You are on page 1of 9

TUGAS

PANCASILA
( SEJARAH PERUMUSAN & PENGESAHAN PANCASILA SEBAGAI
DASAR NEGARA )

D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
Nama

: Hanafi Maruf

No.Bp

: 1310421081

Dosen Pengajar

FAKULTAS MATEMATIKA & ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG, 2015

SEJARAH PERUMUSAN DAN PENGESAHAN PANCASILA SEBAGAI DASAR


NEGARA
Proses perumusan Pancasila mempunyai lembaran sejarah
tersendiri, namunmasih menjadi satu kesatuan dengan sejarah
perjuangan bangsa Indonesia. Sejarahbangsa Indonesia itu
berjalan
berabad-abad
deng an
cara
bermacam-macam
danb e r t a h a p . K a r e n a s e j a a h b a n g s a I n d o n e s i a i t u
sangat
panjang,
maka
p e r l u l a h ditetapkan
tonggaktonggak
sejarah
itu,
yakni
peristiw a-peristiwa
yang
menonjol,terutama yang berhubungan dengan Pancasila.
Tonggak-tonggak sejarah itu dapat diikhtisarkan sebagai berikut.
1. Kerajaan-Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit
Di antara Kerajaan-kerajaan yang ada di Indonesia, kerajaan Sriwijaya dan
Kerajaan Majapahit dapat dijadi kan tonggak sejarah Indonesia. Karena
pada waktu itu bangsa Indonesia telah memenuhi syarat-syarat sebagai bangsa yang
mempunyai negara yang berdaulat, bersatu, serta mempunyai wilayah yang
meliputi seluruh Nusantara ini. Pada masa Kerajaan Sriwijaya dan
K e r a j a a n Majapahit,bangsa Indonesia telah mengalami kehidupan yang
gemah ripah loh jinawi, tata tentram, kerta raharja.
Kerajaan Sriwijaya adalah kerajaan yang berada di Sumatra kira-kira sekitar abad
VII-XII. Kerajaan ini merupakan kerajaan maritim yang menitik beratnkan keagungan
armadanya dilautan. Setelah runtuhnya kerajaan Sriwijaya seikitar abad XII-XVI di
Jawa Timur berdiri kerajaan Majapahit.
Kerajaan ini mencapai puncak kejayaan dibawah pemerintahan Hayam Wuruk
asuhan mahapatih Gajah Mada. Wilayah kekuasaan semasa jayanya itu membentang
dari Malaya sampai Irian Barat melalui Kalimantan Utara. Pada waktu itu agama Hindu
dan Budha hidup berdampingan dengan damainya. Kesatuan hidup seperti itu dituliskan
oleh Mpu Tantular didalam kitab Sutashoma,yang berbunyi Bhineka Tunggal Ika Tan
Hana Dharma Mangrua( Walaupun berbeda-beda, satu jua adanya )sebab tidak ada
agama yang mempunyai tujuan yang berbeda. Dengan semboyan Mitreka Satata,
Majapahit juga mengadakan hubungan persahabatan denag negara-negara tetangga,
seperti : Burma, Kamboja, dll.
2. Penjajahan Bangsa-bangsa Barat
Dulu Indonesia dikenal dengan negeri yang subur dan penhasilan rempah
rempahnya yang ternama.Kondisi inilah yang menjadi daya tarik bangsa barat,terutama
bangsa-bangsa dari benua Eropa seperti Portugis, Spanyol Inggris dan Belanda datang
ke Indonesia.
Diantara bangsa eropa yang datang ke Indonesia adalah Portugis, mereka masuk ke
Indonesia pad abad permulaan XVI denag menyishkan bangsa Spanyol. Melalui
perjanjian Saragosa, Portugis dacn Spanyol denag seenaknya membagi daerah jajahan
dimana Indonesia untuk Portugis dan Piliphina untuk Spanyol. Bangsa Portugis datang
ke Indonesia dengan membawa misi suci dan mengatakan bahwa kedatangannya
merupakan suatu kewajiban dari bangsa kulit putih untuk kemajuan bangsa kulit
berwarna. Namun, kenyataan yang terjadi tidak seperti yang mereka katakan. Bangsa
Portugis yang awalnya melakukan kegaiatan berdagang akhirnya berubah menjadi
penjajahan. Sejak itu mulai lah lembaran hitam sejarah manusia. Apa yang telah dimiliki

