Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Sistem
reproduksi
wanita
manusia
dirancang
untuk
memfasilitasi
2.
a.
b.
c.
RUMUSAN MASALAH
Bagaimana anatomi dan fisiologi ovarium ?
Apa saja hormon yang dihasilkan oleh ovarium ?
Apa mekanisme kerja hormon yang dihasilkan ovarium?
3.
a.
b.
c.
TUJUAN
Untuk mengetahui anatomi dan fisiologi ovarium
Untuk mengetahui apa saja hormon yang dihasilkan oleh ovarium
Untuk mengetahui apa mekanisme kerja hormon yang dihasilkan ovarium?
BAB II
PEMBAHASAN
diselubungi oleh beberapa fimbria dari infundibulum. Ujung ovarium yang lebih
rendah berhubungan dengan uterus dengan ligamentum ovarii proprium tempat
ditemukannya jaringan otot yang menjadi satu dengan yang ada di ligamentum
rotundum. Embriologik kedua ligamentum berasal dari gubernakulum.
Secara makroskopis, ovarium menyerupai buah pir, dengan ukuran yang
bervariasi, tergantung usia.Pada usia reproduksi, ukuran ovarium :
Panjang
Lebar
Tebal
: 2,5-5 cm
: 1,5-3 cm
: 0,5-1,5 cm
biasanya
berbeda
antara
ovarium
kiri
dengan
kanan.
anak umur 7 tahun, tetapi baru matang dan melakukan ovulasi setelah akil balig pada
umur 12-13 tahun. Pertumbuhan folikel dirangsan olehFSH danLH dari hipofosa.
Tiap ovarium dikelilingi oleh kapsula fibrosa, yang disebut tunika albuginea.
Tunika albuginea ini merupakan permukaan terluar korteks. Di atas tunika albuginea
terdapat epitel kuboid selapis, epitel germinativum Waldeyer. Medula merupakan
bagian tengah yang terdiri dari jaringan ikat longgar yang merupakan kelanjutan dari
mesovarium. Pada medula banyak terdapat pembuluh darah dan sedikit jaringan otot
halus yang merupakan kelanjutan dari ligamentum infundibulopelvikum.
Perlekatan:
Ovarium terletak di sebelah dinding samping pelvis dan ditahan pada posisi
ini oleh dua struktur: ligamentum latum yang melekat ke ovarium di sebelah posterior
oleh mesovarium, dan ligamentum ovarika yang menahan ovarium ke kornu uterus.
Ovarium dilekatkan pada ligamentum latum oleh mesovarium. Ligamentum ovarii
proprium berjalan dari uterus lateral posterior hingga ke bagian bawah ovarium.
Panjangnya beberapa cm dengan diameter 3-4 mm. Ligamentum ini diselimuti oleh
peritoneum dan terdiri dari jaringan ikat dan otot yang berasal dari bagian uterus.
Ligamentum infundibulopelvikum berjalan dari bagian ovarium yang menghadap
tuba hingga ke dinding pelvis, tempat pembuluh darah dan persarafan ovarium
berjalan di dalamnya.
Ovarium memiliki fungsi yaitu :
1. Menyimpan ovum (telur) yang dilepaskan satu setiap bulan, ovum akan
melalui tuba fallopi tempat fertilisasi dengan adanya sperma kemudian
memasuki uterus, jika terjadi proses pembuahan (fertilisasi) ovum akan
melekat (implantasi) dalam uterus dan berkembang menjadi janin (fetus),
ovum yang tidak mengalami proses fertilisasi akan dikeluarkan dan
terjadinya menstruasi dalam waktu 14 hari setelah ovulasi.
2. Memproduksi hormon estrogen dan progesteron, kedua hormon ini
berperan terhadap pertumbuhan jaringan payudara, gambaran spesifik
wanita dan mengatur siklus menstruasi.
