Professional Documents
Culture Documents
II.1.
Kecurangan
dan dikenal dengan istilah Fraud Tree yaitu Sistem klasifikasi mengenai hal-hal yang
ditimbulkan oleh kecurangan
1
perusahaan
atau
instansi
pemerintah
untuk
menutupi
kondisi
Korupsi (Corruption)
Jenis fraud ini yang paling sulit dideteksi karena menyangkut kerja sama dengan
pihak lain seperti suap dan korupsi, di mana hal ini merupakan jenis yang terbanyak
terjadi di negara-negara berkembang yang penegakan hukumnya lemah dan masih
kurang kesadaran akan tata kelola yang baik sehingga faktor integritasnya masih
dipertanyakan. Fraud jenis ini sering kali tidak dapat dideteksi karena para pihak
yang bekerja sama menikmati keuntungan (simbiosis mutualisme). Termasuk
didalamnya adalah penyalahgunaan wewenang/konflik kepentingan (conflict of
interest), penyuapan (bribery), penerimaan yang tidak sah/illegal (illegal gratuities),
dan pemerasan secara ekonomi (economic extortion) ( Albrech, 2009).
Fraud meliputi berbagai tindakan melawan hukum, dan audit investigatif biasanya
melakukan pemetaan terhadap occupational fraud (fraud dalam hubungan kerja) dalam
proses investigasinya. Ada juga istilah lain yang sering kali digunakan untuk menggambarkan
suatu jenis fraud yakni kejahatan kelar putih atau white-collar crime.
Secara skematis
(ACFE)
menggambarkan occupational fraud dalam bentuk fraud tree. Pohon ini menggambarkan
cabang-cabang dari fraud dalam hubungan kerja, beserta ranting dan anak rantingnya, berikut
adalah gambar fraud tree:
yang bernilai dengan tujuan untuk mempengaruhi tindakan orang yang menerima.
Kickback merupakan salah satu bentuk penyuapan dimana penjual dengan ikhlas
berbagai 3 bentuk skema modus operandinya seperti yang digambarkan dalam fraud tree.
Skema tersebut adalah:
1
Skimming, yaitu pencurian atau penjarahan uang sebelum uang tersebut secara fisik
suatu perusahaan.
Fraudulent disbursement, yaitu pencurian melalui pengeluaran yang tidak sah. Dan
terbagi lagi dalam berbagai bentuk yaitu:
a Billing scheme, yaitu skema dengan menggunakan proses billing atau pembebanan
tagihan sebagai sarananya. Pelaku mendirikan perusahaan bayangan (shell
b
Check tampering, yaitu skema permainan melalui pelmasuan cek. Hal yang
dipalsukan bisa tanda tangan yang memiliki otoritas, atau endorsement-nya, atau
Related party transaction, yaitu perjanjian bisnis yang dilakukan oleh kedua belah
pihak yang telah memiliki hubungan sebelumnya, sehingga timbul konflik
2
3
kepentingan.
Sham sales, yaitu berbagai jenis penjualan palsu.
Bill and hold sales, yaitu pemesanan atas barang yang masih disimpan oleh pemasok,
kecurangan ini terjadi karena pembeli belum siap membeli barang tersebut.
Side agreements, adalah syarat dan perjanjian penjualan yang dibuat diluar dari
ketentuan yang biasanya, hal ini menjadi kecurangan, ketika perjanjian tersebut
merusak syarat dan ketentuan atas kontrak yang berjalan sehingga melanggar kriteria
5
pengakuan pendapatan.
Consignment sales, transaksi dimana salah satu perusahaan menahan dan menjual
tindakan
memperbolehkan
customer
untuk
Understating account payable, yang dapat dilakukan dengan kombinasi dari tidak
mencatat pembelian atau mencatat pembelian setelah akhir tahun, melebihkan retur
pembelian atau diskon pembelian, dan membuat liabities seolah-olah telah dibayar
atau dihapus.
Understating accrued liabilities, tidak melakukan pencatatan atas accrued liabities
Not recording or underrecording various type of debt, dapat berupa tindakan tidak
mencatat atau merendahkan hutang kepada pihak ketiga, melakukan peminjaman tapi
tidak dilakukan pengungkapan, tidak mencatat pinjaman yang terjadi, dan mengakui
bahwa hutang yang ada telah dilupakan dan dihapus oleh kreditor.
II.2.
Audit
II.3.
Modus Operandi
"Modus operandi" berasal dari bahasa Latin, yang berarti prosedur atau cara bergerak
atau berbuat sesuatu. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengartikan modus sebagai (1)
cara; (2) lingkungan bentuk verba yang mengungkapkan suasana kejiwaan sehubungan
dengan perbuatan menurut tafsiran pembicara tentang apa yg diucapkannya; (3) nilai yg
paling besar frekuensinya dl suatu deretan nilai; (4) angka statistik yg paling sering muncul
dalam populasi atau sampel.
Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan mendefinisikan modus operandi
sebagai cara seseorang atau sekelompok orang melakukan suatu perbuatan tindak kecurangan
(penyimpangan). Perbuatan yang dimaksud dapat dikelompokkan dalam berbagai bentuk
cara, saat, rekayasa, dan keanekaragaman terjadinya suatu penyimpangan
II.4.
komisaris, manajemen, dan personil lain, yang didesain untuk memeberikan keyakinan
memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan yakni keandalan pelaporan keuangan,
kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, efektivitas dan efesiensi operasi.
Pemantauan (monitoring)
Sistem pengendalian internal perlu dipantau, proses ini bertujuan untuk menilai mutu
kinerja sistem sepanjang waktu. Ini dijalankan melalui aktivitas pemantauan yang
terus-menerus, evaluasi yang terpisah atau kombinasi dari keduanya.
II.5.
kecurangan
dapat
cegah
sedini
mungkin.
adanya fraud dan perbuatan melawan hukum lainnya, oleh karena itu lebih memusatkan
kepada 5W (what, where, when, who, why) dan 1H (how). Audit investigatif juga
menggunakan teknik audit yang biasa dilakukan dalam audit laporan keuangan, namun di
dalam audit investigatif teknik-teknik audit lebih bersifat eksploratif, mencari wilayah
garapan atau probing (contohnya dengan reviu analitikal) maupun pendalaman (contohnya
dengan konfirmasi atau dokumentasi), sehingga sangat diperlukannya review analitikal pada
awal investigasi untuk perbandingan antara apa yang akan dihadapi dengan apa yang layak
seharusnya terjadi dan berusaha menjawab sebab terjadinya kesenjangan. Tuanakotta (2010)
mengungkapkan teknik audit yang lazim digunakan di dalam audit investigatif adalah sebagai
berikut:
1
dikolaborasikan dengan informasi dari sumber lain atau diperkuat dengan cara lain.
Memeriksa dokumen (documentation)
Pemeriksaan dokumen pasti dilakukan didalam audit investigatif, tetapi dengan
kemajuan teknologi, definisi dokumen menjadi lebih luas, termasuk informasi yang
masa lalu.
Membandingkan anggaran dengan realisasi dengan perlunya pemahaman
mekanisme anggaran, evaluasi atas pelaksanaan anggaran dan insentif (keuangan
Melihat hubungan antara satu data keuangan dengan data keuangan lainnya
dengan melakukan perbandingan antar akun, contohnya penjualan dengan piutang,
yang agresif.
Adanya bukti bahwa eksekutif atau dewan komisaris memiliki ketergantungan
d
e
f
g
j
k
tersebut tidak diaudit atau diaudit oleh kanto akuntan publik lain.
Transaksi yang signifikan, tidak biasa, atau sangat kompleks pada saat akhir tahun
pelaporan.
m Jumlah penjualan yang signifikan kepada entitas yang tidak diketahui bentuk dan
n
pemiliknya.
Peningkatan pendapatan yang tidak biasa dari unit bisnis minoritas.
Metode yang digunakan untuk mendeteksi kecurangan dari red-flags tersebut adalah
sebagai berikut:
a
b
c
d
e
2
Skema Korupsi
Terdapat 4 sub-kategori modus operandi kecurangan dalam korupsi. Skema korupsi
selalu dilakukan oleh dua pihak, walapun salah satunya tidak ingin. Berikut adalah
red flags dan metode deteksi kecurangan korupsi:
a Konflik kepentingan
Kecurangan konflik kepentingan melibatkan seorang karyawan yang memiliki
hubungan dengan pihak ketiga yang dari karyawan dan/atau pihak ketiga tersebut
mendapat keuntungan. Red flags termasuk:
1 Jumlah transaksi yang besar kepada satu vendor tertentu.
2 Penemuan hubungan antara karyawan dengan pihak ketiga yang sebelumnya
3
tidak diketahui.
Pembagian tugas yang lemah dalam penandatanganan kontrak dan
penyetujuan invoices.
Metode deteksi kecurangan yang dilakukan:
jumlah yang tidak biasa dan lebih besar yang dari yang diperkirakan.
