You are on page 1of 68

KELENJAR ENDOKRIN

dr. Arlends Chris, M.Si.


Bagian Histologi
UNTAR

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini,
mahasiswa mampu mengidentifikasi dan
menjelaskan struktur mikroskopis:
Kelenjar Hipofisis
Kelenjar Tiroid
Kelenjar Paratiroid
Kelenjar Adrenal
Kelenjar Pankreas
Kelenjar Pineal

Pendahuluan
Koordinasi yg harmonis & integrasi semua
jaringan & sistem organ tubuh dilakukan
oleh sistem saraf & sistem endokrin.
Sistem saraf: meneruskan sinyal elektrikkimia.
Sistem endokrin: mensintesis &
melepaskan senyawa kimia sirkulasi
darah mempengaruhi sel target.

Pendahuluan
Kel. ENDOKRIN
Tdk punya duktus.
Langsung
melepaskan
produknya ke dalam
aliran darah & limf

Kel. EKSOKRIN
Punya duktus.
Melepaskan
produknya melalui
duktus ke dalam
permukaan organ
tubuh.

Hole, Human Anatomy 7 Physiology, 10th ed

Pendahuluan

Jenis2 kel. Endokrin:


Kel. Endokrin organ tersendiri.
Misal: hipofisis, tiroid, paratiroid, pineal, adrenal.
Berupa jaringan endokrin yg terdapat dalam organ
lain.
Misal: pulau Langerhans di pankreas, sel interstitial
Leydig, korpus luteum.
Kel. Khusus berfungsi sebagai endokrin &
eksokrin.
Misal: Hepar, Pankreas, Testis.

Sumber:
Putz, R., & Pabst, R.
(2006). Sobotta atlas der
anatomie des menschen,
Band 1 (22 Auflage).

Pendahuluan

Pembentukan hormon dipengaruhi


rangsangan dari:
Dunia luar.
Sistem saraf.
Hormon dari kelenjar lain.
Zat hasil metabolisme tubuh.

Organ yang dipengaruhi suatu hormon


disebut Target organ.

HIPOFISIS
Embriologis:
1. Neurohipofisis (bagian saraf).
Berasal dari evaginasi dasar diensefalon &
tubuh kearah kaudal sbg tangkai tanpa
melepaskan diri dari otak.
2. Adenohipofisis (bagian kelenjar).
Berasal dari penonjolan keluar ektoderm atap
rongga mulut primitif embrio kearah kranial,
membentuk kantung Rathke. Selanjutnya
terjadi konstriksi pd dasar kantung, yg
memisahkan kantung dr rongga mulut.

Sumber:
Putz, R., & Pabst, R.
(2006). Sobotta atlas der
anatomie des menschen,
Band 1 (22 Auflage).

HIPOFISIS
Berbentuk spt buah anggur agak gepeng
P=1 cm; L=1-1,3 cm; T=0,5 cm; W=0,5-0,6 gr.

Bagian hipofisis:
Adenohipofisis (Bagian kelenjar)
Pars distal (bagian anterior)
Pars intermedia
Pars tuberalis (mengitari infundibulum)

Neurohipofisis (bagian nervosa)


Pars nervosa
Infundibulum
Eminensia mediana

Adenohipofisis: 1.Pars distalis

Meliputi 75% hipofisis


Terbungkus kapsula fibrosa yg padat.
Sel-sel tersusun dalam kelompok2 kecil
beranastomosis yang diikat oleh jaringan ikat
retikuler, tdp sinusoid diantaranya.
Berdasarkan afinitasnya terhadap zat warna,
terbagi dalam 2 golongan:
1. Kromofil (menyukai zat warna)
1. Sel asidofil (sel alfa)
2. Sel basofil (sel beta)

2. Kromofob (tdk menyukai zat warna)

Adenohipofisis: 1.Pars distalis


Pita2 sel dengan kapiler2.
Sel chromophob: warna pucat atau tdk
berwarna, btk bulat hampir tdk bergranula,
ukurannya lebih kecil drpd sel kromofil, fungsi
tdk diketahui.
Sel chromofil:
Sel alfa, asidofil, jmlh byk somatotroph &
mammothrops.
Sel beta, basofil thyrotroph, gonadotroph,
corticotroph.

