Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
PNEUMONIA
Disusun Oleh :
NUR KHOLIFAH
2007.044
LEMBAR PENGESAHAN
NUR KHOLIFAH
NIM : 2007.044
Mengetahui
Pembimbing Ruangan
Pembimbing Akademik
ELMI ARIS R.
NIP: 140 334 294
_______________________
NIP:
Kepala Ruangan
Ruang Neonatus
M AR S U J U D
NIP : 140 109 616
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN PNEUMONIA
1. Landasan Teori
1.1 Pengertian
Pneumonia adalah penyakit inflamasi pada paru yang dicirikan dengan
adanya konsolidasi akibat eksudat yang masuk dalam area alveoli. (Axton &
Fugate, 1993).
Pneumonia adalah suatu radang paru-paru yang ditandai oleh adanya
konsolidasi exudat yang mengisi alveoli dan bronchiolus (Axton).
1.2 Etiologi
Penyebab dari pneumonia sendiri diantaranya sebagai berikut :
-
Infeksi lain (aspirasi karena makanan, benda asing) faktor lain yang
mempengaruhi timbulnya pneumonia adalah resiko pada bayi prematur.
Sesak Nafas
Batuk nonproduktif
Retraksi intercosta
Demam
Ronchi
Cyanosis
Leukositosis
1.5 Patofisiologi
Adanya gangguan pada terminal jalan nafas dan alveoli oleh mikroorganisme
patogen yaitu virus dan (Streptococcus Aureus, Haemophillus Influenzae dan
Streptococcus Pneumoniae) bakteri.
Pada kondisi anak ini dapat akut dan kronik misalnya : AIDS, Cystic Fibrosis
(CF), aspirasi benda asing dan konginetal yang dapat meningkatkan resiko
pneumonia.
Streptococcus Pneumonia
Respon Peradangan
Edema Alveolar
Pembentukan Eksudat
Alveoli dan Bronkiolus terisi cairan eksudat, sel darah, fibrin bakteri
1.6 Komplikasi
Komplikasi terdapat emfisema, otitis media akut, abses paru, atelektasis,
emfisema, dan meningitis, komplikasi ini tidak terjadi bila diberikan
antibiotik secara tepat.
1.7 Pemeriksaan
1.7.1
Foto thorax
Terdapat bercak infiltrate pada satu atau beberapa lobus.
1.7.2
Laboratorium
-
1.8 Prognosa
Dari kasus pneumonia adalah dengan pemberian antibiotik yang tepat dan
adekuat, mortalitas dapat diturunkan sampai kurang dari 1%. Bila pasien
disertai malnutrisi energi protein (MTP) dan pasien yang datang terlambat
angka mortalitasnya masih tinggi.
1.9 Penatalaksanaan
Antibiotik
O2 ventilasi
Fisioterapi nafas.
Antenatal
-
Ibu demam
Natal
-
AS rendah, BBLS.
Post natal
Wajah
Mata
Hidung
Bibir
Leher
Thorax
: takikardi
Reflek
3. Pemeriksaan penunjang
-
Foto thorax.
4. Diagnosa keperawatan
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan lendir pada jalan
nafas.
2. Perubahan pola nafas berhubungan dengan produksi mucus kental
pada paru dan ketidakefektifan batuk.
3. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakefektifan
bersihan jalan nafas.
4. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan dengan adanya bakteri
dan invasi virus.
5. Resuko kekurangan volume cairan berhubungan dengan menurunnya
curah jantung.
6. Cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakt
dan perawatan di rumah.
5. Intervensi
5.1 Dx I
Tujuan
Kriteria
Intervensi :
1. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan keperawatan.
R/ Memutuskan rantai infeksi
2. Beri posisi tidur sedikit ekstensi dengan mengganja bagian bawah
bahu.
R/ Penurunan diafragma dapat membantu ekspansi maksimal.
