Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
M. Aldi Satriadi (13111066)
Veni Pertiwi (13111072)
Permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan bidang pertahanan dan keamanan relatif
hampir sama dari tahun ke tahun, meskipun dengan tingkatan yang berbeda-beda. Di samping
permasalahan yang sifatnya sistemik dalam arti sangat mendasar serta memerlukan waktu
dan sumber daya yang sangat besar untuk memecahkannya, terdapat juga permasalahan yang
sifatnya insidental yang relatif dapat segera diatasi. Beberapa permasalahan yang berhasil
dirumuskan diantaranya adalah :
a. Belum Selarasnya Landasan Hukum Strategi Hankam
Makin variatifnya potensi ancaman keamanan, maka menuntut diperlukannya pengelolaan
keamanan nasional secara lebih integratif, efektif, dan efisien, diantaranya dengan
peningkatan kemampuan dan peran lembaga-lembaga keamanan. Belum tuntas dan masih
terbatasnya kerja sama antar institusi menjadikan pentingnya sebuah kerangka kebijakan
yang mampu mengintegrasikan berbagai kebijakan pertahanan dan keamanan nasional yang
sudah ada. Kerangka kebijakan tersebut bersifat memayungi berbagai kebijakan pertahanan
dan keamanan yang telah ada sebelumnya dan tidak bertentangan dengan perundangundangan diatasnya.
b. Terbatasnya Sumber Daya Pertahanan dan Keamanan
Permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan bidang pertahanan dan keamanan relatif
hampir sama dari tahun ke tahun, meskipun dengan tingkatan yang berbeda-beda. Di samping
permasalahan yang sifatnya sistemik dalam arti sangat mendasar serta memerlukan waktu
dan sumber daya yang sangat besar untuk memecahkannya, terdapat juga permasalahan yang
sifatnya insidental yang relatif dapat segera diatasi.
c. Masih Rendahnya Partisipasi Masyarakat dalam Sistem Hankam
Pelaksanaan fungsi pertahanan negara merupakan tanggung jawab seluruh komponen bangsa
dan negara. Tentara Nasional Indonesia (TNI) merupakan komponen utama yang didukung
oleh komponen cadangan dan komponen pendukung. Komponen cadangan adalah warga
negara, sumber daya alam, sumber daya buatan, serta sarana dan prasarana nasional.
Sedangkan dalam pelaksanaan fungsi keamanan, masyarakat dapat berpartisipasi dalam
pencegahan tindak kejahatan dan pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat.
Namun partisipasi warga negara atau masyarakat sebagai bagian dari sistem pertahanan dan
keamanan belum dapat diterapkan atau berjalan dengan baik, sehingga pelaksanaan fungsi
pertahanan dan keamanan belum sepenuhnya mengintegrasikan peran serta atau partisipasi
masyarakat. Sebagaimana tujuan sistem pertahanan dan keamanan negara, masyarakat dapat
berperan serta ikut menjaga dan melindungi kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI dan
keselamatan dari ancaman. Ancaman tersebut bersifat militer dan non-militer, bersifat
internal maupun eksternal, fisik dan non-fisik serta berifat multi- dimensional, meliputi
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya.
3. Tujuan dan Sasaran
Sasaran pembangunan bidang pertahanan dan keamanan yang diharapkan adalah peningkatan
kemampuan pertahanan negara dan kondisi keamanan dalam negeri yang kondusif, sehingga
aktivitas masyarakat dan dunia usaha dapat berlangsung dengan aman dan nyaman. Untuk
mencapai sasaran tersebut, pembangunan bidang pertahanan dan keamanan diprioritaskan
pada : (a) Peningkatan kemampuan pertahanan menuju minimum essential force; (b)