertian Akhlak, Moral, dan Etika


1.

Pengertian Akhlak

Akhlak berasal dari bahas arab akhlaq yang merupakan bentuk jamak
atau akhlak juga berarti budi pekerti, tabiaat, watak.

dari khuluq,

Sedangkan menurut istilah akhlak didefenisikan oleh beberapa ahli sebagai berikut:
1. Menurut Al-Ghazali, segala sifat yang tertanam dalam hati yang menimbulkan kegiatan-
kegiatan dengan ringan dan mudah tanpa memerlukan pemikiran tanpa pertimbangan.
2. Menurut Abdul Karim Zaidan, nilai dan sifat yang tertanam dalam jiwa sehingga
seseorang dapat menilai perbuatan baik atau buruk, kemudian memilih melakukan atau
meninggalkan perbuatan tersebut.
2. Pengertian Moral
Moral berasal dari bahasa latinmores yang merupakan jamak dari kata mos yang artinya
adat atau kebiasaan.

Sedangkan menurut istilah akhlak adalah suatu ajaran baik dan buruk yang diterima
umumnya mengenai perbuatan, sikap, akhlak, dan budi pekerti.
Adapun menurut kamus umum bahasa indonesia moral adalah penentuan baik atau
buruknya suatu perbuatan.
3.

Pengertian Etika
Etika berasal dari bahasa yunani yaitu ethos yang berarti watak, kesusilaan, dan adat.

Sedangkan menurut istilah etika adalah ilmu yang menjelaskan arti baikatau buruk suatu
perbuatan seseorang, atau menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia,
menyatakan tujuan yang harus dituju manusia didalam perbuatan mereka dan menunjukkan jalan
untuk melakukan apa yang seharusnya diperbuat.
Sedangkan menurut kamus umum bahasa indonesia etika adalah ilmu pengetahuan tentang azaz-
azaz ahklak.
B.

Ruang Lingkup Akhlak

Yang menjadi ruang lingkup dari ahklak adalah sama dengan ruang lingkup ajaran islam
itu sendiri, yaitu mencangkup seluruh aspek kehidupan, baik secara vartikal dengan Allah SWT
maupun secara horizontal sesama makhluk lainnya.
Yang menjadi ruang lingkup ahklak tersebut adalah :
1.

Ahklak Terhadap Allah SWT


Misalnya takwa cinta, ridha, tawakkal, syukur, dan taubat

2.

Ahklak Terhadap Rasulullah SAW

Adapun ahklak terhadap Rasulullah SAW tersebut dapat dilakukan dengan:

Mencintai dan memuliakan rasulullah

Mengikuti dan menaati Rasul

Menggucapkan syalawat dan salam terhadap Rasul

3.

Akhlak Pribadi atau Diri Sendiri

Adapun ahklak terhadap pribadi ini adalah :

Menjaga kehormatan diri dari segala hal yang akan merendahkan dan merusaknya

awadhu(rendah hati )

Haya (malu)

4.

Ahklak Terhadap Keluarga

Adapun ahklak terhadap keluarga itu adalah:

Berbuat baik terhadap kedua orang tua

Hak dan kewajiban dan kasih sayang suami istri

5.

Kasih sayang dan tanggung jawab orang tua terhadap anak


Ahklak Terhadap Masyarakat

Adapun ahklak terhadap masyarakat itu asdalah:

6.

1)

Bertamu dan menerima tamu

2)

Hubungan baik dengan tetangga

3)

Hubungan baik dengan masyarakat

4)

Bergaul dengan muda-mudi dalam masyarakat itu sendiri

Ahlak Terhadap Negara

Adapun ahklak terhadap negara itu adalah:


1)

Musyawarah menegakkan keadilan

2)

Hubungan baik pemimpin dan yang dipimpin

C. Pengertian dan Pentingnya beserta Contoh Contoh Prilaku Ikhlas, Taat, Khauf dan
Taubat
1.

Pengertian Ikhlas

Ikhlas menurut bahasa berasal dari bahasa arab khalasa artinya bersih, jernih, murni dan
tidak bercampur. Sedangkan menurut istilah ikhlas adalah semata mata mengharap ridha allah.
Menurut sayyid sabiq ikhlas adalah Seseorang berkata, beramal dan berjihad mencari ridha
allah, tampa mempertimbangkan harta, pangkat, status, popularitas, kemajuan atau kemunduran,

supaya dia dapat memperbaiki kelemahan-kelemahan amal dan kerendahan akhlaknya serta
dapat berhubungan langsung dengan Allah SWT .
Pentingnya Prilaku ikhlas dalam kehidupan sehari-hari sangat berperan sekali dalam
kehidupan kerena ikhlas untuk menjalani sesuatu akan bernilai ibadah disisi Allah.
Contohnya seorang pedagang, setelah ia luruskan motivasinya dan berusaha secara
profesional lalu setelah berhasil mendapatkan kekayaan untuk apa kekayaan itu dimanfaatkan ?
apakah hanya sekadar untuk memuaskan hawa nafsu? Apakah dia belanjakan hartanya untuk
kebaikan atau kemaksiatan? hal inilah yang menentukan keikhlasannya.
2.

Pengertian Taat

Secara bahasa taat artinya patuh. Sedangkan menurut istilah taat artinya upaya untuk
selalu mengikuti petunjuk Allah dengan cara malaksanakan perintah dan menjauhi segala
larangan-Nya.
Prilaku taat merupakan prilaku yang senantiasa selalu menjaga diri kita agar tidak
melakukan hal-hal yang melanggar syariat. Karena dengan taat untuk melaksanakan perintah
Allah kita semakin menyadari kebesaran Allah dalam menciptakan dan mengawasi apapun yang
terjadi dimuka bumi.
Contoh prilaku taat adalah tidak mencuri, tidak berzina dan melaksanakan shalat lima
waktu.
3.

Khauf

Khauf adalah kegalauan hati membayangkan sesuatu yang tidak disukai yang akan
menimpanya atau membayangkan hilangnya sesuatu yang disukainya.
Dengan berlaku khauf itu merupakan pembuktian keimanan seseorang kepada Allah SWT,
apabila khauf kepada Allah berkurang dalam diri seseorang maka hal ini bertanda mulai
berkurangnya pengetahuan dirinya terhadap Allah. Dengan adanya rasa khauf atau takut kepada
Allah maka akan menambah keimanan seseorang.
Contoh prilaku khauf adalah memelihara hatinya dari dengki, sombong, riya dll.
4.

Taubat

Taubat menurut bahasa adalah taba yang berarti kembali, hamba yang bertaubat allah
adalah orang yang kembali dari sesuatu, misalnya kembali dari sifat-sifat yang tercela menuju
sifat-sifat yang terpuji, kembali dari larangan allah menuju perintah-Nya, kembali dari maksiat
menuju taat.
Agama islam tidak memandang manusia seperti malaikat yang tidak mempunyai kesalahan
dan dosa sebagaimana islam tidak membiarkan manusia untuk tidak putus asa dari ampunan

tuhannya. kewajiban seorang mukmin adalah harus mendekatkan diri kepada Allah salah satu
dengan senatiasa bertaubat.
Contoh prilaku taubat adalah dengan menyesali segala perbuatan dosa yang telah kita lakukan
dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
D.

Nilai-Nilai Positif Dari Perilaku Ikhlas, Taat, Khauf Dan Taubat

1. Dampak positif dari prilaku ihklas dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai
berikut :
1. Melatih diri agar tidak mersa bangga jika perbuatan baiknya dipuji orang lain.
2. Dapat menjaga keistiqomahan dan kerutinan dalam berbuat baik, meskipun perbuatan
amal baiknya itu tidak terlihat oleh manusia.
3. Merasa senang karena adanya harapan mencari ridha dari Allah semata.
4. Melatih diri agar tidak merasa bangga jika perbuatan baiknya dipuji oleh orang lain.
2. Dampak Positif dari Perbuatan taat dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai
berikut :
1. Memperoleh kepuasan batin karena telah melaksanakan salah satu kewajibannya kepada
Allah.
2. Memperoleh kemenangan yang besar
3. Mendapatkan ridho Allah karena telah mampu mentaati perintah-Nya.
4. Melatih diri untuk disiplin dalam segala hal termasuk dalam urusan belajar dan mematuhi
peraturan.
5. 3. Dampak Positif dari PerbuatanKhauf dalam Kehidupan Sehari hari adalah
Sebagai Berikut :
1.
1. Dapat meningkatkan kualitas perbuatan baiknya karena mengharap ridho
dari Allah.
2. Tidak menganggap ringan terhadap semua perbuatan dosa karena akan
dipertanggungjawabkan kepada Allah.
3. Tidak membangga banggakan kebaikan yang dilakukan dimasa lalu
karena belum tentu kebaikannya tersebut diterima disisi Allah.

4. Bersikap hati-hati dalam berusaha sehingga rizki yang diperoleh halal


dan diridhoi Allah.
5. Mengingat ingat dosa dan kesalahan dimasa lalu karena belum tentu
dimaafkan Allah.
6. 4. Dampak Positif dari Perbuatan Taubat dalam Kehidupan Sehari
hari adalah Sebagai Berikut :
1. Memperoleh semangat dan gairah hidup baru karena Allah
berkenan menerima taubatnya.
2. Dapat memperoleh jalan yang benar setelah terjerumus dalam jalan
kesesatan.
3. Mendapatkan simpati dan dihargai oleh orang lain karena telah
kembali kejalan yang benar.
4. Dapat mengembalikan nama baik keluarga yang sempat tercoreng
meskipun dalam waktu yang
lama.
5. Menjadikan rasa aman dan tentram bagi kehidupan masyarakat.
6. E.

