Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG MASALAH
1.1.1. Gambaran Umum Wilayah Kecamatan Cempaka Putih
1.1.1.1.
Keadaan Geografis
a. Letak Wilayah
Kecamatan Cempaka Putih adalah salah satu kecamatan yang berada di wilayah
Kotamadya Jakarta Pusat, terdiri dari Kelurahan Cempaka Putih Timur, Cempaka Putih
Barat dan Rawasari.
b. Batas Wilayah Kecamatan Cempaka Putih
1. Sebelah Utara : Jl. Let. Jendral Suprapto (berbatasan dengan Kecamatan Kemayoran)
2. Sebelah Barat : Rel Kereta Api Stasiun Kramat, Jl. Mardani, Jl. Percetakan Negara
(berbatasan dengan Kecamatan Johar Baru)
3. Sebelah Selatan : Jl. Pramuka Raya (berbatasan dengan Kecamatan Matraman)
4. Sebelah Timur : Jl. Jendral A. Yani (berbatasan dengan Kecamatan Pulo Gadung)
c. Luas Wilayah
Tabel 1.1 Luas Wilayah Kecamatan Cempaka Putih
Kelurahan
Cempaka Putih Barat
Cempaka Putih Timur
Luas Wilayah
(Ha)
121.87 Ha
222.06 Ha
Jumlah RW
Jumlah RT
13
8
151
106
1
Rawasari
124.75 Ha
9
109
Jumlah
468.68 Ha
30
366
(Sumber : Laporan Tahunan Kantor Kecamatan Cempaka Putih dan Kantor Lurah CPB I,
CPB II, CPT dan Rawasari)
Dilihat dari data pada tabel di atas Cempaka Putih Timur memiliki wilayah
sekitar 222.06 Ha dan merupakan wilayah terluas dibandingkan dengan Cempaka
Putih Barat dan Rawasari.
1.1.1.2.
Keadaan Demografi
Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk Kecamatan Cempaka Putih sampai akhir bulan Desember
2013 adalah sebagai berikut :
Tabel 1.2 Jumlah Penduduk Kecamatan Cempaka Putih
Jumlah Penduduk
No.
Kelurahan
Jumlah
WNI
WNA
Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan
1 Cempaka Putih Barat
20.402
19.935
21
10
40.368
2 Cempaka Putih Timur
14.151
13.948
19
17
28.135
3 Rawasari
13.418
13.235
7
8
26.668
Jumlah
47.971
47.118
47
35
95.171
(Sumber: Laporan Tahunan Kantor Kecamatan Cempaka Putih dan Kantor Lurah CPB I,
CPB II, CPT dan Rawasari)
Jumlah penduduk di Kelurahan Cempaka Putih Barat merupakan yang
tertinggi dibandingkan dengan Kelurahan Cempaka Putih Timur dan Kelurahan
Rawasari. Disusul oleh Kelurahan Cempaka Putih Timur dengan 28.135 penduduk
dan Kelurahan Rawasari sebesar 26.668 penduduk.
Kelurahan
Lahir
Mati
Pindah
Datang
Lk
Pr
Lk
Pr
Lk
Pr
Lk
Pr
1 Cempaka Putih Barat
89
82
7
4
127
132
168
220
2 Cempaka Putih Timur
12
14
4
4
38
40
24
14
3 Rawasari
131
136
95
61
350
324
255
273
Jumlah
232
232
106
69
515
496
447
507
(Sumber: Laporan Tahunan Kantor Kecamatan Cempaka Putih dan Kantor Lurah CPB I,
CPB II, CPT dan Rawasari)
Dari data di atas bahwa didapatkan data terbanyak pada kasus perpindahan
2
didapat pada Kelurahan Rawasari dan data kedatangan didapat pada Kelurahan
Cempaka Putih Barat.
Tabel 1.4 Gambaran Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
No
Jenis Pendidikan
Kelurahan
Jumlah
Penduduk
CPB
CPT
Rawasari
1 Tidak Sekolah
385
1.090
1.475
2 Tidak Tamat SD
158
4.388
523
5.069
3 Tamat SD/Sederajat
2.170
4.933
1.076
8.179
4 Tamat SLTP/Sederajat
2.809
7.558
1.945
12.312
5 Tamat SMU/Sederajat
19.103
6.886
759
26.748
6 Tamat Universitas/PT
3.410
1.963
158
5.531
Jumlah
27.650
26.113
5.551
59.314
(Sumber: Laporan Tahunan Kantor Kecamatan Cempaka Putih dan Kantor Lurah CPB I,
CPB II, CPT dan Rawasari)
Menurut data di atas mayoritas penduduk di Kelurahan Rawasari memiliki
tingkat pendidikan yang lebih rendah di bandingkan dengan Kelurahan Cempaka
Putih Barat dan Timur. Di lihat berdasarkan jumlah penduduk di Kelurahan
Rawasari yang tidak sekolah sebesar 1.090 dan yang tamat Universitas/PT hanya
sebesar 158 orang. Sedangkan Kelurahan Cempaka Putih Barat merupakan
Kelurahan yang lebih baik tingkat pendidikan pada penduduknya dilihat dari tidak
adanya penduduk yang tidak sekolah dan jumlah penduduk yang tamat
universitas/PT sebesar 3.410.
