You are on page 1of 33

PETUNJUK TEKNIS PENDAMPINGAN

PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 DI SMP


TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama
Tahun 2014

I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Mempertimbangkan bahwa pendampingan pelaksanaan
Kurikulum 2013 yang dilaksanakan pada tahun 2013 kepada
1.437 SMP di 295 kabupaten/kota terbukti sangat membantu
sekolah, maka pada tahun 2014 Direktorat Pembinaan SMP
akan memberikan pendampingan pelaksanaan kurikulum 2013
kepada semua SMP di seluruh wilayah Indonesia yang
berjumlah sekitar 36.565 sekolah baik negeri maupun swasta.

B. LANDASAN HUKUM

1. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen;
3. Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Nasional Tahun 2005-2025;
4. Peraturan Pemerintah RI Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;
5. Peraturan Pemerintah RI Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan;

6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 54 Tahun 2013


tentang SKL Dikasmen;
7. Peraturan Mendikbud RI Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses
Dikdasmen;
8. Peraturan Mendikbud RI Nomor 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian
Pendidikan;
9. Peraturan Mendikbud RI Nomor 68 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar
dan Struktur Kurikulum SMP/MTs;
10. Peraturan Mendikbud RI Nomor 71 Tahun 2013 tentang Buku Teks
Pelajaran dan Buku Panduan Guru untuk Dikdasmen;
11. Peraturan Mendikbud RI Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi
Kurikulum.
12. Surat Edaran Mendikbud Nomor 156928/ MPK.A/KR/2013 Tgl.08

November 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013


13. SEB Mendagri RI dan Mendikbud RI Nomor: 420/176/SJ dan
0258/MPK.A/KR/2014, Hal: Implementasi Kurikulum 2013.

C. FOKUS PENDAMPINGAN
Fokus pendampingan pelaksanaan Kurikulum 2013 pada tahun
2014 meliputi pemantapan pengetahuan guru terhadap
Kurikulum 2013 yang mencakup: Standar Kompetensi
Lulusan (SKL), kerangka dasar dan struktur kurikulum
SMP/MTs, standar proses, standar penilaian dan pengisian
laporan hasil pencapaian kompetensi (rapor) peserta didik,
penyusunan RPP, serta pengembangan bahan ajar, buku
guru, buku siswa, muatan lokal, matrikulasi (bridging
course), bimbingan dan konseling, dan ekstrakurikuler

D. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Memberi penguatan kepada sekolah agar sekolah dapat
melaksanakan Kurikulum 2013 dari tahapan merencanakan
pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan
mengevaluasi pencapaian kompetensi peserta didik dengan
baik.

2. TUJUAN KHUSUS:
Tujuan khusus pendampingan pelaksanaan Kurikulum 2013 adalah
meningkatkan kemampuan guru sehingga mampu dalam:
a. menyusun RPP;
b. menyusun instrumen (termasuk rubrik) penilaian sikap,
pengetahuan, dan keterampilan;
c. menyajikan pembelajaran dengan langkah-langkah pendekatan
ilmiah;
d. melaksanakan penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
e. mengelola nilai peserta didik (termasuk mengisi buku laporan
pencapaian kompetensi peserta didik);
f. memahami buku guru, buku siswa, dan mengadaptasi bahan ajar;

g.
h.
i.
j.
k.
l.

melaksanakan muatan lokal;


merencanakan kegiatan ekstrakurikuler;
menelusuri bakat dan minat peserta didik;
melaksanakan matrikulasi (bridging course);
mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan pada RPP guru;
mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan pada instrumen
penilaian;
m. melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran dan penilaian
yang mereka laksanakan untuk mengidentifikasi kelebihan dan
kekurangannya, yang selanjutnya dapat melakukan perbaikan
secara terus-menerus.

