Professional Documents
Culture Documents
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Mempertimbangkan bahwa pendampingan pelaksanaan
Kurikulum 2013 yang dilaksanakan pada tahun 2013 kepada
1.437 SMP di 295 kabupaten/kota terbukti sangat membantu
sekolah, maka pada tahun 2014 Direktorat Pembinaan SMP
akan memberikan pendampingan pelaksanaan kurikulum 2013
kepada semua SMP di seluruh wilayah Indonesia yang
berjumlah sekitar 36.565 sekolah baik negeri maupun swasta.
B. LANDASAN HUKUM
C. FOKUS PENDAMPINGAN
Fokus pendampingan pelaksanaan Kurikulum 2013 pada tahun
2014 meliputi pemantapan pengetahuan guru terhadap
Kurikulum 2013 yang mencakup: Standar Kompetensi
Lulusan (SKL), kerangka dasar dan struktur kurikulum
SMP/MTs, standar proses, standar penilaian dan pengisian
laporan hasil pencapaian kompetensi (rapor) peserta didik,
penyusunan RPP, serta pengembangan bahan ajar, buku
guru, buku siswa, muatan lokal, matrikulasi (bridging
course), bimbingan dan konseling, dan ekstrakurikuler
D. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Memberi penguatan kepada sekolah agar sekolah dapat
melaksanakan Kurikulum 2013 dari tahapan merencanakan
pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan
mengevaluasi pencapaian kompetensi peserta didik dengan
baik.
2. TUJUAN KHUSUS:
Tujuan khusus pendampingan pelaksanaan Kurikulum 2013 adalah
meningkatkan kemampuan guru sehingga mampu dalam:
a. menyusun RPP;
b. menyusun instrumen (termasuk rubrik) penilaian sikap,
pengetahuan, dan keterampilan;
c. menyajikan pembelajaran dengan langkah-langkah pendekatan
ilmiah;
d. melaksanakan penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
e. mengelola nilai peserta didik (termasuk mengisi buku laporan
pencapaian kompetensi peserta didik);
f. memahami buku guru, buku siswa, dan mengadaptasi bahan ajar;
g.
h.
i.
j.
k.
l.
10
F. SASARAN
Sasaran pendampingan pelaksanaan Kurikulum 2013 tingkat SMP
tahun 2014 adalah 36.565 SMP di seluruh Indonesia. Sekolah-sekolah
tersebut akan dikelompokkan ke dalam klaster-klaster. Setiap klaster
rata-rata beranggotakan 4 -5 sekolah yang berdekatan di
kabupaten/kota yang sama. Jumlah klaster SMP seluruh Indonesia
adalah 7.120 klaster, dan jumlah keseluruhan sasaran adalah 365.650
orang guru.
Jumlah peserta dari masing-masing sekolah yang akan memperoleh
pendampingan adalah 10 orang guru yang meliputi 9 (sembilan) orang
guru mata pelajaran kelas VII dan VIII (yaitu guru Bahasa Indonesia,
PPKn, IPS, Matematika, IPA, Bahasa Inggris, Seni Budaya, Prakarya,
dan PJOK) dan 1 (satu) orang guru Bimbingan dan Konseling (BK).
11
12
B. PRINSIP PENDAMPINGAN
Pendamping di Kab/Kota Adalah
Sebagai Nara Sumber Untuk Bertanya,
Berbagi Informasi dan Diskusi
5. Berkelanjutan
4.Berdasarkan Kebutuhan
Memberikan Suasana
Saling Menghargai Untuk
Kemajuan PBM
Sesuai Dengan Profesi
dan Tugas Kewajibannya
Berfungsi
Sebagai Patner
Kerja
3. Sikap Percaya
2. Profesional
1. Kolegial
13
C. KRITERIA PENDAMPING
Kriteria TPK/pendamping kabupaten/kota adalah:
1. pendidikan sekurang-kurangnya S1 dalam bidang
pendidikan dan mengajar mata pelajaran sesuai
dengan bidang keahliannya;
2. telah mengajar sekurang-kurangnya 5 tahun;
3. diutamakan memiliki prestasi akademik, baik di
tingkat kabupaten/kota, provinsi, atau lebih tinggi;
4. sehat jasmani dan rohani;
14
D. TUGAS PENDAMPING
1. melaksanakan pendampingan dengan prosedur dan
E. STRATEGI PENDAMPINGAN
1. Pertemuan Awal: kegiatan pengkondisian, penjelasan
tujuan, materi pendampingan, agenda kegiatan, serta
informasi lain
2. Pelaksanaan Observasi Lapangan: pengamatan
terhadap rencana pelaksanaan pembelajaran, media
dan alat bantu pembelajaran, pelaksanaan
pembelajaran, serta pelaksanaan penilaian
3. Pembahasan Hasil Observasi: mendiskusikan dan
merumuskan langkah-langkah perbaikan
4. Perbaikan berdasarkan Hasil Observasi: perbaikan
yang dilakukan sebagai tindak lanjut hasil diskusi
pendamping dengan Guru Sasaran.
5. Penyusunan Laporan: pendamping menyusun laporan
proses dan hasil pendampingan.
17
A. POLA PENDAMPINGAN
Pola pendampingan dilakukan dengan cara:
1. Pendampingan di Induk Klaster/Sekolah Inti (In)
Pendampingan di induk klaster dilaksanakan
selama 1 hari dengan peserta semua guru sasaran dalam
satu klaster.
