You are on page 1of 9

HAND OUT KULIAH ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS HANG TUAH


SURABAYA
Oleh : Annisa Ullya Rasyid4 dr.,M.Si.

SAMPAH PADAT
Menurut definisi (WHO) sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai,
tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi
dengan sendirinya. Yang akan dibahas di sini adalah sampah padat atau benda yang tidak
dipakai, tidak diinginkan dan dibuang dari suatu aktivitas dan bersifat padat.
Pembagian sampah padat :
Berdasarkan zat kimia yang terkandung di dalamnya
Organik : sisa makanan, daun, sayur, buah
Anorganik : logam, pecah belah, abu dll
2. Berdasarkan dapat atau tidaknya terbakar
Mudah terbakar : kertas plastic, daun kering, kayu
Tidak mudah terbakar :kaleng, besi, gelas dll
3. Berdasarkan dapat atau tidaknya membusuk
Mudah membusuk : sisa makanan, potongan daging dll
Sulit membusuk : plastic, karet, kaleng dll
4. Berdasarkan ciri atau karakteristik sampah
Garbage : terdiri atas zat-zat mudah membusuk, dapat terurai cepat,
khubusnya jika cuaca panas. Proses pembusukan seringkali menimbulkan
bau busuk. Sampah jenis ini dapat ditemukan di tempat pemukiman,
rumah makano rumah sakit, pffiff, dan sebagainya.
Rubbish ada2:
- Rubbish mudah terbakar terdiri atas zat-zat organik : kertas, kuyu, karet,
daun kering dll
-Rubbish tidak mudah terbakar terdiri atas zat-zat anorganik : kaca, kaleng

l.

'

:
-

'

dll
Ashes, semua sisa pembakaran dari industri
Street s.weeping, sampah dari jalan atau trotoar akibat aktivitas mesin atau
manusla
Dead animal, bangkai binatang besar (anjing, kucing dll) yang mati alami
atau kecelakaan
House hold refuse, atau sampah campuran ( garbage, ashes,rubbish)
berasal dari perumahan
Abandonedvehicle, bangkaikendaraan
Demolision waste, dari hasil sisa-sisa pembangunan gedung. Contructions
weste, dari hasil sisa-sisa pembangunan gedung, seperti tanah, bafu,kayu.
Sampah industri, dari pertanian, perkebunan, industri
Santage solid, terdiri dari benda-benda solid atau kasar berupa zat orgaric,
pada pintu masuk pusat pengolahan limbah cair

seperti kaleng dan zat radioaktif.


Sumber Sampah
1. Pemukiman penduduk
2. Tempat umu dan tempat perdagangan
3. Sarana layanan masyarakat milik pemerintah
4. Industri berat dan ringan
5. Pertanian

:,

Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah sampah


1. Jumlah penduduk
2. Sistem pengumpulan atau pembuangan sampah yang dipakai
3. Pengambilan bahan-bahan yang adapada sampah untuk dipakai kembali
4- Faktor geografis
5. Faktor waktu
6. Faktor sosial, ekonomi, dan budaya
7. Pada musim hujan, sampah yang'menyumbat saluran bisa menyebabkan banjir
8. Kebiasaanmasyarakat
9. Kemajuan teknologi
10. Jenis sampah, makin maju kebudayaan, makin kompleks jenis sampah
Pengelolaan Sampah Padat
Pengumpulan & Penyimpanan di tempat sumber
2. Pengangkutan
3. Pcmusnahan, macam-macam mctodc :
-Sanitary landfill
-Inceneration
-Composting

l.

-Hotfeeding
-Discharge to sewers
-Dumping
-Dumping in water
-Individual incineration
-Recycling
-Reduction
-Salvaging
Penjelasan
1. Tahap Pengampulan dan Penyimpanan di Tempat Sumber
Sampah yang ada di lokasi sumber ( kantor, rumah tangga, hoter, dsb) ditempatkan dalam
tempat penyimpanan sementara, dalam hal ini tempat sampah. Sampah basah dan sampah
kering sebaiknya dikumpulkan dalam tempat yang terpisah untuk memudahkan
pemusnahannya.

