You are on page 1of 14

FUNGISIDA BAHAN AKTIF

BENOMYL
MATA KULIAH PENGELOLAAN PESTISIDA

Disusun Oleh :
Arsy Yulifa Hapsari

(H0713032)

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA

2015
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pestisida adalah substansi kimia yang digunakan untuk
membunuh

atau

mengendalikan

berbagai

hama.

Kata

pestisida berasal dari kata pest, yang berarti hama dan cida
yang berarti pembunuh. Jadi, secara sederhana pestisida
diartikan sebagai pembunuh hama. Yang dimaksud hama
bagi petani adalah sangat luas, yaitu tungau, tumbuhan
pengganggu, penyakit tanaman yang disebabkan oleh fungi
(jamur), bakteria dan virus, kemudian nematoda (cacing
yang merusak akar), siput, tikus, burung dan hewan lain
yang dianggap merugikan.
Pestisida yang digunakan di bidang pertanian secara
spesifik sering disebut produk perlindungan tanaman (crop
protection products) untuk membedakannya dari produkproduk yang digunakan dibidang lain. Petani masih banyak
mengandalkan

penggunaan pestisida

khususnya

dalam

bidang pengendalian hama tanaman. Berhubungan dengan


peningkatan hasil produksi pertanian, maka kebutuhan
pestisida

meningkat

di

setiap

tahunnya.

Meskipun

adakalanya petani menggunakan pestisida secara belebihan


yang nantinya akan berdampak pada pencemaran ligkungan.

Untuk mengurangii kerusakan lingkungan dan gangguan


kesehatan,

sebaiknya

memperhatikan

informasi

yang

terperinci tentang tingkat keracunan, keberadaan dalam


tanah,

jalan

pengangkutan

yang

lebih

dominan

dari

berbagai herbisida, insektisida dan fungisida hendaknya


diketahui.

Kondisi

cuaca

juga

berpengaruh

dalam

pengaplikasian pestisida. Menurut Wudianto R (2010), selain


efektifitasnya yang tinggi, pestisida banyak menimbulkan

efek negatif yang merugikan. Dalam pengendalian pestisida


sebaiknya pengguna mengetahui sifat kimia dan sifat fisik
pestisida,

biologi

tanaman.
Pengelolaan
pembuatan,

dan

ekologi

pestisida

pengangkutan,

organisme

adalah

pengganggu

kegiatan

penyimpanan,

meliputi
peragaan,

penggunaan dan pembuangan / pemusnahan pestisida.


Penggolongan

pestisida

bermacam-macam

begitu

pula

dengan bahan aktifnya yang berbeda-beda sesuai dengan


jenis sasarannya. Berdasarkan dari hal tersebut maka
dibuatlah makalah ini sebagai bahan informasi tentang profil
pestisida benomyl yang meliputi: nama, sasaran, formulasi,
cara masuk/kerja, kelompok kimia, kompatibilitas, efek
toksikologi makhluk hidup dan lingkungan, transportasi dan
degredasi, dan lain-lainnya.
2. Rumusan Masalah
a. Apakah pestisida benomyl itu ?
b. Bagaimanakah profil pestisida benomyl ?
c. Bagaimana efek toksikologi benomyl bagi makhluk hidup
dan lingkungan ?
3. Tujuan
a. Mengetahui tentang pestisida benomyl.
b. Mengetahui tentang profil pestisida benomyl.
c. Mengetahui efek toksikologi benomyl terhadap makhluk
hidup dan lingungan.

B. BENOMYL
1. Pestisida Benomyl
Bahan terpenting dalam pestisida yang bekerja aktif
terhadap

hama

sasaran

disebut

bahan

aktif.

