Professional Documents
Culture Documents
Modul Dasar [ 2 ]
Konsepsi Sistem Pembiayaan, Akun Kesehatan dan Pembiayaan
Pelayanan Kesehatan
Pemanfaatan Data Epidemiologi dalam Pengambilan Keputusan
dan Manajemen Bencana
Jejaring dan Kemitraan antara Sektor Pemerintah dan NonPemerintah dalam Pelayanan Kesehatan
Program Pelatihan
Peningkatan Kapasitas Manajemen dan Kepemimpinan
berbasis Kinerja di 4 Kabupaten/Kota Papua
Halaman
19
43
MODUL DASAR 4
Konsepsi Sistem Pembiayaan, Akun Kesehatan, dan
Pemerataan Pelayanan Kesehatan
PML Papua | 4
c)
PML Papua | 6
dan
sistem
D. Uraian Materi
a.
Pembiayaan kesehatan
Dana Dekonsentrasi
Dana Masyarakat
Dana hibah
Dana Perusahaan
(corporate social
responsibility)
Dana Otonomi Khusus
c.
Pemerataan
berkeadilan
dalam
pembiayaan
kesehatan
yang
13 | PML Papua
PML Papua | 14
pembiayaan
Rujukan
a.
PML Papua | 18
MODUL DASAR 5
Pemanfaatan
Data
Epidemiologi
dalam
Pengambilan Keputusan dan Manajemen Bencana
data
epidemiologi
dalam
pengambilan
b) Manajemen bencana
PML Papua | 22
D. Uraian Materi
a.
Surveilans Respon
a) Surveilans epidemiologi
Surveilans adalah proses pengumpulan, pengolahan,
analisis dan interpretasi data secara sistematik dan terus
menerus serta penyebaran informasi kepada unit yang
membutuhkan untuk dapat mengambil tindakan (WHO, 2004).
Menurut Kepmenkes RI No. 1116 Tahun 2003, untuk
lebih menekankan pada aspek analisisnya surveilans
epidemiologi adalah kegiatan analisis secara sistematis dan
terus menerus terhadap penyakit atau masalah-masalah
kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya
peningkatan dan penularan penyakit atau masalah-masalah
kesehatan tersebut, agar dapat melakukan tindakan
penanggulangan secara efektif dan efisien melalui proses
pengumpulan data, pengolahan dan penyebaran informasi
epidemiologi kepada penyelenggara program kesehatan
(Depkes RI, 2003).
Sistem Surveilans Epidemiologi Kesehatan merupakan
subsistem dari SIKNAS, yang mempunyai fungsi strategis
sebagai intelijen penyakit dan masalah-masalah kesehatan yang
mampu berkontribusi dalam penyediaan data dan informasi
epidemiologi.
Tujuan kegiatan Surveilans epidemiologi adalah
tersedianya data dan informasi epidemiologi sebagai dasar
23 | PML Papua
Surveilans
Epidemiologi
Penyakit
Menular,
merupakan analisis terus menerus dan sistematis
terhadap penyakit menular dan faktor risiko untuk
mendukung upaya pemberantasan penyakit
menular.
Surveilans Epidemiologi Penyakit Tidak Menular,
merupakan analisis terus menerus dan sistematis
terhadap penyakit tidak menular dan faktor risiko
untuk mendukung upaya pemberantasan penyakit
tidak menular.
Surveilans Epidemiologi Kesehatan Lingkungan
dan Perilaku, merupakan analisis terus menerus
dan sistematis terhadap penyakit dan faktor risiko
untuk
mendukung
program
penyehatan
lingkungnan.
Surveilans Epidemiologi Masalah Kesehatan,
merupakan analisis terus menerus dan sistematis
terhadap masalah kesehatan dan faktor risiko
untuk mendukung program-program kesehatan
tertentu.
Surveilans
Epidemiologi
Kesehatan
Matra,
merupakan analisis terus menerus dan sistematis
terhadap masalah kesehatan dan faktor risiko
untuk upaya mendukung program kesehatan
matra.
sustainable adalah:
PML Papua | 24
c)
Surveilans Respon
25 | PML Papua
respons
meliputi
penampungan
o Registrasi
Registrasi yang baik akan merekam semua
data kasus termasuk kasus yang ternyata tidak
konfirmasi baik secara epidemiologi maupun secara
laboratories.