E. HASIL YANG DIHARAPKAN


1. Guru semakin memahami:
a.

kerangka dasar dan struktur kurikulum 2013, yang meliputi: rasional,


filosofi, konsep, kaidah, prinsip, makna, dan elemen perubahan
kurikulum berdasarkan SKL, KI dan KD sampai dengan strategi
pelaksanaan Kurikulum 2013;
b. isi buku siswa dan buku guru beserta penggunaannya;
c. proses pembelajaran;
d. proses penilaian;
e. pelaksanaan muatan lokal;
f. pelaksanaan ekstrakurikuler;
g. penelusuran bakat dan minat;
h. pelaksanaan matrikulasi (bridging course)

2. Guru semakin terampil dalam:


a. menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran;
b. mengelola pembelajaran;
c. menyusun instrumen penilaian;
d. melaksanakan penilaian termasuk pengisian laporan hasil
pencapaian kompetensi (rapor) peserta didik;
e. menyelenggarakan muatan lokal;
f. menyelenggarakan ekstrakurikuler;
g. melaksanakan penelusuran minat peserta didik;
h. menyelenggarakan matrikulasi (bridging course);

10

F. SASARAN
Sasaran pendampingan pelaksanaan Kurikulum 2013 tingkat SMP
tahun 2014 adalah 36.565 SMP di seluruh Indonesia. Sekolah-sekolah
tersebut akan dikelompokkan ke dalam klaster-klaster. Setiap klaster
rata-rata beranggotakan 4 -5 sekolah yang berdekatan di
kabupaten/kota yang sama. Jumlah klaster SMP seluruh Indonesia
adalah 7.120 klaster, dan jumlah keseluruhan sasaran adalah 365.650
orang guru.
Jumlah peserta dari masing-masing sekolah yang akan memperoleh
pendampingan adalah 10 orang guru yang meliputi 9 (sembilan) orang
guru mata pelajaran kelas VII dan VIII (yaitu guru Bahasa Indonesia,
PPKn, IPS, Matematika, IPA, Bahasa Inggris, Seni Budaya, Prakarya,
dan PJOK) dan 1 (satu) orang guru Bimbingan dan Konseling (BK).

11

II. KONSEP PENDAMPINGAN


A. PENGERTIAN PENDAMPINGAN
Pendampingan dalam kegiatan ini
didefinisikan sebagai proses pemberian
bantuan penguatan pelaksanaan Kurikulum
2013 yang diberikan oleh pendamping
kepada guru di satuan pendidikan yang
berada dalam klaster SMP yang sama.

12

B. PRINSIP PENDAMPINGAN
Pendamping di Kab/Kota Adalah
Sebagai Nara Sumber Untuk Bertanya,
Berbagi Informasi dan Diskusi

5. Berkelanjutan

Membicarakan Proses PBM


Sesuai Dengan Fakta Lapangan

4.Berdasarkan Kebutuhan
Memberikan Suasana
Saling Menghargai Untuk
Kemajuan PBM
Sesuai Dengan Profesi
dan Tugas Kewajibannya
Berfungsi
Sebagai Patner
Kerja

3. Sikap Percaya

2. Profesional

1. Kolegial

13

C. KRITERIA PENDAMPING
Kriteria TPK/pendamping kabupaten/kota adalah:
1. pendidikan sekurang-kurangnya S1 dalam bidang
pendidikan dan mengajar mata pelajaran sesuai
dengan bidang keahliannya;
2. telah mengajar sekurang-kurangnya 5 tahun;
3. diutamakan memiliki prestasi akademik, baik di
tingkat kabupaten/kota, provinsi, atau lebih tinggi;
4. sehat jasmani dan rohani;

14

5. diutamakan telah berpengalaman sebagai


narasumber pelatihan kurikulum 2013;
6. bersedia melaksanakan pendampingan dengan
prosedur dan mekanisme yang ditetapkan oleh
Direktorat Pembinaan SMP;
7. bersedia dan sanggup menyusun laporan
pelaksanaan pendampingan selambat- lambatnya
satu minggu setelah pendampingan selesai
dilaksanakan;
8. diizinkan oleh atasan/pejabat yang berwenang.
15

