Professional Documents
Culture Documents
Info Artikel
Abstrak
________________
___________________________________________________________________
SejarahArtikel:
Diterima Februari 2014
Disetujui Februari 2014
Dipublikasikan Maret
2014
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan
aktivitas dan hasil belajar siswa setelah metode pembelajaran Scaffolding diterapkan pada materi kurva
permintaan dan kurva penawaran kelas VIII A MTs. Muhammadiyah Kajen. Penelitian dilaksanakan dalam 2
siklus. Setiap siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah
siswa kelas VIII E MTs. Muhammadiyah Kajen Tahun Ajaran 2013/2014. Sementara faktor yang diteliti di
antaranya adalah aktivitas siswa, aktivitas guru, dan hasil belajar siswa. Tujuan penelitian ini adalah. Hasil
penelitian siklus I dan siklus II menunjukkan peningkatan aktivitas siswa dan aktivitas guru. Rata-rata hasil
belajar dan ketuntasan klasikal juga mengalami peningkatan. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran Scaffolding dapat meningkatan aktivitas dan hasil belajar. Saran dari hasil penelitian ini adalah:
Guru dapat menerapkan pembelajaran Scaffolding pada materi kurva permintaan dan kurva penawaran. Guru
harus mempersiapkan pembelajaran dengan baik agar proses pembelajaran berlangsung dengan sesuai rencana.
________________
Keywords:
Learning Activity; Learning
Outcomes; Scaffolding
Learning.
____________________
Abstract
___________________________________________________________________
This research is a classroom action research which aims to determine whether there is an increase in activity
and student achievement after Scaffolding learning applied to the lesson ofdemand and supply curve in class
VIII A MTs. Muhammadiyah Kajen.. This research conducted in two cycles. Each cycle includes planning,
implementation, observation, and reflection. The subjects of this Research were students of class VIII E MTs.
Muhammadiyah Kajen Academic Year 2013/2014. The factors studied include student activities, teacher
activities, and student learning outcomes. The results in the first and second cycle showed increased student and
teacher activity. Average classical completeness of learning outcome is also increased. The research can be
concluded that Scaffolding Learning can be increase learning Activities and learning outcomes. Suggestions
from results of this research are: Teachers can apply Scaffolding learning on the lesson ofdemand and supply
curve. Teachers must prepare lessons well so that the learning process takes place in accordance with the
planned.
2014UniversitasNegeri Semarang
Alamatkorespondensi:
GedungC6Lantai1 FEUnnes
KampusSekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail:
ISSN 2252-6544
152
PENDAHULUAN
Pembelajaran
proses
antara
mengarahkan
guru
Pembelajaran
adalah
dengan
harus
siswa.
berlangsung
siswa
untuk
lebih
Penentuan
memperhatikan
kesesuaian
mengikuti
tersebut.
karakteristik
materi
karakteristik
pemahaman
Kesesuaian
kegiatan
siswa,
penguasaan
aktivitas
siswa
Sardiman
belajar
(2007:95)
metode,
atau
antara
dengan
pembelajaran.
karakteristik
ini
jenis pembelajaran.
desain,
di
kelas.
mencangkup
menyatakan
mata
pelajaran
sejarah,geografi,ekonomi,
dan
sosiologi.
Cakupan
beragam
ini
interaksi
Tanpa
belajar-mengajar.
baik.
Kegiatan
materi
tentu
yang
memiliki
mengajar
untuk
diterapkan
materi.
dalam
semua
sangatlah
menumbuhkan
penting
dan
dalam
memberikan
IPS
di
kelas
Muhammadiyah
VIII
Kajen
MTs.
masih
dengan
kurikulum
diberlakukan,
yang
dimana
KTSP
Setelah
Hamalik
konvensional
lebih
dilakukan
lanjut,
observasi
ketuntasan
belajar
(2011:4)
memang
pada
materi
terbentuknya
harga
53%.
awal
bahwa
Pembelajaran
berhasil
setidak-tidaknya
yang
menunjukkan
dikatakan
sebagian
besar
Siswa
kesulitan
dalam
konsep
pemahaman.
karakteristik
pengetahuan
Materi
sepesti
dan
dengan
ini
dilakukan
siswa
agar
siswa
menguasai
materi,
yaitu
materi
Dasar
diperlukan
154
metode
pembelajaran
berlatih
dan
mengembangkan
pemahaman siswa.
ke
Scaffolding
Metode
pembelajaran
yang
Vygotsky dalam Trianto (2010: 76)
dalam
tersebut.
