Professional Documents
Culture Documents
Di Susun oleh :
Dody Saputra
061340411637
061340411653
Kelas 4 EG D
Dosen pembimbing :
Zulkarnain, S.T.,M.T.
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan makalah yang berjudul Reaktor dan Kolom Distilasi ini meskipun
banyak kekurangan di dalamnya. Dan juga kami berterima kasih kepada Bapak
Zulkarnain S.T.,M.T. selaku dosen pembimbing mata kuliah Pengenalan Pabrik
yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai salah satu peralatan utama yang
digunakan di suatu pabrik, fungsi dan mekanisme kerjanya. Semoga makalah
sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah
ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa
mendatang.
Palembang, Mei 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR..........................................................................
ii
DAFTAR ISI........................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................
1
1.2 Tujuan.........................................................................
2
1.3 Rumusan Masalah.......................................................
2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Reaktor..............................................................
3
2.1.1 Definisi Reaktor.........................................................
3
2.1.2 Tujuan Pemilihan Reaktor..........................................
3
2.1.3 Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Reaktor........
3
2.1.4 Komponen Reaktor Kimia..........................................
4
2.1.5 Aksesoris Reaktor.......................................................
4
2.2 Jenis-jenis Reaktor...............................................................
5
2.3 Reaktor Kimia......................................................................
5
2.3.1 Jenis-jenis Reaktor Kimia..........................................
6
2.4 Fluid-fluid Reaktor................................................................
21
2.5 Reaktor Nuklir......................................................................
24
2.5.1 Prinsip Kerja Reaktor Nuklir......................................
24
2.5.2 Komponen Dasar Reaktor Nuklir...............................
25
2.5.3 Jenis-Jenis Reaktor Nuklir..........................................
29
2.6 Pengertian Kolom Distilasi...................................................
35
2.6.1 Definisi Distilasi .........................................................
35
2.6.2 Pembagian Distilasi.....................................................
36
2.6.3 Definisi Kolom Distilasi..............................................
42
2.6.4 Bagian-bagian Kolom Distilasi...................................
42
2.6.5 Tipe-tipe Kolom Distilasi............................................
42
2.6.6 Aplikasi........................................................................
45
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN ..................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
46
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Reaktor adalah suatu alat proses tempat terjadinya suatu reaksi berlangsung,
baik itu reaksi kimia maupun nuklir. Dengan terjadinya reaksi inilah suatu bahan
berubah ke bentuk bahan lainnya, perubahannya ada yang terjadi secara spontan
(dengan sendirinya) atau bisa juga dengan bantuan energi seperti energi panas.
Perubahan yang terjadi adalah perubahan kimia sehingga yang terjadi adalah
bukan perubahan fase melainkan perubahan bahan, misalnya dari air menjadi uap.
Secara garis besar, reaktor terbagi menjadi 2 jenis, yaitu reaktor kimia dan reaktor
nuklir. Reaktor kimia adalah jenis reaktor yang umum sekali digunakan dalam
industri. Hal ini dikarenakan, dalam sintesis bahan kita selalu memerlukan jenis
reaktor ini. Reaktor nuklir umumnya digunakan untuk pembangkit listrik, namun
sekarang penggunaannya sedah mulai luas, misalnya untuk merekayasa genetic
suatu bibit agar menjadi bibit unggul.
Distilasi merupakan suatu proses pemisahan dua atau lebih komponen zat cair
berdasarkan pada titik didih. Secara sederhana destisi dilakukan dengan
memanaskan/menguapkan zat cair lalu uap tersebut didinginkan kembali supaya
jadi cair dengan bantuan kondensor. Destilasi digunakan untuk memurnikan zat
cair, yang didasarkan atas perbedaan titik didih cairan. Pada proses ini cairan
berubah menjadi uap. Uap ini adalah zat murni. Kemudian uap ini didinginkan
pada pendingin ini, uap mengembun manjadi cairan murni yang disebut destilat.
Destilat dapat digunakan untuk memperoleh pelarut murni dari larutan yang
mengandung zat terlarut misalnya destilasi air laut menjadi air murni. Pada
distilasi terdapat kolom-kolom yang disebut kolom distilasi. Dimana kolm
distilasi ini adalah Suatu alat yang digunakan dalam proses distilasi. Kolom itu
sendiri merupakan alat dengan isolasi pada ruang hampa yang sebelumnya
diujicobakan pada suhu 2000C.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Reaktor
2.1.1 Definisi Reaktor
Reaktor adalah satu alat proses tempat terjadinya suatu reaksi berlangsung,
baik itu reaksi kimia maupun nuklir. Dengan terjadinya reaksi inilah suatu bahan
berubah ke bentuk bahan lainnya, perubahannya ada yang terjadi secara spontan
(dengan sendirinya) atau bisa juga dengan bantuan energi seperti energi panas.
Perubahan yang terjadi adalah perubahan kimia sehingga yang terjadi adalah
bukan perubahan fase melainkan perubahan bahan, misalnya dari air menjadi uap.