D. TUGAS PENDAMPING
1. melaksanakan pendampingan dengan prosedur dan

mekanisme yang ditetapkan oleh Direktorat Pembinaan SMP;


2. memfasilitasi guru sasaran memperoleh pemahaman yang tepat
mengenai bahan ajar berdasarkan Kurikulum 2013;
3. memfasilitasi guru sasaran memperoleh pemahaman yang tepat
mengenai metode pembelajaran dan teknik penilaian;
4. memfasilitasi guru sasaran mereview dan memperbaiki RPP;
5. merefleksi dan memperbaiki pelaksanaan pembelajaran;
6. merefleksi dan memperbaiki pelaksanaan penilaian;
7. menyusun laporan pelaksanaan pendampingan selambatlambatnya satu minggu setelah pendampingan selesai
dilaksanakan.
16

E. STRATEGI PENDAMPINGAN
1. Pertemuan Awal: kegiatan pengkondisian, penjelasan
tujuan, materi pendampingan, agenda kegiatan, serta
informasi lain
2. Pelaksanaan Observasi Lapangan: pengamatan
terhadap rencana pelaksanaan pembelajaran, media
dan alat bantu pembelajaran, pelaksanaan
pembelajaran, serta pelaksanaan penilaian
3. Pembahasan Hasil Observasi: mendiskusikan dan
merumuskan langkah-langkah perbaikan
4. Perbaikan berdasarkan Hasil Observasi: perbaikan
yang dilakukan sebagai tindak lanjut hasil diskusi
pendamping dengan Guru Sasaran.
5. Penyusunan Laporan: pendamping menyusun laporan
proses dan hasil pendampingan.

17

III. PROGRAM PENDAMPINGAN

A. POLA PENDAMPINGAN
Pola pendampingan dilakukan dengan cara:
1. Pendampingan di Induk Klaster/Sekolah Inti (In)
Pendampingan di induk klaster dilaksanakan
selama 1 hari dengan peserta semua guru sasaran dalam
satu klaster.
2. Pendampingan Langsung ke Sekolah Sasaran (On)
Pendampingan di masing-masing sekolah sasaran
dilaksanakan selama 1 hari.

18

B. MEKANISME PENDAMPINGAN
1. Persiapan pendampingan:
a. Penyiapan bahan seperti model RPP, model penilaian,
lembar-kerja pembekalan/ pelatihan
b. Instrumen pendampingan; buku teks pelajaran dan buku
panduan guru; proses pembelajaran dan penilaian;
penyusunan RPP; pelaksanaan pembelajaran;
pelaksanaan penilaian
c. Identifikasi sekolah sasaran dan pengklasteran sekolahsekolah sasaran
d. Pelatihan Tim Pengembang Kurikulum Provinsi
e. Pelatihan TPK/Pendamping Kabupaten/Kota

19

2. Pelaksanaan Pendampingan
Pendampingan dilakukan melalui kegiatan pendampingan terpusat di
induk klaster (in) dan dalam bentuk kunjungan ke sekolah sasaran
(on).
3. Pelaporan hasil pendampingan
Laporan hasil pendampingan disusun oleh masing-masing guru
pendamping sesuai dengan sistematika yang terdapat pada lampiran
14, dan disampaikan kepada Direktorat Pembinaan SMP.

20

C. PENYIAPAN MATERI PENDAMPINGAN


Materi pendampingan yang dipersiapkan oleh Direktorat Pembinaan SMP
antara lain meliputi:
1. buku teks pelajaran (buku siswa) dan buku
pedoman guru;
2. panduan penguatan proses pembelajaran;
3. panduan penyusunan dan model RPP;
4. panduan penilaian dan model Laporan Pencapaian
Hasil Kompetensi Peserta Didik;
5. video model pembelajaran;
6. video tutorial penilaian;
7. media pembelajaran;
8. instrumen pendampingan.

