Professional Documents
Culture Documents
Oleh
Deden Ardiansyah, S.T
Indargo
Abstrak
Kecamatan Somagede merupakan daerah yang terletak di pulau Jawa
Kecamatan Banyumas, merupakan salah satu daerah yang masyarakatnya belum
pernah merasakan terangnya listrik seperti daerah lain di kota-kota besar di pulau
jawa. Listrik di wilyah ini belum masuk di karenakan jangkauan PLN untuk masuk
kedaerah terpencil seperti kecamamatan Somagede sangat sulit. Oleh karena itu
penulis berinisiatif untuk merancang pembangunan pembangkit listrik tenaga surya
untuk daerah tersebut. Sistem listrik tenaga surya (LTS) sebagai pembangkit listrik
diarahkan agar dapat dimanfaatkan oleh para pemakai di daerah terpencil yang tidak
mungkin dijangkau oleh jaringan PLN. Dari hasil pembahasan dengan menggunakan
metode pendekatan Perencanaan, Desain dan Analisa Kebutuhan didapat bahwa
untuk memenuhi kebutuhan listrik di desa kanding dengan jumlah 30 unit rumah dan
penerangan umum dibutuhkan listrik 13,5 KW per jam. Untuk memenuhi kebutuhan
itu maka diperlukan 207 panel surya, 216 baterai,6 buah charge controller dengan
kapasitas 300 Ampere dan 3 Buah inverter dengan kapasitas 15 Kw. Untuk kebutuhna
tersebut diatas maka dibutuhkan anggaran biaya 2,266,110,000.00 ( Dua Milyar Dua
Ratus Enam Puluh Enam Juta Seratus Sepuluh Ribu Rupiah ).
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Listrik merupakan kebutuhan primer manusia saat ini, sesuai dengan
kemajuan zaman semakin pesat kebutuhan listrik hampir semua kalanagan mulai
dari daerah perkotaan hingga pedesaan saat ini. Di Indonesia untuk kebutuhan
listrik masyarakat menggunakan layanan PLN ( Perusahaan Listrik Negara ). Hampir
semua masyarakat Indonesia menikmati layanan listrik dari perusahaan tersebut.
Kecamatan Somagede merupakan daerah yang terletak di pulau Jawa
Kecamatan Banyumas, merupakan salah satu daerah yang masyarakatnya belum
pernah merasakan terangnya listrik seperti daerah lain di kota-kota besar di pulau
jawa. Listrik di wilyah ini belum masuk di karenakan jangkauan PLN untuk masuk
kedaerah terpencil seperti kecamamatan Somagede sangat sulit. Warga pernah
mewacanakan pembuatan fasilitas listrik sederhana dengan bersumber pada tenaga
mikro hidro. Namun, ternyata wacana tersebut hingga sekarang belum bisa
terealisasi,karena aliran air yang akan digunakan untuk mikro hidro tidak memenuhi
syarat.
Oleh karena itu penulis berinisiatif untuk merancang pembangunan
pembangkit listrik tenaga surya untuk daerah tersebut. Sistem listrik tenaga surya
(LTS) sebagai pembangkit listrik diarahkan agar dapat dimanfaatkan oleh para
pemakai di daerah terpencil yang tidak mungkin dijangkau oleh jaringan PLN. Oleh
karena itu penulis berinisiatif untuk merancang pembangkit listrik tenaga surya untuk
daerah tersebut dengan judul Analisa & Perancangan Pembangkit Listrik Tenaga
Surya ( PLTS ) sebagai bahan Skripsi.
1.5
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan pada laporan ini terdiri dari lima BAB dengan susunan
PENDAHULUAN
Bab ini berisikan tentang Latar Belakang, Pokok Masalah, Batasan Masalah,
BAB II
LANDASAN TEORI
BAB III
PERANCANGAN
ANALISA
Bab ini berisikan tentang Analisa yang dilakukan setelah hasil perancangan.
BAB V
KESIMPULAN
BAB II
TEORI DASAR
2.1.Konsep Sistem PLTS
Pembangkit listrik tenaga surya itu konsepnya sederhana. Yaitu mengubah
cahaya matahari menjadi energi listrik. Cahaya matahari merupakan salah satu bentuk
energi dari sumber daya alam. Sumber daya alam matahari ini sudah banyak
digunakan untuk memasok daya listrik di satelit komunikasi melalui sel surya. Sel
surya ini dapat menghasilkan energi listrik dalam jumlah yang tidak terbatas langsung
diambil dari matahari, tanpa ada bagian yang berputar dan tidak memerlukan bahan
bakar. Sehingga sistem sel surya sering dikatakan bersih dan ramah lingkungan.
