Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Hati terletak pada bagian atas
kanan abdomen .
Manusia dewasa normal, berat
hati 1400 sampai 1600 gram,
yang diperkirakan sekitar 2,5
% dari berat badan.
Mempunyai fungsi sangat
kompleks sebagai pusat
metabolisme tubuh yang
menempati sebagian besar
kuadran kanan atas abdomen.
SEL HATI
Secara mikroskopis didalam hati manusia terdapat 50.000-100.000
lobuli, setiap lobulus berbentuk heksagonal yang terdiri atas sel hati
berbentuk kubus yang tersusun radial mengelilingi vena sentralis.
Sebuah lobulus terdiri atas sel-sel epitel yang disebut sel-sel hati
atau hepatosit
Hati terdiri atas bermacam-macam sel
Hepatosit meliputi kurang lebih 60% sel hati
Sel-sel epithelial system empedu
Parenkimal yang termasuk di dalamnya : E
Endotolium
Sel kuffer merombak sel sel darah merah dan sel darah putih yang telah rusak,
bakteri-bakteri dan senyawa-senyawa beracun
Sel stellata yang berbentuk seperti bintang.
FUNGSI HATI
1. Sekresi
Hati memproduksi empedu dibentuk dalam system retikulo endothelium
yang dialirkan ke empedu yang berperan dalam emulsifikasi dan absorpsi
lemak.
Menghasilkan enzim glikogenik yang mengubah glukosa menjadi glikogen
Ekskresi kolesterol dan bilirubin
2. Detoksifikasiti
Hati melakukan inaktivasi hormon dan detoksifikasi toksin dan obat dan
memfagositosis eritrosit dan zat asing yang terdisintegrasi dalam darah.
Mengubah zat buangan dan bahan racun untuk diekskresi dalam empedu
dan urin (mendetoksifikasi).
3. Membentuk sel darah merah (selama 6 bulan masa kehidupan fetus yang
kemudian diambil alih oleh sumsum tulang belakang) dan
meenghancurkan sel-sel darah.
4. Metabolisme
a.
Karbohidrat
Hati berperan serta dalam mempertahankan homeostatik gula darah, menyimpan
glukosa dalam bentuk glikogen dan mengubahnya kembali menjadi glukosa jika
diperlukan tubuh. Kelebihan karbohidrat diubah menjadi lemak untuk disimpan
sebagai lemak
b. Protein
Hati mengurai protein dari sel-sel tubuh dan sel darah merah yang rusak dan hasil
penguraian protein menghasilkan urea dari asam amino . Asam amino diperlukan
untuk pembentukan jaringan, membentuk protein darah (sintesis Plasma protein,
Protrombin dan fibrinogen)
Sel-sel jaringan yang dipakai dipecah untuk membentuk asam urat dan urea
Kelebihan protein dipecah dalam hati untuk membentuk :
a) Bahan bakar tubuh yang terdiri dari karbon, hydrogen, dan oksigen b) Urea
Kelebihan asam amino diubah menjadi ureum dikeluarkan dari darah oleh ginjal
dalam bentuk urin.
c. Lemak
Hati mensintesis lemak dari karbohidrat dan protein. Lemak yang disimpan dipecahpecah untuk membentuk energy: proses ini disebut desaturasi.
KANDUNG EMPEDU
Merupakan kantong otot kecil yang
berfungsi untuk menyimpan empedu
(cairan pencernaan berwarna kuning
kehijauan yang dihasilkan oleh hati).
Kandung empedu memiliki bentuk
seperti buah pir dengan panjang 7-10
cm dan merupakan membran berotot.
Terletak didalam fossa dari
permukaan visceral hati.
Kandung empedu terbagi kedalam
sebuah fundus, badan dan leher
4. Albumin
Merupakan protein sintetik utama yang dibuat oleh hati, dan
bersirkulasi dalam aliran darah sebagai penanda kemampuan
hati untuk mensintesis protein.