Kelurahan
Jumlah
Agama
Pendudu Islam Protestan Katolik Hindu Budha
k
1 Cempaka Putih Barat
35.490
32.971
1.225
1.089
111
94
2 Cempaka Putih Timur
25.335
14.555
4.762
3.111
1.667
1.240
3 Rawasari
16.164
14.585
323
1.169
116
7
Jumlah
76.989
62.111
6.310
5.369
1.894
1.341
(Sumber: Laporan Tahunan Kantor Kecamatan Cempaka Putih dan Kantor Lurah CPB I,
CPB II, CPT dan Rawasari)
Agama Islam merupakan agama terbanyak dari ketiga Kelurahan. Hal tersebut
dilihat dari jumlah penduduk yang memeluk agama Islam sebesar 62.111 penduduk.
Tabel 1.6 Gambaran Penduduk Menurut Tenaga Kerja
3
No
Jenis
Kelurahan
Jumlah
Pencaharian
CPB
CPT
Rawasari Penduduk
1
Karyawan
6.099
6.294
3.312
15.705
2
Pedagang
9.156
2.915
398
12.469
3
Pegawai
2.567
4.891
2.389
9.856
Negeri Sipil
4
TNI/Polri
1.710
41
25
1.776
5
Pensiunan
3.385
2.954
881
7.220
TNI/Polri/PNS
6
Pertukangan
73
1.149
21
1.243
7
Lain-lain
111
6.323
3.407
9.841
Jumlah
23.110
24.567
10.433
58.110
(Sumber: Laporan Tahunan Kantor Kecamatan Cempaka Putih dan Kantor Lurah
CPB I, CPB II, CPT dan Rawasari)
Dari data di atas, terlihat penduduk di Kecamatan Cempaka Putih paling
banyak bekerja sebagai karyawan dengan total 15.705 penduduk.
1.1.1.3.
No
1
2
3
4
Fasilitas Umum
Tabel 1.7 Jumlah Rumah Menurut Jenis Bangunan
Jenis Bangunan
Rumah Permanen
Rumah Semi Permanen
Rumah Biasa
Rusun Apartemen
CPB
3.570
1.003
1.500
1
Kelurahan
CPT
2.700
4.205
807
-
Jumlah
Rawasari
1.529
982
775
1
7.799
6.190
3.082
2
Jenis Bangunan
Kelurahan
Jumlah
CPB
CPT
Rawasari
5
Rumah Susun
Jumlah
6.074
7.712
3.287
17.073
(Sumber: Laporan Tahunan Kantor Kecamatan Cempaka Putih dan Kantor Lurah CPB I,
CPB II, CPT dan Rawasari)
Mayoritas penduduk di Kecamatan Cempaka Putih bertempat tinggal di rumah
yang permanen dan semi-permanen berdasarkan jumlah masing-masing yaitu 7.799
dan 6.190. Di daerah Cempaka Putih Barat menyumbangkan nilai terbesar dari
rumah permanen sebesar 3.570 dibandingkan dengan wilayah yang lain. Untuk
Cempaka Putih Timur mayoritas penduduknya masih bertempat tinggal pada rumah
yang semi-permanen.
Tabel 1.8 Sarana Tempat Ibadah
No
Kelurahan
Tempat Ibadah
4
Musholla
Masjid
Majelis
Gereja
Wihara
Talim
1 Cempaka Putih Barat
13
14
27
2
2 Cempaka Putih Timur
4
14
29
4
3 Rawasari
16
10
26
Jumlah
33
38
82
6
(Sumber: Laporan Tahunan Kantor Kecamatan Cempaka Putih dan Kantor Lurah CPB I,
CPB II, CPT dan Rawasari)
Dari data tabel diatas didapatkan terdapat banyak masjid dan majelis talim
yang didirikan disana yaitu sekitar 38 dan 82 tempat ibadah.
Tabel 1.9 Fasilitas Kesehatan di Wilayah Kecamatan Cempaka Putih
No
1
2
3
4
5
6
7
Jumlah
3
3
16
0
3
0
16
kewenangan
yang
dimiliki
puskesmas
juga
meliputi
kegiatan
yang
termasuk
pelayanan
kewenangan
kewenangan
Tidak sebatas pada aspek kuratif dan rehabilatatif saja seperti rumah sakit. Puskesmas
merupakan salah satu jenis organisasi yang sangat dirasakan oleh masyarakat umum.
Seiring dengan semangat reformasi dan otonomi daerah maka banyak terjadi
perubahan yang mendasar dalam sektor
rehabilitatif menjadi lebih fokus pada upaya preventif dan kuratif tanpa mengabaikan
kuratif rehabilitative.
2.
Pelaksanaan upaya kesehatan yang semula lebih bersifat terpilah-pilah (fragmented)
berubah menjadi kegiatan yang terpadu (integrated).
3.
Sumber pembiayaan kesehatan yang semula lebih banyak dari pemerintah
4.
investasi.
Upaya kesehatan yang semula lebih banyak dilakukan oleh pemerintah akan
bergeser lebih banyak dilakukan oleh masyarakat sebagai mitra pemerintah
7.
(partnership).
Pembangunan kesehatan yang semula bersifat terpusat (centralization) menjadi
bagi
koordinasi.
1.1.2.3 Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan menyeluruh yang diberikan puskesmas meliputi :
a. Promotif (peningkatan kesehatan)
b. Preventif (upaya pencegahan)
c. Kuratif (pengobatan)
d. Rehabilitatif (pemulihan kesehatan)
1.1.2.4 Visi Puskesmas
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah
7
yang
kesehatan
dan
pencegahan
penyakit
tanpa
mengabaikan
dalam
memperjuangkan
kepentingan
kesehatan
termasuk
sumber
program
kesehatan
perorangan
dan
program
kesehatan
masyarakat, yang bila ditinjau dalam sistem kesehatan nasional, keduanya merupakan
pelayanan kesehatan tingkat pertama. Program kesehatan tersebut dikelompokkan
menjadi dua yaitu program kesehatan wajib dan program kesehatan pengembangan.
c.
d.
e.
f.
g.