Investigasi acak atas seluruh vendor, termasuk pemiliki, pemiliki saham
Penyuapan (Bribery)
Penyuapan melibatkan pembayaran untuk mempengaruhi karyawan agar
mendapatkan bisnis untuk vendor agar terjadi pembayaran, kecurangan dalam
kelompok ini termasuk kickbacks, bid rigging, dan lainnya. Red flags dapat
berupa:
1 Gaya hidup karyawan yang berubah.
2 Penemuan adanya hubungan antara karyawan dengan vendor.
3 Lemahnya pembagian tugas dalam penyetujuan vendor dan invoices.
Metode deteksi kecurangan yang dilakukan:
1 Rotasi tugas atas penyetujuan kontrak dan/atau vendor, dan tanggung jawab
2
lelang.
Pembagian tugas dalam penyetujuan kontrak dan/atau vendor, dan tanggung
jawab lelang.
Pemerasan
Pada dasarnya, pemerasan adalah kebalikan dari penyuapan. Vendor tidak
memberikan suap, tetapi adanya permintaan dari karyawan kepada vendor. Red
5
6
7
Larceny
Pencurian uang adalah pengambilan uang yang dilakukan karyawan dan terjadi
setelah adanya pencatatan didalam jurnal, termasuk uang kas dan cek. Dalam
kategori ini Red flags dapat berupa:
1 Penurunan jumlah uang deposit di bank yang tidak biasa dan tidak dijelaskan.
2 Perbedaan antara catatan akuntansi atau catatan aktifitas dengan pernyataan
3
yang independen.
Menjaga dan reviu jumlah kas yang tersedia harian.
Meyakinkan bahwa deposit in transit yang pertama dijelaskan dalam
pernyataan selanjutnya.
6 Melakukan penghitungan uang kas tiba-tiba.
7 Reviu kas dan cek rasio atas deposit bank harian.
8 Reviu deret waktu deposit dari lokasi terpencil ke fungsi bendahara pusat.
9 Observasi penerimaan kas dari seluruh point pemasukan.
b Skema Pembayaran
i Shell company
Di dalam skema Shell company pelaku membuat perusahaan palsu untuk
mengalihkan cek dari karyawan ke pelaku. Dalam kategori ini Red flags dapat
berupa:
1 Hanya menggunakan PO.Box untuk alamat.
2 Lemahnya data kontak yang cukup seperti nomor yang tidak dapat dihubungi.
3 Menggunakan invoices yang dibuat excel oleh vendor.
4 Nomor invoces dari vendors yang urut.
5 Amalat yang sesuai dengan alamat karyawan.
6 Menggunakan angka yang dibulatkan untuk jumlah invoices.
7 Pembelian barang yang aneh atau tidak sesuai.
8 Lemahnya detai dari invoices.
9 Lipatan yang tidak teratur dari vendor yang sama.
10 Tidak ada nomor pajak penjualan yang seharusnya.
11 Peningkatan cost of good sold yang tidak wajar dan tidak diperkirakan.
12 Vendor yang secara konsisten mendapatkan pembayaran lebih cepat dibanding
vendor yang lain.
13 Berlakunya tips dan complaints, khususnya dari karyawan yang bisa
menelusuri kecurangan atau bukti dari kecurangan.
14 Catatan untuk biaya khusus atau ekstra.
Metode deteksi yang dapat dilakukan:
1 Sorting pembayaran berdasarkan vendor, jumlah, dan invoice number.
2 Biaya yang melebihi anggaran, terutama yang sama persis dua kali.
3 Pemeriksaan jumlah biaya dalam akun biaya yang besar, pelaku kecurangan
sering memasukkan biaya kedalam akun biaya yang besar untuk menutupi
4
5
6
tindakan kriminalnya.
Analisis horizontal.
Verifikasi invoices dari vendor penyedia jasa.
Test turn around time dari penerimaan atas pembayaran invoice.
Verifikasi keabsahan vendor dengan melihat nomor kontak atau situs online-
nya di website.
Bertanya kepada departemen negara tentang file perusahaan dan melihat
Skema ini mirip dengan shell company, tetapi dalam skema ini vendor
mengirimkan barang yang dipesan, tetapi harga yang dibayar terlalu tinggi. Pelaku
membuat perusahaan semu untuk menipu karyawan agar membayar sejumlah
barang atau jasa yang dipesan dan kelebihannya diambil untuk pelaku.
1
2
3
4
5
dan ditambah:
1
3
iii
Aktifitas yang tidak biasa dan tidak dapat dijelaskan didalam kartu kredit
2
3
4
perusahaan.
Pembelian barang yang tidak biasa.
Secara konsisten terdapat overbudget dana untuk karyawan.
Pola pembelian dibawah reviu.
Spot-checking biaya di kartu kredit, dan melihat barang dan vendor yang tidak
biasa.
