You are on page 1of 13

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tari adalah keindahan ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan berbentuk gerak
tubuh yang diperhalus melalui estetika. Dalam bahasa Sanskerta, kata seni disebut
cilpa. Sebagai kata sifat, cilpa berarti berwarna, dan kata jadiannya su-cilpa berarti
dilengkapi dengan bentuk-bentuk yang indah atau dihiasi dengan indah. Sebagai
kata benda ia berarti pewarnaan, yang kemudian berkembang menjadi segala macam
kekriaan yang artistik. Cilpacastra yang banyak disebut-sebut dalam pelajaran
sejarah kesenian, adalah buku atau pedoman bagi para cilpin, yaitu tukang, termasuk
di dalamnya apa yang sekarang disebut seniman. Memang dahulu belum ada
pembedaan antara seniman dan tukang. Pemahaman seni adalah yang merupakan
ekspresi pribadi belum ada dan seni adalah ekspresi keindahan masyarakat yang
bersifat kolektif. Yang demikian itu ternyata tidak hanya terdapat di India dan
Indonesia saja, juga terdapat di Barat pada masa lampau.
Sayang sekali pengetahuan orang Indonesia akan budayanya sendiri sangatlah
kecil. Maka dari itu dalam penulisan Makalah ini kami akan mengulas sedikit
tentang salah satu kekayaan budaya tari Indonesia. Sebut saja Tari Saman namanya.
Akan tetapi kami memahami punulisan masih sangat jauh dari kesempurnaan.
Karena dalam penulisan ini banyak sekali yang masih tidak rancu.
B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan Makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Dapat mengetahui sejarah Tari Saman
2. Dapat memahami Makna dan Fungsi yang terkandung dalam tari Saman
3. Dapat mengetahui seluk beluk Tari Saman

BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Tari Saman
Tari Saman adalah sebuah tarian
suku Gayo yang biasa ditampilkan
untuk merayakan peristiwa-peristiwa
penting dalam adat. Syair dalam tarian
Saman mempergunakan bahasa Arab
dan bahasa Gayo. Selain itu biasanya
tarian ini juga ditampilkan untuk
merayakan kelahiran Nabi Muhammad
SAW. Dalam beberapa literatur menyebutkan tari Saman di Aceh didirikan dan
dikembangkan oleh Syekh Saman, seorang ulama yang berasal dari Gayo. Tari ini
berasal dari dataran tinggi tanah Gayo. Di ciptakan oleh seorang Ulama Aceh
bernama Syekh Saman. Pada mulanya tarian ini hanya merupakan permainan rakyat
biasa yang disebut Pok Ane. Melihat minat yang besar masyarakat Aceh pada
kesenian ini maka oleh Syekh disisipilah dengan syair-syair yang berisi Puji-pujian
kepada Allah SWT. Sehingga Saman menjadi media dakwah saat itu. Dahulu latihan
Saman dilakukan di bawah kolong Meunasah (sejenis surau, saat itu bangunan aceh
masih bangunan panggung). Sehingga mereka tidak akan ketinggalan untuk shalat
berjamaah.
Sejalan kondisi Aceh dalam peperangan maka syekh menambahkan syair-syair
yang manambah semangat juang rakyat Aceh. Tari ini terus berkembang sesuai
kebutuhannya. Sampai sekarang tari ini lebih sering di tampilkan dalam perayaanperayaan keagamaan dan kenegaraan. Tarian ini pada awalnya kurang mendapat
perhatian karena keterbatasan komunikasi dan informasi dari dunia luar. Tari ini
mulai mengguncang panggung saat penampilannya pada Pekan Kebudayaan Aceh
(PKA) II dan peresmian pembukaan Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Gemuruh
Saman di TMII menggemparkan tidak hanya nusantara namun sampai ke manca
negara. Saya sebagai anak negeri ini berharap semoga tari Saman bisa terus
menggema.