2.1.2 Tujuan Pemilihan Reaktor
Dalam pemilihan reaktor, terdapat tujuan-tujuan sebagai berikut:
1. Mendapat keuntungan besar.
2. Biaya produksi yang rendah.
3. Modal kecil atau volume reaktor minimum.
perpindahan panas.
2.1.4 Komponen Reaktor Kimia Secara Umum
1. Cooling Jacket
Cooling jacket berfungsi sebagai batas lingkungan dengan sistem reaktor.
Selain itu juga berfungsi sebagai penghalang panas agar tidak terbuang ke
lingkungan.
2. Motor
Motor digunakan sebagai penggerak agitator (pengaduk). Motor terdapat
pada reaktor yang memiliki pengaduk.
3. Agitator
Agitator adalah baling-baling pengaduk pada tangki berpengaduk.
4. Inlet Feed
Inlet feed merupakan tempat dimana pereaksi (feed) dimasukkan kedalam
reaktor. Inlet feed hanya terdapat pada reaktor kontinyu dan tidak terdapat
pada reaktor batch.
5. Outlet
Outlet merupakan produk keluaran dari reaktor.
6. Aksesoris Reaktor
Aksesoris reaktor berupa pengontrol ketinggian, pengontrol volume,
pengontrol suhu dan sebagainya.
2.1.5 Aksesoris Reaktor
Beberapa contoh dari aksesoris reaktor adalah :
1. Level Controller (LC), suatu alat yang menjaga agar volume (isi) reaktor
tetap terjaga, tidak kehabisan reaktan ataupun kelebihan yang dapat
menyebabkan kenaikan tekanan. Cara kerja dari alat ini adalah dengan
terus mendeteksi ketinggian permukaan bahan dalam reaktor, jika kurang
dari toleransi yang diberikan (set point) maka kran keluaran (output) akan
mengecil sampai ketinggian mencapai tinggi yang telah di set. Sebaliknya
jika melebihi kran keluaran akan dibuka lebih lebar untuk mengurangi
bahan dalam reaktor.
2. Pressure Controller (PC), suatu alat yang bertugas untuk menjaga agar
tekanan dalam reaktor masih berada pada kisaran yang ditetapkan.
Biasanya diterapkan pada reaktor yang memakai reaktan berfasa gas. Cara
kerjanya mirip dengan LC yaitu dengan membuka dan menutup kran.
3. Temperature Controller (TC), suatu alat yang bertugas agar suhu di dalam
reaktor masih berada dalam kisaran suhu operasinya. TC juga bekerja
dengan membuka dan menutup kran, namun kran yang diintervensi adalah
kran utilitas. Misalnya CSTR berpemanas, jika suhu drop maka kran koil
uap panas (steam) akan diperbesar sehingga steam yang masuk akan lebih
banyak yang akhirnya suplai panas pun bertambah dan akhirnya suhu
reaktor akan bertambah dan suhu reaktor pun dapat kembali ke suhu yang
normal.
2.2 Jenis-jenis Reaktor
Reaktor secara garis besar terbagi menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Reaktor kimia
Reaktor kimia adalah jenis reaktor yang umum sekali digunakan dalam
industri. Hal ini dikarenakan, dalam sintesis bahan kita selalu memerlukan jenis
reaktor ini.
2. Reaktor nuklir
Penggunaan reaktor nuklir umumnya sangat dibatasi penggunaannya,
mengingat standar keselamatannya yang sangat tinggi. Reaktor nuklir umumnya
digunakan untuk pembangkit listrik, namun sekarang penggunaannya sedah mulai
luas, misalnya untuk merekayasa genetic suatu bibit agar menjadi bibit unggul.
2.3 Reaktor Kimia
Dalam teknik
kimia,
reaktor
kimia
adalah
suatu
bejana
tempat
berlangsungnya reaksi kimia. Rancangan dari reaktor ini tergantung dari banyak
variabel yang dapat dipelajari di teknik kimia. Perancangan suatu reaktor kimia
harus mengutamakan efisiensi kinerja reaktor, sehingga didapatkan hasil produk
dibandingkan masukan (input) yang besar dengan biaya yang minimum, baik itu
biaya modal maupun operasi. Tentu saja faktor keselamatan pun tidak boleh
dikesampingkan. Biaya operasi biasanya termasuk besarnya energi yang akan
diberikan atau diambil, harga bahan baku, upah operator dan lain-lain. Perubahan
energi dalam suatu reaktor kimia bisa karena adanya suatu pemanasan atau
pendinginan, penambahan atau pengurangan tekanan, gaya gesekan (pengaduk
dan cairan), dan lain-lain.
2.3.1 Jenis-jenis reaktor kimia dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa faktor
berikut:
a. Pembagian reaktor kimia berdasarkan bentuknya
Berdasarkan bentuknya, reaktor kimia diklasifikasikan menjadi:
1.
