You are on page 1of 69

Method

Zaenal Abidin, SKM.,M.Kes (Epid.)


Secretary of Program Master of Public Health

labus/rencana pembelajaran
No
1

Materi
Konsep Dasar Riset

2,3

Isu/Masalah, Tujuan & Kontribusi Riset

3,4

Teori, Konsep & Pengembangan Hipotesis

5,6

Desain/Rancangan Riset

Variabel

UTS

Populasi & Sampel

10,11

Teknik Pengumpulan Data

12,13

Pengujian Statistik/Analisa Data

14

Etika Penelitian

15

Simpulan, Saran

Tugas
Tugas 1, Artikel 1
Quis
Presentasi Tugas

ILMU & PENELITIAN


Ilmu dimulai pd waktu
manusia mengajukan
pertanyaan? (Science
began as soosn as man
started to ask question)
Penelitian itu adl mencari
kembali hal-hal yg belum
diketahui (Research is the
repeated search to the
unkwon)

Proses Membangun Teori dr


ilmu

Proposisi
Konsep
Observasi dari objek
dan event (realitas )

Meningkat ke lebih abstract

Teori

Ilmiah?
1. Observasi langsung terhadap fenomena
2. Variabelvariabel, metoda-metoda dan
prosedur-prosedur riset didefinisikan
dengan jelas
3. Hipotesis-hipotesis diuji secara empiris
4. Mempunyai kemampuan mengalahkan
hipotesis saingan
5. Justifikasi kesimpulan secara statistik
tidak secara bahasa
6. Mempunyai porses membetulkan
dirinya sendiri

MAN IS CURIOUS PEOPLE


HASRAT INGIN TAHU
(CARI KEBENARAN)

ILMIAH
NON ILMIAH
=
=
=
=
=
=
=

KEBETULAN
AKAL SEHAT (COMMON SENSE)
WAHYU
INTUISI
TRIAL AND ERROR
SPEKULASI
KEWIBAWAAN/OTORITAS

HASIL PENELTIAN

LOGIKA
PENALARAN
PENGEMB. TEORI

Rancangan Penelitian:
Problems dan Landasan Teori
Metodologi Penelitian
Rancangan

METODE ILMIAH

CARI KEBENARAN

CIRI:
SERUPA,
KONSISTEN,
OBYEKTIF

APLIKASINYA

LOGIKA
LANDASAN TEORI
METODOLOGI PENELITIAN

PROSES YG BERLANGSUNG MELALUI PENELITIAN ILMIAH


DILAKSANAKAN DALAM BENTUK/MELALUI PENELITIAN,
YG METODENYA TUNDUK PADA HUKUM HUKUM LOGIKA (DEDUKSI
DAN INDUKSI)

PROSES/SIKLUS

PENELITIAN

RIS
ET
LANDASAN TEORITIK DAN
METODOLOGI

PROBLEM

PELAKSANAA
N

searching for the true


RAGU-RAGU
BER-TANYA 2

FOR AN ANSWER

TO GET ANSWER

PENELITIAN
suatu investigasi atau keinginan saintifik
yang terorganisasi, sistematik, berbasis
data, kritikal terhadap suatu masalah
dengan tujuan menemukan jawaban atau
solusinya

Masalah apakah yg
diketahui
Bagaimana cara
mengetahui apa yang
tidak diketahui
Apa nilai kegunaan
pengetahuan baru itu

MASALAH??

Bagaimana masalah
terjadi?

Dapatkah
dikembangka
n
menjadi
masalah
penelitian?

Terjawabkah permasalahan dengan


lebih dari satu alternatif jawaban?

SUMBER?
?
Prevalensi/insiden/ju
mlah
Prevalensi/insiden/ju
mlah dibandingkan
dg
sebelumnya
Prevalensi/insiden/jum

BESAR
MASALAH

lah dibandingkan dg
tempat
lain
Prevalensi

Rumusan
Masalah
Tujuan

dibandingkan dg
target program

Dampak : morbiditas,
mortalitas, kualitas hidup,
ekonomi, sosial, dll

Rumusan Masalah
Persiapan

Problemat
ika
Identifikas
i
Kepustaka
an
Inti
Masalah

Rumusan :
Adequat
Berbobot
Original
2
variabel

Konsultasi
:
Pakar
Kolega
Pembimbi
ng

TUJUAN PENELITIAN

TUJUAN UTAMA

TUJUAN

TUJUAN
TAMBAHAN

HIPOTESIS

Tujuan paling
penting
Dasar besar
sampel
Penelitian
dirancang
untuk
menjawab
tujuan utama
Tipe 1 : elaboratif

