You are on page 1of 4

Dianike_43

HAMBATAN SALURAN CERNA

Dr. Rubiyanto, Sp.B

Fungsi motor digestivus menjalankan makanan sejak ditelan sampai anus


Sindrom ileus

Muntah-muntah

Meteorismus (kembung)

Tidak bisa defekasi dan flatus


Keadaan ini disebabkan :

1.
2.

Ususnya tidak bergerak (lumpuh) parese/paralise


Ususnya di suatu tempat tersumbat (obstruksi), baik mekanis maupun
fungsional

Pemberian nama
1. Obstruksi mekanis/fungsional ileus dinamik
2. Yang parese/paralise ileus paralitik
Gejala klinis
1. Ileus dinamik
Dilatasi segmen proksimal, otot-otot memanjang
Hiperperistaltik
Subjektif : dirasakan sebagai kolik
Bising usus meninggi, setidaknya mengeras
Rectal toucer ampula kosong/kolaps
Tampak gambaran gerakan usus yang menaikkan dinding abdomen
dikenal sebagai kejang usus (+)
Dulu dikenal sebagai Dump Stay Sung
2. Ileus paralitik
Dilatasi usus sampai ke distal
Perasaan kolik tidak ada
Bising usus melemah sampai menghilang
Perutnya tenang, kelihatan membuncit
Rectal toucer ampula menggembung karena terisi udara
Foto rontgen : fungsinya sebagai pembantu, artinya membantu panca
indera kita
Catatan : kalau keadaan tadi sudah jelas, foto rontgen tidak usah dilakukan

Gambaran foto
1. Ileus dinamik
Air-fluid level batas antara udara dan cairan
Dinding usus melebar di bagian proksimal
Peritoneal pet menipis
Gambaran Herrings bone (+)
2. Ileus paralitik
Udara ada sampai ke rektum
Dinding usus melebar sampai ke dinding distal
Gambaran Herrings bone (-)
Penyebab - pembagian
1. Ileus dinamik
a. Obstruksi fungsional
Misal : Hirschprungs disease
b. Obstruksi mekanis
1) Obstruksi strangulasi
2) Obstruksi biasa
2. Ileus paralitik
a. Peradangan, misalnya peritonitis
b. Obat-obatan
c. Hipokalemia, misalnya pada orang yang muntah-muntah hebat
d. Hiperkalsemia, misalnya pada penderita hiperparatiroid
e. Uremia
f. Ileus dinamik yang berlanjut

OBSTRUKSI
>>> Obstruksi Strangulasi

Obstruksi usus yang disertai obstruksi sirkulasi sejak awal/permulaan

Bersamaan dengan obstruksinya, misal :


Volvulus
Invaginasi
Hernia inkarserata

Mendahului obstruksinya, misal :


Trombosis mesenterika
>>> Obstruksi Biasa
1

Dianike_43
Gangguan sirkulasi bersifat sekunder, gangguan timbul kemudian
Didapatkan pada :
Bollus ascaris
Hematom intramural dinding usus
Atresia usus
Tekanan dari luar (obstruksi ekstrinsik), mis: tumor-tumor kandung
kemih
Sumbatan dari dalam (obstruksi intrinsik), mis: keganasan saluran cerna

Patofisiologi :
Dilatasi bagian proksimal tekanan dinding
usus meningkat vena
terjepit
ekstravasasi cairan ke dalam lumen
dinding usus edema
tekanan dinding
meningkat arteri ikut terjepit gangguan
sirkulasi

- Tua

Berdasarkan letaknya, obstruksi terbagi menjadi :


1. Obstruksi tinggi
Dimulai dari jejunum ke proksimal
Muntah lebih cepat terjadi
Perut tidak begitu distensi
2. Obstruksi rendah
Dimulai dari ileum ke distal
Muntah lebih lambat terjadi
Perut sangat distensi
Dari segi terapi, perlu diketahui apakah :
1. Obstruksinya tinggi atau rendah ?
2. Termasuk obstruksi biasa atau strangulasi ?
3. Penyebabnya kalau bisa diketahui

Patofisiologi obstruksi secara garis besar :


Ada gangguan pasase usus bagian proksimal dari hambatan distensi dan terjadi
hiperperistaltik nyeri
Lama-kelamaan distensi makin ke proksimal sampai ke lambung proses
reflektorik muntah [mula-mula muntahan cairan biasa, kemudian kehijauan
(karena adanya cairan empedu yang keluar), seterusnya muntahan fekal]
kehilangan cairan dan elektrolit
Distensi usus muntah makin banyak, sekresi makin banyak, dan absorbsi
dihambat intake berkurang dehidrasi
Tekanan yang tinggi di dalam lumen diteruskan ke dinding usus sekresi
jaringan lebih tinggi lagi terjadi hambatan/bendungan pada sistem vena
ekstravasasi cairan dinding usus edema
Ada ekstravasasi ke dalam kavum peritonei merangsang peritonium viseral
sequesterisasi cairan dehidrasi bertambah hebat gangguan sirkulasi
jaringan secara menyeluruh
Intake menurun dan gangguan sirkulasi asidosis metabolik kematian
Untuk operasi pasien dalam keadaan asidosis, asidosisnya haris dikoreksi dahulu.
Namun, bahaya menunggu selama mengoreksi keadaan umum tersebut bisa terjadi
nekrosis dan perforasi. Kedua hal ini akan menimbulkan infeksi, kemudian sepsis,
dan selanjutnya asidosis juga.
Obstruksi dapat terjadi pada semua umur dengan penyebab yang berbeda

