You are on page 1of 82

BAB 5

EFEK PANAS

Pendahuluan
Perpindahan panas merupakan unit
operasi yang paling banyak dijumpai di
industri.
Jenis energi panas yang terlibat dalam
proses kimia:
1. Panas sensibel
2. Panas reaksi
3. Panas laten

Misal, pembuatan ethylene glycol dengan


cara oksidasi terhadap ethylene menjadi
ethylene oxide dan selanjutnya dihidrasi
menjadi glycol.

Reaksi oksidasi katalitik paling efektif


jika dilakukan pada temperatur sekitar
523,15 K (250C).
Reaktan, yaitu ethylene dan udara,
dipanaskan terlebih dahulu sebelum
dimasukkan ke dalam reaktor.
Untuk merancang preheater, kita harus
mengetahui jumlah panas yang harus
ditransfer.
Panas yang terlibat: panas sensibel.

Reaksi pembakaran antara ethylene


dengan oksigen dalam tumpukan/bed
katalis akan menaikkan temperatur.
Jika temperaturnya melebihi 250C,
maka akan terjadi reaksi samping yang
tidak diinginkan, yaitu terbentuk-nya
CO2.
Oleh karena itu, panas harus terus
diambil dari reaktor agar temperaturnya
tidak melebihi 250C .
Untuk merancang reaktor, kita harus
mengetahui laju perpindahan panas, dan
hal ini tergantung pada efek panas yang

Produk ethylene oxide di-hidrasi menjadi


glycol dengan cara diabsorpsi dengan
air.

Pada proses tsb dilepaskan panas


karena perubahan fase dan proses
pelarutan dan juga karena reaksi hidrasi
antara ethylene oxide terlarut dengan
air.

Akhirnya, glycol dimurnikan dengan cara


distilasi, suatu proses penguapan dan
kondensasi, yang mengakibatkan
terjadinya pemisahan suatu larutan
menjadi komponen-komponennya.
Panas yang terlibat: panas laten
penguapan.

PANAS SENSIBEL
Panas sensibel adalah panas yang menyertai perubahan
temperatur dari suatu sistem tanpa disertai perubahan
fase, reaksi kimia, dan perubahan komposisi.
Jika sistem berupa suatu senyawa homogen dengan
komposisi konstan, maka menurut aturan fase keadaan
sistem tersebut akan tertentu jika 2 dari sifat-sifat
intensifnya sudah tertentu.
U = U(T,V)
U

dU

dT

dU C V dT

dV
T

dV
T

H2O
m = 1000 g
P = 1 atm
Berapa volumenya?

H2O
m = 1000 g
P = 1 atm
T = 30C
Berapa volumenya?

F=2-+N
F = derajat kebebasan
= jumlah fase
N = jumlah komponen

=1
N=1
F=21+1=2

=2
N=1
F=22+1=1

T = 100C

U
dU C V dT

dV
T

Suku kedua ruas kanan akan = 0 jika

Proses berlangsung pada volum konstan, apapun


senyawanya.

U tidak tergantung pada V, bagaimanapun prosesnya.


Ini benar untuk gas ideal atau fluida incompressible.
dU = CV dT
T2

U C V dT
T1

(1)

Untuk proses reversible yang berlangsung pada volum


konstan,
T2

Q U C V dT
T1

Enthaply juga dapat dinyatakan sebagai fungsi dari T dan P:


H =H(T,P)
H

dH

dT

dH CP dT

dP
T

dP
T

Suku kedua ruas akan akan = 0 jika

Proses berlangsung pada tekanan konstan, apapun


senyawanya.

H tidak tergantung pada P, bagaimanapun prosesnya.