Kegiatan
Promosi Kesehatan
Kesehatan
Lingkungan
Penyehatan pemukiman
ANC
Pertolongan persalinan
MTBS
Imunisasi
Keluarga Berencana
Pengendalian
Penyakit Menular
Diare
ISPA
Malaria
Tuberkulosis
Gizi
Indikator
Tatanan sehat
Perbaikan perilaku sehat
Cakupan air bersih
Cakupan jamban keluarga
Cakupan SPAL
Cakupan rumah sehat
Cakupan K1, K4
Cakupan linakes
Cakupan MTBS
Cakupan imunisasi, terdiri dari
:
HB0, BCG, Polio 1,
DPT/HB1, Polio 2, DPT/HB2,
Polio 3, DPT/HB3, Polio 4,
Campak
Cakupan MKET
Cakupan kasus diare
Cakupan kasus ISPA
Cakupan kasus malaria
Cakupan kelambunisasi
Cakupan penemuan kasus
Angka penyembuhan
Cakupan vit A /Fe / cap
yodium
% gizi kurang / buruk, SKDN
Kegiatan
Promosi Kesehatan
Medik dasar
UGD
Laboratorium sederhana
Indikator
% kadar gizi
Cakupan pelayanan
Jumlah kasus yang ditangani
Jumlah pemeriksaan
12
Upaya kesehatan
pengembangan
Upaya Kesehatan Sekolah
Kegiatan
Indikator
UKS/UKGS
Jumlah Sekolah dg
UKS/UKGS
% sekolah sehat
Memasyarakatkan olah
raga untuk kesehatan
Upaya perawatan
kesehatan masyarakat
Kunjungan rumah
konseling
Memasyarakatkan
masker (norma sehat
dalam bekerja)
% pos UKK
Tingkat perkembangan pos
UKK
Poliklinik gigi
Konseling
Mencegah kebutaan
Memasyarakatkan
perilaku sehat di usia
lanjut
% Posyandu Usila
Tingkat perkembangan
Posyandu Usila
Usaha
pembinaanpengobatan
tradisional
Membina pengobatan
tradisional yang rasional
sektor
tingkat
kecamatan
sehingga
berwawasan kesehatan.
b. Memantau dampak berbagai upaya pembangunan terhadap kesehatan masyarakat di
wilayah kerjanya.
c. Membina setiap upaya kesehatan strata pertama yang diselenggarakan oleh
masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya.
d. Menyelenggarakan upaya kesehatan strata pertama (primer) secara merata dan
terjangkau di wilayah kerjanya.
2. Azas Pemberdayaan Masyarakat
Puskesmas wajib memberdayakan perorangan, keluarga dan masyarakat, agar
13
berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap program puskesmas. Untuk ini, berbagai
potensi masyarakat perlu dihimpun melalui pembentukan Badan Penyantun Puskesmas
(BPP). Beberapa kegiatan yang harus dilaksanakan oleh puskesmas dalam rangka
pemberdayaan masyarakat antara lain
a. KIA : Posyandu, Polindes, Bina Keluarga Balita (BKB)
b. Pengobatan : Posyandu, Pos Obat Desa (POD)
c. Perbaikan Gizi : Panti Pemulihan Gizi, Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi)
d. Kesehatan Lingkungan : Kelompok Pemakai Air (Pokmair), Desa percontohan
Kesehatan Lingkungan (DPKL)
e. UKS : Dokter Kecil, Saka Bakti Husada (SBH), Pos Kesehatan Pesantren
f.
g.
h.
i.
(Pokestren)
Kesehatan Usia Lanjut : Posyandu Usila, Panti Wreda
Kesehatan Kerja : Pos Program Kesehatan Kerja (Pos UKK)
Kesehatan Jiwa : Tim Pelaksana Kesehatan jiwa Masyarakat (TPKJM)
Pembinaan Pengobatan Tradisional : Tanaman Obat Keluarga (TOGA),Pembinaan
Pengobatan Tradisional (Battra)
3. Azas Keterpaduan
Untuk mengatasi keterbatasan sumber daya serta diperolehnya hasil yang
optimal, penyelenggaraan setiap program puskesmas harus diselenggarakan secara
terpadu. Ada dua macam keterpaduan yang perlu diperhatikan yakni :
a. Keterpaduan Lintas Program
Program memadukan penyelengaraan berbagai program kesehatan yang menjadi
tanggung jawab puskesmas. Contoh : MTBS, UKS, Puskesmas Keliling, Posyandu
14
4. Azas Rujukan
Rujukan adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab atas penyakit atau
masalah kesehatan yang diselenggarakan secara timbal balik, baik secara vertikal dalam
arti dari satu strata sarana pelayanan kesehatan ke strata sarana pelayanan kesehatan
lainnya, maupun secara horizontal dalam arti antar strata sarana pelayanan kesehatan
yang sama. Ada dua macam rujukan yang dikenal yakni :
a. Rujukan Kesehatan Perorangan (Medis)
Apabila suatu puskesmas tidak mampu menangani suatu penyakit tertentu, maka
puskesmas tersebut dapat merujuk ke sarana pelayanan kesehatan yang lebih mampu
(baik vertikal maupun horizontal). Rujukan program kesehatan perorangan
dibedakan atas :
1. Rujukan kasus untuk keperluan diagnostik, pengobatan tindakan medis (contoh:
operasi) dan lain-lain.