Tipe 2 : bukan minat


utama

KAJIAN PUSTAKA

Teori
Pendukung
Penelitian

Penelitian
Terdahulu

KERANGKA TEORI

Teori:
theory is a set of interelated construct or concept,

definition, and proposition that presents a systematic view


of phenomena by specifying relations among variables with
the purpose of explanation and predicting the phenomena.
(Kerlinger, 2000:11).
Teori adalah satu set konstruk, konsep, definisi, dan proposisi yang
saling berhubungan, yang menyajikan suatu pandangan yang
sistematik mengenai suatu fenomena dengan menspesifikkan hubungan
antar variabel dengan tujuan untuk menjelaskan dan memprediksi
fenomena;

KERANGKA TEORI

Teori:
A theory is generalization or series of generalization by
which we attempt to explain some phenomena in a
systematic manner (Wiersma, 1986:17).
Teori adalah generalisasi atau seri generalisasi di mana kita
mencoba menjelaskan suatu fenomena dengan cara yang
sistematis

A theory is a systematic explanation for the observed facts


and laws that relate to a particular aspect of life
(Babbie, 1989:46)

PERAN TEORI DALAM PENELITIAN


Memberi kerangka pemikiran bagi penelitian;

Membantu peneliti dalam menyusun hipotesis penelitian;


Memberikan landasan yang kuat dalam menjelaskan dan
memaknai data dan fakta;
Mendudukkan permaslahan penelitian secara logis dan runtut;
Membantu dalam membangun ide-ide yg diperoleh dari
hasil penelitian;
Memberikan acuan dan menunjukkan jalan dalam membangun
kerangka pemikiran;
Memberikan dasar-dasar konseptual dlm merumuskan difinisi
operasional;
Membantu mendudukkan scr tepat dan rasional dalam
mensitesis dan mengintegrasikan gagasannya

PROSEDUR PENYUSUNAN TEORI

Melakukan kajian pustaka;


Melakukan sintesa atau modifikasi antara teori yg satu
dg yg
lain;
Menyusun sendiri kerangka pemikiran secara logis,
runtut,
dan rasional;
Merumuskan hipotesis;
Melakukan penelitian untuk menguji hipotesis
Merumuskan teori baru.

KERANGKA TEORI
Perlu dipahami ;
Science, variabel/faktor,
hub var

Kerangka
Teori

Pendekatan ; deduktif, indukstif,


Rasionalisme & empiris

Perlu dipahami ; asumsi

Masalah
Penelitian

Hipotesis

Kerangka Teori

Analisis/kajian teori

CONTOH KT
Hal yang mempengaruhi
motivasi ???

Prestasi belajar

Motivasi

Internal

eksternal

Dapat dilihat
dengan apa ???

Faktor Ibu
-Umur
-Pekerjaan
-Paritas
-Jarak Kehamilan
-Pemeriksaan, dll

Persalinan

Faktor Kesehatan
-Penyakit Infeksi
-Penyakit Kronis
-Riwayat Komplikasi
-Tekanan Darah
-Status Gizi
Faktor Lingkungan
23

E. Kerangka Teori
Faktor Ibu
Pendidikan
Pekerjaan

Faktor Gizi

Tinggi Badan
Penambahan BB

Penghasilan/ sosek
Umur
Paritas
Jarak Kelahiran
Pengetahuan

Pemeriksaan Antenatal

Status Kesehatan
Penyakit Infeksi & parasit
Penyakit Kronik
Riwayat Komplikasi
Obstetrik(kondisi ketuban)

Status Gizi (IMT)

Kadar Hb
Kondisi Kehamilan

Power /
Kekuatan His
Passage/
jalan lahir

Komplikasi
-Perdarahan
-Infeksi
-Eklamsia
-Partus macet
-Rupture uteri
Persalinan
Normal / tindakan

Passagger/ Bayi
- Berat janin
- Letak janin
- Kelainan

Tekanan darah

Penolong Persalinan sebelumnya

Faktor Lingkungan

Kesakitan/
kematian

Rujukan

Tempat tinggal / jarak


Sanitasi & personal hygiene

Faktor lain yang tidak diketahui


atau tidak terprediksi

Gambar 1: Kerangka Teori

24

TAHAPAN DALAM MENGEMBANGKAN


KERANGKA KONSEP

Memilih dan mendefinisikan konsep


Mengembangkan hubungan antar
konsep (relational statement)
Mengembangkan hirarkhi Statement
sets
Menyusun peta konsep (Conceptual
Map)