Ini benar untuk gas ideal.

dH = CP dT
T2

H CP dT
T1

(2)

Untuk sistem tertutup yang mengalami proses reversibel


yang berlangsung pada tekanan konstan, dan juga untuk
perpindahan panas di dalam alat penukar panas dalam
keadaan steady dengan EK dan Ep yang dapat
diabaikan, dan WS = 0:
T2

Q H CP dT
T1

(3)

KETERGANTUNGAN CP TERHADAP T
Persamaan (3) dapat diselesaikan jika tersedia hubungan
antara CP dan T.
Persamaan empiris yang paling sederhana yang menyatakan hubungan antara CP dan T adalah (Smith dkk., 2001):
CP
A BT CT 2 DT 2
R

(4)

Dengan A, B, C dan D adalah konstanta yang nilainya


tergantung pada jenis senyawa kimia.
Untuk gas ideal:
CPig
A BT CT 2 DT 2
R

Nilai parameter A, B, C, dan D untuk berbagai macam gas


dalam keadaan ideal dapat dilihat pada Tabel C.1.

Untuk gas ideal berlaku:


ig
Cig
C
V
P 1
R
R

(5)

Sehingga hubungan antara CV dan T mengikuti hubungan antara CP dan T

CONTOH SOAL
Hitung panas yang dibutuhkan untuk menaikkan
temperatur 1 mol gas metana dari 260 menjadi 600C di
dalam suatu proses alir steady yang berlangsung pada
tekanan cukup rendah sehingga metana dapat dianggap
sebagai gas ideal.

PENYELESAIAN
ig
CP
A BT CT 2 DT 2
R

A = 1,702
B = 9,081 103
C = 2,164 106
D=0
T1 = 260C = 533,15 K
T2 = 600C = 873,15 K

T2

T2

ig
P

C
H R dT
T1 R
T2

H CP dT
T1

R A BT CT 2
T1

B 2 C 3
dT R AT T T
2
3

T2
T1

B 2
C 3

R A T2 T1
T2 T12
T2 T13
2
3

8,314 1,792 873,15 533 ,15

9,081 10 3

873 ,152 533,152


2

2,164 10 6
3
3
= 19.778 J/mol

873,15 533 ,15


3

Q = H n = 19.778 J/mol 1 mol = 19.778 J

CONTOH SOAL
Berapa temperatur akhir jika panas sebanyak 0,4 106
(Btu) ditambahkan pada 25 (lb mol) ammonia yang
semula berada pada temperatur 500 (F) dalam suatu
proses alir steady yang berlangsung pada tekanan 1
(atm)?

PENYELESAIAN
Q 0,4 10 6
1
H

16.000 Btu lb mol = 37.218 J mol1


n
25
T1

500 459,67
533,15 K
1,8

A = 3,578
B = 3,02 103
C=0
D = 0,186 105

T2

T2

ig
P

C
H R dT
T1 R

H CP dT
T1

T2

R A BT 2 dT R

T
T1

B 2 D
AT T
2
T

1 1
B 2 2
R A T2 T1 T2 T1 D

2
T2 T1

37.218 8,314 3,578 T2 533,15

3,02 10 3 2

T2 533,152
2
1

1

0,186 10

T2 533 ,15
5

T2
T1

Selanjutnya persamaan di atas diubah menjadi:


5
0
,
186

10
1,51 10 3 T22 3,578 T2
6.848 ,259 0
T2
5
0
,
186

10
f T2 1,51 10 3 T22 3,578 T2
6.848,259
T2

atau

f(T2) = 0

Persamaan di atas diselesaikan dengan cara iterasi


T2

f(T2)

1000

-1.741,66

900

-2.384,29

1200

-364,76

1250

-1,50

1250.2

-0.04

Jadi T2 = 1250,2 K

PANAS REAKSI STANDAR

Untuk reaksi:

aA+bB lL+mM

Panas reaksi standar didefinisikan sebagai perubahan


enthalpy jika a mol A dan b mol B pada temperatur T
keadaan standar bereaksi membentuk l mol L dan m mol M
pada keadaan standarnya pada temperatur T yang sama.
Keadaan standar adalah keadaan tertentu dari suatu
spesies pada temperatur T dan pada tekanan, komposisi,
a dan kondisi fisik tertentu, seperti gas, cair, atau padat.
Gas: zat murni dalam keadaan gas ideal pada 1 bar
Cairan/padatan: cairan atau padatan nyata pada 1 bar