oleh bangsa Indonesia pada masa Sriwijaya dan Majapahit menjadi hilang. Kedaulatan
negara hilang, persatuan dihancurkan, kemakmuran dirampas dan wilayah di injakinjak.
Pada akhir abad XVI, bangsa Belanda juga datang ke Indonesia. Untuk menghindari
persaingan diantara bangsa Belanda sendiri, Belanda mendirikan suatu perkumpulan
dagang yang bernama VOC, yang dikalangan rakyat dikenal denagn nama kompeni.
VOC adalah kongsi dagang yang dalam prakteknya tidak hanya melakukan kegiatan
perdagangan tetapi juga kegiatan politik dan militer. Untuk menjamin keuntungan
ekonominya VOC melakukan monopoli perdagangan khususnya rempah-rempah,
melakuakan pemusnahan rempah kalau harganya turun, mengadakan sistem
kontingenten( pajak natura ), dan mengadakan apanage stelsel yaitu pembayaran kepada
pegawai tinggi bawahan raja dan sistem catu, artinya raja memberi kekuasaan kepada
pegawai tinggi bawahannya untuk menarik penghasilan didalam wilayah kekuasaannya.
3. Perubahan pola pergerakan lokal menjadi pergerakan nasyonal
Jika diperhatikan sebenarnya rakyat dengan semangat
p a t r i o t i k t e l a h melakukan perlawanan terhadap penjajah. Perlawanan
fisik terjadi hampir di setiap daerah di Indonesia. Sudah banyak waktu dan
tenaga dihabiskan, bahkan banyak nyawa telah menjadi korban. namun, sangatlah
disayangkan bahwa perlawanan fisik y a n g m a s i h b e r s i f a t l o k a l k a r e n a
b e l u m a d a n y a p e r s a t u a n s e r t a k o o r d i n a s i perlawanan menjadi

sebab belum berhasilnya bangsa Indonesia menghalau penjajah.

Selain itu,

kegagalan bangsa Indonesia juga disebabkan oleh karena penjajah


mempergunakan sistem senjata teknologi(sistek) yang lebih
m o d e r n , d a n j u g a mempergunakan sistem senjata sosial(sissos) yang terkenal,
yaitu devide et impera(pecah belah dan kuasai). D a n m e m a s u k i a b a d X X b a n g s a
Indonesia mengubah cara-caranya di dalam m e l a w a n p e n j a j a h .
Kegagalan-kegagalan perlawanan secara fisik yang tidak
terkoordinasi pada masa sebelumnya mendorong pemimpinp e m i m p i n b a n g s a Indonesia terutama kaum terpelajar untuk memakai
bentuk perlawanan yang lain. Bentuk perlawanan itu ialah dengan menyadarkan
rakyat Indonesia akan pentingnya p e r s a t u a n
bangsa
(persatuan
n a s i o n a l m e ) . S e j a k i t u l a h i r l a h b e r m a c a m - m a c a m organisasi
politik, di samping organisasi yang bergerak dalam bidang pendidikan dan sosial.
Organisasi yang muncul sebagai awal lahirnya pergerakan nasional
adalahorganisasi (Budi Utomo)yang dipelopori oleh dr. Wahidin Sudirohusodo.
Organisasi ini berdiri pada tanggal 20 Mei 1908. Dari lahirnya Budi Utomo
kemudian diperingati sebagai hari Kebangkitan Nasional, karena pada saat
itu mulai bangkit semangat kebangsaan (nasionalisme) untuk melepaskan diri dari
cengkeraman penjajahan. S e t e l a h b e r d i r i n y a B u d i U t o m o , s e g e r a
m u n c u l o r g a n i s a s i - o r g a n i s a s i pergerakan lainnya, seperti Sarekat Dagang
Islam (SDI) tahun 1909, yang kemudian dengan cepat mengubah bentuknya menjadi
gerakan politik dengan mengganti nama menjadi Sarekat Islam (SI) tahun 1911
di bawah kepemimpinan H.O.S. Cokroaminoto. Berikutnya pada tahun 1913
muncul organisasi Indische Partij yang dipimpin oleh tiga serangkai,y a i t u : D o u w e s

