You are on page 1of 4

DERMATITIS KONTAK

Merupakan suatu dermatitis yang disebabkan oleh bahan/substansi yang


menempel pada kulit.
Jenis :
1. Dermatitis Kontak Iritan (DKI)
Diderita oleh semua orang dari berbagai golongan, umur, ras dan jenis kelamin.
Dermatitis ini terutama berhubungan dengan pekerjaan dan biasanya pasien tidak merasa
ada keluhan.
Etiologi :
Faktor mekanik : gesekan dan tekanan akibat pemakaian terus menerus suatu alat sering
menimbulkan

penebalan

kulit,

kalus,

abrasi

dan

uklus.

Faktor fisik : factor lingkungan misalnya panas, lembab, dingin, asap, tumbuh
tumbuhan, kayu, sinar matahari dan ultraviolet dapat menyebabkan berbagai kelainan
kulit. Reaksi fototoksik dan foto alergik dapat juga terjadi akibat pajanan tertentu.
Faktor biologik : bakteri, ragi, jamur, virus, dan parasit dapat menimbulkan penyakit kulit
primer pada lingkungan pekerjaan.
Infeksi bacterial skunder dapat merupakan komplikasi suatu erupsi eksematosa.
Factor kimiawi : zat kimia merupakan penyebab tersering suatu dermatosis akibat kerja,
dan biasanya digolongkan menurut pengaruhnya pada permukaan kulit sebagai iritan atau
sensitizer.
Patogenesis :
Bahan iritan dapat merusak lapisan tanduk, denaturasi keratin, menyingkirkan
lemak lapisan tanduk dan mengubah daya ikat air kulit, kemudian akan merusak
membran lemak keratinosit dan menumbus membran sel, merusak lisosom, mitokondria
serta komponen inti. Kerusakan membran mengaktifkan fosfolipase dan melepaskan
asam arakidonat, diasilgliserida dan PAF. Setelah itu asam arakidonat akan diubah
menjadi prostaglandin, prostaglandin dan Leukotrien akan menginduksi vasodilatasi yang
akan

meningkatkan

permeabilitas

vaskular

sehingga

mempermudah

transudasi

komplemen dan kinin yang nantinya akan dapat menyebabkan peradangan klasik seperti
eritema, edema, panas dan nyeri.

Gejala Klinis
DKI Akut : luka bakar oleh bahan kimia
Penyebabnya Iritan kuat seperti larutan asam sulfat, basa kuat, natrium, kalium
hidroksida. Biasanya terjadi karena kecelakaan, reaksi segera timbul, reaksi sebanding
dengan konsentrasi dan lamanya kontak dengan iritan.
Kulit terasa pedih, panas, rasa terbakar, eritema, edema dan sebagainya.
DKI Kronis
Etiologi : Berulang ulang dengan iritan lemah.
Faktor fisis : gesekan, trauma mikro, deterjen sabun bahkan juga air.
Gejala : kulit kering, eritema, skuama, lambat launkulit akan tebal, difusi dan kelainan
baru nyata setelah kontak berminggu-ming, berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun
Diagnosis
-

Berdasarkan anamnesis yang cermat

Pengamatan gambaran klinis

Uji Tempel dengan bahan yang dicurigai, karena DKI kronis timbul lambat serta
mempunyai gambaran klinis yang luas sehingga sulit dibedakan dengna dermatitis
kontak alergi.

Pengobatan :
Menghindari pajanan bahan iritan dan memakai alat pelindung sebagai upaya diri untuk
pencegahan.
Kortikosteroid topikal untuk mengatasi peradangan, misalnya hidrokortison untuk
kelainan yang kronis dapat diawali dengan kortikosteroid yang lebih kuat.
Prognosis :
Bila bahan iritan penyebab dermatitis tidak dapat disingkarkan dengan sempurna maka
prognosisnya kurang baik.

Dermatitis Kontak Alergi

Sensitasi terjadi sesudah kontak dengan suatu zat (allergen) tanpa terjadinya perubahan
kulit yang jelas. Sensitivitas biasanya timbul beberapa minggu sesudah pajanan pertama,
dan kontak berikutnya dengan allergen yang sama, walaupun jumlahnya sedikit, akan
menimbulkan dermatitis kontak. Sensitivitas dapat bertahan selama beberapa bulan,
beberapa

tahun,

bahkan

seumur

hidup.

Beberapa zat kimia dapat bersifat sebagai allergen (sensitizer) maupun iritan. Beberapa
factor yang membantu terjadinya dermatitis kontak alergik maupun iritan adalah penyakit
kulit yang telah ada sebelumnya (misalnya dermatitis atopic), suhu panas, kelembaban
dan gesekan.
Patogenesis
1. Fase Sensititasi
Penetrasi hapten ke kulit berikatan dengan karier protein di epidermis
ditangkap oleh sel langerhans pada sel T Merangsang sel limfosit T untuk
memperbanyak diri dan berdiferensiasi menjadi sel T efektor dan sel memori Sel T
memori yang akan bermigrasi ke kulit, peredaran perifer.
2. Fase Elisitasi
Hapten ditangkap oleh sel langerhans diproses menjadi antigen diikat oleh
HLA-DR diekspresi ke permukaan sel menjadi sel T memori terjadi proses
aktivaasi di kulit dan kelenjar limfe sel T yang teraktivasi akan mengeluarkan IFN
mengaktifkan keratinosit mengekspresikan ICAM -1 dan HLA DR ICAM-1
berinteraksi dengan sel T dan leukosit Keratinosit menghasilkan IL-1 menghasilkan
einosanoid sel mas melepaskan histamin dilatasi vaskular meningkatkan
permeabilitas sehnnga molekul larut seperti komplemen dan kinnin sehingga mudah
berdifusi ke dermis dan epidermis timbul respon klinik.

Gejala Klinis :
Dermatitis akut menunjukkan kemerahan, edema, papul, vesiken dan kadang kadang
bula. Lesi berbatas tidak tegas, tunggal atau jamak, berbagai ukuran dan bentuk, tetapi
sering discoid, akibat koalisi akan terbentuk lesi yang lebih luas. Dermatitis subakut
ditandai oleh kemerahan, edema ringan, vesikel kering dan keropeng. Dermatitis kronis
muncul sebagai lesi tebal yang kering, bersisik dan kadangkala terdapat fisura.
Secara subyektif penderita umumnya merasakan pruritus yang kadang-kadang tidak
tertahankan. Erupsi yang berfisura dan kering, pada tempat tekanan (ujung jari) atau pada
daerah fleksor (telapak tangan) akan terasa nyeri.
Diagnosis
-

Anamnesis : pekerjaan, hobi, obat topikal yang pernah digunakan, kosmetik

Pemeriksaan fisik : untuk melihat likasi dan pola kelainan kulit seringkali dapat
diketahui penyebabnya.

Uji Tempel

Pengobatan
Pengobatan yang perlu diperhatikan adalah upaya pencegahan terulangnya kontak
kembali dengan alergen penyebab dan menekan kelainan kulit yang timbul.
Kortikosteroid adalah untuk mengatasi peradangan pada dermatitis kontak alergi akut
yang ditandai dengan eritema, edema, vesikel atau bula, misalnya prednison 30mg/hari.
Setelah DKA mereda, cukup berikan kortikosteroid atau makrolaktam secara topikal.
Prognosis
Prognosis akan baik apabila bahan kontaknya dapat disingkirkan dan akan kurang
baik apabila bersamaan dengan dermatitis oleh faktor endogen.

You might also like