3. Ovarium berfungsi mengeluarkan hormon steroid dan peptida seperti
estrogen dan progesteron. Kedua hormon ini penting dalam proses pubertas
wanita dan ciri-ciri seks sekunder. Estrogen dan progesteron berperan dalam
persiapan dinding rahim untuk implantasi telur yang telah dibuahi. Selain itu
juga berperan dalam memberikan sinyal kepada hipotalamus dan pituitari
dalam mengatur sikuls menstruasi.
Di dalam setiap ovarium terjadi perkembangan sel telur (oogenesis). Di dalam
proses ini sel telur akan disertai dengan suatu kelompok sel yang disebut sel folikel.
Pada manusia, perkembangan oogenesis dari oogonium menjadi oosit terjadi pada
embrio dalam kandungan dan oosit tidak akan berkembang menjadi ovum sampai
dimulainya masa pubertas. Pada masa pubertas, ovum yang sudah matang akan
dilepaskan dari sel folikel dan dikeluarkan dari ovarium. Proses pelepasan dari
ovarium disebut ovulasi. Sel ovum siap untuk dibuahi oleh sel spermatozoa dari pria,
yang apaabila berhasil bergabung akan membentuk zigot.
Setelah sel telur diovulasikan, maka akan masuk ke tuba fallopi dan bergerak
pelan menuju rahim. Jika dibuahi oleh sperma di (tuba fallopi), sel telur akan
melakukan implantasi pada dinding uterus dan brkembang menjadi sebuah proses
kehamilan. Jika pembuahan tidak terjadi di tuba fallopi, maka dapat terjadi kehamilan
ektopik, di mana kehamilan tidak terjadi di rahim. Perkembangan janin pada
kehamilan ektopik, dapat terjadi di tuba fallopi sendiri, bibir rahim, bahkan ovarium.
B.
STRUKTUR OVARIUM
2.
primordial
medulla di sebelah dalam korteks tempat terdapatnya stroma dengan
pembuluh-pembuluh darah, serabut-serabut saraf dan sedikit otot polos.
Diperkirakan pada wanita terdapat kira-kira 100.000 folikel primer. Tiap bulan
satu folikel akan keluar, kadang-kadang dua folikel, yang dalam perkembangannya
akan menjadi folikel de Graff. Folikel-folikel ini merupakan badian terpenting dari
ovarium dan dapat dilihat di korteks ovarii dalam letak yang beraneka ragam dan pula
dalam tingkat-tingkat perkembangan dari satu sel telur dikelilingi oleh satu lapisan
sel-sel saja sampai menjadi folikel de Graff yang matang terisi dengan likuor
folikulli, mengandung estrogen dan siap untuk berovulasi.
Folikel de graff yang matang terdiri atas :
1. Ovum, yakni suatu sel besar dengan diameter 0,1 mm, yang mempunyai
nukleus dengan anyaman kromatin yang jelas sekali dan satu nukleolus pula.
2. Stratum granulosum yang terdiri atas sel-sel granulosa, yakni sel-sel bulat
kecil dengan inti yang jelas pada pewarnaan dan mengelilingi ovum pada
endokrin yang statis dimana ukuran dan fungsinya bisa saja membesar dan mengecil,
tergantung dari pengaruh hormonal tropik.
B. KELENJAR PENGHASIL HORMON OVARIUM
Dalam sistem Endokrin terdapat 2 kelenjar dari 8 kelenjar yang mempunyai
peran menghasilkan hormon-hormon yang berhubungan dengan sistem reproduksi
yaitu :
1. Kelenjar Hipofisis
a. Nampaknya Hipofise-pun dirangsang dan diatur oleh pusat yang lebih tinggi
yaitu Hypothalamus yang menghasilkan Gonadotropin releasing factors yang
fungsinya yaitu merangsang hipofise untuk melepaskan gonadotropin, dan
juga fungsi hypothalamus yaitu mengeluarkan prolaktin inhibitory hormon
(PIH) yang mengerem produksi prolaktin.