1
3
N2 H2 NH3
2
2

H298
46.110J

N2 3H2 2NH3

H298
92.220J

PANAS PEMBENTUKAN STANDAR

Panas pembentukan standar adalah perubahan


enthalpy yang menyertai pembentukan 1 mol suatu
senyawa dari elemen-elemen penyusunnya pada
keadaan standar.
CONTOH:
CO2(g) :

C(s) + O2(g) CO2(g)

Hf298 393.509 J /mol

CO (g) :

C(s) + O2(g) CO (g)

Hf298 110.525 J /mol

H2O(g) :

H2(s) + O2(g) H2O(g) Hf298 241.818 J /mol

H2(g)

Hf298 0 J

Panas pembentukan untuk elemen = 0


Panas pembentukan standar dapat digunakan untuk
menghitung panas reaksi standar.

Misal untuk menghitung panas reaksi dari water-gas shift


reaction pada 25C:
CO2(g) + H2(g) CO(g) + H2O(g)
Cara menghitungnya adalah:

298

CO2(g) C(s) + O2(g)

H 393
.509J / mol

C(s) + O2(g) CO(g)

H298
110
.525J / mol

H2(g) + O2(g) H2O(g)

CO2(g) + H2(g) CO(g) + H2O(g)

298

H 241
.818J / mol

H298
41.166J / mol

PANAS PEMBAKARAN STANDAR

Panas pembakaran standar adalah perubahan enthalpy


yang menyertai pembakaran 1 mol suatu senyawa.
CONTOH:

CH4(g) + 2O2(g) CO2(g) + 2H2O(g)

H298
393
.509J mol

H298 802
.600J mol

CH4O(g) + 1O2(g) CO2(g) + 2H2O(g)

H298
638
.200J mol

C(s) + O2(g) CO2 (g)

Seperti halnya panas pembentukan standar, panas


pembakaran standar juga dapat digunakan untuk
menghitung panas reaksi standar.

HUBUNGAN ANTARA

DENGAN T

Reaksi secara umum:

1 A1 2 A 2 ... 3 A 3 4 A 4 ...
i adalah koefisien stoikiometri reaksi
Konvensi tanda untuk i:

Positif (+) untuk produk

Negatif (-) untuk reaktan

CONTOH:
N2 + 3H2 2NH3
N2 1
H i Hi
i

H2 3

NH3 2
(5)

Hi adalah enthalpy spesies i pada keadaan standar, yaitu


sama dengan panas pembentukan standar ditambah
dengan enthalpy pada keadaan standar dari semua
elemen-elemen penyusunnya.
Jika sebagai dasar perhitungan diambil enthalpy pada
keadaan standar elemen penyusun = 0, maka:
Hi Hfi

(6)

Jika pers. (6) ini disubstitusikan ke pers. (5):


H i Hfi
i

(7)

H2O(g) :

H2(s) + O2(g) H2O(g)

H fi H produk
H reaktan

H fi H produk

H fi H i

=0

Untuk reaksi standar, produk dan reaktan selalu berada


pada keadaan standar, yaitu tekanan 1 bar, sehingga
enthalpy keadaan standar hanya merupakan fungsi dari
temperatur:
dHi CPi dT
Jika dikalikan dengan i :
i dHi i CPi dT
Penjumlahan untuk semua produk dan reaktan:

i dHi i CPi dT
i

(8)

i dHi i CPi dT
Untuk masing-masing senyawa:

1 dH 1 1 C P1 dT
2 dH 2 2 C P2 dT

n dH n n C Pn dT
(+)
i dHi i CPi dT
i

Karena i konstan maka

dH

H
i i i i
i i
i

Kalau persamaan di atas digabung dengan pers. (8) :

i dHi i CPi dT
i

(8)

maka:

d H i C dT
i

i i

Pi

(9)