Pengertian Tawakal, Ikhtiar, Sabar, Syukur, Dan Qanaah


1. 1. Tawakkal

Secara harfiah (bahasa), berarti menyerahkan diri. Secara istilah, menurut Harun Nasution
tawakal adalah menyerahkan diri kita kepada qada dan keputusan dari Allah SWT. Sedangkan
menurut Hamdun al-Qashshar tawakal adalah selalu berpegang teguh kepada Allah. Tawakal
adalah membebaskan hati dari segala ketergantungan kepada yang selain dari Allah dan
menyerahkan segala sesuatu kepadanya.
Tawakal harus diawali dan diikuti dengan kerja keras dan usaha yang maksimal karena
tawakal itu merupakan buah dari keimanan. Orang-orang yang beriman akan senantiasa berlaku
tawakal atas semua usaha yang telah ia lakukan
Pentingnya prilaku tawakkaldalam kehidupan manusia, seseorang sangat membutuhkan yang
namanya berprilaku tawakkal karena dengan adanya sikap tawakkal seseorang tidak akan
berputus asa ketika mengerjakan atau melakukan suatu usaha yang tidak sesuai dengan
harapannya. Karena ia akan senantiasa menyerahkan dirinya kepada Allah dan berprilaku sabar
dan ikhlas dalam menghadapi suatu cobaan yang datangnya dari Allah.
2. Ikhtiyar

Ikhtiyar berasal dari bahasa arab yaitu ikhtiar yang berarti mencari hasil yang lebih baik.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kata ikhtiyar itu berarti alat atau syarat untuk mencapai
maksud pilihan bebas, upaya dan daya upaya. Dalam kehidupan ini manusia senantiasa
berikhtiyar dalam mengerjakan sesuatu. Jadi ikhtiyar adalah suatu proses usaha yang dilakukan
dengan mengeluarkan segala daya, upaya dan kemampuan yang dimilikinya untuk mencapai
hasil yang terbaik yang sesuai dengan keinginannya.
Manusia diberi oleh Allah akal dan pikiran, dengan adanya dua hal tersebut maka manusia
itu memiliki kehendak. Setiap manusia pasti memiliki cita-cita dan keinginan yang berbeda-
beda, baik itu keinginan dalam jangka waktu yang panjang maupun dalam jangka waktu yang
pendek dan baik itu didunia maupun diakhirat.
Allah menjadikan manusia dimuka bumi sebagai Khalifah Fil Ardi yang mampu
mengembangkan dan memajukan alam dan peradaban dimuka bumi ini.
3. Shabar
Secara Harfiah, sabar berarti tabah hati, sedangkan menurut istilah adalah menahan diri dari
segala sesuatu yang tidak disukai karena mengharapkan ridho dari Allah swt. Menurut Zun al-
Nun al-Mishri, sabar adalah menjauhkan diri dari hal-hal yang bertentangan dengan kehendak
Allah, tetapi tetap tenang ketika menghadapi cobaan, dan menampakkan sikap cukup walaupun
sebenarnya berada dalam kefakiran dalam bidang ekonomi.
Menurut Ibn Atha, sabar adalah tetap tabah dalam menghadapi cobaan dengan sikap yang
baik. Sedangkan sabar menurut Ibn Usman al-Hairi adalah orang yang mampu memasung
dirinya atas segala sesuatu apa yang kurang menyenangkan. Dikalangan para sufi sabar diartikan
sabar dalam menjalankan perintah Allah dan menerima segala cobaan yang dtang dari Nya dan
tidak menunggu datangnya pertolongan.
4. Syukur
Syukur secara bahasa berarti berterima kasih, sedangkan menurut istilah adalah berterima
kasih kepada allah swt dan pengakuan yang tulus atas nikmat dan kurnianya melalui ucapan,
sikap dan perbuatan.nikmat dan kurnia allah banyak macamnya ada nikmat yang terdapat dalam
diri sendiri dan ada juga yang terdapat di luar diri sendiri,ada nikmat yang bersifat jasmani dan
ada pula yang bersifat rohani.
Nikmat allah yang bersifat jasmani dan terdapat dalam diri manusia seperti panca indra,
bentuk dan susunan tubuh manusia.nikmat yang berbentuk rohani seperti roh, akal.
Kemudian juga dalam kehidupan, manusia juga penting berprilaku Syukur karena orang
yang beriman kepada Allah senantiasa bersyukur. Bersyukur karena Allah telah menciptakan
manusia sebagai makhuk yang sempurna dibandingkan makhluk yang lainnya, dan manusia
diberi akal dan pikiran oleh Allah swt. Allah telah memberikan karunia yang berlimpah ruah
kepada manusia, yang mustahill kita akan dapat untuk menghitungnya. Untuk itulah kita
senantiasa bersyukur kepadaNya.

1. 5.

Qanaah

Qanaah yang secara harfiah berarti rela, puas, senang. Sedangkan secara istilah adalah sikap
berupa kerelaan hati dan merasa cukup atas apa yang telah dikaruniakan Allah kepadanya.
Menurut Harun Nasution berarti ridha, tidak berusaha, tidak menentang kada dan kadar dari
Allah swt.
Sifat Qanaah ini sangat diperlukan bagi manusia, karena dengan adanya sikap qanaah
membuat manusia itu menjadi tenang dan damai.
Prilaku Qanaah sangat penting karena manusia biasanya sukar untuk menerima keadaan-
keadaan yang biasa menimpa dirinya, seperti kemiskinan, kerugian, kehilangan pangkat dan
kedudukan, kematian dll. Hanya orang-orang yang Qanaah lah yang mampu bertahan dari
berbagai macam cobaan diatas dan juga orang yang bersifat qanaah akan tenang dan tidak
bersifat tamak dalam mengjalani kehidupan ini.
F.

Contoh-Contoh Perilaku Tawakal,Ikhtiar, Sabar, Syukur, Dan Qanaah

1.

Contoh Prilaku Tawakal

Contoh prilaku tawakkal adalah seorang petani yang sudah berusaha menjadikan sawahnya
agar mendapatkan hasil yang cukup banyak, seperti memberi pupuk, membersihkan hama,
mengairinya dengan baik kemudian dia bertawakkal kepada Allah.
2.

Contoh Prilaku Ikhtiar

Seorang pelajar yang berusaha belajar dengan rajin, untuk mencapai cita-citanya tetapi
usahanya tersebut belum tentu berhasil.
3.

Contoh prilaku Sabar

Disaat kita di timpa musibah atau mengalami ujian seperti kemiskinan maka kita betah hati
dan beranggapan allah mempunyai rencana di balik suatu kejadian atau segala sesuatu datang
dari allah dan akan kembali kepada allah.
4.

Contoh Prilaku Syukur

Menggunakan anugrah yang diberikan Allah kepada hal-hal yang baik, seperti menggunakan
mata, mulut untuk hal yang baik dan bermanfaat. Dan ketika kita mendapatkan nilai yang baik,
kita melakukan sujud syukur.
5.

Contoh Prilaku Qanaah

Keadaan kehidupan seorang buruh tani yang sudah berusaha tetapi tetap hidupnya pas-pasan
tetapi ia selalu merasa cukup dan bersyukur dan rela dengan rezki yang diterimanya.

G.

Nilai Nilai Positif Dari Tawakal, Ikhtiar, Sabar, Syukur, Dan Qanaah
1.
1. Menambah ketakwaan kepada Allah
2. Memperoleh hidup yang lebih baik
3. Dapat menghilangkan rasa kecewa yang berlebihan apabila usaha kita tidak sesuai
dengan harapan
4. Memperoleh ketenangan jiwa
5. Dapat menciptakan perasaan optimis dan meningkatkan motivasi
6. Dapat terhindar dari sifat putus asa dan prasangka buruk
7. Dapat menumbuhkan sikap kasih sayang kepada sesame
8. Terhindar dari sikap rakus dan tamak.
BAB III
PENUTUP

A.

Kesimpulan

Jadi dari penjabaran yang telah kita uraikan dalam materi diatas, dapat kita berikan
kesimpulan akhlak tersebut merupakan sutu bentuk atau cerminan yang tertatanam dalam diri
seseorang dan hal tersebut terealisasi dalam kehidupannya sehari hari. Sehingga ada yang
dinamakan dengan akhlak terpuji, dan ada juga yang dinamakan dengan akhlak tercelah.
Adapun bentuk dari akhlak terpuji tersebut ada beberapa bagian, diantaranya sebagai berikut
Ikhlas, Taat, Khauf, Taubat, Tawakal,Ikhtiar, Sabar, Syukur, Dan Qanaah.
Semuanya ini memiliki sisi positif dari pergaulan yang kita lakukan, baik dalam melakukan
hubungan yang bersifat horizontal atau dalam melakukan hubungan dengan AllahSWT atau
dalam melakukan hubunga secara vertikal yaitu dalam melakukan hubungan atau bergaul antar
sesama Manusia.
B.

Saran

Dari pembahasan yag telah kami sajikan diatas, kami berharap mudah mudahan setelah kita
mempelajari pelajaran mengenai akhak terpuji ini, agar bisa kita jadikan sebagai rujukan dalam
melakukan pergaulan dalam kehidupan baik bergaul dengan Allah atau bergaul antar sesama
manusia, kemudian juga kami selaku pemakalah berharap kepada segenap pembaca makalah ini,

agar jangan mengambil rujukan hanya terfokus kepada materi yang telah kami sajikan dalam
makalah ini saja, akan tetapi mari kita sama sama aktif dalam mencari buku buku dan sumber
lainnya yang membahas masalah akhlak terpuji ini secara mendalam, sehingga lebih
memantapkan pengetahuan kita mengenai pembahasan akhlak terpuji tersebut.

Share this:

Twitter3
Facebook

Sukai ini:
Suka Memuat...

Terkait
ESENSI DARI IBADAH QURBAN
Sampah dibuang jadi Penyakit, ditabung jadi duit
TUGAS ETIKA DAN PROFESI PENDIDIKAN
Bookmark the permalink.
Meninggalkan komentar

Navigasi pos
Previous Next

Berikan Balasan
e3e248f382

/2012/10/25/maka guest

Tulis komentar di sini...