3. Ubah posisi klien tiap 3 jam.
R/ Posisi klien yang tetap terus menerus dapat mengakibatkan
akumulasi sekret dan cairan pada lobus di bagian bawah.
4. Bersihan jalan nafas dengan nebulizer kemudian sextion.
R/ Mengencerkan dahak sekaligus mempermudah pengeluarannya
sehingga jalan nafas bebas dari sekret.
5. Lakukan kolaborasi dalam pemberian O2 dengan tim medis.
R/ Kebutuhan oksigen yang masuk ke tubuh dapat dibantu dengan
perubahan tambahan oksigen yang diberikan.
6. Observasi TTV tiap 4 jam.
R/ Peningkatan
frekuensi
nafas,
dan
mengidentifikasi
tingkat
keparahan.
5.2 Dx II
Tujuan
Kriteria
: -
Intervensi :
1. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan keperawatan.
R/ Memutuskan rantai infeksi.
2. Beri penjelasan dan pengertian penyebab dan mengatasi peningkatan
suhu tubuh.
: Resiko
kurang
volume
cairan
berhubungan
dengan
Kriteria
Intervensi :
1. Beri penjelasan tentang penyebab dan cara mengatasi kekurangan
volume cairan pada ibu klien.
R/ Menambah pengetahuan kepada ibu klien penyebab dan cara
mengatasi
kekurangan
volume
cairan,
dalam
tindakan
keperawatan.
2. Tingkatkan frekuensi pemasukan cairan melalui oral.
R/ Membantu mengencerkan sekresi pernafasan dan mencegah statis
cairan tubuh.
3. Monitor pengeluaran dan pemasukan urine tiap 8 jam.
R/ Mengetahui perbandingan antara pemasukan dan pengeluaran
cairan.
4. Lanjutkan program terapi dokter dalam pemberian infus.
: Cemas
berhubungan
dengan
kurangnya
pengetahuan
Kriteria
Intervensi :
1. Kaji tingkat kecemasan orang tua klien.
R/ Mengetahui tingkat kecemasan yang dialami orang tua klien.
2. Beri kesempatan pada orang tua klien untuk mengungkapkan
perasaannya.
R/ Mengetahui penyebab kecemasan orang tua klien.
3. Diskusi dengan orang tua klien dengan masalah keperawatan yang
berhubungan dengan klien.
R/ Ikut melibatkan orang tua klien dalam mengatasi masalah
keperawatan klien.
4. Beri informasi yang jelas tentang segala tindakan keperawatan yang
dilakukan pada klien.
R/ Orang tua klien lebih kooperatif.
5. Beri kesempatan orang tua klien untuk memberi kasih sayang pada
anaknya.
R/ Dapat membantu dalam proses penyembuhan klien.
6. Kolaborasi dengan dokter untuk memberi penjelasan informasi tentang
kondisi penyakit klien.
R/ Orang tua klien mengerti dan menerima keadaan penyakit anaknya.
DAFTAR PUSTAKA
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA By. C DENGAN KASUS PNEUMONIA
DI RUANG NEONATUS RSU Dr. SOETOMO SURABAYA
Disusun Oleh :
NUR KHOLIFAH
2007.044
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA By. C DENGAN KASUS PNEUMONIA
DI RUANG NEONATUS RSU Dr. SOETOMO SURABAYA
1. Pengkajian
1.1 Identitas Bayi
Nama
: By. C
Umur
: 22 hari
Jenis Kelamin
: Perempuan
BB. Lahir
: 3.500 gr.
PB. Lahir
: 50 cm.
: Tn P
Umur
: 24 tahun
Suku/ Bangsa
: Jawa/ Indonesia
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMA (Tamat)
Pekerjaan
: Wiraswasta (pedagang)
Alamat
Hub. dg klien
Ruangan
: Neonatus (RKL)
No. Reg.
: 10970694
Dx. Medis
: Posisi
: Sesak nafas.