Persamaan (5):

H i Hi
i

Pers. (5) dideferensialkan:

dH d i Hi
i

Kalau persamaan terakhir digabung dengan pers. (9) maka:

dH i CPi dT
i

Jika didefinisikan:

C i C

Pi

d H CP dT

(10)

(9)

CP i CPi
i

CPi

C
i
R
R
i

i A i B i T Ci T 2 Di T 2
i

i A i i B i T i Ci T 2 i Di T 2
i

A B T C T 2 D T 2

A i Ai
i

B i Bi
i

C i C i
i

D i Di
i

Jika pers. (10) diintegralkan:

dH C dT
H0
T

0
0
d

P dT

H0
T0

(T0 = temperatur referensi)

T0

C
H H R
dT
T0 R
0
T

0
T0

0
P

C
H0T H0T0 R P dT
T0 R
T

C
H H R
dT
298 R
0
T

0
298

0
P

(11)

T C
P

T0

dT A B T C T 2 D T 2 dT
T0

B 2 C 3 D
A T
T
T
2
3
T

A T T0

T
T0

1 1
B 2
C 3
T T02
T T03 D
2
3
T T0

PENJELASAN LAIN DENGAN KONSEP NERACA ENERGI


Misal untuk reaksi: CO(g) + 2H2(g) CH3OH(g)
H0T

Reaktan, T K
CO 1 mol
H2 2 mol
H0Reaktan

Reaktan, 298 K
CO 1 mol
H2 2 mol

Produk, T K
CH3OH 1 mol
H0Produk

H0298
CO(g) + 2H2(g) CH3OH(g)

Perubahan enthalpy dari reaktan menjadi produk:


0
H T0 H R0 H 298
H P0

Produk, 298 K
CH3OH 1 mol

H0Reaktan adalah panas sensibel reaktan (perubahan enthalpy yang


menyertai perubahan temperatur dari T K ke 298,15 K
T0

H R ni R
i

C Pi

nreaktan C Preaktan

T0

dT R
R
T reaktan

dT

H0Produk adalah panas sensibel reaktan (perubahan enthalpy yang


menyertai perubahan temperatur dari 298,15 K ke T K

H P ni R
i

T0

C Pi

dT R

R
T0 produk

nproduk C Pproduk
R

dT

0
H T0 H R0 H 298
H P0

nreaktan C Preaktan

T0

R
T reaktan

dT H 298

T0 produk

0
H 298
R
T reaktan

0
H 298
R
T reaktan

dT

dT

nreaktan C Preaktan

dT

reaktan
R

nproduk C Pproduk


T produk

0
H T0 H 298
R

nproduk C Pproduk

dT R

T0 produk

nreaktan C Preaktan

dT

nproduk C Pproduk

dT R

T0 produk

nreaktan C Preaktan

T0

nproduk C Pproduk


T produk

0
H T0 H 298
R

nreaktan C Preaktan

dT

reaktan
R

nproduk C Pproduk

reaktan C Preaktan

dT

reaktan
R

produk C Pproduk


T produk

0
H T0 H 298
R


T produk

0
H T0 H 298
R

C
i
Pi
0
0
dT
H T H 298 R
R
T0 i
T

H H
0
T

0
298

reaktan C Preaktan

dT

reaktan
R

produk C Pproduk

C
R
dT
298 R
T

o
P

CP i CPi
i

CONTOH SOAL
Hitung panas reaksi standar untuk sintesis metanol pada 800C
CO(g) + 2H2(g) CH3OH(g)
T