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:
(wajib)(Alamat takkan pernah dipublikasikan)

(wajib)

WordPress.com( Logout / Ubah )

( Logout / Ubah )

( Logout / Ubah )

( Logout / Ubah )

Kirim Komentar

80

82930d1e8f

1443606336
1443682029031

Cari:
Cari

Pos-pos Terakhir

SIAP UN MAU KEMANA ?

Sampah dibuang jadi Penyakit, ditabung jadi duit

Selamat Milad ke III Sangka FM

JANGAN JADIKAN UJIAN NASIONAL SEBAGAI BEBAN

PEMIMPIN YANG DIHARAPKAN

Arsip

Mei 2013

Maret 2013

Desember 2012

November 2012

Oktober 2012

Mei 2012

Kategori

Uncategorized

Meta

Mendaftar

Masuk log

RSS Entri

RSS Komentar

WordPress.com

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com. | The Dusk To Dawn Theme.
Ikuti

Ikuti SYAFRI SALMI


Kirimkan setiap pos baru ke Kotak Masuk Anda.
subscribe

36357864

https://syafrisalm

loggedout-follow

1fa8827d08

/2012/10/25/maka

Daftarkan saya

Buat situs dengan WordPress.com


%d blogger menyukai ini:

agama islam di dunia


Minggu, 09 Mei 2010
tentang akidah akhlak
Aqidah Akhlak
30 10 2009

1. A.

Pengertian

Aqidah

Akhlak

1. Pengertian Aqidah
Secara etimologis (lughat), aqidah berakar kata dari kata aqada-yaqidu-aqdan-aqidatan.
Aqdan berarti simpul, ikatan, perjanjian dan kokoh. Setelah terbentuk menjadi aqidah
berarti keyakinan,[1] dapat pula diartikan ( ) berarti mengingat, menyimpulkan,
menggabungkan.[2]
Sebagaimana diketahui bahwa dasar pokok utama dalam Islam adalah aqidah atau
keyakinan secara etimologik, aqidah berarti credo, keyakinan hidup, dan secara khusus
aqidah berarti kepercayaan dalam hati, diikrarkan dengan lisan dan diamalkan dengan
perbuatan.[3] Menurut Arifin Zainal Dzamaris, aqidah istilah suatu yang dianut oleh
manusia dan diyakini apakah berwujud agama atau lainnya.[4]
1. 2. Ruang Lingkup Pembahasan Aqidah
Obyek materi pembahasan mengenai aqidah pada umumnya adalah Arkan Al-Iman, yaitu:
1. Iman kepada Allah swt.

2. Uman kepada malaikat (termasuk pembahasan tentang makhluk rohani lainnya


seperti Jin, iblis dan syaitan).
3. Iman kepada kitab-kitab Allah
4. Iman kepada Rasul Allah
5. Iman kepada hari akhir
6. Iman kepada taqdir Allah.[5]
Aqidah Islam berawal dari keyakinan kepada zat mutlak yang Maha Esa yang disebut Allah.
Allah Maha Esa dalam zat, sifat, perbuatan dan wujudnya. Kemaha-Esaan Allah dalam zat,
sifat, perbuatan dan wujdunya itu disebut tauhid. Tauhid menjadi inti rukun iman.[6]
Aqidah pokok yang perlu dipercayai oleh tiap-tiap muslimin, yang termasuk unsur pertama
dari unsur-unsur keimanan ialah mempercayai:
1. Wujud (ada) Allah dan wahdaniyat (keesaannya) sendiri dalam menciptakan,
mengatur dan mengurus segala sesuatu. Tidak bersekutu dengan siapapun tentang
kekuasaan dan kemuliaan. Tiada menyerupainya tentang zat dan sifatnya. Hanya Dia
saja yang berhak disembah, dipuja dan dimuliakan secara istimewa. Kepadanya saja
boleh menghadapkan permintaan dan menundukkan diri tidak ada pencipta dan
pengatur selain darinya.
Firman Allah dalam QS. Al-Ikhlas (112): 1-4.
. .
. .
Terjemahnya:
Katakanlah: Dia-lah Allah, Yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang bergantung kepadaNya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada
seorangpun yang setara dengan Dia.[7]
1. Bahwa Tuhan memilih di antara hamba-Nya, yang dipandang layak untuk memikul
risalah-Nya (putusan-Nya) kepada rasul-rasul itu disampaikan wahyu dengan

perantara malaikat. Mereka berkewajiban menyeru kepada keimanan dan mengajak


mengerjakan amal saleh (perbuatan baik). Karena itu wajiblah beriman kepada
segenap rasul yang disebut dalam Al-Quran
2. Adanya malaikat yang membawa wahyu dari Allah kepada rasul-rasul-Nya juga
mempunyai kitab-kitab suci yang merupakan kumpulan wahyu Ilahi dan isi risalah
Tuhan.
3. Mempercayai apa yang terkandung dalam risalah itu. Di antaranya Iman kepada hari
kebangkitan dan pembalasan. Juga iman kepada pokok-pokok syariat dan peraturanperaturan yang telah dipilih Tuhan sesuai dengan keperluan hidup manusia dan
selaras dengan kesanggupan mereka, sehingga tergambarlah dengan nyata keadilan,
rahmat, kebesaran dan hikmat kebijaksanaan Ilahi.[8]
Adapun penjelasan ruang lingkup pembahasan aqidah yang termasuk dalam Arkanul Iman,
yaitu:
1. Iman kepada Allah swt.
Pengertian iman kepada Allah ialah:
1) Membenarkan dengan yakin akan adanya Allah
2) Membenarkan dengan yakin keesan-Nya, baik dalam perbuatan-Nya menciptakan alam,
makhluk seluruhnya, maupun dalam menerima ibadat segenap makhluknya.[9]
3) Membenarkan dengan yakin, bahwa Allah bersifat dengan segala sifat sempurna, suci
dari sifat kekurangan yang suci pula dari menyerupai segala yang baharu (makhluk).
Allah zat yang maha mutlak itu, menurut ajaran Islam, adalah Tuhan yang Maha Esa.
Segala sesuatu yang mengenai Tuhan disebut ketuhanan.[10]
Firman Allah QS. Al-Baqarah (2): 163.



Terjemahnya:

Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah)
melainkan Dia, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.[11]
Al-Quran telah memberikan petunjuk, cara bagaimana memperoleh keimanan terhadap
aqidah pokok. Selanjutnya Al-Quran memberikan pula petunjuk sekitar ketuhanan dengan
menerangkan nama. Nama dan sifat-sifat Tuhan, yang menggambarkan zat Allah,
kekuasaan-Nya, kebijaksanaan-Nya, sifat-sifat kesempurnaan dan layak baginya wajib kita
iman.
Dalam mengimani Allah swt. bukan berarti Al-Quran memperkenalkan Allah swt. sebagai
sesuatu yang bersifat ide atau material, yang tidak dapat diberi sifat atau digambaran
dalam kenyataan atau dalam keadaan yang dijangkau oleh akal manusia.
Karena itu Al-Quran menempuh cara pertengahan dalam memperkenalkan Tuhan, Dia,
menurut Al-Quran antara lain Maha Mendengar, maha melihat, hidup, berkehendak,
menghidupkan dan mematikan, Ar-Rahman.[12]
Firman Allah QS. Al-Araf (7): 80.
Terjemahnya:
Ayat di atas mengajak manusia untuk berdoa/menyerunya dengan sifat-sifat-Nya, namanama yang terbaik itu dalam arti mengajak untuk menyesuaikan kandungan permohonan
dengan sifat yang disandang Allah, sehingga jika seorang memohon rezeki ia menyeru Allah
dengan sifat ar-Razak (pemberi rezeki).[13]
Dengan demikian setelah kita mengimani Allah, maka kita membenarkan segala perbuatan
dengan beribadah kepadanya, melaksanakan segala perintahnya dan menjauhi segala
larangannya, mengakui bahwa Allah swt. bersifat dari segala sifat, dengan ciptaan-Nya di
muka bumi sebagai bukti keberadaan, kekuasaan, dan kesempurnaan Allah swt.[14]
1. Iman Kepada malaikat-malaikat-Nya
Menurut Kamus Bahasa Indonesia, kata malaikat diartikan makhluk Allah yang taat,
diciptakan dari cahaya yang mempunyai tugas khusus dari Allah.[15]

Beriman kepada malaikat ialah mempercayai bahwa Allah mempunyai makhluk yang
dinamai malaikat yang tidak pernah durhaka kepada Allah, yang senantiasa melaksanakan
tugasnya dengan sebaik-baiknya dan secermat-cermatnya. Lebih tegas, iman akan malaikat
ialah beritikad adanya malaikat yang menjadi perantara antara Allah dengan rasul-rasulNya, yang membawa wahyu kepada rasul-rasul-Nya.[16]
Di dalam Al-Quran banyak ayat yang menyeru kita mengimankan sejenis makhluk yang
gaib, yang tidak dapat dilihat oleh mata, tidak dapat dirasa oleh panca indera, itulah
makhluk yang dinamai malaikat.
Firman Allah swt. QS. Fushshilat (41): 30.