KERANGKA KONSEP Contd


Suatu skema dalam penelitian yang
menggambarkan hubungan antar
konsep/variabel yang diteliti yang
diturunkan dari kerangka teori
(Polit & Hungler, 1999)

Kerangka Konsep Contd


Hubungan dua atau lebih konsep atau
pernyataan (statement)
Pernyataan hubungan antar konsep
(relational statement) yang digambarkan
pada kerangka konsep akan menentukan
independen dan dependen variabel,
hipotesis yang akan dirumuskan, disain yang
dipilih, metode statistik yg akan digunakan,
serta hasil penelitian yang diharapkan.

Kerangka Konsep
Umur

Paritas
Status
Gizi

Persalina
n

28

Kerangka Konsep
Faktor Ibu
Pendidikan
Penghasilan/ sosek
Umur
Paritas
Jarak Kelahiran

Faktor Gizi
Status Gizi (IMT)

Kadar Hb
Kondisi
Kehamilan

Pengetahuan
Pemeriksaan
kehamilan

Faktor Kesehatan
Tekanan darah
Ketuban pecah dini

Faktor Lingkungan

Power /
Kekuatan His
Passage/
jalan lahir

Persalinan
Normal / tindakan

Passagger/ Bayi
Berat janin
Letak janin
Kelainan

Tempat tinggal / jarak

Keterangan :
: Var. Bebas
: Var. Terikat
: Var. tdk diteliti (var. antara)

Penolong Persalinan
sebelumnya

Jenis Rujukan

Bagan 2 : Kerangka Konsep


29

METODOLOGI PENELITIAN
Jenis Penelitian
Desain/Rancangan
Penelitian
Variabel & DOV
Populasi & Sampel
Analisa Data

PENELITIAN
KESEHATAN

EKSPERIMEN
(Manipulasi & Observasi)

OBSERVASIONAL
(Obs. In nature)

MTD. DESKRIPTIF
(ekspl-desk terhadap
fenomena)

MTD ANALITIK
(analisis dinamika
korelasi antar
fenomena)

KAJIAN-CROSS SECTIONAL
(pendekatan point-time)

KAJIAN CASE CONTROL


(Backward in time)

MTD EKSPERIMEN
(analisis mekanisme
SEBAB AKIBAT
antar fenomena)

KAJIAN LONGITUDINAL
(pendekatan period time)

KAJIAN KOHORT
(Kausa-efek)

MENGAPA PENELITIAN PERLU


DIDESAIN (Dirancang)
Untuk memperoleh data yang
relevan (karena data dapat
diperoleh dengan berbagai macam
cara)
Cara yang
bagaimana menjamin
diperolehnya data : obyektif
- vallid
- reliabel
Lima
Kriteria :

Cara yang mana


secara teknis efisien,
efektif
RELEVAN
OBJECTIF
VALID
RELIABEL
EKONOMIS

APA KEGUNAAN RANCANGAN


REGIMEN / PROSEDUR BARU : PERLU DIUJI COBA
Benarkah efektif prosedur baru tersebut dlm merubah VD.
Benar

Kalau bukan
- Kebetulan sembuh
stat. (-) : p > 0.05
- Sembuh oleh faktor lain
Ranc.P - Validitas internal
Kalau benar sembuh, apa obat tsb berguna dlm praktek medik ?
Berguna kalau hasil penelitian dapat digeneralisasikan pada
populasi :
Rancangan penelitian - Validitas eksternal

JENIS &/ DESAIN


PENELITIAN

Definisi : Semua proses yg diperlukan


dalam perencanaan dan pelaksanaan
penelitian;
Pengertian sempit & luas berbeda :
. Identifikasi & pemilihan masalah;
. Pemilihan kerangka teori;
. Formulasi masalah-tujuan-lingkup-hipotesis;
. Memilih dan mendefinisikan variabel;
. Memilih prosedur & teknik sampling;
. Menyusun alat & teknis kumpul data;
. Menganalisis data & pemilihan statistik;
. Rencana pelaporan hasil.