B. Makna dan Fungsi


Tari saman merupakan salah satu media untuk pencapaian pesan (dakwah).
Tarian ini mencerminkan pendidikan, keagamaan, sopan santun, kepahlawanan,
kekompakan dan kebersamaan. Sebelum saman dimulai yaitu sebagai mukaddimah
atau pembukaan, tampil seorang tua cerdik pandai atau pemuka adat untuk mewakili
masyarakat setempat (keketar) atau nasihat-nasihat yang berguna kepada para
pemain dan penonton.
Lagu dan syair pengungkapannya secara bersama dan kontinu, pemainnya terdiri
dari pria-pria yang masih muda-muda dengan memakai pakaian adat. Penyajian
tarian tersebut dapat juga dipentaskan, dipertandingkan antara group tamu dengan
grup sepangkalan (dua grup). Penilaian ditititk beratkan pada kemampuan masingmasing grup dalam mengikuti gerak, tari dan lagu (syair) yang disajikan oleh pihak
lawan.
C. Pemakaian Tari Saman
1. Paduan Suara
Tari Saman biasanya ditampilkan tidak menggunakan iringan alat musik,
akan tetapi menggunakan suara dari para penari dan tepuk tangan mereka yang
biasanya dikombinasikan dengan memukul dada dan pangkal paha mereka
sebagai sinkronisasi dan menghempaskan badan ke berbagai arah. Tarian ini
dipandu oleh seorang pemimpin yang lazimnya disebut Syech. Karena
keseragaman formasi dan ketepatan waktu adalah suatu keharusan dalam
menampilkan tarian ini, maka para penari dituntut untuk memiliki konsentrasi
yang tinggi dan latihan yang serius agar dapat tampil dengan sempurna. Tarian
ini khususnya ditarikan oleh para pria.
2. Nyanyian
Nyanyian para penari menambah kedinamisan dari tarian saman. Cara
menyanyikan lagu-lagu dalam tari saman dibagi dalam 5 macam :
1. Rengum, yaitu auman yang diawali oleh pengangkat.
2. Dering, yaitu regnum yang segera diikuti oleh semua penari.
3. Redet, yaitu lagu singkat dengan suara pendek yang dinyanyikan oleh seorang
penari pada bagian tengah tari.

4. Syek, yaitu lagu yang dinyanyikan oleh seorang penari dengan suara panjang
tinggi melengking, biasanya sebagai tanda perubahan gerak
5. Saur, yaitu lagu yang diulang bersama oleh seluruh penari setelah dinyanyikan
oleh penari solo.
3. Gerakan
Tarian saman menggunakan dua unsur gerak yang menjadi unsur dasar
dalam tarian saman: Tepuk tangan dan tepuk dada.Diduga,ketika menyebarkan
agama islam,syeikh saman mempelajari tarian melayu kuno,kemudian
menghadirkan kembali lewat gerak yang disertai dengan syair-syair dakwah
islam demi memudakan dakwahnya.Dalam konteks kekinian,tarian ritual yang
bersifat religius ini masih digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesanpesan dakwah melalui pertunjukan-pertunjukan.
Tarian saman termasuk salah satu tarian yang cukup unik,kerena hanya
menampilkan gerak tepuk tangan gerakan-gerakan lainnya, seperti gerak
guncang,kirep,lingang,surang-saring (semua gerak ini adalah bahasa Gayo)
4. Penari
Pada umumnya,Tarian saman dimainkan oleh belasan atau puluhan lakilaki, tetapi jumlahnya harus ganjil.Pendapat Lain mengatakan Tarian ini
ditarikan kurang lebih dari 10 orang,dengan rincian 8 penari dan 2 orang sebagai
pemberi aba-aba sambil bernyanyi.Namun, dalam perkembangan di era modern
yang menghendaki bahwa suatu tarian itu akan semakin semarak apabila
ditarikan oleh penari dengan jumlah yang lebih banyak. Untuk mengatur
berbagai gerakannya ditunjuklah seorang pemimpin yang disebut syeikh. Selain
mengatur gerakan para penari,Syeikh juga bertugas menyanyikan syair-syair
lagu saman. yaitu ganit.
D. Seluk-beluk Tari Saman

Syech Saman adalah seorang pemimpin agama Muslim di Aceh. Beliau


peminpin yang terkenal dan hebat dan pemimpin agama di kawasan itu. Karena itu,
tarian unik ini diberi nama seperti nama beliau.
Bagi para penikmat seni tari, Saman menjadi salah satu primadona dalam
pertunjukan. Dalam setiap penampilannya, selain menyedot perhatian yang besar
juga menyedot para penikmat seni tari. Tarian Saman termasuk salah satu tarian