Registrasi pada saat bencana terutama
menyangkut registrasi penyakit dan registrasi status
gizi
o Konfirmasi (epidemiologi dan laboratorium)
Konfirmasi
dapat
melalui
kriteria
epidemiologi dan hasil tes laboratorium. Konfirmasi
epidemiology umumnya diperoleh dari hasil
penyelidikan kasus di lapangan. Hasil tes
laboratorium akan membantu dalam penegakan
diagnosis.
o Pelaporan
Pelaporan merupakan upaya untuk
menggerakkan data yang sudah dikumpulkan dari
tingkat yang paling rendah dalam sistem kesehatan
ke tingkat yang lebih tinggi.
Format pelaporan umumnya sudah
ditetapkan misal Register Harian Penyakit pada
Korban Bencana, Laporan Mingguan Penyakit
Korban Bencana, dll.
27 | PML Papua
PML Papua | 28
PML Papua | 30
31 | PML Papua
PML Papua | 32
Kapasitas
Hazard
kerentanan
Hazard x Kerentanan
Risiko =
----------------------------Kapasitas
c)
Sebelum bencana:
o Mitigasi: serangkaian usaha untuk mengurangi
risiko bencana, melalui pembangunan fisik dan
33 | PML Papua
o
o
o
b. Saat bencana:
Tanggap darurat: penyelamatan dan evakuasi
korban dan harta benda, jika memungkinkan,
pemenuhan
kebutuhan
dasar,
perlindungan,
pengurusan pengungsi, dan penyelamatan serta
pemulihan prasarana dan sarana
c.
Setelah bencana:
PML Papua | 34
a. Pencegahan (prevention)
b. Mitigasi (Mitigation)
Sebelum bencana
c. Kesiapan (preparedness)
d. Peringatan dini (early warning)
e. Tanggap darurat (response)
f. Bantuan darurat (relief)
Saat bencana
g. Pemulihan (recovery)
h. Rehabilitasi (rehabilitation)
Sesudah bencana
i. Rekonstruksi (reconstruction)
35 | PML Papua
PML Papua | 36
Daerah atau
Metode Crosswalk
Metode
Minimal Staffing
Metode ini biasanya sudah berjalan di
rumahsakit. Seperti kejadian kecelakaan bisa saat dini
hari akan menemukan pelayanan dan staf rumahsakit
yang minimal. Di dalam system HICS bisa dilakukan
aktivasi minimal dari posisi yang dibutuhkan untuk
memberikan perawatan bagi pasien yang terluka. Dari
struktur organisasi yang ada, kita dapat menugaskan
hanya beberapa staf saja yang diperlukan dalam situasi
bencana kecelakaan tersebut, dan yang diaktifkan
hanya petugas yang dibutuhkan saja. Posisi lain bisa
diaktivasi setelah tambahan staf dan personal hadir.
Harus diingat bahwa satu orang personal mungkin
diperlukan untuk melakukan lebih dari satu pekerjaan.
Contoh: Supervisor
Metode Fleksibiitas
PML Papua | 40
Rujukan
a.
Hospital
Safety
Index:
Guide
(2008).
Evaluators.Washington, DC. www.bencana-kesehatan.net
WHO-PAHO.
PML Papua | 42
for
MODUL DASAR 6
Jejaring dan Kemitraan antara Sektor
Pemerintah dan Non-Pemerintah dalam
Pelayanan Kesehatan
c)
Assessment
Fokus
Sektor
Swasta
Strategi
PHSA
Mendapatkan informasi
Grow (Tumbuhkan)
Identifikasi kebutuhan
tambahan
Studi mendalam
Distribusi
Kegiatan
(equity)
RS
Primary Health Care
Lab Diagnostik
Produser / Distributor
Efisiensi
Mutu Pelayanan
Harness (Manfaatkan)
Convert (Alihkan)
Kepemilikan
Sektor
Publik
Perusahaan For-profit
Perusahaan kecil For-profit
Non-profit charitable
Formal/ Informal
Restrict (Batasi)
Source:Adapted from Harding & Preker, Private Participation in Health Services, 2003.
e.
PML Papua | 56
contracting
out
yang
dipilih
adalah
a) Analisis Kegagalan
Berdasarkan literatur, ada sejumlah karakteristik dalam
pendekatan Berau yang menyebabkan kegagalan yaitu:
a.
input.
61 | PML Papua
Rujukan
63 | PML Papua
PML Papua | 64