Bandingkan dengan sebuah generator listrik, ada bagian yang berputar dan
memerlukan bahan bakar untuk dapat menghasilkan listrik. Suaranya bising. Selain
itu gas buang yang dihasilkan dapat menimbulkan efek gas rumah kaca (green house
gas) yang pengaruhnya dapat merusak ekosistem planet bumi kita. Sistem sel surya
yang digunakan di permukaan bumi terdiri dari panel sel surya, rangkaian kontroler
pengisian (charge controller), dan aki (batere) 12 volt yang maintenance free. Panel
sel surya merupakan modul yang terdiri beberapa sel surya yang digabung dalam
hubungan seri dan paralel tergantung ukuran dan kapasitas yang diperlukan. Yang
sering digunakan adalah modul sel surya 20 watt atau 30 watt. Modul sel surya itu
menghasilkan energi listrik yang proporsional dengan luas permukaan panel yang
terkena sinar matahari.
Rangkaian kontroler pengisian aki dalam sistem sel surya itu merupakan
rangkaian elektronik yang mengatur proses pengisian akinya. Kontroler ini dapat
mengatur tegangan aki dalam selang tegangan 12 volt plus minus 10 persen. Bila
tegangan turun sampai 10,8 volt, maka kontroler akan mengisi aki dengan panel surya
sebagai sumber dayanya. Tentu saja proses pengisian itu akan terjadi bila berlangsung
pada saat ada cahaya matahari. Jika penurunan tegangan itu terjadi pada malam hari,
maka kontroler akan memutus pemasokan energi listrik. Setelah proses pengisian itu
berlangsung selama beberapa jam, tegangan aki itu akan naik. Bila tegangan aki itu
mencapai 13,2 volt, maka kontroler akan menghentikan proses pengisian aki itu.
Rangkaian kontroler pengisian itu sebenarnya mudah untuk dirakit sendiri.
Tapi, biasanya rangkaian kontroler ini sudah tersedia dalam keadaan jadi di pasaran.
Memang harga kontroler itu cukup mahal kalau dibeli sebagai unit tersendiri.
Kebanyakan sistem sel surya itu hanya dijual dalam bentuk paket lengkap yang siap
pakai. Jadi, sistem sel surya dalam bentuk paket lengkap itu jelas lebih murah
2.2. Photovoltaic
Cara kerja sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya dengan menggunakan
Grid-Connected panel sel surya Photovoltaic untuk perumahan Modul sel surya
Photovoltaic merubah energi surya menjadi arus listrik DC. Arus listrik DC yang
dihasilkan ini akan dialirkan melalui suatu inverter (pengatur tenaga) yang
merubahnya menjadi arus listrik AC, dan juga dengan otomatis akan mengatur
seluruh sistem. Listrik AC akan didistribusikan melalui suatu panel distribusi indoor
yang akan mengalirkan listrik sesuai yang dibutuhkan peralatan listrik. Besar dan
biaya konsumsi listrik yang dipakai di rumah akan diukur oleh suatu Watt-Hour
Meters.
Komponen utama sistem surya fotovoltaik adalah modul yang merupakan unit
rakitan beberapa sel surya fotovoltaik. Untuk membuat modul fotovoltaik secara
pabrikasi bisa menggunakan teknologi kristal dan thin film. Modul fotovoltaik kristal
dapat dibuat dengan teknologi yang relatif sederhana, sedangkan untuk membuat sel
fotovoltaik diperlukan teknologi tinggi. Modul fotovoltaik tersusun dari beberapa sel
fotovoltaik yang dihubungkan secara seri dan paralel. Biaya yang dikeluarkan untuk
membuat modul sel surya yaitu sebesar 60% dari biaya total. Jadi, jika modul sel
surya itu bisa diproduksi di dalam negeri berarti akan bisa menghemat biaya
pembangunan PLTS.
