You are on page 1of 30

PENGGUNAAN MULTIMEDIA BLOG UNTUK MENINGKATKAN PEROLEHAN

BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI

KARYA TULIS
Disusun Untuk Memenuhi Syarat Mengikuti Kegiatan
Simposium Guru dan Tenaga Kependidikan 2015

Oleh :

DWI AGUSTINA, S. Hut, M. Pd


NIP. 19690827 2005012 012

SMA NEGERI 3 PONTIANAK


DINAS PENDIDIKAN KOTA PONTIANAK
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2015

ABSTRAK
Agustina, Dwi. 2014. Penggunaan Multimedia Blog Untuk Meningkatkan
Perolehan Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Biologi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan multimedia blog
pembelajaran Sistem Pencernaan Makanan Pada Manusia dapat meningkatkan perolehan
belajar menghubungkan konsep dan meningkatkan motivasi dan minat belajar pada siswa kelas
XI IPA SMA Negeri 3 Pontianak. Untuk mencapai tujuan tersebut, peneliti menggunakan
instrumen dalam bentuk panduan wawancara, lembar observasi, lembar kuesioner, dan
penilaian tes. Instrumen-instrumen tersebut digunakan sebelum, selama, dan setelah
pembelajaran berakhir.
Hasil tes setelah proses pembelajaran menunjukkan nilai rata-rata 85,88. Pengamatan
dengan lembar observasi dan kuesioner menunjukkan bahwa penggunaan multimedia blog
membuat pembelajaran menjadi lebih mudah, menyenangkan, efektif, dan dapat memfasilitasi
siswa dengan beragam tipe belajar.
Berdasarkan data tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa multimedia blog dapat
digunakan untuk membantu pembelajaran terutama meningkatkan perolehan belajar siswa
pada kecakapan menghubungkan konsep dan dapat menjadi sumber belajar untuk belajar lebih
mudah, menyenangkan, mandiri, kapan saja, dan di mana saja. Siswa dapat mengulang
kembali pembelajaran jika ada materi yang belum mereka pahami dengan baik. Ini berarti
multimedia blog dapat meningkatkan motivasi dan minat siswa dalam belajar.

Kata Kunci : multimedia blog, pembelajaran biologi, perolehan belajar

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat
dan karunia-Nya maka karya tulis dengan judul PENGGUNAAN MULTIMEDIA BLOG
UNTUK

MENINGKATKAN

PEROLEHAN

BELAJAR

SISWA

DALAM

PEMBELAJARAN BIOLOGI ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Karya tulis ini
disusun untuk memenuhi syarat mengikuti kegiatan Simposium Guru dan Tenaga
Kependidikan Tahun 2015.
Dalam menyelesaikan karya tulis ini berbagai pihak telah membantu penulis sehingga
kendala dan hambatan yang penulis hadapi dapat teratasi. Karena itu penulis mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, terutama:
1.

Kepala sekolah, rekan-rekan guru, dan siswa SMA Negeri 3 Pontianak yang telah
memberikan bantuan dan dukungan moral kepada penulis selama melakukan penelitian
ini.

2.

Kedua orang tua, suami, dan ananda tercinta yang juga telah memberikan dukungan yang
tak henti-hentinya dengan memberikan keleluasaan waktu yang tak terkira agar penulis
dapat berkarya.
Penulis menyadari bahwa penulisan karya tulis ini masih banyak terdapat kekurangan,

hal ini tidak lain karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki. Demi
perbaikan di masa datang masukan berupa kritik yang bersifat membangun dari semua pihak
sangat penulis harapkan sehingga dapat dirasakan manfaatnya secara langsung, khususnya
dalam pelaksanaan proses belajar mengajar.
Akhirnya penulis berharap semoga karya tulis ini bermanfaat bagi semua pihak.

Pontianak, 10 November 2015


Penulis,

Dwi Agustina, S. Hut, M. Pd

DAFTAR ISI
Halaman

LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................

ABSTRAK ................................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................... iii
DAFTAR ISI.............................................................................................................. iv
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... vi
BAB I

BAB II

PENDAHULUAN .....................................................................................

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................

B. Rumusan Masalah ..............................................................................

C. Tujuan Penelitian ...............................................................................

D. Manfaat Penelitian .............................................................................

E.

Ruang Lingkup Pembahasan..............................................................

KAJIAN TEORI ........................................................................................

A. Belajar dan Pembelajaran ..................................................................

B. Teori Konstruktivisme .......................................................................

C. Media Pembelajaran...........................................................................

D. Multimedia Blog Pembelajaran.........................................................

E. Perolehan Belajar ...............................................................................

1. Ragam Perolehan Belajar ...............................................................

2. Perolehan Kecakapan Menghubungkan Konsep Dalam


Pembelajaran Biologi .................................................................... 10
F. Motivasi dan Minat Belajar ................................................................... 11
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................................... 12
A. Hasil Penelitian .................................................................................. 12
1. Perencanaan Pembelajaran............................................................. 12
2. Pelaksanaan Pembelajaran ............................................................. 12
B. Pembahasan........................................................................................ 18
1. Hasil Observasi .............................................................................. 18
2. Hasil Kuesioner .............................................................................. 18
3. Hasil Tes ......................................................................................... 19
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 20
A. Simpulan ............................................................................................ 20

B. Saran .................................................................................................. 20
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 21
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1

Langkah-Langkah Dalam Pembelajaran ............................................... 12

Tabel 3.2

Pedoman Penskoran .............................................................................. 13

Tabel 3.3

Data Hasil Observasi............................................................................. 15

Tabel 3.4

Data Rekapitulasi Hasil Kuesioner ....................................................... 15

Tabel 3.5

Data Perolehan Belajar Siswa ............................................................... 17

