You are on page 1of 10

SKRINING RESEP

Kelompok 2
Olivia liona
Sulastri
Yuli wulandari
Yuni marlina

KepMenKes RI No.1027/Menkes/SK/IX/2004
Tentang standar pelayanan kefarmasian di apotek
Farmasis tidak sekedar meracik obat untuk pasien
Interaksi dengan pasien dan profesi kesehatan lain
Farmasis dituntut meningkatkan pengetahuan,
keterampilan dan prilaku
Untuk memberikan pelayanan informasi obat dan konseling

SK MENKES
1027/MENKES/SK/IX/2004
PELAYANAN
Pelayanan resep
Promosi dan edukasi
Pelayanan residensial (home care)

PELAYANAN RESEP
Skrining resep
Persyaratan administratif: nama, sip, alamat
dokter, tanggal penulisan resep, tt/paraf dokter,
nama alamat, umur, jenis kelamin, berat badan
pasien, nama obat, potensi, dosis, jumlah yang
diminta, cara pemakaian yang jelas, informasi
laiinnya
Kesesuaian farmasetik: bentuk sediaan, dosis,
potensi, stabilitas, inkomp, cara dan lama pemberian
Pertimbangan klinis: adanya alergi, efek samping,
interaksi, kesesuaian (dosis, durasi, jumlah obat dll)

PELAYANAN RESEP
Penyiapan obat
Peracikan:
menyiapkan,
menimbang,
mencampur, mengemas, memberikan etiket
pada wadah
Etiket: jelas dan dapat dibaca
Kemasan obat yang diserahkan: rapi dalam
kemasan yang cocok sehingga terjaga
kualitasnya
Penyerahan
obat:
sebelum
diserahkan
dilakukan pemeriksaan akhir. Penyerahan
dilakukan apoteker disertai pemberian informasi
dan konseling.

PELAYANAN RESEP
Informasi obat: Apoteker memberi informasi yang
benar, jelas, mudah dimengerti, akurat, tidak bias, etis,
bijaksana, dan terkini. Informasi meliputi: pemakaian
obat, cara penyimpanan, jangka waktu pengobatan,
aktivitas serta makanan minuman yang harus dihindari
selama terapi.
Konseling: tentang sediaan farmasi, pengobatan dan
perbekalan kesehatan sehingga memperbaiki kualitas
hidup pasien.
Monitoring penggunaan obat: terutama pasien DM,
kardiovaskuler, TBC, asma, penyakit kronis lainnya.

PROMOSI DAN EDUKASI


Promosi

Apoteker ikut
membantu pemberian
informasi tentang
obat,seperti:
Penyebaran
leaflet/brosur,poster.

Edukasi

Apoteker ikut
membantu dalam
memberikan
informasi tentang
obat,baik terjun
langsung
kemasyarakat(penyul
uhan)maupun pasien
yang datang diapotik.

PELAYANAN RESIDENSIAL
(HOME CARE)
Apoteker diharapakan juga dapat melakukan pelayanan
kefarmasian yang bersifat kunjungan kerumah,itu biasaya
untuk pasien yang lansia(lanjut usia) dan pasien dengan
pengobatan penyakit yang kronis.
Apoteker juga harus membuat catatan
pengobatan(medication record)

EVALUASI MUTU
PELAYANAN
1.
2.
3.

Tingkat kepuasan konsumen


Dimensi waktu
Prosedur tetap

THANK YOU

You might also like