Adapun tempat penyimpanan sementara (tempat sampah) yang digunakan harus


memenuhi persyaratan berikut ini :

a
I
t

Konstruksi harus kuat dan tidak mudah bocor


Memiliki tutup dan mudah dibuka tanpa meirgotori tangan
Ukuran sesuai sehingga mudah diangkut oleh satu orang

Dari tempat penyimpanan ini, sampah dikumpulkan kemudian dimasukkan ke dalam dipo
(rumah sampah). Dipo ini berbentuk bak besar yang digunakan untuk menampung
s11nah rumah tangga. Pengelolaannya dapat diserahkan pada pihak pemerintah.

Untuk membangun suatu dipo, ada beberapa persyaratan yang harus

dipenuhi,

diantaranya:

o
t
o
t

<)

Dibangun

di atas permukaan

tanah dengan ketinggian bangunan .setinggi

kendaraan pengangkut sampah


Memiliki dua pintu, pintu masuk dan pintu untuk mengambil sampah

Memiliki lubang ventilasi yang tertutup kawat halus untuk mencegah lalat dan
binatang lain masuk ke dalam dipo
Ada kran air untuk membersihkan
Tidak menjadi tempat tinggal atau sarang lalat dan tikus
Mudah dijangkau masyarakat

Pengambilan sampah dapat dilakukan dengan dua metode :


Sistem duet : tempat sampah kering dan tempat sampah basah
Sistem trio : tempat sampah basah, sampah kering dan tidak mudah terbakar

t
t

2. Tahop Pengangkutan
Dari dipo, sampah diangkut ke tempat pembuangan akhir atau pemusnahan sampah
dengan mempergunakan truk pengangkut sampah yang disediakan oleh Dinas Kebersihan
Kota.
3. Tahap Pemusnohan
Di dalam tahap pemusnahan sampah ini, terdapat beberapa metode yang dapat
digunakan, antara lain :
a. Sanitary landfill
Sanitary landfill adalah system pemusnahan yang paling baik. Dalam metode ini,
pcmusnahan sampah dilakukarr dcngan cara nrcnirnbun sampah dcngan tanah
yang dilakukan selapis demi selapis. Dengan demikian, sampah tidak berada di
ruang terbuka dan tentunya tidak menimbulkan bau atau menjadi sarang binatang
pengerat. Sanitary landfill yang baik harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

I
t
I

b.

Tersedia tempat yang luas


Tersedia tanah untuk menimbunnya
Tersedia alat-alat besar
Lokasi sanitay landfill yang lama dan sudah tidak dipakai lagi dapat dimanfaatkan
sebagai tempat pemukiman, perkantoran, dan sebagainya.
Inceneration
Inceneration atau insinerasi merupakan suatu metode pemusnahan sampah
dengan cara membakar sampah secara besar-besaran dengan rnenggunakan fsilitas
pabrik. Manfaat system ini, antara lain :

a
i
.
a

Volume sampah dapat diperkecil sampai sepertiganya


Tidak memerlukan ruang Yang luas
Panas yang dihasilkan dapat dipakai sebagai sumber uap
Pengelolaan dapat dilakukan secara terpusat dengan jadwal jam
kerja yang dapat diatur sesuai kebutuhan

Adapun kerugian yang ditimbulkan dari system ini :


Biaya besar
Lokalisasi pembuangan pabrik sukar didapat karena keberatan penduduk

a
a

Peralatan yang digunakan dalam insenerasi antara lain :


Charging apparatus adalah tempat penampungan sampah yang berasal dari
kendaraan pengangkut sampah. Di tempat ini sampah yang terkumpul

I
o
t
I

a
c.

ditumpuk dan diaduk.


Furnace atau tungku merupakan alat pembakar yang dilengkapi dengan jeruji
besi yang berguna untuk mengatur jumlah masuk sampah dan untuk
memisahkan abu dengan sampah yang belum terbakar. Dengan demikian
tungku tidak terlalu penuh.
Combustion alau tungku pembakar kedua, memiliki nyala api yang lebih
panas dan berfungsi untuk membakar benda-benda yang tidak terbakar pada
tungku pertama.
Chimney atau stalk adalah cerobong asap untuk mengalirkan asap keluar dan
mengalirkan udara ke dalam.
Miscellaneous feature.s adalah tempat penampungan sementara dari debu yang
terbentuk, yang kemudian diambil dan dibuang.

Composting
Pemusnahan sampah dengan cara memanfaatkan proses dekomposisi zat organic

oleh kuman-kuman pembusuk pada kondisi tertentu. Proses ini menghasilkan


bahan berupa kompos atau pupuk. Berikut tahaptatrap di dalam pembuatan
kompos:
1. Pemisahan benda-benda yang tidak dapat dipakai sebagai pupuk

2.
3.