Terjemahnya:
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: Tuhan kami ialah Allah kemudian mereka
meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan
mengatakan): Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan
bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu.
[17]
Malaikat selalu memperhambakan diri kepada Allah dan patuh akan segala perintah-Nya,
serta tidak pernah berbuat maksiat dan durhaka kepada Allah swt.
Firman Allah swt. QS. Al-Anbiya (21): 27


Terjemahnya:
Mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintahperintahNya.[18]
Mengenai nama-nama dan tugas para malaikat tidak bisa diperkirakan sesama mereka juga
ada perbedaan dan tingkatan-tingkatan, baik dalam kejadian maupun dalam tugas, pangkat

dan kedudukannya baik yang berada dan tugas di alam ruh maupun ada yang bertugas di
dunia.
Di antara nama-nama dan tugas malaikat adalah:
1) Malaikat Jibril, bertugas menyampaikan wahyu kepada Nabi-nabi dan rasul
2) Malaikat Mikail, bertugas mengatur hal-hal yang berhubungan dengan alam seperti
melepaskan angin, menurunkan hujan, menumbuhkan tumbuh-tumbuhan.
3) Malaikat Israfil, bertugas meniup terompet di hari kiamat dan hari kebangkitan nanti.
4) Malaikat Maut (Malaikal maut) bertugas mencabut nyawa manusia dan makhluk hidup
lainnya.
5) Malaikat Raqib dan Atid, bertugas mencatat amal perbuatan manusia
6) Malaikat ridwan bertugas menjaga surga dan memimpin para pelayan surga
7) Malaikat Malik, bertugas menjaga neraka dan pemimpin para malaikat menyiksa
penghuni neraka
8) Malaikat yang bertugas memikul Arasy
9) Malaikat yang menggerakkan hati manusia bentuk berbuat kebaikan dan kebenaran
10)Malaikat yang bertugas mendoaka orang-orang yang beriman supaya diampuni oleh
Allah segala dosa-dosanya diberi ganjaran surga dan dijaga dari segala keburukan dan doadoa lain.[19]
Dengan beriman kepada malaikat-malaikat-Nya, maka kita akan lebih mengenal kebesaran
dan kekuasaan Allah swt. lebih bersyukur akan nikmat yang diberikan dan berusaha selalu
berbuat kebaikan dan menjauhi segala larangannya. Karena malaikat selalu mengawasi dan
mencatat amal perbuatan manusia.
1. Iman kepada kitab-kitab Allah swt.

Keyakinan kepada kitab-kitab suci merupakan rukun iman ketiga. Kitab-kitab suci itu
memuat wahyu Allah. Beriman kepada kitab-kitab Tuhan ialah beritikad bahwa Allah ada
menurunkan beberapa kitab kepada Rasulnya, baik yang berhubungan itikad maupun yang
berhubungan dengan muamalat dan syasah, untuk menjadi pedoman hidup manusia. baik
untuk akhirat, maupun untuk dunia. Baik secara individu maupun masyarakat.[20]
Jadi, yang dimaksud dengan mengimani kitab Allah ialah mengimani sebagaimana yang
diterangkan oleh Al-Quran dengan tidak menambah dan mengurangi. Kitab-kitab yang
diturunkan Allah telah turun berjumlah banyak, sebanyak rasulnya. Akan tetapi, yang masih
ada sampai sekarang nama dan hakikatnya hanya Al-Quran. Sedangkan yang masih ada
namanya saja ialah Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa, Injil kepada Nabi Isa dan
Zabur kepada Daud. [21]
Firman Allah swt. QS. Al-Furqan (25): 35

Terjemahnya:
Dan sesungguhnya Kami telah memberikan Al Kitab (Taurat) kepada Musa dan Kami telah
menjadikan Harun saudaranya, menyertai dia sebagai wazir (pembantu).[22]
Kitab-kitab Allah yang diturunkan sebelum kitab suci Al-Quran tidak bersifat universal
seperti Al-Quran, tapi hanya bersifat lokal untuk umat tertentu. Dan tidak berlaku
sepanjang masa. Oleh karena itu, tidak memberi jaminan terpelihara keaslian atau
keberadaan kitab-kitab tersebut sepanjang zaman sebagaimana halnya Allah memberikan
jaminan terhadap Al-Quran.
Al-Quran adalah kitab suci umat Islam yang memuat wahyu Allah yang disampaikan oleh
Malaikat

Jibril

kepada

Nabi

Muhammad

selama

masa

kerasulannya.[23]

Al-Quran

merupakan kitab suci yang mempunyai kesempurnaan di atas kitab-kitab sebelumnya atau
menjadi penyempurna, kelebihan Al-Quran tidak dapat diragukan lagi.
Firman Allah swt. dalam QS. Al-Isra (17): 88

Terjemahnya:
Katakanlah: Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al
Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun
sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain.[24]
Al-Quran al-karim memperkenalkan dirinya dengan berbagai ciri dan sifat. Salah satu
diantaranya adalah bahwa ia merupakan kitab yang keotentikannya dijamin Allah, dan ia
selalu dipelihara.[25]
Firman Allah QS. Al-Hijr (15): 9.

Terjemahnya:
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar
memeliharanya.[26]
Dari berbagai penjelasan dan ayat-ayat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
1. Al-Quran adalah kitab hidayah yang memberi petunjuk kepada manusia dari
berbagai

persoalan-persoalan

aqidah,

syariah,

ibadah,

tasyri,

akhlak

demi

kebahagiaan hidup.
2. Tiada pertentangan antara Al-Quran dengan ilmu pengetahuan
3. Membenarkan

atau

menjalankan

teori-teori

ilmiah

berdasarkan

Al-Quran

bertentangan dengan tujuan pokok atau sifat Al-Quran dan bertentangan pula
dengan ciri khas ilmu pengetahuan.
4. Memahami ayat-ayat Al-Quran sesuai dengan penemuan-penemuan baru adalah
ijtihad yang baik.[27]
Al-Quran menyangkut segala hal. Banyak ayat secara terperinci membahas tentang
kehidupan dunia ini dan sesudahnya yang dijelaskan dengan cara yang amat masuk akal.
[28] Kesederhanaan Al-Quran membuatnya dipahami oleh semua orang sehingga mereka

yang tidak bertakwa atau bahkan membenci Allah, memandang Al-Quran dengan
prasangka buruk akan dapat mengambil kebaikan dari ajaran yang agung.[29]
1. Iman kepada Nabi dan Rasul
Yakin pada para Nabi dan rasul merupakan rukun iman keempat. Perbedaan antara Nabi
dan Rasul terletak pada tugas utama. Para nabi menerima tuntunan berupa wahyu, akan
tetapi tidak mempunyai kewajiban untuk menyampaikan wahyu itu kepada umat manusia.
Rasul adalah utusan (Tuhan) yang berkewajiban menyampaikan wahyu yang diterima
kepada umat manusia.[30]
Di Al-Quran disebut nama 25 orang Nabi, beberapa diantaranya berfungsi juga sebagai
rasul ialah (Daud, Musa, Isa, Muhammad) yang berkewajiban menyampaikan wahyu yang
diterima kepada manusia dan menunjukkannya cara pelaksanaannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Sebagaimana manusia biasa lainnya Nabi dan Rasul pun hidup seperti kebanyakan manusia
yaitu makan, minum, tidur, berjalan-jalan, mati dan sifat-sifat manusia lainnya. Nabi
Muhammad saw. sebagai Nabi sekaligus Rasul terakhir tidak ada lagi rangkaian Nabi dan
Rasul sesudahnya.
Firman Allah QS. Al-Ahzab (33): 40.

Terjemahnya:
Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia
adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala
sesuatu.[31]
Sebagai Nabi yang terakhir beliau telah menyempurnakan bangunan dinullah yang dimulai
dikerjakan secara bertahap oleh para Nabi dan Rasul sebelumnya. Yang wajib kita imani,
sebagai Nabi yang diutus untuk seluruh umat manusia sepanjang zaman sampai akhir
kiamat.

Seorang muslim wajib beriman kepada seluruh Nabi dan Rasul-Nya yang telah diutus oleh
Allah SWT, baik yang disebutkan namanya maupun yang tidak disebutkan namanya.
Seorang

muslim

wajib

membenarkan

semua

Rasul

dengan

sifat-sifat,

kelebihan,

keistimewaan satu sama lain, tugas dan mukjizatnya masing-masing seperti yang
diperintahkan oleh Allah.
1. Iman kepada hari Akhir
Rukun iman yang kelima adalah keyakinan kepada hari akhir. Keyakinan ini sangat penting
dalam rangkaian kesatuan rukun iman lainnya, sebab tanpa mempercayai hari akhirat sama
halnya dengan orang yang tidak mempercayai agama Islam, itu merupakan hari yang tidak
diragukan lagi.
Firman Allah SWT. QS. An-Nisa (4): 87.





Terjemahnya:
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Sesungguhnya Dia akan
mengumpulkan kamu di hari kiamat, yang tidak ada keraguan terjadinya. Dan siapakah
orang yang lebih benar perkataan (nya) daripada Allah.[32]
Hari akhirat ialah hari pembalasan yang pada hari itu Allah menghitung (hisab) amal
perbuatan setiap orang yang suda dibebani tanggung jawab dan memberikan putusan
ganjaran sesuai dengan hasil hitungan itu.[33]
Pembahasan tentang hari akhir dimulai dari pembahasan tentang alam kubur karena
peristiwa kematian sebenarnya sudah merupakan kiamat kecil dan juga karena orang-orang
yang sudah meninggal dunia telah memasuki bagian dari proses transisi dari kehidupan di
dunia menuju kehidupan di akhirat.
Menurut sebagian ahli tauhid, hari akhirat ialah hari manusia dibangkitkan dari kubur untuk
digiring kepada masyar, tempat mereka dikumpulkan sementara dan belum lagi ditentukan
tempat mereka, surga atau neraka.[34] Dikatakan akhirat, karena hari itu adalah hari

penghabisan yang dinantikan oleh makhluk hidup dan tidak ada lagi yang hidup dan
ditunggu-tunggu sesudah hari kiamat terjadi.
Keimanan kepada Allah berkaitan erat dengan keimanan kepada hari akhir. Hal ini
disebabkan keimanan kepada Allah menuntut amal perbuatan, sedangkan amal perbuatan
baru sempurna dengan keyakinan tentang adanya hari akhirat. Demi tegaknya keadilan,
harus ada suatu kehidupan baru dimana semua pihak akan memperoleh secara adil dan
sempurna hasil-hasil perbuatan yang didasarkan atas pilihannya masing-masing.[35]
Firman Allah SWT. QS. Thaha (20): 15.

