Professional Documents
Culture Documents
JUDUL :
HAMA DAN PENYAKIT UTAMA UBI JALAR
Pengantar
Buku yang berjudul Hama dan Penyakit Utama pada
Ubi Jalar ini merupakan hasil terjemahan dari buku yang
dipublikasikan oleh International Potato Center (CIP)
dengan judul asli Sweetpotato: Major Pests, Diseases,
and Nutritional Disorders pada tahun 1997.
Penulis hanya menterjemahkan sebagian dari isi buku asli,
khususnya pada topik yang membahas hama dan penyakit
utama ubi jalar di wilayah Asia.
Penulis mendapatkan bahan terjemahan ini dengan cara
mendownload file pdf dari internet dengan alamat situs
http:// cipotato.org/wpcontent/uploads/publication%20files
/.../002435.pdf.
Semoga buku hasil terjemahan ini bermanfaat bagi kita
semua.
1|H al
Pendahuluan
para
peneliti
dan
penyuluh
dalam
pokok
utama
lainnya,
ubi
jalar
mampu
ubi
jalar
(Acraea
acerata)
dapat
permasalahan
Kekurangan
nutrisi
hama
berpengaruh
dan
penyakit.
pada
toleransi
tanaman
dilaksanakan
secara
terpadu
untuk
komprehensif
di
ubi
jalar
Sekolah
3|H al
Panduan
Petani
Lapang
melalui
program
4|H al
Serangga
Hama
pada
Ubi
Jalar
dan
Pengelolaannya
tergantung
pada
musim;
kebanyakan
hama
masalah
pada
pembentukan
pemakan
saat
daun.
daun
tanaman
Serangga
dapat
menjadi
memasuki
hama
fase
bisa
seperti
aphids
dan
kutu
kebul
menyebabkan
mengurangi
Kerusakan
pada
ukuran
umbi
dan
(bagian
jumlah
umbi.
tanaman
yang
eksternal
eksternal
dan
kerusakan
berpengaruh
internal.
terhadap
6|H al
lain :
Cylas
formicarius,
C. puncticollis,
dan
dibandingkan
ditemukan
adanya
kotoran/bekas
gerekan
lubang
gerekan
dan
menyebabkan
membuat
terbentuknya
gerekan
lubang
gerekan
serbuk/tepung
didalam
umbi.
mengakibatkan
pada
rongga
bekas
Umbi
yang
rusak
pada
pangkal
batang
yaitu
terjadinya
bertelur
dengan
cara
masuk
melalui
10 | H a l
periode
tersebut,
kumbang
betina
dapat
90-140 telur
kumbang
selama
betina
masa hidupnya,
C.
brunneus
12 | H a l
Membersihkan
dan
menyingkirkan
sisa-sisa
bibit
tanaman
kedalam
larutan
Beauveria
bassiana
atau
insektisida
13 | H a l
atau
varietas
yang
mempunyai
tingkat
kumbang
Cylas
karena
umbi
yang
spesifik
yang
dihasilkan
sudah
tersedia
secara
komersial.
Cylas,
itu
merupakan
indikasi
bahwa
hayati.
Agensia
hayati
yang
dapat
lain
anisopliae,
Beauveria
nematoda
Steinernema spp.
bassiana,
Heterorhabditis
Jamur
Metarrhizium
spp.
entomopatogen
dan
tersebut
sedangkan
nematoda
dapat
membunuh larva.
Predator. Semut, laba-laba, kumbang Carabidae dan
cocopet merupakan predator-predator umum yang
mempunyai peranan penting sebagai musuh alami
kumbang Cylas.
15 | H a l
Deskripsi
9
dan
Biologi.
10
0
Stadia
telur,
dengan
waktu
pupa
rata-rata
larva
sampai
membutuhkan
55-65
hari.
sedangkan
bagian
tubuhnya
berwarna
kemerahan
atau
di
sekitar
pangkal
batang.
Sebelum
dengan
lapisan
pelindung.
Masa
pupa
menembus
makan
leher
larva
pangkal
umbi.
menyebabkan
Akibat
terjadinya
17 | H a l
tanaman
dapat
mengakibatkan
Penggunaan
bahan
tanam
yang
utama
terjadinya
penyebaran
hama
ini.
18 | H a l
terhadap
upaya
pengendalian
penggerek
diidentifikasi
oleh
Balai
Penelitian
dan
19 | H a l
atas
keseluruhan,
instar.
Secara
waktu
yang
tindakan
pengendalian
dengan
cara
21 | H a l
Kumbang Penyu
Aspidomorpha spp. dan lain-lain
(Coleoptera : Chrysomelidae)
17
13
14
15
16
18
19
membawa
kotoran
dan
material
bekas
bagian
daun
sehingga
menyebabkan
serangan
berat
hama
tersebut
dapat
23 | H a l
Distribusi
dan
arti
penting.