Sel Alfa

Jumlah kira2 35%


Bentuk: bulat, ovoid
Protoplasma: granula merah kasar tdk rata.
Inti bulat berwarna biru.
Batas sel jelas.
Dgn Malorry azan:
Orange G orangeofil (sel alfa) fungsi STH
Carmine sel carminofil H.prolaktin.

Sel Beta

Kira2 15%.
Bulat, ovoid, poligonal.
Selnya cenderung lebih besar dari sel alfa.
Protoplasma granula biru kasar.
Dengan Fuchsin aldehide,
Sel yg suka warna fuchsinbirusel d
Sel yg tidak suka warna fuchsinungusel beta

Umumnya tersusun dalam kelompokan di


bagian tengah pars distal.

Sel Beta

Dengan mikroskop elektron &


pewarnaan khusus dapat dibedakan 3
macam sel:
Fungsi menghasilkan:
1. Sel gonadotropik.
2. Sel tirotropik.
3. Sel kortikotropik

Sel Kromofob (sel gamma)

Merupakan sel terkecil di pars distalis


Bentuk bulat/poligonal
Sitoplasma sedikit, hampir tidak
mengandung granula sekretoris.
Tidak mengambil zat warna dengan
baik batas sel tdk jelas.
Macam kromofob:
1. Resting cells: bentuk istirahat kromofil.
2. Kromofil yg mengalami degranulasi

Adenohipofisis: 2. Pars Tuberalis


Berbentuk corong yg memeluk
infundibulum.
Banyak mengandung pembuluh darah.
Bentuk sel kuboid, sitoplasma basofil
lemah, granula halus.
Fungsi: mensekresi gonadotropin (FSH &
LH).

Adenohipofisis: 3. Pars Intermedia


Kurang berkembang, 2% hipofisis.
Rudimenter pd manusia, berkembang baik pada
mamalia lain, menghasilkan MSH (melanocyt
stimulating hormone)
Berkembang dari bagian dorsal kantung ratkhe.
Berupa lapisan tipis, terdiri atas sel & vesikel
berisi koloid.
Bentuk sel poligonal, sitoplasma basofil lemah
mengandung granula sekretoris kecil.

Neurohipofisis
1. Pars nervosa/prosesus infundibularis
bagian paling ujung dari neurohipofisis.
2. Tangkai neural (infundibulum)
menghubungkan pars nervosa dgn
hipotalamus.
3. Eminensia mediana.

Neurohipofisis
Ujung saraf tidak bermielin.
Sel pituisit ( 25%) bentuk mirip sel glia
astrosit, sitoplasma granula berpigmen.
Badan Hering tampak sbg bercak2
bulat berwarna merah muda homogen.

Neurohipofisis

Mensekresi 2 hormon:
1. Oksitosin, fungsi:
1. Merangsang kontraksi otot polos dari dinding
rahim selama persetubuhan dan kelahiran.
2. Kontraksi sel mioepitel yg mengelilingi alveoli
dan saluran keluar kelenjar mammae selama
menyusui.

2. Vasopresin/ADH (anti diuretic hormon)

Merangsang kontraksi otot polos pembuluh


darah, menaikkan tekanan darah.

Vaskularisasi Hipofisis
A. hipofiseal superior kiri
dan kanan mensuplai
eminensia mediana dan
tangkai neural, di bagian
bawah.
A. hipofisealis inferior kiri
dan kanan terutama
mensuplai neurohipofisis
dan sebagian kecil ke
tangkai.

KELENJAR TIROID
Keistimewaan: menyimpan hormon dalam ruang
ekstraselruang folikel.
Folikel merupakan unit fungsional
kel.tiroidbangunan bulat, ukuran berbedabeda, dinding satu lapis sel epitel kelenjar.
Embriologik: berasal dari pertumbuhan ke
bawah jaringan epitel rongga mulut primitif (lap.
Endoderm).
Mikroskopik:
Tiroid diliputi kapsula jaringan ikat.
Di bawah kapsula terdapat fibroelastis tipis &
berseptamembagi kel dalam lobulus2.
P. darah, limf, saraf, masuk kelenjar melalui septa.