Fungsi utamanya memelihara tekanan osmotic koloid pada ruang
vaskuler dan ekstravaskuler (seperti urin, cairan serebrospinal dan
cairan amniotic)
Kemampuan membuat albumin (dan protein-protein lain)
dipengaruhi oleh beberapa gangguan hati.
Kadar albumin darah rendah ketika hati rusak kronis. Hal ini
mengindikasikan fungsi sintesis hati telah berkurang.
Malnutrisi juga dapat menyebabkan kadar albumin rendah
(hipoalbuminemia) yang tidak berhubungan dengan penyakit hati.
Albumin merupakan salah satu sumber nutrisi dan juga bagian
dari system buffer.
Albumin digunakan untuk menilai status gizi, penyakit hati,
penyakit ginjal dengan proteinuria, luka bakar dan penyakit
kronik lain.
5. Bilirubin
Bilirubin dihasilkan dari penguraian hemoglobin dalam sel darah
merah memberi warna kuning/hijau pada empedu.
Selama degradasi sel darah merah oleh limpa, hemoglobin
dipisahkan dari besi dan komponen membran sel. Hemoglobin
dipindahkan ke hati dimana mengalami metabolisme lebih lanjut
dalam proses yang disebut konjugasi hemoglobin menjadi lebih
larut air dan bilirubin diekskresi ke dalam empedu yang kemudian
digunakan untuk mencerna makanan.
Sel hati mengambil bilirubin dan menambahkan molekul gula yang
disebut conjugated bilirubin yang dibawa ke dalam saluran
empedu.
Penting diketahui perbedaan antara bilirubin total, yang mengalami
konjugasi (yaitu metabolisme sel hati), dan bagian bilirubin yang
belum dimetabolisme. Kedua komponen ini disebut bilirubin total
dan bilirubin langsung
8. Platelet count
Platelet adalah sel-sel yang membentuk mekanisme primer dalam
pembekuan darah.
Platelet juga merupakan sel darah terkecil.
Sel ini tidak berinti, struktur oval dan rata
Mereka dihasilkan dari sumsum tulang dari sel yang lebih besar yang
dikenal sebagai megakariosit.
Individu dengan penyakit hati membentuk limpa yang besar. Pada
proses ini pletelet terdapat pada sinusoid (jalur kecil dalam limpa)
limpa.
Keberadaan platelet adalah fungsi normal limpa, pada penyakit hati
platelet menjadi berlebihan karena pembesaran limpa (Splenomegali).
Dipengaruhi oleh :
Platelet count secara normal meningkat pada ketinggian, trauma, gembira dan
musim dingin.
Platelet count secara normal menurun sebelum menstruasi dan selama
kehamilan.
Kontrasepsi oral menyebabkan meningkat.
9. Gamma-glutamyl transferase
(GGT atau Gamma GT)
Merupakan enzim lain yang terdapat pada sel hati
yang dihasilkan oleh saluran empedu.
Kadar tertentu GGT sebagai penemuan terpisah,
merefleksikan bentuk penyakit hati yang jarang.
Pengobatan umumnya akan menyebabkan
peningkatan GGT.
Kadar tinggi enzim ini terutama dihubungkan dengan
peminum berat alkohol.
10. Immunology
Tes darah dapat digunakan untuk mendeteksi:
Virus dan antibodi virus
Berbagai infeksi virus dapat menyebabkan hepatitis
(inflamasi hati). Contohnya, virus hepatitis A, virus hepatitis
B, dll.
Auto-antibodi
Yaitu antibodi yang menyerang bagian tubuh sendiri dan
terdapat pada gangguan autoimun. Gangguan autoimun hati
yang paling umum adalah:
Sirosis biliary primer ( berhubungan dengan antibodi antimitokondrial).
Hepatitis autoimun (berhubungan dengan antibodi otot
halus).
Cholangitis sclerosing primer (berhubungan dengan
antibodi sitoplasmik antinuclear).