Untuk itulah, modul pembuatan sel surya di Indonesia tahap pertama adalah
membuat bingkai (frame), kemudian membuat laminasi dengan sel-sel yang masih
diimpor. Jika permintaan pasar banyak maka pembuatan sel dilakukan di dalam
negeri. Hal ini karena teknologi pembuatan sel surya dengan bahan silicon single dan
poly cristal secara teoritis sudah dikuasai. Dalam bidang fotovoltaik yang digunakan
pada PLTS, Indonesia ternyata telah melewati tahapan penelitian dan pengembangan
dan sekarang menuju tahapan pelaksanaan dan instalasi untuk
elektrifikasiuntukpedesaan.
Teknologi ini cukup canggih dan keuntungannya adalah harganya murah,
bersih, mudah dipasang dan dioperasikan dan mudah dirawat. Sedangkan kendala
utama yang dihadapi dalam pengembangan energi surya fotovoltaik adalah investasi
awal yang besar dan harga per kWh listrik yang dibangkitkan relatif tinggi, karena
memerlukan subsistem yang terdiri atas baterai, unit pengatur dan inverter sesuai
dengankebutuhannya.
Bahan sel surya sendiri terdiri kaca pelindung dan material adhesive
transparan yang melindungi bahan sel surya dari keadaan lingkungan, material anti-
refleksi untuk menyerap lebih banyak cahaya dan mengurangi jumlah cahaya yang
dipantulkan, semi-konduktor P-type dan N-type (terbuat dari campuran Silikon)
untuk menghasilkan medan listrik, saluran awal dan saluran akhir (tebuat dari logam
tipis) untuk mengirim electron ke perabot listrik.Cara kerja sel surya sendiri
sebenarnya identik dengan piranti semikonduktordioda. Ketika cahaya bersentuhan
dengan sel surya dan diserap oleh bahan semi-konduktor, terjadi pelepasan elektron.
Apabila elektron tersebut bisa menempuh perjalanan menuju bahan semi-konduktor
pada lapisan yang berbeda, terjadi perubahan sigma gaya-gaya pada bahan. Gaya
tolakan antar bahan semi-konduktor, menyebabkan aliran medan listrik
FL-P250w
Cell Type
polycrystalline
Maximum Power(Pm)
250w
Power Tolerance
5%
36V
8.34A
43.9V
8.78A
Number of Cells
72pcs
Size of Module
1950*990*50mm
1000V
0.1%/
-0.38%/
temperature coefficients of PM
0.47%/
Temperature coefficients of VM
0.1%/
Temperature coefficients of IM
-0.38%
Temperature range
-40 to+90
60m/s(200kg/sq.m)
PPO black
length of Cables
900mm
Frame
Warranty
junction. Sel surya photovoltaic yang dibuat dari bahan semi konduktor yang diproses
sedemikian rupa, yang dapat menghasilkan listrik arus searah (DC). Dalam
penggunaannya, sel-sel surya itu dihubungkan satu sama lain, sejajar atau seri,
tergantung dari penggunaannya, guna menghasilkan daya dengan kombinasi tegangan
dan arus yang dikehendaki.
Sel surya memiliki banyak aplikasi. Mereka terutama cocok untuk digunakan
bila tenaga listrik dari grid tidak tersedia, seperti di wilayah terpencil, satelit
pengorbit [bumi], kalkulator genggam, pompa air, dan lain-lain. Sel surya (dalam
bentuk modul atau panel surya) dapat dipasang di atap gedung di mana mereka
berhubungan dengan inverter ke grid listrik dalam sebuah pengaturan net metering.
Sebuah panel surya terbuat dari banyak sel surya.
Sel tersambung secara elektrik untuk memberikan arus dan tegangan tertentu.
Masing-masing sel di enkapsulasi untuk mengisolasi dan melindungi dari kelembaban
dan korosi. Ada perbedaan tipe modul yang tersedia di pasaran, tergantung pada
kebutuhan daya yang dibutuhkan. Modul yang paling umum digunakan terbuat dari
32 atau 36 crystalline silicon sel surya. Sel-sel ini berukuran sama, tersambung secara
seri, dan terbungkus diantara bahan kaca dan plastik, menggunakan polymer resin
(EVA) sebagai insulator termal (thermal insulator). Bagian muka modul biasanya
antara 0,1 dan 0,5 m^2.
Panel surya biasanya memiliki dua kontak listrik, satu positif dan satu negatif.
Beberapa panel menyertakan kontak ekstra yang memungkinkan instalasi dioda
penyingkat atau bypass diode di antara masing-masing sel. Dioda ini melindungi
panel dari gejala yang dikenal sebagai hot-spots. Sebuah hot spot terjadi ketika
beberapa sel berada dalam bayangan sedangkan sisa panel berada di bawah matahari
penuh. Daripada menghasilkan daya, sel yang terteduh bertingkah laku sebagai beban
yang membuang daya.