Dalam

pembuatan pestisida di pabrik, bahan aktif tersebut tidak


dibuat secara murni (100%) tetapi bercampur sedikit
dengan bahan-bahan pembawa lainnya. Produk jadi yang
merupakan campuran fisik antara bahan aktif dan bahan
tambahan yang tidak aktiF dinamakan formulasi. Bahan-bahan
aktif yang dapat ditemui terkandung di dalam fungisida sistemik adalah
Benomyl, Thiram, Carbendazim, Mancozeb, Oksadisil, Propineb, dan
Metalaksil.
Pada tahun 1967, benomyl golongan kedua mulai
dikenalkan sebagai fungisida. Benomyl (dipasarkan sebagai Benlate)
adalah fungisida yang diperkenalkan pada tahun 1968 oleh DuPont.
Benomyl adalah fungisida sistemik benzimidazole yang bersifat racun
selektif bagi mikroorganisme dan invertebrata, khususnya cacing tanah.
Benomyl mengikat mikrotubulus , mengganggu fungsi sel seperti meiosis
dan transportasi intraseluler. Toksisitas selektif benomyl sebagai fungisida
adalah efeknya tinggi terhadap jamur daripada mikrotubulus mamalia.
Fungisida sistemik bekerja secara spesifik melalui perusakan kimia
enzim jamur seperti seperti merusak "akar", mengganggu pembentukan
tabung kecambah, dan ada juga yang mengganggu pembentukan
spora. Keuntungan dari fungisida sistemik ini adalah efek residu dapat
bertahan cukup lama di dalam tubuh tanaman, berkisar 1 minggu hingga 1

bulan tergantung dengan jenis bahan aktifnya. Selain lebih toleran terhadap
pengaruh cuaca seperti hujan yang dapat membasuh residu fungisida pada
permukaan tubuh tanaman, fungisida sistemik juga tidak memerlukan
pemberian yang mensyaratkan terjadinya kontak langsung dengan cendawan
pada saat pengaplikasiannya. Fungisida sistemik Benlate yang
berbahan aktif benomyl diserap oleh daun atau akar dan
diangkut ke atas di dalam tubuh tumbuhan melalui xilem.
Banyak fungisida sistemik yang paling efektif jika diberikan
sebagai perawat biji, pencelup akar, pembasah tanah, atau
pada pohon jika diinjeksikan pada batang.
2. Profil Benomyl
a. Nama
1) Golongan
Karbamat heterosiklik
2) Sinonim / Nama Dagang
Methyl-1-(butyl
carbamoyl)-2-benzimidazolyl
carbamate; Methyl-1-(butyl carbamoyl) benzimidazol -2yl carbamate; Methyl-1-[(butyl amino) carbanoyl]-1H1benzimidazol-2-yl carbamate; Benlate; Arilate; Du pont
1991 ; BBC
3) Nomor Identifikasi
Nomor CAS : 17804-35-2
Nomor RTECS : DD 6475000
Nomor EC (EINECS) : 613-049-00-3
b. Sasaran
Pencegahan dan pembasmi sistemik fungisida ;
askarisida. Meningkatkan tingkat/derajat oksidasi biologi
pada saluran kotoran atau kotoran-kotoran dan pupuk.
Kontrol range yang luas pada penyakit buah-buahan,
kacang-kacangan, sayuran, hasil panen, tanah berumput,
pohon-pohon

dan

tanaman

hias.

Biasa

untuk

pengendalian bercak daun, busuk leher oleh Pyricularia


oryzae.
c. Formulasi

Benomyl

diformulasikan

dalam

bentuk

tepung

maupun granul. Wettable Powder (WP). Formulasi WP


bersama EC merupakan formulasi klasik yang masih
banyak digunakan dingga saat ini. WP adalah formulasi
bentuk tepung yang bila dicampur air akan membentuk
suspensi yang penggunaannya dengan cara disemprot.
Contoh formulasi benomyl: Benlate 50 WP yang berarti
dalam benlate mengandung 50% bahan aktif benomyl
dan diformulasikan dalam bentuk tepung maupun granul.
d. Cara masuk/kerja
Benomyl mengikat mikrotubulus , mengganggu
fungsi sel seperti meiosis dan transportasi intraseluler.
Toksisitas selektif benomyl sebagai fungisida adalah
efeknya

tinggi terhadap jamur daripada mikrotubulus

mamalia. Fungisida sistemik Benlate yang berbahan aktif


benomyl diserap oleh daun atau akar dan diangkut ke
atas di dalam tubuh tumbuhan melalui xilem. Banyak
fungisida sistemik yang paling efektif jika diberikan
sebagai perawat biji, pencelup akar, pembasah tanah,
atau pada pohon jika diinjeksikan pada batang. Fungisida
ini bersifat mencegah serangan cendawan dengan cara
membuat semua
sehingga

bagian tanaman menjadi

menghambat

atau

mencegah

beracun,
cendawan

melakukan penetrasi ke semua bagian tanaman.