Terjemahnya:
Sesungguhnya hari kiamat itu akan datang Aku merahasiakan (waktunya) agar supaya tiaptiap diri itu dibalas dengan apa yang ia usahakan.[36]
Hari akhir ini ada baiknya kembali kita ingat bahwa seorang mukmin wajib beriman dengan
hari akhir dengan segala proses, peristiwa dan keadaan yang terjadi pada hari itu sesuai
dengan apa-apa yang telah diberikan dalam Al-Quran dan sunnah Rasulullah saw. tanpa
mengurangi dan menambahnya. Keyakinan kepada hari akhirat juga menolong manusia
memperkembangkan kepribadiannya.[37]
1. Iman kepada qada dan qadar
Dalam menciptakan sesuatu, Tuhan selalu berbuat menurut Sunnahnya, yaitu hukum sebab
akibat. Sunnahnya ini adalah tetap tidak berubah-ubah, kecuali dalam hal-hal khusus yang
sangat jarang terjadi. Sunnah Tuhan ini mencakup dalam ciptaannya, baik yang jasmani
maupun yang bersifat rohani.
Makna qadar dan takdir ialah aturan umum berlakunya huykum sebab akibat, yang
ditetapkan olehnya sendiri.[38] Definisi segala ketentuan, undang-undang, peraturan dan
hukum yang ditetapkan secara pasti oleh Allah SWT, untuk segala yang ada.[39]

Pengertian di atas sejalan dengan penggunaan qadar di dalam Al-Quran berbagai macam
bentuknya yang pada umumnya mengandung pengertian kekuasaan Allah SWT, yang
termasuk hukum sebab akibat yang berlaku bagi segala makhluk hidup maupun yang mati.
Firman Allah QS. Al-Hijr (15): 21.



Terjemahnya
Dan tidak ada sesuatupun melainkan pada sisi Kami-lah khazanahnya; dan Kami tidak
menurunkannya melainkan dengan ukuran yang tertentu.[40]
Untuk memahami takdir, manusia harus hidup dengan ikhtiar, dalam kehidupan sehariharinya takdir Ilahi berkaitan erat dengan usaha manusia dan diiringi dengan doa dan
tawakkal.[41] Seorang muslim wajib beriman dengan qada dan qadar kesalahan dalam
memahaminya akan melahirkan dan sikap yang salah pula dalam menempuh di kehidupan
di dunia ini.
Ada beberapa hikma yang dapat dipetik dari keimanan kepada qada dan qadar, ini antara
lain:
1. Melahirkan kesadaran bagi umat manusia bahwa segala sesuatu di dalam semesta ini
berjalan sesuai dengan hukum-hukum yang telah ditetapkan pasti oleh Allah SWT.
2. Mendorong manusia untuk terus beramal dengan sungguh-sungguh untuk mencapai
kehidupan baik di dunia maupun di akhirat, mengikuti hukum sebab akibat dari Allah
SWT.
3. Mendorong manusia untuk semakin dekat dengan Allah SWT.
4. Menanamkan sikap tawakkal dalam diri manusia, karena manusia hanya bisa
berusaha dan berdoa, sedangkan nasibnya diserahkan kepada Allah SWT.
5. Mendatangkan ketenangan jiwa dan ketentraman hidup, karena menyakini apapun
yang terjadi adalah atas kehendak dan qadar Allah SWT.

2. Akhlak
1. Pengertian akhlak
Secara etimologis (lughat) akhlaq (bahasa Arab) adalah bentuk jamak dari khulaq yang
berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat.[42] Prof. KH. Farid Maruf
mendefinisikan akhlak adalah kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan
mudah karena kebiasaan tanpa meimbulkan pertimbangan pikiran terlebih dahulu[43].
Di samping istilah akhlak juga dikenal etika dan moral ketiga istilah ini sama-sama
menentukan nilai baik dan buruk sikap perbuatan manusia. perbedaannya terletak pada
standar masing-masing. Bagi akhlak standarnya adalah Al-Quran dan assunah, bagi etika
standarnya adalah akal pikiran; dan bagi moral standarnya adalah adat kebiasaan yang
umum berlaku di masyarakat.[44]
Definisi-definisi akhlak dapat dilihat pada lima ciri yang terdapat dalam perbuatan akhlak,
yaitu:
1) Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang telah tertanam kuat dalam jiwa seseorang,
sehingga telah menjadi kepribadiannya
2) Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan mudah dan tanpa pemikiran
3) Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang timbul dalam diri orang yang mengerjakannya,
tanpa ada paksaan atau tekanan dari luar
4) Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan sesungguhnya, bukan mainmain atau karena bersandiwara.
5) Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan ikhlas semata karena Allah swt,
bukan karena ingin mendapat pujian.[45]
Dalam pembinaan akhlak mulia merupakan ajaran dasar dalam Islam dan pernah diamalkan
seseorang, nilai-nilai yang harus dimasukkan ke dalam dirinya dari semasa ia kecil.[46]
Ibadah dalam Islam erat sekali hubungannya dengan pendidikan akhlak. Ibadah dalam AlQuran dikaitkan dengan taqwa, dan taqwa berarti pelaksanaan perintah Tuhan dan

menjauhi larangannya. Larangan Tuhan berhubungan perbuatan tidak baik, orang bertaqwa
adalah orang yang menggunakan akalnya dan pembinaan akhlak adalah ajaran paling dasar
dalam Islam.[47]
Dalam persepktif pendidikan Islam, pendidikan akhlak al-karimah adalah faktor penting
dalam pembinaan umat oleh karena itu, pembentukan akhlak al-karimah dijadikan sebagai
bagian dari tujuan pendidikan. Pendapat Atiyah al-Abrasyi, bahwa pendidikan budi pekerti
adalah jiwa dari pendidikan Islam, dan mencapai kesempurnaan akhlak merupakan tujuan
pendidikan Islam.[48]
Firman Allah swt. dalam QS. (29): 45




Terjemahnya:
dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan)
keji dan mungkar.[49]
Firman Allah swt. dalam QS. (3): 159



Terjemahnya:
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka.
Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari
sekelilingmu.[50]
Dari dua ayat di atas sangat jelas menekankan kita untuk menjadikan akhlak sebagai
landasan segala tingkah laku yang berasal dari Al-Quran. Sebetulnya seluruh ajaran AlQuran adalah akhlak.[51]
1. Ruang Lingkup Akhlak
Secara rinci akhlak dalam Islam dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu:

1) Akhlak manusia terhadap al-khaliq


2) Akhlak manusia terhadap dirinya sendiri
3) Akhlak manusia terhadap sesamanya
4) Akhlak manusia terhadap alam lingkungannya.[52]
Yunahar Ilyas membagi pembahasan akhlak dengan enam bagian, yaitu:
1) Akhlak terhadap Allah swt.
2) Akhlak terhadap Rasulullah saw.
3) Akhlak pribadi
4) Akhlak dalam keluarga
5) Akhlak bermasyarakat
6) Akhlak bernegara.[53]
Prinsip akhlak dalam Islam yang paling menonjol adalah bahwa manusia dalam melakukan
tindakan-tindakannya, ia mempunyai kehendak-kehendak dan tidka melakukan sesuatu. Ia
harus bertanggung jawab atas semua dilakukannya dan harus menjaga perintah dan
larangan akhlak. Tanggung jawab itu merupakan tanggung jawab pribadi muslim, begitupun
dalam kehidupan sehari-hari harus selalu menampakkan sikap perbuatan berakhlak. Akan
tetapi akhlak bukalah semata-mata hanya perbuatan akan tetapi lebih kepada gambaran
jiwa yang tersembunyi.
1. B. Garis-garis Besar Progaram Pengajaran (GBPP) Bidang Akhlak Aqidah
Akhlak.
1. 1. Pengertian Bidang Sutudi Aqidah Akhlak
Mata pelajaran aqidah akhlak adalah sub mata pelajaran pada jenjang pendidikan dasar
yang membahas ajaran agama Islam dalam segi aqidah dan akhlak. Mata pelajaran aqidah

akhlak juga merupakan bagian dari mata pelajaran pendidikan agama Islam yang
memberikan bimbingan kepada siswa agar memahami, menghayati, meyakini kebenaran
ajaran Islam serta bersedia mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari.[54]
1. 2. Fungsi Bidang Studi Aqidah Akhlak
Bidang sutudi aqidah akhlak berfungsi
1. Penanaman nilai ajaran Islam sebagai pedoman mencapai kebahagiaan didunia dan
akhirat.
2. Pengembangan keimanan dan ketakawaan kepada Allah swt., serta akhlak mulia
peserta didik seoptimal mungkin yang mulai ditanamkan dilingkungan keluarga.
3. Penyesuaian mental dan peserta didik terhadap lingkungan fisik dan sosial melalui
aqidah akhlak.
4. Perbaikan

kesalahan-kesalahan,

kelemahan-kelemahan

peserta

didik

dalam

keyakinan pengamalan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.