Reaktor tangki
Gambar 2.1
Reaktor
dikenal
dalam
Reaktor Tangki
tangki
banyak
bidang
kimia,
yang
banyak
bersinggungan
Reaktor pipa
jenis
ini
tanpa
pengaduk,
disebut
Dikatakan
Pipa
ideal
biasanya
zat
mengalir
pipa
di
dalam
dengan
1.
reaktan yang masuk dan produk yang keluar. Dalam reaktor batch, reaksinya
terjadi dalam sekali proses. Reaktor jenis ini biasanya sangat cocok digunakan
untuk produksi berkapasitas kecil, seperti dalam proses pelarutan padatan,
pencampuran produk, reaksi kimia, batch distillation, kristalisasi, ekstraksi caircair, polimerisasi, farmasi, dan fermentasi.
ketetapan
penggunaan
Selama
reaktor
reaksi
tipe batch.
berlangsung tidak
terjadi perubahan
Pengadukan
temperatur.
dilakukan dengan
sempurna,
konsentrasi
reaktor
sama
homogen
atau
dalam
di
adalah
pada
Reaktor alir
Reaktor alir disebut reaktor ideal jika zat-zat pereaksi dan hasil reaksi
mengalir dengan kecepatan yang sama diseluruh penampang pipa. Pada reaktor,
komposisi suhu dan tekanan diseluruh penampang reaktor selalu sama. Perbedaan
komposisi suhu dan tekanan hanya terjadi di sepanjang dinding reaktor. Reaktor
jenis ini banyak digunakan dalam industri dengan zat pereaksi atau reaktan berupa
fase gas atau cair dengan kapasitas produksi yang cukup besar.
Reaktor alir terbagi menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Reaktor alir tangki berpengaduk (RATB)
masuk
meninggalkan
atau
maka
secara terus-menerus.
kita
pada
bekerja
dalam
secara
berkesinambungan,
untuk
di
sistem
suatu
keseluruhan
reaktor
alir
keadaan
dimana
daripada
sistem
berada dalam kondisi stasioner. Ini berarti bahwa baik aliran yang masuk, aliran
keluar, maupun kondisi operasi reaksi di dalam reaktor tidak lagi berubah oleh
waktu. Pengertian waktu reaksi tidak lagi sama dengan lamanya operasi
berlangsung, tetapi ekivalen dengan lamanya reaktan berada dalam reaktor.
Pernyataan ini biasa disebut waktu tinggal campuran di dalam reaktor, yang
besarnya ditentukan oleh laju alir campuran yang lewat serta volume reaktor
dimana reaksi berlangsung.
Reaktor tipe ini bisa terdiri dari satu tangki atau lebih. Biasanya tangkitangki ini dipasang vertical
dengan
sempurna.
pada masing-masing
tangki
Pengadukan
dilakukan
diperoleh
suatu
secara
pengadukan
kontinyu
keadaan
sehingga
dimana
komposisi
benar-benar seragam.
digunakan
reaksi
homogen
yang
dalam
satu
(reaksi
fase
saja),
untuk
berlangsung
misalnya
fase cair-
cair atau gas-gas Untuk reaksi fase gas (non katalitik), reaksinya berlangsung
cepat tetapi akan mudah terjadi kebocoran sehingga dinding reaktor harus dibuat
tebal, misalnya pada reaksi pembakaran.
Untuk reaksi fase cair (katalitik), reaksinya berlangsung dalam sistem
koloid. Pada RATB, kecepatan volumetrik umpan yang masuk sama dengan
kecepatan
volumetrik
akumulasinya
sama
hasil
dengan
(produk)
nol.
yang
Adanya
keluar
sehingga
pengadukan
yang
kecepatan
sempurna
3. Biasanya, RAP memiliki konversi yang lebih besar dibanding RATB dalam
volume yang sama. Artinya, dengan waktu tinggal yang sama RAP
memberikan hasil yang lebih besar dibanding RATB.
3. Reaktor semi batch
sehingga
penambahan
penghapusan
produk
dapat
pereaksi
memperkenankan
dan
atau
Pemilihan reaktor
Baik reaktor batch
kecil,
biasanya
karena
mereka
membutuhkan
biaya modal yang lebih rendah daripada operasi reaktor alir pipa, tetapi akan
dikenakan biaya yang lebih besar per unit jika produksi ingin ditingkatkan.
c.
1.
Reaktor isotermal
sulit
dilaksanakan
sebab
eksoterm)
diperlukan
atau
panas
untuk
reaksi
reaktor
yang
tidak
ada
endoterm.
2.
Reaktor adiabatis
adiabatis
adalah
dimana
reaktor
segi
reaktor
yang
adiabatis
dengan
operasionalnya,
yang hilang ke sekelilingnya. Jika reaksi yang terjadi adalah reaksi eksotermis,
maka panas yang terjadi karena reaksi dapat dipakai untuk menaikkan suhu
campuran di reaktor.
3.