2. Rujukan Bahan Pemeriksaan (spesimen) untuk pemeriksaan laboratorium yang
lebih lengkap.
3. Rujukan Ilmu Pengetahuan antara lain mendatangkan tenaga yang lebih
kompeten
untuk
melakukan
bimbingan
tenaga
puskesmas
dan
atau
15
16
dan
tugas
melaksanakan
pelayanan,
pembinaan,
pengendalian
Kecamatan
Cempaka
Kelurahan
Cempaka
Kelurahan
Cempaka
Putih
Putih Barat I
Putih Barat
1.350
621
II
138
287
3.499
4,5 lantai
Renovasi total
855
3 lantai
2011
284
2 lantai
Renovasi
195,98
1 lantai
1977
tahun 2010
Genteng
Genteng
tahun 2006
Genteng
Genteng
Plafon
Gypsum
Gypsum
Gypsum
Eternit
Dinding
Tembok
Tembok
Tembok
Tembok
Lantai
Keramik
Keramik
Keramik
Keramik
Pagar
Besi
Besi
Stainless
Besi
31
161.000
23.000
16.500
3.500
Telepon
Ada
Ada
Ada
Ada
Internet
Ada
Ada
Ada
Ada
Air
PAM
Pump
PAM
Pump
WC
Listrik (watt)
Kelurahan
Rawasari
perincian:
20
Kec.
Cemput
S2
PUSKESMAS
Kel.
Kel. Rawasari
CPB CPB
1
2
0
0
0
0
0
0
0
1
1
TENAGA KESEHATAN
Kesmas
0
Spesialis
1
Dokter
6
Umum
Dokter gigi
3
1
S1
Perawat
4
0
Apoteker
1
0
SKM
1
0
D4
Kebidanan
0
0
Perawat
12
1
Kebidanan
3
2
Radiologi
2
0
D3
Akfis
1
0
Gizi
2
0
Kesling
1
0
Farmasi
0
0
Analis
1
0
Kesehatan
Rekam
0
0
Medis
D1 Gizi
2
0
D1 Kesling
0
0
LainD1 Bidan
2
0
lain
SPK
1
0
SAA
0
0
SPRG
2
0
(Sumber: Arsip Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih 2013)
Jumlah
0
1
8
1
2
0
0
0
0
2
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
2
0
0
0
0
0
0
6
6
1
1
0
13
9
2
1
2
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
2
0
2
1
1
2
Kel.
CPB
1
PUSKESMAS
Kel.
Kel.
CPB2 Rawasari
Analis
1
0
Kesehatan
Non
SPAG
0
Kesehata
Pek. Kes
1
n
S 1 Adm
1
D 3 Komputer
0
Tenaga Non Kesehatan (lanjutan)
PENDIDIKAN
Lain- SLTA
Kec.
Cemput
3
Jumlah
0
0
0
0
0
0
1
0
PUSKESMAS
Kel.
Kel.
Kel.
CPB1 CPB2 Rawasari
0
0
0
Jumlah
3
21
lain SLTP
SD
0
0
0
0
JUMLAH
51
5
6
(Sumber: Arsip Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih 2013)
0
0
5
0
0
67
S2
S1
D4
TENAGA
KESEHATAN
D3
Lainlain
Jumlah
Kec.
Kel.
Kel.
Rawasari
Cemput
CPB1
CPB2
Kesmas
Spesialis
Dokter
Dokter gigi
Perawat
Apoteker
SKM
Kebidanan
Perawat
Kebidanan
Radiologi
Akfis
Gizi
Kesling
Farmasi
Rekam
0
0
4
1
0
2
0
0
4
8
0
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
1
0
2
0
0
5
8
0
0
0
0
1
1
medik
Analis
Kesh
D1 Gizi
D1 Kesling
D1 Bidan
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Lain
Jumlah
Kec.
Kel.
Kel.
Rawasa
Cempu
CPB
CPB
ri
SPK
t
0
1
0
2
0
SPRG
SAA
Analish
0
3
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
4
0
Kesh
SPAG
lain
22
NON
KESEHATAN
S1
D3
Pek Kes
Adm
Kompute
0
4
2
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
5
2
Lain
r
SLTA
0
0
2
0
0
44
0
0
0
0
0
0
JUMLAH
37
3
2
(Sumber: Arsip Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih 2013)
lain
SLTP
SD
23
Kepala
Puskesmas
Kecamatan
Sub Bagian
TU
Koordinator
Pelayanan
Satuan
Pelayanan
Kesehatan
Puskesmas
Kelurahan
Koordinator
Penunjang
Satuan
Pelayanan
Penunjang
Subkelompok
Jabatan
Fungsional
negara-negara di ASEAN yaitu sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI 2005-2007).
Diperkirakan angka kematian Ibu di Jakarta masih berkisar 50 per 100.000 kelahiran,
berdasarkan hal tersebut penurunan AKI serta peningkatan derajat kesehatan Ibu menjadi
salah satu prioritas utama dalam pembangunan kesehatan.
Dengan masih banyaknya ibu hamil yang belum memeriksakan kehamilannya di
fasilitas kesehatan, maka perlu diberikan penyuluhan dan pengertian serta manfaat dari
antenatal care (ANC). ANC berfungsi sebagai standar pelayanan kebidanan dasar serta
memberdayakn ibu dan keluarganya, antara lain dengan dibentuknya posyandu sayang Ibu
(PSI) yang dikenal dengan Gerakan Sayang Ibu (GSI) pada setiap satu rukun warga (RW).