b. Disebut juga kelenjar pituitari, karena menghasilkan hormon pada bagian
tubuh lainnya maka disebut juga Master Gland
c. Terletak di dasar tengkorak, di dalam fossa hipofisis tulang sfenoid. Dengan
berat kelenjar 0,5 gram dan bentuknya seperti kacang segilima.
d. Terdiri atas 3 lobus yaitu : Lobus anterior dan Lobus posterior, dan diantara
kedua lobus ialah Pars Intermedia (lobus intermedia)
Lobus Anterior (adenohipofise); yaitu kelenjar hipofise yang
menghasilkan sejumlah hormon yang bekerja sebagai zat pengendali
produksi sekresi dari semua organ endokrin lain.
Lobus Posterior( Neurohipofise ) yaitu salah satu kelenjar hipofisis
yang mengeluarkan 1 hormon yang berhubungan dengan sistem
reproduksi yaitu : Hormon Oksitosin merupakan Hormon yang
10
11
Hormon yang dibentuk oleh folikel ovarium yang matang dan korpus luteum.
Hormone ini bertanggung jawab dalam perkembangan sifat seks sekunder wanita
(tumbuhnya buah dada, rambut kemaluan, dll ) dan untuk menghasilkan perubahan
siklus dalam endometrium serta menambah kontraktilitas uterus. Hormon ini dapat
digunakan untuk mengatur haid, pengobatan menopause. Hormone estrogen
dihasilkan oleh kelenjar ovarium
Fungsi:
Membentuk ciri-ciri perkembangan seksual pada wanita
Pada siklus menstruasi dg membentuk ketebalan endometrium, menjaga
kualitas dan kuantitas cairan servikd dan vagina sehingga sesuai untuk
penetrasi sperma
Merangsang produksi LH dan menghambat produksi FSH
2. Hormon Progesteron
Hormon yang disekresi oleh korpus luteum sebagai respon terhadap sekresi
Luteinizing hormone (LH). Pengaruh hormon ini terutama pada alat-alat reproduksi
seperti uterus dan mamae.
Fungsi:
Mempertahankan
ketebalan
endometrium
implantasi zygot
Sekresi lendir pada vagina
Pertumbuhan kelenjar susu
12
sehingga
dapat
menerima
2) Gonadotopin
13
14
ovulasi
(pengeluaran
ovum)
dari
folikel
sekaligus
mengarahkan
15
Pada masa pubertas, estrogen diproduksi sekitar 20 kali lipat lebih banyak dibanding
masa prepubertas. Peningkatan kadar hormon ini, bersamaan dengan penimbunan
lemak, menyebabkan perubahan-perubahan spesifik yaitu pembesaran ovarium, tuba
fallopi, uterus dan vagina. Estrogen juga mengubah epitel vagina dari epitel kuboid
menjadi epitel bertingkat yang lebih resisten terhadap trauma dan infeksi.
Tuba fallopi
Estrogen menyebabkan proliferasi jaringan pada lapisan mukosa tuba fallopi. Selain
itu estrogen juga meningkatkan jumlah dan aktivitas sel-sel silia, yang penting dalam
pergerakan ovum yang telah difertilisasi.
Payudara
Sistem rangka
Deposisi protein
Estrogen menyebabkan peningkatan protein total tubuh, hal ini dibuktikan oleh
keseimbangan nitrogen yang lebih positif setelah pemberian estrogen. Namun jika
dibandingkan dengan testosteron, efek deposisi protein yang ditimbulkan oleh
testosteron lebih kuat dibandingkan estrogen.
Estrogen meningkatkan laju metabolik tubuh, namun lebih lemah jika dibandingkan
dengan efek yang sama oleh testosteron pria. Selain itu estrogen juga meningkatkan
jumlah lemak subkutan dan mendeposisinya pada daerah-daerah tertentu seperti
payudara, bokong, dan paha sehingga memunculkan gambaran melekuk wanita yang
khas.