Tabel 3.6

Data Perolehan Belajar Siswa Setelah Mengulang Pembelajaran ........ 17

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembelajaran di era global adalah pembelajaran yang menitikberatkan pada siswa.
Perubahan paradigma pembelajaran dari model konvensional yang berpusat pada guru
(teacher centered) ke model pembelajaran masa kini yang berpusat pada siswa (student
centered) harus mendapat apresiasi dari semua pihak, terutama guru sebagai ujung tombak
dalam kegiatan pembelajaran. Guru tidak hanya mentransfer pengetahuan saja tapi harus
dapat membantu siswa membangun dan mengembangkan dirinya sesuai dengan potensi
yang dimilikinya.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 41 Tahun 2007 tentang
Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah yang merupakan tindak
lanjut dari Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
menyatakan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan guru dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Proses pembelajaran perlu direncanakan,
dilaksanakan, dinilai, dan diawasi agar terlaksana secara efektif dan efisien. Kemudian
dijelaskan juga bahwa proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan dasar dan
menengah harus interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta
didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik.
Untuk memenuhi serta mengimplementasikan amanat Peraturan Pemerintah dan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional seperti disebutkan diatas, maka solusi yang paling
tepat untuk dilaksanakan adalah menerapkan pembelajaran konstruktivistik yang
berlandaskan pada teori belajar konstruktivisme. Teori ini menekankan bahwa peran utama
dalam belajar adalah aktivitas siswa dalam mengkonstruksi pengetahuannya sendiri
sehingga dapat menggunakan pengetahuannya untuk memecahkan masalah dalam
kehidupan sehari-hari. Segala sesuatunya seperti media, peralatan, lingkungan, dan
fasilitas lainnya disediakan untuk membantu pengkonstruksian tersebut. Di sini proses
pembelajaran lebih diutamakan daripada hasil yang diperoleh.
Biologi seperti ilmu sains lainnya juga memiliki konsep-konsep yang sifatnya
abstrak. Konsep-konsep tersebut membuat siswa mengalami kesulitan belajar sehingga
perolehan belajar belum sesuai dengan yang diharapkan. Salah satu konsep yang cukup

sulit diterima siswa adalah konsep Sistem Pencernaan Makanan Pada Manusia. Data pada
tahun pelajaran 2012/2013 menunjukkan bahwa rata-rata jumlah siswa yang kompeten
(memenuhi KKM) setelah dilakukan ulangan pada KD tersebut hanya 8-10 orang dari 32
siswa pada setiap kelasnya. Dari studi pendahuluan diketahui bahwa kesulitan belajar
yang mereka rasakan diantaranya adalah luasnya materi, materi yang bersifat abstrak,
istilah-istilah yang kurang dipahami, bahasa latin yang susah diingat, dan kegiatan
pembelajaran yang kadang monoton karena guru terkesan mengejar materi. Selain itu juga
diketahui bahwa sebagian besar dari mereka belajar biologi dengan cara menghapal,
sehingga pengetahuan yang didapatkan biasanya hanya sebatas mengucapkan pengertian
tanpa tahu maknanya lebih dalam. Jadi mereka belum mengembangkan kemampuan
berpikir yang lain selain informasi verbal, akibatnya ketika siswa dituntut untuk
mendapatkan perolehan belajar yang lebih tinggi misalnya menghubungkan konsep atau
memecahkan masalah, mereka belum mampu untuk mewujudkannya dengan baik.
Keterbatasan media pembelajaran yang digunakan guru juga menjadi kendala bagi
mereka dalam belajar, karena walaupun guru sudah memanfaatkan komputer dalam
pembelajaran, namun belum sepenuhnya dapat membawa mereka mencapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan. Media yang masih sangat minim, sehingga memerlukan
penjelasan seksama (detail) dari guru, membuat ketergantungan pada guru sangat tinggi.
Guru dianggap belum menyampaikan materi pembelajaran jika belum bertatap muka
ataupun berceramah menyajikan pelajaran. Ketergantungan ini menjadi kendala pada saat
guru mempunyai keperluan di mana harus meninggalkan kelas dan tidak memungkinkan
untuk terjadinya interaksi secara langsung.
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen yang diperlukan siswa agar
dapat membangun pengetahuannya sendiri.

Oleh karena itu, media tersebut harus

memiliki kriteria-kriteria tertentu, diantaranya mudah digunakan, menyenangkan, dapat


digunakan untuk belajar mandiri, dan relevan dengan tujuan pembelajaran. Menurut
Asyhar (2012:27) menjelaskan bahwa media memiliki peran dan fungsi strategis yang
secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi motivasi, minat, dan atensi
peserta didik dalam belajar serta mampu memvisualisasikan materi abstrak yang diajarkan
sehingga memudahkan pemahaman peserta didik. Guru sebagai perancang pembelajaran
berkewajiban untuk menyediakan media dengan kriteria-kriteria tersebut. Perancangan
media dapat dilakukan secara profesional dengan berpedoman pada teori-teori, misalnya
teori belajar, teori pembelajaran, teori komunikasi, dan teori-teori lainnya, menggunakan

pendekatan sistem, dan menggunakan model yang sesuai (prosedural, hirarki, ataupun
konseptual).
Salah satu alternatif yang dapat diberikan guru sebagai fasilitator dalam
pembelajaran adalah menggunakan media pembelajaran berbentuk blog pembelajaran.
Selama ini pembelajaran menggunakan blog pembelajaran sudah sering dilakukan guru,
namun memang blog yang dipergunakan merupakan unduhan dari internet, dan bukan
dibuat oleh guru sendiri, padahal yang paling mengetahui karakteristik siswa adalah
gurunya sendiri.
Multimedia blog layak dipertimbangkan untuk dipergunakan dalam pembelajaran
karena memiliki banyak kelebihan, diantaranya : materi bisa tersaji lebih menarik, karena
blog bisa dilengkapi dengan grafis, gambar, video, dan lain-lain, sehingga dapat
memfasilitasi belajar siswa dengan berbagai tipe belajar. Jika pengembangan multimedia
blog dilakukan oleh guru, maka guru dapat dengan mudah melakukan revisi jika sudah
tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya. Selain itu penggunaan blog sebagai media
pembelajaran sekaligus sebagai sumber belajar sedikitnya akan mengubah cara belajar dan
teknik pembelajaran agar tidak monoton sehingga dapat memotivasi siswa dalam
mempelajari materi pelajaran. Blog yang bisa di akses kapan dan dimana saja, membuat
proses pembelajaran menjadi tidak terbatas pada jam belajar efektif yang tersedia di
sekolah, mengingat terbatasnya waktu pembelajaran di sekolah dan keluasan materi yang
harus dipelajari.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik melakukan penelitian dengan
menggunakan multimedia blog yang sudah dikembangkan oleh penulis yaitu di alamat
http://biosmantha.wordpress.com untuk meningkatkan perolehan belajar siswa pada
konsep Sistem Pencernaan Makanan Manusia.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah pada penelitian ini adalah :
Apakah penggunaan multimedia blog dapat meningkatkan perolehan belajar siswa
dalam pembelajaran biologi?. Rumusan tersebut masih bersifat umum, oleh karena itu
diuraikan lagi menjadi beberapa sub masalah, yaitu :
1. Apakah penggunaan multimedia blog pembelajaran Sistem Pencernaan Makanan Pada
Manusia dapat meningkatkan perolehan belajar menghubungkan konsep pada siswa
kelas XI IPA SMA Negeri 3 Pontianak?