Dalam situasi ini, sel yang terteduh dapat mengalami peningkatan suhu yang
luar biasa (sekitar 85 sampai 100 derajat Celsius.) Dioda penyingkat akan mencegah
hot spot di sel yang terteduh, tetapi mengurangi tegangan maksimum panel. Mereka
sebaiknya hanya digunakan kalau peneduhan tak dapat dielakkan. Adalah solusi yang
jauh lebih baik untuk menggelar seluruh panel di bawah matahari penuh sebisa
mungkin. Kinerja modul surya yang direpresentasikan oleh kurva karakteristik IV
atau IV characteristic curve, yang merepresentasikan arus yang disediakan
berdasarkan tegangan yang ditimbulkan oleh tingkat radiasi surya tertentu.Kurva
merepresentasikan semua nilai tegangan-arus yang mungkin. Kurva bergantung pada
dua faktor utama: suhu dan radiasi surya yang diterima oleh sel. Untuk sebuah area
sel surya, arus yang dihasilkan secara langsung sebanding dengan penyinaran surya
(G), sedangkan tegangan berkurang dengan kenaikan suhu. Sebuah pengatur yang
baik akan berusaha memaksimalkan jumlah daya yang disediakan oleh panel dengan
mengikuti titik yang menyediakan daya maksimum (V x I). Daya maksimum
berkaitan dengan lutut kurva IV.
2.4. Prinsip.Kerja.Solar.Cell
Secara sederhana prinsip kerja solar cell photovoltaic dapat dijelaskan dengan
memisalkan sebagai dioda. Diode ini terdiri dari semikonduktor tipe N dan
semikonduktor tipe P. Untuk membentuk semikonduktor silicon tipe N, yaitu
ditambahkan bahan yang bervalensi 5 yang biasa digunakan antara lain Foster dan
Arenakum.
Sedangkan untuk membentuk semikonduktor tipe P maka semikonduktor
dengan valensi 4 ditambah dengan bahan yang bervalensi 3 biasanya dikenal dengan
bahan ketidakmurnian. Jenis bahan ini adalah Boron, aluminium, kalsium, dan
indium. Penambahan bahan ketidakmurnian ini akan menyebabkan satu bahan
electron sehingga berbentuk lubang (hole).Lubang ini dapat berpindah tempat yang
satu ke tempat yang lain di dalam kristal. Yang terjadi adalah electron-elektron Kristal
mengisi lubang yang kosong, sehingga timbul lubang baru. Lubang baru tersebut
berpindah disebabkan karena ada electron yang mengisinya, maka setiap lubang akan
memiliki muatan positif yang sama dan berlawanan dengan muatan negatif electron.
Bila cahaya matahari yang berupa energy foton datang mengenai sisi permukaan
lebih besar dari energy ceah atau gap yang memisahkan pita valensi dan pita
konduksi, maka elektron-elektron bergerak dari pita valensi ke pita konduksi melalui
hubungan (junction) P-N. Lubang yang berada pada sisi tipe N bergerak ke posisi tipe
P, dan sebaliknya elektron yang berada pada sisi tipe P bergerak ke sisi tipe N. Jika
energy foton yang diterima dan diserap cukup besar, maka lubang akan bertahan di
sisi tipe P dan elektron bertahan di sisi tipe N, sehingga mengakibatkan perbedaan
tegangan antara kedua sisi tersebut (sisi tipe P dan tipe N). Bila sisi P dan N
dihubungkan dengan suatu beban tersebut sehingga dapat diperoleh energi listrik.
Karena cahaya menembus kedua lapisan ini, maka akan berbentuk hole elektron.
Medan elektrik yang terdapat pada batas lapisan menghalangi lubang (hole) dan
elektron yang berkombinasi kembali, dengan demikian alat ini merupakan suatu alat
pembangkit listrik kecil yang energinya diperoleh dari cahaya matahari.