4.
5.

seperti gelas, kaleng, besi. Dsb


Penghancuran sampah menjadi partikel-partikel yang lebih kecil
(minimal berukuran 5 cm)
Penyampuran sampah dengan memperhatikan kadar karbon dan
nitrogen yang paling baik (C:N:l:30)
Penempatan sampah dalam galian tanah yang tidak begitu dalamSampah dibiarkan terbuka agar terjadi proses aerobik.
Pembolak-balikan sampah 4-5 kali selama 15'21hari agar pupuk
dapat terbentuk dengan baik. Perlu diingat bahwa galian tersebut
jangan sampai menjadi teinpat bersarang hewan pengerat atau
serangga.

d. Hotfeeding

Pemberian sejenis garbage kepada hewan ternak (misal babi). Perlu diingat
bahwa sampah basah tersebut harus diolah terlebih dahulu (dimasak atau direbus)
untu[ mencegah penularan penyakit cacing dan trichinosis ke hewan ternak

e.

Discharge to sewers
Sampah dihaluskan kemudian dimasukkan ke dalam system pembuangan air
limbah. Metode ini dapat efektif asalkan system pembuangan air limbatr memang
baik.

f.

Dumping
Sampah dibuang atau diletakkan begitu saja

di

lapangan, jurang atau tempat

sampah

g.

Dumping inwater
Sampah dibuang ke dalam air sungai atau laut. Akibatny4 terjadi pencemaran
pada air dan pendangkalan yang dapat menimbulkan bahaya banjir.

h.

Individual incineration
Pembakaran sampah secara perorangan
terulama di daerah pedesaan.

i.

Recycling
Pengolahan kembali bagian-bagian dari sampah yang masih dapat dipakai atau
daur ulang. Contoh : plastic, gelas, kaleng, besi dsb.

j.
;.,

ini

biasa dilakukan oleh penduduk

Reduction

Metode ini'diterapkan dengan cara menghancurkan sampah (biasanya dari jenis


garbage) sampai ke bentuk yang lebih kecil, kemudian diolah untuk
menghasilkan temak.

k. Salvaging

Pemanfaatan sampah yang dapat dipakai kembali misalnya kertas bekas.


Bahayanya adalah dapat menularkan penyakit.

Teknoloei Pemanfaatan dan Pembuangan Akhir Sampah


Pembuangan sampah akhir merupakan suatu upaya yang tidak mungkin dicarikan
altematifnya, kecuali harus dimusnahkan atau dimanfaatkan. Teknologi pemanfaatan dan
pembuanga;r akhir sampah dapat dibagi sebagai berikut :P
a Pemanfaatan sampah dengan teknik pengolahan yang dapat menjadikan sampah
sebagai bahan yang berguna" misalnya pembuatan kompos dan biogas.
I Pemusnahan atau reduksi sampah dengan incinerator dan metode sanitary landfill.

Kompos
Pengolahan sampah garbage dilakukan secara biologis dan berlangsung dalam keadaan
aerobic dan anaerobic. Proses dekomposisi sampah dengan bantuan bakteri akan

menghasilkan kompos atau humus. ,Proses dekomposisi yang sifatnya anaerobic


berlangsung dengan sangat lambat dan menghasilkan bau, tetapi dekomposisi aerobic
berlangsung relative lebih cepat dari dekomposisi anaerobic dan kurang menimbulkan
bau. Beberapa metode pembuatan kompos antara lain :
1. Alarni
Proses pembuatan kompos secara alami dapat dilakukan baik secara tradisional
(anaerobic) maupun secara sederhana (aerobic). Metode tradisional banyak
digunakan oleh petani. Pada metode ini, bahan organic dihancurkan tanpa bantuan
udar4 yaitu dengan meletakkan tumpukan sampah di dalam lubang tanpa udara di
tanah dan dibiarkan beberapa saat. Waktu yang dibutuhkan cukup lama untuk
mendapatkan kompos, menimbulkan bau akibat pembentukan.gas H2S dan NH3.
Pembuakn kompos dengan metode sederhana dilakukan dengan cara mengaduk
atau membolak-balikkan sampah atau dengan menambahkan nutrient yang berupa
lumpur atau kotoran binatang ke dalam sampah.

2.