21

D. BIMBINGAN TEKNIS PENDAMPINGAN


Bimbingan teknis pendampingan untuk jenjang SMP dilaksanakan melalui beberapa
tahapan sebagai berikut:
1. Penyiapan Tim Pendamping Pelaksanaan Kurikulum
(TPPK) Direktorat PSMP;
2. Pelaksanaan ToT bagi TPK Provinsi, Kasi Kurikulum SMP
(Kasi yang menangani SMP) Dinas Pendidikan Provinsi
dan Kabupaten/Kota;
3. Pelaksanaan bimbingan teknis bagi TPK/Pendamping
Kabupaten/Kota;
4. Pelaksanaan pendampingan di induk klaster (in); dan
5. Pelaksanaan pendampingan di sekolah sasaran (on).

22

E. PELAKSANAAN PENDAMPINGAN
Pendampingan diharapkan diberikan melalui tahapan In dan
On sbb : In-1, On-1, In-2, On-2, In-3.
Pertama-tama, guru sekolah sasaran dikumpulkan dan diberi
pendampingan di induk klaster selama 1 hari (In-1).
Selanjutnya, para pendamping mendatangi guru-guru sasaran
ke masing-masing sekolah sasaran untuk memberi
pendampingan selama 1 hari di setiap sekolah (On-1),
dan seterusnya.
Pada prinsipnya pelaksanaan pendampingan disesuaikan
dengan kebutuhan sekolah yang didampingi.

23

F. PELAPORAN
Laporan pendampingan pelaksanaan kurikulum 2013 untuk
jenjang SMP secara nasional disusun oleh Tim Satuan Kerja
Kurikulum 2013 Direktorat Pembinaan SMP berdasarkan
Laporan pendampingan pelaksanaan kurikulum 2013 dari
Dinas Pendidikan Propinsi.
Dinas Pendidikan Propinsi menyusun laporan
pertanggungjawaban pelaksanaan program pendampingan
secara keseluruhan di tingkat provinsi masing-masing, yang
mencakup Laporan Pelaksanaan Kegiatan dan Laporan
Keuangan, serta menyampaikan laporan tersebut kepada
Direktorat Pembinaan SMP selambat-lambatnya sebulan
setelah kegiatan berakhir.

24

IV. JADWAL PENDAMPINGAN


A. Action plan Pelaksanaan Pendampingan
Action plan Pelaksanaan Pendampingan Kurikulum 2013
di SMP pada Tahun Anggaran 2014 sebagai berikut:
N
o

1.

2.
3.
4.
5.
6.
7.

Bulan
Kegiatan
Penyusunan Bahan:
Koordinasi dan penyusunan draf 1
Review internal dan penyusunan
draf 2
Review eksternal dan draf final
Penyelarasan dan penyuntingan
bahan
ToT TPK Provinsi
ToT TPK/Pendamping Kab/Kota
Pendampingan di Induk Klaster (In)
Pendampingan di Sekolah Sasaran
(On)
Monev dan Evaluasi Program
Penyusunan laporan

1 1 1
3 4 5 6 7 8 9 0 1 2

25

B. JADWAL PENDAMPINGAN
NO.

1.

2.

WAKTU

18

KEGIATAN

23

Bimtek

KETERANGAN

Narasumber

Mei 2014

Pusat

01- 21 Juni

Bimtek TPK Provinsi

APBN (146 orang)

APBN (4 region/34x11

2014

orang + 510 Kasikur


Kab/ Kota = 884

3.

Juli

Agustus

Bimtek

TPK

Kabupaten/Kota

2014
4.