Baterai
Baterai adalah alat yang menyimpan daya yang dihasilkan oleh panel surya
yang tidak segera digunakan oleh beban. Daya yang disimpan dapat digunakan saat
periode radiasi matahari rendah atau pada malam hari. Komponen baterai kadangkadang dinamakan akumulator (accumulator). Baterai menyimpan listrik dalam
bentuk daya kimia. Baterai yang paling biasa digunakan dalam aplikasi surya adalah
baterai yang bebas pemeliharaan bertimbal asam (maintenance-free lead-acid
batteries), yang juga dinamakan baterai recombinant atau VRLA (klep pengatur asam
timbal atau valve regulated lead acid). Baterai terbentuk oleh sekelompok elemen
atau sel yang diletakan secara seri.
Baterai timbal-asam terdiri dari dua elektroda timbal yang berada dalam
larutan elektrolit air dan asam sulfat. Perbedaan potensial sekitar 2 volt terjadi di
antara elektroda, tergantung pada nilai seketika kondisi penyimpanan baterai. Baterai
yang paling umum dalam aplikasi surya fotovoltaik mempunyai tegangan nominal
sebanyak 12 atau 24 volt. Maka sebuah baterai 12 V berisi 6 sel secaras eri.Baterai
memenuhi dua tujuan penting dalam sistem fotovoltaik, yaitu untuk memberikan daya
listrik kepada sistem ketika daya tidak disediakan oleh array panel-panel surya, dan
untuk menyimpan kelebihan daya yang ditimbulkan oleh panel-panel setiap kali daya
itu melebihi beban.
Baterai tersebut mengalami proses siklis menyimpan dan mengeluarkan,
tergantung pada ada atau tidak adanya sinar matahari. Selama waktu adanya matahari,
array panel menghasilkan daya listrik. Daya yang tidak digunakan dengan segera
dipergunakan untuk mengisi baterai. Selama waktu tidak adanya matahari,
permintaan daya listrik disediakan oleh baterai, yang oleh karena itu akan
mengeluarkannya.Siklus menyimpan dan mengeluarkan ini terjadi setiap kali daya
yang dihasilkan oleh panel tidak sama dengan daya yang dibutuhkan untuk
mendukung beban. Kalau ada cukup matahari dan bebannya ringan, baterai akan
menyimpan daya. Tentunya, baterai akan mengeluarkan daya pada malam hari setiap
kali sejumlah daya diperlukan. Baterai juga akan mengeluarkan daya ketika
penyinaran tidak cukup untuk menutupi kebutuhan beban (karena variasi alami
kondisi keikliman,awan,debu,danlain-lain).
Jika baterai tidak menyimpan cukup daya untuk memenuhi permintaan selama
periode tidak adanya matahari, sistem akan kehabisan daya dan tidak siap memenuhi
konsumsi. Di sisi lainnya, memperbesar sistem (dengan menambahkan terlalu banyak
panel dan baterai) mahal dan tidak efisien. Ketika mendesain sistem yang mandiri,
kita perlu mengkompromikan antara biaya komponen dengan ketersediaan daya dari
sistem. Satu cara untuk melakukan ini adalah memperkirakan jumlah hari dimana
sistem beroperasi secara mandiri. Sebaliknya, jika sistem surya bertanggung jawab
atas daya yang menyediakan ke peralatan pelanggan anda mungkin dapat mengurangi
jumlah hari otonomi sampai dua atau tiga.
Di daerah dengan penyinaran yang rendah, nilai ini mungkin perlu ditambah
semakin banyak. Dalam kasus apapun, anda harus selalu menemukan keseimbangan
yang baik antara biaya dan kehandalan.Ada dua kondisi istimewa penyimpanan yang
dapat terjadi selama siklus penyimpanan dan pengeluaran daya dari baterai.
Keduanya sebaiknya dihindari guna memperpanjang umur kegunaan baterai
Penyimpanan yang berlebihan (Overcharge) Penyimpanan yang berlebihan atau
overcharge terjadi pada saat baterai berada pada kondisi keterbatasan kapasitasnya.
Jika daya yang dimasukan di luar batas titik penyimpanan maksimum, elektrolit
mulai hancur. Ini menghasilkan gelembung oksigen dan hidrogen, dalam proses yang
diketahui sebagai pembuatan gas atau gasification. Ini berakibat hilangnya air,
oksidasi di elektroda positif, dan dalam kasus ekstrim, terjadi bahaya ledakan.