5. Mencegah peserta didik dari hal-hal negatif dari lingkungannya atau dari budaya
asing yang akan dihadapinya sehari-sehari.
6. Pengajaran tentang informasi dan pengetahuan keimanan dan akhlak
7. Penyaluran peserta didik untuk mendalami aqidah akhlak pada jenjang pendidikan
yang lebih penting.[55]
1. 3. Tujuan Bidang Sutudi Aqidah Akhlak
Bidang situdi aqidah akhlak bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan
peserta didik yang diwujudkan dalam akhlaknya yang terpuji, melalui pemberian dan
pemupukkan pengetahuan, penghayatan, pengalaman peserta didik tentang aqidah dan
akhlak Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dan meningkatkan
kualitas keimanan dan ketakwaan kepada Allah swt, serta berakhak mulia dalam kehidupan

pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta untuk dapat melanjutkan pada
jenjang pendidikan yang lebih tinggi.[56]
1. 4. Ruang Lingkup Bidang Studi Aqidah Akhlak
Secara garis besar, mata pengajaran aqidah akhlak berisi materi pokok sebagai berikut:
1. Hubungan manusia dengan akhlak
Hubungan vatikal antara manusia khaliqnya mencakup dari segi aqidah yang meliputi, iman
kepada Allah, iman kepada malaikat-malaikatnya, iman kepada kitab-kitabnya, iman kepada
rasul-rasulnya, dan kepada qada dan qadarnya.
1. Hubungan manusia dengan hamba
Materi yang dipelajari meliputi akhlak dalam pergaulan hidup sesama manusia, kewajiban
membiasakan diri sendiri dan orang lain, serta menjauhi akhlak yang buruk.
1. Hubungan manusia dengan lingkungannya
Materi yang pelajari meliputi akhlak menusia terhadap lingkungannya, baik lingkungan
dalam arti yang luas, maupun akhlak hidup selain manusia, yaitu binatang dan tumbuhtumbuhan.[57]
1. C. Pengertian Kepribadian Siswa.
Kepribadian berasal dari kata pribadi yang berarti keadaan manusia orang perorang atau
keseluruhan sifat-sifat yang merupakan watak perorangan. Anton M. Meovono mengatakan
kepribadian adalah:
Sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang atau suatu bangsa yang membedakan
dirinya dari orang atau bangsa lainnya.[58]
Menurut Hortmann kepribadian adalah:
Susunan yang teriutegrasikan dari ciri-ciri umum seseorang individu sebaigaimana yang
dinyatakan dalam corak khas yang tegas yang diperlihatkannya kepada orang lain.[59]

Dari kedua defenisi diatas, Witherington menyimpulkan bahawa kepribadian mempunyai


ciri-ciri sebagai berikut:
1. Manusia karena keturunannya mula-mula hanya merupakan individu dan berubah
menjadi suatu pribadi setelah mendapat pengaruh lingkungan sosial hanya dengan
cara belajar.
2. Kepribadian adalah istilah untuk menyebutkan tingkah laku seseorang secara
terintegrasikan dan bukan hanya beberapa aspek saja.
3. Kepribadian untuk menyatakan pengertian tertentu saja yang ada pada pikiran orang
lain dan pikiran tersebut ditentukan oleh nilai perangsang sosial seseorang.
4. Kepribadian tidak menytakan sesuatu yang bersifat statis seperti bentuk atau ras
tetapi menyertakan keseluruhan dan kesatuan dari tingkah laku seseorang.
5. Kepribadian tidak berkembang secara fasif saja, tetapi setiap orang mempergunakan
kapasitasnya secara aktif untuk menyesuaikan diri kepada lngkungan sosial.
Cermin dari ciri-ciri kepribadian tersebut, pada dasarnya merupakan unsur yang terkandung
dalam diri anak, yang akan dikembangkan melalui pendidikan, sehingga kepribadian anak
menampilkan ciri-ciri khas seorang muslim.
Adapun istilah digunkan untuk menggambarkan tentang kepribadian anak menurut
Jalaluddin adalah sebagai berikut:
1. Mentality, yaitu situasi mental yang berhubungan dengan kegiatan mental atau
intelektual.
2. Personality, yaitu ciri seorang yang dengan adanya ciri tersebut menyebabkan ia
dapat dibedakan dari orang lain, berdasarkan seluruh sikap yang ditampilkan.
3. Individuality, yaitu sikap khas seseorang yang menyebabkan seseorang mempunyai
sikap yang berbeda dari orang lain.

4. Identity, yaitu sikap kedirian sebagai suatu kesatuan dari sifat-sifat mempertahankan
dirinya terhada sesuatu dari luar.[60]
Dari penjelasan istilah diatas, nampaknya bahwa kepribadian itu adalah hasil dari suatu
proses kehidupan yang dijalani seseorang. Oleh karena itu, proses yang dialami tiap orang
itu berbeda beda, maka kepribadian tiap-tiap individu pun berbeda.
Namun demikian, karena hidup ini mempunyai tujuan tertentu dan kepribadian sendirisendiri ternyata dapat dibentuk dalam hidup. Usaha yang sistematis dan berencana,
manusia dapat mengupayakan terbentuknya kepribadian yang diharapkan sebagaimana
dalam tap MPR No. II tahun 1983, mengatakan bahwa:
Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembagunan manusia seutuhnya dan
pembangunan seluruh masyarakat Indonesia.[61]
Analisis secara filosifis mengatakan bahwa hakekat kodrat martabat manusia memiliki
potensi esensial sebagai berikut:
1. Manusia sebagai mahluk pribadi (Individual being)
2. Manusia sebagai mahluk sosial (Sosial being)
3. Manusia sebagai mahluk susila (Moral being)
4. Manusia sebagai mahluk bertuhan.[62]
Perkembangan atau aktualisasi dari potensi esensial manusia secara kesatuan integral akan
menentukan kualitas kepribadian seseorang.
Berdasarkan

pemahaman

tersebut,

maka

kepribadian

dapat

dirumuskan

sebagai

penampilan ciri khas manusia didalam sikap lahiriah dan sikap mental yang dimiliki. Manusia
berupaya untuk mempertahankan keberadaan pribadinya masing- masing sebagai jati diri
setiap individu. Upaya tersebut akan lebih efektif apabila dilakukan melalui bimbingan dan
pengarahan. Pembentukan kepribadian melalui proses yang cukup panjang, yaitu sepanjang
kehidupan manusia itu sendiri.

Dari beberapa defenisi atau penjelasan diatas, penulis menyimpulkan bahwa kepribadian
adalah unsur kejiwaan atau psikis serta moral yang tampil dalam bentuk tingkah laku yang
dapat diamati secara lahiriah dalam pergaulan bersama. Pribadi bersifat unik ; artinya
kepribadian seseorang sifatnya khas dan mempunyai ciri-ciri yang membedakannya dengan
individu yang satu dengan yang lainnya.
D. Aspek- aspek kepribadian siswa.
Pembentukan kepribadian itu bukan suatu hal yang sekali jadi, melainkan berlangsung
secara berangsur-angsur dan mangalami proses perkembangan secara sistematis. Oleh
karena

itu,

pembentukan

kepribadian

merupakan

suatu

proses,

dan

akhir

dari

perkembangan itu berlangsung secara baik pula atau dengan kata lain kepribadian yang
harmonis.
Kepribadian itu disebut harmonis kalau segala aspek-aspek kejiwaan seimbang dengan
tenaga yang bekerja seimbang pula sesuai dengan kebutuhan. Sebagaimana firman Allah
swt, QS. Al-Baqarah (2):143.

Terjemahnya:
Dan demikian (pula) kami telah menjadikan kamu (ummat Islam), ummat yang adil dan
pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar rasul (Muhammad)
menjadi saksi atas (perbuatan) kamu.[63]
Adapun aspek-aspek kepribadian yang di maksud oleh Ahmad D. Marimba adalah:
1. Aspek-aspek kejasmanian, meliputi tingkah laku luar yang mudah nampak dan
ketahuan dari luar, misalnya cara berbuat dan berbicara.
2. Begitu pula aspek kejiwaan yang meliputi aspek-aspek yang tidak mudah nampak
dan ketahuan dari luar, misalanya caa-acara berpikir, sikap dan minat.
3. Disisi lain aspek kerohanian yang luhur, meliputi aspek kejiwaan yang lebih abstrak,
seperti filsafat hidup dan kepercayaan. Ini meliputi sistem nilai yang telah meresap di

dalam kepribadian itu, yang menjadikan bagian pribadi yang mendarah daging dalam
kepribadian itu yang mengarahkan dan memberi corak seluruh kehidupan individu
seseorang. Bagi orang-orang yang beragama, aspek tersebut yang menuntutnya
kearah kebahagian, bukan saja didunia tetapi juga di akhirat. Dan aspek-aspek inilah
yang memberi kualitas kepribadian manusia secara keseluruhannya.[64]
Ketiga aspek kepribadian tersebut yang akan dibentuk melalui pendidikan. Sasaran yang
dituju dalam pembentukan kepribadian adalah keutuhan jiwa dan mental yang memili
akhlak mulia.
Menurut Abdullah al-Darraz, yang di kutip oleh Jalaluddin, mengemukakan bahwa:
Pendidikan akhlak dalam pembentukan kepribadian muslim berfungsi sebagai pengisi nilainilai keIslaman. Dengan adanya cerminan nilai-nilai yang dimaksud dalam sikap dan
perilaku seseorang maka tampillah kepribadian sebagai muslim.[65]
Dalam ajaran Islam tentang wujud pribadi muslim, serta aspek-aspek yang harus
dikembangkan adalah identik dengan aspek pribadi manusia seutuhnya, seperti cermin
dalam rumusan tujuan pendidikan nasional. Oleh karena itu, usaha untuk membentuk
kepribadian muslim searah dengan usaha-usaha pembentukan pribadi manusia Indonesia
seutuhnya melalui jalur pendidikan yang diproses secara Formal lewat pendidikan maupun
non Formal.
Adapun aspek-aspek pokok yang memberi corak khusus bagi seorang muslim menurut
ajaran Islam yaitu:
1. Adanya wahyu Tuhan yang membebani kewajiban pokok setiap individu yang harus
dilakukan seorang muslim. Kewajiban tersebut mencakup seluruh aspek hidupnya,
baik yang menyangkut kewajiban terhadap Tuhan maupun terhadap manusia lain
terlebih pada masyarakat.
2. Praktek ibadah yang harus dilakukan dengan aturan-aturan yang pasti dan teliti.
3. Konsepsi Al-Quran tentang alam yang menggambarkan penciptaan manusia secara
harmonis dan seimbang dibawah perlindungan Tuhan.[66]

Dalam psikologi pendidikan di jelaskan bahawa aspek-aspek kepribadian adalah sebagai


berikut:
1. Intelegensi,

yaitu

termasuk

didalamnya

kewaspadaan,

kemampuan

belajar,

kecakapan berpikir dan kemampuan mengambil kesimpulan.