Empat
spesies
Tenggara
diantaranya
termasuk
Cassia
Pengendalian
terhadap
kumbang
ubi
jalar
dapat
mengurangi
jumlah
Ulat Grayak
Spodoptera Eridania, S. exigua, S. litura
(Lepidoptera: Noctuidae)
20
Deskripsi.
Ngengat
betina
eridania
21
S.
23
20).
Ngengat
dan
hitam
memiliki
atau
palang
pada
bagian
tengah
dari
sayap
25 | H a l
Pada
awalnya
larva
berwarna
hijau,
26 | H a l
secara
kelompok.
Kelompok
tersebut
telur
mempunyai
25
berbulu.
Ulat
membutuhkan
dan
mempunyai
banyak
tanaman
inang.
foetida,
Ageratum
alternatif.
Mengumpulkan
sp.)
kelompok
adalah
inang
telur
atau
Penggunaan
insektisida
atau
Bacillus
29 | H a l
Brachmia
Gelechiidae),
(Lepidoptera
Herpetogramma
hipponalis
27
daun
berwarna
ulat
penggulung
daun
memakan
daun
digulung,
epidermis
dan
bagian
yang
sudah
meninggalkan
permukaan
daun
28
Rata-rata
periode
larva
adalah
11
hari.
Larva
anyaman.
Ulat
penggulung
daun
Umumnya
parasitoid
Braconidae
dan
predator
generalis
lainnya
juga
daun
berwarna
(Lepidoptera:
coklat,
Pyralidae),
Ochyrotica
dan
ulat
Belalang
Zonocerous
variegatus
(Orthoptera
29
pun
jarang
dilakukan.
Species belalang dari Asia merupakan serangga
polifagus, mempunyai bentuk muka yang menceng,
bentuk kepala seperti kerucut, mempunyai antena
yang pendek dan berwarna hijau cerah. Belalang
berukuran 3040 mm.
Belalang keladi/talas betina, Gesonula zonocena
mundata (Orthoptera : Acrididae) ditemukan di Asia
Tenggara. Belalang ini membuat lubang pada tangkai
daun tanaman inang untuk meletakkan telur-telurnya.
33 | H a l
coklat
kemerahan.
Belalang
dewasa
34 | H a l
Aphids/Kutu Daun
Aphis gossypii dan lain-lain
(Homoptera: Aphididae)
Deskripsi
dan
Aphids/kutu
serangga
daun
bertubuh
biologi.
30
adalah
lunak,
mm,
berwarna
hijau
sampai
hitam,
kekuningan
30).
berkembang
Aphids
dapat
biak
secara
pada
tanaman
ubi
jalar
adalah
virus
memiliki
kisaran
inang
yang
luas,
karena
perlakuan
insektisida
dapat
Kutu Kebul
Bemisia tabaci
(Homoptera: Aleyrodidae)
31
Deskripsi
Imago
dan
betina
biologi.
B.
tabaci
dan sayapnya
perkembangan
satu
generasi
B. tabaci
Populasi
tinggi
kutu
kebul
dapat
37 | H a l
B. tabaci
memiliki
kisaran
inang
yang
luas,
Langkah-langkah
pengendalian
38 | H a l
Tungau
Eriophyes gastrotrichus
(Acari: Eriophyidae)
tersebut
berubah
33
menjadi
warna
cokelat.
39 | H a l
Pengendalian.
Penggunaan bibit
tanaman
yang
40 | H a l
umbi
serta
akar
penyerap
sehingga
Penyakit
ini
mengakibatkan
berkurangnya
hasil
paling
besar
dalam
menyebabkan
kerugian.
42 | H a l
34
terlihat
atau
bahkan
muncul
berupa
35
dan kadang-kadang
dibatasi
oleh
pigmen
pada
daun
sepanjang
(Gbr.
34).
36
tidak
beberapa
jelas.
kultivar,
Pada
pigmen
virus
"russet
crack"
dapat
menyebabkan
pada
stek
yang
terinfeksi
dan
terus
berikutnya);
hasil
kombinasi
keduanya
44 | H a l
penyakit
virus
SPFM
adalah
45 | H a l
permukaan
abaxial
tulang
daun
menjadi
beberapa
jam
untuk
memperoleh
atau
ditimbulkannya
relatif
kecil,
tetapi
apabila
Yang
mengendalikan
penyakit
paling
virus
penting
dalam
SPSV
adalah
47 | H a l
Gejala.
Pertumbuhan
tanaman
yang
terserang
49 | H a l
37
Gejala.