Agust
Nov 2014

orang)
Dekon (510 Kab/Kota
@ 1-2 tim @ Tim 10
orang)

Pendampingan di 7.120

Dekon - Bansos

klaster

26

V. PEMBIAYAAN
Input pelaksanaan pendampingan pada klaster sekolah adalah bantuan sosial dari
dana APBN melalui dekonsentrasi di provinsi sebesar Rp.22.000.000,- untuk setiap
klaster. Dana tersebut disubsidikan kepada sekolah penyelenggara melalui Induk
Klaster (Sekolah Inti) untuk melaksanakan pendampingan di klaster-nya masingmasing secara swakelola dan dipertanggungjawabkan sesuai ketentuan yang telah
ditetapkan.
Sesuai dengan Surat Edaran Bersama antara Menteri Dalam Negeri RI dan Menteri
Pendidikan
dan
Kebudayaan
RI
Nomor
420/176/SJ
dan
Nomor
0258/MPK.A/KR/2014, setiap provinsi dan kabupaten/kota agar menyiapkan
anggaran untuk mendukung pelaksanaan Kurikulum 2013, termasuk pendampingan
pelaksanaan Kurikulum 2013 pada tahun 2014.

27

Bantuan sosial pelaksanaan pendampingan yang diberikan kepada klaster


digunakan untuk:
1. manajemen pelaksanaan pendampingan (termasuk
penyusunan laporan pelaksanaan pendampingan);
2. honor narasumber/pendamping sesuai ketentuan;
3. biaya transportasi narasumber/pendamping dan peserta
sesuai ketentuan;
4. penggandaan bahan pendampingan dan ATK;
5. biaya konsumsi pendamping dan peserta selama
pendampingan di Induk Klaster dan/atau di Sekolah Sasaran.

28

VI. MONITORING, EVALUASI, DAN LAPORAN


A. Tujuan: untuk memantau kemajuan program pendampingan;
mengetahui tingkat keberhasilan program pendampingan; dan
mengidentifikasi lesson learned (kendala, solusi, dan best practice)
selama program pendampingan pelaksanaan Kurikulum 2013.
B. Aspek yang dimonitor:
1. Kesesuaian antara rancangan dan pelaksanaan kegiatan
pendampingan dalam hal waktu pelaksanaan, tempat pelaksanaan,
pelaksana, narasumber, sasaran, cakupan materi, mekanisme, dan
output (ketercapaian tujuan);
2. Kendala/masalah yang dihadapi serta penyelesaian yang telah
dan/atau akan dilaksanakan;
3. Hal-hal yang mempermudah/mendukung terlaksananya
pendampingan;
4. Lesson learned.
29

C. Pelaksana Monitoring dan Evaluasi


Kegiatan monitoring dan evaluasi akan dilaksanakan oleh
Dit. PSMP, yang terdiri dari unsur pejabat, staf, konsultan, dan
tim teknis Dit. PSMP; Unsur Dinas Dikbud Provinsi (Tim
Provinsi); serta Dinas Dikbud Kab/Kota (Tim Kab/Kota).
D. Waktu Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi
Kegiatan monitoring dan evaluasi oleh Direktorat Pembinaan
SMP dilaksanakan pada saat kegiatan ToT TPK Kab/Kota dan
saat pendampingan di Induk Klaster (Sekolah Inti), dengan
metode sampling.
Kegiatan monitoring dan evaluasi oleh Tim Provinsi dan Tim
Kab/Kota dilakukan pada saat pendampingan di Induk Klaster,
dengan metode sampling.

30

E. Laporan
Laporan pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi secara nasional disusun oleh
Direktorat Pembinaan SMP berdasarkan laporan yang disusun oleh masingmasing petugas yang melaksanakan Monev di semua provinsi di Indonesia.
F. Layanan Informasi
Layanan informasi dapat disampaikan ke:
1. Direktorat Pembinaan SMP, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan alamat:
Subdit Pembelajaran, Dit.Pembinaan SMP,
Telp. 021 5725685, 57900083, 57900342
2. Dinas Pendidikan Provinsi setempat;
3. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat.

31

TERIMA KASIH

32

Pemberitahuan

Untuk Kab/Kota yang belum menyerahkan


data kebutuhan Buku Kurikulum 2013
tingkat SMP harap melaporkan ke Panitia
Registrasi.
Trima kasih

33

You might also like