16
Distribusi rambut
Kulit
Estrogen menyebabkan kulit wanita memiliki tekstur yang lembut dan halus namun
lebih tebal jika dibandingkan dengan kulit anak-anak. Selain itu estrogen juga
menyebabkan kulit menjadi lebih vaskular. Hal ini sering diasosiasikan dengan
peningkatan suhu pada kulit dan perdarahan yang lebih banyak jika terjadi sayatan
pada kulit wanita dibandingkan dengan kulit pria.
Kesetimbangan elektrolit
Uterus
Tuba fallopi
Progesteron meningkatkan sekresi lapisan mukosa yang ada pada tuba fallopi. Sekresi
ini diperlukan untuk nutrisi ovum yang telah difertilisasi sebelum mengalami
implantasi.
Kelenjar payudara
17
Prolaktin
Steroid adrenal
Steroid adrenal dihasilkan di korteks adrenal. Ada tiga hormon steroid adrenal,
yaitu (1) mineralkortikoid, terutama aldoseteron, untuk kesetimbangan mineral, (2)
glukokortikoid, terutama kortisol, untuk metabolisme karbohidrat, lemak, dan
protein, serta (3) hormon seks yang identik dengan yang dihasilkan oleh gonad
(ovarium pada wanita).
Pada wanita, hormon seks yang dihasilkan oleh korteks adrenal ialah estrogen.
Namun jumlahnya jauh lebih sedikit daripada estrogen yang dihasilkan di ovarium
sehingga tidak terlalu bermakna. Selain itu, di korteks adrenal juga dihasilkan
androgen dehidroepiandrosteron (DHEA). Pada pria, DHEA ini tidak bermakna
karena dikalahkan oleh testosteron. Namun pada wanita (yang kurang memiliki
androgen), DHEA ini memiliki makna fisiologis yaitu pertumbuhan rambut pubis dan
18
aksila, pacu tumbuh pubertas serta perkembangan dan pemeliharaan dorongan seks
wanita.
GH, selain berfungsi sebagai hormon pertumbuhan, juga memiliki efek pada
pubertas. GH menstimulasi diferensiasi sel granulosa yang diinduksi oleh FSH,
meningkatkan level IGF-1 di ovarium dan meningkatkan respons ovarium terhadap
gonadotropin
IGF-1 meningkatkan efek gonadotropin pada sel granulosa dan bekerja secara
sinergis dengan GH untuk maturasi ovarium postmenarche.
Insulin
Pada waktu pubertas terjadi lonjakan kadar insulin plasma. Diketahui insulin
memiliki korelasi positif kuat dengan IGF-1.
D. SIKLUS MENSTRUASI
Umumnya siklus menstruasi terjadi secara periodik setiap 28 hari (ada pula
setiap 21 hari dan 30 hari) yaitu sebagai berikut : Pada hari 1 sampai hari ke-14
terjadi pertumbuhan dan perkembangan folikel primer yang dirangsang oleh hormon
FSH. Pada saat tersebut sel oosit primer akan membelah dan menghasilkan ovum
yang haploid. Saat folikel berkembang menjadi folikel de Graaf yang masak, folikel
ini juga menghasilkan hormon estrogen yang merangsang keluarnya LH dari
hipofisis. Estrogen yang keluar berfungsi merangsang perbaikan dinding uterus yaitu
endometrium yang habis terkelupas waktu menstruasi, selain itu estrogen
menghambat pembentukan FSH dan memerintahkan hipofisis menghasilkan LH yang
berfungsi merangsang folikel de Graaf yang masak untuk mengadakan ovulasi yang
terjadi pada hari ke-14, waktu di sekitar terjadinya ovulasi disebut fase estrus.