Riwayat prenatal
Ibu
klien
mengatakan
saat
hamil
periksa
ke
bidan,
Riwayat natal
Ibu klien mengatakan umur kehamilannya 36 minggu. Lahir di
rumah sakit dengan cara vakum ditolong oleh dokter, dengan jenis
kelamin perempuan dengan BB 3.500 gr, PB : 50 cm. AS.
1.7.3
Nutrisi
1.8.2
Istirahat tidur : bayi tidur selama 20-22 jam dan terbangun ketika
lapar dan haus, BAB dan BAK selama dilakukan
tindakan keperawatan.
1.8.3
Akttivitas
1.8.4
1.8.5
Eliminasi
1.9 Pemeriksaan
1.9.1
Pemeriksaan Umum
Kesadaran composmentis sampai koma. Keadaan umum lemah dan
gelisah, suhu tubuh 385-40 oC, nadi cepat dan lemah, respirasi cepat
dan dangkal, berat badan sesuai dengan umur, sesak.
1.9.2
Pemeriksaan Fisik
Kepala
Wajah
Mata
Hidung
Bibir
Thorax
Abdomen
Ekstremitas
Atas:
Bawah:
1.9.3
Elektrolit
Natrium
131,2 135-155
mmol/i
Kalium
4,1
3,6-5,5
mmol/i
Calsium
8,87
8,1-10,4
mg/dl
Singuis
Bazingking
:3
HB
: 16,4
Leukosit
: 7.500
SE
:1
Se
: 57
Ly
: 41
mo
:1
2 x 165 mg/IV
Gentamicyn
1 x 15 mg/IV
NUR KHOLIFAH
NIM : 2007.044
ANALISA DATA
Nama : By. C
Ruang
: Neonatus (RKL)
Umur : 22 hr
No. Reg
: 10970694
Etiologi
S: O: -
RR 40 x/menit
Problem
Penumpukan
Ketidakefektifa
sekret
n
bersihan jalan
nafas.
agak kuning.
2.
S: O: -
Ketidakefektifa
menelan yang
lemah.
pola pemberian
nutrisi
sebanyak 12 x 55 cc
3.
Ibu
klien
sering
menjenguk
Kecemasan
pengetahuan
orang tua
tentang penyakit
anaknya.
-
Kurangnya
RUMUSAN DIAGNOSA
Nama : By. C
Ruang
: Neonatus (RKL)
Umur : 22 hr
No. Reg
: 10970694
No.
1.
Rumusan Diagnosa
Tgl.
Ditemukan
Tgl.
Teratasi
18 Agustus 2009
20 Juli 2009
18 Agustus 2009
20 Juli 2009
18 Agustus 2009
20 Juli 2009
RR 40 x/menit
2.
Ketidakefektifan
pola
nutrisi
3.
kurangnya
pengetahuan
Ttd.
No.
Tgl.
Ditemukan
Rumusan Diagnosa
sakit yang diderita anaknya tidak
bisa sembuh.
O: -
anaknya
Tgl.
Teratasi
Ttd.
INTERVENSI
Nama : By. C
Ruang
: Neonatus (RKL)
Umur : 22 hr
No. Reg
: 10970694
No.
1.
Dx.Ke
p
Dx. I
Tgl./Jam
Tujuan
Intervensi
18/08/09
Setelah
07.30
keperawatan
WIB
diharapkan
diadakan
bersihan
asuhan 1.
selama 15 menit,
nafas
ketidakefektifan
jalan
Rasional
Ttd
Memutuskan
rantai infeksi.
tindakan keperawatan
teratasi 2.
Mencegah
dengan kriteria :
memutuskan rantai
Ronchi (+)
memakai
infeksi.
sudah disediakan.
RR 40-60 x/menit
Tidak
terdapat
3.
tarikan
intercostae.
-
baju
Posisikan
yang
klien 3.
sedikit
mengganjal
membuka
bagian
bawah bahu.
4.
Dengan posisi
jalan
nafas.
Kolaborasi
tim rehabilitasi
dalam
extensi
dengan 4.
medis
melakukan
Mengulangi
jumlah sekret pada
saluran nafas.