2. Apakah penggunaan multimedia blog pembelajaran Sistem Pencernaan Makanan Pada


Manusia dapat meningkatkan motivasi dan minat belajar pada siswa kelas XI IPA
SMA Negeri 3 Pontianak.

C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui apakah penggunaan
multimedia blog dapat meningkatkan perolehan belajar siswa dalam pembelajaran
biologi. Tujuan tersebut masih bersifat umum, oleh karena itu diuraikan lagi menjadi
beberapa sub tujuan, yaitu :
1. Untuk mengetahui apakah penggunaan multimedia blog pembelajaran Sistem
Pencernaan Makanan Pada Manusia dapat meningkatkan perolehan belajar
menghubungkan konsep pada siswa kelas XI IPA SMA Negeri 3 Pontianak.
2. Untuk mengetahui apakah penggunaan multimedia blog pembelajaran Sistem
Pencernaan Makanan Pada Manusia dapat meningkatkan motivasi dan minat belajar
pada siswa kelas XI IPA SMA Negeri 3 Pontianak.

D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari pembelajaran dengan menggunakan multimedia blog pembelajaran
Sistem Pencernaan Makanan Pada Manusia ini, antara lain :
1. Bagi Siswa
a. Meningkatkan perolehan belajar siswa.
b. Meningkatkan motivasi dan minat siswa dalam pembelajaran.
c. Menjadi sumber belajar untuk belajar lebih mudah, menyenangkan, mandiri, kapan
saja, dan di mana saja.
2. Bagi Guru
a. Membangkitkan motivasi dan minat siswa yang akhirnya berdampak pada perolehan
belajar siswa, terutama perolehan kecakapan menghubungkan konsep.
b. Memanfaatkan multimedia ini untuk sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran.

E. Ruang Lingkup Pembahasan


Berdasarkan latar belakang di atas, ruang lingkup pembahasan pada penelitian ini
mencakup :
1. Penggunaan Multimedia Blog Pembelajaran

Penggunaan multimedia blog pembelajaran adalah proses menggunakan


multimedia blog dalam pembelajaran untuk meningkatkan perolehan belajar konsep
pada Sistem Pencernaan Makanan Pada Manusia.
2. Pembelajaran Biologi
Biologi adalah ilmu yang mempelajari sejumlah fenomena makhluk hidup
pada setiap tingkat organisasi kehidupan. Salah satu kompetensi dasar yang harus
dikuasai siswa adalah menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses
serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan pada
manusia dan hewan (misalnya ruminansia).
Dalam penelitian ini, konsep yang dibahas hanya Pencernaan Makanan Pada
Manusia, meliputi keterkaitan struktur, fungsi, proses, dan kelainan/penyakit yang
dapat terjadi.
3. Perolehan Belajar Menghubungkan Konsep
Perolehan belajar adalah tingkat penguasaan yang dicapai oleh siswa setelah
mengikuti pembelajaran. Ini dapat dilihat dari performasinya dalam keterampilan
intelektual, informasi verbal, strategi kognitif, keterampilan motorik, dan sikap.
Perolehan belajar pada penelitian ini menekankan pada perolehan kecakapan
menghubungkan konsep yang dapat digunakan untuk pemecahan masalah dalam
kehidupan sehari-hari.
4. Motivasi Belajar
Motivasi adalah dorongan yang timbul pada seseorang untuk melakukan
sesuatu agar tercapainya suatu tujuan tertentu.

Motivasi pada penelitian ini

menekankan pada peningkatan motivasi belajar yang timbul pada siswa untuk
melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan multimedia blog sehingga
dapat berdampak pada peningkatan perolehan belajar menghubungkan konsep pada
Sistem Pencernaan Makanan Manusia.
5. Minat Belajar
Minat adalah pemusatan perhatian terhadap suatu objek karena ada perasaan
senang. Pada penelitian ini diharapkan terjadinya peningkatan minat belajar pada
siswa karena didahului

perasaan senang dalam belajar dengan menggunakan

multimedia blog pembelajaran sehingga dapat berdampak pada peningkatan


perolehan belajar menghubungkan
Manusia.

konsep pada Sistem Pencernaan Makanan

BAB II
KAJIAN TEORI

A. Belajar dan Pembelajaran


Menurut Gagne (1990:3) belajar adalah perubahan dalam disposisi manusia atau
kapabilitas yang berlangsung selama satu masa waktu dan tidak semata-mata disebabkan
oleh proses pertumbuhan. Proses belajar yang terjadi dalam diri seseorang dipengaruhi
oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Miarso (2011:550) menegaskan
terdapat empat rujukan yang terkandung dalam definisi belajar, yaitu :
1. Adanya perubahan atau kemampuan baru
2. Perubahan atau kemampuan baru itu tidak berlangsung sesaat, melainkan menetap dan
dapat disimpan.
3. Perubahan atau kemampuan baru itu terjadi karena adanya usaha.
4. Perubahan atau kemampuan baru itu tidak hanya timbul karena faktor pertumbuhan.
Dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 20 pembelajaran
didefinisikan sebagai proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar. Selanjutnya Miarso (2011:545) memaknai pembelajaran
sebagai suatu usaha yang disengaja, bertujuan, dan terkendali agar orang lain belajar atau
terjadi perubahan yang relatif menetap pada diri orang lain.