Metabolit utama benomyl adalah agen anti fungal
yang disebut karbendazim, ia akan melindung secara
preventif dinding-dinding sel tanaman dari infeksi jamur.
Beberapa

penelitian

menunjukkan

bahwa

aplikasi

benomyl terhadap tanaman dapat mengatasi penyakit


layu

fusarium

dan

beberapa

infeksi

jamur

lainnya.

Menurut Chanon dan Thomson (1973) penyakit layu

fusarium pada tanaman tomat dapat dikendalikan dengan


benomyl melalui aplikasi kocor di sekitar perakaran.
Beberapa varian Pseudomonas pada famili solanaceae
juga

dapat

dikendalikan

dengan

aplikasi

benomyl,

terutama dengan kocor akar dan perendaman benih.


Beberapa mikroorganisme tanah juga dilaporkan akan
memiliki efek antagonis terhadap pseudomonas dan
ralstonia penyebab penyakit layu pada tanaman (El-Abyad
et al., 1996)
e. Kelompok kimia
Termasuk
golongan

karbamat,

stabil

pada

penyimpanan dalam kondisi yang normal, tak dapat


campur dengan asam kuat, peroksida dan oksidator. Tak
larut dalam air. non korosif terhadap logam-logam. Sedikit
larut dalam kloroform, dimetil formamida, aseton, silene,
etanol. Dapat campur dengan insektisida non alkali lain
dan fungisida dan dapat bercampur dengan banyak
pestisida yang lain. Menurut Tim Penyusun Kamus PS
(2013), benomil merupakan bahan aktif fungisida dan
bakterisida organik sistemik yang diabsorpsi akar dan
ditranslokasikan ke batang dan daun. Rumus kimia :
C14H18N4O3.
f. Kompatibilitas
Benomyl kompatibel

dengan

sebagian

besar

pestisida, namun tidak kompatibel dengan produk reaksi


alkali

yang

kuat.

direkomendasikan

Untuk

campuran

melakukan

lainnya

pengujian

yang
pada

biokompatibilitas skala kecil sebelumnya. Benomyl WP


tidak

memiliki

komputer

tindakan

aplikasi,

direkomendasikan

korosif

namun
dapat

beberapa komponen pakai

pada

penerapan

menyebabkan

kebanyakan
dosis
lebih

luar
besar

g. Efek toksikologi makhluk hidup dan lingkungan


- Efek Toksikologi makhluk hidup
a) Risiko utama dan sasaran organ
Sistem imun
Organ sasaran: Sistem reproduksi dan hati.
b) Rute paparan
Paparan jangka pendek :
Terhirup: Menyebabkan iritasi sistim pernapasan.
Kontak dengan kulit: Dapat menyebabkan iritasi,
kemerahan, gatal-gatal dan inflamasi.
Kontak dengan mata: Menyebabkan

iritasi

dan

kemerahan pada mata.


Tertelan: Menyebabkan iritasi.
Paparan jangka panjang :
Terhirup: Efeknya sama seperti efek paparan jangka
pendek
Kontak dengan kulit: Dapat menyebabkan iritasi,
kemerahan, gatal-gatal dan inflamasi.
Kontak dengan mata: Menyebabkan

iritasi

dan

kemerahan pada mata.


Tertelan: Menyebabkan iritasi.
- Efek toksikologi lingkungan
Sangat beracun bagi organisme perairan, dapat
menyebabkan efek yang merugikan jangka panjang di
lingkungan
dimasukkan

perairan.
ke

Sapu

dalam

tumpahan

wadah.

bahan

Berhati-hati

lalu

dalam

mengumpulkan sisa tumpahan, bawalah ke tempat


yang aman.
Bahan kimia ini tidak boleh mencemari lingkungan.
Sebagai pelindung diri tambahan dapat digunakan
saringan pernafasan P3 untuk partikel beracun.
h. Pencegahan
- Menjaga produk dalam wadah aslinya, tertutup rapat
dan keluar dari jangkauan anak-anak, jauh dari bahan
makanan, orang yang tidak bertanggung jawab dan
-

hewan peliharaan.
Jangan menyimpan dalam rumah (kamar tidur).

Menggunakan

masker,

sepatu dan baju ketika membuat aplikasi.


Jangan mengotori sumber air.
Menghancurkan, mengubur atau membakar kontainer

kosong.
Hindari penghisapan, kontak dengan kulit, mata dan

pakaian.
Membersihkan

terkontaminasi sebelum digunakan kembali.