Mekanis
Dilakukan di pabrik untuk menghasilkan kompos dalam waktu singkat. Sampah
organic yang telah dipisahkan dari sampah anorganik ( karet, plastic, logam)
dipotong kecil-kecil dengan alat pemotong. Potongan sampah dimasukkan ke
dalam digester stabilisator agar terjadi dekomposisi. Dalam digester ini perlu
dilakukan pengaturan suhu, udar4 dan pengadukan sampah. Setelah 3-5 hari,
kompos sudah dapat dihasilkan dan kedalamnya dapat pula ditambahkan zat
kimia tertenfu untuk keperluan tanaman ( mis : nitrogen, karbon, fosfor,sulfur
dsb)

Gas Bio
Gas Bio merupakan

bahan bakar yang dihasilkan dari proses fermentasi dan proses


pembusukan oleh bakteri anaerobic terhadap bahan-bahan organic, termasuk kotoran
manusia" kotoran hewan, sisa-sisa pertanian ataupun campuftmnya pada alat yang
dinamakan penghasil gas bio. Agar efektif, proses harus berlangsung dalam kondisi yang
baik, misal pada tingkat kelembaban yang sesuai, suhu yang tetap, dan pada pH yang
netral. Karena termasuk bahan bakar, gas bio mdmiliki nilai ekonomis tinggi sebagai
sumber energi alternative, disamping dapat mengurangi dampak akibat pembuangan
kotoran yang tidak diolah.

Komposisi gas bio terdiri dari gas metan, karbon dioksida, nitrogen, karbon monoksida
dan hydrogen sulfide. Konsentrasi gas metan cukup tinggi dan bila bercampur dengan
udara akan menghasilkan gas bakar. Karakteristik gas metan mumi, antara lain, tidak
berwarna, ti.dak berbau dan tidak berasa.

Nilai kalor paruNnya cukup tinggi, antara 4.000-6.700 kcal/m atau hampir sama.dengan
energi yang diperlukan untuk mendidihkan 130 kg air pada suhu 20 derajat celcius atau
energi yang diperlukan untuk menyalakan lampu ukuran sekitar 60-100 watt selama 5-6
jam.

Insinerator
Insinerator (incinerator) adalah alat untuk membakar sampah secara terkendali melalui
pembakaran suhu tinggi. Insinerator merupakan salah satu metode pembuangan sampah
yang dapat.diterapkan di daerah perkotaan atau di daerah yang sulit mendapatkan lahan
untuk merhbuang sampah. Kcuntungan metode ini adalah bahwa pembakaran dapat
dilakukan pada semua jenis sampah kecuali batu atau logam dan pelaksanaannya tidak
dipengaruhi iklim. Suhu yang masih tinggi dalam incinerator dapat dimanfaatkan un tuk
menggerakkan generator atau mengeringkan lumpur pada pengolahan air kotor.

Residu pembakaran berupa abu dapat dimanfaatkan untuk menimbun tanah. Abu
yangdihasilkan kurang lebih 20-25% total berat sampah yang dibakar atau sekitar 5-10%
total volume sampah yang dibakar. Kerugiannya, tidak semua jenis sampah dapat
dimusnahkan, terutama sampah dari logam, dapat mengakibatkan pencemaran udara
incinerator tidak dilengkapi air pollution control.

jika

Di

negara maju telah banyak dibangun incinerator modern dengan panas yang tinggi dan
rancangan sedemikian rupa sehingga dapat membakar relative pe{nua jenis sampah
menjadi abu dan tetap menjaga lingkungan dari pencemaran. Satu hal yang harus
diperhatikan adalah bahwa abu sisa pembakaran secara berkala harus diambil dan
dibuang. Dengan demikian, perlu disediakan tempat khusus untuk pembuangan abu sisa
pembakaran.

Sanitary Landfill

Semua jenis sampah diangkut dan dibuang ke suatu tempat yang jauh dari lokasi
pemukiman. Di tempat tersebut, tumpukan sampah diratakan dan dipadatkan kemudian
ditimbun dengan tanah selapis demi selapis. Ada 3 metode :
a. Metode galian parit(trench method)
Sampah dibuang ke dalam galian parit yang memanjang. Tanah bekas
galian digunakan untuk menutup parit tersebut. Sampah yang ditimbun
.
dan tanah penutup dipadatkan dan diratakan kembali. Setelah satu parit
terisi penuh, dibuat parit baru di sebelah parit terdahulu.
b. Metode area
Sampah dibuang di atas tanah seperti pada tanah rendah, rawa-rawa atau
pada lereng bukit kemudian ditutup dengan lapisan tanah yang diperoleh
dari tempat tersebut.
c. Metode Ratttp
Metode Rarnp merupakan teknik gabungan dari kedua metode di atas.
Penaburan lapisan tanah dilakukan setiap hari dengan tebal lapisan sekitar
. 15 cm di atas tumpukan sarnpah.