Usaha tersebut dapat

dilakukan oleh seseorang atau suatu tim (terdiri dari ahli media dan ahli materi ajaran
tertentu) yang memiliki kemampuan dan kompetensi dalam merancang dan atau
mengembangkan sumber belajar yang diperlukan.
Dari pengertian belajar di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses
atau kegiatan yang dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal dengan menitikberatkan
pada pengalaman langsung untuk menghasilkan perubahan perilaku ke arah peningkatan
kemampuan atau kompetensi diri. Sedangkan pembelajaran adalah proses interaksi antara
guru, siswa, dan sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar agar terjadi perubahan
yang relatif menetap pada diri orang yang belajar.

B. Teori Belajar Konstruktivistik


Dijelaskan oleh Mayer dalam (Reigeluth, 1999:143-146) bahwa konstruktivistik
membahas tentang bagaimana seseorang membangun pengetahuannya secara mandiri
(constructivist learning occurs when learners actively create their own knowledge by

trying to make sense out of material that is a presented to them). Menurut teori ini,
terdapat tiga jenis hasil belajar, yaitu :
1.

No learning; hasil belajar bersifat miskin dengan pemahaman atau retensi dan transfer.

2.

Rote learning; dalam kondisi ini siswa hanya mampu mengingat informasi-informasi
penting dari pembelajaran, tetapi tidak bisa membentuk sebagai unjuk kerja dalam
menerapkan informasi tersebut dalam memecahkan masalah-masalah baru yang
dihadapi.

3.

Konstructivist learning; dapat menampilkan unjuk kerja retensi dan transfer.


Menurut Asyhar (2012:15) bahwa pembelajaran konstruktivistik menuntut siswa

agar mampu mengembangkan pengetahuan sendiri, belajar mandiri, sedangkan guru


berperan sebagai fasilitator, mediator, dan manajer dari proses pembelajaran. Untuk itu,
guru harus memiliki wawasan pengetahuan yang luas, mampu memanfaatkan teknologi
modern, dan potensi lingkungan sekitar, baik proses alamiah maupun sosial untuk
dijadikan sumber belajar dan media pembelajaran, di samping bahan-bahan yang tersedia
di pustaka. Dalam hal ini dibutuhkan para pendidik dan guru yang profesional, terampil,
dan kreatif dalam menggunakan dan mengembangkan media pembelajaran.
Dari beberapa pandangan di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang
mengacu pada teori belajar konstruktivistik dilakukan dengan memfasilitasi siswa agar
memperoleh pengalaman belajar yang dapat digunakan untuk membangun makna
terhadap pengetahuan yang sedang dipelajari, dan itu dapat dilakukan guru dengan
menyediakan media pembelajaran yang sesuai.

C. Media Pembelajaran
Merujuk pada pengertian yang dikemukakan oleh The Association for Educational
Communication and Technology (AECT, 1977) Asyhar (2012:8) menjelaskan bahwa
media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan atau menyalurkan
pesan dari suatu sumber secara terencana, sehingga terjadi lingkungan belajar yang
kondusif di mana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif.
Media pembelajaran yang baik adalah media yang dapat merangsang sebanyakbanyaknya indera pebelajar. Media pembelajaran berbeda dengan media pengajaran.
Berikut adalah karakteristik dari media pengajaran dan media pembelajaran menurut
Ibrahim (2011:100) :
1.

Karakteristik Media Pengajaran


a.

Digunakan oleh guru

2.

b.

Fungsinya untuk memudahkan guru mengajar

c.

Kontrol penggunaan media ada pada guru

Karakteristik Media Pembelajaran


a.

Digunakan oleh pebelajar

b.

Fungsinya sebagai sumber belajar

c.

Dirancang untuk pembelajaran mandiri tanpa ketergantungan dengan guru (self


instruction)

d.

Kontrol penggunaan ada pada pebelajar

e.

Memuat seluruh komponen pembelajaran

Selanjutnya mengenai kriteria pemilihan media pembelajaran yang baik, menurut


Arsyad (2011:75) menyatakan kriteria pemilihan media bersumber dari konsep bahwa
media merupakan bagian dari sistem instruksional secara keseluruhan. Oleh karena itu,
ada beberapa kriteria yang patut diperhatikan dalam memilih media :
1.

Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

2.

Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip, atau
generalisasi

3.

Praktis, luwes, dan bertahan

4.

Guru terampil menggunakannya

5.

Pengelompokan sasaran

6.

Mutu teknis
Dari beberapa uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa media pembelajaran

adalah alat yang dapat membantu pembelajaran sehingga pesan yang ingin disampaikan
oleh komunikator dalam hal ini adalah guru dapat diterima dengan semestinya oleh
penerima pesan (komunikan), yaitu siswa.

D. Multimedia Blog Pembelajaran


Saat ini, blog telah dimanfaatkan dalam bidang pendidikan. Misalnya siswa dapat
menggunakan fasilitas untuk berbagi informasi termasuk bahan untuk belajar. Mulyana
(2011:1) menyatakan bahwa blog berfungsi sebagai catatan harian atau tempat
merefleksikan pandangan- pandangan penulisnya tentang berbagai macam topik yang
terjadi. Fasilitas ini dapat dimanfaatkan oleh guru atau dosen untuk mempublish bahan
ajarnya ke internet supaya dapat diakses oleh semua orang di dunia, sehingga
meningkatkan kapasitas dan kapabilitas seorang guru atau dosen.
Adapun manfaat blog menurut Indrawati (2012:2) adalah :

1. Media belajar interaktif.


2. Media untuk menyimpan file.
3. Media berbagi (usul, komentar, dll).
4. Media untuk menulis.
5. Media untuk mendapatkan informasi.
6. Sarana berdiskusi.
7. Media berkreativitas.
Untuk blog yang dipergunakan sebagai sumber belajar, pengembangannya
diserahkan pada kemampuan guru masing-masing. Namun yang perlu diingat adalah
bahwa pengembangan multimedia blog ini harus berpedoman pada desain pembelajaran
yang sudah dibuat. Oleh karena itu penting bagi guru sebagai pengembang media
pembelajaran menguasai teknologi dengan baik, karena tuntutan pembelajaran masa kini
memerlukan guru-guru yang kreatif dan inovatif agar sejalan dengan perkembangan ilmu
dan teknologi yang semakin pesat.

