You are on page 1of 4

HIDROPONIK

1. Latar Belakang
Kabupaten Wakatobi merupakan kawasan kepulauan dengan luas kurang lebih
19.800 km2. Dari keseluruhan luas tersebut, kawasan daratan hanya sekitar 823 km 2
atau hanya sekitar 4,15% dari keseluruhan luas kabupaten. Menurut Badan Pusat
Statistik kabupaten wakatobi 2012 penggunaan lahan pada kabupaten wakatobi ini
lebih banyak digunakan sebagai bangunan dibandingkan digunakan sebagai lahan
pertanian sedangkan kebutuhan hasil pertanian khususnya sayuran di kabupaten
wakatobi

semakin

lama

semakin

meningkat

seiring

dengan

pertambahan

penduduk.Oleh sebab itulah diperlukan solusi untuk mengatasi permasalahan


tersebut.
Salah satunya adalah dengan menggunakan sistem hidroponik substrat.
Hidroponik substrat ialah sistem hidroponik yang tidak menggunakan air sebagai
media tetapi menggunakan media padat (bukan tanah) yang dapat menyerap atau
menyediakan nutrisi, air, dan oksigen serta mendukung akar tanaman seperti halnya
fungsi tanah (Lingga 2004).Salah satu media padat yang dapat digunakan adalah pasir
pantai dimana keberadaan pasir pantai pada kawasan kabupaten wakatobi terbilang
melimpah ruah.Sistem yang digunakan pada sistem hidroponik ini adalah sistem rakit
apung yaitu budidaya tanaman (terutama sayuran) dengan cara menanam tanaman
dengan cara mengapung di atas permukaan larutan nutrisi dalam bak penampung atau
kolam. Dalam sistem ini akar tanaman terendam dalam larutan nutrisi(Hartus
2007).Pada sistem penanaman rakit apung ini tidak dibutukan penyiraman secara
berkala atau hanya ditambahkan nutrisi apabila kapasitas nutrisi didalam bak
penampungan telah berkurang.
Sistem Penanaman ini sangatlah efektif apabila dilihat dari keberadaan lahan
dikabupaten wakatobi dikarenakan hidroponik tidak membutuhkan lahan yang luas
dan tidak membutuhkan tanah sebagai medianya selain itu sistem penanaman ini
memanfaatkan limbah sampah gelas plastik sebagai wadah penanaman sehingga
selain dapat memenuhi kebutuhan hasil pertanian khususnya sayuran masyarakat
wakatobi juga dapat menjaga kelestarian lingkungan dengan pemanfaatan limbah
sampah gelas plastik masyarakat kabupaten wakatobi .
2. Kegiatan yang akan dilakukan
a. Persiapan dan pembagian alat dan bahan.
b. Penyuluhan dan simulasi cara penanaman sistem hidroponik substrat pasir pantai.

3. Keluaran yang diharapkan


a. Masyarakat wakatobi mengenal dan mampu mempraktikan sistem penanaman
hidroponik substrat pasir pantai.
b. Sistem hidroponik ini mampu meningkatkan hasil pertanian khususnya sayuran
di kabupaten wakatobi.
c. Sistem hidroponik susbtrat mampu membantu pelestarian lingkungan dengan
pemanfaatan limbah samapah anorganik gelas plastik di kabupaten wakatobi.
4. Rincian Biaya
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Nama Barang
Benih Selada
Benih Sawi (Pakchoi)
Benih Kangkung
Benih Bayam
Larutan nutrisi (A)
Larutan nutrisi (B)
EC meter
Ember
Total Harga

Jumlah
1 bungkus
1 bungkus
1 bungkus
1 bungkus
1 botol (1 Liter)
1 botol (1 Liter)
1 buah
5 buah

Harga
25.000
25.000
25.000
25.000
60.000
60.000
200.000
60.000
480.000

5. Ilustrasi penanaman
a. Siapkan Ember plastik sebagai wadah sistem hidroponik substrat.

b. Ambil sampah gelas plastik (cuci) lalu lubangi dengan paku panas kemudian isi
gelas plastik yang telah dilubangi dengan pasir pantai dan bibit sayuran

c. Masukkan gelas plastik yang telah di isi media dan bibit sayuran kedalam ember
plastik kemudian tuang dengan menggun akan larutan nutrisi ab Mix.

DAFTAR PUSTAKA
Lingga P 2004.Hidroponik : Bercocok Tanam Tanpa Tanah. Penebar Swadaya. Jakarta.
Hartus T 2007.Berkebun Hidroponik secara Murah. Penebar Swadaya. Jakarta.

You might also like