Mulai evaluasi penelitian yg sudah ada;


Merumuskan hipotesis;
Memilih metoda yang sesuai;
(menterjemahkan model penelitian ke
dalam hal yang praktis);
Tiap langkah perlu keputusan yg tepat;
Keputusan merupakan kompromi (kondisi
sumber & penggunaan met.ilm)

Rancangan penelitian kesehatan


berdasar klasifikasi penelitian
Rancangan penelitian

Jenis

Contoh

Observasional (noneksperimen)

Deskriptif

Lap kasus
Studi kasus
Survei
Cross sectional
Kasus kontrol
Kohort

Analitik

Eksperimen

Laboratorium
Klinik
Epidemiologi

Biomedik
Trial klinik
Intervensi komunitas

Cross Sectional

Studi epidemiologi yang mempelajari prevalensi, distribusi, maupun


hubungan penyakit dan paparan dengan mengamati status paparan,
penyakit atau outcome lain secara serentak pada individu-individu dari
suatu populasi pada suatu saat.
Pada disain Cross Sectional mempelajari hubungan penyakit dan
paparan dengan mengamati status paparan, penyakit atau outcome lain,
jadi pada disain ini juga mencoba mengamati hubungan paparan dan
penyakit yang ditimbulkan dengan menggunaakan beberapa kombinasi
paparan.
tidak mengenal adanya dimensi waktu, sehingga mempunyai kelemahan
dalam menjamin bahwa paparan mendahului efek (disease) atau
sebaliknya.
mudah dilakukan dan murah, serta tidak memerlukan waktu follow up.
bermanfaat untuk merumuskan hipotesis hubungan kausal yang akan
diuji dalam studi analitiknya (kohort atau kasus control)

Skema Rancangan Penelitian


Cross Sectional
Populasi
Sampel

Faktor
risiko +
Efek
+

Faktor
risiko Efek -

Efek
+

Efek -

Cross sectional
Penelitian ini berusaha melakukan pemotretan
pada saat penelitian dilakukan
Penelitian bersifat potong lintang (mengamati
paparan dan penyakit secara serentak)
Sehingga resiko suatu penyakit tidak dapat
diketahui dengan sebenarnya
Keadaan resiko penyakit (OR dan RR dapat
terlihat tetapi ukuran yang kurang tepat)

Design cross sectional

Kelebihan : lebih murah, cepat


dilakukan, dalam pelaksanaanya lebih
singkat
Kelemahan : dibanding dengan studi
yang lain relatif lebih lemah

Case Control / Kasus


Kontrol

Kasus Kontrol/case control adalah studi analitik yang menganalisis


hubungan kausal dengan menggunakan logika terbalik, yaitu
menentukan penyakit (outcome) terlebih dahulu kemudian
mengidentifikasi penyebab (faktor risiko).
Riwayat paparan dalam penelitian ini dapat diketahui dari register medis
atau berdasarkan wawancara dari responden penelitian.
Pada desain studi case control kita menentukan disease / penyakitnya
lebih dulu baru menganalisis penyebab atau paparannya (exposure).
Kelemahan dari studi ini adalah ketika responden penelitian sulit
mengingat kembali riwayat paparan yang dialami terutama jika paparan
sudah dilewati selama bertahun-tahun, sehingga dalam penelitian kasus
control sangat rawan recall bias, disamping bias seleksi.
Kelebihan dari studi ini yaitu waktu penelitian relative singkat, murah
dan cocok untuk meneliti penyakit langka dan memiliki periode laten
yang panjang.

Skema Rancangan Penelitian


Case Control

Faktor Risiko
(+)
Faktor Risiko
(-)

Retrospektif

(Matching)

Faktor Risiko
(+)
Faktor Risiko
(+)

EFEK +
(Kasus)

Retrospektif

EFEK (Kontrol)

Penelitian
dimulai

Populasi
(Sampel)

Case control
Penelitian yang coba menyajikan dalam
kerangka retrospektif (mengukur ke arah
belakang)
Penelitian ini menelusuri keadaan di masa lalu
terhadap riwayat dari penyakit
Ukuran yang tepat dalam penelitian ini adalah
OR (Odd Rasio)
Jika mengunakan ukuran resiko relatif kurang
tepat (karena arah dari penelitian menelusuri
ke belakanag )

Kriteria pemilihan kasus

Kriteria diagnosis (kriteria kasus dan


definisi operasional harus dibuat
sejelas-jelasnya)
Populasi sumber kasus (kasus dapat
bersumber dari rumah sakit dan
komunitas)
Jenis data penyakit (kasus merupakan
insidensi atau prevalensi)

