You are on page 1of 1

Laporan Diagnosis Komunitas dan Program Intervensi dalam Upaya Penurunan Kasus Tonsilitis dengan

Peningkatan Pengetahuan dan Partisipasi serta Pembentukan dan Pembinaan Kader Laskar Dokter Kecil di SDN 04,
RT 08 RW 03, Kelurahan Meruya Selatan, Kecamatan Kembangan, Kotamadya Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta
Periode 30 Oktober 18 November 2015

EXECUTIVE SUMMARY
Penyakit tonsilitis merupakan suatu penyakit. Menurut data WHO terhadap lebih dari 3,5
juta jiwa populasi di Amerika Serikat, prevalensi penderita tonsilitis kronis sebesar 15,9/1.000
penduduk selama tahun 2005. Berdasarkan data dari Puskesmas Kecamatan Kembangan yang
berlokasi di Meruya Selatan, tonsilitis menempati urutan ketujuh dari sepuluh penyakit terbanyak
selama kurun waktu Januari-September 2015. Pada rentang umur 5 - 9 tahun menempati kasus
nomor dua terbanyak dengan jumlah 1028 kasus.
Dari hasil analisis situasi dengan paradigma BLUM, penentuan prioritas masalah dengan
cara non-scoring (Delbecq) serta fishbone diagram untuk menentukan masalah penyebab, maka
didapatkan alternatif pemecahan masalah dengan melakukan intervensi penyuluhan tentang
tonsilitis, pembentukan kader Laskar Dokter Kecil di SDN 04 Meruya Selatan, edukasi kepada
orangtua dan penjual makanan. Dalam jangka pendek akan dinilai terjadinya peningkatan
pengetahuan siswa-siswi dan orangtua tentang tonsilitis dan jajanan makanan, terbentuknya
kader Laskar Dokter Kecil, penjual makanan lebih memperhatikan kebersihan dan kesehatan
jajanan makanan. Dalam tujuan jangka menengah akan dinilai terjadinya perubahan perilaku
pada siswa-siswi dan orangtua, berjalannya kegiatan kader Laskar Dokter Kecil, penjual
makanan memperhatikan kebersihan dan kesehatan jajanan makanan. Diharapkan dalam 5 tahun
kedepan dapat menurunkan jumlah kasus tonsilitis di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan
Kembangan. Disain yang digunakan adalah Studi Eksperimental, lokasi di SDN 04 Meruya
Selatan dengan jumlah sampel 81 orang yang ditentukan dengan teknik Purposive Sampel, data
dikumpulkan dengan kuisioner kemudian data diolah dengan manual untuk mencari peningkatan
pengetahuan terhadap penyuluhan yang dilakukan.
Hasil dari intervensi pertama dan ketiga yaitu terjadinya peningkatan pengetahuan siswasiswi dan orangtua tentang tonsilitis. Hasil dari intervensi kedua yaitu terbentuknya kader
Laskar Dokter Kecil. Hasil dari intervensi keempat yaitu penjual makanan memperhatikan
kebersihan dan kesehatan jajanan makanan. Tingginya kasus tonsilitis 1,5 kali lipat disebabkan
karena kurangnya pengetahuan tentang tonsilitis dan jajanan makanan, kurangnya minat dan
partisipasi masyarakat dalam kegiatan Puskesmas. Diharapkan siswa-siswi, orangtua, dan
pedagang memperhatikan kebersihan dan kesehatan jajanan makanan.
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode: 19 Oktober 12 Desember 2015

You might also like