C
P
H T H 298 R
dT
R
298

PENYELESAIAN
Tref = T0 = 298,15 K
T = 1073,15 K
i
CH3OH

H f298
(J/mol)
1 200.660

103 B

106 C

10-5 D

2,211

12,216

3,450

0,000

CO

110.525

3,376

0,557

0,000

0,031

H2

3,249

0,422

0,000

0,083

H T0 H 298
200.660 110 .525 90.135 J mol CH 3OH

A = iAi = (1) (2,211) + ( 1) (3,376) + ( 2) (3,249) = 7,663


Dengan cara yang sama: B = 10,815 103
C = 3,450 106
D = 0,135 105
T C
P

T0

dT A B T C T 2 D T 2 dT
T0

B
C
D
A T T 2 T 3
2
3
T

A T T0

T
T0

1 1
B 2
C 3
2
3
T T0
T T0 D
2
3
T T0

= 1.615,5 K
T

C
H H R
dT
R
T0
0
T

1073

0
H 1073

C
P
H 298 R
dT
R
298

= 90.135 + 8,314 ( 1.615,5) = 103.566 J/mol

HEAT EFFECTS IN INDUSTRIAL REACTIONS

CONTOH
Berapa temperatur maksimum yang dapat dicapai oleh reaksi pembakaran gas metana dengan udara yang berlebihan 20%? Udara dan
metana masuk ke burner pada temperatur 25C.
PENYELESAIAN

u2 g
H
z Q WS
2gc gc
Asumsi:
Reaksi berlangsung sempurna
Reaksi berlangsung secara adiabatis (Q = 0)
EK dan EP diabaikan
WS = 0
Sehingga H = 0

Basis: 1 mol CH4 yang dibakar


Mol O2 yang dibutuhkan = 2,0
Mol O2 kelebihan = (0,2) (2,0) = 0,4
Mol O2 total yang masuk = 2,4
Mol N2 yang masuk = (2,4) (79/21) = 9,03
Reaksi:

CH4 + 2 O2 CO2 + 2 H2O

Neraca massa
CH4

O2

CO2

H2O

N2

Masuk

1,00

2,40

0,00

0,00

9,03

Reaksi

- 1,00

- 2,00

1,00

2,00

0,00

0,00

0,40

1,00

2,00

9,03

Keluar/Sisa

NERACA ENERGI

Reaktan pada 1 bar


dan 25C:
CH4 1,00 mol
O2
2,40 mol
N2
9,03 mol

HP

H298

CH4 + 2 O2 CO2 + 2 H2O

Produk pada 1 bar


dan T K:
CO2 1,00 mol
H2O 2,00 mol
O2
0,40 mol
N2
9,03 mol

Produk pada 1 bar


dan 298 K:
CO2 1,00 mol
H2O 2,00 mol
O2
0,40 mol
N2
9,03 mol

Neraca energi:

H 298
H P H 0

(a)

dengan

H 298
:

H P :

Enthalpy reaksi pada 298,15 K


panas sensibel untuk menaikkan temperatur produk
dari 298,15 K menjadi T K

Menghitung Enthalpy reaksi pada 298,15 K


CH4 + 2 O2 CO2 + 2 H2O

Reaksi:
i

H f298

CO2

-393509

H2O

-241818

O2

CH4

-74520

H298
= 393.509 + (2) ( 241.818) ( 74.520) = 802.625 J/mol CH 4

CH4 yang bereaksi 1 mol, maka panas reaksi total adalah:

H 298
802.625 J mol CH 4 1 mol CH 4 802.625 J

Menghitung panas sensibel produk reaksi


T C
Pi

HP ni R
i

T0

ni CP
i

dT R
T0 i

dT

R ni A i ni Bi T ni Ci T 2 ni Di T 2 dT
i

T0 i

R ni A i T

ni Bi
i

R ni A i T T0

ni Bi
i

ni Ci

T2

T3 n D 1
i i
i
T

T2 T2
0

ni Ci
i

T3 T3 n D
i i
0
i

T0

1 1

T T0

ni

103 B

106 C

10-5 D

CO2

1,00

-393.509

5,457

1,045

H2O

2,00

-241.818

3,470

1,450

O2

0,40

3,639

0,506

CH4

0,00

-74.520

1,702

9,081

-2,164

N2

9,03

3,280

0,593

ni A i (1) (5,457) + (2) (3,470) + (0,4) (3,639) + (9,03) (3,280)


i

= 43,471
Dengan cara yang sama akan diperoleh:

ni Bi 9,502 10 3
i

ni Ci 0
i

ni Di 0,645 10 5
i

Jika dimasukkan ke persamaan untuk HP:

