You are on page 1of 50

Pengendalian Kusta

E. Garianto, dr, M.Kes

Analisis Situasi Kusta di Jawa Timur


Jawa Timur peringkat I dalam jumlah penderita
kusta
30 % penderita kusta di Indonesia berasal dari
Jawa Timur
Kusta masih menjadi masalah kesehatan di 15
kabupaten/kota di pantai utara Jawa Timur dan
Madura dgn prevalensi rate pd thn 2009
sebesar 1,69/10.000 penduduk ( > 1/10.000 )
Penemuan penderita baru pertahun antara
5000 6000 kasus. Tahun 2009 sebanyak
6040 kasus.

10 PROPINSI TERATAS

PENEMUAN KASUS BARU 2008


N0

Propinsi

Jml Penderita Baru Thn 2008

Jawa Timur

4912

Jawa Barat

1743

Jawa Tengah

1564

Sulsel

1240

DKI Jakarta

891

Papua

754

Maluku Utara

571

Banten

565

NAD

437

10

Sulawesi Utara

419

Sumber: WHO-TAG meeting


report 2008

Peta Prevalensi Di Jawa Timur


Tahun 2009

PR Tinggi (>2 per 10.000 pddk)


PR Sedang (1 2 per 10.000
pddk)
PR Rendah (< 1 per 10.000
pddk)

Sampang
Sumenep
Lamongan
Bangkalan
Pamekasan
Lumajang
Probolinggo
Jember
Tuban
Situbondo
Pasuruan
Gresik
Pasuruan M
Bojonegoro
Probolinggo M
Jombang
Bondowoso
Nganjuk
Mojokerto
Ponorogo
Ngawi
Madiun
Kediri M
Banyuwangi
Mojokerto M
Pacitan
Malang
Surabaya
Sidoarjo
Madiun M
Kediri
Magetan
Trenggalek
Tulungagung
Blitar
Blitar M
Malang M
Batu

Prev. Rate Per


Kab/Kota di Jatim
Tahun 2009

0.0

0.5

1.0

1.5

2.0

2.5

3.0

3.5

4.0

4.5

5.0

5.5

6.0

6.5

7.0

7.5

8.0

KUSTA ?

Cara Penularan :
-manusia merupakan
satu-satu nya sumber
penularan.
-Penularan terjadi dari
penderita kusta yang
tidak diobati ke orang
lain melalui pernafasan
atau kontak kulit yang
lama.

KUSTA adalah penyakit


menular yang disebabkan oleh
kuman Mycobacterium leprae
yang terutama menyerang saraf
tepi, kulit dan organ tubuh lain
kecuali susunan saraf pusat.

MASA INKUBASI :
2 5 TAHUN BISA KURANG
ATAU LEBIH

Perjalanan Infeksi
100 ORANG YANG TERPAPAR :

- 95 ORANG KEBAL
- 5

ORANG SAKIT

3 ORANG SEMBUH
DNG SENDIRINYA

2 ORANG SAKIT..

INFEKSI KUSTA
KEKEBALAN
HUMORAL

Perilaku
-Gizi
-Higiene
&
Sanitasi
-Sos-Ek
KEKEBALAN
SELULAR

Masy
Tetangga
Kel

BCG
(+)

MDT
(+)
2 minggu pengob.
(-) menular

Sistematika Pemeriksaan Fisik

Syarat Pemeriksaan:
Pencahayaan, Privasi, sistematis
Anamnesis
Pemeriksaan:
Periksa Bercak (3D): Dipandang menyeluruh dan
lengkap (dari kepala sampai telapak kaki) kalau
kurang jelas perlu Diterawang.
Untuk memeriksa adanya parestesi perlu Diraba
Palpasi saraf
Pemeriksaan fungsi saraf

Makula hipopigmentasi/hiperpigmentasi

DIAGNOSIS
Diagnosis kusta ditegakkan apabila dalam
pemeriksaan fisik ditemukan satu atau
lebih tanda utama (cardinal sign) penyakit
kusta.