Sherwood, Human Physiology From


Cells to Systems, 5th ed

Kel. Tiroid

Unsur sel tiroid:


1. Sel epitel folikel
Bentuk sel kuboid, inti bulat/lonjong
ditengah/dibasal.
Sitoplasma basofil, di apikal sitoplasma terdapat
tetesan koloid,tdp mikrovili.
Fungsi: menghasilkan tiroksindisimpan
sebagai koloid di ruang folikel.
Koloidsenyawa glikoprotein yaitu tiroglobulin.

Kelenjar Tiroid
2.
Fungsi: menghasilkan
kalsitonin menurunkan
kadar kalsium plasma.

Sel parafolikuler/Sel C
(clear cell)
Tdp sendiri/kelompok
kecil.
Terletak diantara sel
epitel folikel atau
dalam kelompok2
diantara folikel.
Lebih besar daripada
epitel folikel,
sitoplasma jernih,
pucat.

Kelenjar Tiroid
Aktifitas kelenjar tiroid:
AKTIF folikel berukuran
kecil, sel2 epitel folikel
tinggi, koloid sedikit,
kosong, mengandung
vakuola2 krn diresorbsi.
INAKTIF ukuran folikel
besar2, sel epitel kuboid
rendah-gepeng, lumen
folikel penuh berisi koloid.

KELENJAR PARATIROID

Merupakan kelenjar2 kecil, kecoklatan,


btk lonjong/oval.
Diliputi oleh kapsula jar.ikat tipis, tdp
septa2 halus yg membawa p.darah, limf,
saraf ke dalam jar retikular halus.
2 macam sel kelenjar:
1. Sel Prinsipal/Chief cell.
2. Sel Oksifil.

Paratiroid: 1. Sel Prinsipal


Fungsi: menghasilkan parathormon
Tersusun dalam massa padat diantara kapiler
darah.
Jumlahnya banyak.
Ada 2 jenis:
Berwarna gelap: inti jelas, bulat, sitplasma relatif
sedikit, mengandung granula sekretorik halus,
basofilaktif mensekresi hormon.
Berwarna terang: inti besar, vesikuler, sitoplasma
jernih, pucat, bentuk inaktif

Paratiroid: 2. Sel Oksifil


Fungsi belum jelas.
Sel lebih besar daripada sel prinsipal,
jumlah lebih sedikit.
Terdapat sendiri/berkelompok diantara sel
prinsipal.
Bentuk sel oval/poligonal.
Sitoplasma asidofil, granula halus.

KELENJAR SUPRARENAL
Sepasang (2 buah) organ berbentuk
piramida gepeng.
P=5 cm; L=3 cm; T=-1 cm, B=+7 gr.
Terdiri dari 2 bagian: korteks dan medula.
Di sebelah luar diliputi oleh kapsula
fibrosa, ada P.darah, saraf, bercabang ke
dalamtrabekula.
Pd korteks tdp 3 zona: Zona glomerulosa,
fasikulata & retikularis.

Zona Glomerulosa
Sel-sel dalam kelompok
berbentuk bola/lengkungan tdk
teratur, dipisahkan oleh
jaringan ikat trabekular halus,
ada sinusoid.
Inti bulat, gepeng, sitoplasma
relatif homogen, sedikit
asidofil, mengandung droplet
lemak.
Fungsi: mensekresi hormon
mineralokortikoiduntuk
mengatur keseimbangan
cairan dan elektrolit tubuh.

Zona Fasikulata
Lapisan yang lebih tebal.
Terdiri dari sel2 lebih besar, inti agak
gelap.
Sel tersusun dalam deretan berjalan
radier, sejajar dengan sinusoid2 yg
lurus & tegak lurus.
Dalam sel kadang tdp inti, sitoplasma
pucat.
Pada 2/3 luar z.fasikulata sel2
dengan tetesan lemak larut pd
pembuatan sediaan spt
busa/spons disebut Spongiosit.
Pada 1/3 dalam, bebas lemak, lebih
basofil.
Fungsi: mensekresi
glukokortikoiduntuk metabolisme
KH, protein, lemak.