No.
Dx.Ke
p
Tgl./Jam
Tujuan
Intervensi
Rasional
Ttd
fisioterapi dada.
5.
Observasi TTV/ 4 5.
jam.
Mengetahui
perkembangan
klien secara dini.
6.
6.
Observasi
nafas
tambahan
melakukan
dan
suara
Mengencerkan
serta
sekret
nebulazer
section
secara
berkala.
yang
purulen.
-
Dengan suction
dapat
mengurangi
sekret.
2.
Dx. II
Setelah
dilakukan
asuhan 1.
tindakan keperawatan.
tentang
cara
Memutuskan
rantai infeksi.
Keluarga klien
lebih
berhati-hati
No.
Dx.Ke
p
Tgl./Jam
Tujuan
Intervensi
Rasional
dalam
kooperatif
cuci
dahulu.
Klien
dapat
Pemasangan
minum
tangan
terlebih
minum
sonde
pemberian
dalam
dengan
speen.
dilepas.
-
Ttd
3.
dengan
speen
peningkatan 20 g/hr.
dengan
sendok
ketergantungan
atau
klien
klien.
(advice dokter 12 x 55
4.
4.
Mengkaji
Mengetahui
perkembangan
reflek
hidap klien.
5.
5.
terhadap
cc)
Mencegah
mengetahui
perkembangan
Observasi TTV / 4
jam.
6.
Memenuhi
No.
Dx.Ke
p
Tgl./Jam
Tujuan
Intervensi
Rasional
kebutuhan
6.
Kolaborasi
tim
gizi
dengan
dan
dalam
Ttd
nutrisi
sebagai
pengganti ASI.
pemberian PASI.
3.
Dx. III
Setelah
dilakukan
asuhan 1.
Kaji
kecemasan
klien.
tingkat 1.
orang
tua
tingkat kecemasan
yang dialami orang
tua klien.
2.
Mengetahui
Beri
kesempatan
penyebab penyakit
klien
tentang
mengatasi masalah
masalah
keperawatan
yang
keperawatan.
berhubungan
dengan
Mengetahui
dalam
keperawatan klien.
Mengetahui
penyebab
kecemasan
mengungkapkan
tua klien.
orang
No.
Dx.Ke
p
Tgl./Jam
Tujuan
Intervensi
Rasional
perasaannya.
4.
4.
tentang
tindakan
yang
Supaya
orang
klien
lebih
tua
segala
Ttd
kooperatif.
keperawatan
dilakukan
pada
klien.
5.
Dalam
membantu
5.
Beri
kesempatan
Kolaborasi
penyembuhan
klien.
Orang tua klien
dapat mengerti dan
dengan
proses
tentang
menerima keadaan
penyakit anaknya.
IMPLEMENTASI
Nama : By. C
Ruang
: Neonatus (RKL)
Umur : 22 hr
No. Reg
: 10970694
No.
1.
Dx.Kep
.
Dx. I
Tgl/Jam Implementasi
18/08/0
9
Ttd
07.00
07.30
tindakan.
Menjelaskan kepada ibu klien agar sebelum masuk
ruangan cuci tangan dan memakai baju yang sudah
disediakan.
R/ Ibu klien cuci tangan dan memakai baju yang
08.00
sudah disediakan.
Mengobservasi TTV
R/ S : 37 oC
08.30
RR : 40 x/menit
N : 120 x/menit
TD : Membersihkan mulut dan mengganti popok serta
mengatur posisi kepada klien sedikit ekstensi dengan
mengganjal bagian bawah bahu.
R/ Mulut klien bersih, klien BAK dan tidak BAB
dan klien tidur terlentang dengan posisi kepala
09.30
sedikit ekstensi.
Melakukan kolaborasi dengan tim medis dalam
pemberian :
-
No.
Dx.Kep
.