Dekker,Tjipto Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat yang


kemudian dikenal dengan nama Ki Hajar Dewantara.
Di tengah-tengah maraknya bermunculan organisasi politik sebagai pergerakan
nasional, Belanda pun merubah taktik dalam menghadapi
p e r g e r a k a n n a s i o n a l Indonesia tersebut. Misalnya, menerapkan pasalpasal KUHP secara lebih tegas, membatasi dan mengawasi sekolah-sekolah swasta
yang dianggap sebagai sumber penyebaran kesadaran nasional. Dalam situasi yang
menggoncangkan, tahun 1927 muncul Partai Nasional Indonesia PNI yang
dipelopori oleh Soekarno, Tjipto Mangunkusumo, Sartono, dan t o k o h l a i n n y a .
Mulai saat itu perjuangan nasional Indonesia dititik beratkan pada
kesatuan nasional dengan tujuan yang jelas yaitu Indonesia merdeka. Untuk mencapai
tujuan itu dibentuk pergerakan kemerdekaan secara besar-besaran
berdasarkan kekuatan sendiri. Mengajak semua lapisan masyarakat,pemuda, wanita,
buruh, tani,d a n l a i n - l a i n u n t u k b e r j u a n g . P e r j u a n g a n u n t u k
m e w u j u d k a n k e s a t u a n n a s i o n a l kemudian diikuti dengan Sumpah Pemuda
pada tanggal 28 Oktober 1928. Sumpah Pemuda itu berisi pengakuan akan adanya
bangsa, tanah air, dan bahasa yang satu,yakni Indonesia. Pada peristiwa
pengucapan Sumpah Pemuda itu untuk pertama kalinya lagu Indonesia Raya
dikumandangkan.
4. Penjajahan Jepang
Pada tanggal 09 Maret 1942 Jepang masuk ke Indonesia.
M e r e k a mengetahui apa yang diinginkan oleh rakyat Indonesia, yaitu
kemerdekaan bangsa d a n
tanah
air
Indonesia.
1engan
menggunakan
pengetahuannya
itu,
Jepang
melakukan
propaganda
bahwa
kedatangannya
ke
Indonesia
a d a l a h u n t u k membebaskan bangsa dan tanah air Indonesia dari cengkeraman
penjajah Belanda.Untuk meyakinkan propagandanya terhadap rakyat
Indonesia, Jepang kemudian m e m p e r b o l e h k a n r a k y a t I n d o n e s i a
m e n g i b a r k a n b e n d e r a m e r a h p u t i h s e r t a menyanyikan lagu Indonesia
Raya.. J e p a n g b e r h a s i l m e n a r i k s i m p a t i r a k y a t I n d o n e s i a . D i m a n a m a n a r a k y a t Indonesia membantu Jepang menghancurkan Belanda
dengan tujuan agar selekas mungkin bebas dari cengkeraman penjajah Belanda.
Namun, setelah Belanda berhasil dikalahkan, bukannya kemerdekaan yang diperoleh
oleh bangsa Indonesia. Kenyataan y a n g t e r j a d i s e s u n g g u h n y a J e p a n g p u n
m e r u p a k a n p e n j a j a h y a n g t a k k u r a n g kejamnya dibandingkan dengan
penjajah Belanda. Bahkan pada masa penjajahan Jepang, bangsa
Indonesia mengalami penderitaan dan penindasan yang sampai pada
puncaknya. Semula diijinkan untuk mengibarkan bendera
m e r a h p u t i h d a n menyan yikan lagu Indonesia Raya, namun
a k h i r n y a b e r u b a h m e n j a d i l a r a n g a n . Bersamaan dengan semakin mengganasnya bala
tentara Jepang, maka kemerdekaan bangsa dan tanah air yang diidam-idamkan
terasa semakin menjauh. Akibat tipu muslihat Jepang tersebut, rakyat
Indonesia merasa kecewa, sehingga timbullah perlawanan-perlawanan, baik
secara illegal maupun legal. Sementara itu sejarah berjalan terus. Perang Pasi!ik
menunjukkan tanda-tanda akan berakhir dengan kekalahan Jepang di mana-mana.
Jepang yang pada waktu itu berada di ujung kekalahan, ingin mendapatkan
bantuan dari rakyat Indonesia. Lagi-lagi Jepang mencoba menarik hati rakyat
dengan berjanji akan memberikan kemerdekaandi kelak kemudian hari.
Sebagai tindak lanjut janjinya tersebut, pada tanggal 01 Maret 1945 Jenderal
Kumakici Harada mengumumkan akan membentuk Badan Penyelidik

Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang


d a l a m b a h a s a Jepang disebut Dokuritsu Junbi Choosakai.
5. Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)
Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia /BPUPKI
dibentuk pada tanggal 29 April 1945. BPUPKI beranggotakan 63 orang, yang diketuai
oleh 1r. Radjiman Wedyodiningrat, Wakil Ketua I Ichibangase (warga negara jepang) ,dan wakil
Ketua II R. Panji Suroso (Daftar anggota BPUPKI terlampir). Peresmian dan pelantikan
anggota BPUPKI dilakukan oleh Saikoo Sikikan (Panglima Tertinggi Tentara Jepang) pada tanggal
28 Mei 1945, dan baru mulai bekerja pada tanggal 29 Mei 1945. D e n g a n
terbentuknya
BPUPKI
ini
bangsa
Indonesia
d a p a t s e c a r a l e g a l mempersiapkan kemerdekaannya, dan
m e r u m u s k a n s y a r a t - s y a r a t y a n g h a r u s dipenuhi sebagai negara merdeka. P a d a
tanggal 29 Mei - 01 Juni 1945 , BPUPKI mengadakan sidang yang
pertama. Pada sidang ini, ada beberapa orang yang menyampaikan usulan rumusan
dasar
negara,
seperti
Mr.
Muh.
Yamin
dan
I r . S o e k a r n o . M r . M u h . Y a m i n menyampaikan usulan dasar negara
pada sidang hari pertama tanggal 29 Mei 1945. Ada dua bentuk rumusan dasar negara
yang diusulkan oleh Mr. Muh. Yamin, yaitu :
a) Usulan rumusan dasar negara yang disampaikan secara lisan dalam
pidato Asas dan Dasar Negara Kebangsaan Republik Indonesia.
Rumusan dasar negara itu terdiri atas lima asas, yaitu :
1)Peri Kebangsaan
2)Peri Kemanusiaan
3)Peri ke-Tuhanan
4)Peri Kerakyatan
5)Kesejahteraan Rakyat
b) Setelah berpidato, Mr. Muh. Yamin menyampaikan usul tertulis
mengenai Rancangan UUD Republik Indonesia. Di dalam Pembukaan Rancangan
UUD itu terdapat rumusan lima asas dasar negara, yaitu :
1)Ketuhanan yang maha esa.
2)Kebangsaan Persatuan Indonesia.
3)Rasa Kemanusiaan yang adil dan beradab.
4)K e r a k y a t a n y a n g d i p i m p i n o l e h h i k m a t k e b i j a k s a n a a n
d a l a m permusyawaratan perwakilan.
5)Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Soekarno menyampaikan usulan dasar negara melalui pidatonya dalam
sidang BPUPKI tanggal 01 Juni 1945. Beliau mengusulkan dasar negara yang
terdiri atas lima prinsip yang rumusan serta sistematikanya sebagai berikut :
1)Nasionalisme, atau Kebangsaan Indonesia.
2)Internasionalisme, atau Perikemanusiaan.
3)Mufakat, atau Demokrasi.
4)Kesejahteraan Sosial.
5)Ketuhanan yang berkebudayaan.
Soekarno juga mengusulkan agar dasar negara yang terdiri atas lima prinsip
tersebut diberi nama Pancasila, yang secara harfiah berarti lima dasar.
Dikatakan bahwa n a m a t e r s e b u t d i s a m p a i k a n a t a s s a r a n t e m a n n y a
s e o r a n g a h l i b a h a s a . U s u l mengenai nama Pancasila, kemudian diterima
oleh sidang. B e r i k u t n y a , m e n u r u t S o e k a r n o l i m a p r i n s i p d a s a r
n e g a r a y a n g d i u s u l k a n tersebut dapat diperas menjadi tiga prinsip dengan nama Tri
Sila yang meliputi :
1) Sosio-nasionalisme
(merupakan
sintesa
dari
Nasionalisme
danInternasionalisme).

