You are on page 1of 3

Laporan Kasus

Seorang pria Bapak Udin, 52 thn, datang ke UGD dengan keluhan nyeri di dada bagian
kiri dan disertai keluhan dada berdebar-debar. Sejak duduk di bangku SMP, bapak Udin sudah
mulai merokok kira-kira 2 batang sehari dan kebiasaan tersebut masih di teruskan sampai
sekarang. Selain keluhan nyeri dada, Bapak Udin juga mengeluh adanya sesak terutama pada
malam hari, batuk berdahak warna putih dan terasa sedikit nyeri saat menelan. Tidak ada
perubahan pada nafsu makan, pola BAB dan BAK. Tidak ada riwayat demam. Terdapat riwayat
darah tinggi pada keluarga Bapak Udin. Pada pemeriksaan fisik di dapatkan TD 180/100 mmHg,
denyut nadi 110x/menit, suhu 36,3 C. pada pemeriksaan jantung didapatkan adanya bising
diastolic dan pemeriksaan paru terdapat ronchi basah halus. Pada pemeriksaan abdomen
ditemukan adanya ascites dan kedua tungkai oedema.

Pembahasan
Masalah yang di hadapi oleh Bapak Udin ialah nyeri dada bagian kiri, dada berdebardebar, sesak di malam hari, batuk berdahak berwarna putih, bising diastolic pada katup AV, pada
pemeriksaan abdomen di jumpai adanya ascites dan kedua tungkai oedema (mempunya
kemungkinan penyumbatan di jantung kanan), pada keluarga bapak udin ada riwayat tekanan
darah tinggi, TD di temukan 180/100 yang seharusnya normalnya ialah 120/80, denyut nadi
100x/ menit yang seharusnya pada keadaan normal sebanyak 60x/menit, ronchi basah halus
(gejala awal pneumonia dini), denyut nadi 100x/ menit mempunyai kemungkinan pasien
mengalami tachy cardia.
Anatomi jantung ialah pembagian ruang jantung ada atrium kanan, atrium kiri, ventrikel
kanan, ventrikel kiri, atrium kanan dan ventrikel kanan di hubungi oleh katus trikus dan yang kiri
di hubungi katup bikus di ventrikel kiri terdapat katup aorta dan di ventrikel kanan terdapat katup
pulmonalis, darah yang turun ke ventrikel kiri terdapat corda tendinea agar katup tidak membalik
yang berorigo pada musculus papillaris yang di hubungkan oleh trabekula kornae, katup
trikuspidalis terletak pada spatrum intercostalis 4, katup bikuspidalis terletak di belakang
setengah bagian sternum setinggi cartilage costalis 4, otot jantung ada 2 jenis otot yaitu otot
kontraktil dan otot retmik, otot kontaktil untuk kontraksi dan relaksasi dan otot retmik berfungsi
untuk menghantarkan potential aksi. System konduksi jantung ialah karena jantung punya ritmik
sendiri maka berawal dari pace maker (nodus SA, 70-80/menit) kemudian menjalar ke atrium
kiri dan ada juga yang di hantarkan ke AV nodus di teruskan ke berkas his lalu ke serat purkinje
lalu di sebarkan lagi ke tepi jantung, persarafan otonom jantung ialah simpatis dan parasimpatis
yang dimana simpatis berfungsi untuk mempengaruhi denyut jantung dan di latasi arteri
koronaria, sarafnya melalui 1-3 cabang kardraktur serfikal, 23 cabang cervicotorakal dan 2-4
thorasic dan parasimpatis berperan dalam pengurangan denyut jantung yang mempersarafi nodus
SA, inotropik berkaitan dengan kekuatan jantung, kronotropik berkaitan dengan frekuensi denyut