Sasaran program ini yaitu ibu hamil (bumil), ibu bersalin (bulin), neonatal dan balita.
Program ini bertujuan untuk menurunkan angka kematian Ibu serta peningkatan derajat
kesehatan Ibu dalam pembangunan kesehatan. Untuk anak-anak, program ini bertujuan untuk
mengurangi angka kesakitan anak dan meningkatkan derajat kesehatan.
Pemantapan pelayanan KIA diutamakan pada kegiatan:
1.Peningkatan pelayanan antenatal sesuai standar dan menjangkau seluruh sasaran.
2.Peningkatan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan kebidanan.
24
3.Peningkatan deteksi dini resiko tinggi atau komplikasi oleh tenaga kesehatan dan
masyarakat.
4.Peningkatan penanganan komplikasi kebidanan secara adekuat dan pengamatan
secara terus-menerus oleh tenaga kesehatan.
5.Peningkatan pelayanan neonatal dan ibu nifas degan mutu sesuai standar dan
menjangkau seluruh sasaran.
Adapun target untuk program kesehatan ibu dan anak di puskesmas kecamatan
Cempaka Putih periode Januari April 2015 adalah sebagai berikut:
Tabel 1.14 Indikator Program KIA di Wilayah Puskesmas
Sekecamatan Cempaka Putih Periode Januari-April 2015
No
Indikator
Target
1
2
3
4
5
6
7
8
K1
K4
Penanganan komplikasi bumil
Persalinan Nakes
Kunjungan nifas
KN1
Kunjungan neonatus
Penanganan komplikasi
(%)
100
96
95
97
96
100
96
80
neonatus
9
Kunjungan bayi
97
32,3
10 Kunjungan balita
90
30
Sumber : Adaptasi Laporan PWS Kesehatan Ibu dan Anak Puskesmas Kecamatan Cempaka
Putih Periode Januari - Desember 2014
Kegiatan program KIA:
A. Pelayanan Antenatal
Pelayanan kesehatan yang diberika kepada Ibu selama masa kehamilannya sesuai
dengan standar pelayanan antenatal dan dapat menjangkau seluruh sasaran. Dalam
penerapan operasionalnya, standar yang dilakukan, yaitu:
1. Timbang berat badan, ukur tinggi badan
2. Tensi (tekanan darah)
3. Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas)
4. Ukur tinggi fundus uteri
5. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)
6. Imunisasi tetanus toksoid
7. Tablet tambah darah
25
a) K1 (kunjungan baru ibu hamil) adalah kunjungan/kontak ibu hamil yang pertama kali
mendapat pelayanan antenatal oleh tenaga kesehatan pada masa kehamilan trimester
pertama di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Indikator ini digunakan
untuk mengetahui jangkauan pelayanan antenatal serta kemampuan program dalam
menggerakkan masyarakat.
Tabel 1.15 Cakupan K1 di Wilayah Puskesmas Sekecamatan Cempaka Putih
Periode Januari April 2015
No
Puskesmas
Sasaran
Kunjunga
Ibu
n K1
(b)
1.
Kel. Cempaka
Hamil
(a)
385
2.
Putih Timur
Kel. Cempaka
3.
Putih Barat I
Kel. Cempaka
Cakupan
(b/a x
100%)
Target 4
bulan
(%)
89
23,1%
33,3%
336
102
30,3%
33,3%
290
51
17,6%
33,3%
Putih Barat II
Tabel 1.15 Cakupan K1 di Wilayah Puskesmas Sekecamatan Cempaka Putih
Periode Januari April 2015 (lanjutan)
No
Puskesmas
Sasaran
Kunjunga
Ibu
n K1
(b)
Hamil
(a)
Cakupan
(b/a x
100%)
Target 4
bulan
(%)
26
4.
Kel. Rawasari
433
132
30,5%
33,3%
Jumlah
1444
374
25,9%
33,3%
Sumber : Laporan Bulanan Puskesmas Sekecamatan Cempaka Putih Periode Januari April
2015
Dari tabel 1.15 didapatkan bahwa masalah cakupan K1 sekecamatan Cempaka Putih periode
Januari April 2015 kurang dari target angka pencapaian yaitu sebesar 25,9%.
b) K4 adalah kunjungan ibu hamil yang paling sedikit 4 kali atau lebih mendapat
pelayanan antenatal sesuai standar oleh tenaga kesehatan pada masa kehamilan triwulan
ketiga di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu dengan pola satu kali pada
trimester pertama dan kedua serta dua kali pada trimester ketiga.
Tabel 1.16 Cakupan K4 di Wilayah Puskesmas Sekecamatan Cempaka Putih
Periode Januari April 2015
No
Puskesmas
Sasaran
Kunjunga
Ibu
n K4
(b)
1.
Kel. Cempaka
Hamil
(a)
385
2.
Putih Timur
Kel. Cempaka
3.
Putih Barat I
Kel. Cempaka
Cakupan
(b/a x
100%)
Target 4
bulan
(%)
40
10,4%
33,3%
336
75
22,3%
33,3%
290
40
13,8%
33,3%
Putih Barat II
4.
Kel. Rawasari
433
66
15,2%
33,3%
Jumlah
1444
221
15,3%
33,3%
Sumber : Laporan bulanan Puskesmas Sekecamatan Cempaka Putih Periode Januari April
2015
Dari tabel 1.16 didapatkan bahwa masalah cakupan K4 sekecamatan Cempaka Putih periode
Januari April 2015 kurang dari target angka pencapaian yaitu sebesar 15,3%.