2) S o s i o - d e m o k r a s i
(merupakan
sintesa
dari
m u f a k a t d a n Kesejahteraan Sosial.
3) Ketuhanan.
Selanjutnya, beliau juga mengusulkan bahwa Tri Sila tersebut juga
dapat diperas menjadi Eka Sila yang intinya adalah Gotong Royong. Pada
tanggal 22 Juni 1945, sembilan tokoh nasional yang tergabung dalam
panitia yang populer disebut Panitia Sembilan mengadakan
p e r t e m u a n u n t u k membahas pidato serta usul-usul mengenai dasar
negara yang telah dikemukakan dalam sidang BPUPKI. Sembilan tokoh
nasional tersebut ialah Ir. Soekarno, D rs. Moh. Hatta, Mr. A. A. Maramis,
Abikoesno Tjokrosoejoso, Abdoel Kahar Muzakir, Haji Agus Salim, Mr. Ahmad
Soebardjo, KH. Wachid Hasjim, dan Mr. Muh. Yamin. Hasil pembahasan
sembilan tokoh itu tersusun dalam sebuah piagam yang kemudian
dikenal dengan nama Piagam J akarta(Jakarta Charter).
Piagam Jakarta pada hakikatnya merupakan sebuah
d o k u m e n R a n c a n g a n Pembukaan Hukum Dasar. Di dalam Piagam
Jakarta itu, khususnya pada alinea keempat terdapat rumusan dan sistematika
dasar negara sebagai berikut.
1) Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi
pemeluk-pemeluknya
2) Kemanusiaan yang adil dan beradab
3) Persatuan Indonesia
4) K e r a k y a t a n
yang
dipimpin
oleh
hikmat
k e b i j a k s a - n a a n d a l a m permusyawaratan perwakilan
5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Piagam Jakarta tersebut kemudian diterima oleh BPUPKI dalam
sidangnya yang kedua, yang berlangsung dari tanggal 14-16 Juli 1945.
6. Proklamasi Kemerdekaan dan Pengesahan Pancasila sebagai Dasar Negara
Kesatuan Repoblik Indonesia
Pada tanggal 14 Agustus 1945, Jepang menyerah kalah dari sekutu. Pada saat
itu terjadilah kekosongan kekuasaan di Indonesia. Kesempatan itu dipergunakan
sebaik-baiknya oleh para pejuang Indonesia untuk mempers i a p k a n P r o k l a m a s i Kemerdekaan Indonesia. Persiapan itu dilakukan
oleh panitia yang disebut Panitia P e r s i a p a n K e m e r d e k a a n I n d o n e s i a
( P P K I ) y a n g d a l a m b a h a s a J e p a n g d i s e b u t Dokuritsu Junbi Iinkai yang
telah terbentuk sebelumnya.
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dibentuk pada tanggal
07 Agustus 1945 dan diresmikan tanggal 09 Agustus 1945 di Dalat, Saigon oleh
Jenderal Tarauchi selaku Panglima Armada Jepang untuk Asia Tenggara.
PPKI dianggap sebagai badan yang representatif untuk membentuk
negara republik Indonesia, karena anggotanya merupakan perwakilkan daerah
dari seluruh Indonesia dan tidak ada anggota yang berkebangsaan jepang. PPKI
beranggotakan 21 orang termasuk ketua dan wakil ketua, yang susunan keanggotaan sebagai
berikut.
1. Ir. Soekarno
( Ketua )
2. Drs.Moh.Hatta
( Wakil ketua )
3. Dr.Radjiman Widiodiningrat
4. KI.Bagoes Hadikoesoemo
5. Oto Iskandardinata
6. Pangeran Purbojo
7. Pangeran Soerjohamidjojo
8. Soetardjo Kartohamidjojo