Dalam tanaman pangan, menghentikan pengobatan

empat minggu sebelum panen.


Dalam kasus keracunan harus berkonsultasi dengan

dan

kacamata,

mencuci

sarung

pakaian

tangan,

yang

dokter.
i. Keunggulan
- Bersifat Sistemik sehingga mampu melindungi seluruh
-

bagian tanaman.
Efektif mengendalikan penyakit layu Fusarium sp. pada
cabai, penyakit bidang sadap (mati plat) pada karet,
mencegah

penyakit

busuk

bakteri

Xanthomonas

campestris pada kubis dan penyakit rebah kecambah


-

(Phytium sp) di persemaian.


Tidak menimbulkan fitotoksisitas pada tanaman selama

digunakan sesuai dengan dosis/konsentrasi anjuran.


Aplikasi mudah dengan cara disemprotkan atau

dikocor.
Spektrum pengendalian yang luas, sehingga dapat
digunakan untuk mengendalikan berbagai penyakit
pada berbagai jenis tanaman

C. KESIMPULAN
1. Bahan aktif adalah bahan terpenting dalam pestisida yang
bekerja aktif terhadap hama sasaran.
2. Benomyl termasuk pada golongan fungisida sistemik.
3. Benomyl diformulasikan dalam bentuk tepung maupun
granul.
4. Benomyl kompatibel dengan sebagian besar pestisida,
namun tidak kompatibel dengan produk reaksi alkali yang
kuat.

5. Efek toksikologi bagi makhluk hidup mengakibatkan: iritasi


pada mata dan kulit, gangguan pernapasan, kemerahan,
gatal-gatal dan inflamasi pada kulit baik paparan jangka
pendek maupun jangka panjang.
6. Efek toksikologi bagi lingkungan adalah: Sangat beracun
bagi organisme perairan, dapat menyebabkan efek yang
merugikan jangka panjang di lingkungan perairan
7. Cara kerja benomyl adalah Benomyl diserap oleh daun atau
akar dan diangkut ke atas di dalam tubuh tumbuhan melalui
xilem. Banyak fungisida sistemik yang paling efektif jika
diberikan sebagai perawat biji, pencelup akar, pembasah
tanah, atau pada pohon jika diinjeksikan pada batang.
8. Keunggulan benomyl diantaranya: tidak menimbulkan
fitotoksisitas,

bersifat

sistemik,

Efektif

mengendalikan

penyakit layu Fusarium sp. pada cabai; penyakit bidang


sadap (mati plat) pada karet; mencegah penyakit busuk
bakteri Xanthomonas campestris pada kubis dan penyakit
rebah kecambah (Phytium sp) di persemaian, aplikasi yang
mudah (disemprotkan/di kocor), dan memiliki spektrum
pengendalian yang luas.

DAFTAR PUSTAKA
Djojosumarto panut 2008. Pestisida dan Aplikasinya. Agromedia:Jakarta.

El-Abyad M.S, M.A El-Sayed, A.R El-Shanshour, M.S El-Sabbagh 1993.


Towards the biological control of fungal and bacterial diseases of
tomato using antagonistic Streptomyces spp. Journal Plant of Soil
149:185-195.
Farhat N. Jaffery Cs. 1989. Toxicity data handbook. vol III
Pesticide

A.

Industrial

toxicologi

researh

centre.

Lucknow. India. P 66-Micromedex (R) Healthcare Series.


Micromedex Inc.
Sittig, M. Handbook of Toxic and Hazardous Chemicals and
Carcinogens. Third Edition. Noyes Publications. New
Jersey. 1991.
Sudarmo subiyakto 1991. Pestisida. Kanisius:Yogyakarta.
Tim penyusun kamus PS. 2013. Kamus Pertanian Umum. Swadaya:Jakarta.
Wudianto R 2010. Petunjuk Penggunaan Pestisida. Swadaya:Jakarta.
Yulianty dan Tundjung 2007. Pengaturan Lama Perendaman Benih
Cabai (Capsicum Annuum L.) Dalam Fungisida Berbahan
Aktif Benomyl Untuk Menekan Perkembangan Penyakit
Antraknosa (Colletotrichum Capsici). Jurnal sains MIPA
Vol.13 No.1 Hal 49-54.

LAMPIRAN

You might also like