jantung, dromotropik ialah hantaran/rangsangan ketiga ini merupakan efek saraf simpatis,
jantung ini di persarafi oleh saraf vagus yang keluar dari foramen jugulare yang terdapat pada
basis kranii, N vagus dextra (parasimpatis, SA Node) membentuk plexux pulmonalis dan plexux
mediastinalis juga plexux esophagus, N Vagus sinistra (Nodus AV) membentuk Plexus
pulmonalis, plexus mediastinalis dan plexus esophagus, Simpatis bekerja melalui ganglia
servicalis lalu menyebar ke jantung yang berfungsi mempercepat denyut jantung
Histology otot dan pembuluh darah jantung ialah histology otot jantung intinya di
tengah berbentuk lonjong, myofibril tersusun rapi, panjang serat sekitar 75-80 mikrometer dan
berdiameter 15 mikrometer, bentuk seratnya silindris memanjang, jantung terdiri dari 3 lapisan,
endokardium membatasi atrium dan ventrikel susunan mikroskopisnya endotel, subendotel,
lapisan elastico muskulosa dan lapisan endokar, pada sub endotel terdapat sel gepeng,sel
fibroblast dan kolagen, pada elastico muskulosa terdapat serat elastin dan otot polos, pada
lapisan endokar terdapat serat purkinje, miokard berisi lemak dan pembuluh darah, sub endotel
terdiri dari 2 lapisan yaitu padat dan tipis, dimana yang tipis elastin lebih banyak dan padat
kolagen lebih banyak. Pada miokardium susunannya lebih tebal kemudian seratnya membentuk
jala-jala, sebagian besar membentuk dinding jantung, diantara serat jantung terdapat celah
berupa jaringan ikat halus yang terdapat pembuluh darah dan limfe, terdapat trabekula karnae
yang berupa tonjolan dari berkas otot jantung ke dalam rongga jantung terdapat corna tendinae
dan juga musculus papillaris ada 3 yaitu anterior, posterior dan septalis. Epikardium terdiri dari
jaringan ikat tipis yang berisi saraf, kapiler darah dan limfa, epikardium mengadakan lipatan
mantub epikardium panetale, epikardium terdiri dari 2 lapisan yaitu serosa dan fibrosa, terbentuk
cavum perikardii berisi cairan pericardial fluid yang membantu gerakan jantung agar leluasa
kontraksi dan relaksasi dan cairan limfe untuk mencegah menghasilkan pelumasan pergeseran
lapisan antara viserale dan parietale
Kerja otot jantung secara fisiologis ialah potensial aksi masuk ke membrane sel lalu ca
masuk ke sarkolema lalu ke tubulus T dan merangsang otot berkontraksi, peran ca dalam sitosol
membuka rangkap tropomiosin agar kemala misoin dapar berikatan dengan troponin C, otot
ritmik otot yang menghantarkan potential aksi, otot jantung tidak dapat berkontaksi tetanik,
berlaku hokum all or none yang dimana berkontraksi atau tidak sama sekali, masa refrakter lebih
lama dari pada otot lurik sehingga jika ada rangsangan maka rangsangan itu tidak bisa membuat
ambang letup baru sehingga tidak mungkin otot jantung bisa tetani,
Denyut jantung dan tekanan darah pada faal jantung ialah tekanan darah dari pengaturan
arteri rata-rata,dimana curah jantung x resistensi perifer total, curah jantung di pengaruh factor
ekstrinsik dan intrinsic, dimana ekstrinsik simpatis dan para simpatis dan intrinstiknya alur balik
vena dan frank starling, denyut jantung itu ada sistol dan diastole dimana sistol itu adalah
kontraksi dan pengosongan dan dianstol adalah relaksasi dan pengisian jantung
Fisiologi persarafan otonom jantung ialah persarafan jantung adalah otonom yaitu
simpatis dan parasimpatis dimana para simpatis dari N.vagus dan simpatis berasal dari ganglia

thoracalis, efek dari saraf tersebut terhadap jantung ialah, pada nodus SA parasimpatisnya
penurunan kecepatan depolarisasi, parasimpatis eksability dan kecepatan denyut jantung,
sedangkan efek simpatisnya kebalikan dari efek parasimpatis, eksabilitas dan kontraksibilitas.
fisiologi system konduksi pada jantung ialah dari nodus SA (pemicu alami) terjadi
potensial aksi dan akan masuk ke dalam jalur atrium dan nodus SA atrium kanan dan menuju ke
berkas his lalu memencar ke saraf purkinje, berkas his dan serat saraf purkinje 40x per menit,
jantung mempunya kemampuan berdenyut ialah berkas AV, nodus SA, saraf purkinje dan berkas
his, nodus SA membawa potential aksi lalu masuk ke 2 atrium, nodus SA mempunyai potential
aksi paling tinggi

You might also like