Professional Documents
Culture Documents
Fika Ertitri
201410401011018
Pembimbing
dr. Dwi Nurwulan Pravitasari, Sp. KK
Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang
Definisi
Dermatitis
Area seboroik :
Area seboroik adalah bagian tubuh yang banyak terdapat
Area Seboroik
Epidemiologi
Dua puncak usia
Bayi dalam 3 bulan pertama kehidupan
Dekade ke 4-7 kehidupan.
>> pada semua kelompok umur.
Gejala Klinis
Pada bayi (usia 2 minggu-10 minggu)
Cradle cap, dengan krusta tebal, pecah-pecah, dan berminyak,
Gejala Klinis
Pada dewasa
Umumnya gatal
Pada area seboroik makula atau plak, folikular, perifolikular,
Diagnosis
Anamnesis
Histopatologis
Diagnosis Banding
Pada kepala : ptyriasis kapitis (ketombe), psoriasis
Penatalaksanaan
Prinsip pengobatannya bertujuan untuk melepas skuama
a. Non - Medikametosa
Untuk terapi non-medikamentosa, pemberian edukasi
b. Medikametosa
1. Pengobatan Sistemik
Terapi Dermatitis Seboroik dengan terapi sistemik dari Pedoman
Diagnosis dan Terapi RSU dr. Soetomo tahun 2005 dengan preparat
antifungi dan antiinflamasi. Diberikan ketokonazol (kemasan 200 mg)
selama 3 minggu dan tablet kortikosteroid (prednison atau dexametason)
(Pohan, 2005).
Kortikosteroid prednison 20-30 mg sehari tapp-off
Isotretinoin mengurangi aktivitas kelenjar sebasea 0,1-0,3
Penatalaksanaan
2. Pengobatan Topikal
Pada pitiriasis sika dan oleosa seminggu 2-3 kali scalp
(Djuanda, 2010).
Prognosis
Prognosis umumnya baik.
Bayi dengan dermatitis seboroik memiliki resiko lebih
LAPORAN KASUS
Dermatitis Seboroik
Identitas :
Nama
: Tn. BS
Jenis kelamin
: Laki laki
Umur
: 52 tahun
Alamat
: Bawangan Ploso, Jombang
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Kuli Bangunan
Suku bangsa
: Jawa - Indonesia
Tanggal pemeriksaan : 20 Oktober 2015
No. RM
: 288282
Anamnesis :
Keluhan utama :
RPD :
- Gatal
RPS:
sebelumnya.
- Alergi makanan disangkal.
- Alergi obat disangkal.
RPKeluarga :
Pemeriksaan fisik :
Status Generalis :
Keadaan
GCS: 456
Vital sign :
TD : (-)
Nadi : 80 kali/menit
RR : 22kali/menit
Suhu : (-)
Kepala : Normocephali.
Mata : Anemis (-/-), ikterus (-/-), Reflek pupil
(+/+)
Thorax :
Cor: S1S2 tunggal reguler, murmur (-),
gallop (-)
Pulmo: Ves +/+, Rh -/-, Wh -/ Abdomen: soefl, bising usus (+) normal, nyeri
tekan (-)
Status Lokalis :
Et Regio Capitis
Et Regio Facialis
Et Regio Colli
Effloresensi :
Makula
eritematosa
batas jelas, bentuk tidak
teratur tertutup skuama
halus tipis dan skuama
tebal kasar.
Dermatitis Seboroik
Pemeriksaan Penunjang :
Problem List :
Laki-laki, 52 tahun
Tidak dilakukan
pemeriksaan penunjang
Untuk membantu
diagnosis pasti dapat
diusulkan pemeriksaan
Histopatologi.
Pruritus
Makula
eritematosa
batas jelas, bentuk tidak
teratur, tertutup skuama
putih kasar dan tebal
serta skuama tipis halus
et regio capitis, facialis
dan colli.
Resume :
Tn. BS datang ke poli kulit dan kelamin RSUD Jombang
Assesment :
Initial Planning :
Diagnosis
: Histopatologi
Terapi:
Anti Fungi
Dermatitis Seboroik
: Ketokonazole
tablet 1x1 (1 x 200mg)
selama 3 minggu.
Anti Inflamasi:
Dexametasone tablet 1x1 (1
x 0,5 mg).
Monitoring :
Subyektif keluhan
pasien : gatal
Obyektif skuama
Edukasi :
Menjelaskan
Pembahasan :
Kasus :
Tn. TM
Usia : 52 tahun
Teori :
Dermatitis
Dermatitis
Pembahasan :
Kasus :
Teori :
Pada
Dan
Pembahasan :
Kasus :
Teori :
Pemeriksaan fisik
kelainan
didapatkan tampak
gambaran adanya
kelainan dengan kulit
yaitu makula eritematosa
batas jelas, bentuk tidak
teratur tertutup skuama
halus tipis dan skuama
tebal kasar et regio
capitis, facialis dan colli.
Pembahasan :
Kasus :
Tampak gambaran
Teori :
Dermatitis seborik ini merupakan kelainan
Pembahasan :
Kasus :
Penatalakasanaan pada
Teori :
Terapi
Dermatitis Seboroik
dengan terapi sistemik dari
Pedoman
Diagnosis
dan
Terapi RSU dr. Soetomo tahun
2005
dengan
preparat
antifungi dan antiinflamasi.
Diberikan
ketokonazol
(kemasan 200 mg) selama 3
minggu
dan
tablet
kortikosteroid (prednison atau
dexametason) (Pohan, 2005).
kesimpulan
Identitas
Anamnesis
Pmx.fisik
diagnosis
terapi
Kesimpulan :
Pada kasus pasien Tn. BS usia 52 tahun datang ke poli kulit dan kelamin
TERIMA KASIH