Inverter
Inverter adalah perangkat elektrik yang digunakan untuk mengubah arus
listrik searah (DC) menjadi arus listrik bolak balik (AC). Inverter mengkonversi DC
dari perangkat seperti batere, panel surya / solar cell menjadi AC. Penggunaan
inverter dari dalam Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) adalah untuk perangkat
yang menggunakan AC (Alternating Current). Ada beberapa jenis inverter antara lain:
berkualitas harga diatas harga inverter modified sine wave. Aplikasi yang
cocok dari inverter pure sine wave adalah speaker dan peralatan sensitif
seperti alat kedokteran
BAB III
PERANCANGAN
sebelum tahap analisan dan selanjutnya. Gambar I.7 adalah gambar Site Plan Desa
Kanding, Plana Kecamatan Somagede dengan luas area + 14900 mm2.dengan 30 kk
ini,lokasi yang direncakan dibangun pembangkit Listrik Tenaga Surya dengan
kapasitas 15.000 Watt atau 18450 VA.karena daerah ini terletak di pegunungan yang
belum terjangkau oleh PLN. Siteplan desa tersebut seperti pada gambar 3.1 dibawah
ini.
a.Kamar 2 lampu.
b.Ruang tamu 2 lampu
c.Dapur 1 lampu
d.Toilet 1 lampu
jadi 1 runah terpasang 8 lampu.instalasi memakai kabel NYM.2x1,5 mm2
Gambar 3.4.B adalah gambar rencana instalasi stop kontak Tipe-C
mengunakan stop kontak 1phase 10 A ( type dinding ) dipasang :
a.Kamar 2.
b.Ruang tamu 1.
Jadi 1 runah terpasang 3 stop kontak. instalasi memakai kabel NYM 3x2,5
mm2
Jumlah Pemakaian
Dimana :
n = banyaknya beban/peralatan elektronik yg digunakan
Pbeban = daya yang dibutuhkan untuk dapat menggunakan peralatan tsb.
Lama pemakaian = lama pemakaian peralatan per hari (dalam satuan jam).
Jenis panel surya terdapat beberapa jenis dengan daya yang dihasilkan berbeda.
Namun, di Indonesia dipakai 120 Wp yaitu 120 Wh per hari dengan perkiraan selama
5 jam maksimum tenaga surya per hari.
Maka,
Jumlah panel ygdipakai =
Jumlah baterai
(Imax) =
Dimana :
Vs = daya baterai (volt/Ampere hour)
3.2
Analisa Kebutuhan
Rumah Tipe B
Untuk rumah Tipe A Terpasang instalasi penerangan dan stop kontak
seperti rincian sebagai berikut :
Penerangan Jalan
Kebutuhan jumlah listrik pada penerangan jalan untuk Desa tersebut adalah
sebanyak 20 lampu yang bisa mewakili penerangan jalan untuk menuju desa.
3.2.3
listrik tenaga surya adalah sebesar 2,266,110,000.00 ( Dua Milyar Dua Ratus Enam
Puluh Enam Juta Seratus Sepuluh Ribu Rupiah ). Dengan rincian kebutuhan sebagai
berikut :
PROYEK
LOKASI
TANGGAL
Mei 2014
NO.
URAIAN PEKERJAAN
VOLUME
PEK.
SATUAN
PEK.
HARGA
SATUAN (Rp)
JUMLAH HARGA
(Rp)
Unit
32,000,000
32,000,000.00
SDP - 1
Unit
15,000,000
15,000,000.00
SDP - 2
Unit
12,000,000
12,000,000.00
LP-PJU
Unit
3,500,000
3,500,000.00
Panel Box
Unit
200,000
600,000.00
Lot
3,000,000
3,000,000.00
Sub Total 1
1.A
66,100,000.00
206
Unit
4,000,000
824,000,000.00
Lot
61,000,000
Unit
4,740,000
28,440,000.00
214
Unit
5,200,000
1,112,800,000.00
61,000,000.00
Lot
9,500,000
9,500,000.00
Inverter kaoasitas 5 Kw
Unit
7,500,000
52,500,000.00
76
265,000
20,140,000.00
2,088,240,000.00
9,700
873,000.00
1.B
a.1
Panel Box 1
NYYHY.1 x 4 mm
90
M'
a.2
Panel Box 2
NYYHY.1 x 4 mm
90
M'
9,700
873,000.00
HARGA
SATUAN (Rp)
JUMLAH HARGA
(Rp)
9,700
873,000.00
PROYEK
LOKASI
TANGGAL
Mei 2014
NO.
a.3
URAIAN PEKERJAAN
SATUAN
PEK.
