Professional Documents
Culture Documents
Destilasi Fraksinasi
disusun oleh:
1. Anis Widayani
2. Afi Fitriyaningsih
3. Asnia Yulinda Utami
(4311413020)
(4311413023)
(4311413040)
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, penulis
dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul Destilasi Fraksinasi
dengan lancar.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Kimia Pemisahan dan ingin mengenal lebih jauh mengenai proses
pemisahan campuran dalam kimia.
Dalam pembuatan makalah ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak,
maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada Ibu/Bapa dosen, teman-teman, dan semua pihak yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu yang telah dengan sabar memberikan bimbingannya serta
dukungan hingga selesainya makalah ini .
Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya
dan penulis pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini
masih jauh dari sempurna untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat
membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata penulis mengucapkan
terimakasih.
Semarang, Maret 2015
Tim Penulis
DAFTAR ISI
Halaman sampul
.1
Kata Pengantar
.2
Daftar Isi
.3
BAB I PENDAHULUAN .4
1.1latar belakang
.4
.5
BAB II PEMBAHASAN .6
2.1 destilasi
.6
.7
.8
.9
.15
.16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Metode pemisahan merupakan suatu cara yang digunakan untuk memisahkan
atau memurnikan suatu senyawa atau sekelompok senyawa yang mempunyai susunan
kimia yang berkaitan dari suatu bahan, baik dalam skala labolatorium maupun skala
industri. Metode pemisahan bertujuan untuk mendapatkan zat murni atau beberapa
zat murni dari campuran .
Destilasi merupakan salah satu suatu metode pemisahan campuran yang
menggunakan prinsip perbedaan titik didih untuk pemisahannya. Destilasi memiliki
prinsip kerja utama dimana terjadi pemanasan dan salah satu komponen campurannya
akan menguap setelah mencapai titik didihnya, yang paling dahulu menguap
merupakan yang bersifat volatil atau mudah menguap. Uap tersebut akan masuk ke
dalam pipa pada kondensor (terjadi proses pendinginan) sehingga terjadi tetesan yang
turun ke Erlenmeyer yang disebut juga destilat.
Indonesia adalah merupakan Negara penghasil minyak didunia. Dalam
mengelolah minyak mentah atau crude oil menjadi minyak jadi berbagai macam
langka telah dilakukan termasuk didalamnya dengan metode pemisahan dengan
destilasi fraksinasi. Destilasi bertingkat atau destilasi fraksinasi merupakan proses
pemurnian zat/senyawa cair dimana zat pencampurnya berupa senyawa cair yang titik
didihnya rendah dan tidak berbeda jauh dengan titik didih senyawa yang akan
dimurnikan. Destilasi ini bertujuan untuk memisahkan cairan dari suatu campuran
yang komponen-komponennya memiliki perbedaan titik didih relatif kecil.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud distilasi ?
2. Apa yang dimaksud distilasi fraksinasi ?
3. Bagaimana rangkaian alat pada distilasi fraksinasi ?
4. Apa fungsi alat pada distilasi fraksinasi ?
5. Bagaimana prinsip kerja dari distilasi fraksinasi ?
6. Apa saja aplikasi distilasi fraksinasi dalam kehidupan ?
4
1.3
1.
2.
3.
4.
5.
Tujuan
Mengetahui pengertian destilasi
Mengetahui pengertian destilasi fraksinasi
Mengetahui rangkaian alat pada distilasi fraksinasi
Mengetahui fungsi alat-alat pada distilasi fraksinasi
Mengetahui prinsip kerja dari distilasi fraksinasi skala laboratorium dan skala
industri
6. Mengetahui berbagai aplikasi dari distilasi fraksinasi dalam kehidupan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1Destilasi
Destilasi
berdasarkan
adalah
metode
perbedaan
titik
pemisahan
didih. Pada
zat-zat
proses
cair
dari
destilasi
campurannya
sederhana, suatu
air
diuapkan
kembali
untuk
mendapatkan air murni (aquades). Bila proses ini dilanjutkan maka semua air
akan habis menguap dan terkondensasi sehingga yang tertinggal hanya padatan
zat terlarut natrium klorida (Yazid, 2005).
Proses destilasi merupakan salah satu cara untuk memisahkan komponen
dalam larutan yang berbentuk cair atau gas dengan mendasarkan pada
perbedaan titik didih komponen yang ada di dalamnya. Dasar dari pemisahan
dengan
destilasi
adalah
jika
suatu
campuran
komponen
diuapkan
maka
komposisi pada fase uap akan berbeda dengan fase cairnya. Untuk komponen
yang memiliki titik didih lebih rendah maka akan didapatkan komposisi yang
cenderung lebih besar pada fase uapnya, uap ini akan diembunkan dan
dididihkan kembali secara bertingkat-tingkat maka akan diperoleh komposisi
yang semakin murni pada salah satu komponen (Abbasato, 2007).