9. Prof. Dr. Mr. Soepomo


10. Abdul Khadir
11. Drs. Yap Tjwan Bing
12. Dr. Mohammad Amir
( Didatangkan dari Sumatra )
13. Mr. Abdul Abbas
( Didatangkan dari Sumatra )
14. Dr. Ratulangi
( Didatangkan dari Sulawesi )
15. Andi Pangeran
( Didatangkan dari Sulawesi )
16. Mr. Latuharhary
17. Mr. I Gusti Ketut Pudja ( Didatangkan dari Bali )
18. A.H Hamidan
( Didatangkan dari Kalimantan )
19. R.P Soeroso
20. Abadul Wachid Hasyim
21. Mr. Mohammad Hasan ( Didatangkan dari Sumatra )
Semula memang PPKI merupakan badan bentukan pemerintah
Jepang.Namun, setelah Jepang kalah dan setelah ditambah
e n a m a n g g o t a b a r u a t a s tanggungan bangsa Indonesia sendiri, maka
berubahlah sifatnya dari badan bentukan Jepang menjadi badan nasional
Indonesia. Enam anggota tambahan tersebut adalah Wiranata-kusuma, Ki
Hajar Dewantara, Kasman Singodimedjo, Sajut i Malik, Mr. Iwa
Kusuma Sumantri, dan Mr. Achmad Soebardjo. Untuk mempersiapkan proklamasi
kemerdekaan Indonesia, maka pada tengah malam tanggal 16 Agustus 1945
Soekarno-Hatta pergi ke rumah Laksmana Maeda di Oranye Nassau
Boulevard (sekarang Jl. Imam Nonjol No. 1 Jakarta).Di sana telah
berkumpul B.M Diah Bakri, Sajuti Malik, Iwa Kusuma Sumantri,
Khaerul Saleh, dan beberapa anggota PPKI untuk menegaskan bahwa
pemerintah Jepang tidak campur tangan tentang proklamasi. Pertemuan
itu berlangsung sampai larut malam untuk merumuskan redaksi naskah
proklamasi. Pertemuan tersebut akhirnya menerima konsep proklamasi yang
diajukan oleh Soekarno dan diketik oleh Sajuti Malik.. K e m u d i a n p a g i h a r i n y a j a m
1 0 . 0 0 W I B ( j a m 1 1 . 3 0 w a k t u J e p a n g ) t a n g g a l 1 7 Agustus
1945 di Pegangsaan Timur, Jakarta, Soekarno didampingi oleh Moh. Hatta
membacakan naskah Proklamasi yang isinya sebagai berikut.
PROKLAMASI
Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan
K e m e r d e k a a n Indonesia. Hal-hal yang mengenai pemindahan
kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam
tempo yang sesingkat-singkatnya.
Jakarta, 17 Agustus 1945
A t a s n a m a b a n g s a Indonesia
Soekarno - Hatta
Sehari setelah pembacaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia,
yaitu pada tanggal 17 Agustus 1945, PPKI mengadakan sidang yang pertama.
Sebelum sidang dimulai secara resmi, dilakukan pertemuan untuk
membahas beberapa perubahan yang berkaitan dengan rancangan naskah
Panitia Pembukaan UUD yang saat itu dikenal dengan nama Piagam Jakarta.
Dengan cara musyawarah akhirnya disepakati adanya beberapa perubahan yaitu :
1.
2.