E. Perolehan Belajar
1.

Ragam Perolehan Belajar


Reigeluth (1983:81) menyatakan bahwa Gagne membedakan perolehan belajar
dalam lima kategori, yaitu : verbal information, intellectual skills, cognitive strategies,
attitude, and motor skills. Perolehan ini sebenarnya tidak berbeda dengan perolehan
belajar yang dikemukakan oleh Bloom, yaitu domain kognitif, afektif, dan
psikomotorik, karena verbal information, intellectual skills, dan cognitive strategies
dimasukkan dalam domain kognitif, attitude sama dengan domain afektif, dan motor
skill sama dengan domain psikomotorik. Berikut adalah domain (dimensi) kecakapan
hasil belajar menurut Gagne.
a. Informasi Verbal
Mempelajari

informasi

verbal

dapat

ditunjukkan

dengan

kemampuan

mengatakan/menyebutkan informasi itu dalam kalimat atau ungkapan yang


bermakna.
b. Keterampilan Intelektual
Keterampilan intelektual erat hubungannya dengan pengetahuan tentang
bagaimana melakukan suatu pekerjaan. Keterampilan intelektual ini dapat
disubkategorikan lebih lanjut menjadi :
1) Kemampuan untuk membedakan

2) Kemampuan menguasai konsep


3) Kemampuan menguasai prinsip
4) Kemampuan untuk memecahkan masalah
c. Strategi Kognitif
Strategi kognitif adalah kemampuan untuk mengatur tingkah laku seseorang dalam
berinteraksi dengan lingkungannya.
d. Sikap
Sikap erat hubungannya dengan tingkah laku dalam arti yang mempengaruhi
penampilan.
e. Keterampilan Motorik
Dengan mempelajari keterampilan motorik ini diharapkan seseorang dapat
melakukan suatu pekerjaan yang berhubungan dengan otot/anggota badan, secara
tepat, lancar, akurat dan luwes/lentur tidak kaku atau terputus-putus.
Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa perolehan belajar merupakan sesuatu
yang dihasilkan dari proses belajar.

Perolehan belajar tersebut beraneka-ragam

tergantung dari tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, dimulai dari tingkat yang
sederhana yaitu informasi verbal sampai tingkat kompleks yaitu kemampuan untuk
memecahkan masalah.
2.

Perolehan Kecakapan Menghubungkan Konsep Dalam Pembelajaran Biologi


Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 tahun 2006, Biologi
sebagai salah satu bidang IPA menyediakan berbagai pengalaman belajar untuk
memahami konsep dan proses sains. Keterampilan proses ini meliputi keterampilan
mengamati, mengajukan hipotesis, menggunakan alat dan bahan secara baik dan benar
dengan selalu mempertimbangkan keamanan dan keselamatan kerja, mengajukan
pertanyaan, menggolongkan dan menafsirkan data, serta mengkomunikasikan hasil
temuan secara lisan atau tertulis, menggali dan memilah informasi faktual yang
relevan untuk menguji gagasan-gagasan atau memecahkan masalah sehari-hari.
Berkaitan dengan keterampilan yang harus dimiliki siswa seperti yang
diuraikan di atas, dalam pembelajaran biologi, siswa perlu dimotivasi/dibimbing
untuk mewujudkan perolehan belajar seperti yang digambarkan dalam taksonomi
Gagne. Salah satu kecakapan yang dapat dikembangkan dalam diri siswa adalah
kecakapan menghubungkan konsep. Kecakapan ini merupakan bagian dari kecakapan
intelektual yang masuk dalam domain kognitif. Kecakapan ini dapat mengembangkan

kecakapan berpikir dan lebih lanjut dapat digunakan untuk pemecahan masalah dalam
kehidupan sehari-hari.

F. Motivasi dan Minat Belajar Siswa


Motivasi berasal dari kata motif yang berarti dorongan atau rangsangan atau
daya penggerak yang ada dalam diri seseorang. Menurut Sardiman (2008:75), motivasi
adalah keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar,
yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada
kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.
Orang yang termotivasi dalam belajar, dapat dilihat dari ciri-cirinya, seperti yang
diungkapkan oleh Uno (2008:23) menjelaskan ciri-ciri motivasi belajar :
1.

Adanya hasrat dan keinginan berhasil

2.

Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar

3.

Adanya harapan dan cita-cita masa depan

4.

Adanya penghargaan dalam belajar

5.

Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar

6.

Adanya lingkungan belajar yang kondusif.


Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah dorongan yang

timbul untuk melakukan kegiatan pembelajaran di mana dorongan tersebut dapat berasal
dari dalam diri siswa ataupun dari luar sehingga tujuan yang diinginkan dapat tercapai.
Menurut Slameto (2003:2) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan
pada suatu alat atau aktifitas tanpa ada yang menyuruh. Minat belajar pada dasarnya
adalah penerimaan akan adanya suatu hubungan antara diri sendiri dengan di luar diri
sendiri. Siswa yang menaruh minat pada belajar akan menerima materi yang telah
disampaikan oleh gurunya dan mencari berbagai literatur pelajaran tanpa adanya paksaan
dari siapapun. Selanjutnya menurut Widya (2006:19) minat belajar siswa merupakan rasa
suka dan ketertarikan pada aktifitas belajar antara lain membaca, menulis, serta tugas
praktek, tanpa ada yang menyuruh.
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa minat belajar siswa
adalah timbulnya rasa suka pada pelajaran sehingga menyebabkan siswa belajar tanpa
paksaan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Penelitian dimulai dengan melakukan beberapa kegiatan, yaitu :
1.

Perencanaan Pembelajaran
Pada tahap ini, guru menyiapkan :
a. Panduan Wawancara
Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan dalam studi pendahuluan untuk
mengetahui permasalahan dalam proses pembelajaran.
b. Skenario Pembelajaran
Skenario pembelajaran dibuat dalam format RPP (Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran) sesuai dengan KTSP 2006. RPP yang dibuat hanya untuk 1 kali
pertemuan dengan alokasi waktu 3 x 45 menit. Pengetahuan prasyarat untuk
melakukan pembelajaran adalah siswa harus menguasai materi kandungan zat-zat
yang terdapat dalam makanan, karena materi yang akan disampaikan dengan
menggunakan multimedia blog pembelajaran ini adalah organ-organ pencernaan
makanan, mekanisme pencernaan makanan, dan kelainan/penyakit yang
berhubungan dengan pencernaan makanan.
c. Lembar Observasi dan Lembar Kuesioner
Lembar observasi dan lembar kuesioner yang dibuat bertujuan untuk mengukur
tingkat keaktifan dan minat siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan
multimedia blog pembelajaran.
d. Revisi multimedia blog yang disesuaikan dengan skenario pembelajaran.