19
Selain itu, LH merangsang folikel yang telah kosong untuk berubah menjadi
badan kuning (Corpus Luteum). Badan kuning menghasilkan hormon progesteron
yang berfungsi mempertebal lapisan endometrium yang kaya dengan pembuluh darah
untuk mempersiapkan datangnya embrio. Periode ini disebut fase luteal, selain itu
progesteron juga berfungsi menghambat pembentukan FSH dan LH, akibatnya
korpus luteum mengecil dan menghilang, pembentukan progesteron berhenti
sehingga pemberian nutrisi kepada endometriam terhenti, endometrium menjadi
mengering dan selanjutnya akan terkelupas dan terjadilah perdarahan (menstruasi)
pada hari ke-28. Fase ini disebut fase perdarahan atau fase menstruasi. Oleh karena
tidak ada progesteron, maka FSH mulai terbentuk lagi dan terjadilan proses oogenesis
kembali.
20
1. SIKLUS OVARIUM
a. Fase folikuler (primordial/prenatal -> preantral -> antral -> preovulatory)
b. Fase ovulasi
c. Fase luteal (selama 14 hari)
2. SIKLUS UTERUS/ENDOMETRIUM
a. Fase proliferasi (penebalan, hari 1-5)
b. Fase sekresi (mempertahankan, hari 6-14)
keterangannya :
1. FASE OVARIUM
a. Fase Folikuler
Pada bayi perempuan, oosit mengalami meiosis sampai pada profase Idiploten meiosis. Setelah itu oosit akan mengalami masa istirahat, dimulai pada bayi
usia 15 minggu sampai suatu hari nanti ketika sebuah sperma datang dan berhasil
membuahinya. Pada seorang bayi perempuan, telah terdapat banyak folikel
primordial dalam ovariumnya, yang semuanya sedang beristirahat. Masa istirahat ini
dibantu oleh OMI (Oocyte Maturation Inhibitio) yang menghambat proses meiosis.
Pada saat seorang gadis mengalami menarche (masa menstruasi awal, usia 918 tahun), hormon yang pertama kali meningkat adalah FSH (Follicle Stimulating
Hormone). FSH bertugas untuk perkembangan sel-sel granulosa. Nah, sel-sel
granulosa ini yang menghasilkan estradiol/estrogen*. Naiknya estradiol akan
memperbanyak jumlah FSH reseptor sehingga jumlah FSH semakin bertambah
banyak. Tingginya FSH membuat salah satu folikel di dalam ovarium pada hari ke-6
tumbuh berkembang menjadi folikel dominan. Folikel yang lain adalah folikel yang
21
tidak banyak mengandung FSH reseptor. Akhirnya folikel-folikel yang tidak dominan
tersebut mengalami atresia/apoptosis/bunuh diri.
Tahap ini biasanya terjadi pada selama 5--7 hari.
Setelah hari ketujuh, estradiol menghambat FSH agar tidak lagi menciptakan
folikel dominan. Estradiol merangsang pembentukan LH (Luteinizing Hormone).
Naiknya LH ini membuat hormon prostaglandin dan progesteron naik. Naiknya
jumlah progesteron membuat jumlah FSH naik lagi untuk mendewasakan folikel
dominan. Hal ini terjadi sampai kira-kira hari ketiga belas. Pada hari ketiga belas
folikel telah menjadi folikel de graaf dan telah siap mengalami ovulasi.
22
1. Naiknya suhu tubuh wanita satu derajat celcius (suhu tubuh normal
manusia +/- 37 derajat celcius).
2. Lendir serviks/rahim jernih dan molor hingga 8cm. Tujuannya adalah
agar sperma mudah masuk dan terlindungi dari keasaman vagina;
3.
Jika tidak ada sperma yang berhasil membuahi, maka lama kelamaan hormon
progesteron dan estrogen menurun sehingga terbentuklah korpus albikans. Turunnya
progesteron itu sendiri menyebabkan tidak adaanya penahan dinding endometrium.
Dan terjadilah menstruasi. Meluruhnya dinding endometrium akan dijelaskan setelah
ini.