Reaktor
Non-
Adiabatis
Reaktor
non
adiabatis
yang
adalah
reaktor
beroperasi
non
secara
adiabatis
dimana
terdapat
perpindahan
panas
antara
dengan
reaktor
sekelilingnya.
d.
1.
operasi
Mudah atau tidaknya diregenerasi.
Jika katalisator dapat diregenerasi tanpa harus merusak aktivitasnya dapat
kehilangan aktivitasnya.
Sebaiknya dipakai katalisator yang berumur panjang dengan maksud untuk
menghemat dana untuk membeli katalisator baru, untuk mengurangi waktu
produksi yang hilang guna penggantian katalisator.
2.
Fluidized
bed
reaktor (FBR)
Gambar 2.10
Reaktor
Fluidized Bed
Fluidized Bed Reaktor adalah adalah jenis reaktor kimia yang dapat
digunakan untuk mereaksikan bahan dalam keadaan banyak fasa. Reaktor jenis ini
menggunakan fluida (cairan atau gas) yang dialirkan melalui katalis padatan
(biasanya berbentuk butiran-butiran kecil) dengan kecepatan yang cukup sehingga
katalis akan terolak sedemikian rupa dan akhirnya katalis tersebut dapat
dianalogikan sebagai fluida juga. Proses ini, dinamakan fluidasi. Fluidized Bed
Reaktor dapat digunakan untuk pencampuran dan pemisahan antar fasa.
Perbedaan fluidized bed dengan Fixed bed:
Pada fluidized bed jumlah katalis lebih sedikit dan katalis bergerak sesuai
kecepatan aliran gas yang masuk serta memberikan luas permukaan yang lebih
besar.
e.
dimana tidak terdapat sisa aliran antara reaktor berikutnya. Pada gambar tersebut
terdapat tiga reaktor seri, tetapi ada beberapa kasus yang jumlah reaktornya lebih
sedikit atau lebih banyak. Jumlah volume pada susunan seri untuk N reaktro,
diekspresikan dalam bentuk keseimbangan mol untuk masing masing reaktor.
Dengan kata lain, jumlah volume untuk semua reaktor diperoleh dengan
mengintegralkan persamaan neraca mol input pada reaktor pertama dan cabang
dari yang terakhir. Keseimbangan mol pada beberapa reaktor mungkin dapat
dikalkulasikan pada bentuk sebuah konversi fraksi masukan (input) pada reaktor
pertama.
Total volume reaktor minimum untuk CSTR dalam susunan seri adalah
dideterminasikan dari volume reaktor minimum yang dibutuhkan untuk
memperoleh konversi pada kondisi yang ada pada reaktor pertama. Persamaan
keseimbangan mol data ditulis untuk masing masing CSTR, dengan konversi
dalam beberapa reaktor yang ditentukan dalam bentuk nilai aliran molar A ada
pada reaktor pertama. Nilai aliran Inlet dan outlet dibagi dengan nilai reaksi dapat
di plot sebagai sebuah fungsi konversi untuk sistem reaktor ini. Minimisasi
masssa dapat ditunjukan dalam bentuk nilai XAi yang meminimumkan volume
reaktor total.
Volume total minimum ditemukan dengan mengambil turunan volume
total dengan mengikuti pada XA1, dan menyusun hasil yang sma dengan mol. Lalu,
ambil hasil penurunannya dengan mengikuti pada X A1 dan susun hasil dengan
sama dengan nol. Susunan ulang persamaan tersebut untuk memberikan kondisi
yang memberikan volume minimum. Konstanta kesetimbangan untuk semua
reaksi dalam bentuk konsentrasi adalah dengan mengasumsikan gas ideal.
Keuntungan dan Kekurangan dari rangkaian seri
Keuntungan
Kerugian
Reaktor Paralel
1. Reaktor aliran plug dalam susunan paralel
Dalam sistem paralel reaktor aliran plug, sebuah aliran bertekanan dibagi
dalam beberapa bentuk, masing masing masukan pada sebuah reaktor aliran
plug, seperti yang diilustrasikan pada gambar. Konversi keseluruhan dari sistem
reaktor dapat didetermenasikan dengan pembentukan sebuah keseimbangan mol
pada titik konvergen aliran cabang. Hal ini dapat ditunjukkan oleh temperatur dan
total nilai molar, dimana konversi keseluran tertinggi yang diperoleh adalah sama
pada masing masing reaktor. Pada industri, umumnya reaktor tubulal terdiri dari
banyak ( mungkin ratusan ) pipa yang paralel dengan ukuran yang sama, dimana
masing masing reaktor mempunyai kondisi operasi yang sama.
Fluid-fluid Reaktor
Biasa digunakan untuk reaksi gas-cair dan cair-cair.
1. Bubble tank.
Bubble tank adalah jenis reaktor kimia yang dapat digunakan untuk
mereaksikan bahan dalam keadaan banyak fasa. Reaktor jenis ini
menggunakan fluida (cairan atau gas) yang dialirkan melalui katalis padatan
(biasanya berbentuk butiran-butiran kecil) dengan kecepatan yang cukup
sehingga katalis akan terolak sedemikian rupa dan akhirnya katalis tersebut
dapat dianalogikan sebagai fluida juga.