2.

Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran dilakukan di laboratorium komputer SMA Negeri 3
Pontianak. Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan pembelajaran adalah sesuai
RPP yang dibuat.
Tabel 3. 1. Langkah-Langkah Dalam Pembelajaran
No.
A.

Kegiatan Belajar
Kegiatan Awal
1. Guru mengecek kehadiran dan kesiapan siswa mengikuti
pelajaran.

Waktu
(menit)
10 menit

B.

C.

2. Guru memeriksa kesiapan ruang, alat, dan media


pembelajaran.
3. Apersepsi dan motivasi
Organ-organ apakah yang berhubungan dengan sistem
pencernaan makanan?
Organ-organ apa saja yang dilewati makanan sampai
dikeluarkan melalui anus?
Apakah yang terjadi jika kalian kurang makan-makanan
berserat atau kurang mengkonsumsi air putih?
4. Guru menyampaikan Kompetensi Dasar, Indikator dan
Tujuan Pembelajaran
Kegiatan Inti
90 menit
1.Eksplorasi
Guru menampilkan video jalannya makanan yang dimulai
dari mulut dan berakhir di anus.
Siswa mencermati dan melakukan kajian literatur untuk
mengetahui sistem pencernaan makanan pada manusia.
Guru melakukan tanya jawab untuk menggali pemahaman
siswa tentang materi yang disampaikan.
Siswa mencatat sendiri dalam bentuk resume.
2. Elaborasi
Dengan panduan guru siswa membuka blog pembelajaran
dengan alamat http://biosmantha.wordpress.com
Siswa mengerjakan Tugas Belajar dalam bentuk pilihan
ganda 1 s.d. 10 sesuai petunjuk di blog pembelajaran.
Setelah semua siswa dapat menyelesaikan Tugas Belajar,
guru melakukan tanya jawab pada siswa untuk mengecek
pemahaman siswa terhadap materi yang ada dalam
multimedia blog pembelajaran.
3. Konfirmasi
Guru menjelaskan kembali materi dengan menyajikan
presentasi dan memberikan perluasan materi.
Kegiatan Akhir
35 menit
1. Guru membimbing siswa membuat kesimpulan dari kegiatan
yang telah dilakukan.
2. Guru meminta siswa mengerjakan post test yang ada di Tugas
Belajar 11.
3. Guru memberi tugas pada siswa untuk dikerjakan di rumah,
yaitu membuat resume pembelajaran pada hari itu.

Untuk soal tes pada Tugas Belajar 11 diperlukan pedoman penskoran untuk
mengetahui nilai yang diperoleh setelah pembelajaran. Pedoman penskoran untuk
perolehan kecakapan menghubungkan konsep pada materi Pencernaan Makanan
Manusia dapat dilihat di bawah ini.

Tabel 3.2. Pedoman Penskoran


No.
1.

2.

3.

Jawaban
Makanan masuk ke rongga mulut dikunyah oleh gigi
dibolak-balik lidah dicampur dengan enzim amilase yang
dihasilkan kelenjar ludah kerongkongan lambung
dicerna oleh HCl/pepsin/renin/lipase/gastrin duodenum
dicampur dengan getah pankreas dan cairan empedu
jejenum dibantu enzim laktase/dipeptidase/enterokinase/
maltase/disakarase/sukrase/lipase/peptidase ileum terjadi
penyerapan sari makanan usus besar terjadi penyerapan
air rektum anus.
- Penyakit
Maag/konstipasi/kolik/parotitis, dll. (terdapat salah satu
penyakit yang ditulis di sini).
- Penyebab
Produksi HCl yang berlebihan/kurang makanan
berserat/makanan pedas atau alkohol/infeksi virus (terdapat
salah satu penyebab yang ditulis di sini).
- Cara menghindari/menanggulangi
Makan teratur/konsumsi makanan berserat/hindari cabe
dan alkohol/pemberian vaksinasi (terdapat salah satu cara
menghindari/menanggulangi penyakit yang di tulis di sini).
Ya, berdampak bagi kesehatan tubuh karena dapat
menyebabkan penyakit, misalnya obesitas, jantung koroner,
kanker, dll. Makanan cepat saji umumnya memiliki tampilan
yang menarik dan praktis, namun tidak memiliki kandungan
gizi yang cukup. Bahkan bisa saja makanan tersebut terbuat
dari bahan-bahan yang mengandung zat aditif yang tidak
alami/bahan-bahan kimia berbahaya, seperti formalin dan
boraks (terdapat salah satu pilihan).
Saran
(jawaban dengan kalimat bebas sesuai dengan
pertanyaan), misalnya :
Kurangi/hindari makanan cepat saji dan konsumsi makanan
alami yang diolah dengan higienis. Luangkan waktu untuk
membuat makanan dengan bahan-bahan alami demi terjaganya
kesehatan tubuh (boleh dengan kata-kata lain)
Skor total

Nilai akhir =

Skor

17

25

Skor yang diperoleh x 100


Skor Total

Pelaksanaan pembelajaran berlangsung dengan tertib dan lancar. Selama


pelaksanaan pembelajaran dilakukan pengamatan oleh observer dengan menggunakan
lembar observasi untuk mengukur tingkat keaktifan dan minat siswa dalam

pembelajaran. Observasi dilakukan oleh tiga orang observer yaitu, FM, ED, dan RS.
Berikut adalah hasil observasi yang disajikan dalam bentuk tabel.
Tabel 3.3. Data Hasil Observasi
O1
No.

Kriteria

1.
2.
3.
4.
5.