B. Pertolongan persalinan
Pertolongan persalinan dilayani di RB (ruang bersalin) Puskesmas dan dalam program
KIA dikenal beberapa jenis tenaga yang memberikan pertolongan persalinan kepada
masyarakat. Jenis tenaga tersebut adalah:
27
No
Puskesmas
Sasaran
Persalinan
Ibu
nakes
(b)
1.
Kel. Cempaka
bersalin
(a)
368
2.
Putih Timur
Kel. Cempaka
3.
Putih Barat I
Kel. Cempaka
Cakupan
(b/a x
100%)
Target 4
bulan
(%)
10
2,7%
32,3 %
321
51
15,8%
32,3%
276
38
13,8%
32,3%
Putih Barat II
Kel. Rawasari
413
65
15,7%
32,3%
Jumlah
1006
164
16,3%
32,3%
Sumber : Laporan bulanan Puskesmas Sekecamatan Cempaka Putih Periode Januari April
4.
2015
Dari tabel 1.17 didapatkan bahwa masalah cakupan Persalinan oleh tenaga kesehatan
sekecamatan Cempaka Putih periode Januari April 2015 kurang dari target angka
pencapaian yaitu sebesar 16,3%. Untuk cakupan pada kelurahan Cempaka Putih Timur yang
hanya sebesar 2,7% disebabkan oleh karena status ekonomi masyarakat yang tinggal di
daerah tersebut adalah ekonomi menengah ke atas. Sehingga, mayoritas masyarakat di daerah
Cempaka Putih Timur melakukan persalinan ke Rumah Sakit. Data masyarakat yang bersalin
ke RS tersebut tidak dilaporkan ke Puskesmas kecamatan, sehingga cakupan daerah tersebut
28
Puskesmas
Sasaran
Bumil
Resti
(a)
Penangana Cakupan
(b/a x
n
100%)
Komplikas
Target 4
bulan
(%)
1.
Kel. Cempaka
78
i Bumil (b)
15
2.
Putih Timur
Kel. Cempaka
67
16
23,9%
31,7%
3.
Putih Barat I
Kel. Cempaka
58
10
17,2%
31,7%
19,2%
31, 7%
Putih Barat II
4.
Kel. Rawasari
86
21
24,4%
31,7%
Jumlah
289
62
21,4%
31,7%
Sumber : Laporan bulanan Puskesmas Sekecamatan Cempaka Putih Periode Januari April
2015
Dari tabel 1.18 didapatkan bahwa masalah cakupan Penanganan Komplikasi Ibu Hamil
sekecamatan Cempaka Putih periode Januari April 2015 kurang dari target angka
pencapaian yaitu sebesar 21,4%.
29
Periksa kesehatan
Puskesmas
Sasaran
Kunjunga
Bufas
(a)
n Nifas (b)
Cakupan
(b/a x
100%)
Target 4
bulan
1.
Kel. Cempaka
350
19
5,4%
(%)
32%
2.
Putih Timur
Kel. Cempaka
307
56
18,2%
32%
3.
Putih Barat I
Kel. Cempaka
263
15
5,7%
32%
Putih Barat II
Kel. Rawasari
393
54
13,7%
32%
Jumlah
1313
62
4,7%
32%
Sumber : Laporan bulanan Puskesmas Sekecamatan Cempaka Putih Periode Januari April
4.
2015
Dari tabel 1.19 didapatkan bahwa masalah cakupan Kunjungan Nifas sekecamatan Cempaka
Putih periode Januari April 2015 kurang dari target angka pencapaian yaitu sebesar 4,7%.
Cakupan kunjungan nifas di kelurahan Cempaka Putih Timur masih sangat rendah yaitu
sebesar 5,4%. Hal ini disebabkan karena rendahnya cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan
di wilayah tersebut. Untuk cakupan kunjungan nifas di kelurahan Cempaka Putih Barat II
juga masih sangat jauh dari target yaitu sebesar 5,7%. Hal ini disebabkan oleh karena
minimnya fasilitas pelayanan kesehatan di puskesmas kelurahan Cempaka Putih Barat,
30
sehingga banyak masyarakat yang langsung melakukan kunjungan nifas ke tempat lain dan
tidak terdata oleh Puskesmas.
E. Pelayanan Kesehatan Neonatus dan Bayi
Dewasa ini 40% kematian bayi terjadi pada usia kurang dari 1 periode. Penyebab utama
dari kematian tersebut adalah tetanus neonatorum, gangguan yang timbul pada bayi
BBLR dan asfiksia. Upaya yang dilakukan untuk mencegah kematian neonatal
diutamakan pada pemeliharaan kehamilan sebaik mungkin dan pertolongan persalinan 3
Bersih (bersih tangan penolong, bersih alat pemotong tali pusat, dan bersih alas tempat
tidur ibu).
Selain itu dilakukan upaya deteksi dini neonatal berisiko tinggi agar dapat segera
diberikan pelayanan yang diperlukan. Risiko tinggi pada bayi neonatal meliputi :
1. BBLR (Berat Lahir kurang dari 2500 gram)
2. Bayi dengan tetanus neonatorum
3. Bayi baru lahir dengan asfiksia
4. Bayi denga ikterus neonatorum (ikterus lebih dari 7 hari setelah lahir)
5. Bayi baru lahir dengan sepsis
Kunjungan neonatus (KN) adalah kunjungan neonatus dengan tenaga kesehatan untuk
mendapat pelayanan kesehatan neonatus, yaitu minimal 2 kali.