yang cukup unik, karena hanya menampilkan gerak tepuk tangan dan gerakangerakan lainnya, seperti gerak badan, kepala dan posisi badan. Keunikan lainnya
terlihat dari posisi duduk para penari dan goyangan badan yang dihentakkan ke kiri
atau ke kanan, ketika syair-syair dilagukan.
Tari ini biasanya dimainkan oleh belasan atau puluhan laki-laki, tetapi
jumlahnya harus ganjil. Namun, dalam perkembangan selanjutnya, tarian ini
dimainkan pula oleh kaum perempuan atau campuran antara laki-laki dan
perempuan. Dan tentunya dengan modifikasi gerak lainnya. Saya kadang bertanya
bagaimana orang sebanyak itu bisa dengan serentak memainkan tarian yang
memiliki kecepatan tinggi? Selain latihan tentunya, pasti ada formasi tertentu dalam
meletakkan tiap-tiap penari itu sehingga kerapatan dan keseimbangan tarian terlihat
harmonis dan dinamis..
Dalam penampilan yang biasa saja (bukan pertandingan) dimana adanya
keterbatasan waktu, Saman bisa saja dimainkan oleh 10 12 penari, akan tetapi
keutuhan Saman setidaknya didukung 15 17 penari. Yang mempunyai fungsi
sebagai berikut :
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

Nomor 9 disebut Pengangkat Pengangkat adalah tokoh utama (sejenis syekh


dalam seudati) titik sentral dalam Saman, yang menentukan gerak tari, level
tari, syair-syair yang dikumandangkan maupun syair-syair sebagai balasan
terhadap serangan lawan main (Saman Jalu / pertandingan)

Nomor 8 dan 10 disebut Pengapit Pengapit adalah tokoh pembantu


pengangkat baik gerak tari maupun nyanyian/ vokal

Nomor 2-7 dan 11-16 disebut Penyepit Penyepit adalah penari biasa yang
mendukung tari atau gerak tari yang diarahkan pengangkat. Selain sebagai
penari juga berperan menyepit (menghimpit). Sehingga kerapatan antara
penari terjaga, sehingga penari menyatu tanpa antara dalam posisi banjar/
bershaf (horizontal) untuk keutuhan dan keserempakan gerak.

Nomor 1 dan 17 disebut Penupang Penupang adalah penari yang paling


ujung kanan-kiri dari barisan penari yang duduk berbanjar. Penupang selain
berperan sebagai bagian dari pendukung tari juga berperan menupang/
menahan keutuhan posisi tari agar tetap rapat dan lurus. Sehingga penupang

disebut penamat kerpe jejerun (pemegang rumput jejerun). Seakan-akan


bertahan memperkokoh kedudukan dengan memgang rumput jejerun
(jejerun sejenis rumput yang akarnya kuat dan terhujam dalam, sukar di
cabut.
Tari saman ditarikan dalam posisi duduk. Termasuk dalam jenis kesenian ratoh
duk (tari duduk). Yang kelahirannya erat berkaitan dengan masuk dan
berkembangnya agama islam. Dimana posisi penari duduk berlutut, berat badan
tertekan kepada kedua telapak kaki. Pola ruang pada tari saman juga terbatas pada
level, yakni ketinggian posisi badan. Dari posisi duduk berlutut berubah ke posisi
diatas lutut (Gayo berlembuku) yang merupakan level paling tinggi, sedang level
yang paling rendah adalah apabila penari membungkuk badan kedepan sampai 45 o
(tungkuk) atau miring kebelakang sampai 60o (langat). Terkadang saat melakukan
gerakan tersebut disertai gerakan miring ke kanan atau ke kiri yang disebut singkeh.
Ada pula gerak badan dalam posisi duduk melenggang ke kanan-depan atau kiribelakang (lingang).
Selain posisi duduk dan gerak badan, gerak tangan sangat dominan dalam tari
saman. Karena dia berfungsi sebagai gerak sekaligus musik. Ada yang disebut
cerkop yaitu kedua tangan berhimpit dan searah. Ada juga cilok, yaitu gerak ujung
jari telunjuk seakan mengambil sesuatu benda ringan seperti garam. Dan tepok yang
dilakukan dalam berbagai posisi (horizontal/ bolak-balik/ seperti baling-baling).
Gerakan kepala seperti mengangguk dalam tempo lamban sampai cepat (anguk) dan
kepala berputar seperti baling-baling (girek) juga merupakan ragam gerak saman.
Kesenyawaan semua unsur inilah yang menambah keindahan dan keharmonisan
dalam gerak tari saman.
Karena tari saman di mainkan tanpa alat musik, maka sebagai pengiringnya di
gunakan tangan dan badan. Ada beberapa cara untuk mendapatkan bunyi-bunyian
tersebut:
1. Tepukan kedua belah tangan. Ini biasanya bertempo sedang sampai cepat
2. Pukulan kedua telapak tangan ke dada. Biasanya bertempo cepat
3. Tepukan sebelah telapak tangan ke dada. Umunya bertempo sedang
4. Gesekan ibu jari dengan jari tengah tangan (kertip). Umunya bertempo
sedang.

