Professional Documents
Culture Documents
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini,
mahasiswa mampu mengidentifikasi dan
menjelaskan struktur mikroskopis:
Kelenjar Hipofisis
Kelenjar Tiroid
Kelenjar Paratiroid
Kelenjar Adrenal
Kelenjar Pankreas
Kelenjar Pineal
Pendahuluan
Koordinasi yg harmonis & integrasi semua
jaringan & sistem organ tubuh dilakukan
oleh sistem saraf & sistem endokrin.
Sistem saraf: meneruskan sinyal elektrikkimia.
Sistem endokrin: mensintesis &
melepaskan senyawa kimia sirkulasi
darah mempengaruhi sel target.
Pendahuluan
Kel. ENDOKRIN
Tdk punya duktus.
Langsung
melepaskan
produknya ke dalam
aliran darah & limf
Kel. EKSOKRIN
Punya duktus.
Melepaskan
produknya melalui
duktus ke dalam
permukaan organ
tubuh.
Pendahuluan
Sumber:
Putz, R., & Pabst, R.
(2006). Sobotta atlas der
anatomie des menschen,
Band 1 (22 Auflage).
Pendahuluan
HIPOFISIS
Embriologis:
1. Neurohipofisis (bagian saraf).
Berasal dari evaginasi dasar diensefalon &
tubuh kearah kaudal sbg tangkai tanpa
melepaskan diri dari otak.
2. Adenohipofisis (bagian kelenjar).
Berasal dari penonjolan keluar ektoderm atap
rongga mulut primitif embrio kearah kranial,
membentuk kantung Rathke. Selanjutnya
terjadi konstriksi pd dasar kantung, yg
memisahkan kantung dr rongga mulut.
Sumber:
Putz, R., & Pabst, R.
(2006). Sobotta atlas der
anatomie des menschen,
Band 1 (22 Auflage).
HIPOFISIS
Berbentuk spt buah anggur agak gepeng
P=1 cm; L=1-1,3 cm; T=0,5 cm; W=0,5-0,6 gr.
Bagian hipofisis:
Adenohipofisis (Bagian kelenjar)
Pars distal (bagian anterior)
Pars intermedia
Pars tuberalis (mengitari infundibulum)
Sel Alfa
Sel Beta
Kira2 15%.
Bulat, ovoid, poligonal.
Selnya cenderung lebih besar dari sel alfa.
Protoplasma granula biru kasar.
Dengan Fuchsin aldehide,
Sel yg suka warna fuchsinbirusel d
Sel yg tidak suka warna fuchsinungusel beta
Sel Beta
Neurohipofisis
1. Pars nervosa/prosesus infundibularis
bagian paling ujung dari neurohipofisis.
2. Tangkai neural (infundibulum)
menghubungkan pars nervosa dgn
hipotalamus.
3. Eminensia mediana.
Neurohipofisis
Ujung saraf tidak bermielin.
Sel pituisit ( 25%) bentuk mirip sel glia
astrosit, sitoplasma granula berpigmen.
Badan Hering tampak sbg bercak2
bulat berwarna merah muda homogen.
Neurohipofisis
Mensekresi 2 hormon:
1. Oksitosin, fungsi:
1. Merangsang kontraksi otot polos dari dinding
rahim selama persetubuhan dan kelahiran.
2. Kontraksi sel mioepitel yg mengelilingi alveoli
dan saluran keluar kelenjar mammae selama
menyusui.
Vaskularisasi Hipofisis
A. hipofiseal superior kiri
dan kanan mensuplai
eminensia mediana dan
tangkai neural, di bagian
bawah.
A. hipofisealis inferior kiri
dan kanan terutama
mensuplai neurohipofisis
dan sebagian kecil ke
tangkai.
KELENJAR TIROID
Keistimewaan: menyimpan hormon dalam ruang
ekstraselruang folikel.
Folikel merupakan unit fungsional
kel.tiroidbangunan bulat, ukuran berbedabeda, dinding satu lapis sel epitel kelenjar.
Embriologik: berasal dari pertumbuhan ke
bawah jaringan epitel rongga mulut primitif (lap.
Endoderm).
Mikroskopik:
Tiroid diliputi kapsula jaringan ikat.
Di bawah kapsula terdapat fibroelastis tipis &
berseptamembagi kel dalam lobulus2.