Setelah lokasi sanitary tanfill y*g t"rauhulu stabil, lokasi tersebut dapat dimanfaatkan
sebagai sarana jalur hijau (pertamanan), lapangan olah raga, tempat rekreasi, tempat
parker dsb.

Penearuh pengelolaan sampah terhadap masyarakat dan linekungan


Bila dikelola dengan baik akan memberi pengaruh positif dan sebaliknya.
Pengaruh Positif
1. Sampah dapat dimanfaatkan untuk menimbun lahan semacam rawa-rawa dan
dataran rendah.
2. Untuk pupuk.
3. Untuk makanan ternak setelah menjalani proses pengelolaan yang telah
ditentukan lebih dahulu, untuk mencegah pengaruh buruk sampah tersebut
terhadap ternak.
4. Pengelolaan sampah menyebabkan berkurangnya tempat untuk berkembang baik
serangga atau binatang pengerat.
5. Menurunkan insidensi kasus penyakit menular yang erat hubungannya dengan
sampah.
6. Keadaan estetika lingkungan yang bersih menimbulkan kegairahan hidup
masyarakat.
7. Keadaan lingkungan yang baik mencerminkan kemajuan budaya masyarakat.
8. Penghematan biaya kesehatan suatu Negara, sehingga dapat digunakan untuk
keperluan lain.
Pengaruh Negatif
1. Terhadapkesehatan
o Tempat perkembangbiakan vector penyakit, seperti lalat atau tikus

a
I
2.

Insidens penyakit demam berdarah dengue meningkat karena vector


penyakit hidup dan berkembang biak dalam sampah kaleng ataupun ban
bekas yang berisi air hujan
Terjadi kecelakaan karena membuang sampah sembarangan misalnya luka
akibat benda tajam seperti besi, kaca dsb.
Gangguan psikosomatis, misal sesak napas, insomnia, stress dll

Terhadap lingkungan
o Estetika lingkungan kurang sedap dipandang mata

Menimbulkan bau busuk, karena proses pembusukan sampah oleh

mikroorganisme tertentu
a Pembakaran sampah menimbulkan pencemaran udara dan bahaya
kebakaran yang luas
t Pembuangansampah sembarangan ke saluran air menyebabkan aliran air
tetganggu dan dangkal
t Bila musim hujan, sampah yang menumpuk menimbulkan banjir dan
pencemaran pada sumber air permukaan atau sumur dangkal
<) Air banjir menyebabkan kerusakan fasilitas masyarakat seperti jalan,
jembatan, saluran air dll

3.

Terhadap sosial ekonomi dan budaya masyarakat


Pengelolaan sampah kurang baik mencerminkan keadaan sosial budaya
masyarakat setempat
Lingkungan yang kotor mentrunkan minat orang (turis) untuk datang ke
tempat tersebut
Perselisihan penduduk dan pengelola (kasus Bantargebang, Bekasi dll)
Angka kesakitan meningkat dan mengurangi hari ketjq sehingga
produktivitas masyarakat menunm.
Perbaikan lingkungan yang rusak, perlu biaya besar, sehingga biaya untuk
sector lain berkurang

'i
.
l

I
t

Penurunan pemasukan daerah (devisa) karena penumnan jumlah


wisatawan dan penurunan penghasilan masyarakat
Penurunan mutu dan sumber daya alam sehingga mutu produksi menurun
dan tidak memiliki nilai ekonomis
Penumpukan sampah di pinggir jalan menyebabkan kemacetan lalu lintas
yang dapat menghambat kegiatan transpoirtasi barang dan jasa.

KEPUSTAKAAN

1.

i-

2.

Budiman Chandra, 2007. Pengantar Kesehatan Lingkungan, Cetakan I. Jakarta :


Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Soekidjo Notoatmodjo,2003.Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-Prinsip Dasar,
Cetakan IL Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.

You might also like