Tgl/Jam Implementasi
Ttd
Dx. II
18/08/0
9
Cuci
Melakukan suction.
tangan sebelum dan
sesudah
tindakan
keperawatan.
07.00
07.30
melakukan keperawatan.
Memberitahu kepada ibu klien tentang tata cara
pemberian ASI atau PASI pada klien dan harus
memakai baju dan cuci tangan terlebih dahulu.
R/ Ibu klien cuci tangan sebelum memberikan ASI
dan memakai baju dan ibu klien melatih anaknya
untuk minum dengan speen/ sendok sedikit demi
08.45
sedikit.
Mengkaji reflek hisap klien.
R/ Klien masih belum bisa minum lewat speen
08.00
09.00
RR : 40 x/menit
N : 120 x/menit
TD : Kolaborasi dengan tim gizi dalam pemberian PASI
12 x 55 cc.
3.
Dx. I
19/08/0
9
21.00
21.15
tindakan keperawatan.
Melakukan kolaborasi dengan tim medis.:
-
No.
Dx.Kep
.
Tgl/Jam Implementasi
Ttd
21.45
Melakukan suction.
Mengganti popok dan menata posisi dengan kepala
ekstensi serta observasi posisi kepala klien.
R/ Klien tidur dengan kepala sedikit ekstensi, klien
03.00
05.00
4.
Dx. II
19/08/0
9
RR : 40 x/menit
N : 120 x/menit
Memandikan klien
TD : -
21.00
21.30
tindakan keperawatan.
Observasi reflek hisap.
R/ Klien sudah minum per speen tetapi masih
03.00
dipasang sonde.
Mengobservasi TTV
R/ S : 373 oC
N : 120 x/menit
04.00
RR : 40 x/menit
TD : -
05.00
No.
5.
Dx.Kep
.
Dx. I
Tgl/Jam Implementasi
20/08/0
9
Ttd
21.00
21.30
tindakan keperawatan.
Melakukan kolaborasi dengan tim medis.:
-
03.00
Melakukan suction.
Mengganti popok dan menata posisi dengan kepala
ekstensi serta observasi posisi kepala klien.
R/ Klien tidur dengan kepala sedikit ekstensi, klien
04.00
05.00
RR : 40 x/menit
N : 120 x/menit
Memandikan klien
TD : -
6.
Dx. II
20/08/0
9
21.00
21.30
tindakan keperawatan.
Observasi reflek hisap.
R/ Klien sudah minum per speen tetapi masih
No.
Dx.Kep
.
Tgl/Jam Implementasi
03.00
terpasang sonde.
Mengobservasi TTV
R/ S : 37 oC
04.00
Ttd
RR : 40 x/menit
N : 120 x/menit
TD : Kolaborasi dengan tim gizi dalam pemberian PASI
12 x 55 cc.
05.00
EVALUASI
Nama : By. C
Ruang
: Neonatus (RKL)
Umur : 22 hr
No. Reg
: 10970694
No.
1.
Dx.Kep
.
Dx. I
Ttd.
pneumoni
dan
mau
melakukan
RR 40 x/menit
Kolaborasi
dengan
tim
medis
dalam
No.
2.
Dx.Kep
.
Dx. II
Ttd.
S :O:-
Lanjutkan intervensi.
Cuci
tangan
sebelum
dan
sesudah
Dx. III
S :-
O:-
No.
Dx.Kep
.
Dx. I
19/08/0
S: -
O:-
RR 40 x/menit
Ttd.
No.
Dx.Kep
.
Ttd.
Kolaborasi
dengan
tim
medis
dalam
Dx. II
19/08/0
S :-
O:-
Lanjutkan intervensi.
Latih klien minum dengan speen atau
sendok.
No.
1.
Dx.Kep
.
Dx. I
S: -
O:-
RR 36 x/menit
A : Tujuan tercapai
P : Intervensi dihentikan
2.
Dx. II
20/08/0
S :-
O:-
A : Tujuan tercapai.
P :-
Intervensi dihentikan.
Ttd.