P. darah, limf, saraf, masuk kelenjar melalui septa.
Kel. Tiroid
Kelenjar Tiroid
2.
Fungsi: menghasilkan
kalsitonin menurunkan
kadar kalsium plasma.
Sel parafolikuler/Sel C
(clear cell)
Tdp sendiri/kelompok
kecil.
Terletak diantara sel
epitel folikel atau
dalam kelompok2
diantara folikel.
Lebih besar daripada
epitel folikel,
sitoplasma jernih,
pucat.
Kelenjar Tiroid
Aktifitas kelenjar tiroid:
AKTIF folikel berukuran
kecil, sel2 epitel folikel
tinggi, koloid sedikit,
kosong, mengandung
vakuola2 krn diresorbsi.
INAKTIF ukuran folikel
besar2, sel epitel kuboid
rendah-gepeng, lumen
folikel penuh berisi koloid.
KELENJAR PARATIROID
KELENJAR SUPRARENAL
Sepasang (2 buah) organ berbentuk
piramida gepeng.
P=5 cm; L=3 cm; T=-1 cm, B=+7 gr.
Terdiri dari 2 bagian: korteks dan medula.
Di sebelah luar diliputi oleh kapsula
fibrosa, ada P.darah, saraf, bercabang ke
dalamtrabekula.
Pd korteks tdp 3 zona: Zona glomerulosa,
fasikulata & retikularis.
Zona Glomerulosa
Sel-sel dalam kelompok
berbentuk bola/lengkungan tdk
teratur, dipisahkan oleh
jaringan ikat trabekular halus,
ada sinusoid.
Inti bulat, gepeng, sitoplasma
relatif homogen, sedikit
asidofil, mengandung droplet
lemak.
Fungsi: mensekresi hormon
mineralokortikoiduntuk
mengatur keseimbangan
cairan dan elektrolit tubuh.
Zona Fasikulata
Lapisan yang lebih tebal.
Terdiri dari sel2 lebih besar, inti agak
gelap.
Sel tersusun dalam deretan berjalan
radier, sejajar dengan sinusoid2 yg
lurus & tegak lurus.
Dalam sel kadang tdp inti, sitoplasma
pucat.
Pada 2/3 luar z.fasikulata sel2
dengan tetesan lemak larut pd
pembuatan sediaan spt
busa/spons disebut Spongiosit.
Pada 1/3 dalam, bebas lemak, lebih
basofil.
Fungsi: mensekresi
glukokortikoiduntuk metabolisme
KH, protein, lemak.
Zona Retikularis
Sel2 tersusun tidak teratur
membentuk anyaman
beranastomosis.
Inti gelap.
Pd bagian dekat medula,
sitoplasma mengandung granula
pigmen lipofuchsin yg besar &
banyak.
Fungsi: mensekresi androgen &
estrogen dalam jumlah kecil.
Sel2 korteks tidak menyimpan produk
sekresinya dalam granula,
membuat dan mensekresi hanya
bila diperlukan
Medula Suprarenal
PANKREAS
Pulau Langerhans: diameter 100-200 um,
lbh dari 1 juta pulau.
Sel2 korda dipisahkan oleh kapiler2.
Serat2 retikuler & beberapa fibroblas dari
kapsula tipis mengitari pulau.
4 tipe sel pulau Langerhans, tdk dapat
didiferensiasi masing2 sel dengan
pewarnaan rutin
Pulau Langerhans
Pulau Langerhans tersebar diseluruh Pankreas.
Dgn MC tampak berupa massa bundar tdk
teratur.
Selnya tampak
Tersusun membentuk korda tdk teratur.
Poligonal tdk teratur, inti bundar di tengah.
Sitoplasma dengan HE tampak bergranula.
Kelenjar Pineal 1
Kelenjar Pineal 2
1.
Pinealosit
Inti besar tidak teratur.
Poligonal.
Menghasilkan melatonin & serotonin.
Peran:
Kelenjar Pineal 3
2. Neuroglia
Spt astrosit-basofilik, lebih kecil drpd
pinealosit
Tersebar di antara pinealosit & kapiler
bertingkap.
Daftar Pustaka
Putz, R., & Pabst, R. (2006). Sobotta atlas
der anatomie des menschen, Band 1 (22
Auflage). Elsevier GmbH: Mnchen.
Fawcett, D. W., & Jensh, R. P. (2002).
Bloom & fawcetts concise histology, 2nd
ed. Arnold: London.