HP 8,314 43,471 T 298,15 4,751 10 3 T 2 298,15 2

1
1


T 298,15

0,645 10 5

Persamaan neraca energi

H 298
H P H 0

(a)

menjadi:

802.625 8,314 43,471 T 298,15 4,751 10 3 T 2 298,15 2

1
1

0
T 298,15

0,645 10 5

f T 0
Persamaan ini diselesaikan secara numerik

802.625 8,314 43,471 T 298,15 4,751 10 3 T 2 298,15 2


1
1
0,645 10
f T 0
T 298,15
5

T = 2066,3 K

f(T)
1000

-514.238,000

2000

-34.588,400

2066

-143,422

2066.274

0,033

CONTOH SOAL 4.8

PENYELESAIAN
Basis: 1 mol CH4
2 mol H2O
Reaksi utama:
CH4(g) + H2O(g) CO(g) + 3H2(g)

(1)

Reaksi samping:
CO(g) + H2O(g) CO2(g) + H2(g)

(2)

Reaksi (1):
i

CH4(g) + H2O(g) CO(g) + 3H2(g)


H f298

103 B

106 C

10-5 D

CH4

74.520

1,702

9,081

2,164

0,000

H2O

1 241.818

3,470

1,450

0,000

0,121

CO

110.525

3,376

0,557

0,000

0,031

H2

3,249

0,422

0,000

0,083

CO(g) + H2O(g) CO2(g) + H2(g)

Reaksi (2):
i

H f298

103 B

106 C

10-5 D

CO2

1 393.509

5,547

1,045

0,000

1,157

H2

3,249

0,422

0,000

0,083

H2O

1 241.818

3,470

1,450

0,000

0,121

CO

3,376

0,557

0,000

0,031

110.525

CH4 habis bereaksi


Misal CO yang bereaksi menurut reaksi (2) adalah x, maka:
CH4

H2O

CO

H2

CO2

Awal
Reaksi
(1)

1
1

2
1

0
1

0
3

0
0

Reaksi
(2)

Sisa

1x

1x

3+x

Total = (1 x) + (1 x) + (3 + 3) + x = 5

1 x
Fraksi mol CO =
0,174
5

x = 0,13

CH4

H2O

CO

H2

CO2

Awal
Reaksi
(1)

1
1

2
1

0
1

0
3

0
0

Reaksi
(2)

0,13

0,13

0,13

0,13

Sisa

0,87

0,87

3,13

0,13

298

H H H H

298 K

Panas reaksi pada 298 K


0
1 1 mol 426
H298
.863J mol 426
.863J
0
2 0,13mol 41.166J mol 5.351
H298
,6 J

Panas sensibel reaktan (600 K 298 K)

T0
C
n
C

Pi
i Pi

dT
HR ni R dT R

R
R
i
i
T
T

T0

T T
n
A
i i 0

n
C
i i

nB
i

T2 T2
0

1 1

ni Di T T
i
0

T3 T3

ni

103 B

106 C

10-5 D

CH4

1,702

9,081

2,164

0,000

H 2O

3,470

1,450

0,000

0,121

8,642

11,981

2,164

0,242

n A (atau B
atau C atau D)

ni Ai 8,642
i

3
n
B

11
,
981

10
i i
i

6
n
C

2
,
164

10
i i
i

ni Di 0,242 10

Jika dimasukkan ke persamaan untuk HR:

8,642 298 600


HR 8,314
11,981
10 298 600
3

3
3

2,164 106 298


600

1
1


298 600

0,242 10
5

= J

Panas sensibel produk (298K 1300K)