Melakukan audit tiba-tiba terhadap karyawan yang melakukan otorisasi dalam
3
4
5
iv
lainnya untuk menghasilkan uang dari korban. Dalam kategori ini Red flags dapat
berupa:
1 Kelebihan jumlah cek kosong.
2 Kehilangan cek.
3 Bukan cek gaji dimana keryawan adalah orang yang dibayar.
4 Perubahan jumlah atau orang yang dibayar dalam cek yang dibatalkan.
5 Penggantian atau penggandaan pengesahaan di pembatalan cek.
6 Orang dan alamat yang dipertanyakan.
7 Nomor cek yang ganda dan di luar urutan.
Metode deteksi yang dapat dilakukan:
1
2
rekonsiliasi bank.
Skimming
pencurian atau penjarahan uang terjadi sebelum adanya pencatatan di jurnal,
karena ini merupakan kecurangan diluar pencatatan maka tipe kecurangan ini
yang paling sulit dideteksi. Salah satu metode deteksi kecurangan ini adalah
invigilation atau pengawasan. Skema individu pencurian adalah skema
4
5
yang berlebih.
Membuat tanda di kasir bahwa customer harus menerima bukti pembayaran.
Menggunakan metode pengawasan atas uang yang hilang atau untuk
6
7
vi
Lapping adalah skema penjarahan piutang sebelum dicatat. Lapping piutang lebih
sulit untuk disembunyikan dibanding skimming uang kas karena customer
diperkirakan telah dikredit dengan pembayaran atas satu akun. Dalam kategori ini
Red flags dapat berupa:
1
Customer mengeluh mengenai pembayaran yang dicatat terlalu lama dari cek
yang diberikan.
Meningkatnya kejahatan di piutang atau spesifik customer, meningkatnya
number-of-days piutang.
Karyawan yang menggunakan waktu lebih lama, biasanya untuk menjaga
pencatatan terpisah atas lapping system.
personal piutang.
Menggunakan analisa tren number-of-days piutang dari unit bisnis atau
3
4
5
6
7
piutang.
Konfirmasi independen atas saldo piutang.
Melakukan audit tiba-tiba atau penghitungan uang kas.
Klasifikasi write-off dan memo kredit
Melihat karyawan yang menggunakan waktu kerja yang lebih lama.
Melakukan perbandingan tanggal pencatatan pembayaran piutang dengan
tanggal di cek pembayaran.
Tahap Pra-tender
Didalam tahapan ini umumnya merupakan kegiatan pemahaman kebutuhan
lembaga atau perusahaan akan barang dan jasa yang ingin dibeli, pengumuman
mengenai niat pembelian dan pembuatan kontrak, penyusunan spesifikasi barang
dan penentuan kriteria pemenang vendor. Skema kecurangan yang terjadi biasanya
dalam penentuan kebutuhan dan penentuan aspek. Pemasok memberikan suap
kepada pegawai karena telah menentukan barang yang akan dipasok dan dalam
spesifikasinya
pegawai
memberikan
wewenang
kepada
pemasok
untuk
menentukan kebutuhan lembaga. Dalam kategori ini Red flags dapat berupa:
a Orang dalam memberikan informasi atau nasihat yang menguntungkan satu
b
kontraktor.
Pembeli menggunakan jasa konsultasi, masukan, atau spek yang dibuat oleh
yang
ikut
dalam
penentuan
dan
d
e
penawaran.
Menghalang-halangi penyampaian dokumen penawaran dari peserta lain.
Menyampaikan dokumen penawaran pura-pura dengan harga relatif lebih
Tahap Pelaksanaan.
Di dalam tahap ini meliputi kegiatan perubahan dalam order pembelian, dan
review yang tepat waktu atas bagian pekerjaan yang sudah selesai dikerjakan dan
bagian mana hak kontraktor menerima pembayaran. Skema yang terjadi antara
lain:
a Pengiriman barang yang mutunya lebih rendah.
b Pengiriman barang yang belum diuji.
c Pemalsuan hasil pengujian.
d Pengiriman barang palsu.
e Pemalsuan sertifikasi.
f Pembuatan sampel khusus, tetapi sebagian besar produk yang dikirim tidak
g
sebaik sampel.
Pemindahaan tags yang bertanda sudah diperiksa dari barang yang sudah
memastikan kepatuhan.
Penilaian atas barang dan jasa yang diserahkan untuk memastikan bahwa
ketentuan yang disepakati telah dipenuhi.
II.6.
Tahun 1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001 apabila yang memenuhi unsur:
1
2
3
Melawan hukum.
Memperkaya diri sendiri dan orang lain atau suatu korporasi.
Merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.
Dan sesuai pasal 3 UU No. 31 Tahun 1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001 apabila yang
memenuhi unsur:
1
2
3