2.2 Destilasi fraksinasi
Distilasi bertingkat atau fraksinasi adalah proses pemisahan destilasi ke dalam
bagianbagian dengan titik didih makin lama makin tinggi yang selanjutnya
pemisahan bagian-bagian ini dimaksudkan untuk destilasi ulang. Destilasi bertingkat
merupakan proses pemurnian zat/senyawa cair dimana zat pencampurnya berupa
senyawa cair yang titik didihnya rendah dan tidak berbeda jauh dengan titik didih
senyawa yang akan dimurnikan. Dengan perkataan lain, destilasi ini bertujuan untuk
memisahkan senyawasenyawa dari suatu campuran yang komponenkomponennya
6
memiliki perbedaan titik didih relatif kecil. Destilasi ini digunakan untuk
memisahkan campuran asetonmetanol, karbon tetra kloridatoluen, dll. Pada proses
destilasi bertingkat digunakan kolom fraksinasi yang dipasang pada labu destilasi.
Tujuan dari penggunaan kolom ini adalah untuk memisahkan uap campuran
senyawa cair yang titik didihnya hampir sama/tidak begitu berbeda. Sebab dengan
adanya penghalang dalam kolom fraksinasi menyebabkan uap yang titik didihnya
sama akan samasama menguap atau senyawa yang titik didihnya rendah akan naik
terus hingga akhirnya mengembun dan turun sebagai destilat, sedangkan senyawa
yang titik didihnya lebih tinggi, jika belum mencapai harga titik didihnya maka
senyawa tersebut akan menetes kembali ke dalam labu destilasi, yang akhirnya jika
pemanasan dilanjutkan terus akan mencapai harga titik didihnya. Senyawa tersebut
akan menguap, mengembun dan turun/menetes sebagai destilat.
Proses ini digunakan untuk komponen yang memilikil titik didih yang
berdekatan. Pada dasarnya sama dengan destilasi ksederhana, hanya saja memiliki
kondensor yang lebih banyak sehingga mampu memisahkan dua komponen yang
memliki perbedaan titik didih yang bertekanan. Pada proses ini akan didapatkan
substan kimia yang lebih murni, kerena melewati kondensor yang banyak (Anonime,
2012).
11
12
4.
13
suhunya maka kompor dapat di perbesar nyala apinya. Sehingga pengaturan suhu itu
dapat kita tentukan dengan mengatur nyala api kompor.
14
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Destilasi bertingkat atau destilasi fraksinasi merupakan proses pemurnian
zat/senyawa cair dimana zat pencampurnya berupa senyawa cair yang titik didihnya
rendah dan tidak berbeda jauh dengan titik didih senyawa yang akan dimurnikan.
Destilasi ini bertujuan untuk memisahkan cairan dari suatu campuran yang
komponen-komponennya memiliki perbedaan titik didih relatif kecil.
Secara prinsip destilasi bertingkat sama dengan destilasi sederhana, perbedaan
ada pada perbedaan titik didih antar komponen, dimana untuk destilasi sederhana
perbedaan titik didih lebih besar dari 30 derajat Celsius, sedangkan destilasi
bertingkat perbedaan titik didih <30 derajat Celsius, keadaan ini karena pada destilasi
bertingkat adanya kolom fraksinasi.
Kolom fraksionasi berfungsi agar kontak antara cairan dengan uap terjadi lebih
lama. Sehingga komponen yang lebih ringan dengan titik didih yang lebih rendah
akan terus menguap dan masuk ke kondensor, sedangkan komponen yang lebih besar
akan kembali kedalam labu destilasi. Di kolom ini terjadi pemanasan secara bertahap
dengan suhu yang berbeda-beda pada setiap platnya. Pemanasan yang berbeda-beda
ini bertujuan untuk pemurnian distilat yang lebih dari plat-plat di bawahnya. Semakin
ke atas, semakin tidak volatif cairannya. Kolom fraksionasi digunakan untuk
memberikan luas permukaan yang besar agar uap yang berjalan naik dan cairan yang
turun dapat bersentuhan.
Aplikasi dari distilasi fraksinasi digunakan pada industri minyak mentah untuk
memisahkan komponen-komponen dalam minyak mentah dan pada skala
laboratorium untuk memisahkan campuran aseton-metanol, karbon tetra kloridatoluen, dll.
15
DAFTAR PUSTAKA
Abbasato, Tony Irwanto dan Eko Aris Budiarto. 2007. Efisiensi Kolom Sieve
Tray Pada Destilasi Yang Mengandung Tiga Komponen (Aceton-AlkoholAir.Seminar Nasional TEKNOIN
Anonime. 2012.DESTILASI BERTINGKAT (FRAKSIONASI). http://kamuslife.com /
2012/04/destilasi-bertingkat-atau-distilasi-fraksionasi-jenis-jenis-destilasi.html.
(diakses pada tanggal 12 Maret 2015)
Anonime.
2014.
Fraksinasi
Minyak
Bumi.http://www.ilmukimia.org/2014/05
16