Pemeriksaan
Untuk Mengukur
Alkalin Fosfatase
Alanin Transaminase
(ALT)
Untuk Mengukur
Hasil Pemeriksaan
Menunjukkan
Bilirubin
Penyumbatan aliran
empedu, kerusakan hati,
pemecahan sel darah
merah yg berlebihan
Gamma-glutamil
Transpeptidase
Kerusakan organ,
keracunan obat,
penyalahgunaan alkohol,
penyakit pankreas
Laktik Dehidrogenase
Enzim yg dilepaskan ke
dalam darah jika organ
tertentu mengalami luka
Untuk Mengukur
Hasil Pemeriksaan
Menunjukkan
Albumin
Kerusakan hati
Waktu Protombin
(Protombin Time)
Pemeriksaan
Untuk Mengukur
Alkalin Fosfatase
Alanin Transaminase
(ALT)
3.
4. Hepatitis akut
Suatu penyakit peradangan akut yang mengenai jaringan hati
Penyebab utama yang tersering adalah kelompok virus hepatitis (VH) yaitu
VH jenis A, B, C, D, E, G, TT, virus lain seperti sitomegalovirus (CMV),
Epstein-Barr (EB), HerpesVaricella, bakteri Salmonela, parasit, bahan toksik
seperti obat-obatan, otoantibodi (pada hepatitis otoimun).
Karena itu mungkin dijumpai gambaran klinis hepatitis akut tetapi tidak
dijumpai adanya penanda virus hepatitis. Pada penyebab kelompok VH juga
ada perbedaan antara satu jenis virus dengan yang lainnya. Modus penularan
dapat melalui makanan-minuman yang tercemar (fecaloral/water- borne)
yaitu pada VHA dan VHE, melalui cairan tubuh misalnya melalui alat suntik
yang tercemar, transfusi darah, kontak seksual, perinatal yaitu pada VHB,
pada VHC seperti VHB tetapi melalui cara perinatal masih diragukan
Temuan laboratorium pada tipe klasik ditandai oleh peningkatan aktivitas
transaminase dimana ALT>AST yang dimulai pada fase prodromal dan
mencapai puncaknya pada saat munculnya ikterus, disertai peningkatan
aktivitas ALP dan GGT; bilirubinuria dan tinja akolik sebelum munculnya
ikterus, diikuti oleh peningkatan kadar bilirubin darah (hiperbilirubinemia)
dan dapat dideteksi bilirubin dalam urin (bilirubinuria).
5.Hepatitis kronis
Keadaan dimana proses hepatitis berlangsung melampaui masa 6 bulan yang
dinyatakan dengan peradangan
Etiologi dapat VH, obat-obatan, metabolik dan otoimun.
Temuan laboratorium dengan peningkatan enzim hepatoselular transaminase
ALT dan AST yang berfluktuasi, mungkin juga disertai dengan peningkatan
ringan kadar bilirubin, peningkatan aktivitas enzim ALP dan GGT.
6.Sirosis hati
Keadaan kerusakan arsitektur hati, penimbunan jaringan ikat dengan
pembentukan nodul, baik mikronodul maupun makronodul yang dapat
dilihat pada pemeriksaan histopatologik dan pencitraan ultrasonografi serta
CT scan. Klinis dibedakan antara bentuk laten dan dekompensasi yang
memberikan pola hasil laboratorium yang berbeda. Temuan laboratorium
pada bentuk laten berupa peningkatan ringan enzim transaminase ALT dan
AST dimana biasanya AST> ALT, peningkatan GGT, peningkatan
urobilinogen urin yang menetap, kemungkinan peningkatan kadar asam
empedu 2 jam pasca makan, sedangkan kebanyakan UFH lain normal.
8.Gagal hati : keadaan dimana fungsi hati mengalami gangguan berat berupa
kegagalan.
Pasien jatuh dalam koma, koma hepatik.
Temuan laboratorium berupa hiperbilirubinemia, bilirubinuria, peningkatan
kadar urobilinogen, peningkatan kadar amoniak, penurunan kadar albumin,
pemanjangan masa protrombin, peningkatan kadar asam amino aromatik, dan
penurunan asam amino rantai cabang (branched chain amino acids).
9.
TERIMAKASIH