2.
Agitate tank
Agitate tank adalah digunakan untuk menyediakan reservoir penyimpanan
untuk batch campuran dari mixer kecepatan geser tinggi.
Tiga fungsi utama dari agitate tank :
pompa.
Agitate dari dayung khusus bebentuk menjaga campuran dalam
suspensi sebelum pemompaan.
3. Spray Tower
Spray tower adalah perangkat kontrol terutama digunakan untuk
pengkondisian gas (pendingin dan pelembab) atau untuk tahap pertama atau
penghapus partikel gas. Mereka juga digunakan di banyak gas cerombnong
desulfurisasi sistem untuk mngurangi penumpukan plugging dan skala oleh
polutan.
Spray tower terdiri dari chamber-chamber besar di mana phase gas mengalir
dan masuk serta kontak dengan likuid di dalam spray nozzles. Berikut ini
menunjukan aliran phase di dalam spray tower, likuid masuk dalam spray
dan jatuh karena gaya gravitasi, serta kontak secara counter curent dengan
aliran gas yang masuk. Untuk ketinggian yang rendah, efisiensi ruang spray
kira-kira mendekati packed powder, tetapi untuk ketinggian yang melebihi 4
ft efisiensi spray turun dengan cepat. Sedangkan kemungkinan berlakunya
interfase aktif yang sangat besar dengan terjadinya sedikit penurunan, panda
prakteknya ditemukan ketidakmungkinan untuk mencegah hubungan ini,
dan selama permukaan interfase efektif berkurang dengan ketinggian, dan
spray tower tidak digunakan secara luas. Spray tower digunakan untuk
transfer massa larutan gas yang tinggi dimana dikontrol laju perpindahan
masa secara normal pada phase gas.
Tipe dari kolom absorber memiliki klasifikasi dan pemakaian yang
berbeda-beda pada operasinya. Hal ini harus dipahami secara seksama agar
kita dapat lebih memahami lagi sistem absober jenis ini
Persyaratan pokok yang diperlukan untuk isian menara ialah:
1. Harus tidak bereaksi kimia dengan fluida di dalam menara
2. Harus kuat, tetapi tidak terlalu berat.
3. Harus mengandung cukup banyak laluan untuk kedua arus tanpa terlalu
banyak zat cair yang terperangkap atau menyebabkan penurunan tekanan
terlalu tinggi.
4. Harus memungkinkan terjadinya kontak yang memuaskan antara zat cair
dengan gas.
5. Harus tidak terlalu mahal.
2.5
Reaktor Nuklir
Reaktor nuklir adalah suatu alat untuk mengendalikan reaksi fisi berantai dan
sekaligus menjaga kesinambungan reaksi itu. Reaktor nuklir ditetapkan sebagai
"alat yang menggunakan materi nuklir sebagai bahan bakarnya Materi fisi yang
digunakan sebagai bahan bakar misalnya uranium, plutonium dan lain-lain. Untuk
uranium digunakan uranium alam atau uranium diperkaya. Jadi secara umum
reaktor nuklir adalah tempat berlangsungnya reaksi nuklir yang terkendali. Untuk
Reaktor nuklir pertama kali dibangun oleh Enrico Fermi pada tahun 1942 di
Universitas Chicago. Hingga saat ini telah ada berbagai jenis dan ukuran rekator
nuklir, tetapi semua reaktor atom tersebut memiliki lima komponen dasar yang
sama, yaitu: elemen bahan bakar, moderator netron, batang kendali, pendingin dan
perisai beton.
a. Elemen Bahan Bakar
Elemen bahan bakar ini berbentuk batang-batang tipis dengan diameter kirakiri 1 cm. Dalam suatu reaktor daya besar, ada ribuan elemen bahan bakar yang
diletakkan saling berdekatan. Seluruh elemen bahan bakar dan daerah sekitarnya
dinamakan teras reaktor.
Umumnya, bahan bakar reaktor adalah uranium-235. oleh karena isotop ini
hanya kira-kira 0,7% terdapat dalam uranium alam, maka diperlukan proses
khusus untuk memperkaya (menaikkan prosentase) isotop ini. Kebanyakan
reaktor atom komersial menggunakan uranium-235 yang telah diperkaya sekitar
3%.
b. Moderator Netron
Netron yang mudah membelah inti adalah netron lambat yang memiliki energi
sekitar 0,04 eV (atau leih kecil), sedangkan netron-netron yang dilepaskan selama
proses pembelahan inti (fisi) memiliki energi sekitar 2 MeV. Oleh karena itu,
sebuah raktor atom harus memiliki materaial yang dapat mengurangi kelajuan
netron-netron yang energinya sangat besar sehingga netron-netron ini dapat
dengan mudah membelah inti. Material yang memperlambat kelajuan netron
dinamakan moderator. Moderator yang umum digunakan adalah air. Ketika netron
berenergi tinggi keluar dari sebuah elemen bahan bakar, netron tersebut memasuki
air di sekitarnya dan bertumbukan dengan molekul-molekul air. Netron cepat
akan kehilangan sebagian energinya selama menumbuk molekula air (moderator)
terutama dengan atom-atom hidrogen. Sebagai hasilnya netron tersebut
diperlambat.