90
M'
Panel Box 3
NYYHY.1 x 4 mm
b.1
VOLUME
PEK.
Kontrolel I
NYFGBY.2 x 4 mm
b.2
351,500.00
24
M'
18,500
444,000.00
29
M'
18,500
536,500.00
10
M'
34,000
340,000.00
Kontrolel III
NYFGBY.2 x 4 mm
Baterai 1
NYYHY.2 x 6 mm
c.2
18,500
Kontrolel II
NYFGBY.2 x 4 mm
c.1
M'
b.3
19
Baterai 2
NYYHY.2 x 6 mm
c.3
34,000
442,000.00
17
M'
34,000
578,000.00
14
M'
57,000
798,000.00
14
M'
57,000
798,000.00
Baterai 3
NYYHY.2 x 6 mm
Dari Baterai 1 ke
Inverter I
NYYHY.2 x 10 mm
d.2
M'
d.1
13
Dari Baterai 1 ke
Inverter II
NYYHY.2 x 10 mm
PROYEK
LOKASI
TANGGAL
Mei 2014
NO.
d.3
URAIAN PEKERJAAN
HARGA
SATUAN (Rp)
JUMLAH HARGA
(Rp)
14
M'
57,000
798,000.00
14
M'
25,000
350,000.00
Inverter III
NYYHY.2 x 10 mm
Dari Inverter I ke
LVMDP
NYFGBY.2 x 6 mm
e.2
SATUAN
PEK.
Dari Baterai 1 ke
e.1
VOLUME
PEK.
Dari Inverter II ke
LVMDP
NYFGBY.2 x 6 mm
e.3
25,000
350,000.00
14
M'
25,000
350,000.00
8,755,000.00
LVMDP
NYFGBY.2 x 6 mm
a.
M'
Dari Inverter II ke
1.C
14
Dari LVMDP , ke :
SDP - 1
NYFGBY 4 x 25 mm
170
M'
95,000
16,150,000.00
NYFGBY 2 x 2.5 mm
444
M'
14,500
6,438,000.00
55
M'
36,000
1,980,000.00
24,568,000.00
Dari SDP - 1
SDP - 2
NYFGBY 4 x 6 mm
1.D
KWH METER 1
NYFGBY.2 x 2.5 mm
14,500
145,000.00
22
M'
14,500
319,000.00
34
M'
14,500
493,000.00
46
M'
14,500
667,000.00
KWH METER 3
NYFGBY.2 x 2.5 mm
M'
KWH METER 2
NYFGBY.2 x 2.5 mm
10
KWH METER 4
NYFGBY.2 x 2.5 mm
PROYEK
LOKASI
TANGGAL
Mei 2014
NO.
URAIAN PEKERJAAN
14,500
841,000.00
70
M'
14,500
1,015,000.00
82
M'
14,500
1,189,000.00
10
M'
14,500
145,000.00
22
M'
14,500
319,000.00
KWH METER 9
NYFGBY.2 x 2.5 mm
M'
KWH METER 8
NYFGBY.2 x 2.5 mm
58
KWH METER 7
NYFGBY.2 x 2.5 mm
JUMLAH HARGA
(Rp)
KWH METER 6
NYFGBY.2 x 2.5 mm
SATUAN
PEK.
KWH METER 5
NYFGBY.2 x 2.5 mm
HARGA
SATUAN
(Rp)
VOLUME
PEK.
KWH METER 10
NYFGBY.2 x 2.5 mm
46
M'
14,500
667,000.00
58
M'
14,500
841,000.00
70
M'
14,500
1,015,000.00
82
M'
14,500
1,189,000.00
70
M'
14,500
1,015,000.00
KWH METER 14
NYFGBY.2 x 2.5 mm
493,000.00
KWH METER 13
NYFGBY.2 x 2.5 mm
14,500
KWH METER 12
NYFGBY.2 x 2.5 mm
M'
KWH METER 11
NYFGBY.2 x 2.5 mm
34
KWH METER 15
NYFGBY.2 x 2.5 mm
Sub Total
1.D
1.E
3,219,000.00
KWH METER 1
NYFGBY.2 x 2.5 mm
10
M'
14,500
145,000.00
KWH METER 2
NYFGBY.2 x 2.5 mm
319,000.00
34
M'
14,500
493,000.00
46
M'
14,500
667,000.00
58
M'
14,500
841,000.00
70
M'
14,500
1,015,000.00
KWH METER 5
NYFGBY.2 x 2.5 mm
14,500
KWH METER 4
NYFGBY.2 x 2.5 mm
M'
KWH METER 3
NYFGBY.2 x 2.5 mm
22
KWH METER 6
NYFGBY.2 x 2.5 mm
PROYEK
LOKASI
TANGGAL
Mei 2014
NO.