No
Puskesmas
Sasaran
KN1
Bayi
(a)
(b)
Cakupan
(b/a x
100%)
Target 4
bulan
1.
350
10
2,8%
(%)
33,3%
2.
Timur
Kel. Cempaka Putih
307
51
16,6%
33,3%
Barat I
Tabel 1.20 Cakupan KN1 di Wilayah Puskesmas Sekecamatan Cempaka Putih
31
3.
Puskesmas
Sasaran
KN1
Bayi
(a)
(b)
263
37
Cakupan
(b/a x
100%)
Target 4
bulan
(%)
33,3%
14,1%
Barat II
Kel. Rawasari
393
64
16,3%
33,3%
Jumlah
1313
162
12,3%
33,3%
Sumber : Laporan bulanan Puskesmas Sekecamatan Cempaka Putih Periode Januari April
4.
2015
Dari tabel 1.20 didapatkan bahwa masalah cakupan KN1 sekecamatan Cempaka Putih
periode Januari April 2015 kurang dari target angka pencapaian yaitu sebesar 12,3%.
Rendahnya cakupan KN1 di kelurahan Cempaka Putih Timur, yaitu sebesar 2,8%, merupakan
dampak dari rendahnya cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan dan kunjungan nifas di
wilayah tersebut.
Tabel 1.21 Cakupan Kunjungan Neonatus di Wilayah Puskesmas Sekecamatan
Cempaka Putih Periode Januari April 2015
No
Puskesmas
Sasaran
Kunjunga
Bayi
(a)
n
Neonatus
Cakupan
(b/a x
100%)
Target 4
bulan
(%)
1.
Kel. Cempaka
350
(b)
30
2.
Putih Timur
Kel. Cempaka
307
26
8,4%
32%
3.
Putih Barat I
Kel. Cempaka
263
30
11,4%
32%
8,5%
32%
Putih Barat II
Kel. Rawasari
393
26
6,6%
32%
Jumlah
1313
112
8,5%
32%
Sumber : Laporan bulanan Puskesmas Sekecamatan Cempaka Putih Periode Januari April
4.
2015
Dari tabel 1.21 didapatkan bahwa masalah cakupan Kunjungan Neonatus sekecamatan
Cempaka Putih periode Januari April 2015 kurang dari target angka pencapaian yaitu
sebesar 8,5%. Rendahnya cakupan kunjungan neonatus di kelurahan Cempaka Putih Timur,
32
yaitu sebesar 8,5%, disebabkan oleh rendahnya cakupan KN1 di wilayah tersebut.
Sedangkan, rendahnya cakupan kunjungan neonatus di kelurahan Cempaka Putih Barat I dan
Rawasari, disebabkan oleh minimnya kesadaran masyarakat setempat mengenai pentingnya
melakukan kunjungan neonatus.
F. Pelayanan Neonatus Dengan Komplikasi
Pelayanan neonatus dengan komplikasi adalah penanganan neonatus dengan penyakit dan
kelainan
yang
dapat
menyebabkan
kesakitan,
kecacatan
dan
kematian
oleh
Puskesmas
Sasaran
Bayi
Resti
(a)
Penangana Cakupan
(b/a x
n
100%)
Komplikas
Target 4
bulan
(%)
i Neonatus
1.
Kel. Cempaka
53
(b)
1
1,9%
26,7%
2.
Putih Timur
Kel. Cempaka
46
0%
26,7%
3.
Putih Barat I
Kel. Cempaka
39
7,7%
26,7%
Putih Barat II
Kel. Rawasari
59
0
0%
26,7%
Jumlah
197
4
2%
26,7%
Sumber : Laporan bulanan Puskesmas Sekecamatan Cempaka Putih Periode Januari April
4.
2015
33
Dari tabel 1.22 didapatkan bahwa masalah cakupan penanganan komplikasi neonatus
sekecamatan Cempaka Putih periode Januari April 2015 kurang dari target angka
pencapaian yaitu sebesar 2%. Cakupan pada tiap kelurahan sangat jauh dari target. Hal ini
disebabkan oleh karena minimnya fasilitas pelayanan kesehatan untuk menangani komplikasi
pada neonatus. Sehingga, masyarakat se-kecamatan Cempaka Putih lebih banyak berobat ke
RS jika terjadi komplikasi pada neonatus.
G. Pelayanan Kesehatan Bayi
Pelayanan kesehatan bayi adalah pelayanan kesehatan sesuai standar yang diberikan oleh
tenaga kesehatan kepada bayi sedikitnya 4 kali, selama periode 29 dari sampai dengan 11
bulan setelah lahir.
Pelaksanaan pelayanan kesehatan bayi :
1. Kunjungan bayi 1 kali pada umur 29 hari sampai 2 bulan
2. Kunjungan bayi 1 kali pada umur 3 bulan sampai 5 bulan
3. Kunjungan bayi 1 kali pada umur 6 bulan sampai 8 bulan
4. Kunjungan bayi 1 kali pada umur 9 bulan sampai 11 bulan
Tenaga kesehatan yang dapat memberikan pelayanan kesehatan bayi adalah : dokter spesialis
anak, dokter umum dan perawat.
Tabel 1.23 Cakupan Kunjungan Bayi di Wilayah Puskesmas Sekecamatan
Cempaka Putih Periode Januari April 2015
No
Puskesmas
Sasaran
Kunjunga
Bayi
(a)
n Bayi (b)
Cakupan
(b/a x
100%)
Target 4
bulan
1.
Kel. Cempaka
350
77
22%
(%)
32,3%
2.