2. Kesehatan, yaitu kesehatan jasmani dan rohani.
3. Keterampilan, yaitu merupakan cara orang bereaksi terhadap situasi tertentu.
4. Nilai-nilai, yaitu pandangan dan keyakinan kita terhadap adat istiadat, etika,
kepercayaan.
5. Peranan, yaitu kedudukan atau posisi seseorang didalam masyarakat di mana ia
hidup termasuk tempat dan jabatan.[67]
Dari aspek-aspek di atas yang akan dibentuk melalui jalur pendidikan baik secara formal
maupun non formal. Semua aspek-aspek tersebut turut menentukan kepribadian seseorang.
1. E. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembentukan Kepribadian Siswa.
Untuk mengembangkan tugasnya sebagai khalifah Allah, manusia dilengkapi potensi yang
perlu dikembangkan. Potensi tersebut berfungsi secara maksimal bila dikembangkan melalui
intuisi, sosial, sosial yang ada. Usaha untuk mengembangkan potensi fitriyah tersebut dapat
dilakukan melalui dua jalur, jalur pendidikan formal dan jalur nonformal, semuanya dapat
berperan dalam proses pembentukan selanjutnya.
Dalam psikologi dinyakatan bahwa pada faktor yang mempunyai terjadinya pertumbuhan
dan perkembangan pada seorang anak yaitu:
1. Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri anak yakni; keturunan dan
pembawaan.
2. Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri anak yakni; pengalaman dan
lingkungannya.[68]

Hal tersebut dikemukakan oleh aliran konvergensi bahwa: dalam perkembangan anak
menjadi manusia menjadi dewasa sama sekali ditentukan oleh faktor bawaan dan faktor
lingkungan kedua fakror inilah yang membentuk kepribadian anak.[69]
Senada dengan di atas F.G. Robbius mengemukakan bahwa kepribadian itu banyak
dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut:
1. Faktor dasar
2. Faktor lingkungan
3. Perbedaan individual
4. Lingkungan dan
5. Motivasi[70]
Menurut Sertain Lingkungan itu dibagi menjadi tiga bagian yaitu sebagai berikut:
1. Lingkungan alam, yaitu segala sesuatu yang ada di alam dunia ini yang bukan
manusia, seperti rumah, air, iklan, hewan dan tumbuh-tumbuhan/
2. Lingkungan dalam, yaitu segala sesuatu yang termasuk lingkungan luar. Akan tetapi
makanan yang sudah didalam perut itu sudah (sedang) dalam percernaan.
3. Lingkungan sosial, yaitu semua orang yang mempengaruhi kita.[71]
Pengaruh lingkungan sosial yang ada kita terima secara langsung dan ada yang tidak secara
langsung, pengaruh secara langsung seperti dalam pergaulan sehari-hari dengan orang lain,
dengan keluarga dan tekanan. Yang tidak langsung seperti melaui surat radio, televisi, buku
majalah dan surat kabar.
Ki Hajar Dewantara pengemukakan bahwa lingkungan sosial meliputi tiga bagian yaitu:
1. Lingkungan kelurga
2. Lingkungan sekolah

3. Lingkungan masyarakat[72]
Dengan

demikian,

kepribadian

anak

ketiga
dalam

unsur
upaya

tersebut

bertanggung

pengembangannya.

jawab

Pada

dalam

pembentukan

kematangan

kemampuan

intelektualnya, sikap mental, keterampilan, dn pertumbuhan jasmani dan rohaninya. Untuk


mendapatkan suatu bentuk yang ideal dalam pelaksanaan masing-masing tanggung
jawabnya, ketiga unsur ini harus terjalin kerja sama yang baik intergralistik sehingga dapat
membawa dan menjadikan anak didik sebagai seorang yang dapat diharapkan di tengahtengah kelurga, sekolah dan masyarakat.
Berdasarkan pernyataan di atas, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa dalam
pembentukan kepribadian anak, sehingga dapat dinyakan bahwa sikap dan sifat serta watak
anak yang beriteraksi antara pembawaan dan lingkungan.

[1]Ahmad Warson, Kamus al-Munawwir (Yogyakarta: PP. Al-Munawwir Krapyak, 1984), h.


1023.
[2]Atabik Ali, Kamus Kontemporer Arab Indonesia (Cet. VIII; Yogyakarta: Multikarya
Grafika, 2003), h. 1305.
[3]Khaeruddin, Ilmu Pendidikan Islam (Makassar: Yayasan Fatiya, 2002), h. 113.
[4]Zainal Arifin Dzamaris, Islam Aqidah dan Syariah (Cet. I; Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 1996), h. 19.
[5]Yunahar Ilyas, Kuliah Aqidah Islam (Cet. VIII; Yogyakarta: LPPI, 2004), h. 1.
[6]Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam (Cet. III; Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2000), h. 199.
[7]Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya (Jakarta: Yayasan Penyelenggara
Penerjemah Al-Quran, 1971), h. 1118.

[8]Syekh Mahmud Syaltut, Akidah dan Syariah Islam (Cet. III; Jakarta: Bumi Aksara,
1994), h. 3-4
[9]Tengku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy, Al-Islam (Cet. II; Semarang: Pustaka Rizki
Putra, 1998), h. 103.
[10]Mohammad Daud Ali, op.cit., h. 202.
[11]Departemen Agama RI, op.cit., h. 40
[12]M. Quraish Shihab, Menyingkap Tabir Ilahi (Cet. II; Jakarta: Lentera Hati, 1999), h.
xxiv
[13]Ibid., h. xxxvii
[14]M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Quran (Cet. VII; Bandung: Mizan, 1998), h. 15.
[15]Departmen Pendidikan dan Kebudayaan, Pusat Pembinaan Bahasa, Kamus Besar
Bahasa Indonesia (Cet. II; Jakarta: Balai Pustaka, 1989), h. 550.
[16]T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy, op.cit., h. 196.
[17]Departemen Agama RI, op.cit., h. 777
[18]Ibid., h. 498
[19]Yunahar Ilyas, op.cit., h. 83-88.
[20]T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy, op.cit., h. 196.
[21]Ibid.
[22]Departemen Agama RI, op.cit., h. 564.
[23]Mohammad Daud Ali, op.cit., h. 217.
[24]Departemen Agama RI, op.cit., h. 437.

[25]M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Quran (Cet. XVIII; Bandung: Mizan, 2004), h. 21.
[26]Departemen Agama RI, op.cit., h. 391.
[27]M. Quraish Shihab, Membumikan , op.cit., h. 59-60.
[28]Harun Yahya, Memilih Al-Quran sebagai Pembimbing (Cet. I; Surabaya: Risalah Gusti,
2004), h. 4.
[29]Ibid., h. 3
[30]Mohammad Daud Ali, op.cit., h. 221.
[31]Departemen Agama RI, op.cit., h. 674.
[32]Ibid., h. 133
[33]T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy, op.cit., h. 334.
[34]Ibid., h. 335
[35]M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Quran, op.cit., h. 85
[36]Departemen Agama RI, op.cit., h. 447.
[37]Mohammad Daud Ali, op.cit., h. 229.
[38]T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy, op.cit., h. 293.
[39]Yunahar Ilyas, op.cit., h. 177.
[40]Departemen Agama RI, op.cit., h. 392.
[41]Mohammad Daud Ali, op.cit., h. 233.
[42]Yunahar Ilyas, Kuliah Ibadah dalam al-Munjid fi al-Lughah wa al-Ilam (Cet. XXVIII;
Beirut: Dar al-Masyriq, 1989), h. 164

[43]Mustofa, Akhlak Tasawuf (Bandung: Pustaka Setia, 1999), h. 13-14


[44]Asmaran AS, Pengantar Studi Akhlak (Jakarta: Rajawali Press, 1992), h. 9
[45]Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf (Cet. IV; Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002), h. 5-7
[46]Harun Nasution, Islam Rasional (Cet. IV; Bandung: Mizan, 1996), h. 60
[47]Ibid.
[48]Zainuddin dkk, Seluk Beluk Pendidikan al-Ghazali (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), h. 44
[49]Departemen Agama, op.cit., h. 635
[50]Ibid., h. 103.
[51]Jalaluddin Rakhmat, Dahulukan Akhlak Di Atas Fikih (Cet. III; Bandung: Muthahari
Press, 2003), h. 139.
[52]Achmadi, Islam sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan (Cet. I; Yogyakarta: Aditya Media,
1992), h. 83.
[53]Yunahar Ilyas, Kuliah Ibadah (Cet. VIII; Yogyakarta: LPPI, 2005), h. 6
[54] Departemen Agama, Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Madrasaha
Tsnawiyah Mata Pelajaran Aqidaj Akhlak. (Jakarta: Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama
Islam, 1993), h. 1
[55] Kompetensi., op. cit, h. 22
[56] Ibid, h. 22
[57] Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, op. cit, h. 2
[58] Jamaluddin, Teologi Pendidikan, (Cet. I; Jakarta: PT. Radjagrafindo Persada, 2001), h.
171
[59] Ramayulis, Psikologi Agama, Cet. I; Jakarta: Kalam Mulia, 2002), h. 105