Memahami cara mengoperasikan multimedia


Antusias mengikuti pembelajaran
Suasana menyenangkan dalam pembelajaran
Tidak mengalami kesulitan dalam pembelajaran
Dapat belajar secara mandiri
Tidak putus asa ketika salah menjawab
6.
pertanyaan dalam tugas belajar
7.
Bersemangat untuk menyelesaikan tugas belajar
Keterangan :
O1
: Observer satu (Kepala Sekolah, FM)
O2
: Observer dua (Guru Biologi, ED)
O3
: Observer tiga (Guru Biologi, RS)
Y
: Jawaban Ya
T
: Jawaban Tidak

O2

O3
Y

Setelah pembelajaran berakhir, guru menyebarkan lembar kuesioner untuk


mengetahui apakah multimedia blog membuat siswa belajar dengan mudah dan
menyenangkan.
Tabel 3. 4. Data Rekapitulasi Hasil Kuesioner
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Pertanyaan
Apakah multimedia ini mudah untuk digunakan?
Apakah petunjuk penggunaan memudahkan anda
dalam belajar?
Apakah anda dapat belajar secara mandiri dengan
menggunakan multimedia ini?
Apakah interaktivitas multimedia memudahkan
anda dalam belajar?
Apakah materi dapat dengan mudah anda pahami?
Apakah media ini menarik minat anda untuk terus
belajar sampai benar-benar paham?
Apakah anda dapat menyelesaikan tugas belajar
dengan baik?
Apakah tampilannya menarik?
Apakah narasi cukup jelas untuk dipahami?

Jawaban
Ya
32

Tidak
0

32

32

32

32

32

32

31
32

1
0

10.
11.

Apakah musik mendukung suasana belajar?


Apakah animasi memperjelas materi?
Apakah tata bahasa yang digunakan mudah
dipahami?

12.

Apakah anda lebih senang jika belajar dengan


menggunakan multimedia ini dibandingkan dengan
media lainnya?

13.

29
32

3
0

32

32

Keterangan :
Angka dalam kolom jawaban menunjukkan jumlah siswa yang menjawab.
Adapun hasil test belajar setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan
multimedia blog adalah sebagai berikut :
Tabel 3.5. Data Perolehan Belajar Siswa
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.

Nama
Ade Veronika Yolanda
Ahmad Nur Arief
Ajeng Pridya Kharisma Purry
Andi Novandi
Barita Riana Sitorus
Bima Bryan Adam
Dea Pradita
Della Yuliani
Dewi Maharani
Dian Yulianta Manurung
Elsa Wanda Nurmalasari
Fabiola
Karmila Yusnitha
Laras Kinasih
Luthfia Justisia Loebis
M. Mirza Saputra
M.Tri Wardana
Mariani Muslimah
Maulydiana Septiani
Muhammad Fajri Saparianto
Muhammad Maurid Julifar Harahap
Mutiara Putri Nikita Lubis
Nabila Muthia Ayu
Nicolas Samuel Panggabean

Nilai
82
82
58
82
82
92
82
92
86
94
96
90
72
78
92
80
90
92
76
84
90
88
94
96

25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.

Nisa Alyananda Ritonga


Reza Palupi
Rina Hifdzul Rahmi
Riri Sulistiani
Rizki Amalia Putri
Sri Wahyuni
Venti Ardini
Zhekina Glory Irenaningtyas Baye

92
94
82
78
70
94
88
100

Data tersebut memperlihatkan bahwa sebagian besar siswa dapat menyelesaikan


soal post test dengan baik. Hanya terdapat satu siswa yang mendapatkan nilai sangat
rendah, yaitu APK dengan nilai 58. Pada siswa yang mendapatkan nilai di bawah 80
diminta untuk mengulang kembali pembelajaran dengan menggunakan multimedia
blog di rumah dan mengumpulkan tugas belajar untuk diberikan penilaian, sehingga
diketahui perolehan belajar yang mereka dapatkan. Berikut adalah nilai yang
diperoleh setelah siswa melakukan kegiatan pembelajaran di rumah.
Tabel 3.6. Data Perolehan Belajar Setelah Mengulang Pembelajaran
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Nama
Ajeng Pridya Kharisma Purry
Karmila Yusnitha
Laras Kinasih
Maulydiana Septiani
Riri Sulistiani
Rizki Amalia Putri

Nilai
96
88
100
92
92
100

B. Pembahasan
Sesuai dengan tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah
penggunaan multimedia blog pembelajaran Sistem Pencernaan Makanan Pada Manusia
dapat meningkatkan motivasi dan minat belajar sehingga akan berdampak pada
meningkatnya perolehan belajar menghubungkan konsep pada siswa kelas XI IPA SMA
Negeri 3 Pontianak, maka berdasarkan data yang diperoleh, peneliti akan membahasnya
satu persatu.
1. Hasil Observasi
Observasi bertujuan mengetahui perilaku siswa dalam dalam pembelajaran
dengan menggunakan multimedia blog. Dari pengamatan yang dilakukan terlihat

bahwa siswa sangat bersemangat mengikuti kegiatan pembelajaran yang juga


berlangsung dalam suasana santai. Kegiatan pembelajaran yang berbeda dari biasanya
membuat banyak wajah terlihat lebih ceria. Peneliti juga merasakan bahwa sebagai
guru tidak perlu panjang lebar menjelaskan di depan kelas yang menguras banyak
energi seperti pembelajaran pada hari-hari biasa.
Ketertarikan observer dapat dilihat dari komentar dan saran yang diberikan dalam
lembar observasi.

Di bawah ini adalah komentar dan saran dari masing-masing

observer :
a.

Observer satu (FM) :


Media sangat baik sehingga siswa termotivasi dan antusias. Usahakan
dikembangkan untuk materi lain.

b.

Observer dua (ED) :


Cukup baik dan menarik.

c.

Observer tiga (RS) :


Sangat baik karena bisa digunakan kapan saja dan di mana saja, dan tugas-tugas
sesuai dengan tujuan pembelajaran. Sebaiknya dikembangkan juga untuk materi
biologi lainnya.