URAIAN PEKERJAAN
14,500
1,189,000.00
10
M'
14,500
145,000.00
22
M'
14,500
319,000.00
34
M'
14,500
493,000.00
46
M'
14,500
667,000.00
KWH METER 11
NYFGBY.2 x 2.5 mm
M'
KWH METER 10
NYFGBY.2 x 2.5 mm
82
KWH METER 9
NYFGBY.2 x 2.5 mm
JUMLAH HARGA
(Rp)
KWH METER 8
NYFGBY.2 x 2.5 mm
SATUAN
PEK.
KWH METER 7
NYFGBY.2 x 2.5 mm
HARGA
SATUAN
(Rp)
VOLUME
PEK.
KWH METER 12
NYFGBY.2 x 2.5 mm
14,500
841,000.00
70
M'
14,500
1,015,000.00
82
M'
14,500
1,189,000.00
70
M'
14,500
1,015,000.00
KWH METER 14
NYFGBY.2 x 2.5 mm
M'
KWH METER 13
NYFGBY.2 x 2.5 mm
58
KWH METER 15
NYFGBY.2 x 2.5 mm
Sub Total
1.E
1.F
3,219,000.00
Instalasi Penerangan
20
Titik
250,000
5,000,000.00
20
Buah
650,000
13,000,000.00
20
Buah
1,450,000
29,000,000.00
Sub Total
1.F
47,000,000.00
2.A
31
Titik
385,000
11,935,000.00
31
Titik
35,000
1,085,000.00
Sub Total 2
13,020,000.00
FIXTURES
1.G
a.
Power House
PROYEK
LOKASI
TANGGAL
Mei 2014
b.
2.A.1
a.
Instalasi Penerangan
Saklar Tunggal
Saklar Ganda
Rumah Type A
b.
2.A.2
a.
Instalasi Penerangan
Saklar Tunggal
Saklar Ganda
Rumah Type B
Instalasi Penerangan
b.
Saklar Tunggal
Saklar Ganda
PROYEK
LOKASI
TANGGAL
Mei 2014
NO.
URAIAN PEKERJAAN
2.A.3
a.
Rumah Type C
VOLUME
PEK.
SATUAN
PEK.
HARGA
SATUAN (Rp)
JUMLAH
HARGA (Rp)
b.
190,000
1,520,000.0
0
210,000
630,000.0
0
Instalasi Penerangan
Titik
Titik
Buah
75,000
525,000.0
0
37,500
112,500.0
0
Buah
Saklar Tunggal
Buah
Buah
Saklar Ganda
23,000
92,000.0
0
34,000
68,00
0
2,947,500.0
0
Sub Total
1.A+1.B+1.C+1.D
+1.E+1.F
2,244,048,500.0
0
Sub Total
2+2.A.1+2.A.2+2.
A.3
19,114,000.0
0
TOTAL
2,266,110,000.00
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.
4.2.
Site Plan
Sesuai dengan Site pada bab sebelumnya Desa Kanding, Plana Kecamatan
4.3.
Perhitungan Kebutuhan Listrik Tenaga Surya Cell
4.3.1. Kebutuhan listrik penduduk :
a. Kebutuhan per unit rumah = 450 Watt
b. Jumlah Rumah sebanyak 30 unit rumah
penduduk 13.5 Kw
= 450 Watt
b.Penerangan Jalan
= 300 Watt
T = P x PL
Dimana :
T =Total
P = Daya listrik dalam satuan Watt (W)
PL = Penerangan Jalan
T = P x PL
Total = 15 Watt x 21 lampu
Total
= 315 Watt
4.3.3
kebutuhan listrik penduduk dan fasilitas umum adalah 14.625 per jam.
= 17.100 Watt
17.100 x 15
= 256.500 Watt
250 x 5
= 1250 Watt
256.500 : 1250
= 205.2 Wp
300 Amp x 6
= 1800 Amp
Dibutuhkan charge controller yaitu 6 buah dengan kapasitas charge
controller 300 A.
= 31.375 A
BAB V
KESIMPULAN
Abstrak