Kriteria pemilihan
kontrol

Karakteristik populasi sumber kasus


Keserupaan antara kasus dan kontrol
Pertimbagan praktis dan ekonomis

Case control

Kelebihan : lebih valid jika dibanding


dengan penelitian cross sectional, biaya
relatif murah, waktu relatif singkat.
Kekurangan : bias informasi relatif tinggi

Cohort / Kohor

Studi kohor adalah studi observasional yang mempelajari hubungan


antara paparan dan penyakit dengan memilih dua atau lebih kelompok
studi berdasarkan status paparan kemudian diikuti (di- follow up)
hingga periode tertentu sehingga dapat diidentifikasi dan dihitung
besarnya kejadian penyakit.
Pada disain cohor berdasarkan status paparan ( Exposure) kemudian
diikuti (di- follow up) hingga periode tertentu sehingga dapat
diidentifikasi dan dihitung besarnya kejadian penyakit (Disease)
Apabila periode induksi yaitu kejadian penyakit dapat diamati dalam
waktu yang panjang maka studi kohor rawan terhadap bias penarikan
responden ( banyak drop out dari observasi), perlu dana yang besar
dan waktu yang panjang.
Studi kohor mempunyai kekuatan dalam membuktikan inferensi kausa
dibanding studi observasional lainnya, didapatkan angka kejadian
penyakit (incidence rate) secara langsung, serta cocok untuk meneliti
paparan yang langka.

Skema Rancangan Penelitian


Cohort
Populasi
(Sampel)
EFEK +
Faktor Risiko
(+)

prospektif

EFEK -

Subjek dgn
efek negatif

EFEK +
Faktor Risiko
(-)

Penelitian
dimulai

prospektif

EFEK -

Kohort

Penelitian yang bersifat mengetahui


faktor risiko dari suatu efek paparan
Penelitian yang dapat memprediksi
kejadian suatu penyakit
Penelitian yang dapat menghitung laju
kecepatan dari suatu penyakit yang
diteliti.
Jarang dilakukan

Lajutan Kohort

Sulitnya design kohort dikaitkan dengan


waktu penelitian yang relative lama dan
biaya yang cukup mahal
Banyak subjek penelitian yang droup out
Kesulitan dalam melakukan evaluasi

Kohort

Kelebihan : design penilitan yang relatif


lebih kuat jika dibanding dengan
penelitian-penelitian yang lainya,
Kekurangan : biaya yang dibutuhkan
relatif mahal, membutuhkan waktu yang
lama, kehilangan subjek penelitian relatif
banyak, sulit dalam melakukan evaluasi.

contoh

Suatu penelitian ingin mengetahui beberapa faktor yang mempengaruhi


terjadinya penyakit thypoid pada Anak-anak. Beberapa faktor yang diduga
sebagai faktor risiko terjadinya penyakit Thypoid adalah Kebiasaan jajan
di sekolah dan kebiasaan cuci tangan sebelum makan. Jelaskan
bagaimana penelitian tersebut akan dilakukan dengan desain penelitian
yang berbeda;
1. Case Control
2. Cohor
3. Cross sectional
Untuk memudahkan kita mengunakan symbol E( exposure) dan D
(disease)
Dimana :
D+ : Thypoid
D- : Tidak Thypoid
E+ : Tidak cuci tangan dan jajan
E- : Cuci tangan dan jajan

Variabel & Hipotesis Penelitian

PENGERTIAN VARIABEL

Variabel adalah sifat yang akan diukur atau


diamati yang nilainya bervariasi antara satu
objek ke objek lainnya.
Misalnya: berat badan, tinggi badan, suhu,
motivasi, kinerja bidan, tingkat pendidikan.
Untuk mengamati bayi baru lahir
variabel yang akan diamati adalah berat
badan, panjang badan (nilai ini bervariasi
antara satu bayi dengan bayi lainnya)

Jenis Variabel
1. Variabel Bebas (Independent Variable)
disebut juga variabel prediktor, input,
atau variabel yang mempengaruhi.
merupakan variabel yang menjadi sebab
timbulnya atau berubahnya variabel
dependen (terikat).

Jenis Variabel
2. Variabel Terikat (Dependent Variable)
disebut juga variabel kriteria, respon dan
output (hasil)
merupakan variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat, karena adanya
variabel independen (bebas).
biasanya antara variabel independen
dengan variabel dependen tidak dapat
dipisahkan, karena masing-masing tidak
bisa berdiri sendiri tetapi selalu
berpasangan.