2. Hasil Kuesioner
Dari hasil kuesioner dapat dilihat bahwa sebagian besar siswa tidak mengalami
masalah dalam menggunakan multimedia blog pembelajaran. Memang masih terdapat
beberapa jawaban tidak, tapi secara keseluruhan menunjukkan bahwa blog dapat
diterima untuk digunakan dalam pembelajaran. Selain itu juga terdapat banyak
komentar dan saran yang diberikan siswa. Sebagian besar komentar mengatakan bahwa
multimedia membantu dalam kegiatan pembelajaran, menyenangkan, bisa belajar di
mana saja dan kapan saja. Sedangkan untuk saran, yang paling banyak adalah agar
materi-materi lainnya juga dibuat seperti ini dengan tampilan yang lebih menarik lagi
dan pilihan lagu yang lebih bervariasi.
Namun sehubungan dengan koneksi internet yang agak lambat pada beberapa
pebelajar, terdapat tiga siswa yang menuliskan komentarnya. Berikut salah satu
komentar dari siswa, yaitu EWN :
Dengan menggunakan multimedia, pembelajaran menjadi lebih seru dan menarik
dibandingkan dengan sistem pembelajaran yang biasa. Tapi lebih tingkatkan di sarana
seperti internet yang cepat. Selain itu juga terdapat satu komentar yang dituliskan
siswa, yaitu MM sehubungan dengan pembelajaran yang terkoneksi ke internet ini.

Komentarnya adalah sebagai berikut : Media blog sangat mendukung dalam proses
belajar. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan ada beberapa siswa yang tidak dapat
mengaksesnya karena ada beberapa hal, terkecuali mengaksesnya di laboratorium
komputer. Komentar-komentar tersebut memberikan masukan pada peneliti bahwa
memang harus didiperhatikan dengan sungguh-sungguh segala hal yang berhubungan
dengan sarana dan prasarana jika ingin melakukan pembelajaran dengan menggunakan
multimedia seperti blog pembelajaran ini.
3. Hasil Tes
Hasil tes menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan multimedia
blog sudah dapat membantu siswa menghubungkan konsep pada materi Sistem
Pencernaan Makanan Pada Manusia, dan hal itu teramati dari nilai rata-rata yang
diperoleh siswa, yaitu 85,88. Walaupun terdapat beberapa siswa yang melakukan
pembelajaran sebanyak dua kali baru bisa menyelesaikan tugas belajar dengan baik,
namun menurut peneliti ini bukanlah kegagalan dalam penelitian, karena multimedia
ini dikembangkan untuk pembelajaran mandiri, sehingga siswa dapat belajar di mana
saja dan kapan saja, jadi siswa yang belum memahami dengan baik dapat mengulang
pembelajaran kembali tanpa harus terikat dengan ruang dan waktu.

Berdasarkan analisis data di atas, secara keseluruhan dikatakan bahwa penggunaan


multimedia blog sangat membantu siswa dalam pembelajaran, membuat siswa senang dan
termotivasi dalam belajar karena mendapatkan pengalaman baru. Multimedia blog juga
dapat memfasilitasi siswa dengan tipe belajar yang berbeda-beda, karena blog yang
dikembangkan guru dirancang dengan memperhatikan kebutuhan siswa sesuai tipe
belajarnya. Sehingga siswa dengan tipe belajar visual, audio, maupun kinestetik dapat
melakukan pembelajaran sesuai keinginan mereka.
Selanjutnya dapat dikatakan juga bahwa perolehan belajar yang teramati melalui
hasil tes belum menggambarkan perolehan belajar secara keseluruhan untuk konsep
Sistem Pencernaan Makanan, karena pada penelitian ini, pembelajaran hanya dibatasai
pada struktur organ, mekanisme pencernaan makanan, dan kelainan/gangguan penyakit
yang dapat timbul pada Sistem Pencernaan Makanan Manusia. Namun diharapkan dengan
hasil penelitian ini memberikan inspirasi pada guru bahwa guru dapat menggunakan
multimedia blog dalam pembelajaran untuk meningkatkan motivasi dan minat siswa dalam
belajar sehingga diharapkan berdampak pada perolehan belajar siswa secara keseluruhan.

BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan hal-hal sebagai
berikut :
1. Penggunaan muktimedia blog dalam pembelajaran mampu meningkatkan perolehan
belajar menghubungkan konsep pada siswa, hal ini terlihat pada hasil test siswa yang
memperoleh nilai rata-rata 85,88.
2. Penggunaan multimedia blog dalam pembelajaran dapat meningkatkan motivasi dan
minat belajar siswa, hal ini teramati dari pengamatan dengan menggunakan lembar
observasi dan lembar kuesioner yang didominasi oleh jawaban ya.
3. Multimedia blog juga dapat memfasilitasi siswa dengan tipe belajar yang berbedabeda, karena blog yang dikembangkan guru dirancang dengan memperhatikan
kebutuhan siswa sesuai tipe belajarnya.

B. Saran
1. Guru sebagai perancang pembelajaran perlu terus meningkatkan keterampilan dalam
penggunaan media berbasis teknologi informasi komunikasi untuk dapat menghasilkan
media-media pembelajaran yang tidak hanya dapat digunakan oleh lingkup lokal tapi
juga secara global.
2. Multimedia blog masih dapat dikembangkan untuk pembelajaran konsep-konsep lain
dan mata pelajaran lain sehingga dapat membuat pembelajaran menjadi lebih
bermakna, efektif, menyenangkan, membuat siswa termotivasi untuk belajar.

DAFTAR PUSTAKA

A.M., Sardiman. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo
Persada.
Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Asyhar, Rayandra. 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta : Referensi.
Gagne, Robert M. 1990. Kondisi Belajar dan Teori Pembelajaran. Jakarta : Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan. (terjemahan).
Hamzah B, Uno. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan.
Jakarta : Bumi Aksara.
Indrawati, Koes. 2012. Pemanfaatan Blog Sebagai Media Pembelajaran. (Online).
(http://koesbio.guru-indonesia.net/artikel_detail-17550.html, diakses tanggal 13 Januari
2013).
Miarso, Yusufhadi. 2011. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada
Media Group.
Mulyana,Rachmat. 2011. Memanfaatkan Blog Sebagai Media Pembelajaran. Pelatihan
PSBTK Unimed. (Online).
(http://www.slideshare.net/rachmatmulyana10/01pengertian-blog, diakses tanggal 13 Januari 2013).
Reigeluth, Charles M. 1983. Instructional Design Theories And Models : An Overview Of Their
Current Status. New Jersey : Lawrence Erlbaum Associates, Inc.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.
Undang-Undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003. Jakarta : Depdikbud

FOTO-FOTO KEGIATAN

You might also like