2. Pendampingan Langsung ke Sekolah Sasaran (On)
Pendampingan di masing-masing sekolah sasaran
dilaksanakan selama 1 hari.
18
B. MEKANISME PENDAMPINGAN
1. Persiapan pendampingan:
a. Penyiapan bahan seperti model RPP, model penilaian,
lembar-kerja pembekalan/ pelatihan
b. Instrumen pendampingan; buku teks pelajaran dan buku
panduan guru; proses pembelajaran dan penilaian;
penyusunan RPP; pelaksanaan pembelajaran;
pelaksanaan penilaian
c. Identifikasi sekolah sasaran dan pengklasteran sekolahsekolah sasaran
d. Pelatihan Tim Pengembang Kurikulum Provinsi
e. Pelatihan TPK/Pendamping Kabupaten/Kota
19
2. Pelaksanaan Pendampingan
Pendampingan dilakukan melalui kegiatan pendampingan terpusat di
induk klaster (in) dan dalam bentuk kunjungan ke sekolah sasaran
(on).
3. Pelaporan hasil pendampingan
Laporan hasil pendampingan disusun oleh masing-masing guru
pendamping sesuai dengan sistematika yang terdapat pada lampiran
14, dan disampaikan kepada Direktorat Pembinaan SMP.
20
21
22
E. PELAKSANAAN PENDAMPINGAN
Pendampingan diharapkan diberikan melalui tahapan In dan
On sbb : In-1, On-1, In-2, On-2, In-3.
Pertama-tama, guru sekolah sasaran dikumpulkan dan diberi
pendampingan di induk klaster selama 1 hari (In-1).
Selanjutnya, para pendamping mendatangi guru-guru sasaran
ke masing-masing sekolah sasaran untuk memberi
pendampingan selama 1 hari di setiap sekolah (On-1),
dan seterusnya.
Pada prinsipnya pelaksanaan pendampingan disesuaikan
dengan kebutuhan sekolah yang didampingi.
23
F. PELAPORAN
Laporan pendampingan pelaksanaan kurikulum 2013 untuk
jenjang SMP secara nasional disusun oleh Tim Satuan Kerja
Kurikulum 2013 Direktorat Pembinaan SMP berdasarkan
Laporan pendampingan pelaksanaan kurikulum 2013 dari
Dinas Pendidikan Propinsi.
Dinas Pendidikan Propinsi menyusun laporan
pertanggungjawaban pelaksanaan program pendampingan
secara keseluruhan di tingkat provinsi masing-masing, yang
mencakup Laporan Pelaksanaan Kegiatan dan Laporan
Keuangan, serta menyampaikan laporan tersebut kepada
Direktorat Pembinaan SMP selambat-lambatnya sebulan
setelah kegiatan berakhir.
24
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Bulan
Kegiatan
Penyusunan Bahan:
Koordinasi dan penyusunan draf 1
Review internal dan penyusunan
draf 2
Review eksternal dan draf final
Penyelarasan dan penyuntingan
bahan
ToT TPK Provinsi
ToT TPK/Pendamping Kab/Kota
Pendampingan di Induk Klaster (In)
Pendampingan di Sekolah Sasaran
(On)
Monev dan Evaluasi Program
Penyusunan laporan
1 1 1
3 4 5 6 7 8 9 0 1 2
25
B. JADWAL PENDAMPINGAN
NO.
1.
2.
WAKTU
18
KEGIATAN
23
Bimtek
KETERANGAN
Narasumber
Mei 2014
Pusat
01- 21 Juni
APBN (4 region/34x11
2014
3.
Juli
Agustus
Bimtek
TPK
Kabupaten/Kota
2014
4.
Agust
Nov 2014
orang)
Dekon (510 Kab/Kota
@ 1-2 tim @ Tim 10
orang)
Pendampingan di 7.120
Dekon - Bansos
klaster
26
V. PEMBIAYAAN
Input pelaksanaan pendampingan pada klaster sekolah adalah bantuan sosial dari
dana APBN melalui dekonsentrasi di provinsi sebesar Rp.22.000.000,- untuk setiap
klaster. Dana tersebut disubsidikan kepada sekolah penyelenggara melalui Induk
Klaster (Sekolah Inti) untuk melaksanakan pendampingan di klaster-nya masingmasing secara swakelola dan dipertanggungjawabkan sesuai ketentuan yang telah
ditetapkan.
Sesuai dengan Surat Edaran Bersama antara Menteri Dalam Negeri RI dan Menteri
Pendidikan
dan
Kebudayaan
RI
Nomor
420/176/SJ
dan
Nomor
0258/MPK.A/KR/2014, setiap provinsi dan kabupaten/kota agar menyiapkan
anggaran untuk mendukung pelaksanaan Kurikulum 2013, termasuk pendampingan
pelaksanaan Kurikulum 2013 pada tahun 2014.
27
28
30
E. Laporan
Laporan pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi secara nasional disusun oleh
Direktorat Pembinaan SMP berdasarkan laporan yang disusun oleh masingmasing petugas yang melaksanakan Monev di semua provinsi di Indonesia.
F. Layanan Informasi
Layanan informasi dapat disampaikan ke:
1. Direktorat Pembinaan SMP, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan alamat:
Subdit Pembelajaran, Dit.Pembinaan SMP,
Telp. 021 5725685, 57900083, 57900342
2. Dinas Pendidikan Provinsi setempat;
3. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat.
31
TERIMA KASIH
32
Pemberitahuan
33