Putih Timur
Kel. Cempaka
307
94
30,6%
32,3%
3.
Putih Barat I
Kel. Cempaka
263
79
30%
32,3%
Putih Barat II
Kel. Rawasari
393
51
12,9%
32,3%
Jumlah
1313
301
22,9%
32,3%
Sumber : Laporan bulanan Puskesmas Sekecamatan Cempaka Putih Periode Januari April
4.
2015
34
Dari tabel 1.23 didapatkan bahwa masalah cakupan Kunjungan Bayi sekecamatan Cempaka
Putih periode Januari April 2015 kurang dari target angka pencapaian yaitu sebesar 22,9%.
H. Kunjungan Balita
Pelayanan kesehatan anak balita meliputi pelayanan pada anak balita sakit dan sehat.
Pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan sesuai standar yang meliputi :
1. Pelayan pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali setahun yang tercatat dalam buku
KIA/KMS. Pemantaun pertumbuhan adalah pengukuran berat badan balitasetiap
bulan yang tercatat pada buku KIA/KMS. Bila berat badan tidak naik dalam 2 bulan
berturut-turut atau berat badan anak balita di bawah garis merah harus dirujuk ke
sarana pelayanan kesehatan.
2. Stimulasi deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) minimal 2 kali
dalam setahun. Pelayanan SDIDTK meliputi pemantauan perkembangan motorik
kasar, motorik halus, bahasa, sosialisasi dan kemandirian minimal 2 kali pertahun
(setiap 6 bulan).
3. Pemberian vitamin A dosis tinggi (200.00 IU), 2 kali dalam setahun.
4. Kepamilikan dan pemanfaatan buku KIA oleh setiap anak balita.
5. Pelayanan anak balita sakit sesuai standar dengan pendekatan MTBS.
Tabel 1.24 Cakupan Kunjungan Balita di Wilayah Puskesmas Sekecamatan
Cempaka Putih Periode Januari April 2015
No
Puskesmas
Sasaran
Kunjunga
Balita
(a)
1.
Kel. Cempaka
1682
(b)
895
2.
Putih Timur
Kel. Cempaka
1470
3.
Putih Barat I
Kel. Cempaka
1260
Balita
Cakupan
(b/a x
100%)
Target 4
bulan
53,2%
(%)
30%
1030
70%
30%
844
66,9%
30%
Putih Barat II
Kel. Rawasari
1890
1104
58,4%
30%
Jumlah
6302
3873
61,5%
30%
Sumber : Laporan bulanan Puskesmas Sekecamatan Cempaka Putih Periode Januari April
4.
2015
35
Dari tabel 1.24 didapatkan bahwa masalah cakupan Kunjungan Balita sekecamatan Cempaka
Putih periode Januari April 2015 melebihi dari target angka pencapaian yaitu sebesar
61,5%. Cakupan kunjungan balita di kelurahan Cempaka Putih Barat melebihi target dua kali
lipat. Hal ini disebabkan oleh karena data yang dicatat di Puskesmas Kecamatan adalah data
kunjuungan balita di Puskesmas ditambah dengan data kunjungan balita di Posyandu yang
banyak tersebar di beberapa wilayah.
1.2 Identifikasi Masalah
Dari berbagai hasil pencapaian kegiatan-kegiatan dari program KIA yang dievaluasi
di wilayah puskesmas sekecamatan Cempaka Putih periode Januari - April 2015, didapatkan
permasalahan sebagai berikut :
1. Cakupan K1 pada ibu hamil di wilayah puskesmas sekecamatan Cempaka Putih
periode Januari April 2015 sebesar 25,9%
2. Cakupan K4 pada ibu hamil di wilayah puskesmas sekecamatan Cempaka Putih
periode Januari April 2015 sebesar 15,3%
3. Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan pada ibu hamil di wilayah puskesmas
sekecamatan Cempaka Putih periode Januari April 2015 sebesar 16,3%
4. Cakupan penanganan komplikasi pada ibu hamil di wilayah puskesmas
sekecamatan Cempaka Putih periode Januari April 2015 sebesar 21,4%
5. Cakupan kunjungan nifas pada ibu bersalin di wilayah puskesmas sekecamatan
Cempaka Putih periode Januari April 2015 sebesar 4,7%
6. Cakupan partisipasi masyarakat terhadap KN1 pada bayi di wilayah puskesmas
sekecamatan Cempaka Putih periode Januari April 2015 sebesar 12,3%
7. Cakupan partisipasi masyarakat terhadap kunjungan neonatus pada bayi di
wilayah puskesmas sekecamatan Cempaka Putih periode Januari April 2015
sebesar 8,5%
8. Cakupan penanganan komplikasi neonatus pada bayi di wilayah puskesmas
sekecamatan Cempaka Putih periode Januari April 2015 sebesar 2%
9. Cakupan partisipasi masyarakat terhadap kunjungan bayi di wilayah puskesmas
sekecamatan Cempaka Putih periode Januari April 2015 sebesar 22,9%
10. Cakupan partisipasi masyarakat terhadap kunjungan balita di wilayah puskesmas
sekecamatan Cempaka Putih periode Januari April 2015 sebesar 61,5%
1.3 Rumusan Masalah
Setelah didapatkan identifikasi masalah dari kegiatan-kegiatan program KIA puskesmas
di wilayah kecamatan Cempaka Putih, kemudian dibandingkan nilai kesenjangan antara apa
yang diharapkan (expected) dengan apa yang telah terjadi (observed), selanjutnya dilakukan
36
37