Syarat bahan moderator :
1. Atom dengan nomor massa kecil.
tersedia untuk reaksi fisi dan reaktor kembali ke kondisi kritis. Untuk
menghentikan operasi reaktor (misal untuk perawatan), batang kendali turun
penuh sehingga seluruh netron diserap dan reaksi fisi berhenti.
d. Pendingin reaktor
Pendingin reaktor berfungsi sebagai sarana pengambilan panas hasil fisi dari
dalam elemen bakar untuk dipindahkan /dibuang ke tempat lain/lingkungan
melalui perangkat penukar panas.
Energi yang dihasilkan oleh reaksi fisi meningkatkan suhu reaktor. Suhu ini
dipindahkan dari reaktor dengan menggunakan bahan pendingin, misalnya air atau
karbon dioksida. Bahan pendingin (air) disirkulasikan melalui sistem pompa,
sehingga air yang keluar dari bagian atas teras reaktor digantikan air dingin yang
masuk melalui bagin bawah teras reaktor.
Bahan yang baik sebagai pendingin adalah fluida yang koefisien perpindahan
panasnya sangat bagus, memiliki tampang lintang serapan neutron yang kecil, dan
tampang lintang hamburan yang besar serta tidak korosif. Contoh : H2O, D2O,
Na cair, gas He dll.
e. Perisai Beton
Inti-inti atom hasil pembelahan dapat menghasilkan radiasi. Untuk menahan
radiasi ini (radiasi sinar gamma, netron dan yang lain), agar keamanan orang yang
bekerja di sekitar reaktor terjamin, maka umumnya reaktor dikungkungi oleh
perisai beton.
f. Perangkat detector
Detektor adalah komponen penunjang yang mutlak diperlukan di dalam
reaktor nuklir. Semua informasi tentang kejadian fisis di dalam teras reaktor, yang
meliputi popularitas neutron, laju pembelahan, suhu dan lain-lain hanya dapat
dilihat melalui detektor yang dipasang di dalam teras.
g. Reflektor
Neutron yang keluar dari pembelahan bahan fisil, berjalan dengan kecepatan
tinggi ke segala arah. Karena tidak bermuatan listrik maka gerakan neutron tsb
bebas menembus medium dan tidak berkurang bila tidak menumbuk inti atom
medium. Sebagian neutron tsb dapat lolos keluar teras reaktor, atau hilang dari
sistem. Kondisi demikian merugikan. Untuk mengurangi kejadian tsb, maka
sekeliling teras reaktor dipasang bahan pemantul neutron yang disebut
Reflektor, sehingga neutron-neutron yang lolos akan bertahan dan dikembalikan
ke dalam teras untuk dimanfaatkan lagi pada proses fisi berikutnya.
Bahan reflektor yang baik adalah unsur-unsur yg mempunyai tampang lintang
hamburan neutron yang besar, dan tampang lintang seraapan yg sekecil mungkin
serta tidak korosif. Contoh : Berilium, Grafit, Parafin, H2O, D2O.
b. Reaktor Fusi
Reaktor fusi adalah suatu instalasi untuk mengubah energi yang terjadi pada
reaksi fusi menjadi energi panas atau listrik yang mudah dimanfaatkan. Reaksi
fusi merupakan reaksi penggabungan inti atom ringan, misalnya reaksi antara
deuterium dan tritium.
2.Jenis Reaktor Nuklir Berdasarkan Penggunaannya
a. Reaktor Riset
Sesuai dengan namanya, reaktor ini dipergunakan untuk kepentingan
riset/penelitian. Selain itu, reaktor riset juga dipergunakan untuk memproduksi
isotop-isotop radioaktif yang nantinya digunakan pada bidang kedokteran,
material, pertanian, dan lain-lain. Reaktor riset ini diusahakan agar daya yang
dihasilkan sekecil mungkin. Indonesia sendiri memiliki 3 buah reaktor riset yakni
reaktor TRIGA 2000 Bandung, Reaktor Kartini Yogyakarta dan Reaktor G.A.
Siwabessy, Serpong).
Pada reaktor riset energi hasil reaksi fisi dibuang ke lingkungan karena pada
dasarnya hasil reaksi yang diambil dari reaktor riset ini adalah partikel neutronnya saja agar bisa digunakan untuk produksi isotop radioaktif, analisis material,
dan lain-lain.
b. Reaktor Daya
Reaktor daya merupakan reaktor nuklir yang digunakan untuk kepentingan
komersial. Reaktor ini memanfaatkan energi hasil dari reaksi fisi untuk
menguapkan air sehingga uap tersebut dapat memutar turbin, dan turbin akan
memutar generator listrik.