2. Siklus Uterus/Endometrium
a. Fase proliferasi (penebalan, hari 1-5 hari)
Fase proliferasi terjadi sebelum ovulasi. Pada saat ini terjadi penebalan dinding
endometrium yang didominasi oleh estradiol/estrogen.
b. Fase sekresi (mempertahankan, hari 6-14)
Setelah hari kelima, LH dan FSH mempertahankan dinding endometrium sampai
hari keempat belas. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa LH surge
menyebabkan folikel berubah menjadi korpus luteum. Korpus luteum ini
menghasilkan progesteron. Nah, progesteron inilah yang selanjutnya (menghambat
dan menggantikan LH dan FSH untuk) menjaga ketebalan dinding endometrium,
mempersiapkannya jika terjadi kehamilan. Ada dua hal yang mungkin terjadi (sama
seperti pada siklus ovarium), sperma berhasil membuahi ovum atau tidak.
1. Hamil!
Ketika sperma berhasil membuahi maka akan terjadi kehamilan. Tugas
mempertahankan dinding uterus dibantu oleh hormon hCG (human Chorionic
Gonadotropin). Hormon hCG ini mencegah degenerasi korpus luteum sehingga
sekresi progesteron terus berlanjut. Progesteron berhenti menjaga ketebalan dinding
endometrium kira-kira pada minggu ke-12 (3--4 bulan) siklus tersebut. Hal tersebut
terjadi karena hCG akhirnya merasa plasenta sudah siap untuk menyekresi
progesteron sendiri, sehingga ia pun membunuh korpus luteum tersebut (dan
berlanjut ke korpun albikans).
2. Haid!
23
naik -> merangsang pembentukan sel granulosa -> estradiol dihasilkan ->
meningkatkan FSH reseptor -> folikel dominan -> estradiol semakin tinggi
menghambat FSH -> estradiol meningkatkan LH -> Meningkatkan progesteron ->
FSH kembali naik
-> ovulasi
setelah ovulasi, progesteron mempertahankan dinding endometrium. Sekresi FSH-LH
telah dihambat. Ketika tidak terjadi pembuahan, progesteron+estrogen menurun dan
terjadilah menstruasi.
24
25
26
Daur Menstruasi
Masa Subur
Masa subur adalah masa dimana akan terjadi kehamilan pada saat fertilisasi. Pada
masa itulah, sel telur yang dihasilkan berada dalam keadaan siap untuk dibuahi.
27
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Ovarium adalah salah satu organ sistem reproduksi wanita, sistem
reproduksi terdiri dari ovarium, tuba fallopi, uterus dan vagina.
2. Wanita pada umumnya memiliki dua indung telur kanan dan kiri, yang dengan
mesovarium menggantung di bagian belakang ligamentum latum, kiri dan
kanan.
3. Ovarium terdiri dari 3 fungsi utama, yaitu :
Menyimpan ovum (telur) yang dilepaskan satu setiap bulan.
Memproduksi hormon estrogen dan progesterone
Ovarium berfungsi mengeluarkan hormon steroid dan peptida seperti
estrogen dan progesteron.
4. Struktur ovarium terdiri atas : korteks disebelah luar yang diliputi oleh
epitelium germinativum dan medulla di sebelah dalam korteks.
5. Ovarium menghasilkan beberapa hormon antara lain : hormon esterogen,
progesteron, GNRH (gonatrofin realising hormone), FSH, dan LH
6.
Estrogen sebenarnya terdiri dari estradiol, estron dan estriol. Namun zat yang
paling berperan adalah estradiol. Makanya dalam penjelasan di atas lebih
sering digunakan kata estradiol, meski di buku-buku lain banyak yang
DAFTAR PUSTAKA
28
Guyton AC, Hall JE. Textbook of medical physiology. 11th ed. Pennsylvania:
Elsevier Inc; 2006. p. 1011-22.
Sheerwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. 2 nd ed. Jakarta: EGC;
2001. p. 633-732.
Vander et.al. Human physiology the mechanism of body function. 8 th ed.
USA: The McGraw-Hill Companies; 2001. p. 681-3.
Ganong WF. Review of medical physiology. 20 th ed. USA: The McGraw-Hill
Companies; 2001. p.505-6.
29