merupakan
bantuan,
lebih
kompeten
mengatakan bahwa:
individu
dewasa
atau
lebih
khususnya
guru
yang
kognitif
anak
memungkinkan
bekerja
atau
belajar
yang
lebih
tinggi
dan
berkembangnya
kemampuan
tugas-tugas
dalam
Zone
Development
tersebut
of
berada
Proximal
(ZPD)
Adapun
yaitu
pembelajaran
belajar
tahapan
dalam
Scaffolding
dapat
155
sehingga
Aktivitas
Guru menjelaskan materi sesuai indikator pembelajaran
Siswa memperhatikan penjelasan guru
Membangun
pemahaman
siswa
awal
Pemberian Bantuan
Meningkatkan level
pemahaman siswa
Pemberian bantuan
Membuat Kesimpulan
Selain
itu,
pemahaman
siswa
karena
tinggi
siswa
dan
mengerjakan
didorong
soal
untuk
Berdasarkan
telah
latar
belakang
yang
dipaparkan,
berikut:
1. Apakah
terjadi
maka
peningkatan
pembelajaran
permintaan
Muhammadiyah Kajen?
ilustrasi
yang
berkaitan
Scaffolding
dan
kurva
dengan
pembelajaran
permintaan
digambar
Muhammadiyah Kajen?
merupakan
hasil
dari
sulit
bagi
siswa
Scaffolding
dan
kurva
untuk
yang
telah
dikemukakan,
maka
berpikirnya sendiri.
sebagai berikut:
Melalui
1.
pembelajaran
peningkatan
aktivitas
setelah
Scaffolding
meningkat.
metode
siswa
pembelajaran
diterapkan
pada
2.
setelah
metode
Scaffolding
pembelajaran
diterapkan
pada
pengumpulan
METODE PENELITIAN
diantaranya
Penelitian
penelitian
data
ini
merupakan
tindakan
kelas
adalah:
dokumentasi
yang
untuk
Metode
memperoleh
IPS
siklus
perencanaan,
Siklus
dengan
terdiri
kedua
Penelitian
MTs.
dari
dilakukan
dilaksanakan
Muhammadiyah
khususnya
materi
kurva
di
tes
Kajen,
yang
digunakan
adalah
tes
yang
digunakan
mengetahui
yang
soal;
Kabupaten
Pekalongan
menggunakan
metode
sebagai
alat
validitas,
metode
evaluasi
reliabilitas,
observasi
untuk
pembelajaran Scaffolding
siswa
setelah
diawali
tindakan.
siswa,
mengelompokkan
persentase
dengan
Scaffolding
dan
Belajar
penelitiannya
yaitu
contoh,
Ketuntasan
Ekonomi.
aktivitas
berpikir
meningkatkan
guru)
materi
sehingga
mandiri.
dapat
untuk
tetap
Setelah
proses
lalu
dilanjutkan
dengan
individu
siswa
yang
penelitian
kunci
Pada
kata
mendorong
Tujuan
soal
dalam
pengerjaan
Scaffolding
proses
dalam
kelompok.
Pada
dilakukan
berpikir
lebih
mandiri
berbekal
Peneliti
bertindak
sebagai
Penelitian
ini
dilaksanakan
adalah
VIII
dilaksanakan
dan
pada
siklus
hari
pembelajaran
Scaffolding.
II
Kamis
Jumlah Skor
aktivitas
belajar
Siklus I
Siklus II
19
25
siswa
1
Penjelasan materi
2
Pemberian soal latihan pada siswa
3
Pemberian bimbingan pada siswa
4
Pemberian soal latihan jenjang lebih tinggi
5
Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok
6
Meminta siswa saling membimbing dalam kelompok
7
Pemberian kesempatan bertanya
8
Penyimpulan materi
Jumlah Skor
Siklus I
Siklus II
4
3
2
2
4
3
2
4
24
4
4
3
4
4
3
4
4
30
berani
telah
kelompok
mencapai
kriteria
setelah
bertanya
yang
atau
meminta
tidak
dapat
yang
dilakukan
berdasarkan
Ada
beberapa
hal
yang
adalah
saat
waktu terbatas.
proses
Pelaksanaan
siklus
II
aktivitas
memberikan
pembelajaran
bimbingan
kepada
guru
dalam
Scaffolding
proses
sudah
memahami
materi;
memberikan
bertanya
dan
Guru
banyak
kurang
tidak
kesempatan
guru
interaktif,
juga
menghampiri
setiap
pada
bisa
hasil
lebih
mengawasi
melibatkan
penyimpulan materi.
mengerjakan
intensif
atau
dalam
tiap
kelompok.
Guru
siswa
dalam
Kondisi
Awal
95
40
58,64
52,27
75
Keterangan
1
Nilai tertinggi
2
Nilai terendah
3
Rata-rata nilai tes
4
Persentase Ketuntasan Klasikal (%)
KKM
Siklus I
Siklus II
95
55
76,02
70,45
75
100
65
80,34
88,64
75
maupun
menerapkan
siklus
II.
Persentase
pembelajaran
scaffolding
terjadi
perbaikan
memfokuskan pada
scaffoding
karena
adanya
materi
yang
juga
telah
sesuai
direncanakan.
Oleh
mencapai
dengan
karena
yang
itu,
berikutnya.
SIMPULAN
Penerapan
Scaffolding
pembelajaran
terbukti
dapat
DAFTAR PUSTAKA
Cahyono, A.M. 2012. Vygotskys Social
Development
Theory.
http://adinegara.com/2012/08/28/vy
gotskys-social-development-theory/.
(15 Desember 2012)
163