CARDINAL SIGN
Makula
Hipo/Hiperpig
mentasi
disertai
parestesi

PENEBALAN
SARAF DG
GANGGUAN FS

BTA POSITIF

KUSTA

TYPE PB :
- BERCAK < 5
- PENEBALAN SARAF DG
GGUAN FS HANYA 1
- BTA NEGATIF

TYPE MB :
- BERCAK > 5
- PENEBALAN SARAF
DG GGUAN FS > 1
- BTA POSITIF

ALUR TATALAKSANA PENDERITA KUSTA


TANDA UTAMA / CARDINAL SIGN
ADA

RAGU

KUSTA

TERSANGKA

JUMLAH BERCAK
JML GG FS SYARAF
BTA

1-5
1
BTA (-)

Periksa
BTA

>5

atau
a
t
a
u

BTA(+)

RAGU

MB

BUKAN KUSTA
observasi 3-6
bl

TANDA UTAMA

>1

ADA

PB

TIDAK ADA

RUJUK

TAK
ADA

Signs and Symptom

Makula hipopigmentasi

Makula Hipopigmensi

Makula hipopigmentasi

Penebalan saraf

Klasifikasi PB
TYPE PB :
BERCAK < 5
PENEBALAN SARAF DG GGUAN FS
HANYA 1
BTA NEGATIF

Klasifikasi MB
TYPE MB :
BERCAK > 5
PENEBALAN SARAF DG GGUAN
FS > 1
BTA POSITIF

TYPE PB

TYPE MB

-MDT - PB :
DEWASA :
Dosis bulanan : RIFAMPISIN 600
DDS 100 mg.
Dosis harian : DDS 100 mg

-MDT MB :
DEWASA
Dosis bulanan : RIFAMPISIN 600
DDS 100 mg
LAMPRENE 300 mg
Dosis harian :LAMPRENE 50
DDS 100 MG
ANAK
: sesuai tabel
-JUMLAH : 12 BLISTER.
-WAKTU : 12 18 BULAN

ANAK

: sesuai tabel.

-JUMLAH : 6 BLISTER
-WAKTU : 6 9 BULAN

Kecacatan
Kecacatan pd kusta terjadi akibat adanya
kerusakan saraf.
Kecacatan bisa terjadi pd mata, telapak
tangan, telapak kaki

LETAK SYARAF TEPI YANG


BERHUBUNGAN DENGAN KUSTA

N. Facialis

N. Auricularis magnus

N. Medianus

N. Radialis

N. Ulnaris

N. Peroneus Communis

N. Tibialis Posterior

FUNGSI NORMAL SARAF


Fungsi
Saraf

Motorik

Sensorik

Facialis

Mempersarafi
kelopak mata agar
bisa menutup

Ulnaris

Mempersarafi jari
tangan ke 4 dan ke
5

Rasa raba telapak


tangan : separuh jari
ke 4 (jari manis) & ke 5
(jari kelingking)

Medianus

Mempersarafi jari
ibu jari, telunjuk
dan jari tengah

Rasa raba telapak


tangan bagian ibu jari,
jari ke 2, 3, dan
separuh jari ke 4.

Radialis

Kekuatan
pergelangan tangan

Peroneus

Kekuatan
pergelangan Kaki

Tibialis
posterior

Mempersarafi jarijari kaki

Rasa raba telapak kaki

Otonom
Mempersarafi
kelenjar keringat,
kelenjar minyak dan
pembuluh darah

GANGGUAN FUNGSI SYARAF TEPI


SENSORIK

ANESTHESI /
MATI RASA

TANGAN
KAKI
MATIRASA

LUKA

CORNEA
MATA
MATIRASA

INFEKSI

MOTORIK

OTONOM

KELEMAHAN
OTOT

REFLEK
KEDIP (-)

LAGOPTH
ALMUS

GG KEL
MINYAK, KERINGAT,CI
RC DARAH

JARI, TANGAN, KA
KI LEMAH /
LUMPUH

TANGAN/KAKI
KITING, BENGKO
K

KULIT KERING /
PECAH-PECAH

LUKA/ULCUS

INFEKSI
BUTA
MUTILASI /
ABSORBSI

MUTILASI /
ABSORBSI
BUTA

INFEKSI

Kecacatan
Tingkat

Mata

Telapak tangan/Kaki

Tdk ada kelainan pd mata akibat


kusta

Tdk ada cacat akibat kusta

Ada kerusakan karena kusta


(anestesi pd kornea, ttp ganguan
visus tdk ada)

Ada cacat pd tangan dan kaki


akibat kerusakan saraf yg tidak
kelihatan. Ditemukan pd saat
pemeriksaan

Ada cacat pada mata akibat


kerusakan saraf yg langsung
dapat dilihat misalnya
lagophthalmos,

Ada cacat pd tangan dan kaki


akibat kerusakan saraf yg
langsung dapat dilihat mis
ulkus, jari kiting, kaki semper