Gejala
utama
yang
SPMM
adalah
munculnya
kasus,
tulang
daun
menular
melalui
bibit
tanaman/stek
yang
bersifat
toleran.
Tindakan
sanitasi
dan
51 | H a l
Jepang,
Amerika
Tengah
dan
Selatan
hanya ditemukan di
Israel,
Kenya,
Amerika
dan
Serikat.
Sweetpotato chlorotic
stunt virus (SPCSV)
(Gbr. 38) ditemukan di Kenya dan Karibia.
52 | H a l
yang
39
bergejala
terdapat
busuk
basah
berwarna
coklat
sampai
dengan
hitam.
Pada
40
Patogen ini bertahan didalam tanah yaitu pada sisasisa tanaman dan gulma. Infeksi pada tanaman ubi
jalar terjadi melalui luka.
Distribusi dan arti penting. Penyakit ini ditemukan
hampir
di
seluruh
dunia
dan
secara
ekonomi
54 | H a l
Layu Bakteri
Pseudomonas solanacearum
kemunculan
busuk
basah
berwarna
41
42
menjadi
berwarna
coklat.
Jaringan
tunas
yang
mengalami perubahan
warna (Gbr. 42). Pada
umbi,
perubahan
kemunculan
garis-garis
cokelat
dengan
membujur
serta
bahan
tanam
yang
bebas
penyakit
akan
tanaman
dari
famili
Gramineae
sangat
direkomendasikan.
56 | H a l
45
Gejala.
Terdapat
bercak
berwarna
coklat
atau
sawo
matang di sepanjang
batang,
dan
bagian
46
berwarna
ungu
di
tengahnya
atau
coklat
sehingga
daun-daun
menyebabkan
tersebut
mengerut
58 | H a l
Bercak
Daun
Phomopsis
(Bercak
Daun
Phyllosticta)
Phomopsis Ipomoea batatas (Phyllosticta batatas)
47
permukaan
atas
daun
maupun
48
bagian
tepi
bercak
Biasanya
tindakan
pengendalian
tidak
diperlukan.
60 | H a l
49
dengan
cara
lain
Cercospora
Septoria
Alternaria
sp.
sp.,
spp.,
(Gbr.
49),
Ascochyta
sp.,
untuk
jamur-jamur
diatas
belum
61 | H a l
Layu Fusarium
Fusarium oxysporum f. sp. batatas
kelayuan
kematian
pada
dan
batang
perubahan
mengandung
patogen
melalui
alat
atau
dampak
dari
penyakit
dan
akan
63 | H a l
umbi
yang
busuk
masih
terasa
keras
dan
51
lembab,
umbi
tersebut
keranjang
atau
alat
yang
dapat
pertumbuhannya
menginfeksi
relatif
batang,
lambat
dan
namun
jarang
64 | H a l
65 | H a l
Busuk Hitam
Ceratocystis fimbriata
Gejala.
Adanya
busuk
52
pada
bagian
Akibat
tanam
menyebabkan
penyakit
ini
dapat
67 | H a l
53
Gejala.
Penyakit
sklerotial
dan
hawar
penyakit
terjadi
baik
di
yang
baru
69 | H a l
terserang
menjadi
rontok.
H.
mompa
klorosis
Akar
menjadi
dan
serabut
busuk
dan
miselium
tebal
berubah
menjadi
merupakan
faktor
pembatas
bagi
71 | H a l
Busuk Lunak
(Rhizopus stolonifer, Mucor sp.)
timbul
56
setelah
panen.
Umbi menjadi
lunak,
basah,
serta
optimal
untuk
perkembangan
infeksi
dan
72 | H a l
pemeliharaan
dilakukan
dengan
cara
menyimpan ubi jalar setelah panen pada suhu 2932C dan kelembaban relatif 95-100% selama 5-7 hari
dengan ventilasi yang memadai (minimal 8 meter
kubik
udara
per
ton
per
hari).
Penyimpanan
73 | H a l
57
Gejala.
Tanaman
yang
bunga
tidak
59
munculnya
retakan
pada
varietas
lain,
74 | H a l
dan
mempunyai
beberapa
inang,
seperti
padi), dan
nematoda
puru
akar
jarang
ditemukan
75 | H a l
Gejala.
Beberapa
saat
60
memperlihatkan
melintang,
61
nekrosis
jaringan
lanjut,
daging
umbi
menjadi
benar-benar
77 | H a l
Gejala.
Tanaman
yang
terserang
nematoda
ini
mengakibatkan
dunia
memparasitasi
Nematoda
ini
beberapa
merupakan
spesies
nematoda
Penggunaan
varietas
tahan
juga
dianjurkan.
79 | H a l