Professional Documents
Culture Documents
PANCASILA
( SEJARAH PERUMUSAN & PENGESAHAN PANCASILA SEBAGAI
DASAR NEGARA )
D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
Nama
: Hanafi Maruf
No.Bp
: 1310421081
Dosen Pengajar
oleh bangsa Indonesia pada masa Sriwijaya dan Majapahit menjadi hilang. Kedaulatan
negara hilang, persatuan dihancurkan, kemakmuran dirampas dan wilayah di injakinjak.
Pada akhir abad XVI, bangsa Belanda juga datang ke Indonesia. Untuk menghindari
persaingan diantara bangsa Belanda sendiri, Belanda mendirikan suatu perkumpulan
dagang yang bernama VOC, yang dikalangan rakyat dikenal denagn nama kompeni.
VOC adalah kongsi dagang yang dalam prakteknya tidak hanya melakukan kegiatan
perdagangan tetapi juga kegiatan politik dan militer. Untuk menjamin keuntungan
ekonominya VOC melakukan monopoli perdagangan khususnya rempah-rempah,
melakuakan pemusnahan rempah kalau harganya turun, mengadakan sistem
kontingenten( pajak natura ), dan mengadakan apanage stelsel yaitu pembayaran kepada
pegawai tinggi bawahan raja dan sistem catu, artinya raja memberi kekuasaan kepada
pegawai tinggi bawahannya untuk menarik penghasilan didalam wilayah kekuasaannya.
3. Perubahan pola pergerakan lokal menjadi pergerakan nasyonal
Jika diperhatikan sebenarnya rakyat dengan semangat
p a t r i o t i k t e l a h melakukan perlawanan terhadap penjajah. Perlawanan
fisik terjadi hampir di setiap daerah di Indonesia. Sudah banyak waktu dan
tenaga dihabiskan, bahkan banyak nyawa telah menjadi korban. namun, sangatlah
disayangkan bahwa perlawanan fisik y a n g m a s i h b e r s i f a t l o k a l k a r e n a
b e l u m a d a n y a p e r s a t u a n s e r t a k o o r d i n a s i perlawanan menjadi
Selain itu,
2) S o s i o - d e m o k r a s i
(merupakan
sintesa
dari
m u f a k a t d a n Kesejahteraan Sosial.
3) Ketuhanan.
Selanjutnya, beliau juga mengusulkan bahwa Tri Sila tersebut juga
dapat diperas menjadi Eka Sila yang intinya adalah Gotong Royong. Pada
tanggal 22 Juni 1945, sembilan tokoh nasional yang tergabung dalam
panitia yang populer disebut Panitia Sembilan mengadakan
p e r t e m u a n u n t u k membahas pidato serta usul-usul mengenai dasar
negara yang telah dikemukakan dalam sidang BPUPKI. Sembilan tokoh
nasional tersebut ialah Ir. Soekarno, D rs. Moh. Hatta, Mr. A. A. Maramis,
Abikoesno Tjokrosoejoso, Abdoel Kahar Muzakir, Haji Agus Salim, Mr. Ahmad
Soebardjo, KH. Wachid Hasjim, dan Mr. Muh. Yamin. Hasil pembahasan
sembilan tokoh itu tersusun dalam sebuah piagam yang kemudian
dikenal dengan nama Piagam J akarta(Jakarta Charter).
Piagam Jakarta pada hakikatnya merupakan sebuah
d o k u m e n R a n c a n g a n Pembukaan Hukum Dasar. Di dalam Piagam
Jakarta itu, khususnya pada alinea keempat terdapat rumusan dan sistematika
dasar negara sebagai berikut.
1) Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi
pemeluk-pemeluknya
2) Kemanusiaan yang adil dan beradab
3) Persatuan Indonesia
4) K e r a k y a t a n
yang
dipimpin
oleh
hikmat
k e b i j a k s a - n a a n d a l a m permusyawaratan perwakilan
5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Piagam Jakarta tersebut kemudian diterima oleh BPUPKI dalam
sidangnya yang kedua, yang berlangsung dari tanggal 14-16 Juli 1945.
6. Proklamasi Kemerdekaan dan Pengesahan Pancasila sebagai Dasar Negara
Kesatuan Repoblik Indonesia
Pada tanggal 14 Agustus 1945, Jepang menyerah kalah dari sekutu. Pada saat
itu terjadilah kekosongan kekuasaan di Indonesia. Kesempatan itu dipergunakan
sebaik-baiknya oleh para pejuang Indonesia untuk mempers i a p k a n P r o k l a m a s i Kemerdekaan Indonesia. Persiapan itu dilakukan
oleh panitia yang disebut Panitia P e r s i a p a n K e m e r d e k a a n I n d o n e s i a
( P P K I ) y a n g d a l a m b a h a s a J e p a n g d i s e b u t Dokuritsu Junbi Iinkai yang
telah terbentuk sebelumnya.
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dibentuk pada tanggal
07 Agustus 1945 dan diresmikan tanggal 09 Agustus 1945 di Dalat, Saigon oleh
Jenderal Tarauchi selaku Panglima Armada Jepang untuk Asia Tenggara.
PPKI dianggap sebagai badan yang representatif untuk membentuk
negara republik Indonesia, karena anggotanya merupakan perwakilkan daerah
dari seluruh Indonesia dan tidak ada anggota yang berkebangsaan jepang. PPKI
beranggotakan 21 orang termasuk ketua dan wakil ketua, yang susunan keanggotaan sebagai
berikut.
1. Ir. Soekarno
( Ketua )
2. Drs.Moh.Hatta
( Wakil ketua )
3. Dr.Radjiman Widiodiningrat
4. KI.Bagoes Hadikoesoemo
5. Oto Iskandardinata
6. Pangeran Purbojo
7. Pangeran Soerjohamidjojo
8. Soetardjo Kartohamidjojo
PIAGAM JAKARTA
Kata Mukadimah
...Dalam suatu hukum
Diganti
Diganti
3.
4.
dasar...
... Dengan berdasarkan
kepada ketuhanan dengan
kewajiban menjalankan
syariat Islam bagi pemelukpemeluknya...
...Menurut Dasar
Kemanusiaan Yang Adil Dan
Beradab...
Diganti
Diganti