Zona Retikularis
Sel2 tersusun tidak teratur
membentuk anyaman
beranastomosis.
Inti gelap.
Pd bagian dekat medula,
sitoplasma mengandung granula
pigmen lipofuchsin yg besar &
banyak.
Fungsi: mensekresi androgen &
estrogen dalam jumlah kecil.
Sel2 korteks tidak menyimpan produk
sekresinya dalam granula,
membuat dan mensekresi hanya
bila diperlukan

Medula Suprarenal

Batas korteks & medula tidak jelas.


Sel sekretorik tersusun dalam kelompok
rapat, ada kepiler yg lebar2, venula2.
Tampak lebih basofil dibanding korteks.
Sel utamanya disebut sel kromafin (btk
polihedral/oval, inti besar, vesikuler,
sitoplasma basofil kuat, ada granula
sekret).
Tampak vena medularis yg besar dan
sel2 ganglion ss parasimpatis.
Fungsi: mensekresi adrenalin &
noradrenalin di bawah kontrol
ss.simpatis.
Hormon disimpan dalam granula
sitoplasma dan dilepaskan hanya
sebagai respon terhadap rangsangan
saraf seperti neurotransmiter dari ujung
saraf.

PANKREAS
Pulau Langerhans: diameter 100-200 um,
lbh dari 1 juta pulau.
Sel2 korda dipisahkan oleh kapiler2.
Serat2 retikuler & beberapa fibroblas dari
kapsula tipis mengitari pulau.
4 tipe sel pulau Langerhans, tdk dapat
didiferensiasi masing2 sel dengan
pewarnaan rutin

Pulau Langerhans
Pulau Langerhans tersebar diseluruh Pankreas.
Dgn MC tampak berupa massa bundar tdk
teratur.
Selnya tampak
Tersusun membentuk korda tdk teratur.
Poligonal tdk teratur, inti bundar di tengah.
Sitoplasma dengan HE tampak bergranula.

Diantara selnya terdapat


Banyak pembuluh darah kapiler.
Jaringan ikat dengan sedikit serat retikulin.

4 tipe sel Pulau Langerhans


Sel Beta: terpulas biru, 60-80%, menghasilkan
insulin.
Sel Alfa: kemerahan, lbh besar, diperifer pulau,
-20%, byk terdapat di tepi, menghasilkan
glukagon (meningkatkan gula darah melalui
glukoneogenesis selama puasa)
Sel Delta/gamma: bbrp, menghasilkan
somatostatin (menurunkan glukagon &
melepaskan polipeptida pankreatik)
Sel F/clear cell: bbrp, menghasilkan polipeptida
pankreatik (menurunkan sekresi eksokrin
pankreas & sekresi empedu)

Kelenjar Pineal 1

Btk kerucut, ukuran 8x5 mm


Pd atap ventrikel III.
Diliputi kapsula fibrosa-trabekula/septa.
Terdiri dari 2 macam sel:
1. Pinealosit/sel prinsipal.
2. Neuroglia.
Tersebar diantara jala pleksus vaskular+serat
saraf simpatis.

Kelenjar Pineal 2
1.

Pinealosit
Inti besar tidak teratur.
Poligonal.
Menghasilkan melatonin & serotonin.
Peran:

Mempengaruhi hipotalamus & hipofisis serta


khususnya hormon kelamin.
Mengatur/mengubah aktifitas hipofisis pars nervosa,
sel Leydig, kel paratiroid, kel adrenal.

Kelenjar Pineal 3
2. Neuroglia
Spt astrosit-basofilik, lebih kecil drpd
pinealosit
Tersebar di antara pinealosit & kapiler
bertingkap.

Daftar Pustaka
Putz, R., & Pabst, R. (2006). Sobotta atlas
der anatomie des menschen, Band 1 (22
Auflage). Elsevier GmbH: Mnchen.
Fawcett, D. W., & Jensh, R. P. (2002).
Bloom & fawcetts concise histology, 2nd
ed. Arnold: London.

You might also like