Pencegahan Kecacatan

Pencegahan Kecacatan Mata


Lagophthalmos
Kelopak mata tdk bisa menutup sempurna
Disebabkan oleh kelumpuhan nervus
fascialis
Sering ditandai air mata yg keluar terus
(nrocos)
Kadang juga ditemukan hilangnya sensasi
kornea refleks kedip hilang kornea
rusak buta

Pencegahan Kecacatan Mata


Pemeriksaan mata pada penderita kusta
Ketajaman penglihatan (visus 6/60 tdk dpt menghitung
jari pd jarak 6 m) konsul ke dokter mata
Lagophthalmos jika lewat 6 bulan tdk dapat diobati dgn
steroid
Mata merah konjungtivitis dan iritasi pd kornea
Makula di wajah berdasar pengalaman adanya makula
di wajah pd pdrt kusta sering disertai neuritis nervus
fascialis

Pencegahan Kecacatan Mata


Penanganan anestesi cornea permanen
Mereka yg reflek berkedipnya berkurang
harus mengembangkan kebiasaan thinkblink = pikir-kedip yaitu didorong untuk
melakukan berkedip yg dipaksakan setiap
melihat obyek/benda yg ada
disekelilingnya

Pencegahan Kecacatan Mata


Penanganan Lagophthalmos permanen

Pakai kacamata dan topi atau kerudung


Gunakan kain atau kipas utk mengusir lalat.
Tutup kepala dgn kain atau gunakan kelambu saat tidur
Jaga mata tetap bersih dan lembab, gunakan obat tetes mata yg
mengandung airmata buatan
Jangan pernah menggosok mata
Daaerah sekitar mata hrs dijaga tetap bersih dgn menggunakan kain
bersih yg basah/lembab
Mata hrs diperiksa secara rutin tiap hari dgn menggunakan cermin
atau minta teman melihat adakah luka, kemerahan atau bulu mata
yg bengkok masuk ke dalam
Periksa ketajaman penglihatan tiap hari dgn melihat benda yg sama
pd jarak 6 meter.

Latihan untuk Lagophthalmos


Lagophthalmos ringan
1. Minta penderita menutup
mata dg perlahan, ada sedikit
celah antara kelopak mata
kanan
2. Minta penderita menutup
mata dgn erat. Jika otot wajah
masih cukup kuat, celah tsb
bisa tertutup. Mereka hrs
tetap menutup mata sambil
menghitung sampai 10.
latihan ini harus dilakukan
sesering mungkin setiap hari

Latihan untuk Lagophthalmos


Lagophthalmos Berat
3. Jika penderita diminta menutup
matanya perlahan, ada celah
lebar antara kelopak mata.
4. Minta penderita menutup
matanya dgn kuat. Terkadang
otot wajah terlalu lemah utk
membuat mata menutup. Jika
masih ada celah antara
kelopak mata, mereka
membutuhkan latihan pasif utk
mencegah kecacatan lanjut
dan menjaga mata sesehat
mungkin

Latihan untuk Lagophthalmos


Lagophthalmos Berat
5. Jika mata tdk dpt dipaksa
menutup, mereka harus
meletakkan jari tangannya pd
sudut luar mata dan menariknya
ke arah luar scr perlahan hingga
mata tertutup dan dipertahankan
sampai hitungan ke sepuluh.
Latihan ini dikerjakan sesering
mungkin setiap hari.
6. Semua penderita yg tdk dapat
menutup matanya atau tdk dpt
berkedip harus memakai kac a
mata.

Pencegahan dan Perawatan luka


Kulit yg retak dan pecah disebabkan oleh
kulit yg dibiarkan mjd terlalu kering
Kusta terkadang menyebabkan kulit
menjadi sangat kering krn rusaknya saraf
yg mengendalikan pengeluaran keringat

Pencegahan dan Perawatan luka

Pencegahan dan Perawatan luka


Periksa pandang:
Penderita harus bisa memeriksa sendiri
kondisi kaki dan tangannya sekurangnya
sekali sehari
Periksa apakah ada luka atau kulit
pecah, bagian yg merah atau bengkak
Juga harus memeriksa alas kaki tiap
hari, apa ada batu atau benda keras
lainnya

Pencegahan dan Perawatan luka


Merendam, menggosok dan mengoleskan
minyak
Merendam kaki dalam air saja selama
sekitar 30 menit, supaya kulit mjd lembut
Menggosok setelah kulit mjd
lembut, disarankan utk menggosok kulit
kakinya
Mengoleskan minyak, setelah direndam
dan digosok, pindahkan kaki dr ember dan
olesi dgn minyak dan vaseline

You might also like