PIAGAM JAKARTA
Kata Mukadimah
...Dalam suatu hukum

Diganti
Diganti

PEMBUKAAN UUD 1945


Pebukaan
...Dalam suatu Undang-

3.

4.

dasar...
... Dengan berdasarkan
kepada ketuhanan dengan
kewajiban menjalankan
syariat Islam bagi pemelukpemeluknya...
...Menurut Dasar
Kemanusiaan Yang Adil Dan
Beradab...

Diganti

Diganti

Undang Dasar Negara...


...Dengan berdasarkan
kepada Ketuhanan Yang
Maha Esa...
...Kemanusiaan Yang Adil
Dan Beradab...

Demikianlah perubahan isi Piagam Jakarta yang kemudian


d i t e t a p k a n m e n j a d i Pembukaan Undang-undang dasar 1945. Setelah melakukan
beberapa perubahan pada Piagam Jakarta, akhirnya sidang PPKI tanggal 18
Agustus 1945 berhasil mengambil beberapa keputusan sebagai berikut.
1) Mengesahkan Undang-undang dasar 1945. Undang-undang dasar ini kemudian
(setelah dekrit Presiden 05 Juli 1959) dikenal dengan nama Undang-Undang Dasar
1945(UUD 1945). Hal ini untuk membedakan dengan Konstitusi RIS dan Undangundang dasar Sementara 1950(UUDS 1950) yang pernah berlaku
s e b e l u m dekrit.
2) Memilih Presiden dan wakil Presiden yang pertama. Pemilihan Presiden dan wakil
Presiden ini penting dilakukan untuk memenuhi unsur-unsur konstitusif berdiri-nya
sebuah negara. Saat itu Indonesia baru memiliki unsur rakyat dan
w i l a y a h , sehingga menurut ketentuan hukum (de yure) diperlukan adanya satu
unsur lagi yaitu pemerintahan yang berdaulat, demi untuk memenuhi kepentingan itu,
PPKI dalam sidangnya memilih Presiden dan wakil Presiden. Kewenangan PPKI itu
didasarkan pada Pasal III aturan Peralihan( UUD 1945 sebelum
diamandemen) yang berbunyi Untuk pertama kali Presiden dan wakil Presiden
dipilih oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia orang yang terpilih dalam
sidang itu adalah Soekarno sebagai Presiden dan Moh. Hatta sebagai wakil Presiden.
3) Me n e t a p k a n b e r d i r i n y a K o m i t e N a s i o n a l I n d o n e s i a P u s a t
s e b a g a i b a d a n musyawarah darurat. Komite Nasional ini, menurut
kententuan Pasal IV aturan peralihan UUD 1945 yang sebelum
diamandemen b e r t u g a s u n t u k membantu Presiden, karena saat itu Presiden
dibebani tugas untuk menjalankan kekuasaan MPR, DPR, dan DPA selama
ketiga lembaga negara tersebut belum terbentuk.
Sahnya UUD 1945 berarti sah pula berlakunya Pembukaan UUD
1 9 4 5 . D emikian pula, sahnya Pembukaan UUD 1945 berarti ketentuan
yang terdapat didalam Pembukakan UUD 1945 itu, khususnya mengenai dasar
negara juga berlaku secara sah. Adapun rumusan dan sistematika dasar negara yang sah
yang terdapat didalam Pembukaan UUD 1945 adalah sebagai berikut.
1) Ketuhanan Yang Maha Esa
2) Kemanusiaan yang adil dan beradab
3) Persatuan Indonesia
4) K e r a k y a t a n
yang
dipimpin
oleh
hikmat
k e b i j a k - s a n a a n d a l a m permusyawaratan perwakilan.
5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

You might also like