T
C
n
C

Pi
i Pi

dT
HP ni R dT R

R
R
i
i
T0
T0

T T
n
A
i i
0

n
C
i i

nB
i

T2 T2
0

1 1

ni Di T T
i

0

T3 T3

ni

CO2

0,13

5,547

1,045

0,000

1,157

H2O

0,87

3,470

1,450

0,000

0,121

CO

0,87

3,376

0,557

0,000

0,031

H2

3,13

3,249

0,422

0,000

0,083

106 C

10-5 D

ni Ci 0

ni Ai 16,847

ni Bi 3,203 10

103 B

ni Di 0,188 10

Jika dimasukkan ke persamaan untuk HP:

16,847 1300 298


HP 8,314
3,203 10 1300 298
3

1
1


1300 298

0,188 10
5

= J

298

H H H H

CONTOH SOAL
Sebuah boiler menggunakan bahan bakar minyak kualitas tinggi
(hanya berisi hidrokarbon) yang memiliki panas pembakaran standar
43.515 J g-1 pada 25C dengan CO2(g) dan H2O(l) sebagai produk.
Temperatur bahan bakar dan minyak masuk ke ruang pembakaran
pada 25C. Udara dianggap kering. Gas hasil pembakaran keluar dari
boiler pada 300C, dan analisis rata-ratanya adalah (basis kering)
11,2% CO2, 0,4% CO, 6,2% O2 dan 82,2% N2. Berapa bagian dari panas
pembakaran yang ditransfer sebagai panas ke boiler?
PENYELESAIAN
Basis: 100 mol gas hasil pembakaran kering:
CO2
11,2 mol
CO 0,4 mol
O2
6,2 mol
N2 82,2 mol
-----------------------Total 100,0 mol

NERACA O
Masuk:
21
Masuk sebagai O2 (dalam udara) =82,2
= 21,85 mol

79

Masuk sebagai O (dalam udara) = 2 21,85 mol = 43,7 mol


Keluar:
Dalam CO2
= 2 11,20 = 22,40 mol
Dalam CO
= 0,40 mol
Dalam O2 sisa = 2 6,20
= 12,40 mol
-------------------------------------------------------Total O selain H2O
= 35,20 mol
Jadi O yang bereaksi membentuk H2O = 43,7 35,2 = 8,5 mol
H2O yang terbentuk = 8,50 mol
Total O yang bereaksi = 22,4 + 0,4 + 8,5 = 31,3 mol
Kesimpulan:
Total O2 yang bereaksi = 31,3 = 15,65 mol

CnHm + (n + m) O2 n CO2 + m H2O

NERACA C
Keluar:
Sebagai CO2 = 11,20 mol
Sebagai CO
= 0,40 mol
--------------------------------------Total
= 11,60 mol
Masuk:
Mol C masuk = mol C keluar = 11,60 mol
NERACA H
Keluar:
Sebagai H2O

= 2 8,50 = 17,0 mol

Masuk:
Mol H masuk = mol H keluar = 17,0 mol
KESIMPULAN
Rumus molekul bahan bakar = C11,6H17

C dan H semuanya berasal dari bahan bakar, sehingga total berat


bahan bakar yang masuk adalah
= (11,60) (12) + (17,0) (1) = 156,2 g
Reaksi pembakaran jika bahan bakar terbakar sempurna membentuk
CO2(g) dan H2O(l) adalah:
C11,6H17(l) + 15,85 O2(g) 11,6 CO2(g) + 8,5 H2O(l)
H 298 = 43.515 J/g
Jika semua bahan bakar terbakar sempurna membentuk CO 2(g)
dan H2O(l) pada 25C, maka panas pembakarannya adalah:

H 298 43.515 J g 156,2 g 6.797.040 J

Analisis hasil pembakaran menunjukkan bahwa pembakaran


berlangsung tidak sempurna (karena terbentuknya CO) dan H 2O
berupa gas bukan cairan.
Reaksi yang terjadi:
C11,6H17(l) + 15,65 O2(g) 11,2 CO2(g) + 0,4 CO(g) + 8,5 H2O(g)

Panas reaksi untuk reaksi tersebut dapat dihitung dengan


menggunakan berbagai panas reaksi yang telah diketahui
datanya.