3.Jenis Reaktor Nuklir Berdasarkan Energi Neutron yang Digunakan
Neutron merupakan partikel yang memicu terjadinya reaksi fisi nuklir.
Besar kecilnya energi neutron dapat mempengaruhi parameter neutronik bahan
bakar reaktor nuklir karena besarnya cross section amat dipengaruhi oleh energi
atau kecepatan neutron yang digunakan. Oleh karena itu, reaktor nuklir pun
dibedakan berdasarkan energi neutron yang digunakannya.
dan kapal induk dibandingkan LWR yang berukuran relatif lebih kecil. selain itu,
MSR membutuhkan fasilitas terpisah untuk menyaring campuran inti (bahan
bakar). Namun, untuk keperluan produksi listrik secara massal, desain MSR
memiliki beberapa keuntungan, terutama berkaitan dengan dua isu utama
yakni aspek keselamatan dan aspek ekonomi.
Berikut ini adalah gambar skema sirkuit Molten Salt Reactor.
A. Distilasi Sederhana
(1)
tekanan parsial uap komponen A (PA) dalam campuran sama dengan hasil kali
antara tekanan uap komponen murni A (PAmurni) dan fraksi molnya XA
PA = PAmurni . XA
(2)
(3)
Dari persamaan tersebut di atas diketahui bahwa tekanan uap total suatu campuran
cairan biner tergantung pada tekanan uap komponen murni dan fraksi molnya
dalam campuran.
Hukum Dalton dan Raoult merupakan pernyataan matematis yang dapat
menggambarkan apa yang terjadi selama distilasi, yaitu menggambarkan
perubahan komposisi dan tekanan pada cairan yang mendidih selama proses
distilasi. Uap yang dihasilkan selama mendidih akan memiliki komposisi yang
berbeda dari komposisi cairan itu sendiri. Komposisi uap komponen yang
memiliki titik didih lebih rendah akan lebih banyak (fraksi mol dan tekanan
uapnya lebih besar). Komposisi uap dan cairan terhadap suhu tersebut dapat
digambarkan dalam suatu grafik diagram fasa berikut ini.
Jika uap dipindahkan dari campuran cairan, maka pada suatu waktu tertentu,
komposisi campuran cairan akan berubah. Fraksi mol cairan yang memiliki titik
didih lebih tinggi akan meningkat di dalam campuran. Karena komposisi
campuran cairan berubah, maka titik didih akan berubah. Biasanya yang diukur
adalah suhu uap. Plot berbagai jenis kurva pemanasan ditunjukkan pada grafik di
bawah ini
Untuk memperoleh distilasi sederhana yang efektif diperlukan suatu kurva seperti
lurva C. Kita akan mengamati suhu uap yang konstan, sangat dekat dengan titik
didih cairan yang memiliki titik didih lebih rendah. Jika suhu uap mulai naik
dengan cepat, maka kita dapat menghentikan pengumpulan distilat. Pada
prakteknya, kebanyakan campuran sukar untuk dimurnikan melalui satu distilasi
sederhana.
B. Distilasi Fraksi
Distilasi sederhana yang dilakukan hanya sekali biasanya tidak akan dapat
memisahkan dua cairan secara sempurna. Cairan yang berasal dari uap
terkondensasi (distilat) akan mengandung komponen dengan titik didih lebih
rendah dengan proporsi yang lebih besar, akan tetapi masih mengandung
komponen yang memiliki titik didih lebih tinggi di dalamnya.
Jika distilat ini kita distilasi sekali lagi, maka komponen dengan titik didih
rendah akan makin banyak pada distilatnya. Demikian seterusmnya, hingga kita
bisa mendapatkan distilat yang hampir 100% mengandung komponen dengan titik
didih lebih rendah. Diagram fasa berikut ini menyatakan perubahan komposisi
dari multipel distilasi ini
Suatu alat yang digunakan dalam proses distilasi. Kolom itu sendiri
merupakan alat dengan isolasi pada ruang hampa yang sebelumnya diujicobakan
pada suhu 2000C.
Reflux drum untuk menampung uap yang terkondensasi dari top kolom
sehingga liquid(reflux) dapat di recycle kembali ke kolom.
2.6.5
1.
Istilah tray dan plate adalah sama. Adabanyak tipe desain tray, tetapi
yang paling umum adalah:
a. Bubble cap tray
Bubble-cup biasanya didesain di atas plate pada sudut equilateral triangular,
denganbaris yang disesuaikan secara normal dengan arah aliran menyilang plate.
Bubble cap tray mempunyai tingkat-tingkat atau cerobong yang terpasang di atas
hole (lubang), dan sebuah cap yang menutupitingkat-tingkat. Bubble cap tray
digunakan pada kondisi aliran rendah, di mana tray harus tetap basah, kecuali
kondisi bentuk polymer, coking, atau fouling yang tinggi.