Ad.1
Berguna untuk menentukan insisi; pada
prinsipnya, insisi di
tempat dimana paling
mudah mencapai kelainan tanpa
mengakibatkan kelainan yang berlebihan
Ad.2
untuk kasus-kasus dengan strangulasi,
tindakan harus cepat;
kalau obstruksi
biasa, tindakan tidak perlu cepat, yang
penting memperbaiki keadaan umum
dahulu (biasanya pasien
datang dengan
keadaan umum yang jelek)
Ad.3

- Bayi
- Anak
- Dewasa

kongenital
invaginasi
hernia

keganasan

Pada bayi :
Kelainan bawaan
Kelainan perputaran usus
Adhesi/perlekatan
Pada anak-anak :
Cacing paling sering
Invaginasi
Pada orang tua dan dewasa :
Lebih banyak disebabkan oleh keganasan

Bayi rule of ten :


Hb 10 g%
BB 10 kg
Umur 10 minggu

Hernia inkarserata bisa didapatkan pada semua umur dan jenis kelamin pada
setiap pasien yang datang dengan obstruksi usus mutlak diperiksa lubang-lubang
hernia

NYERI AKUT ABDOMEN

1.

Istilah yang menggambarkan kondisi abdomen dimana nyeri merupakan tanda dan
keluhan utama yang mengharuskan untuk menegakkan diagnosis dan melakukan
pengobatan dengan segera
Nyeri abdomen yang hebat yang terjadi pada pasien yang sebelumnya tampak
sehat dan berlangsung selama 6 jam, disebabkan oleh keadaan-keadaan yang
sangat mungkin memerlukan pembedahan, misalnya :

Ulkus perforasi

Apendisitis akut

Obstruksi saluran cerna

Berbagai keadaan lain

Contoh kasus :
1. Hernia inkarserata
Salah satu bentuk obstruksi usus yang paling umum dan paling sering
dijumpai
2. Volvulus
Keadaan terpuntirnya segmen usus terhadap aksisnya (mesenterium) yang
dapat menimbulkan obstruksi parsial/total; dapat diikuti kegagalan
sirkulasi usus
3. Invaginasi
Masuknya segmen usus ke dalam segmen usus lainnya yang berbatasan
4. Bollus ascaris
Gumpalan yang dibentuk oleh sekelompok cacing askaris; pada
pemeriksaan biasanya teraba/terasa massa intraabdomen dan pada foto
rontgen atau foto polos abdomen (BNO) tampak massa intralumen yang
bergumpal
Gambaran karakteristik soap bubble
Terapi nyeri akut abd0men
Secara umum :

Perbaiki keadaan umum rehidrasi

Operasi

2.

3.

4.

5.

Dianike_43

Hernia inkarserata
Bayi dan anak-anak lakukan herniotomi
Dewasa herniorafi (herniotomi dan hernioplasti)
Usus nonvital lakukan reseksi dan anastomose dulu, kemudian lakukan
herniotomi dan hernioplasti
Volvulus
Perhatikan keadaan umum/resusitasi
Lakukan laparatomi berupa reposisi
Usus nonvital lakukan reseksi dan anastomose dulu
Invaginasi
Perhatikan keadaan umum/resusitasi
Lakukan laparatomi
Dewasa reseksi dan anastomose
Anak reposisi dulu (milking)
Ada 3 kemungkinan :
a. Berhasil selesai
b. Berhasil tetapi ususnya perforasi / nekrosis
c. Gagal
Reseksi dan anastomose
Bollus ascaris
Atasi dehidrasi
Medikamentosa
Jika gagal laparatomi, caranya :
Cacing-cacing tadi disebarkan ke distal,
bila didapatkan dinding usus
nekrosis,
lakukan reseksi dan anastomose kemudian inspilasi piperazin ke
dalam lumen, karena sering cacing tersebut menyebabkan
perforasi di
tempat anastomose dan perdarahan hebat di tempat jahitan
Karsinoma kolon dan rektum
Atasi dehidrasi
Laparotomi ada 2 kemungkinan :
Operable (dapat diangkat)
Inoperable (tidak dapat diangkat)
Penilaian :
Operable cukup dilakukan reseksi dan anastomose usus sesuai
standar
3

Inoperable hanya dilakukan kolostomi di bagian proksimal dari


obstruksi; juga dilakukan pada kasus dengan keadaan umum jelek

PENANGANAN KASUS OBSTRUKSI SALURAN CERNA


Secara umum prinsipnya :
1. Pasang sonde lambung
2. Pasang infus resusitasi cairan dan elektrolit
3. Pasang dauer catheter (kateter dimasukkan ke dalam saluran
kemih dan ditinggalkan, lamanya sesuai keperluan)
4. Koreksi asidosis tergantung alat dan lab

Dianike_43
Perawat
: D5 NS
Dewasa
: RL
4. Koreksi elektrolit sesuai hasil lab
Hati-hati untuk pemberian kalium berikan sesudah rehidrasi
5. Koreksi asidosis sesuai hasil pemeriksaan analisa gas darah

Dasar terapi cairan dan elektrolit :


1. Perhitungan pemberian cairan
a. Defisit (%)
b. BB (kg X 1000 cc)
c. Maintenance
Dewasa :
1500 cc/24 jam
Anak-anak :
10 kg I
10 X 100 cc
10 kg II
10 X 50 cc
10 kg III
10 X 25 cc
Contoh :
Anak dengan BB = 15 kg
10 X 100 cc = 1000 cc
5 X 50 cc = 250 cc
Rumus : (defisit X BB) + maintenance

2. Cara pemberian
Resusitasi dalam beberapa jam yang diinginkan
3. Pemilihan cairan
Bayi dan anak
: D 5% dan NaCl 0,225%
Bedah
: dikenal N4
4

You might also like