[60] Jamaluddin, op.cit., h. 161


[61] Jalaluddin, Teologi Pendidikan, (Cet. I; Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2001), h. 28
[62] Zuhairih, dkk., Filsafat Pendidikan Islam, (Cet. II; Jakarta: Bumi Aksara, 1995), h. 187
[63] Departemen Agama RI. Al-Quran dan Terjemahannya (Semarang: Toha Putra, 1989),
h. 26
[64] Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Pendidikan, (Cet. I; Bandung: PT.
Al-Marif, 1989
[65] Jalaluddin, op.cit., h. 179
[66] Zuhairih, dkk., Filsafat Pendidikan, (Cet. V; Jakarta: Remaja Rosda Karya, 1990), h.
157
[67] M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Cet. V; Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
1990), h. 157
[68] Tadjab, M.A, Ilmu Jiwa Pendidikan (Cet. I; Surabaya: Karya Abditama, 1994), h. 20
[69] Mustaqim, Psikologi Pendidikan, (Cet. I; Jakarta: Rineka Cipta, 1991), h. 36
[70] Abu Ahmadi, Sosiologi Pendidikan, (Cet. I; Jakarta: Rineka Cipta, 1991), h. 158
[71] M. Ngalim Purwanto, op. cit., h. 28
[72] Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar (Cet. I; Jakarta: Rineka Cipta,
1991), h. 47
Saya, Abied, dari sebuah tempat paling indah di dunia.
Salam
====================================================
Baca juga Postingan Terkait Lainnya :

Konsep Dasar Strategi Dakwah

Konsep Kepemimpinan

Konsep Gugatan Cerai menurut Islam

Tinjauan Umum tentang Kekerasan dalam Rumah Tangga

Pembinaan Aqidah bagi Anak menurut Islam

Tinjauan tentang Hukum Jual Beli dalam Islam

Tinjauan tentang Perwakafan di Indonesia

Alat Bukti dalam Pengadilan Agama

Diposkan oleh indriyati di 18.39

Tidak ada komentar:


Poskan Komentar
Posting Lebih Baru Beranda

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Pengikut

Arsip Blog

2010 (13)
o

Mei (13)

mencari tauhid allah dengan cara mudah

sholat yang khusuk

beriman dan bertawakkal dengan sungguh-sungguh

cara baik dalam menghargai sesama muslim

cara menghemat waktu agar lebih bermanfaat

cara mencari nafkah yang halal serta di ridhoi all...

cara mensyukuri nikmat allah

arti kesabaran dalam hidup

sifat dan tauladan yang baik

makanan yang halal dalam islam

berpakaian dalam islam

sopan santun

tentang akidah akhlak

Mengenai Saya
indriyati
Lihat profil lengkapku

AQIDAH AKHLAK

MTs Amal Shaleh P. Simalingkar Medan

Menu utama
Skip to content

Depan

KURIKULUM

RPP KELAS VII

RPP KELAS VIII

RPP KELAS IX

MATERI AJAR

PENGAYAAN MATERI

TUGAS & LATIHAN

Tag Archives: pengertian akidah akhlak


Navigasi pos
Des 1 2011

Pengertian, Dasar, dan Tujuan


Akidah Akhlak
A- Pengertian Akidah Akhlak
Menurut bahasa, kata aqidah berasal dari bahasa Arab yaitu [ -- ]artinya adalah mengikat
atau mengadakan perjanjian. Sedangkan Aqidah menurut istilah adalah urusan-urusan yang
harus dibenarkan oleh hati dan diterima dengan rasa puas serta terhujam kuat dalam lubuk jiwa
yang tidak dapat digoncangkan oleh badai subhat (keragu-raguan). Dalam definisi yang lain
disebutkan bahwa aqidah adalah sesuatu yang mengharapkan hati membenarkannya, yang
membuat jiwa tenang tentram kepadanya dan yang menjadi kepercayaan yang bersih dari
kebimbangan dan keraguan.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat dirumuskan bahwa aqidah adalah dasar-dasar
pokok kepercayaan atau keyakinan hati seorang muslim yang bersumber dari ajaran Islam yang
wajib dipegangi oleh setiap muslim sebagai sumber keyakinan yang mengikat.
Sementara kata akhlak juga berasal dari bahasa Arab, yaitu [ ]jamaknya [ ][yang
artinya tingkah laku, perangai tabiat, watak, moral atau budi pekerti. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, akhlak dapat diartikan budi pekerti, kelakuan. Jadi, akhlak merupakan sikap
yang telah melekat pada diri seseorang dan secara spontan diwujudkan dalam tingkah laku
atau perbuatan. Jika tindakan spontan itu baik menurut pandangan akal dan agama, maka disebut
akhlak yang baik atau akhlaqul karimah, atau akhlak mahmudah. Akan tetapi apabila tindakan
spontan itu berupa perbuatan-perbuatan yang jelek, maka disebut akhlak tercela atau akhlakul
madzmumah.
B. Dasar Akidah Akhlak
Dasar aqidah akhlak adalah ajaran Islam itu sendiri yang merupakan sumber-sumber hukum
dalam Islam yaitu Al Quran dan Al Hadits. Al Quran dan Al Hadits adalah pedoman hidup

dalam Islam yang menjelaskan kriteria atau ukuran baik buruknya suatu perbuatan manusia.
Dasar aqidah akhlak yang pertama dan utama adalah Al Quran dan. Ketika ditanya tentang
aqidah akhlak Nabi Muhammad SAW, Siti Aisyah berkata. Dasar aqidah akhlak Nabi
Muhammad SAW adalah Al Quran.
Islam mengajarkan agar umatnya melakukan perbuatan baik dan menjauhi perbuatan buruk.
Ukuran baik dan buruk tersebut dikatakan dalam Al Quran. Karena Al Quran merupakan
firman Allah, maka kebenarannya harus diyakini oleh setiap muslim.
Dalam Surat Al-Maidah ayat 15-16 disebutkan yang artinya Sesungguhnya telah datang
kepadamu rasul kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al-Kitab yang kamu sembunyikan
dan banyak pula yang dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahayadari Allah dan
kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti
keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-
orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan izinNya, dan menunjuki
meraka ke jalan yang lurus.
Dasar aqidah akhlak yang kedua bagi seorang muslim adalah AlHadits atau Sunnah Rasul. Untuk
memahami Al Quran lebih terinci, umat Islam diperintahkan untuk mengikuti ajaran Rasulullah
SAW, karena perilaku Rasulullah adalah contoh nyata yang dapat dilihat dan dimengerti oleh
setiap umat Islam (orang muslim).
C. Tujuan Akidah Akhlak
Aqidah akhlak harus menjadi pedoman bagi setiap muslim. Artinya setiap umat Islam harus
meyakini
pokok-pokok
kandungan
aqidah
akhlak tersebut. Adapun tujuan aqidah akhlak itu adalah :
a) Memupuk dan mengembangkan dasar ketuhanan yang sejak lahir. Manusia adalah makhluk
yang berketuhanan. Sejak dilahirkan manusia terdorong mengakui adanya Tuhan. Firman Allah
dalam surah Al-Araf ayat 172-173 yang artinya Dan (Ingatlah), ketika Tuhanmu menguluarkan
kehinaan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa
mereka, seraya berfirman: Bukankah Aku ini Tuhanmu? , mereka menjawab: Betul (Engkau
Tuhan kami), kami jadi saksi (Kami lakukan yang demikian itu), agar dihari kiamat kamu tidak
mengatakan: Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini
(Keesaan tuhan) atau agar kamu tidak mengatakan: Sesungguhnya orang-orang tua kami telah
mempersekutukan Tuhan sejak dulu, sedang kami ini adalah anak-anak keturunan yang
(datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan
orang-orang yang sesat dahulu? Dengan naluri ketuhanan, manusia berusaha untuk
mencari tuhannya, kemampuan akal dan ilmu yang berbeda-beda memungkinkan manusia akan
keliru mengerti tuhan. Dengan aqidah akhlak, naluri atau kecenderungan manusia akan
keyakinan adanya Tuhan Yang Maha Kuasa dapat berkembang dengan benar
b) Aqidah akhlak bertujuan pula membentuk pribadi muslim yang luhur dan mulia. Seseorang
muslim yang berakhlak mulia senantiasa bertingkah laku terpuji, baik ketika berhubungan
dengan Allah SWT, dengan sesama manusia, makhluk lainnya serta dengan alam lingkungan.

Oleh karena itu, perwujudan dari pribadi muslim yang luhur berupa tindakan nyata menjadi
tujuan dalam aqidah akhlak.
c) Menghindari diri dari pengaruh akal pikiran yang menyesatkan. Manusia diberi kelebihan oleh
Allah dari makhluk lainnya berupa akal pikiran. Pendapat-pendapat atau pikiran-pikiran yang
semata-mata didasarkan atas akal manusia, kadang-kadang menyesatkan manusia itu sendiri.
Oleh karena itu, akal pikiran perlu dibimbing oleh aqidah akhlak agar manusia terbebas atau
terhindar dari kehidupan yang sesat.
By M. Hasan Posted in PENGAYAAN MATERI Tagged pengertian akidah akhlak

Navigasi pos
Cari
Cari

Artikel Terbaru

belum ada tulisan .

Pengertian, Dasar, dan Tujuan Akidah Akhlak

Top Post

Pengertian, Dasar, dan Tujuan Akidah Akhlak

Pelajaran AKIDAH AKHLAK di MTs Amal Shaleh

belum ada tulisan ....

September 2015
K

Des
7
14
21
28

1
8
15
22
29

Pengunjung

2
9
16
23
30

3
10
17
24

4
11
18
25

5
12
19
26

6
13
20
27

200,802 tamu

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com. | The iTheme2 Theme.
Ikuti

Ikuti AQIDAH AKHLAK

Kirimkan setiap pos baru ke Kotak Masuk Anda.


subscribe

30016454

https://aqidahakh

Daftarkan saya

Buat situs dengan WordPress.com

loggedout-follow

167d817768

/tag/pengertian-a

You might also like