Reaksi di atas merupakan penjumlahan dari reaksi2 sbb.:


(a)
(b)
(c)

C11,6H17(l) + 15,85 O2(g) 11,6 CO2(g) + 8,5 H2O(l)


8,5 H2O(l) 8,5 H2O(g)
0,4 CO2(g) 0,4 CO(g) + 0,2 O2(g)

Ha
Hb
Hc

C11,6H17(l) + 15,65 O2(g) 11,2 CO2(g) + 0,4 CO(g) + 8,5 H2O(g)


Panas reaksi standar total pada 25C:

H298
6.797.040 44.012 8,5 282.984 0,4 6.309.740 J

Ha = - 6.797.040 J

H b0 8,5 mol H f0, 298 H O


2

gas

H f0, 298 H O
2

liquid

Panas laten penguapan = Hvap

HP

Reaktan pada 1 bar


dan 25C:
fuel 152,2 g
O2
21,85 mol
N2
82,20 mol

H298

Produk pada 1 bar


dan 300C:
CO2 11,2 mol
CO
0,4 mol
H2O
8,5 mol
O2
6,2 mol
N2
82,2 mol

Produk pada 1 bar


dan 298K:
CO2 11,2 mol
CO
0,4 mol
H 2O
8,5 mol
O2
6,2 mol
N2
82,2 mol

T C
Pi

HP ni R
i

T0

dT R
T0 i

ni Bi

ni CP
i

ni A i T T0

dT

T2 T2
0

ni Ci

T3 T3 n D
i i
0
i

ni A i 384,142

ni Bi 76,134 10 3

ni Ci 0

ni Di 10,0617 10 5

1 1

T T0

Jika dimasukkan ke persamaan untuk HP:


HP 8,314 384,142 573,15 298,15

1
1


T 298,15

76,134 10 3 573,15 2 298,15 2 0,645 10 5


= 940.660 J


H H298
HP

= 6.309.740 + 940.660 = 5.369.080 J


Proses pembakaran ini merupakan proses alir tunak dengan:
WS = 0
EK = 0
EP = 0
Maka: H = Q
Q = 5.369.080 J merupakan panas yang ditransfer ke boiler
Jadi fraksi panas pembakaran yang ditransfer ke boiler adalah:

5.369.080
100% 79,0%
6.797.040

4.32

Reaksi (2):
CO + H2O CO2 +
2,75
2,75
2,75
Reaksi (1):
CH4 + H2O CO +
20 20 (17,25 + 2,75)
Reaktan:
CH4 = 20 mol
H2O = 22,75 mol

H2
2,75
3H2
60

4.29
Methane gas is burned completely with 30%
excess air at approximately atmospheric
pressure. Both the methane and the dry air
enter the furnace at 303.15 K (30C), and the
flue gases leave the furnace at 1773.15 K
(1500C). The flue gases then pass through a
heat exchanger from which they emerge at
323.15 K (50C).
Per mole of methane, how much heat is lost
from the furnace, and how much heat is
transferred in the heat exchanger?

Reaktan
(T K)

H T

H P

H R

Reaktan
(298 K)

Produk
(T K)

H 298

Produk
(298 K)

H merupakan state function tidak tergantung pada jalannya proses

HT HR H298
HP


HT HR H298
HP
Panas sensibel

Panas sensibel

Panas reaksi 298 K

HR

HP

HT

298

ni CPi dT
i

HT H298

ni CPi dT
i

298

H298

ni CPi dT
i T

ni CPi dT
i 298

CP
R
dT
298 R

ni CPi dT
i 298

ni CPi dT
i 298

298

ni CPi dT
i 298

You might also like