You are on page 1of 3

2.3.

Menentukan Penyebab Masalah Yang Paling Dominan


Pada tahap ini adalah menentukan penyebab masalah yang dominan. Dari dua
prioritas masalah yang mungkin dengan menggunakan metode Ishikawa atau lebih dikenal
dengan fishbone (diagram tulang ikan), yang telah dikonfirmasi dengan data menjadi akar
penyebab masalah (yang terdapat pada lingkaran). Dari akar penyebab masalah tersebut, dapat
dicari akar penyebab masalah yang paling dominan. Penyebab masalah yang paling dominan
adalah penyebab masalah yang apabila diselesaikan maka secara otomatis sebagian besar
masalah-masalah yang lainnya dapat dipecahkan. Penentuan akar penyebab masalah yang
paling dominan dengan cara diskusi, argumentasi, justifikasi dan pemahaman program yang
cukup. Di bawah ini adalah penyebab masalah yang dominan dalam program di wilayah kerja
Puskesmas Cempaka Putih :
1. MS10. Cakupan kunjungan balita di wilayah puskesmas sekecamatan Cempaka
Putih periode Januari April 2015 sebesar 61,5% berada di atas target 30%.
2. MS5. Cakupan kunjungan nifas pada ibu bersalin di wilayah puskesmas
sekecamatan Cempaka Putih periode Januari April 2015 sebesar 4,7% berada
di bawah target 32%.
2.3.1 Kemungkinan penyebab masalah dengan menggunakan fishbone (diagram tulang
ikan) pada cakupan kunjungan balita di wilayah puskesmas sekecamatan Cempaka
Putih periode Januari April 2015 sebesar 61,5% berada di atas target 30%
Akar penyebab masalah yang ditemukan pada input adalah :
1. Kurangnya minat masyarakat untuk menjadi kader (man)
2. Jumlah kunjungan balita melebihi target (money)
3. Tidak adanya bentuk fisik alur, seperti poster yang menjelaskan alur kegiatan
posyandu (method)
Akar penyebab masalah yang ditemukan pada proses adalah :
1. NAKES merasa program yang ada sudah cukup (planning)
2. Kurangnya jumlah tenaga kesehatan (organizing)
3. Kurangnya komunikasi antara NAKES dan kader (actuating)
4. Jumlah NAKES yang bekerja kurang (controlling)
Dari tujuh akar penyebab masalah di atas maka ditetapkan tiga akar penyebab masalah
63

yang paling dominan, berdasarkan data, informasi, observasi langsung juga pemahaman yang
cukup. Ketiga akar penyebab masalah yang paling dominan tersebut adalah:
1

Tidak adanya bentuk fisik alur, seperti poster yang menjelaskan alur kegiatan
posyandu (method)

Kurangnya komunikasi antara NAKES dan kader (actuating)

Kurangnya jumlah tenaga kesehatan (organizing)

2.3.2. Kemungkinan penyebab masalah dengan menggunakan fishbone (diagram


tulang ikan) pada cakupan kunjungan nifas pada ibu bersalin di wilayah puskesmas
sekecamatan Cempaka Putih periode Januari April 2015 sebesar 4,7% berada di
bawah target 32%
Akar penyebab masalah yang ditemukan pada input :
1. Belum ada penerimaan NAKES baru (man)
2. Pihak puskesmas tidak membuat alur prosedur yang jelas untuk kunjungan nifas
(method)

Akar penyebab masalah yang ditemukan di proses :


1. Koordinasi yang kurang baik antara RS dan puskesmas (controlling)
2. Tidak adanya kesepakatan yang jelas mengenai data ibu bersalin (actuating)
3. Kurangnya koordinasi pada pembagian program kerja (organizing)
4. Kurangnya pelatihan NAKES mengenai perencanaan program penyuluhan pentingnya
kunjungan nifas (planning)

Akar penyebab masalah yang ditemukan di lingkungan :


1. Lokasi puskesmas yang sulit dijangkau (environment)

Dari tujuh akar penyebab masalah di atas maka ditetapkan tiga akar penyebab masalah
yang paling dominan, berdasarkan data, informasi, observasi langsung juga pemahaman yang
cukup. Ketiga akar penyebab masalah yang paling dominan tersebut adalah:
64

1. Pihak puskesmas tidak membuat alur prosedur yang jelas untuk kunjungan nifas
(method)
2. Tidak adanya kesepakatan yang jelas mengenai data ibu bersalin (actuating)
3. Kurangnya pelatihan NAKES mengenai perencanaan program penyuluhan pentingnya
kunjungan nifas (planning)

65

You might also like