Sieve Tray
Adalah plate metal sederhana dengan lubang diantaranya. Vapor lewat ke atas
melalui liquid pada plate. Jumlah dan ukuran lubang menjadi parameter desain.
Karena luas range operasi, kemudahan perawatan, dan factor biaya, kebanyakan
aplikasinya sievedan valve tray diganti dengan bubble cup tray
3. packed tower
.
BAB III
PENUTUP
1. Reaktor adalah satu alat proses tempat terjadinya suatu reaksi
berlangsung, baik itu reaksi kimia maupun nuklir.
2. Reaktor terbagi menjadi 2 jenis, yaitu reaktor kimia dan reaktor nuklir
yang terbagi kembali berdasarkan beberapa faktor seperti bentuknya,
prosesnya, reaksi yang terjadi, dan lain-lain.
3. Fluid-fluid reaktor terbagi menjadi 3, yaitu bubble tank, agitated tank,
dan spray tower.
4. Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia
berdasarkan
perbedaan
kecepatan
atau
kemudahan
menguap
Daftar Pustaka
Astuti, tri astute. 2011. Reactor kimia, (Online) , (http://wahyutriastuti.
blogspot. Com / 2011 / 02/ tentang- reaktor- kimia-season-1.html,
diunduh 24 April 2015)
Anonym.2014. Fluidized Bed Reactors. (Online). (http: //
encyclopedia.che.engin.umich. edu/ Pages/Reactors/FBR/FBR.html,
diunduh 23 Mei 2015)
Anonym. 2014. Continuous Stirred tank Reactors. (Online). (http://encyclopedia.
che. engin. umich.edu/Pages/Reactors/CSTR/CSTR.html, diunduh 23 Mei
2015)
Anonym. 2014. Batch. (Online), (http://encyclopedia.che.engin.umich.edu /
Pages/Reactors/Batch/Batch.html, diunduh 23 Mei 2015)
Anonym. 2014. Plug Flow Reactors. (Online),
(http://encyclopedia.che.engin.umich.edu/ Pages/ Reactors/PFR/PFR.html,
diunduh 23 Mei 2015)
Anonym. 2014. Packed Bed Reactors. (Online),
(http://encyclopedia.che.engin.umich.edu/ Pages/Reactors/PBR/PBR.html,
diunduh 23 Mei 2015)
Anonym. 2014. Semi Batch Reactors. (Online),
(http://encyclopedia.che.engin.umich.edu/ Pages/Reactors/SemiBatch/Semi-Batch.html, diunduh 23 Mei 2015)
Yahdi, Nirmala.2013. Reaktor Alir Pipa.(Online)
(http://nirmalayahdi.blogspot.com/2013/05/ reaktor-alir-pipa.html,
diunduh 23 Mei 2015)
Anonym. 2012. Reactor Tangki. (Online).(http://suppliertangki.com/reaktortangki/, diunduh 23 Mei 2015)
LAMPIRAN 1
PERTANYAAN
1. Adakah alat pengontrol agar reaksi fisi yang terjadi tidak berlebihan? (Rahmat
Hidayat)
Jawab
Iya, ada. Jelas bahwa sebuah mekanisme kendali sangat diperlukan untuk
menjaga reaktor pada keadaan normal atau kondisi kritis. Kendali ini dilakukan
oleh sejumlah batang kendali yang dapat bergerak keluar-masuk teras reaktor.
Batang kendali terbuat dari bahan-bahan penyerap netron, seperti boron
dan kadmium. Jika reaktor menjadi superkritis, batang kendali secara otomatis
bergerak masuk lebih dalam ke dalam teras reaktor untuk menyerap kelebihan
netron yang menyebabkan kondisi itu kembali ke kondisi kritis. Sebaliknya,
jika reaktor menjadi subkritis, batang kendali sebagian ditarik menjauhi teras
reaktor sehingga lebih sedikit netron yang diserap. Dengan demikian, lebih
banyak netron tersedia untuk reaksi fisi dan reaktor kembali ke kondisi kritis.
Untuk menghentikan operasi reaktor (misal untuk perawatan), batang kendali
turun penuh sehingga seluruh netron diserap dan reaksi fisi berhenti.
2. Faktor pemilihan reaktor secara umum? (Viki Putri Utami)
Jawab
Fase zat pereaksi dan hasil reaksi.
Tipe reaksi dan persamaan kecepatan reaksi, serta ada tidaknya
reaksi samping.
Kapasitas produksi.
Harga reaktor dan biaya instalasinya.
3. Apa saja indikator zat-zat pada reaktor yang sudah dapat dikatakan
homogen atau belum? (Derryl Tri Jaya)
Jawab
Suatu reaksi kesetimbangan dikatakan homogen jika pereaksi dan
hasil reaksi memiliki fasa yang sama
Campuran mencapai warna final, dikarenakan reaksi berlangsung
terus menerus dengan kecepatan sama,maka konsentrasi dan warna
konstan.