Jenis Variabel
3. Variabel perantara/ antara / penghubung
variabel penghubung ialah variabel yang menjembatani

pengaruh variabel bebas dengan varibel terikat.

4. Variabel pendahulu / confounding


adalah variabel bebas yang berpengaruh pada
variabel tergantung tetapi sekaligus berpengaruh
pada variabel lain sebagai variabel bebas
terhadap variabel tergantung tersebut. Variabel
prakondisi ialah variabel yang keberadaanya
merupakan prasyarat bagi bekerjanya suatu
varibel bebas terhadap variabel tergantung

Contoh Variabel Bebas dan


Terikat
1. Pola makan dan berat badan
Pola makan : Variabel Independen
Berat Badan : Variabel Dependen
2. Jenis Obat dan tingkat kesembuhan
Jenis Obat : Variabel Independen
Tingkat Kesembuhan : V. Dependen

Kerangka Konsep Penelitian


Variabel Bebas

Variabel Terikat

Tingkat Pendidikan
Dukungan keluarga
Lokasi Praktek

Kinerja Bidan

Definisi Operasional
Variabel
Definisi Operasional Variabel adalah
penarikan batasan yang lebih menjelaskan ciriciri spesifik, praktis, riil, yang lebih substantive
dari suatu konsep nyata dalam lingkup obyek
penelitian/obyek yang diteliti.
Tujuannya: agar peneliti dapat mencapai suatu
alat ukur yang yang sesuai dengan hakikat
variabel yang sudah di definisikan konsepnya,
maka peneliti harus memasukkan proses atau
operasionalnya alat ukur yang akan digunakan
untuk kuantifikasi gejala atau variabel yang

HIPOTESIS

Hipotesis berasal dari kata hupo dan


thesis. Hupo artinya sementara/lemah
kebenarannya dan thesis artinya
pernyataan atau teori.
hipotesis berarti pernyataan sementara
yang perlu diuji kebenarannya.
Untuk menguji kebenaran sebuah
hipotesis digunakan pengujian yang
disebut pengujian hipotesis.

Jenis Hipotesis
1. Hipotesis Nol (Ho) = Hipotesis Uji
Hipotesis yang menyatakan tidak ada
perbedaan sesuatu kejadian antara dua
kelompok. Atau hipotesis yang menyatakan
tidak ada hubungan antara variabel satu
dengan variabel yang lain.
Contoh :
Tidak ada perbedaan kinerja bidan antara
mereka yang tamat D1, D3, dan D4 Kebidanan.
Tidak ada hubungan bermakna antara tingkat
pendidikan dengan kinerja bidan

Jenis Hipotesis
2. Hipotesis Alternatif (Ha)
Hipotesis yang menyatakan ada perbedaan
suatu kejadian antara kedua kelompok. Atau
hipotesis yang menyatakan ada hubungan
variabel satu dengan variabel yang lain.
Contoh:
Ada perbedaan bermakna kinerja bidan
antara tamatan D1, D3, dan D4 Kebidanan.
Ada hubungan yang bermakna antara
tingkat pendidikan dengan kinerja bidan

Tugas
Cari 5 judul penelitian (Pustaka atau Internet) yang
sesuai dengan topik yang anda kuasai dan tentukan
1. Judul
2. Masalah
3. Desain
4. Variabel independen dan dependennya
4. Hipotesis
5. Skala pengukuran variabelnya.
6. berapa alfa (derajat kemaknaan)

Perubahan skala data

Skala data dapat dirubah dari skala


pengukuran tertinggi (rasio) ke skala
yang lebih rendah atau sampai skala
terendah (nominal), tp tidak bisa
sebaliknya.
Rasio
Interval
Ordinal
Nominal

Populasi & Sampel

Analisa Data

Univariat
Proporsi / Distribusi Frekuensi

Bivariat
Hubungan/Perbedaan/Pengaruh sesuai

dengan uji korelasi/chi-square/t-test/anova,


dll

TERIMA KASIH UNTUK PERHATIANNYA


MOHON MAAF JIKA ADA KEKURANGAN DLM
PENYAJIAN PRESENTASI INI

SEMOGA
BERMANFAAT UTK
SEMUA
SEKIAN DAN MATURNUWUN

You might also like