Dan nyanyian para penari menambah kedinamisan dari tarian saman. Dimana cara
menyanyikan lagu-lagu dalam tari saman dibagi dalam 5 macam :
1. Rengum, yaitu auman yang diawali oleh pengangkat.
2. Dering, yaitu regnum yang segera diikuti oleh semua penari.
3. Redet, yaitu lagu singkat dengan suara pendek yang dinyanyikan oleh
seorang penari pada bagian tengah tari.
4. Syek, yaitu lagu yang dinyanyikan oleh seorang penari dengan suara panjang
tinggi melengking, biasanya sebagai tanda perubahan gerak
5. Saur, yaitu lagu yang diulang bersama oleh seluruh penari setelah
dinyanyikan oleh penari solo..

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tari Saman adalah sebuah tarian suku Gayo yang biasa ditampilkan untuk
merayakan peristiwa-peristiwa penting dalam adat. Syair dalam tarian Saman
mempergunakan bahasa Arab dan bahasa Gayo. Syech Saman adalah seorang
pemimpin agama Muslim di Aceh. Beliau peminpin yang terkenal dan hebat dan
pemimpin agama di kawasan itu. Karena itu, tarian unik ini diberi nama seperti
nama beliau
Tari saman merupakan salah satu media untuk pencapaian pesan (dakwah).
Tarian ini mencerminkan pendidikan, keagamaan, sopan santun, kepahlawanan,
kekompakan dan kebersamaan. Sebelum saman dimulai yaitu sebagai mukaddimah
atau pembukaan, tampil seorang tua cerdik pandai atau pemuka adat untuk mewakili
masyarakat setempat (keketar) atau nasihat-nasihat yang berguna kepada para
pemain dan penonton.
Tari Saman biasanya ditampilkan tidak menggunakan iringan alat musik, akan
tetapi menggunakan suara dari para penari dan tepuk tangan mereka yang biasanya
dikombinasikan dengan memukul dada dan pangkal paha mereka sebagai
sinkronisasi dan menghempaskan badan ke berbagai arah
Nyanyian para penari menambah kedinamisan dari tarian saman. Cara
menyanyikan lagu-lagu dalam tari saman dibagi dalam 5 macam. Tarian saman
menggunakan dua unsur gerak yang menjadi unsur dasar dalam tarian saman: Tepuk
tangan dan tepuk dada.Diduga,ketika menyebarkan agama islam,syeikh saman
mempelajari tarian melayu kuno,kemudian menghadirkan kembali lewat gerak yang
disertai dengan syair-syair dakwah islam demi memudakan dakwahnya.
Inilah simpulan yang dapat kami ambil dari berbagai pembahasan yang kami
ulas diatas. Kami sangat memahami Makalah ini masih sagat jauh dari
kesempurnaan. Maka dari itu kami mohon saran dan kritiknya untuk perbaikan di
masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Tari_Saman
http://courseware.nus.edu.sg/im@bip/SpecialProjects/BI(Agt06)/ProjectBI2(Agt05)_files/tariSaman.htm

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Alloh SWT, yang atas rahmat-Nya maka
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul TARI SAMAN
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangankekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan
yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis
harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada
mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini
sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal Alamiin.
Kuningan,
2016
Penulis

i
10

Januari

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................

DAFTAR ISI....................................................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................

A. Latar Belakang Masalah.......................................................................

B. Tujuan Penulisan...................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................

A. Sejarah Tari Saman................................................................................

B. Makna dan Fungsi Tari Saman...............................................................

C. Pemakaian Tari Saman...........................................................................

D. Seluk Beluk Tari Saman.........................................................................

BAB III PENUTUP.........................................................................................

A. Kesimpulan ...........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................

ii
11

TARI SAMAN

Disusun Oleh :
Nur Indah Septiyani
Nyimas Mega Lestari
Widiawati
Winda Silviani A

SMK BAKTI INDONESIA


KUNINGAN

12

TAHUN AJARAN 2015-2016

13

You might also like